Sabtu, 26 Desember 2020

Orang tua wajib memberi nama kepada anaknya

Apa kata ulama tentang memberi nama anak


 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Maryam Ayat 7

"Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia."


Menurut Jumhur ulama telah disepakati bahwa memberi nama kepada anak hukumnya wajib.Selain dari Al-Qur'an,juga banyak dalil dari As-Sunnah yang menguatkan akan wajibnya memberi nama kepada anak yang baru lahir. Seorang anak Adam memang harus punya nama sebagai panggilan dan tentunya harus dengan nama yang baik sesuai sunnah dalam arti tidak memberi nama yang terlalu Agung karena yang paling Agung hanya ada pada Allah Azza wa Jalla.Misalnya dengan sebutan Raja. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu,ia berkata,Rasulullah Shalallahu Alahi wasalam,bersabda,'Berat murka Allah pada seseorang yang menyebut dirinya Raja para raja.Tidak ada kerajaan selain milik Allah Azza wa Jalla.(Muttafaq'alaih)(Hadis pilihan Firdaus Sunnah halaman 426 no. 2220,karya DR.Aidh bin Abdullah al-Qarni).Selain itu para orang tua juga tidak boleh memberikan nama yang jelek kepada anaknya.Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa dari Ibnu Umar Radhiyallahu anhu,bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi wasalam,mengubah nama Ashiyah (Perempuan Durhaka),beliau berkata,"Kau Jamilah (Perempuan Cantik),'(Muttafaq Alaih)(Hadis pilihan Firdaus Sunnah halaman 426 no. 2221,karya DR.Aidh bin Abdullah al-Qarni).

Sebagai manusia yang menjunjung tinggi akan nilai - nilai budi pekerti dan Akhlak, sudah barang tentu selalu berharap dengan nama anaknya itu akan membawa kebaikan buat anaknya itu sendiri. Tidak ada  orang tua yang menginginkan anaknya tumbuh menjadi anak yang durhaka kepada orang tuanya atau tumbuh menjadi anak yang jahat pada orang lain atau tumbuh menjadi anak yang tidak taat kepada perintah Allah dan Rasulnya. Dalam memberi nama ke anak juga jangan berlebihan dalam sanjungannya seperti dengan memberi nama 'Suci" maka itu tidak diperbolehkan menurut sunnah. Dalilnya adalah dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa dari Zainab binti Abu Salamah,ia berkata,"Aku beri nama Barrah,lalu Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam berkata,"Jangan kalian menganggap diri kalian suci, Allah lebih tahu siapa para ahli kebajikan diantara kalian."Mereka bertanya," Dengan nama apa kami memberi nama ?" Beliau berkata,"Berilah nama Zainab"(Hadis Riwayat Imam Muslim) ((Hadis pilihan Firdaus Sunnah halaman 426 no. 2227,karya DR.Aidh bin Abdullah al-Qarni)

Jadi kita sebagai orang tua memberikan nama kepada anak itu yang baik - baik saja dan sesuai Sunnah tentunya maka itu akan lebih baik. Seperti memberi nama dengan nama para nabi,para anbiya,para Kyai,para wali,para ustad,para Ajeungan,para habib dan nama nama yang baik lainnya.Selain memberi nama alangkah baiknya pula anak kita itu di Aqiqahkan jika kita mampu melakukannya.Hanya untuk yang mampu saja,jika kita miskin maka hukumnya tidak wajib.Jangankan buat beli Kambing buat makan saja susah.Jadi hukumnya Sunnah Muakadah berdasarkan hadis yang diriwayatkan dari Abu Sa'id al-Khudri Radhiyallahu anhu, bahwasannya Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam,ditanya tentang Aqiqah,beliau menjawab," Aku tidak menyukai 'Uquq ( Penyebutan Aqiqah).Siapa yang dianugrahi seorang anak,lalu ingin menyembelih hewan,maka lakukanlah." Jika kita berkeinginan untuk melakukannya maka tidak juga ada larangannya.

Dari rentetan uraian diatas tentunya semua itu tergantung pada takdirnya manusia itu sendiri.Walaupun namanya baik bukan jaminan orang itu akan menjadi baik,bisa saja seiring dengan perjalanan waktu orang itu akan menjadi jahat.Begitupun sebaliknya.Semuanya bergantung pada takdirnya itu sendiri.Allah Azza wa Jalla sudah mencatat takdir manusia itu sejak berada di perut ibunya,mulai dari Amalnya,Rejekinya,celakanya dan bahagianya. Diterangkan dalam sebuah riwayat bahwa dari hadis Abdullah Masud Radhiyallahu anhu,dia berkata,"Rasulullah Shalallahu alahi wasalam, menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan:"Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya diperut ibunya sebagai setetes mani selama Empat Puluh hari,kemudian berubah menjadi setetes darah selama Empat Puluh hari,kemudian menjadi segumpal Daging selama Empat Puluh hari. Kemudian diutus kepadanya Malaikat lalu ditiupkan Roh padanya dan dia diperintahkan untuk menetapkan Empat perkara: Rejekinya,ajalnya,amalnya dan celakanya atau bahagianya.Demi Allah yang tidak ada Ilah selainnya.Sesungguhnya diantara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli Surga sehingga jarak antara dirinya dan Surga tinggal sehasta.Akan tetapi,telah ditetapkan baginya ketentuan bahwa dia melakukan perbuatan ahli neraka sehingga masuklah ia kedalam neraka.Sesungguhnya diantara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta.Akan tetapi,telah ditetapkan baginya ketentuan bahwa dia melakukan perbuatan ahli surga sehingga masuklah ia kedalam surga."(Kitab Sahih Bukhari Muslim Bab Takdir halaman 1233 no. 1695).

Semoga Allah Azza wa Jalla telah mentakdirkan kita sebagai ahli Surga.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"









Demikian judul: Orang tua wajib memberi nama kepada anaknya





Sabtu, 19 Desember 2020

Apakah Hukumnya memakan Cacing,Tokek dan Kadal Padang Pasir ?

Apa kata Ulama tentang hukum makan kadal padang pasir


 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-An’am Ayat 145

قُلْ لَا أَجِدُ فِي مَا أُوحِيَ إِلَيَّ مُحَرَّمًا عَلَىٰ طَاعِمٍ يَطْعَمُهُ إِلَّا أَنْ يَكُونَ مَيْتَةً أَوْ دَمًا مَسْفُوحًا أَوْ لَحْمَ خِنْزِيرٍ فَإِنَّهُ رِجْسٌ أَوْ فِسْقًا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ ۚ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَإِنَّ رَبَّكَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Katakanlah: "Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi -- karena sesungguhnya semua itu kotor -- atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa, sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".

Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam menciptakan Makhluk di alam dunia ini semuanya pasti bermanfaat ,baik untuk Manusia maupun untuk keseimbangan Alam itu sendiri.Dengan kasih sayangnya Allah Azza wa Jalla kepada Manusia, maka diciptakan pula hewan - hewan mana yang boleh dimakan dan mana yang tidak boleh dimakan,dan semua itu harus merujuk kepada Al-Qur'an dan AS-Sunnah sebagai pedoman orang -orang yang beriman dan bertaqwa kepadanya.Ada hewan yang sudah pasti tidak boleh dimakan dan tidak ada keraguan akan keharamannya seperti Babi,Bangkai,darah dan sembelihan yang tidak disebut dengan nama Allah Azza wa Jalla. Tetapi juga ada hewan - hewan yang boleh dimakan dan halal hukumnya karena ada perintah dari Rasulullah Shalallahu alaihi wasalam dalam Sunnahnya. Jika kita dengan sengaja memakannya tanpa menghiraukan perintah Allah dan Rasulnya maka kita berdosa dan balasannya adalah Siksa.Jika kita ragu untuk memakannya karena tidak tahu maka sebaiknya jangan dilakukan,itulah yang disebut dengan Syubhat (Samar) dan alangkah baiknya kita bertanya kepada yang lebih tau akan ilmunya. Maka dari itulah akan pentingnya menuntut ilmu agama yang benar,agar kita tidak salah dalam melangkah,tidak salah dalam berucap dan tidak salah dalam melahap.Semuanya harus berjalan pada koridor yang baik dan lurus.Agar tidak bertentangan dengan hukum Agama maupun hukum Negara.

Didalam hadis Rasulullah Shalallahu alaihi wasalam banyak diterangkan tentang hewan yang tidak boleh dimakan dan hewan yang boleh dimakan.Tidak semua hewan liar tidak boleh dimakan jika itu Sapi Liar,Kuda liar,Domba liar atau Kelinci liar maka hewan itu boleh dimakan  dan Tidak semua bangkai tidak boleh dimakan jika itu bangkai Ikan maka itu boleh dimakan. Didalam Hadis yang diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu anhu,dia berkata,"Rasululullah Shalallahu alahi wasalam mengutus kami sejumlah Tiga Ratus penunggang Kuda dan pemimpin kami ketika itu adalah Abu Ubaidah bin Al-Jarrah untuk mengintai unta milik orang Quraisy. Kami bermukim di Pantai selama setengan bulan,lalu kami menderita lapar yang sangat  sehingga kami memakan dedaunan kering.Karena itu pasukan kami dijuluki pasukan 'Khabat'(Daun Kering).Tiba - tiba laut pasang mendamparkan Ikan yang disebut 'anbar'(Paus).Lalu kami makan sebagian itu selama setengah bulan dan kami lulurkan ketubuh kami dari lemaknya,hingga tubuh kami pulih kembali.Kemudian Abu Ubaidah mengambil tulang rusuk ikan itu dan menancapkannya seukuran orang yang paling tinggi,lalu memerintahkan seseorang dan untanya lewat dibawahnya."Jabir berkata," Diantara anggota pasukan ada yang menyembelih tiga hewan tungganyannya,kemudian menyembelih tiga lagi,kemudian menyembelih tiga lagi,kemudian Abu ubaidah melarangnya.(Kitab Shahih Bukhari halaman 890 No. 1261).

Terus bagaimana dengan Cacing apakah boleh dimakan? Didalam kitab Al-Mu'Tamad Fiqih Imam Asy-Syafi'i jilid 2 yang dikarang oleh Prof.Dr.Muhammad Az-Zuhaili, Halaman 426. Penulis sudah membaca bahwa Cacing termasuk binatang - binatang kecil (Al-Hasyarat).Dan diharamkan kecuali binatang berkaki empat seperti biawak dan Jerboa ( sejenis tikus kecil) dan yang dapat terbang seperti belalang. Tokek,Lalat,hama dan kutu juga diharamkan untuk dimakan. Cacing memang selain menjijikan juga sangat berbahaya buat tubuh kita apabila cacing - cacing itu masuk lewat makanan atau minuman kedalam tubuh kita maka akan menjadikan badan kita sakit. Itu artinya kita memakan cacing hidup-hidup kemudian berkembang biak didalam tubuh kita jika tidak segera di obati.Maka dari itulah makan cacing itu haram karena bisa jadi didalam tubuh cacing itu sendiri banyak mengadung racun. Begitupun dengan Tokek juga haram untuk dimakan bahkan Rasulullah Shalallahu alahi wasalam memerintahkan kita untuk membunuhnya dan kita akan mendapatkan Pahala. Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu,ia berkata," Rasulullah Shalallahu alahi wasalam bersabda,"Siapa membunuh Tokek pada pukulan pertama,ia mendapat sekian dan sekian kebaikan.Siapa membununya pada pukulan kedua,ia mendapat sekian dan sekian kebaikan - lebih kecil dari pahala pertama.Dan siapa yang membunuhnya pada pukulan ketiga,ia mendapat sekian dan sekian kebaikan - lebih kecil dari pahala yang ke dua." (Hadis riwayat Imam Muslim)(Kitab Firdaus Sunnah halaman 289 no. 1433)

Lalu bagaimana dengan kadal padang pasir,apakah boleh dimakan?Apakah haram atau tidak? Mari kita cari dalilnya agar kita tidak salah mengambil keputusan dan salah menafsirkan. Dari hadis Khalid bin Walid Radhiyallahu anhu, bahwa dia bersama Rasulullah Shalallahu alahi wasalam pernah menemui Maimunah,bibinya,yang juga bibi Ibnu Abbas,dia mendapati kadal gurun yang telah terpanggang yang dibawa oleh saudari bibinya,Hufaidah binti Al-Harits dari Najd. Lalu dia menyuguhkan kadal gurun itu kepada Rasulullah Shalallahu alahi wasalam,jarang sekali beliau mengulurkan tangan untuk mengambil makanan hingga beliau dipersilakan dan disebutkan bahwa makanan itu untuk beliau.Rasulullah Shalallahu alahi wasalam mengulurkan tangannya ke arah kadal gurun,lalu seorang wanita yang hadir berkata,"Beritahukan kepada beliau makanan yang telah kalian suguhkan untuk beliau,"Itu adalah kadal gurun,wahai Rasulullah," Seketika itu Rasulullah Shalallahu alahi wasalam menarik tangan beliau dari daging kadal gurun.Lalu Khalid bin Walid bertanya" Apakah daging kadal gurun itu haram,wahai Rasulullah?" Beliau bersabda,"Tidak,hanya saja daging itu tidak ada didaerah kaumku,karena itu aku enggan memakannya,"Khalid berkata,"Maka akupun mengambilnya,lalu memakannya,sedangkan Rasulullah Shalallahu alahi wasalam melihat kepadaku,"( Kitab Shahih Bukhari halaman 897 No. 1273.)

Semoga kita termasuk kedalam golongan yang dimudahkan masuk Surga.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"


Sabtu, 12 Desember 2020

Sebab penghasilan yang tidak halal 65 tahun shalatnya tidak diterima Allah

Apa kata ulama tentang penghasilan yang Haram


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Mu’minun Ayat 51



"Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."

Penghasilan yang kita dapatkan dari hasil pekerjaan kita atau dari hasil usaha kita sudah tentu akan menjadi berkah baik untuk jasmani kita maupun ruhani kita.Dan sudah pasti pula akan mendatangkan rido dari Allah Azza wa Jalla.Penghasilan yang kita dapatkan itu walaupun kecil jumlahnya yang penting halal sumbernya.Buat apa pula uang berlimpah dan harta berlimpah tetapi sumbernya dari hasil menipu orang lain,dari hasil Korupsi,dari hasil bersilat lidah yang menyesatkan atau dari hasil bentuk kejahatan lainnya. Hati itu tidak bisa dibohongi oleh pikiran kita.Setiap hari kita makan serba enak,berteduh di dalam rumah yang mewah,uang yang banyak dalam bentuk tabungan dan Mobil yang bukan main mahalnya.Semua itu tidak akan menghilangkan rasa berdosa atau rasa gundah atau rasa bersalah didalam hati kita,pasti kita ingat bahwa makanan yang kita makan itu dari hasil yang tidak halal.Hanya hati yang sudah dijilati Setan saja yang tidak merasa bersalah atas kejahatan kita.Hati kita sudah hitam penuh dengan dosa - dosa yang kita lakukan. Dari penghasilan yang tidak halal itu terus - menerus kita makan bersama anak dan istri kita setiap hari.Walaupun misalnya anak dan Istri kita tidak tahu bahwa uang yang kita dapatkan itu dari sumber yang haram, tetapi tetap saja semuanya akan kena akibatnya.Kemudian jangan salahkan anaknya bila anaknya sering melawan orang tuanya,sering bermain bergaul dengan para Narkoba dan senang berbuat atau senang melakukan hal- hal yang melanggar hukum Agama maupun hukum Negara.

Uang yang kita dapatkan dari sumber yang tidak halal itu kemudian kita simpan dalam bentuk tabungan. Kemudian uang yang banyak dalam bentuk tabungan itu setiap bulannya berbunga, yang sudah pasti besar pula uang dari hasil bunga banknya itu.Kemudian uang Riba itu kita makan setiap hari bersama anak dan Istri kita. Ketauhilah bahwa riba itu haram hukumnya.Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an 

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda] dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan."(Surat Ali 'Imran Ayat 130)


Bertahun - tahun kita makan uang riba,sampai tidak terasa umur kita sudah semakin tua dan kita sudah tidak bekerja lagi karena kondisi kita sudah lemah atau sakit - sakitan jadi tidak mungkin untuk mencari uang lagi. Maka andalannya hanya uang tabungan itu yang bermilyar - milyar atau bahkan Triliyuan jumlahnya.Yang bunganya itu saja sudah bisa hidup bertahun - tahun lamanya.Setiap malam ia salat Tahajud,setiap hari ia sodakoh,setiap hari ia baca Qur'an, dan setiap waktu ia tidak pernah absen untuk salat berjamaah.Tetapi setiap hari pula ia makan uang Riba dari hasil bunga tabungannya itu yang sumbernya dari hasil uang tidak halal pula.Walaupun uang haram itu kita jadikan dalam bentuk permodalan atau pendanaan misalnya untuk membuat perusahaana,buka kos- kosan,buka usaha kontrakan atau buka usaha dagang lainnya, tetap saja hasilnya haram,mau diputar - putar atau diputir- putir,digoreng sana dan digoreng sini dalam bentuk apapun jenisnya atau macamnya. Tetap saja haram, karena sumber awalnya adalah dari hasil yang haram.

Tenangnya Hati atau tenangnya batin itu bukan harta yang banyak atau uang yang berlimpah.Tetapi yang membuat hati tenang itu adalah rasa dekatnya hati kita kepada Allah Azza wa Jalla dengan mudah untuk mengingatnya. Hati kita tidak akan merasa dekat dengan Allah apabila setiap hari darah yang mengalir didalam tubuh kita banyak makanan dan minuman dari hasil yang serba haram.Makanan itu kemudian tumbuh menjadi Daging yang terbentuk dari pendapatan yang haram.Darah dan Daging itu kemudian menyebar ke jaringan - tubuh kita,dari jaringan yang terkecil sampai kejaringan yang terbesar didalam tubuh kita, kemudian merambat ke Ruhani kita.Sehingga efek yang ditimbulkan oleh Ruhani adalah kita akan semakin jauh dari yang menciptakan kita yaitu Allah Azza wa Jalla.Akan semakin jauh dari mengingat Allah Ta'ala.Akan semakin malas beribadah kepada Allah,menjadi senang berbuat maksiat. Kemudian didalam tubuh kita itu akan terbentuk sifat- sifat penuh dengan kedengkian pada sesama,sombong pada sesama,jahat pada sesama,selalu ingin di puji oleh orang lain,mudah marah,dan senang mengadu domba,senang orang lain sengsara,senang orang lain menderita,selalu merasa diri paling benar,paling suci,paling bersih,paling saleh dan selalu menganggap hina orang lain.Maka bukan main bahaya dari efek sering makan dan minum dari hasil pendapatan yang haram itu.Oleh karena itu hindarilah cara mencari keuntungan dengan cara yang haram.Kasihan anak dan Istri kita selain diri kita juga.Kita pasti sangat ingin anak kita tumbuh dengan perangai dan perilaku yang baik dan Saleh.Baik pada orang tua maupun baik pada orang lain.Tidak apa - apa mendapatkan keuntungan sedikit tetapi halal untuk dimakan. Secara hukum dunia maupun secara hukum Akhirat, penghasilan yang haram itu sudah pasti penuh dengan resiko. Kita dipenjara,perusahaan ditutup dan mati masuk Neraka.

Tetapi juga alangkah beruntungnya kita jika  kita punya uang banyak dan sumbernya dari hasil yang halal pula.Maka lahir dan batinpun ikut tenang.Makan enak tenang,sodakoh tenang,baca Qur'an tenang,salat tahajud tenang,berzikir tenang,salat 5 waktu tenang,buka usaha kontrakan tenang,buka usaha lainnya juga,tenang dan sudah pasti serba tenang.dan Allah Ta'ala sudah pasti rido kepada kita.Maka akan semakin bertambah rasa tenangnya karena kita semakin mantap zikirnya kita kepada Allah Azza wa Jalla.Tetapi memang godaan setan itu sudah pasti menyerang kita setiap saat agar kita selalu melanggar semua perintah Allah dan Rasulnya.Manusia akan terus digoda dari berbagai penjuru.Yang doyan harta akan digoda dengan hartanya,yang doyan jabatan akan digoda dengan jabatannya,yang doyan duit akan digoda dengan duitnya,yang doyan sodakoh akan digoda dengan sodakohnya,yang doyan ibadah akan digoda dengan ibadahnya,yang doyan puasa akan di goda dengan puasanya.Setan akan terus mencari celah lika liku dan tingkah polah semua keturunan anak Adam.

Umur yang semakin bertambah tua tidak menjadikan kita untuk bercermin diri bahwa besok atau lusa kita akan mati di kubur didalam Tanah.Sementara kita masih memakan uang haram, untuk kebutuhan hidup sehari - hari bersama anak dan Istri kita. Tidak ada gunanya kita berdoa memohon ampunan,tidak ada gunanya kita salat setiap waktu dan tidak ada gunanya kita banyak beribadah kepada Allah.Sementara uang haram itu masih kita makan.Jika kita mati besok sementara umur kita sudah mencapai 65 tahun.Dan kita belum sempat untuk bertobat maka salat yang selama itu kita lakukan, pasti akan ditolak oleh Allah Azza wa Jalla.Karena Allah Azza wa Jalla tidak akan menerima salat kita sementara uang haram atau uang riba masih kita makan. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 275


"Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya."


Bertobat itu bukan hanya meminta Ampun saja.tetapi harus di ikuti dengan tindakan nyata yaitu dengan mengembalikan semua uang haram hasil korupsi kita. Baik korupsi di keuangan Negara maupun korupsi di Keuangan Perusahaan tempat kita bekerja,bila sebagian sudah terpakai uangnya,katakan bahwa uang itu sebagaian sudah terpakai,jangan bohong atau dusta.Sudah menjadi resiko jika kita akan menerima hukuman.Semua harus tuntas dulu.Jangankan pemakan uang haram.Hutang yang tidak dibayar aja akan menghambat perjalanan kita menuju Jannah.

Allah Azza wa Jalla itu maha melihat dan maha mendengar baik yang tersurat maupun yang tersirat didalam Dada manusia.Gerak dan gerik kita akan selalu di awasi oleh Allah yang maha melihat.Perbanyaklah berbuat kebaikan kepada orang lain sebagai bekal untuk pulang ke Negeri Akhirat.

Semoga kita termasuk hamba Allah yang di cintainya.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"











Thank's for read : Sebab penghasilan yang tidak halal 65 tahun shalatnya tidak diterima Allah

Jumat, 04 Desember 2020

Manusia- Manusia yang pasti dilempar kedalam Neraka

Apa kata ulama tentang Neraka


 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an  Al-Qur'an Surat At-Tahrim Ayat 6


"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."


Bila kita bicara Neraka maka,semua Manusia di di dunia ini pasti tidak ingin masuk Neraka.Tetapi karena tergoda oleh cinta Dunia kemudian Manusia itu melakukan kejahatan baik kejahatan yang tersembunyi maupun secara terang - terangan Dan kejahatan yang merusaknya Iman orang itu sendiri atau yang disebut dengan kejahatan Jasmani maupun Kejahatan ruhani. Pada ayat diatas diterangkan dengan jelas bahwa Kita dan keluarga Kita peliharalah dari Api Neraka. Jangan sampai melampaui batas dalam mencari urusan dunia.Karena kita tergoda oleh kesenangan hidup sampai kita rela merusak keimanan kita.Sampai rela menghilangkan Allah didalam Hatinya.Impian dan harapannya selalu menjadi tujuan hidup yang paling utama diatas kepentingan Akhirat.Padahal kepentingan akhirat itu lebih utama lebih dari pada apapun di dunia ini.Sudah punya penghasilan dalam hidup kenapa harus mencari yang tidak halal.Kenapa harus menjual Lidah kita untuk berdusta(Pembohong) untuk mengelabui orang - orang agar mengikutinya dan nantinya akan  diberikan imbalan tetapi ternyata tidak.Apalagi sampai membawa - bawa Firman- Firman Allah Azza wa Jalla.Padahal itu haram hukumnya. Allah Azza wa Jalla berfirman dalam Al-Qur'an Surat An-Nahl Ayat 116-117

"Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta "ini halal dan ini haram", untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung.(Itu adalah) kesenangan yang sedikit, dan bagi mereka azab yang pedih.".Maka pada ayat diatas sudah jelas Manusia ini akan dilempar kedalam Neraka."
Dalam kontek lain memang ada dan boleh untuk berbohong seperti yang dikisahkan dari Ummu Kultsum Radhiyallahu Anha,Tidaklah dinamakan berbohong,orang yang mendamaikan sengketa diantara manusia.Ia menyampaikan kebaikan atau mengucapkan perkataan untuk mendatangkan kebaikan.(Hadis Riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim)(Kitab Riyadhus Shalihin Jilid 2 halaman 445) tetapi pada tulisan ini, penulis tidak akan menjelasnya tentang bolehnya berbohong. Karena hanya sedikit saja manusia yang bersifat seperti ini,kebanyakan manusia berbohong untuk kepentingan harta dunia.

Ada Manusia yang ucapannya tidak sesuai dengan apa yang  ada di Hatinya.Selalu menentang apa kata hatinya.Tidak selaras antara apa kata Hati dan Apa kata Mulutnya. Kata Hatinya selalu dirusak dengan keburukanya perkatannya. Bila kata hatinya bahwa yang itu jangan disampaikan karena akan menyebabkan umat Islam terpecah belah  tetapi ia sampaikan juga dengan perkataan yang merusak persatuan umat Islam dan mencabik - cabik Hati umat Islam.Padahal ia mengaku orang beriman tetapi tidak didukung dengan kata hatinya tentang keimanannya yang benar kepada Allah Azza wa Jalla. Hatinya busuk,penuh dengan tipu daya,, .Bergabung didalam naungan Islam padahal merusak Islam dari dalam,Dalam perkataannya mengucapkan kami beriman kepada Allah dan hari kemudian padahal Hatinya tidak demikian. inilah yang disebut Manusia Munafik. Inilah sesungguhnya orang yang paling berbahaya,oleh sebab itu Allah Azza wa Jalla mengancam mereka sebagai penghuni Neraka yang paling dalam dan paling keras siksanya.Mereka hendak menipu Allah dan orang - orang beriman,padahal sesungguhnya mereka telah menipu dirinya sendiri.Didalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 8-9


"Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.
Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar."

Manusia munafik itu secara kasat mata dicintai manusia,tidak terlihat menunjukan kemunafikannya,hanya terlihat kalo orang lain salat iapun akan salat,berpakain seperti kaum orang-orang beriman,tidak terlihat sekalipun kemunafikannya hanya Allah Azza wa Jalla yang tahu. dan di Mata Allah Azza wa Jalla itu sendiri sangat dibencinya. Allah tidak butuh cara salatnya kita,Allah tidak butuh cara berpakaiannya kita,Allah tidak butuh akan kata - kata kita karena yang dilihat Allah adalah qalbu kita akan keimananan dan kecintaannya kita kepada Allah Azza wa Jalla,ber-Mujahadah yang disertai dengan keimanan yang benar. Kepada orang - orang munafik Allah akan melemparkan kedalam Neraka yang paling dalam dan kekal didalamnya. Didalam surat Surat At-Taubah Ayat 68 Allah Ta'ala berfirman:"
"Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan Neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Cukuplah Neraka itu bagi mereka, dan Allah melaknati mereka, dan bagi mereka azab yang kekal."

Jangan menganggap remeh,acuh tak acuh tentang ancaman Allah Azza wa Jalla yang banyak disampaikan didalam firman-firmannya.Ancaman itu benar adanya dan akan kita rasakan kelak di hari kiamat jika kita tidak melakukan dosa - dosa besar maupun dosa - dosa kecil.Sebelum berkata dan sebelum berbuat kita pikirkan,apakah ini melanggar perintah dan Rasulnya atau tidak.Jangan asal - asalan dalam berbuat maupun berucap pikirkan lebih dalam akan akibatnya kepada kita.Memang manusia tidak ada yang sempurna tetapi,apakah kita tidak bisa membedakan yang baik dan yang tidak baik .Jangan mengikuti ajakan dan rayuan setan untuk berbuat dosa.Bila kita melakukan dosa kepada Allah maka pasti ada konsekwensinya buat kita yaitu akan mengundang bencana dan malapetaka baik didunia maupun di Akherat.Dosa itu akan menghantarkan kita kedalam Neraka. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an surat Al-Qamar ayat 47 

"Sesungguhnya orang-orang yang berdosa berada dalam kesesatan (di dunia) dan dalam neraka."
Tetapi Allah Azza wa Jalla itu maha pengampun kepada para hambanya.Kita masih diberikan pintu maaf yang dibuka lebar -lebar.Sebanyak apapun kita pernah melakukan Maksyiat kepada ALLAH dan sebanyak apapun kita telah durhaka kepada Allah kita akan tetap diampuni selama kita mau berusaha untuk tobat dengan sungguh - sungguh. Allah Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an surat Surat At-Tahrim Ayat 8

"Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu"."

Jika para hambanya pada bertaubat kepada Allah dan mengakui atas semua dosa -dosanya,Maka Allah Azza wa Jalla sungguh sangat gembira melebihi kegembiraan seseorang menemukan barang yang hilang kemudian menemukan kembali barangnya. Didalam sebuah riwayat ,dari Abu Hamzah Anas bin Malik Al-Anshariy(Pembantu Rasulullah Shalallahu Alahi Wasalam bersabda:,"Sesungguhnya Allah gembira menerima tobat hamba-Nya,melebihi kegembiraan seseorang diantara kalian kenemukan kembali ontanya yang hilang dipadang yang luas."(Hadis riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim).(Kitab Riyadhus Shalihin Jilid 1 halaman 17 No. 3)

Semoga kita kita termasuk kedalam orang yang bertaqwa

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"










Thank's for ReadManusia- Manusia yang pasti dilempar kedalam Neraka.























Rabu, 25 November 2020

Jangan merasa bangga dengan banyaknya harta

Apa kata ulama tentang harta


 Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-qur'an Surat At-Takasur Ayat 1

أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ

Bermegah-megahan telah melalaikan kamu,

Harta memang sangat menyenangkan hati manusia karena dengan harta apapun bisa didapat baik untuk kebutuhan jasmani maupun kebutuhan ruhani. Jangan kita pungkiri bahwa memang harta itu baik berupa Uang,Emas,Tanah dan Rumah adalah impian yang sangat ingin dimilki oleh setiap manusia. Ruhani akan tenang jika Jasmani terpenuhi kebutuhan hidupnya,karena Ibadah juga tidak akan mungkin tenang  dan khusyu jika perut kita lapar tidak makan berhari - hari,berminggu - minggu apalagi berbulan bulan. Walaupun bagaimana juga perut kita harus terisi walaupun jumlahnya tidak mengenyangkan.Kita tidak mungkin dengan tidak punya rasa malu kemudian kita meminta - minta kepada orang lain untuk makan dalam kesehariannya.Karena kata makan itu bukan hanya di dunia tetapi diakhirat juga kita makan,di Neraka kita makan dan di surga juga kita makan.Hanya saja makanan penduduk Neraka berbeda dengan makanan penduduk Surga.

Yang tidak boleh memiliki harta itu adalah jika harta itu didapat dari yang tidak halal dan tidak mau zakat,shodakoh dan tidak mau berbagi kepada orang lain.Harta yang kita miliki kita malah kita gunakan untuk berpoya - poya,bermegah - megahan,punya Rumah satu pengen Dua,Punya Mobil Dua pengen Tiga,punya Emas 3 Kilo pengen 5 Kilo. Betulah manusia itu ada kecenderungan  punya rasa sifat rakus didalam dirinya. Didalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari hadis Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu dia berkata," Aku mendengan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam bersabda,"Andaikan anak Adam memiliki sepenuh lembah harta kekayaan pasti dia ingin pasti dia ingin sebanyak itu lagi,dan tiada yang dapat memuaskan pandangan Mata anak Adam kecuali Tanah. Sedangkan Allah Subhanahu wa Ta'ala akan memberi tobat pada siapapun yang mau tobat.(Kitab Shahih Bukhari Muslim halaman 412 no. 623).

Sebagai Manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah dan Rasulnya tidak seharusnya kita untuk memilki harta yang berlimpah - limpah kecuai hartanya itu banyak digunakan untuk perjuangan dijalan Allah.Maka tidak heran orang - orang yang beriman itu jika memilki harta yang banyak, akan sebentar saja hinggap dalam genggamannya karena ia sibuk dengan shodakohnya,sibuk dengan zakatnya dan sibuk dengan selalu berbagi kepada sesama.Baru saja kemarin ia punya uang banyak berjuta - juta ,dihari kemudian uang itu sudah tidak ada di Tangannya,karena uang itu sudah ia bagian kepada fakir miskin dan kepada orang yang membutuhkannya.Hatinya selalu saja ingin menolong orang lain.Jika ia punya tabungan yang besar jumlah uangnya maka ia tidak akan tega melihat gurunya nya hanya naik Angkot dalam mengajarnya kesana dan kemari.Dengan tidak pernah merasa rugi ia selau ingin membantunya.Kemudian ia belikan Motor untuk gurunya itu.Begitulah seharusnya jika kita banyak memiliki harta yang banyak karena harta itu adalah amanah dari Allah Azza wa Jalla. Kelak apa yang kita shodakohkan itu akan sangat bermanfaat jika kita sudak mati kelak.Tetapi jika harta yang kita miliki itu hanya untuk bersenang - senang saja tanpa punya rasa empati pada orang lain maka kelak kita akan menjadi manusia yang rugi.

Jangan lalai karena kita punya banyak harta,ingatlah bahwa harta itu milik Allah walaupun kita yang mencarinya.Karena manusia itu hanya berusaha tetapi Allah lah yang menentukannya.Bisa saja hanya dalam sekejap harta yang kita miliki itu Allah musnahkan, karena kita tidak mentaati perintah Allah dan Rasulnya.Kelak kita akan menyesal jika kita sudah berada di liang kubur karena kita kikir. Para sahabat Rasulullah Shalallahu alahi wasalam semuanya tidak ada yang kaya raya sampai Allah subhanahu wa ta'a memanggil ruhnya.Semuanya tidak ada yang meninggalkan harta pada saat wafatnya, karena hartanya sudah ia shodakohkan untuk keperluan jihad dijalan Allah.Sungguh mereka itu suri tauladan yang baik buat kita dan seharusnya kita mengikuti jejakanya.Tetapi kebanyakan manusia lalai dari mengingat Allah,hartanya telah melupakan Salatnya,hartanya telah melupakan Shodakohnya,hartanya sudah melupakan kebaikannya dan hartanya telah melupakan Akheratnya.Jangalah begitu,begitulah Allah subhanahu wa Ta'ala menegur kepada kita dalam firmannya.

 كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ

"Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu)"(Surat At-Takasur Ayat 3)

Hari esok ketika kita mati,harta kita yang berlimpah itu tidak akan dibawa kedalam kubur yang kita bawa adalah hanya amalan saleh kita.Dan jika sudah mati,kita tidak akan balik lagi kedua ini.Semua urusan tentang dunia kita akan terputus,gelar kita,jabatan kita,segala bentuk penghargaan kita,kedudukan kita dan segala apapun bentuknya,semuanya akan terputus kemudian kita akan diminta pertanggungjawaban dihadapan Allah Ta'ala.Tinggal penyesalan atau kebahagian yang akan kita dapatkan. Allah subhanahu wa ta'ala menyerahkan kepada kita untuk percaya atau tidak pada kehidupan sesudah mati dan adanya Surga dan Neraka.Yang jelas kita bakal mati,nanti kita akan melihat semuanya di alam kubur (Alam Barzakh).Maka tobat itu solusi terakhir agar kita selamat pulang ke hadirat Ilahi.

Semoga Allah Azza wa jalla mengampuni dosa kita semua.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"


















Thank's for read : Jangan merasa bangga dengan banyaknya harta

Rabu, 18 November 2020

Masih adakah Rahmat Allah di Alam dunia ini ?

Apa kata ulama tentang Rahmat


 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 218

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَٰئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَتَ اللَّهِ ۚ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."


Dunia yang kita lakoni dari semenjak kita lahir sampai pada detik ini kita masih menikmati kesenangan dan keindahan dunia dengan segala macam kebutuhan dan keinginanya.Tidak ada makhuk di Alam dunia ini yang tidak luput dari kasih sayangnya,walaupun dari kalangan manusia banyak yang membangkannya dari apa yang diperintahkan Allah dan Rasulnya. Allah Azza wa Jalla adalah Dzat yang maha lembut maka dengan kelembutannya,Allah tidak akan pilih kasih memberikan rahmat dan karunianya kepada yang di ciptakannya.Allah Ta'ala akan tetap mengurus mahluknya sampai pada suatu masa dengan iradahnya,semuanya akan dimatikan dan dihidupkan kembali, kemudian semua Manusia dan Jin akan diminta pertanggung jawaban untuk menghadapnya dengan memikul tanggung jawab dari apa saja yang telah di lakukan di Alam dunia ini. Orang - orang yang beriman dan beramal saleh yang selalu patuh pada perintah Allah dan Rasulnya akan dipisahkan dari manusia - manusia yang mendurhakai perintahnya kelak pada hari Kiamat.Tetapi sesungguhnya Allah itu maha kuasa atas segala sesuatu maka Rahmat Allah itu bukan hanya berlaku di alam dunia saja tetapi rahmatnyapun masih berlaku di Alam Akherat kelak. Ketika hambanya sedang di siksa di Neraka, maka Allah Azza wa Jalla masih akan mengampuni hambanya walaupun hanya punya sedikit kebaikan pada hambanya itu selama hambanya itu tidak menyekutukannya.Maka dari itulah Surga dan Neraka itu Allah ciptakan bertingkat - tingkat derajatnya,orang munafik ada Nerakanya,orang Musyrik ada Nerakanya,orang kikir ada Nerakanya,tukang curang ada Nerakanya,tukang bohong ada Nerakanya,tidak sholat ada Nerakanya,tukang korupsi ada Neraknya.Semua yang melanggar perintah Allah dan Rasulnya akan masuk kedalam Neraka.Begitupun dengan Surga bertingkat - tingkat derajatnya.Begitulah kekuasaan Allah itu meliputi Alam dunia dan Alam Akhirat.

Ketika Alam dunia ini diciptakan dengan segala isi yang ada didalamnya. Allah Azza wa Jalla juga sekaligus menurunkan Rahmatnya satu bagian untuk dunia dan 99 bagian ditahan disisinya. Didalam hadis yang di riwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu,berkata :" Aku mendengar Rasulullah Shalallahu Alahi Wasalam bersabda:" Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikan Rahmat (Kasih Sayang) seratus bagian.Maka dia menahan yang Sembilan Puluh Sembilan bagian disisi-Nya dan menurunkan satu bagiannya ke Bumi. Dari yang Satu bagian inilah seluruh Makhluk saling berkasih sayang sesamanya, sehingga seekor Kuda mengangkat Kakinya karena takut anaknya akan terinjak olehnya (karena menyayanginya)." (Kitab Shahih Bukhari Muslim halaman 1282 No. 1750). Begitu Maha Kuasanya Allah Azza wa Jalla menurunkan Rahmat, walaupun hanya satu bagian saja sudah lebih dari mencukupi segala urusan dunia berikut Makhluknya dari kebutuhan Jasmani maupun kebutuhan Ruhaninya.Maka kita sebagai Makhluk yang paling mulia di sisinya dari semua Makhluk lainnya,sudah selayaknya kita banyak - banyak bersyukur kepada Allah Azza wa Jalla.Dan kita harus merawat rahmat Allah yang di berikan kepada kita yang salah satu diantaranya adalah kita harus membina kasih sayang antar sesama dan bukan untuk merusaknya.Jangan mengikuti hawa Nafsu dan godaan Setan.Tidak perlu kita merasa diri paling hebat,paling pintar,paling bersih atau paling - paling yang lain sebab Allah Azza wa Jalla tidak memandang itu semua.Yang Allah pandang dari hambanya itu adalah tentang ke taqwaannya. Bukan pernak - pernik segala ucapan yang dikeluarkan di mulut kita.Yang Allah lihat itu adalah apa yang ada di dalam Dada kita yaitu Hati.

Jika kita ingin berjihad dijalan Allah maka menahan hawa nafsu juga berjihad.Menahan hawa nafsu untuk tidak bergibah juga Jihad,menahan hawa nafsu untuk tidak menjelekan orang lain juga jihad,menahan hawa nafsu untuk tidak memfitnah juga jihad,selalu berbuat baik kepada sesama juga jihad dan menahan dan tidak mengikuti ajakan setan juga Jihad,saling memberi dan saling mengasihi juga Jihad. Maka orang berhijrah itu bukan diartikan pindah tempat dari satu ke yang lain tetapi berhijrah yang sesungguhnya adalah yang dulunya kita tidak pernah menjalankan perintah Allah dan Rasulnya dan sekarang sudah mulai beribadah dengan menjalankan segala perintahnya,kita sudah mulai banyak bertobat agar Allah Azza wa Jalla mengampuni semua dosa - dosa kita.Sebanyak apapun kita punya dosa,Allah Azza wa Jalla pasti mengampuni kita selama kita tidak melakukan Syirik yang dibawa mati.Maka perbanyaklah bertobat mulai sekarang sebelum dunia ini Kiamat. Sebab Setan - Setan sudah sudah mulai menggempur habis - habisan saat - saat ini untuk merobek - robek Hati Manusia agar menjadi bagian dari penduduk Neraka.Terbukti bahwa setan sudah mulai menyerang yaitu dengan semakin banyaknya manusia yang ingkar kepada Allah Azza wa Jalla. Dari dulu memang setan menyerang manusia tetapi saat - saat menjelang kiamat setan akan lebih hebat serangannya.Terutama yang dihajar duluan adalah Moral dan Akhlak agar penuh dengan kedustaan. Omongan menjadi dusta,Shalatnya dusta,shodakohnya dusta,berbuat baiknya dusta,ceramahnya dusta,sumpahnya dusta. Semuanya akan dibuat dusta oleh setan.

Allah Azza wa Jalla yang maha pemurah dan Alhamdulillah kita disini di alam dunia ini. Kita masih menikmati kesenangan dan kebahagian yang Allah berikan kepada kita walaupun pada setiap manusia itu berbeda - beda tingkat kebahagian dan kesenangannya.Dan walaupun ada kesedihan itu karena Allah sayang sama kita,karena orang - orang yang beriman itu pasti akan selalu di uji akan kesabaran kita dalam melaksanakan semua perintah Allah dan Rasulnya.Perbanyaklah bersyukur kepada Allah dan perbanyaklah berbuat baik kepada orang lain dengan hati yang Ikhlas.Rahmat Allah itu masih ada di alam dunia ini dan kita tidak boleh putus asa dari Rahmat Allah Azza wa Jalla.

Semoga kita termasuk kedalam golongan yang di ampuni semua perbuatan dosa kita.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"






Thanks for read : Masih adakah Rahmat Allah di Alam dunia ini ?

Selasa, 10 November 2020

Ajal semua Makhluk sudah Allah tentukan ketetapannya.

Apa kata ulama tentang Ajal


 Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Hijr Ayat 5

مَا تَسْبِقُ مِنْ أُمَّةٍ أَجَلَهَا وَمَا يَسْتَأْخِرُونَ

"Tidak ada suatu umatpun yang dapat mendahului ajalnya, dan tidak (pula) dapat mengundurkan(nya)."

Ajal Manusia itu sudah Allah tetapkan ketentuannya dan tidak ada satu manusiapun yang dapat mengubah ajalnya menjadi panjang atau menjadi pendek umurnya.Manusia hanya sekedar berdoa kepada yang maha kuasa tetapi diterima atau tidaknya doa kita semua itu hak Allah Azza wa Jalla.Jika kita minta sama Allah untuk jangan dimatikan dulu tahun ini.Maka doa itu tidak akan mengubah yang sudah Allah tetapkan.Juga jika kita berdoa kepada Allah untuk segera dimatikan tahun ini,maka doa itu tidak akan mengubah Ajal yang sudah Allah tulis didalam kitab Lauhul Mahfuz.Kecuali jika Allah sendiri berkehendak untuk mengabulkan doa kita. Jikapun ada manusia yang mengaku dapat memanjangkan umur seseorang maka manusia itu sudah sudah menentang akan hak Allah Azza wa Jalla karena pada ayat di atas sudah jelas bahwa ajal manusia itu tidak dapat majukan atau di mundurkan. Ajal manusia itu dibawah kendali Allah yang maha kuasa. Jika kita berdoa kepada Allah agar matinya kita dalam keadaan tidak melakukan syrik maka Allah Ta'ala bisa saja mengabulkannya atau bisa juga tidak. Karena ciri - ciri bahwa manusia itu akan di matikan dalam keadaan baik maka Allah Azza wa Jalla akan selalu membimbing pada manusia itu kejalan yang lurus yaitu jalan menuju Surga. Allah Ta'ala akan selalu menjaga manusia itu dari segala macam yang dapat merusak amalannya. Dan akan selalu dimudahkan untuk melakukan amalan baik dan amalan saleh.

Ajal adalah perkara goib yang tidak dapat dilihat oleh kasat mata maupun kasat batin manusia. Pada saat ajal itu datang kepada manusia yang akan menghembuskan nafas terakhirnya.Sang ruh tidak dapat melihat ajalnya sedang ditarik oleh Malaikat tetapi si Ruh dapat merasakannya rasa sakitnya atau rasa kasarnya atau rasa lembutnya Malaikat mencabut ajal hamba Allah itu.Rasululllah shalallahu alahi wasalam bersabda bahwa rasa sakit dicabut ruh itu bagaikan rasa sakit di sabet pedang.Maka tidak heran apabila manusia - manusia zalim,manusia- manusia sombong,manusia pendengki,manusia maruk harta,manusia jahat dan manusia yang selalu melanggar perintah Allah dan Rasulnya.Apabila manusia itu mati dan tidak bertobat kepada Allah,maka dipastikan pada saat dicabut ajalnya akan merasakan rasa sakit yang tiada tara. Rasa sakit yang hanya di rasakan oleh ruh itu sendiri. Kita jangan pernah menyangka bila kita melihat orang yang sedang sakaratul maut secara jasmani sepertinya terdiam atau tidak menunjukan rasa sakit yang dilihat oleh yang masih hidup.

Padahal secara goib ruhnya itu sedang teriak kesakitan.Kita pasti pernah melihat ada orang mati ditabrak,ada orang mati lagi nonton,ada orang mati lagi ajojing,ada orang mati lagi nge gele,ada orang mati lagi nyimeng,ada orang mati sedang aduhai di tempat tidur,ada orang mati lagi berzina,ada orang mati jatuh dari Pohon, ada orang mati lagi berzikir ada orang mati lagi pidato,ada orang mati lagi di angkot,ada orang mati lagi salat,ada orang mati lagi makan,ada orang mati lagi dakwah,ada orang mati lagi sakit,ada orang mati lagi berenang,ada orang mati lagi ngajar,ada orang mati lagi mancing,ada orang mati lagi kerja,ada orang mati lagi nyuci motor,ada orang mati lagi marah,ada orang mati lagi puasa,ada orang mati lagi di Pesawat,ada orang mati lagi dagang ,ada orang mati lagi main Film atau masih banyak lagi cerita tentang kematian lainnya.Semua itu secara jasmani yang dilihat oleh mata lahiriah tidak menunjukan rasa kesakitan yang luar biasa.Padahal secara goib ruhnya itu sedang berhadapan dengan malaikat pencabut nyawa.Tinggal tergantung amalannya sewaktu masih hidup suka beramal saleh atau suka beramal buruk.

Datangnya ajal kepada manusia jika sudah tiba waktunya ada yang sudah diberitahu oleh Allah dan ada juga yang tidak,bisa sehari sebelumnya atau setahun sebelumnya,ibarat sebuah pohon jika akan berbuah maka sipohon itu akan berbunga dulu bukan langsung berbuah.Yang dibertahu oleh Allah Subhanahu wa ta''ala adalah biasanya bukan untuk ukuran seperti kita,tetapi hanya kepada orang - orang pilihan Allah saja.Seperti Para Nabi dan Rasul,para sahabat nabi,para wali Allah,para ulama saleh dan para kekasih - kekasih Allah.Cara Allah Ta'ala memberitahunya tentunya bukan cara seperti kita manusia.Tentunya itu adalah rahasia Allah juga.Para ahli ilmu hadis pasti tahu akan hadisnya tentang ini.Yang penting selagi kita masih hidup ikutilah apa yang sudah di perintahkan Allah dan Rasulnya dan jangan menyelisihinya apalagi melanggarnya,agar perjalanan kita dari alam kubur (Alam Barzah)sampai ke alam Akhirat mendapatkan perlindungannya.

Semoga kita termasuk manusia yang diterima tobatnya.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"









Thank's for read: Ajal semua Makhluk sudah Allah tentukan ketetapannya



Selasa, 03 November 2020

Kita harus bisa menjaga kerukunan dan kedamaian

Apa kata ulama tentang kerukunan


 Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Hujurat Ayat 13

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."


Kerukunan adalah menjadi suatu hal yang wajib untuk ditegakkan oleh segenap umat manusia di Alam dunia ini.Suatu penduduk,suatu golongan,suatu bangsa dan suatu negara tidak akan terbina keharmonisan,kebahagiaan dan ketentraman jika kita sebagai manusia tidak mau menegakkan sifat kerukunan ini. Kita mulai dari kita sendiri untuk mengembangkan sifat kerukunan ini. Sebagai manusia yang bertaqwa kepada Allah Azza wa Jalla kita harus menjadi pelopor menjadi penerang dan menjadi contoh kepada manusia yang lain untuk saling kasih mengasihi,sayang menyayangi,saling nasehat menasehati dalam kebaikan,saling memberi dan saling menjaga perasaan orang lain.Kita tidak boleh saling membenci,saling menghina atau saling bekerja sama dalam kejahatan.Tentunya bagi orang yang bertaqwa itu tidak ada dalam hatinya sifat- sifat seperti ini.Apalagi sampai menyuruh orang untuk mengerjakan perbuatan yang melanggar perintah Allah dan Rasulnya.Kita boleh saja sakit hati karena di hina tetapi kita juga harus bisa menahan hawa nafsu yang disulut oleh Setan.Karena Setan itu akan selalu menyuruh kita berbuat kemungkaran,Perbanyaklah berzikir kepada Allah dengan sebanyak - banyaknya agar kita bisa mengendalikan hawa nafsu kita. Apapun yang terjadi didunia ini pasti ada hikmah di balik semua ini. Allah pasti punya rencana yang tidak dapat diketahui para hambanya. Hanya kita manusia yang lemah ini tidak dapat mengetahui segala sesuatu yang ghoib.Tidak mungkin Allah akan mengeluarkan perkara yang kecil maupun perkara yang besar ke alam dunia ini tanpa tujuan.Karena Allah Azza wa Jalla senang menguji para hambanya dan siapa yang paling baik amalnya di sisi Tuhannya.

Manusia bisa saja bertengkar baik yang bersifat local maupun bersifat global tetapi apa gunanya,yang ada hanya rasa dendam dan kehancuran baik Jasmani maupun Ruhani. Tetapi jika kita mengedepankan sifat kerukunan disemua lini maka pasti akan terbina kesuksesan dan kebahagian dalam hidup.Dalam menjaga kerukunan ini,kita harus mengedepankan saling harga menghargai dan saling hormat menghormati kepada sesama, baik yang bersifat local maupun bersifat global.Tidak perlu ada saling membenci dan saling menghina. Allah dan Rasulnya sangat melarang kedua sifat ini.Jika Setan akan menyerang manusia agar menjadi temannya di Neraka maka Setan akan menyerang kedalam lubuk hati manusia dengan menyusup kedalamnya dengan memasukan sifat benci dan menghina perasaan manusia.Jika Iman seseorang itu lemah maka ajakan setan itu menjadi pedomannya.Jadilah manusia yang paling dilaknat oleh Allah Azza wa Jalla.Jika sudah demikian maka Setan sangat bergembira dan tertawa terbahak - bahak bahwa dia telah berhasil membawa manusia menjadi temannya di Neraka.Sekarang di alam dunia ini kita memang tidak dapat melihat rupa setan yang sebenarnya, hanya para nabi dan rasul saja yang dapat melihatnya.tetapi kelak di neraka, kita akan sangat tampak melihat setan yang menggoda kita dahulu di dunia.

Allah dan Rasulnya menyuruh kepada kita untuk beriman dan bertaqwa dengan sungguh - sungguh agar kita selamat pulang ke negeri Akhirat. Allah Azza wa Jalla berfirman : 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam."(Surat Ali 'Imran Ayat 102)

Kematian itu pasti dan kematian yang baik itu adalah kematian yang membawa banyak amalan saleh yang disertai sifat taqwa kepada Allah Azza wa Jalla.Mumpung kita masih hidup maka perbanyalak mengamalkan amalah saleh baik yang tampak maupun yang tidak tampak.Kelak kita akan menuai hasilnya.

Semoga Allah Azza wa Jalla selalu membimbing kita ke jalan yang lurus.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"




Thank"for read " Kita harus bisa menjaga kerukunan dan kedamaian

Selasa, 27 Oktober 2020

Ancaman berat bagi orang yang mau zakat

 



Apa kata ulama tentang zakat


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat At-Taubah Ayat 103

خَ مِنْ أَمْوَٰلِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ن صللهي مل

"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."


Zakat itu wajib hukumnya karena bagian dari rukun Islam yang ke 3 setelah Shalat.Zakat diwajibkan untuk orang - orang yang punya harta.Orang miskin tidak diwajibkan untuk zakat kecuali ingin berzakat Fitrah maka itu diperbolehkan tetapi tidak wajib menurut jumhur ulama. Jika kita ingin membersihkan diri kita dari dosa dan mensucikan ruhani kita maka zakat adalah bagian dari solusinya. Ingatlah akan berintah Allah dan Rasulnya jika kita mengaku manusia yang beriman. Disamping kita sudah menunaikan shalat, maka jika kita punya harta maka zakatkanlah dengan mengacu pada kaidah - kaidah yang sudah di syariatkan.Tidak akan miskin jika kita rajin berzakat, tetapi Allah akan mengganti dengan pahala yang besar buat kita.Harta yang kita miliki ini sebenarnya hanya titipan dari Allah Azza wa Jalla. Tentunya harta yang dititipkan Allah itu adalah harta yang halal. Kita pasti tahu mana harta yang halal dan mana harta yang haram.


Tidak ada gunanya jika kita berzakat atau bersodakoh, tetapi uang yang kita dapatkan dari hasil korupsi.menipu, memeras atau perbuatan jahat lainnya. Harta bertumpuk baik berupa uang, emas, perak dan berlian di rumah kita tetapi asal-usulnya dari pendapatan yang haram.Kaya tetapi tidak ada keberkahan dalam hidupnya.Hatinya tidak akan pernah merasa kedamaian, ketenangan dan kebahagiaan.Ketawanya hampa dan detak jantungnya berdebar kencang karena rasa takut yang maha dahsyat. Takut akan diinapkan di hotel prodeo. Itu baru rasa takut didunia, bagaimana jika ia tahu akan ancaman siksa Neraka.Tetapi sayang banyak manusia yang tidak takut ancaman Allah yang maha Agung. Karena kalau takut pasti ia akan berzakat dan pasti ia tidak akan korupsi.


Ancaman bagi yang tidak mau zakat masuk Neraka bukan hoax atau berita bohong tetapi ada dalilnya.Dan para ulama sering menyampaikan dalil- dalilnya. Diterangkan dalam riwayat, dari hadis Abu Dzar Radhiyallahu anhu, dia berkata, "Aku menemui nabi Rasulullah Shalallahu alaihi wasalam, beliau bersabda:" Demi Zat yang tidak ada Tuhan selain Dia, atau sebagaimana beliau bersumpah.Setiap orang yang memiliki Unta, Sapi dan Kambing, lantas tidak dikeluarkan kewajiban zakatnya maka hewan - hewan itu akan didatangkan pada hari kiamat dalam rupa yang paling besar dan paling gemuk, lalu hewan - hewan itu akan menginjak-nginjaknya dengan Kakinya dan menyeruduknya dengan tanduknya.Setiap kali hewan yang terakhir selesai maka hewan yang pertama akan kembali melakukan seperti itu sampai Manusia diberi keputusan. "


Semoga kita termasuk hamba Allah yang akan dimasukan kedalam Surganya.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"


Demikian "  Ancaman berat bagi orang yang mau zakat