Sabtu, 26 Desember 2020

Orang tua wajib memberi nama kepada anaknya

Apa kata ulama tentang memberi nama anak


 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Maryam Ayat 7

"Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia."


Menurut Jumhur ulama telah disepakati bahwa memberi nama kepada anak hukumnya wajib.Selain dari Al-Qur'an,juga banyak dalil dari As-Sunnah yang menguatkan akan wajibnya memberi nama kepada anak yang baru lahir. Seorang anak Adam memang harus punya nama sebagai panggilan dan tentunya harus dengan nama yang baik sesuai sunnah dalam arti tidak memberi nama yang terlalu Agung karena yang paling Agung hanya ada pada Allah Azza wa Jalla.Misalnya dengan sebutan Raja. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu,ia berkata,Rasulullah Shalallahu Alahi wasalam,bersabda,'Berat murka Allah pada seseorang yang menyebut dirinya Raja para raja.Tidak ada kerajaan selain milik Allah Azza wa Jalla.(Muttafaq'alaih)(Hadis pilihan Firdaus Sunnah halaman 426 no. 2220,karya DR.Aidh bin Abdullah al-Qarni).Selain itu para orang tua juga tidak boleh memberikan nama yang jelek kepada anaknya.Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa dari Ibnu Umar Radhiyallahu anhu,bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi wasalam,mengubah nama Ashiyah (Perempuan Durhaka),beliau berkata,"Kau Jamilah (Perempuan Cantik),'(Muttafaq Alaih)(Hadis pilihan Firdaus Sunnah halaman 426 no. 2221,karya DR.Aidh bin Abdullah al-Qarni).

Sebagai manusia yang menjunjung tinggi akan nilai - nilai budi pekerti dan Akhlak, sudah barang tentu selalu berharap dengan nama anaknya itu akan membawa kebaikan buat anaknya itu sendiri. Tidak ada  orang tua yang menginginkan anaknya tumbuh menjadi anak yang durhaka kepada orang tuanya atau tumbuh menjadi anak yang jahat pada orang lain atau tumbuh menjadi anak yang tidak taat kepada perintah Allah dan Rasulnya. Dalam memberi nama ke anak juga jangan berlebihan dalam sanjungannya seperti dengan memberi nama 'Suci" maka itu tidak diperbolehkan menurut sunnah. Dalilnya adalah dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa dari Zainab binti Abu Salamah,ia berkata,"Aku beri nama Barrah,lalu Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam berkata,"Jangan kalian menganggap diri kalian suci, Allah lebih tahu siapa para ahli kebajikan diantara kalian."Mereka bertanya," Dengan nama apa kami memberi nama ?" Beliau berkata,"Berilah nama Zainab"(Hadis Riwayat Imam Muslim) ((Hadis pilihan Firdaus Sunnah halaman 426 no. 2227,karya DR.Aidh bin Abdullah al-Qarni)

Jadi kita sebagai orang tua memberikan nama kepada anak itu yang baik - baik saja dan sesuai Sunnah tentunya maka itu akan lebih baik. Seperti memberi nama dengan nama para nabi,para anbiya,para Kyai,para wali,para ustad,para Ajeungan,para habib dan nama nama yang baik lainnya.Selain memberi nama alangkah baiknya pula anak kita itu di Aqiqahkan jika kita mampu melakukannya.Hanya untuk yang mampu saja,jika kita miskin maka hukumnya tidak wajib.Jangankan buat beli Kambing buat makan saja susah.Jadi hukumnya Sunnah Muakadah berdasarkan hadis yang diriwayatkan dari Abu Sa'id al-Khudri Radhiyallahu anhu, bahwasannya Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam,ditanya tentang Aqiqah,beliau menjawab," Aku tidak menyukai 'Uquq ( Penyebutan Aqiqah).Siapa yang dianugrahi seorang anak,lalu ingin menyembelih hewan,maka lakukanlah." Jika kita berkeinginan untuk melakukannya maka tidak juga ada larangannya.

Dari rentetan uraian diatas tentunya semua itu tergantung pada takdirnya manusia itu sendiri.Walaupun namanya baik bukan jaminan orang itu akan menjadi baik,bisa saja seiring dengan perjalanan waktu orang itu akan menjadi jahat.Begitupun sebaliknya.Semuanya bergantung pada takdirnya itu sendiri.Allah Azza wa Jalla sudah mencatat takdir manusia itu sejak berada di perut ibunya,mulai dari Amalnya,Rejekinya,celakanya dan bahagianya. Diterangkan dalam sebuah riwayat bahwa dari hadis Abdullah Masud Radhiyallahu anhu,dia berkata,"Rasulullah Shalallahu alahi wasalam, menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan:"Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya diperut ibunya sebagai setetes mani selama Empat Puluh hari,kemudian berubah menjadi setetes darah selama Empat Puluh hari,kemudian menjadi segumpal Daging selama Empat Puluh hari. Kemudian diutus kepadanya Malaikat lalu ditiupkan Roh padanya dan dia diperintahkan untuk menetapkan Empat perkara: Rejekinya,ajalnya,amalnya dan celakanya atau bahagianya.Demi Allah yang tidak ada Ilah selainnya.Sesungguhnya diantara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli Surga sehingga jarak antara dirinya dan Surga tinggal sehasta.Akan tetapi,telah ditetapkan baginya ketentuan bahwa dia melakukan perbuatan ahli neraka sehingga masuklah ia kedalam neraka.Sesungguhnya diantara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta.Akan tetapi,telah ditetapkan baginya ketentuan bahwa dia melakukan perbuatan ahli surga sehingga masuklah ia kedalam surga."(Kitab Sahih Bukhari Muslim Bab Takdir halaman 1233 no. 1695).

Semoga Allah Azza wa Jalla telah mentakdirkan kita sebagai ahli Surga.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"









Demikian judul: Orang tua wajib memberi nama kepada anaknya





Sabtu, 19 Desember 2020

Apakah Hukumnya memakan Cacing,Tokek dan Kadal Padang Pasir ?

Apa kata Ulama tentang hukum makan kadal padang pasir


 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-An’am Ayat 145

قُلْ لَا أَجِدُ فِي مَا أُوحِيَ إِلَيَّ مُحَرَّمًا عَلَىٰ طَاعِمٍ يَطْعَمُهُ إِلَّا أَنْ يَكُونَ مَيْتَةً أَوْ دَمًا مَسْفُوحًا أَوْ لَحْمَ خِنْزِيرٍ فَإِنَّهُ رِجْسٌ أَوْ فِسْقًا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ ۚ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَإِنَّ رَبَّكَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Katakanlah: "Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi -- karena sesungguhnya semua itu kotor -- atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa, sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".

Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam menciptakan Makhluk di alam dunia ini semuanya pasti bermanfaat ,baik untuk Manusia maupun untuk keseimbangan Alam itu sendiri.Dengan kasih sayangnya Allah Azza wa Jalla kepada Manusia, maka diciptakan pula hewan - hewan mana yang boleh dimakan dan mana yang tidak boleh dimakan,dan semua itu harus merujuk kepada Al-Qur'an dan AS-Sunnah sebagai pedoman orang -orang yang beriman dan bertaqwa kepadanya.Ada hewan yang sudah pasti tidak boleh dimakan dan tidak ada keraguan akan keharamannya seperti Babi,Bangkai,darah dan sembelihan yang tidak disebut dengan nama Allah Azza wa Jalla. Tetapi juga ada hewan - hewan yang boleh dimakan dan halal hukumnya karena ada perintah dari Rasulullah Shalallahu alaihi wasalam dalam Sunnahnya. Jika kita dengan sengaja memakannya tanpa menghiraukan perintah Allah dan Rasulnya maka kita berdosa dan balasannya adalah Siksa.Jika kita ragu untuk memakannya karena tidak tahu maka sebaiknya jangan dilakukan,itulah yang disebut dengan Syubhat (Samar) dan alangkah baiknya kita bertanya kepada yang lebih tau akan ilmunya. Maka dari itulah akan pentingnya menuntut ilmu agama yang benar,agar kita tidak salah dalam melangkah,tidak salah dalam berucap dan tidak salah dalam melahap.Semuanya harus berjalan pada koridor yang baik dan lurus.Agar tidak bertentangan dengan hukum Agama maupun hukum Negara.

Didalam hadis Rasulullah Shalallahu alaihi wasalam banyak diterangkan tentang hewan yang tidak boleh dimakan dan hewan yang boleh dimakan.Tidak semua hewan liar tidak boleh dimakan jika itu Sapi Liar,Kuda liar,Domba liar atau Kelinci liar maka hewan itu boleh dimakan  dan Tidak semua bangkai tidak boleh dimakan jika itu bangkai Ikan maka itu boleh dimakan. Didalam Hadis yang diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu anhu,dia berkata,"Rasululullah Shalallahu alahi wasalam mengutus kami sejumlah Tiga Ratus penunggang Kuda dan pemimpin kami ketika itu adalah Abu Ubaidah bin Al-Jarrah untuk mengintai unta milik orang Quraisy. Kami bermukim di Pantai selama setengan bulan,lalu kami menderita lapar yang sangat  sehingga kami memakan dedaunan kering.Karena itu pasukan kami dijuluki pasukan 'Khabat'(Daun Kering).Tiba - tiba laut pasang mendamparkan Ikan yang disebut 'anbar'(Paus).Lalu kami makan sebagian itu selama setengah bulan dan kami lulurkan ketubuh kami dari lemaknya,hingga tubuh kami pulih kembali.Kemudian Abu Ubaidah mengambil tulang rusuk ikan itu dan menancapkannya seukuran orang yang paling tinggi,lalu memerintahkan seseorang dan untanya lewat dibawahnya."Jabir berkata," Diantara anggota pasukan ada yang menyembelih tiga hewan tungganyannya,kemudian menyembelih tiga lagi,kemudian menyembelih tiga lagi,kemudian Abu ubaidah melarangnya.(Kitab Shahih Bukhari halaman 890 No. 1261).

Terus bagaimana dengan Cacing apakah boleh dimakan? Didalam kitab Al-Mu'Tamad Fiqih Imam Asy-Syafi'i jilid 2 yang dikarang oleh Prof.Dr.Muhammad Az-Zuhaili, Halaman 426. Penulis sudah membaca bahwa Cacing termasuk binatang - binatang kecil (Al-Hasyarat).Dan diharamkan kecuali binatang berkaki empat seperti biawak dan Jerboa ( sejenis tikus kecil) dan yang dapat terbang seperti belalang. Tokek,Lalat,hama dan kutu juga diharamkan untuk dimakan. Cacing memang selain menjijikan juga sangat berbahaya buat tubuh kita apabila cacing - cacing itu masuk lewat makanan atau minuman kedalam tubuh kita maka akan menjadikan badan kita sakit. Itu artinya kita memakan cacing hidup-hidup kemudian berkembang biak didalam tubuh kita jika tidak segera di obati.Maka dari itulah makan cacing itu haram karena bisa jadi didalam tubuh cacing itu sendiri banyak mengadung racun. Begitupun dengan Tokek juga haram untuk dimakan bahkan Rasulullah Shalallahu alahi wasalam memerintahkan kita untuk membunuhnya dan kita akan mendapatkan Pahala. Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu,ia berkata," Rasulullah Shalallahu alahi wasalam bersabda,"Siapa membunuh Tokek pada pukulan pertama,ia mendapat sekian dan sekian kebaikan.Siapa membununya pada pukulan kedua,ia mendapat sekian dan sekian kebaikan - lebih kecil dari pahala pertama.Dan siapa yang membunuhnya pada pukulan ketiga,ia mendapat sekian dan sekian kebaikan - lebih kecil dari pahala yang ke dua." (Hadis riwayat Imam Muslim)(Kitab Firdaus Sunnah halaman 289 no. 1433)

Lalu bagaimana dengan kadal padang pasir,apakah boleh dimakan?Apakah haram atau tidak? Mari kita cari dalilnya agar kita tidak salah mengambil keputusan dan salah menafsirkan. Dari hadis Khalid bin Walid Radhiyallahu anhu, bahwa dia bersama Rasulullah Shalallahu alahi wasalam pernah menemui Maimunah,bibinya,yang juga bibi Ibnu Abbas,dia mendapati kadal gurun yang telah terpanggang yang dibawa oleh saudari bibinya,Hufaidah binti Al-Harits dari Najd. Lalu dia menyuguhkan kadal gurun itu kepada Rasulullah Shalallahu alahi wasalam,jarang sekali beliau mengulurkan tangan untuk mengambil makanan hingga beliau dipersilakan dan disebutkan bahwa makanan itu untuk beliau.Rasulullah Shalallahu alahi wasalam mengulurkan tangannya ke arah kadal gurun,lalu seorang wanita yang hadir berkata,"Beritahukan kepada beliau makanan yang telah kalian suguhkan untuk beliau,"Itu adalah kadal gurun,wahai Rasulullah," Seketika itu Rasulullah Shalallahu alahi wasalam menarik tangan beliau dari daging kadal gurun.Lalu Khalid bin Walid bertanya" Apakah daging kadal gurun itu haram,wahai Rasulullah?" Beliau bersabda,"Tidak,hanya saja daging itu tidak ada didaerah kaumku,karena itu aku enggan memakannya,"Khalid berkata,"Maka akupun mengambilnya,lalu memakannya,sedangkan Rasulullah Shalallahu alahi wasalam melihat kepadaku,"( Kitab Shahih Bukhari halaman 897 No. 1273.)

Semoga kita termasuk kedalam golongan yang dimudahkan masuk Surga.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"


Sabtu, 12 Desember 2020

Sebab penghasilan yang tidak halal 65 tahun shalatnya tidak diterima Allah

Apa kata ulama tentang penghasilan yang Haram


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Mu’minun Ayat 51



"Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."

Penghasilan yang kita dapatkan dari hasil pekerjaan kita atau dari hasil usaha kita sudah tentu akan menjadi berkah baik untuk jasmani kita maupun ruhani kita.Dan sudah pasti pula akan mendatangkan rido dari Allah Azza wa Jalla.Penghasilan yang kita dapatkan itu walaupun kecil jumlahnya yang penting halal sumbernya.Buat apa pula uang berlimpah dan harta berlimpah tetapi sumbernya dari hasil menipu orang lain,dari hasil Korupsi,dari hasil bersilat lidah yang menyesatkan atau dari hasil bentuk kejahatan lainnya. Hati itu tidak bisa dibohongi oleh pikiran kita.Setiap hari kita makan serba enak,berteduh di dalam rumah yang mewah,uang yang banyak dalam bentuk tabungan dan Mobil yang bukan main mahalnya.Semua itu tidak akan menghilangkan rasa berdosa atau rasa gundah atau rasa bersalah didalam hati kita,pasti kita ingat bahwa makanan yang kita makan itu dari hasil yang tidak halal.Hanya hati yang sudah dijilati Setan saja yang tidak merasa bersalah atas kejahatan kita.Hati kita sudah hitam penuh dengan dosa - dosa yang kita lakukan. Dari penghasilan yang tidak halal itu terus - menerus kita makan bersama anak dan istri kita setiap hari.Walaupun misalnya anak dan Istri kita tidak tahu bahwa uang yang kita dapatkan itu dari sumber yang haram, tetapi tetap saja semuanya akan kena akibatnya.Kemudian jangan salahkan anaknya bila anaknya sering melawan orang tuanya,sering bermain bergaul dengan para Narkoba dan senang berbuat atau senang melakukan hal- hal yang melanggar hukum Agama maupun hukum Negara.

Uang yang kita dapatkan dari sumber yang tidak halal itu kemudian kita simpan dalam bentuk tabungan. Kemudian uang yang banyak dalam bentuk tabungan itu setiap bulannya berbunga, yang sudah pasti besar pula uang dari hasil bunga banknya itu.Kemudian uang Riba itu kita makan setiap hari bersama anak dan Istri kita. Ketauhilah bahwa riba itu haram hukumnya.Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an 

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda] dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan."(Surat Ali 'Imran Ayat 130)


Bertahun - tahun kita makan uang riba,sampai tidak terasa umur kita sudah semakin tua dan kita sudah tidak bekerja lagi karena kondisi kita sudah lemah atau sakit - sakitan jadi tidak mungkin untuk mencari uang lagi. Maka andalannya hanya uang tabungan itu yang bermilyar - milyar atau bahkan Triliyuan jumlahnya.Yang bunganya itu saja sudah bisa hidup bertahun - tahun lamanya.Setiap malam ia salat Tahajud,setiap hari ia sodakoh,setiap hari ia baca Qur'an, dan setiap waktu ia tidak pernah absen untuk salat berjamaah.Tetapi setiap hari pula ia makan uang Riba dari hasil bunga tabungannya itu yang sumbernya dari hasil uang tidak halal pula.Walaupun uang haram itu kita jadikan dalam bentuk permodalan atau pendanaan misalnya untuk membuat perusahaana,buka kos- kosan,buka usaha kontrakan atau buka usaha dagang lainnya, tetap saja hasilnya haram,mau diputar - putar atau diputir- putir,digoreng sana dan digoreng sini dalam bentuk apapun jenisnya atau macamnya. Tetap saja haram, karena sumber awalnya adalah dari hasil yang haram.

Tenangnya Hati atau tenangnya batin itu bukan harta yang banyak atau uang yang berlimpah.Tetapi yang membuat hati tenang itu adalah rasa dekatnya hati kita kepada Allah Azza wa Jalla dengan mudah untuk mengingatnya. Hati kita tidak akan merasa dekat dengan Allah apabila setiap hari darah yang mengalir didalam tubuh kita banyak makanan dan minuman dari hasil yang serba haram.Makanan itu kemudian tumbuh menjadi Daging yang terbentuk dari pendapatan yang haram.Darah dan Daging itu kemudian menyebar ke jaringan - tubuh kita,dari jaringan yang terkecil sampai kejaringan yang terbesar didalam tubuh kita, kemudian merambat ke Ruhani kita.Sehingga efek yang ditimbulkan oleh Ruhani adalah kita akan semakin jauh dari yang menciptakan kita yaitu Allah Azza wa Jalla.Akan semakin jauh dari mengingat Allah Ta'ala.Akan semakin malas beribadah kepada Allah,menjadi senang berbuat maksiat. Kemudian didalam tubuh kita itu akan terbentuk sifat- sifat penuh dengan kedengkian pada sesama,sombong pada sesama,jahat pada sesama,selalu ingin di puji oleh orang lain,mudah marah,dan senang mengadu domba,senang orang lain sengsara,senang orang lain menderita,selalu merasa diri paling benar,paling suci,paling bersih,paling saleh dan selalu menganggap hina orang lain.Maka bukan main bahaya dari efek sering makan dan minum dari hasil pendapatan yang haram itu.Oleh karena itu hindarilah cara mencari keuntungan dengan cara yang haram.Kasihan anak dan Istri kita selain diri kita juga.Kita pasti sangat ingin anak kita tumbuh dengan perangai dan perilaku yang baik dan Saleh.Baik pada orang tua maupun baik pada orang lain.Tidak apa - apa mendapatkan keuntungan sedikit tetapi halal untuk dimakan. Secara hukum dunia maupun secara hukum Akhirat, penghasilan yang haram itu sudah pasti penuh dengan resiko. Kita dipenjara,perusahaan ditutup dan mati masuk Neraka.

Tetapi juga alangkah beruntungnya kita jika  kita punya uang banyak dan sumbernya dari hasil yang halal pula.Maka lahir dan batinpun ikut tenang.Makan enak tenang,sodakoh tenang,baca Qur'an tenang,salat tahajud tenang,berzikir tenang,salat 5 waktu tenang,buka usaha kontrakan tenang,buka usaha lainnya juga,tenang dan sudah pasti serba tenang.dan Allah Ta'ala sudah pasti rido kepada kita.Maka akan semakin bertambah rasa tenangnya karena kita semakin mantap zikirnya kita kepada Allah Azza wa Jalla.Tetapi memang godaan setan itu sudah pasti menyerang kita setiap saat agar kita selalu melanggar semua perintah Allah dan Rasulnya.Manusia akan terus digoda dari berbagai penjuru.Yang doyan harta akan digoda dengan hartanya,yang doyan jabatan akan digoda dengan jabatannya,yang doyan duit akan digoda dengan duitnya,yang doyan sodakoh akan digoda dengan sodakohnya,yang doyan ibadah akan digoda dengan ibadahnya,yang doyan puasa akan di goda dengan puasanya.Setan akan terus mencari celah lika liku dan tingkah polah semua keturunan anak Adam.

Umur yang semakin bertambah tua tidak menjadikan kita untuk bercermin diri bahwa besok atau lusa kita akan mati di kubur didalam Tanah.Sementara kita masih memakan uang haram, untuk kebutuhan hidup sehari - hari bersama anak dan Istri kita. Tidak ada gunanya kita berdoa memohon ampunan,tidak ada gunanya kita salat setiap waktu dan tidak ada gunanya kita banyak beribadah kepada Allah.Sementara uang haram itu masih kita makan.Jika kita mati besok sementara umur kita sudah mencapai 65 tahun.Dan kita belum sempat untuk bertobat maka salat yang selama itu kita lakukan, pasti akan ditolak oleh Allah Azza wa Jalla.Karena Allah Azza wa Jalla tidak akan menerima salat kita sementara uang haram atau uang riba masih kita makan. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 275


"Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya."


Bertobat itu bukan hanya meminta Ampun saja.tetapi harus di ikuti dengan tindakan nyata yaitu dengan mengembalikan semua uang haram hasil korupsi kita. Baik korupsi di keuangan Negara maupun korupsi di Keuangan Perusahaan tempat kita bekerja,bila sebagian sudah terpakai uangnya,katakan bahwa uang itu sebagaian sudah terpakai,jangan bohong atau dusta.Sudah menjadi resiko jika kita akan menerima hukuman.Semua harus tuntas dulu.Jangankan pemakan uang haram.Hutang yang tidak dibayar aja akan menghambat perjalanan kita menuju Jannah.

Allah Azza wa Jalla itu maha melihat dan maha mendengar baik yang tersurat maupun yang tersirat didalam Dada manusia.Gerak dan gerik kita akan selalu di awasi oleh Allah yang maha melihat.Perbanyaklah berbuat kebaikan kepada orang lain sebagai bekal untuk pulang ke Negeri Akhirat.

Semoga kita termasuk hamba Allah yang di cintainya.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"











Thank's for read : Sebab penghasilan yang tidak halal 65 tahun shalatnya tidak diterima Allah

Jumat, 04 Desember 2020

Manusia- Manusia yang pasti dilempar kedalam Neraka

Apa kata ulama tentang Neraka


 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an  Al-Qur'an Surat At-Tahrim Ayat 6


"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."


Bila kita bicara Neraka maka,semua Manusia di di dunia ini pasti tidak ingin masuk Neraka.Tetapi karena tergoda oleh cinta Dunia kemudian Manusia itu melakukan kejahatan baik kejahatan yang tersembunyi maupun secara terang - terangan Dan kejahatan yang merusaknya Iman orang itu sendiri atau yang disebut dengan kejahatan Jasmani maupun Kejahatan ruhani. Pada ayat diatas diterangkan dengan jelas bahwa Kita dan keluarga Kita peliharalah dari Api Neraka. Jangan sampai melampaui batas dalam mencari urusan dunia.Karena kita tergoda oleh kesenangan hidup sampai kita rela merusak keimanan kita.Sampai rela menghilangkan Allah didalam Hatinya.Impian dan harapannya selalu menjadi tujuan hidup yang paling utama diatas kepentingan Akhirat.Padahal kepentingan akhirat itu lebih utama lebih dari pada apapun di dunia ini.Sudah punya penghasilan dalam hidup kenapa harus mencari yang tidak halal.Kenapa harus menjual Lidah kita untuk berdusta(Pembohong) untuk mengelabui orang - orang agar mengikutinya dan nantinya akan  diberikan imbalan tetapi ternyata tidak.Apalagi sampai membawa - bawa Firman- Firman Allah Azza wa Jalla.Padahal itu haram hukumnya. Allah Azza wa Jalla berfirman dalam Al-Qur'an Surat An-Nahl Ayat 116-117

"Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta "ini halal dan ini haram", untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung.(Itu adalah) kesenangan yang sedikit, dan bagi mereka azab yang pedih.".Maka pada ayat diatas sudah jelas Manusia ini akan dilempar kedalam Neraka."
Dalam kontek lain memang ada dan boleh untuk berbohong seperti yang dikisahkan dari Ummu Kultsum Radhiyallahu Anha,Tidaklah dinamakan berbohong,orang yang mendamaikan sengketa diantara manusia.Ia menyampaikan kebaikan atau mengucapkan perkataan untuk mendatangkan kebaikan.(Hadis Riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim)(Kitab Riyadhus Shalihin Jilid 2 halaman 445) tetapi pada tulisan ini, penulis tidak akan menjelasnya tentang bolehnya berbohong. Karena hanya sedikit saja manusia yang bersifat seperti ini,kebanyakan manusia berbohong untuk kepentingan harta dunia.

Ada Manusia yang ucapannya tidak sesuai dengan apa yang  ada di Hatinya.Selalu menentang apa kata hatinya.Tidak selaras antara apa kata Hati dan Apa kata Mulutnya. Kata Hatinya selalu dirusak dengan keburukanya perkatannya. Bila kata hatinya bahwa yang itu jangan disampaikan karena akan menyebabkan umat Islam terpecah belah  tetapi ia sampaikan juga dengan perkataan yang merusak persatuan umat Islam dan mencabik - cabik Hati umat Islam.Padahal ia mengaku orang beriman tetapi tidak didukung dengan kata hatinya tentang keimanannya yang benar kepada Allah Azza wa Jalla. Hatinya busuk,penuh dengan tipu daya,, .Bergabung didalam naungan Islam padahal merusak Islam dari dalam,Dalam perkataannya mengucapkan kami beriman kepada Allah dan hari kemudian padahal Hatinya tidak demikian. inilah yang disebut Manusia Munafik. Inilah sesungguhnya orang yang paling berbahaya,oleh sebab itu Allah Azza wa Jalla mengancam mereka sebagai penghuni Neraka yang paling dalam dan paling keras siksanya.Mereka hendak menipu Allah dan orang - orang beriman,padahal sesungguhnya mereka telah menipu dirinya sendiri.Didalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 8-9


"Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.
Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar."

Manusia munafik itu secara kasat mata dicintai manusia,tidak terlihat menunjukan kemunafikannya,hanya terlihat kalo orang lain salat iapun akan salat,berpakain seperti kaum orang-orang beriman,tidak terlihat sekalipun kemunafikannya hanya Allah Azza wa Jalla yang tahu. dan di Mata Allah Azza wa Jalla itu sendiri sangat dibencinya. Allah tidak butuh cara salatnya kita,Allah tidak butuh cara berpakaiannya kita,Allah tidak butuh akan kata - kata kita karena yang dilihat Allah adalah qalbu kita akan keimananan dan kecintaannya kita kepada Allah Azza wa Jalla,ber-Mujahadah yang disertai dengan keimanan yang benar. Kepada orang - orang munafik Allah akan melemparkan kedalam Neraka yang paling dalam dan kekal didalamnya. Didalam surat Surat At-Taubah Ayat 68 Allah Ta'ala berfirman:"
"Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan Neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Cukuplah Neraka itu bagi mereka, dan Allah melaknati mereka, dan bagi mereka azab yang kekal."

Jangan menganggap remeh,acuh tak acuh tentang ancaman Allah Azza wa Jalla yang banyak disampaikan didalam firman-firmannya.Ancaman itu benar adanya dan akan kita rasakan kelak di hari kiamat jika kita tidak melakukan dosa - dosa besar maupun dosa - dosa kecil.Sebelum berkata dan sebelum berbuat kita pikirkan,apakah ini melanggar perintah dan Rasulnya atau tidak.Jangan asal - asalan dalam berbuat maupun berucap pikirkan lebih dalam akan akibatnya kepada kita.Memang manusia tidak ada yang sempurna tetapi,apakah kita tidak bisa membedakan yang baik dan yang tidak baik .Jangan mengikuti ajakan dan rayuan setan untuk berbuat dosa.Bila kita melakukan dosa kepada Allah maka pasti ada konsekwensinya buat kita yaitu akan mengundang bencana dan malapetaka baik didunia maupun di Akherat.Dosa itu akan menghantarkan kita kedalam Neraka. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an surat Al-Qamar ayat 47 

"Sesungguhnya orang-orang yang berdosa berada dalam kesesatan (di dunia) dan dalam neraka."
Tetapi Allah Azza wa Jalla itu maha pengampun kepada para hambanya.Kita masih diberikan pintu maaf yang dibuka lebar -lebar.Sebanyak apapun kita pernah melakukan Maksyiat kepada ALLAH dan sebanyak apapun kita telah durhaka kepada Allah kita akan tetap diampuni selama kita mau berusaha untuk tobat dengan sungguh - sungguh. Allah Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an surat Surat At-Tahrim Ayat 8

"Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu"."

Jika para hambanya pada bertaubat kepada Allah dan mengakui atas semua dosa -dosanya,Maka Allah Azza wa Jalla sungguh sangat gembira melebihi kegembiraan seseorang menemukan barang yang hilang kemudian menemukan kembali barangnya. Didalam sebuah riwayat ,dari Abu Hamzah Anas bin Malik Al-Anshariy(Pembantu Rasulullah Shalallahu Alahi Wasalam bersabda:,"Sesungguhnya Allah gembira menerima tobat hamba-Nya,melebihi kegembiraan seseorang diantara kalian kenemukan kembali ontanya yang hilang dipadang yang luas."(Hadis riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim).(Kitab Riyadhus Shalihin Jilid 1 halaman 17 No. 3)

Semoga kita kita termasuk kedalam orang yang bertaqwa

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"










Thank's for ReadManusia- Manusia yang pasti dilempar kedalam Neraka.