Senin, 29 Juli 2019

Menikah lebih baik dari pada membujang

Apa kata ulama tentang menikah


Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Az-Zariyat Ayat 49

وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
"Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah."

Allah subhanahu wa ta'ala menciptakan makhluk di dunia ini berpasang pasangan.Bukan hanya manusia, Hewan dan Alam semesta, jin sekalipun berpasangan .dan punya keturunan .Hanya Malaikat saja yang diciptakan oleh Allah tidak berketurunan atau tidak punya pasangan hidup seperti makhluk lainnya. Dalam hal perkara hukum agama para ulama berbeda pendapat tentang hukum menikah ada yang bilang wajib dan ada yang bilang Mubah dan ada yang bilang Sunnah. Tetapi semuanya memegang teguh pada dalil Al- Qur'an dan Assunah. Jadi kita sebagai hamba Allah yang baik,tidak perlu memperdebatkan perkara furu'iyah. Yang salah itu adalah jika ada hamba Allah tidak menikah tetapi berzina atau ada hamba Allah sudah menikah tetapi masih suka melakukan zina. Padahal tujuan utama dianjurkan untuk menikah adalah agar kita tidak berzina dengan siapapun dan agar kita punya keturunan. Karena berzina itu perbuatan dosa besar dan sangat dilarang oleh Allah, seperti yang difirmankan dalam Al-Qur'an Surat Al-Isra' Ayat 32
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk".
Hukuman untuk para pezina kelak dihari kiamat adalah Allah subhanahu wa ta'ala tidak akan memberi peluang untuk masuk Surga dan  kekal didalam Neraka. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Furqan Ayat 68-69

وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ يَلْقَ أَثَامًا

يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَانًا
"Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya),
(yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina,"

Seperti yang kita ketahui bahwa zaman ini adalah zaman bangkitnya tekhnologi informasi yang dimana kebutuhan hidup manusia sudah tidak susah lagi didapat. Dari mulai kebutuhan pangan,papan dan sandang sudah dalam genggaman tangan. Bahkan nyari uangpun bisa didapat hanya dengan sebuah handphone yang terhubung keinternet. Untuk orang - orang yang bijak sudah barang tentu ini adalah peluang yang sangat dahsyat untuk mengotimalkan bisnisnya yang tidak perlu keluar rumah untuk mencari uang. Tetapi tidak sedikit juga perkembangan tekhnologi informasi ini mereka gunakan untuk hal - hal yang haram dan perihal yang dapat merusak jasmani dan ruhaninya. Benda yang dahsyat ini mereka gunakan untuk sarana perzinahan dengan motif biro Jodoh dan semacamnya, mereka gunakan untuk bercanda ria bersama kekasih gelapnya yang kemudian berujung ke kopi darat, mereka gunakan untuk melihat gambar- gambar atau video yang haram. Padahal disisi lain ada juga orang dengan khusyunya membaca Al-Qur'an dengan handphone ditangannya dan ada juga orang dengan khusyunya mendengarkan tausiyah para ulama dari handphonennya.

Inilah mengapa Allah subhanahu wa ta'ala menganjurkan kita untuk menikah, agar kita tidak melakukan zina. Menikah itu tidak harus dengan biaya besar,bicarakan saja dengan calon nya,menikah di KUA doang juga sah hukumnya, tidak harus di Hotel berbintang atau gedung mewah.Tidak usah memaksakan diri jika kita tidak mampu,apalagi sampai berhutang sana - hutang sini. Terkecuali emang salah satu pasangan kita orang kaya raya, itu boleh saja nikahnya besar- besaran karena memang kolega yang datangnya pasti orang - orang hebat. Kalo mampu mah jangankan nikah sewa di Hotel atau gedung mewah, sewa kapal selam juga tidak apa - apa asal sanggup aja bayarnya. Terus andaikan kita tidak punya mahar untuk melamar si calon wanitanya, maka apa saja boleh diberikan kepadanya, seandainya kita hanya punya cincin 1 gram,2 gram,3 gram atau Cincin besi yang tidak ada emasnya juga tidak apa- apa atau Cuma bisa hapalan Al-Qur'an juga tidak apa- apa berikan saja kepada pasangan kita itu. Seperti yang diceritakan dalam sebuah riwayat, dari Sahal radhiyallahu anhu,bahwa seorang perempuan datang kepada nabi shalallahu alaihi wassalam,lalu menawarkan diri kepada beliau. Beliau lantas berkata"Saat ini aku tidak memerlukan perempuan". Seseorang lantas berkata,"Wahai Rasulullah! Nikahkanlah aku dengannya,"Beliau bertanya,"Apa yang kau punya?"Laki - laki tersebut menjawab," Aku tidak punya apa-apa."Beliau berkata"Berikan dia mahar meski hanya cincin besi."Laki - laki tersebut berkata," Aku tidak punya apa-apa."Beliau bertanya" Apa hapalan Al-Qur'an yang kau punya?"Ia menjawab."Aku memiliki hapalan surah ini dan itu."Beliau berkata." Aku menikahkanmu dengan mahar hapalan Al-Qur'an yang kau punya". / Muttafaq'alaih.( Firdaus sunnah halaman.261)

Menikah yang penting itu sah dihadapan Allah subhanahu wa ta'ala bukan mewahnya tempat perkawinan atau makanan yang tak kunjung habis. Allah tidak memandang itu.Jika ada calon yang sangat memberatkan dalam permintaan atau minta mahar yang kita sendiri tidak mampu untuk mengadakannya maka sebaiknya rundingkan lagi baik - baik dengan pasangan anda, jika tetap memaksa maka jalan keluarnya adalah mencari calon yang lain, itu akan lebih melegakan hati dari pada akhirnya karena menuruti keinginan pasangan kita, terus kita bertindak yang melanggar hukum agama dan negara dengan melakukan korupsi atau mencuri ,itu akan lebih berbahaya yang dapat menjurus kepada badan payah dan hati susah. Tetapi seharusnya dari pasangan wanita jangan terlalu memberatkan menuntut ini dan itu kepada calonnya karena dikhawatirkan tidak akan berkah dalam perkawainanya. Diriwatkan dari radhiyallahu ‘anha.bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda,"Sesungguhnya diantara berkah seorang perempuan adalah dipermudah meminangnya,dipermudah maharnya dan dipermudah rahimnya". ( HR.Imam Ahmad).

Jika kita ingin menikah mencari pasang itu jangan yang harus serba sesuai dengan keinginan kita, Harus ganteng,harus cantik,harus kaya,harus tinggi,tidak kriting ,harus punya mobil,harus punya rumah,harus dirut,harus punya perusahaan sukses, harus punya Apartemen 5 kamar,harus jebolan Harvard University,harus punya hotel dipinggir pantai,pokonya harus sesuai dengan hati kita. Sampai dunia ini hancur juga kita tidak akan menemukannya,pasti ada kekurangan dan kelebihannya masing - masing.Pilihlah yang wajar- wajar aja, misalnya orangnya baik tapi miskin,tidak apa- apa baik juga,rejeki mah urusan Allah yang penting berusaha dulu, orangnya sholeh tapi tidak punya rumah, tidak  apa - apa baik juga,rumah mah ngontrak aja dulu dengan buget semampu kita, orangnya punya rumah dan punya mobil tetapi wataknya kasar,maen tabok dan maen tampar, nah kalo yang ini sebaiknya jangan kecuali emang kita kita mau dan mencintainya dan sanggup dengan segala resiko,biasanya sih watak itu akan terus sampai berumah tangga, kecuali Allah memberikannya hidayah. Untuk itu maka dalam mencari pasangan hidup itu pilihlah yang kriterianya baik menurut kita dan baik menurut sunnah.

Hidup kita didunia hanya sementara dan semuanya itu juga hanya sandiwara, tidak ada yang kekal didunia ini,segala kenikmatan yang kita rasakan hanya sebentar saja dan hanya beberapa detik saja.Untuk apa kita mencari kebahagian dunia tetapi hati kita sebenarnya merana, buat apa kita membahagiakan jasmani kita sementara ruhani kita menangis. Yang dibawa ke alam baqa itu bukan harta dan istri yang memikat hati atau membahagian hati, Yang dibawa kealam baqa itu hanya amal sholeh kita,bagaimana ketakwaan kita kepada yang telah menciptakan kita.Adakah rasa syukur atas semua nikmat yang diberikannya ? Adakah rasa cinta kepada yang menciptakan kita? Adakah rasa takut kepadanya ? Adakah rasa takut akan pertanggungjawab kita kelak dihadapan Allah?Adakah rasa takut akan siksaan panasnya Api Neraka? Sudahkah kita mentaati semua perintah Allah dan Rasulnya ?.Itulah yang harus kita jawab sebelum kita datang menghadap Allah yang maha Agung. Allah subhanahu wa ta'ala hanya akan memberikan rahmat kepada hamba Allah yang Allah sendiri menyayanginya dan menghendakinya. Allah tidak melihat bahagia atau tidaknya kita hidup didunia,yang Allah lihat adalah bagaimana kita mengamalkan semua perintah Allah dan Rasulnya dengan hati yang ikhlas dan disertai Qalbu yang selalu berzikir kepadanya.

Semoga kita termasuk hamba Allah yang ikhlas dan hamba Allah yang selalu berzikir

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"















Senin, 22 Juli 2019

10 Ciri orang yang bertakwa kepada Allah

Apa kata ulama tentang Takwa


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an  Surat Ali 'Imran Ayat 102

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.,"

Dihadapan Allah subhanahu wa ta'a'la manusia itu semuanya dalam keaadaan merugi kecuali orang - orang yang sudah mendapatkan petunjuk untuk mentaati semua perintah Allah dan Rasulnya dan menjauhi semua larangannya. Semua umat manusia yang diciptakannya wajib menyembah kepadanya jika manusia itu ingin selamat pulang ke negeri Akhirat. Allah menciptakan Manusia itu bukan tanpa tujuan, Tetapi semua itu sudah Allah tetapkan yaitu untuk beribadah kepadanya dan Allah itu sendiri ingin dikenal oleh makhluknya yang sudah ia ciptakan. Tetapi kebanyakan manusia banyak yang ingkar kepada Tuhannya. Al-Qur'an dan As-sunnah yang Allah turunkan kebumi melalui perantara nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wasallam sebagai pedoaman hidup manusia menuju keselamatan dunia dan Akhirat ,hanya sedikit saja manusia yang mengamalkannya. Kebanyakan manusia banyak yang silau pada kehidupan dunia yang dianggap sangat menjanjikan dan nyata hasilnya. Padahal semua kebahagian dan kesenangannnya itu hanya sesaat saja kenikmatannya dibandingakn dengan kenikmatan yang ada di negeri Akhirat kelak. Dan semua kenikmatan yang kita rasakan didunia ini kelak akan diminta pertanggungjawaban dihadapan Allah di hari kiamat. Hanya orang - orang yang bertakwa kepada Allahlah yang kelak akan menuai hasilnya.

Dan ciri - ciri orang yang bertakwa itu diantaranya adalah:

1.  Selalu mengerjakan shalat. Orang yang bertakwa kepada Allah itu pasti tidak akan pernah meninggalkan shalat, sesibuk apapun di punya keperluan.Karena shalat adalah kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan.Shalat itu merupakan makanan ruhnya orang - orang yang bertakwa. Telinganya akan selalu siaga akan suara azan berkumandang baik dalam keadaan terjaga maupun dalam keadaan tertidur, ia akan segera bangkit begitu mendengar suara adzan masuk kedalam telinganya,lebih - lebih muazinnya melantunkan suara adzannya enak sekali didengarnya.Tidak pernah ada kata malas untuk mengerjakan shalatnya baik diwaktu sakit maupun diwaktu sehat. Hatinya tidak akan terpengaruh oleh kenikmatan dunia yang melalaikan, Orang bertakwa sangat paham akan bahayanya meninggalkan shalat dan hukuman yang akan Allah berikan kepada orang - orang yang meninggalkan shalat. Hukuman bagi yang meninggalakan shalat adalah disiksa diNeraka Saqar tempatnya,seperti yang difirmankan dalam Al-Qur'an Surat Al-Muddassir Ayat 42-43
مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ
قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ
"Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?"Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat,"

2. Menjaga Lisan. Orang yang bertakwa itu akan selalu menjaga lisannya dari hal - hal yang dapat merusak amalan sholehnya. Orang yang bertakwa tidak akan memaki orang lain,menghina orang lain,mengadu domba orang lain, menyakiti hati orang lain,menggunjing orang lain, Dan orang yang bertakwa tidak akan banyak bicara atau mengobral kata - kata kecuali dalam urusan dakwahnya saja,selebihnya ia akan banyak diam. Lidahnya tidak akan mengelurkan kata - kata yang membuat orang lain marah atau tersinggung karena ia akan sangat hati - hati apabila ia akan bertutur kata, ia tidak akan asal ngomong karena hatinya sudah ada filter yang akan menyaring setiap katanya. Orang yang bertakwa sangat sadar akan dalil dari bangkrutnya amalan sholeh di hari pembalasan. Ia sangat sadar bahwa lisannya itu akan diminta pertanggungjawaban juga dihadapan Allah kelak.Ia akan selalu membaca Qur'an dari pada banyak ngobrol. orang yang bertakwa itu akan selalu bicara yang benar - benar saja,  Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surat Al-Ahzab Ayat 70
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar,"

3.Senang beramal sholeh. Orang yang bertakwa kepada Allah itu akan selalu memafaatkan waktunya untuk selalu berbuat baik dan beramal sholeh, walaupun hanya sedikit jumlanya ia akan selalu berinfak dengan uang yang ia miliki, jika ia tidak berinfak maka ia akan mengalihkannya dengan amalan lain yang membuat orang lain senang walaupun hanya sekedar senyum. Ia akan selalu mencari - cari amalan apa yang dapat mendatangkan pahala atau mendatangkan ridonya Allah,bukan hanya mengerjakan amalan disiang hari tetapi iapun akan mengerjakan amalan sholeh di malam hari.
Jika ia berpuasa sunnah maka ia tidak pernah buka bersama dengan yang lain karena khawatir ibadah puasanya akan menjadi riya dan terbesit ingin dipuji.Puasanya hanya Allah saja yang maha tahu. Orang yang bertakwa sangat sadar bahwa janji Allah itu benar dan segala amalan salehnya akan mendatangkan pahala dan ampunan. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-qur'an Surat Al-Ma'idah Ayat 9
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ ۙ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ عَظِيمٌ
"Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang beramal saleh, (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar."

4. Menjaga Kemaluan. Orang yang bertakwa kepada Allah itu juga akan selalu menjaga kemaluannya dari godaan perzinahan. Orang yang bertakwa tidak akan pernah menghampiri - tempat perzinahan atau tempat warung remang - remang. Selain sangat besar dosanya juga sangat membahayakan kesehatan jasmaninya. Dan tidak akan pernah terpikirkan untuk datang ketempat - tempat maksiat lainnya. Walaupun orang yang bertakwa itu sangat ingin melakukan hubungan badan tetapi ia akan selalu siap menahan hawa nafsunya untuk tidak melakukan disembarang tempat, terkecuali yang halal saja. Dan ia tidak akan melakukan zina.Ia akan tetap pada koridor ketaatan kepada Tuhannya. Ia sangat sadar bahwa berzina itu perbuatan keji dan dimurkai Allah. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Isra' Ayat 32

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk."

5.Sering Berdoa. Orang yang bertakwa kepada Allah,ia akan selalu berdoa pada setiap amalan baik apapun,jika ia akan makan dan minum ia akan selalu berdoa " Ya,Allah berkahilah rizki yang Allah berikan kepada kami dan jauhkanlah kami dari siksa api Neraka", Jika ia akan pergi keluar rumah iapun akan selalu berdoa,jika ia akan berbuka puasa maka ia akan berdoa,jika ia akan berangkat mencari rejeki maka iapun akan berdoa,jika ia selesai sholat malam maka doapun tidak pernah ia tinggalkan walaupun hanya dengan menundukan kepala. Pokoknya orang yang bertakwa itu akan selalu berdoa dimanapun dan dalam keadaan apapun.Karena doa adalah juga ibadah kepada Allah tempat kita memohon dan tempat kita meminta. Orang yang tidak pernah berdoa kepada Allah adalah termasuk manusia yang sombong dihadapan Allah azza wa jalla. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam AlQur'an Surat Al-Mu’min Ayat 60

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

"Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina".

6. Sabar. Orang yang bertakwa kepada Allah, ia akan senantiasa bersabar apapun yang dihadapinya baik berupa kepahitan hidup maupun dalam menghadapi segala cobaan lainnya. Ia sangat yakin tidak semata - mata Allah mengirimkan cobaan kalau tidak ada jalan keluarnya,sesungguhnya didalam kesusahan itu pasti ada kemudahan. Kalaupun orang yang bertakwa itu hidupnya miskin dan fakir tetapi ia tetap tidak akan memakan makanan yang haram atau terus berburuk sangka kepada Allah. Ia akan tetap tabah dalam menghadapi segala rintangan yang dialaminya. Ia tetap akan selalu bertakwa kepada Allah walaupun usahanya tak kunjung berhasil kadang maju kadang mundur dan terkadang juga mundurnya keterusan.Tetapi ia yakin bahwa Allah itu maha segalanya. Tidak susah bagi Allah untuk menolong para hambanya yang bertakwa dan membalikan 180 derajat menjadi sukses. Tetapi Allah takut apabila hamba yang sangat dicintainya ini tidak lagi mengerjakan amalan saleh lagi. Dan menjadi ingkar kepadanya. Orang yang bertakwa itu sangat paham bahwa segala cobaan itu datangnya dari Allah yang maha Agung. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 155.

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar."

7. Selalu bersyukur. Orang yang bertakwa kepada Allah itu akan selalu bersyukur apapun yang dinikmatinya. Apapun yang ia terima asalkan halal maka ia akan berterima kasih kepada Allah tidak kepada yang lain. Segala nikmat yang Allah berikan kepadanya ia akan selalu bersyukur, badan yang sehat dan rejeki yang tidak kunjung berhenti.ia begitu cintanya kepada Allah dan rasa syukurnya kemudian ia masih sempat berbagi dengan orang lain. Rasa syukur kepada Allah itu bukan hanya sekedar mengucapkan " Alhamdulillah" tetapi harus diikuti juga dengan ketaatan yang lain. Orang yang bertakwa sangat yakin bahwa apabila bersyukur kepada Allah maka Allah akan menambah nikmatnya. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Ibrahim Ayat 7

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

8. Tidak akan berpaling pada selain Allah. Orang yang bertakwa kepada Allah itu keimananya sudah mencapai pada makom tertinggi. Orang yang bertakwa kepada Allah itu sudah pasti beriman kepada Allah dan Rasulnya, tetapi orang yang beriman belum tentu bertakwa kepada Allah dengan sungguh- sungguh. Orang yang mengaku beriman tetapi masih mencari Tuhan lain karena cinta dunia. Saat waktu shalat tiba jiwanya masih tetap didiposisi tidak bergerak untuk menunaikan shalat. Hatinya masih terpaut dengan pekerjaanya atau dagangannya. Suara azan berkumandang ia masih tetap sibuk dengan duninya. Ia seperti merasa tidak pernah berdosa berpaling dari shalat, tetapi ia malah sibuk menghitung jumlah keuntungan usahanya. atau sibuk dengan pekerjaannya karena perintah atasannya harus segera selesai dalam waktu dekat. Ia tidak merasa bahwa ajal itu tidak bisa diduga.Ia tidak sadar bahwa itu juga bagian dari syirk. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat An-Nisa' Ayat 36
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا
"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun"

9. Ikhlas. Orang yang bertakwa kepada Allah itu selalu ikhlas dalam beramal. Jika ia menolong orang lain dengan jiwanya maka ia tidak akan meminta imbalan apapun kepada orang yang ditolongnya. Bila ia bersedakoh atau berinfak atau memberi uang kepada orang lain maka ia tidak akan pernah mengungkit - ungkit pemberiannya. Jika ia mengerjakan amalan saleh yang diperintahkan Allah dan Rasunya maka ia tidak akan meminta balasan kepada Allah,semuanya ia serahkan kepada Allah.Yang ia harapkan hanya satu yaitu semoga Allah rido atas semua yang ia kerjakan tentang amalan salehnya.  Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an surat Al-Ghafir Ayat 65

هُوَ ٱلْحَىُّ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ فَٱدْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
"Dialah Yang hidup kekal, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia; maka sembahlah Dia dengan memurnikan ibadat kepada-Nya. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam."


10. Selalu Berdzikir. Orang yang bertakwa kepada Allah itu Qalbunya selalu berzikir yang tidak ada hentinya,siang maupun malam,diwaktu tidur maupun diwaktu terjaga,qalbunya selalu hidup. Orang yang bertakwa adalah orang yang hidup ditengah orang yang mati. Amalan inilah yang menentukan apakah semua ibadah kita diterima atau tidak di hadapan Allah. Amalalan inilah amalan yang tidak ada bandingannya diantara ibadah -ibadah yang lain. Tidak ada amalan yang lebih agung selain dari berdzikir kepada Allah. Amalan inilah inti dari semua amalan.Inilah amalan yang setan saja menjauh darinya. Inilah amalan tidak bisa didengar oleh makhluk manapun walau oleh malaikat sekalipun ia tidak dapat mendengarnya tetapi hanya Allahlah yang mengetahui dan mendengarnya. Maka semakin dekatlah antara hamba dengan Tuhannya. Ringan amalannya tetapi sangat besar fadilahnya. Orang yang bertakwa tidak akan lepas dari zikirnya walaupun ia sedang melakukan amalan apapun. Qalbunya hanya tertuju kepada Tuhannya,Diamnya orang berzikir mendatangkan pahala,segala kegiatan amalan baiknya berpahala ganda. Jika ia sedang bersolawat kepada Rasul maka pahalanya akan berlipat -lipat. Jika ia berhaji atau beribadah di masjidl haram maka pahalanya akan ganda berganda. Dunia dan segala isinyapun semuanya terlaknat kecuali berzikir kepada Allah.
Abu Hurairah berkata: aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: ” Ketahuilah sesungguhnya dunia itu terlaknat dan segala isinya pun juga terlaknat, kecuali dzikir kepada Allah dan apa yang berkaitan dengannya, dan orang yang alim atau orang yang belajar.”
Inilah yang disebut dengan amalan Qalbu. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surat Al-A’raf Ayat 205

وَاذْكُرْ رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ وَلَا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ

"Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai."

Semoga kita termasuk orang - orang yang bertakwa

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"













Senin, 15 Juli 2019

Sunnah Menyendiri

Apa kata ulama tentang menyendiri


Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Az-Zariyat Ayat 50

فَفِرُّوا إِلَى اللَّهِ ۖ إِنِّي لَكُمْ مِنْهُ نَذِيرٌ مُبِينٌ

"Maka segeralah kembali kepada (mentaati) Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untukmu."

Menyendiri yang dimaksud adalah menyendiri yang sesuai sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ,bukan asal menyendiri. Menyendiri sesuai sunnah adalah tatkala badaniyah dan Ruhaniyahnya tetap tersambung kepada Allah yang telah menciptaknnya. Untuk selalu menjaga agar ibadahnya kepada Allah tetap berkesinambungan tiada penghalang yang akan merintanginya. Dengan sering menyendiri kita akan banyak menemukan faedah - faedah yang tersembunyi yang tidak dapat ditemukan ketika kita masih sibuk dengan urusan manusia. Hidupnya Qalbu yang tersambung kepada Allah melalui rasa, maka kita akan semakin dekat dan semakin cinta kepada Allah. Tetapi itu hanya bisa dilakukan dengan kita seringt menyendiri dan berdzikir secara berkesinambungan. Karena jika itu dilakukan dengan sambil banyak berhubungan dengan manusia maka rintangan untuk mencapai rasa kepada Allah itu akan semakin nyata.Sehingga kita tidak akan mencapai pada titik khusyu. Allah azza wa jalla tidak akan dekat dengan kita selama hati kita bercabang kemana - mana. Kita yang hidup ditengah - tengah masyarakat maka untuk menyendiri selamanya itu tidak mungkin karena kita tetap harus menjaga habluminnas dalam hubungan kita dengan yang lainnya. Tetapi hubungan itu harus tetap pada koridor ketakwaan kita kepada Allah. Bukan berhubungan yang akan membuat badaniyah dan Ruhaniyah kita semakin menjauh dengan Allah,sehingga semakin hari semakin meninggalkan semua perintah Allah dan Rasulnya.

Jika kita menyendiri tetapi yang tidak disyariatkan atau tidak diperintahkan oleh Allah dan Rasulnya maka itu tidak boleh kita lakukan. Buat apa menyendiri hanya untuk mengamalkan amalan agar badan kita menjadi anti tembak atau anti senjata tajam atau mengamalkan amalan agar kita hebat bisa berjalan diatas air.  Atau menyendiri di atas langit - langit rumah sendirian dengan tidak makan dan tidak minum selama 4o hari dengan diiringi bacaan - bacaannya. Sudah barang tentu amalan itu tidak ada dalam sunnahnya. Karena menyendirinya bukan tujuan mendekatkan diri kepada Allah maka itu dilarang didalam ajaran Islam. Bukan berarti tidak ada hasilnya dari  pengamalan itu dan bisa saja tercapai mendapatkan ilmunya dengan ia bisa menghilang atau berubah wujud menjadi hewan. Tetapi semua itu bukan datang dari Allah melainkan dari ilmu Setan atau ilmunya Jin dan itu bisa menjurus keperbuatan Syirik.Walaupun bagaimana kita harus percaya pada alam Ghoib karena itu termasuk pada rukun iman. Para waliyullah bukan tidak bisa berjalan di atas air atau berjalan secepat angin, mereka bisa malah bisa lebih hebat dari itu, tetapi cara pengamalannya tidak demikian dengan meninggalkan shalat dan meninggalkan semua perintah Allah dan Rasulnya.Para waliyullah itu mendapatkannya karena atas  ijin Allah yang disebut dengan karomah dan itupun tidak diminta tetapi datang dengan sendirinya.

Memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi beserta isinya dan begitu agungnya kekuasaan Allah itu, hanya bisa dilakukan disaat - saat kita sedang sendiri bukan ditengah keramaian hiruk pikuknya dunia. Kesendirian itu akan banyak manfaatnya apabila akal pikiran kita dipakai bukan dibiarkan begitu saja. Jika kesendirian saja dan akal pikiran kita dibiarkan kosong apalagi tidak disertai dengan banyak berdzikir kepada Allah,maka yang masuk bukan kebaikan melaikan pikiran - pikiran kotor yang hanyut didalam hayalan - hayalan maksiat. Bukannya pahala yang kita dapatkan tetapi dosa yang kita kumpulkan. Jika kita ingin menyendiri maka kita harus tahu dulu tujuannya untuk apa, jika asal menyendiri dimanapun bisa selama kita mau. Menyendiri yang sesuai sunnah itu harus disertai dengan selalu hadirnya Allah bersamanya dan mentaati segala perintahnya. Misalnya kita ingin menyendiri di sebuah desa yang terletak disebuah gunung dengan tujuan ingin beribadah kepada Allah dan menjauhi segala kemunkaran, maka itu disunnahkan. dan dianjurkan. Seperti yang disebutkan dalam riwayat.

Didalam sebuah hadist yang di riwayatkan dari Abu said Radhiyallahu anhu, ia berkata : Ada seseorang bertanya:" Wahai Rasulullah,siapakah manusia yang palin utama?" Beliau menjawab :" Orang Mukmin yang berjuang dijalan Allah dengan jiwa dan hartanya." ia bertanya lagi:" kemudian siapa ?" Beliau menjawab :" Seseorang yang menyendiri pada sebuah desa dengan tujuan untuk beribadah kepada Tuhannya."
Dalam riwayat lain dikatakan :" Dengan tujuan untuk bertakwa kepada Allah dan menjauhi manusia karena kejahatannya." ( HR.Bukhari dan Muslim).

Semoga Allah mengampuni segala dosa kita

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"


Senin, 08 Juli 2019

Fadilah mendengarkan adzan berkumandang

Apa kata ulama tentang Adzan


Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surat Al-Ma'idah Ayat 58

وَإِذَا نَادَيْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ 

"Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) Shalat, ."

Kita sebagai orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya hendaknya wajib mengikuti apa yang sudah diperintahkan didalam Al-Qur'an dan As-sunnah. Karena itu adalah jalan menuju keselamatan di dunia maupun Akhirat. Mendengarkan suara Adzan kemudian diikuti dengan menjawab seruan yang dikumandangan oleh Muadzin. Para ulama berbeda pendapat tentang menjawab seruan adzan itu,ada yang bilang wajib dan ada juga yang bilang sunnah. Dan para ulama itu perpegang pada dalil sendiri - sendiri,yang tentunya dalil itu dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sumbernya. Terlepas dari apakah hukum sunnah atau wajib,mustinya sesibuk apapun kegiatan kita jika terdengar suara adzan berkumandang baik diwaktu adzan dzuhur,asyr,Magrib dan Isya maka tunda dulu sejenak untuk mendengarkannya dan menjawabnya,lebih lebih suara adzan itu diwaktu Subuh disaat kita enak tidur kemudian terbangun mendengar suara adzan berkumandang,alangkah baiknya tidak langsung mandi dan wudhu tetapi dengarkan dulu adzannya dan menjawabnya karena disitu ada keutamannya yang akan kita dapatkan. Tetapi alangkah baiknya mendengarkan dan menjawab suara adzan Subuh itu kita sudah berada diMasjid duduk bersila, yang tentunya badan kita sudah bersih. Sudah mandi,sudah berwudu dan sudah mengerjakan shalat sunnah Tahiyatul Masjid dan itu akan lebih terasa nikmatnya.

Tetapi terkadang dari kaum muslimin dan muslimat sendiri kurang memperhatikannya karena saking hot- hotnya berbincang - bincang dan bersenda gurau. Dari mulai  adzan sampai habis Adzan obrolannya tidak habis- habisnya.Jangankan mendengarkannya atau menyimaknya, menjawabnyapun tidak dan bukan hanya sampai disitu shalatnyapun ditinggalnya pula.Padahal dirinya mengaku beriman kepada Allah dan Rasulnya tetapi meninggalkan perintahnya. Padahal kalau kita tahu fadilah mendengarkan dan menjawab seruannya itu lebih utama dari dunia dan seisinya. Didalam fadilah Adzan itu ada Shalawat nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wasallam yang apabila kita bershalawat satu kali maka Allah akan menurunkan rahmat untuk kita sebanyak sepuluh kali lipat dan akan mendapatkan safa'atnya dihari kiamat. Seperti yang diriwayatkan dari Abdillah bin Amr bin Ash,dia mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,"Jika kalian mendengar seruan muadzin maka ucapkanlah semisal yang dia ucapkan,kemudian bershalawatlah atasku.Sesungguhnya orang yang bershalawat atasku, Allah akan menurunkan rahmat kepadanya sepuluh kali lipat,kemudian mintalah kepadanya untuk menjadikanku sebagai wasilah karena kedudukan wasilah itu hanya pantas  seorang hamba dari kalangan para hamba Allah  dan aku berharap bahwsannya aku adalah hamba tersebut,barang siapa yang meminta aku sebagai wasilah maka dia berhak mendapat safa'at." ( HR.Muslim,Imam Ahmad,Abu dawud dan Tarmudzi).

Bila kita punya keuntungan dunia yang tidak terhitung jumlahnya maka jumlah itu tidak akan dapat menandingi keutamaan bershalawat kepada nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Didalam selesai adzan berkumandangpun masih ada keutamaan lagi yaitu yang apabila kita berdoa meminta apapun kepada Allah maka doa kita itu tidak akan ditolak artinya pasti diterima doa kita. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda "“Sungguh berdo’a antara adzan dan iqomah tidak tertolak, maka pergunakanlah untuk berdo’a.” (HR. Ahmad)." Kita sebagai makhluk yang paling banyak punya kebutuhan hidup maka sering - seringlah berdoa kepada Allah dan jangan bosan karena belum dijawab doa kita. Allah lebih tahu kapan doa itu akan dijawab dan kapan doa itu akan di tunda. hanya terkadang manusia itu suka tidak sabar menantinya. Kita tidak boleh berburuk sangka kepada Allah. Bila kita meminta rizki kepada Allah,bukan berarti Allah tidak memberikan berupa uang kepada kita, Badan yang sehat yang kita terima juga rizki. Hanya terkadang manusia itu suka salah dalam memahaminya. Bila kita berdoa ingin kaya kepada Allah,bukan berarti doa kita tidak dijawab.Mungkin Allah mengabulkan doa kita dalam bentuk lain yang kita inginkan pula atau secara sunatullah nyari duitnya kurang gigih dan kurang bersemangat. Tawakal itu harus dibarengi dengan ikhtiar semampu kita. dan jangan berlebihan diluar batas karena nanti ujungnya dengan mencarinya cara - cara yang tidak halal.

Tidak kita pungkiri juga ada sebagian kaum muslimin dalam mengamalkan shalawat sampai beribu - ribu tetapi tidak pernah zakat,wudhunya asal- asalan,masih suka jahat sama orang lain dan menggibah masih melakoninya. Tentunya sangat disayangkan jika kita punya kebiasaan seperti ini, karena bisa saja Allah menggugurkan amalan shalawat kita. Semua ibadah itu bisa gugur beterbangan jika kita beramal sholeh tetapi masih suka bermaksiat kepada Allah. Andaikan kita suka menggunjing si anu begini dan si anu begitu dan kita suka sholat,berzakat dan bersedekah maka bisa saja amalan sholeh kita itu akan beralih kepada orang yang kita zalimi itu dengan ijin Allah. Maka itulah yang disebut bangkrut di waktu hari pembalasan.Di dunia banyak beribadah tetapi masuk Neraka karena habis amalan sholehnya. Tetapi karena kita masih hidup maka sering - seringlah bertobat kepada Allah dan menjaga prilaku dan lisan kita jangan sampai terbujuk oleh hawa nafsu dan rayuan setan,sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagi kita. Didalam Al-Qur'an Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surat Al-A’raf Ayat 27

يَا بَنِي آدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُمْ مِنَ الْجَنَّةِ
"Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga"

Maka setan itu akan terus menggoda kita agar semua amalan sholeh kita musnah. Kita sudah cape - cape mengumpulakan semua fadilah dari aneka amalan sholeh kita bisa hangus seketika, karena ulah setan yang terus merongrong orang - orang yang beriman dan beramal sholeh. Yang digoda juga bukan hanya sekelas kita, para ustad dan para ulama juga digoda habis- habisan agar terpelosok kejurang neraka. Berbagai gempuran betubi - tubi dan tidak hentinya. Pokonya tidak ada istilah menyerah.Visi dan misinya agar manusia semuanya masuk neraka itu saja targetnya. Orang mendengarkan adzan di goda lewat handphonenya,komputernya,lewat kerjanyaannya,lewat dagangannya,lewat aktifitasnya agar kita tidak mendengarkan alunan suara adzan berkumandang distiap waktu, orang baca shalawat digoda agar salah dalam bacaannya atau malas mengamalkannnya dan kupingnya dibisikan setan dari mulai kuping kiri dan kuping kanan dengan perkataan dan janji - janji manis bahwa berdagang cari duit dan ber-Hp ria itu lebih utama dari pada bersholawat atau menjawab seruan adzan. Untuk itu berlindunglah kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.

Semoga kita termasuk golongan yang di mudahkan dalam beramal sholeh.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"

Senin, 01 Juli 2019

Ketika umur kita sudah mulai menua

Apa kata ulama tentang umur


Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al'qur'an Surat Al-Mu’min Ayat 67

هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ يُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ ثُمَّ لِتَكُونُوا شُيُوخًا ۚ وَمِنْكُمْ مَنْ يُتَوَفَّىٰ مِنْ قَبْلُ ۖ وَلِتَبْلُغُوا أَجَلًا مُسَمًّى وَلَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ

"Dialah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya)."

Umur adalah rahasia Allah yang sudah ditentukan waktunya untuk semua ciptaannya. Tidak ada satu makhlukpun didunia ini yang bisa memanjangkan ataupun memendekan umur manusia atau alam semesta ini. Jikapun ada yang memendekkan umur tersebut itupun karena ulah manusia atas kezalimannya.Padahal perbuatannya itu akan menyebabkan murkanya Allah kepada Manusia tersebut.Kelak Allah akan meminta pertanggung jawabannya dihari kiamat atas apa yang telah diperbuatnnya. Padahal yang berhak memutuskan umur seseorang itu adalah hanya Allah saja dengan kehendaknya. Karena Allah yang menciptkannya kemudian Allah pula yang akan mematikannya. Manusia tidak diberi kekuasaan untuk memanjangkan atau memendekan umur,kecuali manusia itu meminta atau berdoa kepada Allah agar dipanjangkan umurnya tetapi semua itu hak Allah apakah akan dipanjangkan atau tidak. Tidak ada formula yang pasti bahwa dengan berbuat ini dan itu atau meminum ini dan itu adalah dapat memanjangkan umur kita.Kalaupun ada itupun hanya kiat - kiat saja tetapi tetap tetap saja Allah yang menentukan segalanya.

Ketika usia kita sudah mulai menua hendaknya semakin taat kita mendekatkan diri kepada Allah. Perbanyaklah melakukan ibadah, baik yang besifat ibadah jasmani maupun ibadah yang bersifat ruhani.Kurangilah kegiatan- kegiatan yang dapat menyita waktu yang dapat mengganggu ibadah kita,apalagi kegiatan yang sifatnya hanya duniawi semata dan tidak bernilai ibadah sama sekali. udah setua kita buat apa menghabiskan waktu dari malam hari sampai pagi hanya untuk ngobrol,nonton bola, main gaple atau main pingpong. Kita harus punya batasan kapan untuk ngobrol dan kapan untuk olah raga. Yang namanya umur orang, semua tidak ada yang tahu kecuali hanya Allah saja. Coba kita renungkan andaikan saja kita sedang asyik- asyiknya main gaple,main catur,nonton atau main pingpong tahu - tahu badan kita lunglai,badan terasa amat sakit,kemudian terjatuh,begitu terbuka mata kita sudah didalam kubur. Alangkan ruginya kita karena akhir hidup kita bukan dalam keadaan sedang bertahajud atau sedang membaca Qur'an. Mati kita ternyata sedang bersenang - senang dengan urusan dunia. bagaimana pertanggungjawaban kita dihadapan Allah ketika ditanya di hari kiamat kelak .Kitab yang sepertia apa yang akan kita dapatkan kelak, kitab amal burukkah atau kitab amal baikkah?. Rasa penyesalan itu memang tidak pernah duluan.

Hari demi hari rasanya semakin cepat saja dilaluinya, baru saja kemarin hari Minggu, sekarang sudah hari Minggu lagi,baru saja kemarin bulan Juni, sekarang sudah bulan Juli lagi dan umurpun otomatis semakin menua, kulit semakin keriput, rambut sudah mulai memutih,pandangan mata sudah mulai buram, Gigi sudah mulai banyak yang goyang dan tulang persendianpun sudah mulai bunyi peletak peletuk. Begitu cepatnya waktu berlalu silih berganti. Alangkah ruginya kita jika waktu itu hanya kita gunakan untuk berkejar - kejaran dengan urusan dunia saja,sampai - sampai waktu untuk sholat saja kita tinggalkan. Manusia sibuk mengejar dunia hanya untuk berandai - andai untuk mengejar masa depan dengan anggapan " saya harus mengumpulkan banyak uang dari sekarang agar begitu sudah tua tinggal oncang - oncang kaki katanya". Padahal segala urusan itu semuanya ditangan Allah azza wa jalla. Manusia hanya berencana tetapi tetap Allah yang menentukannya. Jika manusia mengehendaki ini belum tentu pada akhirnya tercapai angan - angannya. Karena bisa saja begitu uang sudah terkumpul tiba - tiba kita jatuh sakit yang tak kunjung sembuh,akhirnya uang yang kita kumpulkan cape - cape itu terpakai juga buat berobat. Coba saja saja uang itu hari  demi hari kita infakan buat fakir miskin,untuk para penghafal Qur'an,untuk bangun Masjid atau kita dermakan sebagian untuk siapa saja yang membutuhakannya. Tentu itu akan sangat bermanfaat buat masa depan ketika kita sudah didalam kubur. Pahala itu akan terus mengalir kepada kita.

Setiap makhluk memang pada akhirnya akan tua dan kemudian wafat. Tetapi orang tua yang sukses adalah ketika waktu  hari - harinya adalah yang dikerjakannya adalah hanya ibadah dan ibadah kemudian diakhir hayatnyapun dalam keadaan ibadah kepada Allah. Itulah kematian yang diidam - idamkan oleh seluruh muslimin dan muslimat. Jika Allah sudah menghendaki manusia itu baik maka diakhir hayatnyapun akan baik pula. Jadi pergunakanlah masa tua kita ini dengan banyak beribadah dan berzikir kepada Allah yang sebanyak - banyaknya. Ikutilah semua perintah Allah dan jauhilah segala larangannya. Masa tua adalah masa waspada akan akhir hidup kita. Perhatikanlah segala ucapan kita jangan asal bicara kalau - kalau orang lain akan sakit hati akan ucapan kita dan itu dosa.Jagalah langkah kita jangan asal melangkah jangan - jangan langkah kita munuju maksiat, jagalah mata kita jangan asal melihat kalau - kalau itu adalah dosa. Jagalah semua panca indera kita karena semua akan diminta pertanggungjawaban kelak dihari kiamat.

Semoga akhir hidup kita Husnul khatimah.


سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"