Selasa, 29 Juni 2021

Berkah dalam makanan

Apa kata ulama tentang berkah


 Allah Azza wa Jalla berfirman dalam Al-Qur'an Surat Qaf Ayat 9

"Dan Kami turunkan dari langit air yang berkah, lalu kami tumbuhkan dengannya kebun-kebun dan biji-bijian yang bisa dipanen, "

Makanan yang kita makan dan minuman yang kita minum semuanya berasal dari yang Maha Pemberi yaitu Allah Azza wa Jalla.Walaupun sebuah makanan itu harus dikerjakan dulu oleh manusia dengan berbagai bentuk dan jenis,tetapi kalau tidak ada sumbernya maka makanan itu tidak dapat dimakan dan tidak akan ada makanan dan minuman.Semua sumber itu Allah Azza wa Jalla turunkan dari langit untuk kebutuhan Manusia.Dan Allah Azza wa Jalla Rido jika makanan itu dimakan oleh orang - orang yang selalu bersyukur dan berdoa baik sesudah makan maupun sebelum makan.Tidak semua makanan yang dimakan manusia itu harus dibuat dulu baru dimakan oleh Manusia,tetapi banyak makanan,buah-buahan dan lainnya yang langsung bisa dimakan tanpa diproses terlebih dahulu.Dan bukan hanya untuk manusia tetapi semua makhluk hidup yang bernyawa juga ikut memakannya.Itulah bukti kekuasaan Allah Azza wa jalla dalam mengurus makhluknya.Allah Azza wa Jalla menciptakan makhluknya bukan dibiarkan begitu saja di Alam dunia ini,tetapi juga diberi perlindungan dan diberi rizki yang mencakup semuanya walaupun semua itu tergantung pada takdir yang Allah berikan kepada makhluknya dan tidak semua makhluk itu sama tentang takdirnya walaupun didalam satu hubungan keluarga. 

Semua makanan dan minuman yang dimasukan kedalam tubuh kita itu tidak semuanya berkah tetapi kembali pada cara menghasilkan makanan itu di ambil dari sumber yang Halal atau yang haram.Walaupun yang kita makan itu sudah di cuci dan digoreng maka itu tetap tidak akan berkah apalagi mengandung Pahala jika sumbernya adalah haram.Tetapi jika yang kita makan itu walaupun belum di cuci dan belum digoreng jika sumbernya dari yang halal maka bisa jadi itu akan mendatangkan keberkahan buat yang memakannya.Jika manusia makan dan minum dari sumber yang baik maka sudah pasti hidupnya juga akan baik -baik saja.Jasmaninya baik dan Ruhaninya juga baik.Maka hamba Allah yang seperti inilah yang diharapkan Allah Azza wa Jalla.Makanan yang berkah itu tidak harus banyak jumlahnya tetapi walaupun hanya sesuap makanan dan hanya itu saja makanan yang kita punyai, tetapi jika sumbernya halal maka itu akan mendatangkan keberkahan buat yang memakannya.Dan hasil yang didapat dari sumber yang berkah adalah hati akan selalu baik,hati yang akan selalu zikir kepada Allah,senang beribadah kepada Allah,hati yang selalu bersih,tidak ada sifat Ria,tidak ada sifat dengki,tidak ada sifat sombong,tidak ada kebencian dalam hatinya,tidak ada sifat ingin dipuji,Hatinya penuh empati pada sesama,tidak egois,hatinya tidak pernah merasa dirinya paling suci atau paling bersih.Pikirannya jernih dan selalu berpikir positip.

Tetapi akan jauh berbeda jika Manusianya itu selalu mencampuradukan makanan haram dan makanan halal.Maka hidupnya juga pasti akan campur aduk karena memang sumbernya juga bukan dari yang berkah.Walaupun saat kita menyantap makanan dan minuman kemudian kita membaca doa terlebih dahulu tetapi jika sumber asalnya bukan dari hasil yang sesuai dengan syariat maka, bisa jadi makanan dan minuman itu tidak akan mendatangkan keberkahan buat dirinya.Jangankan untuk selalu ta'at beribadah kepada Allah Azza wa jalla,untuk menjaga dirinya dari sumber penyakit saja tidak bisa melakukannya.Pokoknya ia berprinsip yang penting makan ,yang penting minum dan yang penting bisa hidup.Padahal hubungan antara makanan dan minuman yang kita konsumsi itu akan berefek besar kedalam jasmani dan ruhani kita.Ada yang berefek menyembuhkan,ada yang berefek menyakitkan,ada yang berefek mensucikan jiwa dan ada yang berefek menyengsarakan jiwa.Semua kembali kepada kita jika kita ingin selamat jasmani maupun ruhani maka jalankan semua perintah Allah dan Rasulnya.

Jika kita makan yang sumbernya juga halal yang dicari dari hasil yang sesuai perintah Allah dan Rasulnya.Jangan lupa untuk selalu diawali dengan membaca"Bismillah" dan disudahi dengan membaca 'Alhamdulillah.".Karena itu bagian dari ketaatan dan rasa syukur atas nikmat yang telah Allah Azza wa Jalla berikan kepada kita.Kemudian ambilah makanan itu dari pinggirnya terlebih dahulu bukan langsung ditengah,karena itu perintah Rasulullah Shalallahu Alaihi wasalam. dalam sabdanya.Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu,dari Nabi Shalallahu Alaihi Wasalam,beliau bersabda:"Berkah itu turun ditengah - tengah makanan,maka makanlah dari pinggir,jangan memulai dari tengahnya."(Hadis Riwayat Imam Abu Daud dan Imam Tirmidzi)(Kitab Riyadhus Shalihin jilid 1 halaman 686 no. 1).Itulah anjuran dari Rasul agar kita mengamalkannya.


Semoga kita termasuk hamba Allah yang diringankan dalam mengamalkan semua perintah Allah dan Rasulnya.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"











Demikian dakwah Minggu ini tentang:"Berkah dalam makanan"

Senin, 21 Juni 2021

Bahayanya mendustakan Pahala

Apa kata Ulama tentang Pahala


 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Lail Ayat 9-10

"Serta mendustakan pahala terbaik,maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar."

Jumhur ulama menafsirkan dan menerangkan tentang ayat ini kepada orang - orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah dan Rasulnya bahwa kita tidak boleh sombong karena kita merasa cukup akan harta kita sehingga tidak butuh bantuan dari Allah Azza wa Jalla.Sehingga kita tidak mau membelanjakan harta kita untuk keperluan dijalan Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.Rejeki yang Allah berikan kepada kita disitu juga ada hak orang lain bukan hanya untuk kita.Berbagilah kepada orang yang tidak mampu,kepada saudara kita,kepada fakir miskin tanpa melihat perbedaan tentang apapun.Berbuat baik kepada orang lain itu tidak ada ruginya dan kita akan mendapatkan Pahala yang besar disisi Allah Azza wa Jalla.Kita harus bercermin kepada Rasul kita yaitu Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam yang selalu ingat dan selalu berbagi kepada Fakir Miskin,dan Orang yang tidak mampu.Katauhilah bahwa Pahala itu akan kita rasakan kelak ketika kita sudah mati.Kita tidak boleh mendustakan tentang Pahala karena Pahala itu juga bagian dari yang akan menyelamatkan kita di Akhirat.

Timbangan Amal baik dan Amal buruk itu, yaitu berupa Pahala dan Dosa.Setiap Amal perbuatan yang mengikuti semua perintah Allah dan Rasulnya maka akan mendatangkan Pahala buat pelakunya dan setiap Amal perbuatan yang melanggar semua perintah Allah dan Rasulnya maka akan mendatangkan dosa buat pelakunya juga.Setiap orang yang melakukan dosa akan memikul dosa sendiri bukan memikul dosa orang lain. Allah Azza wa Jalla berfirman dalam Al-Qur'an Surat Fatir Ayat 18
"Dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Dan jika seseorang yang berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul dosanya itu tiadalah akan dipikulkan untuknya sedikitpun meskipun (yang dipanggilnya itu) kaum kerabatnya. Sesungguhnya yang dapat kamu beri peringatan hanya orang-orang yang takut kepada azab Tuhannya (sekalipun) mereka tidak melihat-Nya dan mereka mendirikan sembahyang. Dan barangsiapa yang mensucikan dirinya, sesungguhnya ia mensucikan diri untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan kepada Allahlah kembali(mu). "

Setiap kita mengucapkan rasa syukur kepada Allah Azza wa Jalla setelah melakukan suatu amalan baik maka itu akan mendatangkan Pahala buat kita.Itulah tabungan masa depan kita yang sesungguhnya.Dan Allah Azza wa Jalla tidak akan mengingkari janjinya kepada orang - orang yang berbuat baik dan beramal shaleh.Pahala itu akan diberikan kepada kita baik sedikit maupun banyak untuk memberatkan timbangan kita.Dan Allah akan berikan pahala kepada kita yang kita sendiri tidak tahu pernah melakukan amalan shaleh apa dan amalan baik apa.Kelak Allah Azza wa Jalla akan memberitahukan kepada kita bahwa kita telah melakukan amalan ini dan itu,sedangkan kita sendiri tidak menyadarinya.Karena ada amalan baik yang sangat kecil yang sangat diremehkan oleh Manusia padahal itu adalah justru pahalanya sangat besar di sisi Allah Azza wa Jalla.Setiap amalan baik atau amalan shaleh, baik besarnya Pahala bukan dihitung besar dan kecilnya suatu amalan perbuatan. Tetapi yang Allah Azza wa Jalla lihat itu adalah seberapa besar rasa Ikhlasnya kita melakukan amalan yang diperbuatnya.

Jika kita punya harta dan kita ingin berbagi kepada fakir miskin atau kepada guru kita,atau kepada orang yang tidak mampu,atau kepada teman kita yang susah,maka alangkah baiknya jangan ditunda - tunda.Karena kita tidak tahu hari esok itu masih milik kita atau bukan.Bisa jadi hari esok itu begitu Mata kita terbelalak ternyata kita sudah berada di Alam Kubur.Alangkah ruginya kita jika harta yang kita miliki itu tidak sempat kita shodakohkan kepada orang lain.Jika harta kita pas-pasan dan ingin berbagi maka tidak harus harta,makanan atau minuman yang diberikan kepada orang lain itu juga berpahala.Pasrahkan saja urusan pahalannya kepada Allah Azza wa Jalla.Yang penting tujuan kita ingin berbagi kepada sesama.Jadi jangan sekali - kali kita berpikir malu untuk berbagi karena jumlahnya sedikit.

Berbagilah semampu kita dan lakukanlah.Rasulullah Shalallahu Alaihi wasalam sendiri senang berbagi.Diriwayatkan dalam sebuah hadis,dari Sahl bin Sa'ad Radhiyallahu anhu,ia berkata:"Pernah Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam diberi minuman,maka beliaupun meminumnya.Sedangkan disebelah kanan beliau ada seorang pemuda (Ibnu Abbas) dan disebelah kiri beliau ada seorang yang lanjut usia.Kemudian beliau bersabda kepada anak muda itu:"Bolehkah aku memberikan minuman ini kepada orang tua itu?"Pemuda itu menjawab :"Tidak wahai Rasulullah,sesungguhnya saya tidak akan memberikan bagianku darimu kepada siapapun." Maka Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam memberikan minuman yang berada ditangannya kepada pemuda tadi (Ibnu Mas'ud).."(Hadis Riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim)(Kitab Riyadhus Shalihin  jilid 1 halaman 538 no.1).

Tidak ada gunanya kita kikir, apalagi sampai mendustakan Pahala.Kelak Allah Azza wa Jalla akan menyiapkan jalan yang sukar yaitu jalan yang akan menuju Neraka yang panasnya sampai ke Hati.Dan tiada tempat untuk minta tolong akan penderitaan kita di Neraka karena kita kikir,tidak mau bershodakoh,tidak mau zakat,tidak mau berbagi,tidak punya rasa empati pada sesama,harta dan jiwanya sudah bersatu menjadi satu cinta untuk sendiri.Tidak ada rasa syukur kepada Allah Azza wa Jalla yang telah memberikanya banyak karunia dan nikmat kepadanya.Kelak Allah Azza wa Jalla akan menyiksa kita karena kecintaan kita kepada Harta dan Dunia.Pada hari ini kita boleh tertawa karena nikmatnya dunia yang kita rasakan tetapi kelak ketika kita sudah berada di Pintu Neraka,kita akan merasakan sedihnya kita yang tidak ada bandingannya.Karena kita selalu ingkar akan semua perintah Allah dan Rasulnya.

Semoga kita tidak termasuk golongan penghuni Neraka

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"





Demikian dakwah Minggu ini tentang :" Bahayanya mendustakan Pahala"


Senin, 14 Juni 2021

Al-Qur'an akan memberi Syafaat kepada yang membacanya

Apa kata ulama tentang Syafaat Al-Qur'an


 Allah Subhananhu wa Ta'ala berfirman dalam Al_Qur'an Surat An-Nisa' Ayat 136


"Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya."


Jumhur ulama menafsirkan pada ayat ini adalah bahwa orang - orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya untuk tetap beriman kepada Al-Qur'an,beriman kepada para Malaikat,beriman kepada para Rasul,beriman kepada hari kemudian atau hari Kiamat.Beriman artinya percaya dalam Hati yang tidak ada keraguan didalamnya,diyakini dengan sebenar-benarnya dan dibuktikan dengan Amal perbuatan yang baik dan banyak beramal Saleh.Barang siapa yang tidak mempercayai tentang keimanan ini maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh - jauhnya.Inilah ancaman Allah Azza wa Jalla yang akan membuat jiwa gemetar dan takut akan siksaan Allah di hari kemudian.Tidak ada ancaman yang paling ditakuti oleh orang - orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya selain ancaman Allah Azza wa Jalla.Ancaman ini nyata dan kelak kita akan mengetahui bukti ancaman itu setelah kita mati meninggalkan dunia yang fana ini.dunia yang penuh tipu muslihat,dunia yang penuh dengan senda gurau,dunia yang fatamorgana,dunia yang kesenangannya hanya sesaat dan menipu.Barangsiapa yang silau akan dunia ini maka kelak kita akan mengetahui bahwa kehidupan Akhirat itu lebih utama dari semua kehidupan yang di alam dunia ini.Sungguh beruntung orang - orang yang beriman yang selalu berbuat baik dan selalu mengerjakan semua perintah Allah dan menjauhi semua larangannya.

Apapun yang kita sandang sekarang ini dan seberapa banyak apapun harta yang kita miliki.Hari esok ketika sudah mati maka semuanya tidak akan kita bawa ke alam kubur (Alama Barzah).Justru harta itu akan menjadi penghalang dan penghambat dalam proses penghisaban di hari kiamat.Kecuali harta itu dipergunakan untuk keperluan di jalan Allah Azza wa Jalla.Kita pasti sudah mendengar dari para ulama bahwa kita untuk selalu bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya Takwa.Kita sering mendengar kata -kata itu ketika kita sedang melaksakan Shalat Jumat atau ketika kita sedang menghadiri pengajian.Kalimat itu sepintas seperti biasa saja bagi orang - orang yang hatinya lalai kepada Allah Azza wa Jalla,padahal bila di dengar oleh orang - orang hati selalu takut kepada Allah,kalimat itu merupakan sebuah nasihat yang Agung.Kalimat itu adalah kalimat yang tidak semua orang bisa  mengikutinya,kalimat yang mengandung makna yang sangat dalam,Kata Takwa itu bukan hanya di artikan dengan terjemahan yang sempit,tetapi benar - benar harus diresapi dengan penuh keimanan dan di amalkan dengan berpedoman pada Al-Qur'an dan Ass-Sunnah.Kita diwajibkan untuk mengetahui isi yang terkandung didalam Al-Qur'an,mempelajarinya dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari - hari.

Al-Qur'an adalah petunjuk yang benar menuju keselamatan dunia dan Akhirat.Apapun yang ada di Alam dunia ini dan kehidupan menuju alam keabadian sudah diterangkan didalam Al-Qur-an. Dan sudah pasti kebenarannya dan tidak ada keraguan sedikitpun akan semua firman-firmannya.Tetapi sudah barang tentu kebenaran itu hanya bisa di Imani oleh orang - orang yang sudah mendapatkan petunjuk dari Allah Azza wa Jalla.Kita baca Al-Qur'an ayat - demi ayat, dan huruf demi huruf,  kemudian kita baca juga artinya,kita renungkan dengan akal kita.Maka pasti kita akan menyimpulkan bahwa inilah petunjuk dan sebaik - baik petunjuk yang maha benar.Sudah diterangkan didalamnya bahwa dunia ini akan hancur,sudah diterangkan kita ini bakal mati,sudah diterangkan bahwa kesenangan dunia ini hanya senda gurau,sudah diterangkan bahwa kehidupan Akhirat itu lebih indah dari pada kesenangan dunia dan semuanya sudah diterangkan apa saja, baik yang tampak maupun yang tidak tampak oleh Mata Manusia.Tetapi sayang banyak orang - orang meninggalkan Al-Qur'an.Jangankan mau mentadaburi tentang isinya,mau membacanya saja tidak mau dengan seribu alasan.Padahal membaca satu ayat saja penuh dengan pahala.hanya satu huruf saja yang kita baca akan mendatangkan kebaikan.

Diterangkan dalam sebuah riwayat,dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu anhu,ia berkata : Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam bersabda:"Barangsiapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah (Al-Qur'an) maka akan memperoleh satu kebaikan.Setiap satu kebaikan  dibalas dengan sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan : ALIF LAAM MIIM itu satu huruf,tetapi "Alif" satu huruf."Laam" satu huruf dan "Miim" satu huruf. (Hadis Riwayat Imam Turmidzi)(Kitab Riyadhus Shalihin Jilid 2 halaman 119 no.9).Coba kita hitung kalau seandainya kita membaca surat Al-Baqarah sampai tuntas maka berapa Ribu Pahala yang kita dapatkan.Maka sungguh beruntung orang - orang suka membaca Al-Qur'an,setiap Malam ia membaca dengan penuh ke ikhlasan.Padahal Pada Malam itu banyak orang-orang yang sedang tidur lelap atau bahkan dimalam itu banyak orang - orang yang sedang bermaksiat dan mendurhakai Allah dan Rasulnya.Sementara ia membaca Al-Qur'an dikeheningan Malam yang hanya disaksikan oleh para Malaikat dan Allah Azza wa Jalla.

Selain Pahala yang akan didapatkan oleh orang-orang yang suka membaca Al-Qur'an,Kelak pada hari kiamat Al-Qur'an akan menjadi pembela dan pemberi syafaat kepada pembacanya,yang pada hari itu adalah hari yang penuh dengan kesedihan dan penuh dengan kesengsaraan.Diterangkan dalam sebuah riwayat dari Abu Umamah Radhiyahu anhu,ia berkata:Saya mendengar Rasulullah Shalallahu Alahi wasalam bersabda:"Bacalah Al-Qur'an! karena sesungguhnya Al-Qur'an itu akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi pembacanya(Yang berpegang pada petunjuk-petunjuknya).(Hadis Riwayat Imam Muslim) (Kitab Riyadhus Shalihin halaman  jilid 2 halaman 115 no. 2).



Semoga kita termasuk kedalam golongan orang -orang yang akan di beri Syafaat oleh Allah Azza wa Jalla.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"





Demikian Dakwah Minggu ini tentang:" Al-Qur'an akan memberi Syafaat kepada yang membacanya ".




Senin, 07 Juni 2021

Perumpamaan orang berilmu dan yang tidak berilmu

Apa kata ulama tentang Ilmu


 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Az-Zumar Ayat 9

"(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. "

Tidaklah yang paling beruntung didunia ini adalah orang - orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya dan selalu ta'at dalam menjalankan semua perintahnya.Mereka mengerjakan ibadanya itu bukan hanya mengamalkan ibadah wajib tetapi amalan sunnahnyapun sudah menjadi amalan hariannya.Siang Ibadah malampun ia ibadah kepada Allah, untuk memohon ampunan dan rahmat dari Allah Azza wa Jalla.Hanya hamba Allah yang benar - benar takut kepada Allah lah yang dapat mengamalkannya.Kalau bukan karena atas ijin Allah maka tidak mungkin seorang hamba Allah dapat mengerjakan Ibadah siang maupun Malam.Siang mengerjakan Shalat dan Malampun ia mengerjakan shalat.Disaat orang - orang tertidur lelap,ia bangun untuk bersujud kepada Allah Azza wa Jalla.Tidak ada yang ingin ia minta kepada Allah kecuali mengharapkan keridoannya.Waktunya ia pergunakan dengan sebaik-baiknya dan sepandai-pandainya,tidak ada waktu yang mubajir buatnya.Bila ada waktu untuk dunia ia kerjakan untuk dunia tanpa melalaikan waktu untuk Akhirat.Tidak ada perkataan yang paling didahulukan setelah mengerjakan urusan dunia kecuali mengucapkan kata "Al-Hamdulillah".Ia akan menjaga antara urusan dunia dan urusan Akhirat.Tetapi tidak bergantung penuh pada urusan dunia karena dunia adalah bukan tujuan.Negeri Akhiratlah tujuannya.Ia sadar betul bahwa besok atau lusa ia akan Mati.

Maka ia tidak akan sembarang berucap dan sembarang bersikap.Ia akan berhati - hati dalam setiap langkahnya.Ia akan berucap jika itu tidak akan menyakiti hati orang lain.Maka, diam itu lebih ia sukai ketimbang banyak berucap dan banyak bertingkah.Ia akan melangkah jika itu tidak bertentangan dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah.Tetapi diamnya orang berilmu tentu berbeda dengan diamnya dengan orang yang tidak berilmu.Diamnya orang berilmu itu, hati tidak akan pernah diam untuk selalu berzikir hatinya kepada Allah Azza wa Jalla.Tetapi diamnya orang yang tidak berilmu hatinya risau,hatinya gundah gulana dan hatinya penuh dengan gejolak buruk sangka kepada Manusia dan buruk sangka kepada Allah Azza wa Jalla.Rahmat Allah itu tidak akan datang kepada orang yang hatinya kotor dan tidak pernah dibersihkan dengan selalu mendekatkan diri kepada Allah yang Maha Agung dan Maha besar.Al-Qur'an dan As-sunnah jika kita pelajari kemudian kita amalkan maka itulah jalan,selurus -lurusnya jalan menuju kedamaian dunia maupun Akhirat.

Manusia tidak akan tersesat jika manusia mengamalkan kedua petunjuk ini.Kehidupan Manusia itu pasti akan berujung pada kematian dengan apapun sebabnya.Tetapi sesungguhnya kematian orang - orang yang bertaqwa itu hanya pindah tempat dari kehidupan dunia menuju kehidupan Akhirat yang Abadi.Tetapi tentu itu hanya bisa dipahami oleh orang - orang berilmu dan keimanan kepada Allah dan Rasulnya.Alam Akhirat ketika dipikirkan secara akal sekarang ini memang tidak tampak dan dicari dengan berbagai ilmu pengetahuan dan kecanggihan tekhnologipun keberadaan alam Akhirat tidak akan tampak dan tidak akan terpecahkankan secara akal, tetapi kelak ketika kita sudah mati dan dikumpulkan diPadang Mahsyar maka disitulah akal kita akan membenarkannya yang kita anggap dulu sebuah dongeng,kita akan merasa bahwa inilah alam Akhirat yang didalamnya ada Surga dan Neraka.Tinggal tergantung Allah Azza wa Jalla akan menempatkan dimana,di Surga atau di Neraka. Maka pada ayat ini Allah Azza wa Jalla sudah berfirman"Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. "

Kekusaan Allah yang meliputi Langit dan Bumi dengan segala isinya,hendaknya menjadi pelajaran dibalik semua ini pasti ada yang menciptakanya bukan tiba- tiba ada.Sama seperti adanya kita sekarang ini bukan tiba -tiba ada,melainkan ada yang menciptakannya.Allah Azza wa Jalla tidak akan menjadikan sebuah Embrio Manusia untuk berkembang walaupun sperma dan Ovum sudah bersatu didalam tubuh seorang ibu.Jika Allah Azza wa Jalla tidak menghendakinya.Manusia hanya berusaha tetapi Allah-lah yang menentukannya.Si calon ayah dan si calon ibu akan berusaha menjaga dengan berbagai upaya agar ia punya seorang anak.Uang ratusan juta bahkan Milyaran rupiah ia gelontorkan agar ia punya anak.Tetapi jika Allah tidak berkendak maka pembuahan itu tidak akan menjadikan seorang anak.Tetapi tetap bersabarlah dan memohonlah kepada Allah Azza wa Jalla karena hanya itulah satu-satunya jalan.Itulah salah satu kekuasaan Allah bagi orang - orang yang mau berpikir.Tidak semua penelitian itu akan menghasilkan kemajuan dan perkembangan tanpa mengikutsertakan doa kepada Allah yang Maha berkehendak.Walaupun ada keberhasilan tanpa doa itu karena Allah-Lah yang Maha Rahman dan Rahim, bukan karena keberhasilan usaha Manusianya.Apapun yang terjadi didunia ini semua atas ijin Allah dan Rahmat Allah.Hanya Manusia yang sombong bila mengatakan bahwa keberhasilanya itu atas usahanya.Hanya Allah Azza wa Jalla yang maha berkendak. bukan Manusia. Allah Azza wa Jalla berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Insan Ayat 30


"Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali bila dikehendaki Allah. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."


Orang berilmu akan tidak bagus jika tidak berakhlak,orang berakhlak juga tidak bagus jika tidak berilmu.Yang lebih bagus adalah orang berilmu dan bagus juga Akhlaknya.


Semoga Allah Azza wa Jalla mengampuni semua dosa kita.



سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"





Demikian dakwah kita Minggu ini tentang :" Perumpamaan orang berilmu dan yang tidak berilmu 

.