Senin, 21 Juni 2021

Bahayanya mendustakan Pahala

Apa kata Ulama tentang Pahala


 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Lail Ayat 9-10

"Serta mendustakan pahala terbaik,maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar."

Jumhur ulama menafsirkan dan menerangkan tentang ayat ini kepada orang - orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah dan Rasulnya bahwa kita tidak boleh sombong karena kita merasa cukup akan harta kita sehingga tidak butuh bantuan dari Allah Azza wa Jalla.Sehingga kita tidak mau membelanjakan harta kita untuk keperluan dijalan Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.Rejeki yang Allah berikan kepada kita disitu juga ada hak orang lain bukan hanya untuk kita.Berbagilah kepada orang yang tidak mampu,kepada saudara kita,kepada fakir miskin tanpa melihat perbedaan tentang apapun.Berbuat baik kepada orang lain itu tidak ada ruginya dan kita akan mendapatkan Pahala yang besar disisi Allah Azza wa Jalla.Kita harus bercermin kepada Rasul kita yaitu Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam yang selalu ingat dan selalu berbagi kepada Fakir Miskin,dan Orang yang tidak mampu.Katauhilah bahwa Pahala itu akan kita rasakan kelak ketika kita sudah mati.Kita tidak boleh mendustakan tentang Pahala karena Pahala itu juga bagian dari yang akan menyelamatkan kita di Akhirat.

Timbangan Amal baik dan Amal buruk itu, yaitu berupa Pahala dan Dosa.Setiap Amal perbuatan yang mengikuti semua perintah Allah dan Rasulnya maka akan mendatangkan Pahala buat pelakunya dan setiap Amal perbuatan yang melanggar semua perintah Allah dan Rasulnya maka akan mendatangkan dosa buat pelakunya juga.Setiap orang yang melakukan dosa akan memikul dosa sendiri bukan memikul dosa orang lain. Allah Azza wa Jalla berfirman dalam Al-Qur'an Surat Fatir Ayat 18
"Dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Dan jika seseorang yang berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul dosanya itu tiadalah akan dipikulkan untuknya sedikitpun meskipun (yang dipanggilnya itu) kaum kerabatnya. Sesungguhnya yang dapat kamu beri peringatan hanya orang-orang yang takut kepada azab Tuhannya (sekalipun) mereka tidak melihat-Nya dan mereka mendirikan sembahyang. Dan barangsiapa yang mensucikan dirinya, sesungguhnya ia mensucikan diri untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan kepada Allahlah kembali(mu). "

Setiap kita mengucapkan rasa syukur kepada Allah Azza wa Jalla setelah melakukan suatu amalan baik maka itu akan mendatangkan Pahala buat kita.Itulah tabungan masa depan kita yang sesungguhnya.Dan Allah Azza wa Jalla tidak akan mengingkari janjinya kepada orang - orang yang berbuat baik dan beramal shaleh.Pahala itu akan diberikan kepada kita baik sedikit maupun banyak untuk memberatkan timbangan kita.Dan Allah akan berikan pahala kepada kita yang kita sendiri tidak tahu pernah melakukan amalan shaleh apa dan amalan baik apa.Kelak Allah Azza wa Jalla akan memberitahukan kepada kita bahwa kita telah melakukan amalan ini dan itu,sedangkan kita sendiri tidak menyadarinya.Karena ada amalan baik yang sangat kecil yang sangat diremehkan oleh Manusia padahal itu adalah justru pahalanya sangat besar di sisi Allah Azza wa Jalla.Setiap amalan baik atau amalan shaleh, baik besarnya Pahala bukan dihitung besar dan kecilnya suatu amalan perbuatan. Tetapi yang Allah Azza wa Jalla lihat itu adalah seberapa besar rasa Ikhlasnya kita melakukan amalan yang diperbuatnya.

Jika kita punya harta dan kita ingin berbagi kepada fakir miskin atau kepada guru kita,atau kepada orang yang tidak mampu,atau kepada teman kita yang susah,maka alangkah baiknya jangan ditunda - tunda.Karena kita tidak tahu hari esok itu masih milik kita atau bukan.Bisa jadi hari esok itu begitu Mata kita terbelalak ternyata kita sudah berada di Alam Kubur.Alangkah ruginya kita jika harta yang kita miliki itu tidak sempat kita shodakohkan kepada orang lain.Jika harta kita pas-pasan dan ingin berbagi maka tidak harus harta,makanan atau minuman yang diberikan kepada orang lain itu juga berpahala.Pasrahkan saja urusan pahalannya kepada Allah Azza wa Jalla.Yang penting tujuan kita ingin berbagi kepada sesama.Jadi jangan sekali - kali kita berpikir malu untuk berbagi karena jumlahnya sedikit.

Berbagilah semampu kita dan lakukanlah.Rasulullah Shalallahu Alaihi wasalam sendiri senang berbagi.Diriwayatkan dalam sebuah hadis,dari Sahl bin Sa'ad Radhiyallahu anhu,ia berkata:"Pernah Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam diberi minuman,maka beliaupun meminumnya.Sedangkan disebelah kanan beliau ada seorang pemuda (Ibnu Abbas) dan disebelah kiri beliau ada seorang yang lanjut usia.Kemudian beliau bersabda kepada anak muda itu:"Bolehkah aku memberikan minuman ini kepada orang tua itu?"Pemuda itu menjawab :"Tidak wahai Rasulullah,sesungguhnya saya tidak akan memberikan bagianku darimu kepada siapapun." Maka Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam memberikan minuman yang berada ditangannya kepada pemuda tadi (Ibnu Mas'ud).."(Hadis Riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim)(Kitab Riyadhus Shalihin  jilid 1 halaman 538 no.1).

Tidak ada gunanya kita kikir, apalagi sampai mendustakan Pahala.Kelak Allah Azza wa Jalla akan menyiapkan jalan yang sukar yaitu jalan yang akan menuju Neraka yang panasnya sampai ke Hati.Dan tiada tempat untuk minta tolong akan penderitaan kita di Neraka karena kita kikir,tidak mau bershodakoh,tidak mau zakat,tidak mau berbagi,tidak punya rasa empati pada sesama,harta dan jiwanya sudah bersatu menjadi satu cinta untuk sendiri.Tidak ada rasa syukur kepada Allah Azza wa Jalla yang telah memberikanya banyak karunia dan nikmat kepadanya.Kelak Allah Azza wa Jalla akan menyiksa kita karena kecintaan kita kepada Harta dan Dunia.Pada hari ini kita boleh tertawa karena nikmatnya dunia yang kita rasakan tetapi kelak ketika kita sudah berada di Pintu Neraka,kita akan merasakan sedihnya kita yang tidak ada bandingannya.Karena kita selalu ingkar akan semua perintah Allah dan Rasulnya.

Semoga kita tidak termasuk golongan penghuni Neraka

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"





Demikian dakwah Minggu ini tentang :" Bahayanya mendustakan Pahala"


Tidak ada komentar: