Jumat, 31 Agustus 2018

Bersihkan Hati dalam Sholat

Apa kata ulama tentang sholat


Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-qur'an di surat Surat Al-Ma’un Ayat 4-5

فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ
الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُون
"Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,"

Sholat adalah kewajiban yang paling utama setelah kita bersyahadat kepada Allah dan Rasulnya. Ibadah Sholat seseorang belum dinyatakan sempurna apabila belum mengucapkan 2 kalimat syahadat yaitu Asyhadu an-laa ilaaha illallaah Wa asyhadu anna Muhammadan rasuulullaah(ا شهد أن لا إله إلا الله) (و اشهد أن محمد ر سو ل الل yang artinya: Saya bersaksi tiada Tuhan Selain Allah dan 
 saya bersaksi bahwanya Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Walaupun sejak jaman nabi Adam alaihissalam ibadah sholat ini ada, namun sholatnya belum sempurna.Baru setelah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam diangkat oleh Allah subhanahu wa ta'ala sebagai Rasul dan diberangkatkan kelangit dimalam Isro oleh  Allah subhanahu wa ta'ala kemudian kembali ke Bumi dengan membawa risalah tentang sholat yang jumlahnya 50 rakaat kemudian menjadi 5 rakaat.Yang kemudian menyebarkannya kepada para sahabat rasul dan ke seluruh umat Muhammad Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pada waktu itu .Kitapun mengerjakan 5 waktu ini harus sesuai petunjuk Rasul. Jangan ditambah atau dikurangi jumlah rakaatnya. Itulah sholat yang di contohkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam harus kita ikuti dan kita taati jika kita ingin selamat di Akhir jaman.

Sebab pada Hari kiamat yang paling pertama dihisab oleh Allah adalah tentang sholatnya bila sholatnya dinyatakan benar oleh Allah maka beruntung kita.Tetapi jika sholat kita dinyatakan rusak oleh Allah maka merugilah kita. Maka sungguh - sungguhlah kita dalam mengerjakan sholat jangan mengikuti perintah setan yang selalu menggoda orang - orang yang sholat agar menjadi orang yang lalai dalam sholatnya. Sholat kita harus khusyu baik di Hati,Pikiran dan gerakan dalam sholat. Rasakan dalam hati bahwa kita ini sedang berhadapan dan berdialog dengan Allah subhanahu wa ta'ala. Hanya Allahlah yang kita sembah dan tidak ada Tuhan selain Allah.Kita pasrahkan segala urusan hanya kepada Allah saja penguasa langit dan bumi dan penguasa di hari pembalasan. Jangan campuradukan pikiran kita dengan urusan dunia.Hilangkan semua urusan baik urusan perniagaan ,urusan kerja,urusan hutang,urusan keluarga,urusan jodoh,urusan rejeki,ataupun urusan  lain - lain. Fokuskan hati kita jangan menoleh dengan memasukan sifat iri,dengki,ujub,ria dan takabur dalam sholat kita . Biarkan saja orang yang sholat disamping kita korengan atau tidak kakinya, Biarkan saja orang yang sholat disamping kita sarungnya robek atau tidak, Biarkan saja orang yang sholat didepan kita pakaiannya bergambar atau tidak, Biarkan saja orang yang sholat disamping kita bacaannya terdengar oleh kita, Biarkan saja orang yang sholat disamping kita tangannya memakai cincin emas atau tidak. Kita tetap fokus pada sholat kita. Jangan mau di goda oleh Setan yang selalu mencari celah agar sholat kita menjadi rusak di mata Allah subhanahu wa ta'ala.

Tugas setan memang menggoda umat manusia agar tidak menyembah kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Lebih - lebih yang paling di goda olehnya adalah orang-orang  yang akan berangkat sholat berjamaah dan yang sedang sholat berjamaah.Setan sibuk mencari - cari kelemahan orang yang sedang sholat ini.Tidak bisa di goda di dalam Takbir, setan akan goda di bacaan, jika gagal dibacaan,setan akan goda di Pikiran agar pikiran orang - orang yang sedang sholat ini ngelantur kemana - mana, jika gagal menggoda pikiran orang yang sedang sholat ini, setan akan goda di lagi ke Hati orang - orang yang sedang sholat ini. Jika setan gagal menggoda orang - orang yang sholat ini. Setan tidak akan pernah menyesal karena ia akan menggoda di waktu berikutnya sampai terus menggoda manusia sampai dunia ini dinyatakan kiamat oleh Allah subhanahu wa ta'ala dengan mengancurkan dunia ini sehancur- hancurnya bagai daun - daun dimakan ulat. Setelah kiamat ini terjadi barulah setan akan berhenti menggoda manusia dengan menangis dan penuh penyesalan karena jumlah yang dia ajak ke Neraka hanya sedikit jumlahnya namun setan akan bahagia jika yang dia ajak ke Neraka sangat banyak Jumlahnya. Jika kita termasuk bagian dari jumlah yang di ajak oleh setan masuk ke Neraka maka merugilah kita. Karena itu adalah seburuk - buruk tempat kembali.

Jadikanlah sholat ini bagian dari  menuju ketenangan dan kebahagian lahir maupun batin.Jangan bahagia bila harta kita berlimpah,jangan merasa bahagia karena hidup kita sukses, jangan merasa bahagia karena jabatan kita tinggi,jangan merasa tenang karena setiap ada masalah selalu teratasi,jangan merasa tenang karena semua kebutuhan hidup semuanya ada dan terpenuhi.Karena semuanya itu tidak akan abadi dan akan habis bila Allah menghendakinya.Tetapi beruntunglah manusia ini bila ada suara Adzan berkumandang hatinya merasa tenang,tentram dan damai dan hatinya merasa bahagia dan ingin segera melaksakan sholat menghadap Allah dan berdialog dengannya.Ku pasrahkan segala urusan hanya kepadamu ya Allah.Masukanlah kami ini kedalam golongan orang - orang yang sholeh dan golongan orang - orang yang engkau ridhoi.

Maka kita jangan meremehkan sholat atau mengentengkan sholat jika kita tidak ingin menjadi bagian dari orang - orang yang lalai dalam sholatnya. Melaksankan sholat tetapi malas dalam sholatnya,melaksanakan sholat tetapi tidak khusyu dalam sholatnya, melaksanakan sholat tetapi ada dengki dalam sholatnya,melaksankan sholat tetapi rukun sholatnya tidak dipakai, melaksanakan sholat tetapi matanya meririk sana melirik sini,Kita tidak ingin termasuk dalam golongan orang celaka. Jika kita sudah celaka dan Jasmani kita sudah dikubur maka penyesalan sudah tidak berguna lagi.Tinggal menunggu hawa panas api Neraka yang akan kita rasakan di alam Barzah dan tidak akan berhenti hawa panas itu sampai hari kiamat tiba. Peliharalah sholat kita dengan penuh keimanan dan kesabaran ,jangan ditinggalkan karena dosa besar hukumnya. 

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-’Ash, dari Nabi SAW bahwa beliau pada suatu hari menerangkan tentang shalat, lalu beliau bersabda, “Barangsiapa memeliharanya, maka shalat itu baginya sebagai cahaya, bukti dan penyelamat pada hari qiyamat. Dan barangsiapa tidak memeliharanya, maka shalat itu baginya tidak merupakan cahaya, tidak sebagai bukti, dan tidak (pula) sebagai penyelamat. Dan adalah dia pada hari qiyamat bersama-sama Qarun, Fir’aun, Haaman, dan Ubay bin Khalaf”. [HR. Ahmad, dalam Nailul Authar juz 1, hal. 343]

Semoga Allah mengampuni segala dosa kita dan memasukan kita kedalam Surganya Allah.Amiin

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"









Jumat, 24 Agustus 2018

Ikhtiar mencari karunia Allah

Apa kata ulama tentang mencari karunia Allah


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an di Surat Al-Jumu’ah Ayat 10


فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

"Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung."

 Mencari karunia Allah untuk bekal hidup juga sangat dibutuhkan oleh jasmani kita karena untuk beribadah kepada Allah itu badan kita harus sehat secara Jasmani. Bekal hidup itu bisa berupa makanan atau minuman yang kita masukan kedalam tubuh kita sehingga dalam beribadah kepada Allah menjadi semangat dan bertenaga. Walaupun semangat ada dan niat juga ada tetapi jika badan kita sakit - sakitan karena kurang asupan  makanan maupun minuman maka untuk beribadah kepada Allah menjadi terganggu karena badan kita sakit. Untuk pergi ke Masjidpun untuk sholat berjamaah menjadi tidak terlaksana karena sakit badannya sangat parah.Walaupun masih tetap bisa dilakukan di rumah kita,tetapi tetap saja pahalanya menjadi berkurang. Untuk pergi melangkahkan kaki ketempat - tempat pengajianpun menjadi tidak terlaksana karena badan kita sakit. Jadi badan kita kita ini harus dijaga dengan baik - baik dengan diberikan makanan dan minuman yang sehat yang tentunya dari sumber yang baik pula. Sakitnya badan kita ini biasanya bersumber dari perut yang kosong yang berkelanjutan,pola makan yang salah dan sumber yang tidak halal

Untuk mendapatkan makanan dan minuman yang sehat itu tentunya kita harus berikhtiar dengan mencari sumber - sumber yang halal untuk kita lakukan. Apapun bentuk pekerjaannya asal tidak bertentangan dengan perintah Allah dan Rasulnya. Bila kita mampunya cuma bisa jualan asongan tidak apa - apa yang penting halal,jika kita mampunya cuma jualan Tempe di Pasar tidak apa yang penting halal, jika kita mampunya cuma bisa jadi karyawan tidak apa - apa yang penting hasilnya halal,jika kita mampunya cuma jadi pengusaha kecil - kecilan juga tidak apa - apa yang penting barang yang dijualnya adalah barang halal. Pokoknya carilah oleh kita karuna Allah itu dimanapun dan kapanpun asal halal sumbernya. Tetapi jangan lupa setelah kita mencari karunia Allah itu untuk selalu tetap beribadah kepada Allah dan jangan meninggalkannya.

Bekerja mencari karunia Allah tetapi jika kita selalu meninggalkan perintahnya, seperti meninggalkan sholat 5 waktu ,tetap saja akan menjadi sia - sia hidup kita. karena sebenarnya beribadah kepada Allah itu suatu hal yang sangat prinsip,penting dan wajib untuk dilakukan dan itulah perniagaan yang sesungguhnya. Perniagaan yang akan menghantarkan kita kejalan menuju alam keabadaian yaitu Surga yang penuh dengan kebahagian,kenikmatan dan keindahan. Perniagaan yang tidak akan pernah mendapatkan kerugian dan dapat menyelamatkan siksaan dari Api Neraka. Allah subhanahu wa ta'ala berfrman dalam Al-Qur'an di Surat As-Saff Ayat 10-13

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ (10 تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (11 يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (12 وَأُخْرَى تُحِبُّونَهَا نَصْرٌ مِنَ اللَّهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ (13

" Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (11) (Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya, (12) niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam syurga Adn. Itulah keberuntungan yang besar.(13) Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman."

Mencari Nafkah itu memang wajib hukumnya tetapi juga bukan berarti meninggalkan semua perintah Allah dan Rasulnya. Sesibuk apapun kita bekerja dimanapun dan kapanpun, tetapi jika sudah waktunya untuk sholat maka sholatlah jangan ditunda- tunda. Kita tidak tahu waktu ajal kita akan datang. Jika sudah waktu sholat sudah tiba sementara kita tetap sibuk pada pekerjaan kita dan tidak segera menunaikannya dan yang sebenarnya ajal kita akan datang pas di waktu itu juga maka sungguh kita termasuk orang - orang yang merugi dan sungguh kita ini termasuk kedalam golongan orang - orang yang dimurkai Allah dan Nerakalah tempat kita kembali. Andaikan saja kita segera beranjak dari pekerjaan kita dan langsung pergi ke Masjid untuk menunaikan sholat. Sungguh kita ini termasuk golongan ahli Surga. Karena pada saat kita berdiri menghadap Allah kemudian kita mengucapkan Takbiratul ihram dan pada saat waktu itu juga Allah perintahkan Malaikat pencabut nyawa untuk mengambil ruhnya sipulan bin pulan. Sungguh beruntung Manusia ini karena pulang menghadap Allah dengan penuh keridhoannya. 

يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ (27) ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً (28) فَادْخُلِي فِي عِبَادِي (29) وَادْخُلِي جَنَّتِي 30)

“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku. (surat Al-Fajr: 27-30)

Itulah keberuntungan yang tidak bisa dibayar dengan apapun. Kesuksesan hidup, harta berlimpah,perniagaan yang berkembang sehingga perusahaan bercabang dimana - mana, rumah yang bertebaran dimana - mana , uang tunai yang bermilyar- milyar dan Tanah yang berhektar - hektar. Tetapi semua itu tidak akan menolong kita ketika sakaratul maut sudah sampai ditengorokan kita. Hanya amalan sholeh yang akan menolong kita. Harta yang banyak itu cuma menjadi penghalang masuk kedalam Surga. Kecuali harta yang dicari siang dan malam dari hasil perniagaan itu dipergunakan untuk kepentingan dijalan Allah. Harta yang berbuah amalan sholeh itulah yang akan melolong kita di hari kiamat. Tetapi hanya sedikit saja manusia yang demikian.

Yang harus kita pikirkan hidup didunia ini bukan hanya sekedar makan dan minum untuk memenuhi kebutuhan Jasmani tetapi ada yang lebih baik dari itu semua yaitu kebutuhan Ruhani yang nanti akan dibawa oleh Allah untuk diminta pertanggungjawaban.Ruhani ini harus kita jaga dan kita rawat agar tetap menjadi bersih dari semua kotoran dengki sama orang,suka menghasut,menggunjing,memfitnah,mengambil bukan yang hak,mengadu domba,tidak punya rasa empati sama orang lain.Selalu jahat sama orang lain,tidak punya rasa persaudaraan,selalu buruk sangka dan merasa diri paling hebat,selalu nyinyir sama orang lain,serakah,merasa paling sholeh,merasa paling dermawan, merasa paling kaya,ujub, ria ,danTakabur.

Karena tidak dijaganya Ruhaniyah kita,bisa saja semua pahala dari amalan sholeh kita habis tidak tersisa alias bangkrut. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :

“Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut itu?” Mereka menjawab: “Orang yang bangkrut di kalangan kami adalah orang yang tidak memiliki dirham dan tidak pula memiliki harta/barang.” Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat. Namun ia juga datang dengan membawa dosa kedzaliman. Ia pernah mencerca si ini, menuduh tanpa bukti terhadap si itu, memakan harta si anu, menumpahkan darah orang ini dan memukul orang itu. Maka sebagai tebusan atas kedzalimannya tersebut, diberikanlah di antara kebaikannya kepada si ini, si anu dan si itu. Hingga apabila kebaikannya telah habis dibagi-bagikan kepada orang-orang yang didzaliminya sementara belum semua kedzalimannya tertebus, diambillah kejelekan/ kesalahan yang dimiliki oleh orang yang didzaliminya lalu ditimpakan kepadanya, kemudian ia dicampakkan ke dalam neraka.” (HR Muslim no. 6522)

Semoga kita termasuk golongan orang - orang yang Rahmati Allah dan diampuni semua dosa- dosa kita.
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"




Jumat, 17 Agustus 2018

Besok didalam kubur kita sendirian

Apa kata ulama tentang Alam Kubur




Allah Subhanahu wata'ala berfirman dalam Al-Qur'an di Surat At-Takasur Ayat 1-3

أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ

"Bermegah-megahan telah melalaikan kamu,"

حَتَّىٰ زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ

"sampai kamu masuk ke dalam kubur."

كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ

"Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),"

Bahagia di dunia ini adalah kebahagian yang semu  dan melalaikan ,padahal dibalik semua kebahagian itu ada jeritan Ruhaniyah yang memilukan dan harus kita selamatkan karena yang menghadap kepada Tuhannya itu bukanlah si Jasad tetapi Ruhaniyahlah yang akan di minta pertanggungjawaban di hadapan Allah subhanahu wa ta'ala. Sijasad  hanya berdiam di diri didalam kuburnya ketika proses pertanggungjawaban itu berlangsung.Sijasad yang didalam kubur ini tidak dapat berbuat apa- apa untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatannya. Jasad yang dipakai untuk berdiamnya Ruh ketika dikubur sudah menjadi makanan binatang - binatang yang hidup didalam Tanah.Kecuali Allah subhanahu wa ta'ala menghendaki agar si Jasad ini tetap utuh sampai hari Kiamat. Tetapi hanya sedikit saja yang mendapatkankan perlakuan itu dimata Tuhannya. Yang jelas Manusia macam ini bukan dari golongan yang semasa hidupnya selalu membangga - banggakan hartanya demi kesombongan.

Setelah kita Mati dikubur didalam Tanah dan sendirin kita di Alam kubur ini,saudara kita,Harta kita,Teman kita,anggota group kita dan sahabat karib kita. Semuanya sudah tidak dapat menolong kita dari ancaman yang akan datang menghampiri kita dari siksaan kubur dan pertanyaan- pertanyaan dari 2 Malaikat  yang wajahnya menyeramkan yaitu Malaikat Munkar dan Nakir. Setelah kita dikubur mereka yang menghantarkan kita sudah tidak akan peduli lagi dengan kita,mereka akan melupakan kita,mereka hanya akan sibuk lagi dengan dunianya. Istri dan anak kita yang dulu baik sama kita,ternyata setelah kita Mati, mereka sibuk dengan harta yang kita tinggalkan,mereka akan sibuk membagi harta - harta kita,mungkin Istri kita juga kan sibuk  mencari pengganti kita yang ia idam- idamkan.Semua itu bukan mustahil karena mereka masih hidup di dunia yang masih tergoda oleh indahnya dunia.

Banyaknya yang datang kerumah kita untuk melayat,Ratusan bunga duka cita yang berhambura,mobil - mobil mewah berdatangan dari koleganya semasa hidup, konvoi mobil berderat panjang yang menyusahkan pengendara yang lain,Ratusan orang atau bahkan ribuan orang untuk mengucapkan ucapan belasungkawa,Masjidpun penuh untuk menyolatkan kita,Yang datang melayat kita ada yang dengan berpura - pura sedih,ada yang sedih beneran tetapi ada juga yang tidak punya perasaan apa - apa sedih tidak dan gembira juga tidak. Yang jelas dari semua hiruk pikuk,puja dan Puji dari para menghantar kita sampai ke liang kubur kita. Semuanya tidak akan menolong kita setelah kita dikubur. Semuanya pergi meninggalkan kita tetapi hanya Amal sholeh ,Amal ibadah kita kepada Allah dan anak sholeh yang selalu mendoakan kita. 

Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rosulullah Saw. bersabda: ”Apabila ‘anak Adam itu mati, maka terputuslah amalnya, kecuali (amal) dari tiga ini: sedekah yang berlaku terus menerus, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang mendoakan dia.” (HR Muslim)

Mumpung kita masih hidup di dunia dan kita juga diberikan karunia oleh Allah yaitu berupa harta yang banyak. Maka pergunakanlah harta itu untuk bersedekah dan untuk perjuangan dijalan Allah. Menumpuk - numpuk harta dan menghitung - hitungnya jika kita tidak pergunakan untuk kebaikan dijalan Allah hanya akan menjadikan kita bertambah Pelit dan kikir. Berikankanlah semuanya atau sebagian saja untuk menolong orang lain yang sedang membutuhkannya. Jika kita sedikit peduli sama saudara - saudara kita yang sedang berbaring sakit di Rumah sakit dan mereka butuh biaya, coba sekali - sekali datang menolongnya dengan membiayai semua pengobatannya,jika kita punya guru ngaji atau ustad yang hidupnya juga paspasan terkadang mau berangkat mengajar saja harus berjalan berkilo - kilo atau naik Angkot, kalaupun punya Motor kondisi motornya sudah jelek sekali ,distarternya juga kadang nyala kadang tidak. Kasihan kan ustad kita,coba kita untuk berbaik hati dengan membelikannya sebuah Motor baru buat guru kita itu, pasti akan sangat bermanfaat sekali ,Jika kita punya saudara yang hidupnya juga Miskin,coba dekati mereka dan berbaik - baiklah dengan mereka dengan memberikan bantuan berupa harta atau uang.Jangan dijauhi mereka, karena mereka juga sebetulnya tidak mau hidup Miskin. Pokoknya baik -baiklah sama semua orang dan jangan sombong karena Harta yang banyak,Jabatan yang tinggi atau Istri yang cantik. Karena semua itu akan meninggalkan kita.

Ingatlah bahwa besok kita bakal mati dan meninggalkan semua yang kita cintai.Hidup didunia ini hanya permainan dan senda gurau saja. Hidup ini hanyalah sandiwara saja yang sedang dimainkan oleh yang maha Sutradara,jika yang maha sutradara ini menghendaki tamat riwayat seseorang maka tamatlah sipemain itu dan tidak tampil lagi,jika yang maha sutradara ini bilang tamatlah sandiwara ini maka tamatlah sudah permainnanya. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-An'am Ayat 32

وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ ۖ وَلَلدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ ۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

"Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?"

Setelah kita mati dan dikubur, kita sadar dan kita melihat di kiri dan disebelah kanan kita hanya dinding yang berupa Tanah dan kita bakal melihat disekeliling kita secara utuh dengan Mata kita keadaan didalam kubur. Jika kita termasuk orang - orang yang beruntung yang diselamatkan oleh Allah kemudian Allah akan menidurkan kita dengan berbagai kenikmatan kubur sampai dibangkitkan di Hari Kiamat. Tetapi jika kita termasuk orang - orang yang durhaka kepada Allah maka kita akan diberikan berbagai macam ajab kubur dan siksa kubur. Seperti yang diceritakan dalam sebuah riwayat tentang adanya siksa kubur. “Dari Aisyah Radhiallahu ‘anha, ia berkata: Suatu ketika ada dua orang tua dari kalangan Yahudi di Madinah datang kepadaku. Mereka berdua berkata kepadaku bahwa orang yang sudah mati diadzab di dalam kubur mereka. Aku pun mengingkarinya dan tidak mempercayainya. Kemudian mereka berdua keluar. Lalu Nabi shallallahu’alaihi wa sallam datang menemuiku. Maka aku pun menceritakan apa yang dikatakan dua orang Yahudi tadi kepada beliau. Beliau lalu bersabda: ‘Mereka berdua benar, orang yang sudah mati akan diadzab dan semua binatang ternak dapat mendengar suara adzab tersebut’. Dan aku pun melihat beliau senantiasa berlindung dari adzab kubur setiap selesai shalat” (HR. Bukhari 6005)

Harta yang kita cari matia - matian siang dan malam itu ternyata justru akan menyiksa kita kelak baik di Alam Kubur maupun di Hari Kiamat  jika tidak kita pergunakan untuk perjuangan dijalan Allah dan beramal sholeh. Di Neraka juga jika kita selalu kikir terhadap harta yang kita miliki akan disediakan ular besar yang dinamakan ular Sujaul aqro yang akan menggigit dan memakan kita terus menerus tidak hentinya dan badan ular ini akan terus melilit leher kita bagaikan kalung Api Neraka.Jadi tidak ada ruginya kita sering memberi Harta maupun uang kepada orang lain. Jikapun kita bukan yang ditakdirkan orang kaya oleh Allah masih ada harapan agar Allah baik sama kita, misalnya memberi sesuatu kepada orang lain,tidak menyakiti Hati dan perasaan orang lain,tidak doyan menggunjing,tidak berbuat jahat sama orang lain,tidak suka bikin hoax,selalu berburuk sangka sama orang lain ,tidak memfitnah orang lain,tidak berbohong,tidak mengambil hak orang lain dan tidak mencari - cari kekurangan orang lain.Jangan sibuk mengurusi aib orang lain,urus saja diri kita sendiri.Sebab paling mudah mencari kelemahan orang lain sementara kelemahan sendiri tidak pernah dicari apalagi di renungi. Prilaku - prilaku ini juga bisa menyebabkan kita susah didalam Kubur kita.

Semua orang pada intinya sangat ingin meninggalkan dunia ini dalam keadaan Khusnul khatimah.Tetapi hanya sekedar keinginan saja,tidak disertai dengan gerakan beramal sholeh. Bagaimana Allah menempatkan Khusnul khotimahnya sementara kita selalu melanggar akan perintahnya.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"





Jumat, 10 Agustus 2018

Allah mencintai orang - orang yang Sabar

Apa kata ulama tentang Sabar


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an  Surat Ar-Ra’d Ayat 22

وَالَّذِينَ صَبَرُوا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً وَيَدْرَءُونَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ أُولَٰئِكَ لَهُمْ عُقْبَى الدَّارِ
"Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik),"


Sabar yang dimaksud dan yang dikehendaki Allah adalah sabar karena atas dasar keimanan kepada Allah Subhanahu wata'ala. Tidak semua di kategorikan sabar yang membawa kita pada keridhoan Allah, karena ada juga sabar tetapi bukan atas dasar keimanan kepada Allah dan Rasulnya. Bisa saja orang - orang sabar karena menunggu sesuatu tetapi yang ditunggu adalah sabar pada kemaksiatan. Allah memerintahkan kepada kita untuk sabar,tabah dan ikhlas dalam menghadapi ujian dan cobaan hidup yang di berikan olehnya. Juga sabar dalam beribadah kepadanya. Orang - orang yang beriman kepada Allah itu akan selalu diberikan ujian dan cobaan baik ujian yang bersifat Jasmani maupun ujian yang bersifat Ruhani.

Ujian yang bersifat Jasmani adalah kaitannya dengan kebutuhan tubuh Manusia. Allah memberikan cobaan dengan kemiskinan dan kemelaratan. Jangankan buat beli Pakaian baru buat membeli makanan sehari - hari saja sudah susah. Hari ini makan belum tentu besok bisa makan lagi. orang - orang rumahnya bagus- bagus, sementara rumah kita reot terbuat dari bambu dan beralaskan Tanah.Jika ada hujan dan angin rumah kita bergoyang dan bocor. Tetapi walaupun keadaan kita demikian bukan berarti semakin tidak taat kepada Allah.  Karena masih ada harapan walaupun hidup kita Miskin siapa tahu Allah membangunkan Surga karena kesabaran kita kepadanya. 

Bukan tidak mau untuk merubah hidup supaya hidup kita layak seperti orang lain. Segala upaya sudah ditempuh tetap saja jika Allah belum menghendakinya maka tidak akan tercapai juga keinginan kita. Mungkin saja Allah senang kepada kita karena kita taat dan rajin beribadah kepadanya. Bisa saja Allah merubah hidup kita dalam sekejab saja menjadi kaya,tetapi bukan itu yang Allah inginkan. Yang Allah inginkan adalah agar kita tetap selalu menyembah dan selalu memujinya. Andaikan kita diberikan kekayaan oleh Allah bisa saja kita menjadi orang tidak lagi mengingat Allah,lalai dan tidak lagi menjalankan perintahnya.

Ujian yang bersifat Ruhani adalah yang sifatnya ghoib atau tidak terlihat secara fisik tetapi pengarunya sangat berbahaya untuk masa depan kita di Akhirat dan dapat menghantarkan kita ke jurang Neraka. Ujian ruhani ini bisa menyebabkan kita menjadi orang yang setiap harinya selalu dihadapkan dengan Dosa dan  kemaksyiatan kepada Allah. seperti Rasa malas untuk beribadah kepada Allah apapun bentuk ibadahnya selalu dilanggarnya.Tidak pernah merasa berdosa jika meninggalkanya,tidak pernah merasa bersalah padahal sering berbuat salah. Tidak pernah mau berusaha untuk menahan dari dari godaan dan ujian dari Allah. Selalu menyalahkan Allah jika mendapat musibah.Hidupnya penuh angan-angan tentang keduniaan. Hatinya tidak mau berusaha untuk tidak berprasangka buruk kepada orang lain.Hatinya tidak mau berusaha untuk selalu berzikir kepada Allah. Padahal mengaku dirinya muslim tetapi tidak menjalankan perintah Allah dan Rasulnya. Mengaku tuhan kita adalah Allah tetapi masih percaya pada perdukunan dan ramalan - ramalan. Hatinya selalu terpaut dengan selalu ingin berbuat jahat kepada orang lain, hatinya tidak pernah untuk selalu dirawat dan dijaga untuk tidak Sombong,iri dan dengki.

Allah itu akan selalu setiap saat memberikan ujian dan cobaan kepada kita. Hanya tinggal tergantung pada kita.Apakah mau sabar,Tawakal atau Takabur kepada Allah. Tidak serta merta Allah itu memberikan ujian kepada kita tetapi tetap ada maksud di balik itu semua .Pada contoh kecil misalnya disaat kita sedang berjalan tanpa sengaja kaki kita tersandung batu kemudian kita replek lidah kita memuji kepada Allah dengan mengucapkan kalimat - kalimat pujian kepada Allah ,misalnya kalimat Subhanallah atau Asmaul Husna. Disaat lidah kita mengucapkan kalimat demikina maka itulah kalimat yang diinginkan Allah. Dan itu pasti akan mendapatkan kebaikan dari Allah. Dan bukan tidak mungkin karena sebab musibah itu dapat menyebabkan kita masuk kedalam Surganya Allah.Bayangkan disaat kita terjatuh dengan diiringi dengan memuji Allah kemudian saat itu juga Allah mewafatkannya. Sungguh beruntung Manusia seperti ini. Karena tidak semua orang saat dirinya terjatuh dan langsung memuji Tuhannya. Tetapi kebanyakan lalai kepada sang penciptanya.

Selalu sabar dalam menjalankan perintah Allah dan Rasulnya akan mendapatkan keridhoan dari Allah. Sabar disaat orang - orang tidur pulas kita bangun untuk mengerjakan sholat Tahajud,sabar di saat orang - orang lain makan bebas semaunya sementara kita berpuasa, sabar sakitnya kita tak kunjung sembuh tetapi tetap beribadah,sabar disaat orang lain sibuk dengan dunianya kita menjalankan sholat lima waktu,sabar disaat kita di hina dan dicaci maki orang lain tetapi kita tidak membalasnya,sabar akan hidup kita selalu di rundung kesusahan. sabar saat kita dilanda musibah yang tak kunjung berhenti,sabar  dan sabar apapun bentuk cobaannya yang itu pasti datangnya dari Allah Subhanhu wata'ala. Kita tidak akan terlepas dari cobaan seperti yang di sabdakan oleh baginda kita nabi besar Muhammad shallallahu alaihi wasallam
"Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata. “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Cobaan tetap akan menimpa atas diri orang mukmin dan mukminah, anak dan juga hartanya, sehingga dia menghadap Allah dan pada dirinya tidak ada lagi satu kesalahanpun”

Tujuan akhir hidup kita bukan di sini tetapi tujuan hidup kita adalah disaat kita kembali kepada Allah, Jasmani dan Ruhani kita bersih dari perbutan dosa dan Maksyiat  kepadanya. Kita tidak ingin masuk Neraka walaupun hanya sekedar memakai sandal jepinya dari Neraka. Yang kita inginkan adalah Masuk surga seutuhnya dan tanpa mampir- mampir ke Neraka. Semoga Allah meridhoinya.


سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu



Jumat, 03 Agustus 2018

Mencari tempat dimana Pahala berada

Apa kata ulama tentang Pahala




Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an di surat Surat Al-An'am Ayat 160

مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا ۖ وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَىٰ إِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ

"Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)."

Seperti kita ketahui bahwa Dunia ini bukan tempat tinggal kita yang sebernarnya.Dunia yang kita pijak ini hanyalah persinggahan sementara untuk menggali sumber - sumber pahala sebagai tiket kita untuk memasuki Surga yang penuh kenikmatan dan kebahagian yang abadi. Inilah tempat kita yang sebenar- benarnya. Ayah kita yang dulu yaitu nabi Adam.as juga bermula dari Surga dan kitapun sebagai keturunannya harus masuk keSurga juga jangan sampai pulang ke Neraka. Tetapi syaratnya adalah selama kita di Dunia ini banyak - banyak mengumpulkan Pahala dengan banyak mengerjakan amalan Sholeh yang harus kita cari dengan sekuat tenaga dimana tempat - tempat sumber pahala itu berada. Memang untuk masuk Surga itu berkat rahmat dari Allah, tetapi tetap saja Allah menilainya dari Amalan sholeh yang kita lakukan selama hidup di Dunia. Bukan amalan yang justru melanggar perintahnya.

Dan untuk mendapatkan pahala itu juga harus ada pengorbanan baik besar atau kecil. Mendapatkan Pahala yang besar tidak selalu dengan pengorbanan yang besar selama kita ikhlas mengerjakannya maka akan mendapatkan Pahala yang besar juga, tetapi ada juga dengan pengorbanan yang besar tetapi tidak mendapatkan pahala. Ada juga dengan pengorbanan yang kecil tetapi mendapatkan pahala yang besar. Yang jelas semuanya itu harus ada Niat dan mau berkorban baik secara Dzohir maupun Batin.Untuk mendapatkan pahala dari Allah itu tidak sulit selama kita mau mengerjakannya.Pasti Allah akan memberikan pahala buat kita. Tetapi memang untuk mencari pahala itu banyak sekali rintangannya karena  godaan Syetan dan Hawa nafsu juga ikut berperan disitu.

Sumber - sumber Pahala yang kita cari itu banyak sekali ruang dan waktunya. Mau dikerjakan secara Dzohir atau secara Batin. Bila kita mau mengerjakan secara Dzohir  yaitu amalan yang dilakukannya oleh semua anggota badan kita  seperti Tangan,Kaki,Mata,Telinga,Hidung,Mulut dan semua yang berada di luar Batiniyah. Saat kita memberi kebaikan kepada orang lain dengan Tangan kita maka itu adalah pahala, saat kita menjalankan Kaki kita untuk mencari kebaikan itu adalah Pahala, Saat kita mendengarkan yang baik  - baik dengan Kuping kita maka itu adalah Pahala,Saat kita menggunakan Mata kita untuk dapat menahan Mata kita dari pandangan yang Haram maka itu adalah Pahala,saat kita menggunakan hidung Kita dengan Nafas yang ditarik keluar masuknya udara kemudian dengan diringi dengan Kalimat - kalimat Tasbih atau Tahmid maka itu adalah Pahala,Saat menggunakan Mulut kita untuk digunakan dengan tidak Makan dan Minum yang Haram maka itu adalah Pahala, Saat menggunakan Lidah kita untuk tidak berkata yang dilarang oleh Allah dan Rasulnya maka itu adalah Pahala,Saat menggunakan kelamin kita untuk tidak berzina maka itu adalah Pahala

Bila kita mencari Pahala tetapi yang digunakannya adalah secara Batiniyah adalah semua amalan yang di lalukannya secara Ghoib,tidak terlihat atau tidak terang - terangan seperti Puasa Sunnah atau Puasa wajib yaitu puasa yang bersumber dari Allah dan Rasulnya. Walaupun kita berpuasa di bulan Ramadhon yang dilakukannya bersamaan dengan umat Muslim yang lainnya, tetapi tetap saja sifatnya rahasia karena kita tidak tahu mereka itu semuanya berpuasa atau tidak, karena hanya Allah saja yang tahu maka itu adalah Pahala yang besar karena jumlah Pahalanya tidak diketahui secara pasti karena Allah sengaja menyembunyikanya.Sangat berbeda dengan Pahala yang apabila kita sholat berjamaah maka jumlah Pahalanya sudah di ketahui yaitu 27 derajat dibandingkan dengan Sholat sendirian seperti yang di sebuatkan dalam hadist " Dari Ibnu Umar meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Shalat berjamaah lebih utama 27 derajat dibandingkan shalat sendirian." (HR Bukhari dan Muslim). Sama juga bila kita ikut menyalatkan Mayit dan menghantarkannya ke penguburan maka pahalanya sudah di ketahui besarnya seperti yang terangkan didalam hadist " Dari Abdurrahman bin Hurmuz Al A'raj bahwa Abu Hurairah berkata; Rasulullah rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
"Siapa yang turut menyaksikan pengurusan jenazah hingga ia mensholitinya, maka baginya pahala sebesar satu qirath. Sedangkan siapa yang turut menyaksikan pengurusannya hingga jenazah itu dimakamkan, maka baginya pahala sebesar dua qirath."
Lalu ditanyakanlah, "Apakah itu dua qirath?" beliau menjawab: "Seperti dua gunung yang besar."

Bila kita mencari Pahala dengan Batiniyah yang lain yang jumlahnya juga tidak diketahui bahkan jumlahnya juga bisa ganda berganda, apalagi dikerjakannya secara berkesinambungan yaitu tiada henti- hentinya baik disaat kita sedang berjalan,disaat sedang berkendaraan,disaat sedang diskusi,disaat sedang Makan,disaat kita sedang berdakwah,disaat sedang bekerja,disaat sedang menuntut Ilmu,disaat sedang Minum disaat kita sedang berbaring,disaat sedang melamun,disaat sedang berdagang,disaat sedang internetan,disaat kita sedang Sholat,disaat kita sedang mengaji,disaat kita sedang bertahlil dan bertahmid, pokoknya disaat kita sedang melakukan apa saja tidak lupa untuk selalu berzikir kepada Allah subhanahu wa ta'ala seperti yang sebutkan dalam Firman Allah dalam Al-Qur'an Surat An-Nisa' Ayat 103

فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ ۚ فَإِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ ۚ إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا
"Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman."

Bahkan umat Muslim yang tingkatanya sudah mencapat Ma'rifat yaitu sudah tidak ada jarak lagi dia dan Tuhannya maka Pahalanya sudah tidak terhitung besarnya karena setiap saat,setiap menit dan setiap detik adalah Pahala semuanya. Jika ia sedang mengerjakan Umrah atau berhaji kemudian sholat di Masjidil Haram maka Pahalanyapun semakin Ganda berganda. Bayangkan Untuk beribadah disana akan diganjar lebih 100.000 kali  kemudian Qalbunya selalu terpaut dengan Tuhannya. Urusan dunia sudah bukan lagi harapannya.Sungguh golongan Umat ini adalah umat yang paling beruntung yaitu Golongan yang paling di cintai Allah dan Rasulnya. Mungkin umat seperti inilah di sebut golongan umat Muhammad yang masuk Surga tanpa Hisab. Dan disebutkan dalam Hadist jumlahnyapun hanya sedikit saja yaitu hanya 70.000 orang dari sekian Milyar atau lebih umat Manusia di Padang Ma'syar.

Orang seperti kita ini tidak mungkin akan masuk Surga tanpa Hisab kecuali Allah menghendakinya . Sudah menjadi umat Muhammad Rasulullah shallallahu alaihi wasallam saja sudah syukur Alhamdulillah dengan tidak melanggar perintah Allah dan Rasulnya Dan tidak melakukan perbuatan Syrik atau menduakan Allah. Karena banyak juga yang mengaku Muslim tetapi perbuatan Syirik nya masih dilakukannya. Sholat di kerjakan,sedekah ditunaikan,Umrah dan Haji juga dilaksanakan tetap perbuatannya masih dilakukannya. Apapun perbuatan baik kita untuk mendulang Pahala jika kita masih berbuat Syirk maka Pahalanya kosong di Mata Allah subhanahu wa ta'ala. Dan jika kita tidak buru - buru bertobat kepada Allah kemudian kita Mati maka itulah kematian yang paling menyesal selama - lamanya. Karena bila kita sudah Mati dan di kubur maka pintu Tobat sudah di tutup sama Allah subhanahu wa ta'ala. Sungguh sangat disayangkan, puluhan tahun kita beramal sholeh tetapi di Akhir kematian kita bukannya khusnul khotimah tetapi su'ul khatimah yaitu seburuk - buruk tempat kembali kita. Nauzubillah min zalik.

Semoga perbuatan kita selalu bimbing kejalan yang di Ridho oleh Allah subhanahu wa ta'ala

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu