Jumat, 03 Agustus 2018

Mencari tempat dimana Pahala berada

Apa kata ulama tentang Pahala




Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an di surat Surat Al-An'am Ayat 160

مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا ۖ وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَىٰ إِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ

"Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)."

Seperti kita ketahui bahwa Dunia ini bukan tempat tinggal kita yang sebernarnya.Dunia yang kita pijak ini hanyalah persinggahan sementara untuk menggali sumber - sumber pahala sebagai tiket kita untuk memasuki Surga yang penuh kenikmatan dan kebahagian yang abadi. Inilah tempat kita yang sebenar- benarnya. Ayah kita yang dulu yaitu nabi Adam.as juga bermula dari Surga dan kitapun sebagai keturunannya harus masuk keSurga juga jangan sampai pulang ke Neraka. Tetapi syaratnya adalah selama kita di Dunia ini banyak - banyak mengumpulkan Pahala dengan banyak mengerjakan amalan Sholeh yang harus kita cari dengan sekuat tenaga dimana tempat - tempat sumber pahala itu berada. Memang untuk masuk Surga itu berkat rahmat dari Allah, tetapi tetap saja Allah menilainya dari Amalan sholeh yang kita lakukan selama hidup di Dunia. Bukan amalan yang justru melanggar perintahnya.

Dan untuk mendapatkan pahala itu juga harus ada pengorbanan baik besar atau kecil. Mendapatkan Pahala yang besar tidak selalu dengan pengorbanan yang besar selama kita ikhlas mengerjakannya maka akan mendapatkan Pahala yang besar juga, tetapi ada juga dengan pengorbanan yang besar tetapi tidak mendapatkan pahala. Ada juga dengan pengorbanan yang kecil tetapi mendapatkan pahala yang besar. Yang jelas semuanya itu harus ada Niat dan mau berkorban baik secara Dzohir maupun Batin.Untuk mendapatkan pahala dari Allah itu tidak sulit selama kita mau mengerjakannya.Pasti Allah akan memberikan pahala buat kita. Tetapi memang untuk mencari pahala itu banyak sekali rintangannya karena  godaan Syetan dan Hawa nafsu juga ikut berperan disitu.

Sumber - sumber Pahala yang kita cari itu banyak sekali ruang dan waktunya. Mau dikerjakan secara Dzohir atau secara Batin. Bila kita mau mengerjakan secara Dzohir  yaitu amalan yang dilakukannya oleh semua anggota badan kita  seperti Tangan,Kaki,Mata,Telinga,Hidung,Mulut dan semua yang berada di luar Batiniyah. Saat kita memberi kebaikan kepada orang lain dengan Tangan kita maka itu adalah pahala, saat kita menjalankan Kaki kita untuk mencari kebaikan itu adalah Pahala, Saat kita mendengarkan yang baik  - baik dengan Kuping kita maka itu adalah Pahala,Saat kita menggunakan Mata kita untuk dapat menahan Mata kita dari pandangan yang Haram maka itu adalah Pahala,saat kita menggunakan hidung Kita dengan Nafas yang ditarik keluar masuknya udara kemudian dengan diringi dengan Kalimat - kalimat Tasbih atau Tahmid maka itu adalah Pahala,Saat menggunakan Mulut kita untuk digunakan dengan tidak Makan dan Minum yang Haram maka itu adalah Pahala, Saat menggunakan Lidah kita untuk tidak berkata yang dilarang oleh Allah dan Rasulnya maka itu adalah Pahala,Saat menggunakan kelamin kita untuk tidak berzina maka itu adalah Pahala

Bila kita mencari Pahala tetapi yang digunakannya adalah secara Batiniyah adalah semua amalan yang di lalukannya secara Ghoib,tidak terlihat atau tidak terang - terangan seperti Puasa Sunnah atau Puasa wajib yaitu puasa yang bersumber dari Allah dan Rasulnya. Walaupun kita berpuasa di bulan Ramadhon yang dilakukannya bersamaan dengan umat Muslim yang lainnya, tetapi tetap saja sifatnya rahasia karena kita tidak tahu mereka itu semuanya berpuasa atau tidak, karena hanya Allah saja yang tahu maka itu adalah Pahala yang besar karena jumlah Pahalanya tidak diketahui secara pasti karena Allah sengaja menyembunyikanya.Sangat berbeda dengan Pahala yang apabila kita sholat berjamaah maka jumlah Pahalanya sudah di ketahui yaitu 27 derajat dibandingkan dengan Sholat sendirian seperti yang di sebuatkan dalam hadist " Dari Ibnu Umar meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Shalat berjamaah lebih utama 27 derajat dibandingkan shalat sendirian." (HR Bukhari dan Muslim). Sama juga bila kita ikut menyalatkan Mayit dan menghantarkannya ke penguburan maka pahalanya sudah di ketahui besarnya seperti yang terangkan didalam hadist " Dari Abdurrahman bin Hurmuz Al A'raj bahwa Abu Hurairah berkata; Rasulullah rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
"Siapa yang turut menyaksikan pengurusan jenazah hingga ia mensholitinya, maka baginya pahala sebesar satu qirath. Sedangkan siapa yang turut menyaksikan pengurusannya hingga jenazah itu dimakamkan, maka baginya pahala sebesar dua qirath."
Lalu ditanyakanlah, "Apakah itu dua qirath?" beliau menjawab: "Seperti dua gunung yang besar."

Bila kita mencari Pahala dengan Batiniyah yang lain yang jumlahnya juga tidak diketahui bahkan jumlahnya juga bisa ganda berganda, apalagi dikerjakannya secara berkesinambungan yaitu tiada henti- hentinya baik disaat kita sedang berjalan,disaat sedang berkendaraan,disaat sedang diskusi,disaat sedang Makan,disaat kita sedang berdakwah,disaat sedang bekerja,disaat sedang menuntut Ilmu,disaat sedang Minum disaat kita sedang berbaring,disaat sedang melamun,disaat sedang berdagang,disaat sedang internetan,disaat kita sedang Sholat,disaat kita sedang mengaji,disaat kita sedang bertahlil dan bertahmid, pokoknya disaat kita sedang melakukan apa saja tidak lupa untuk selalu berzikir kepada Allah subhanahu wa ta'ala seperti yang sebutkan dalam Firman Allah dalam Al-Qur'an Surat An-Nisa' Ayat 103

فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ ۚ فَإِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ ۚ إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا
"Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman."

Bahkan umat Muslim yang tingkatanya sudah mencapat Ma'rifat yaitu sudah tidak ada jarak lagi dia dan Tuhannya maka Pahalanya sudah tidak terhitung besarnya karena setiap saat,setiap menit dan setiap detik adalah Pahala semuanya. Jika ia sedang mengerjakan Umrah atau berhaji kemudian sholat di Masjidil Haram maka Pahalanyapun semakin Ganda berganda. Bayangkan Untuk beribadah disana akan diganjar lebih 100.000 kali  kemudian Qalbunya selalu terpaut dengan Tuhannya. Urusan dunia sudah bukan lagi harapannya.Sungguh golongan Umat ini adalah umat yang paling beruntung yaitu Golongan yang paling di cintai Allah dan Rasulnya. Mungkin umat seperti inilah di sebut golongan umat Muhammad yang masuk Surga tanpa Hisab. Dan disebutkan dalam Hadist jumlahnyapun hanya sedikit saja yaitu hanya 70.000 orang dari sekian Milyar atau lebih umat Manusia di Padang Ma'syar.

Orang seperti kita ini tidak mungkin akan masuk Surga tanpa Hisab kecuali Allah menghendakinya . Sudah menjadi umat Muhammad Rasulullah shallallahu alaihi wasallam saja sudah syukur Alhamdulillah dengan tidak melanggar perintah Allah dan Rasulnya Dan tidak melakukan perbuatan Syrik atau menduakan Allah. Karena banyak juga yang mengaku Muslim tetapi perbuatan Syirik nya masih dilakukannya. Sholat di kerjakan,sedekah ditunaikan,Umrah dan Haji juga dilaksanakan tetap perbuatannya masih dilakukannya. Apapun perbuatan baik kita untuk mendulang Pahala jika kita masih berbuat Syirk maka Pahalanya kosong di Mata Allah subhanahu wa ta'ala. Dan jika kita tidak buru - buru bertobat kepada Allah kemudian kita Mati maka itulah kematian yang paling menyesal selama - lamanya. Karena bila kita sudah Mati dan di kubur maka pintu Tobat sudah di tutup sama Allah subhanahu wa ta'ala. Sungguh sangat disayangkan, puluhan tahun kita beramal sholeh tetapi di Akhir kematian kita bukannya khusnul khotimah tetapi su'ul khatimah yaitu seburuk - buruk tempat kembali kita. Nauzubillah min zalik.

Semoga perbuatan kita selalu bimbing kejalan yang di Ridho oleh Allah subhanahu wa ta'ala

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu















Tidak ada komentar: