Jumat, 10 Agustus 2018

Allah mencintai orang - orang yang Sabar

Apa kata ulama tentang Sabar


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an  Surat Ar-Ra’d Ayat 22

وَالَّذِينَ صَبَرُوا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً وَيَدْرَءُونَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ أُولَٰئِكَ لَهُمْ عُقْبَى الدَّارِ
"Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik),"


Sabar yang dimaksud dan yang dikehendaki Allah adalah sabar karena atas dasar keimanan kepada Allah Subhanahu wata'ala. Tidak semua di kategorikan sabar yang membawa kita pada keridhoan Allah, karena ada juga sabar tetapi bukan atas dasar keimanan kepada Allah dan Rasulnya. Bisa saja orang - orang sabar karena menunggu sesuatu tetapi yang ditunggu adalah sabar pada kemaksiatan. Allah memerintahkan kepada kita untuk sabar,tabah dan ikhlas dalam menghadapi ujian dan cobaan hidup yang di berikan olehnya. Juga sabar dalam beribadah kepadanya. Orang - orang yang beriman kepada Allah itu akan selalu diberikan ujian dan cobaan baik ujian yang bersifat Jasmani maupun ujian yang bersifat Ruhani.

Ujian yang bersifat Jasmani adalah kaitannya dengan kebutuhan tubuh Manusia. Allah memberikan cobaan dengan kemiskinan dan kemelaratan. Jangankan buat beli Pakaian baru buat membeli makanan sehari - hari saja sudah susah. Hari ini makan belum tentu besok bisa makan lagi. orang - orang rumahnya bagus- bagus, sementara rumah kita reot terbuat dari bambu dan beralaskan Tanah.Jika ada hujan dan angin rumah kita bergoyang dan bocor. Tetapi walaupun keadaan kita demikian bukan berarti semakin tidak taat kepada Allah.  Karena masih ada harapan walaupun hidup kita Miskin siapa tahu Allah membangunkan Surga karena kesabaran kita kepadanya. 

Bukan tidak mau untuk merubah hidup supaya hidup kita layak seperti orang lain. Segala upaya sudah ditempuh tetap saja jika Allah belum menghendakinya maka tidak akan tercapai juga keinginan kita. Mungkin saja Allah senang kepada kita karena kita taat dan rajin beribadah kepadanya. Bisa saja Allah merubah hidup kita dalam sekejab saja menjadi kaya,tetapi bukan itu yang Allah inginkan. Yang Allah inginkan adalah agar kita tetap selalu menyembah dan selalu memujinya. Andaikan kita diberikan kekayaan oleh Allah bisa saja kita menjadi orang tidak lagi mengingat Allah,lalai dan tidak lagi menjalankan perintahnya.

Ujian yang bersifat Ruhani adalah yang sifatnya ghoib atau tidak terlihat secara fisik tetapi pengarunya sangat berbahaya untuk masa depan kita di Akhirat dan dapat menghantarkan kita ke jurang Neraka. Ujian ruhani ini bisa menyebabkan kita menjadi orang yang setiap harinya selalu dihadapkan dengan Dosa dan  kemaksyiatan kepada Allah. seperti Rasa malas untuk beribadah kepada Allah apapun bentuk ibadahnya selalu dilanggarnya.Tidak pernah merasa berdosa jika meninggalkanya,tidak pernah merasa bersalah padahal sering berbuat salah. Tidak pernah mau berusaha untuk menahan dari dari godaan dan ujian dari Allah. Selalu menyalahkan Allah jika mendapat musibah.Hidupnya penuh angan-angan tentang keduniaan. Hatinya tidak mau berusaha untuk tidak berprasangka buruk kepada orang lain.Hatinya tidak mau berusaha untuk selalu berzikir kepada Allah. Padahal mengaku dirinya muslim tetapi tidak menjalankan perintah Allah dan Rasulnya. Mengaku tuhan kita adalah Allah tetapi masih percaya pada perdukunan dan ramalan - ramalan. Hatinya selalu terpaut dengan selalu ingin berbuat jahat kepada orang lain, hatinya tidak pernah untuk selalu dirawat dan dijaga untuk tidak Sombong,iri dan dengki.

Allah itu akan selalu setiap saat memberikan ujian dan cobaan kepada kita. Hanya tinggal tergantung pada kita.Apakah mau sabar,Tawakal atau Takabur kepada Allah. Tidak serta merta Allah itu memberikan ujian kepada kita tetapi tetap ada maksud di balik itu semua .Pada contoh kecil misalnya disaat kita sedang berjalan tanpa sengaja kaki kita tersandung batu kemudian kita replek lidah kita memuji kepada Allah dengan mengucapkan kalimat - kalimat pujian kepada Allah ,misalnya kalimat Subhanallah atau Asmaul Husna. Disaat lidah kita mengucapkan kalimat demikina maka itulah kalimat yang diinginkan Allah. Dan itu pasti akan mendapatkan kebaikan dari Allah. Dan bukan tidak mungkin karena sebab musibah itu dapat menyebabkan kita masuk kedalam Surganya Allah.Bayangkan disaat kita terjatuh dengan diiringi dengan memuji Allah kemudian saat itu juga Allah mewafatkannya. Sungguh beruntung Manusia seperti ini. Karena tidak semua orang saat dirinya terjatuh dan langsung memuji Tuhannya. Tetapi kebanyakan lalai kepada sang penciptanya.

Selalu sabar dalam menjalankan perintah Allah dan Rasulnya akan mendapatkan keridhoan dari Allah. Sabar disaat orang - orang tidur pulas kita bangun untuk mengerjakan sholat Tahajud,sabar di saat orang - orang lain makan bebas semaunya sementara kita berpuasa, sabar sakitnya kita tak kunjung sembuh tetapi tetap beribadah,sabar disaat orang lain sibuk dengan dunianya kita menjalankan sholat lima waktu,sabar disaat kita di hina dan dicaci maki orang lain tetapi kita tidak membalasnya,sabar akan hidup kita selalu di rundung kesusahan. sabar saat kita dilanda musibah yang tak kunjung berhenti,sabar  dan sabar apapun bentuk cobaannya yang itu pasti datangnya dari Allah Subhanhu wata'ala. Kita tidak akan terlepas dari cobaan seperti yang di sabdakan oleh baginda kita nabi besar Muhammad shallallahu alaihi wasallam
"Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata. “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Cobaan tetap akan menimpa atas diri orang mukmin dan mukminah, anak dan juga hartanya, sehingga dia menghadap Allah dan pada dirinya tidak ada lagi satu kesalahanpun”

Tujuan akhir hidup kita bukan di sini tetapi tujuan hidup kita adalah disaat kita kembali kepada Allah, Jasmani dan Ruhani kita bersih dari perbutan dosa dan Maksyiat  kepadanya. Kita tidak ingin masuk Neraka walaupun hanya sekedar memakai sandal jepinya dari Neraka. Yang kita inginkan adalah Masuk surga seutuhnya dan tanpa mampir- mampir ke Neraka. Semoga Allah meridhoinya.


سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu



Tidak ada komentar: