Senin, 29 April 2019

Hidup rukun dan saling menolong adalah perintah Allah

Apa kata ulama tentang tolong menolong


Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an surat Al- Maidah ayat 2

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

“Hendaklah tolong menolong dengan sesama dalam melaksanakan kebajikan dan ketaqwaan dengan sungguh-sungguh terhadap agama maupun negara, sebaliknya janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan terhadap perintah agama maupun negara".


Sebelum membaca tulisan ini mari kita membaca  "Asyhadu alla ilaaha illallah
Wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullah"
Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.

Para pemirsa yang di muliakan Allah, pada ayat diatas Allah subhanahu wa ta'ala telah memerintahkan kepada kita untuk hidup rukun,saling harga menghargai dan saling tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan yang sungguh sungguh bukan hanya sekedar di ucapkan di mulut saja tetapi juga harus dilaksanakan dalam perbuatan. Kita sebagai orang yang berimana kepada Allah dan Rasulnya sungguh tidak sulit untuk berbuat baik atau bertingkah laku baik kepada orang lain itu, yang sulit itu jika hati kita sudah di isi dengan kesombongan dalam segala hal. Berbuat baik kepada orang lain itu tidak harus selalu memberikan sejumlah uang tetapi menolong orang dalam bentuk tenaga juga itu bisa dikatakan berbuat baik. Yang paling sederhana saja bisa dikatakan baik misalnya mengulurkan tangan untuk saling berjabat  atau senyum ramah  kepada orang lain. Menunjukan bahwa hati kita sadar. Tolong menolong dan saling harga menghargai dalam perbedaan itu juga perintah Allah. Kalau tidak demikian buat apa ayat ini turun kepada Rasul. Allah tidak memerintahkan kepada makhluknya untuk saling berbuat jahat atau saling membenci kepada sesama. Justru Allah akan memberikan pahala kepada hambanya yang berbuat baik dan beramal sholeh.

Memang tidak ada makhluk didunia ini yang sempurna baik Jasmaninya ataupun Ruhaninya.Pasti saja ada kelebihan dan kekurangannya. Tetapi walaupun demikian bukan berarti kita untuk saling membenci atau saling bermusuhan satu sama lain. Allah subhanahu wa ta'ala tidak melihat kita tentang sempurna atau tidaknya jasmani dan ruhani kita tetapi yang Allah lihat adalah Takwanya kita kepada Allah dengan penuh ketaatan yang disertai keikhlasan.Itilah inti dari penyembahan kita kepada Allah azza wa jalla. Jasmani berbuat baik dan hati juga membenarkanya dan meyakininya. Walaupun kita berbuat baik tetapi hati kita tidak membenarkannya maka Allah tetap akan mengazab kita kelak. Karena Allah tidak suka kepada manusia yang suka berbohong mulutnya atau kelakuanya seperti baiknya dalam perbuatan padahal hatinya penuh dendam kepada sesamanya. Seperti halnya juga dalam sholat wajahnya menghadap kiblat tetapi hatinya mengarah ke kantor,ke Pasar,ke Rumah atau ketempat lain. Itu sama juga kita telah berbohong dan ingkar kepada Allah. Sama juga kita berbuat syirik kepada Allah. Karena perbuatan syirik itu tidak harus dalam bentuk nyata nyata nyembah kepada berhala atau Patung. Penyimpangan hati dalam beribadah kepada Allah juga bisa dikatan syrik. Entah itu dikatakan syik kecil atau syirik besar tetap saja syirk - syirk juga.

Tidak sedikit didunia ini yang dulu masyarakatnya hidup rukun,damai ,tolong menolong dan saling harga menghargai dalam perbedaan kemudian menjadi hancur negara dan peradabannya. Itu terjadi karena masyarakatnya sudah mulai meninggalkan semua perintah Allah dan Rasulnya. Mungkin hanya sedikit saja yang menjalankanya. Karena perintah Allah itu jelas dan larangannya juga jelas. Al-Qur'an dan Sunnah sudah membeberkannya dengan gamblang dan tidak ada keraguan didalamnya. Seperti bagaimana cara hidup bertetangga yang baik,bagaimana cara berakhlak yang baik,bagaimana cara bertutur kata yang baik,bagaiman cara bernegara yang baik,bagaiman cara berniaga yang baik,bagaimana cara bergaul yang baik dan bagaimana cara bermusyawarah yang baik. Pokoknya semua ada dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah. Hanya manusianya saja yang hatinya jauh dari Allah sehingga perbuatannya tidak sama dengan Hatinya. Hatinya sudah terlalu cinta sama dunia sehingga sampai lupa kepada yang menciptakannya. Dunia ini memang sungguh menggoda padahal fatamorgana. Kenikmatanya hanya sebentar saja,semuanya tidak ada yang abadi.

Allah mengutus Rasul kedunia ini tujuannya adalah agar kita ini menjadi manusia yang berakhlakulkarimah. Meluruskan kelakuan umatnya agar menjadi manusia yang benar baik dalam ucapan maupun dalam perbuatan sekaligus memberitahukan kabar gembira kepada umatnya bahwa setelah kematian itu ada Surga yang diperuntukan kepada orang - orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah. Karena dunia ini hanyalah persinggahan saja bukan untuk hidup selama lamanya. Hidup yang abadi itu di Negeri Akhirat. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memerintahkan kepada kita untuk berbuat baik, beramal sholeh menjalankan perintah Allah dan menjauhi semua larangannya. Setiap amalan baik yang di sertai dengan keikhlasan akan mendatangkan Pahala dan semua amalan buruk akan mendapatkan dosa. Apapun dosa kita jika kita mati belum bertobat maka Neraka adalah seburuk - buruk tempat kembali. Apapun amalan sholeh kita jika kita ikhlas melaksanakannya maka pahala menghapiri kita yang akan kita gunakan sebagai bekal kita masuk kedalam Surga. Ketauhilah bahwa Surga itu ada dan Neraka itu juga ada. Kita akan melihatnya setelah kita mati dan di kumpulkan di padang Mahsyar. Apakah kita termasuk golongan ahli surga atau golongan ahli neraka. Masuk surga memang urusan Allah tetapi jika hidup kita selalu merugikan orang lain, menzolimi orang lain dan tidak taat sama perintahnya. Apakah Allah rido memasukan kita kedalam surganya. Sebab surga itu diperuntukan hanya untuk hambanya yang bersih hatinya dan Takwa kepadanya. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surat Ali ‘Imran Ayat 133

وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,"

Semoga Allah mengampuni semua dosa dosa kita.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"

Senin, 22 April 2019

Berpuasa di bulan suci Ramadhan adalah Wajib hukumnya

Apa kata ulama tentang Puasa Ramadhan



Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 183

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,"

Sebentar lagi kita akan memasuki bulan puasa Ramadhan dimana orang - orang yang beriman diwajibkan untuk melaksanakan puasa dengan penuh keimanan dan taqwa. Puasa yang diperintahkan oleh Allah dan Rasulnya yaitu puasa bukan saja menahan rasa haus dan lapar tetapi puasa yang dapat  menahan hawa nafsu dari perbuatan yang dapat merusak pahala dan membatalkan Puasa itu sendiri. Berpuasa orang yang hanya sekedar melaksanakan kewajiban berbeda dengan orang - orang yang berpuasa dengan penuh ketakwaan kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Orang yang berpuasa tidak disertai keimanan dan takwa tidak akan membekas setelah puasanya berakhir. Karena puasanya hanya sekedar ikut - ikutan. Berpuasa jalan terus tetapi menggunjing juga jalan terus. Berpuasa jalan terus tetapi tidak dengan disertai mengerjakan sholat. Berpuasa jalan terus tetapi lidahnya selalu mengucapkan kata kata kotor,berpuasa jalan terus tetapi suka jahat sama orang lain,begitulah seterusnya,semua anggota tubuhnya bermaksiat kepada Allah padahal sedang berpuasa.

Jika kita berpuasa ingatlah bahwa itu perintah Allah dan Rasulnya yang harus kita kerjakan dengan sungguh sungguh dan disertai hati yang Ikhlas. Sadarlah selalu bahwa kita tidak sedang bermain - main dengan ibadah kita. Jagalah hati kita dan pandangan kita dari hal- hal yang haram.Hindarilah dari hal- hal yang dapat membatalkan puasa kita. Isilah hari puasa di bulan Ramadhan itu dengan banyak membaca Al-Qur'an. Itulah sebaik baik lantunan lagu yang akan menambah keimanan kita kepada Allah. Gunakan lidah dan kuping kita hanya untuk yang baik - baik saja. Perbanyaklah melangkahkan kaki kita menuju Masjid untuk sholat berjamaah karena pahalanya akan berlipat lipat jika dikerjakan disaat bulan suci Ramadhan, Bulan inilah saatnya kita memohon kepada Allah agar puasa kita diterima dan diampuani segala dosa kita. Jika kita dulu suka meninggalkan shalat maka mulai sekarang kerjakanlah dengan penuh keikhlasan. Meninggalkan sholat itu dosa besar dan sama besarnya dengan meninggalkan puasa Ramadhan.

Mengerjakan amalan sholeh di bulan puasa akan dilipatkan gandakan pahalanya oleh Allah,tetapi mengerjakan perbuatan yang melanggar perintah Allah juga akan dilipatgandakan dosanya. Tidak ada amalan yang tidak diganjar oleh Allah,semuanya dapat ganjaran baik Pahala atau dosa. Persiapkanlah dari sekarang apa saja yang akan kita lakukan di bulan ramadhan ini,tentunya persiapan itu adalah persiapan yang baik - baik bukan persiapan yang buruk. Jika kita punya rencana pada saat bulan puasa mau memberi makan buat orang yang akan berbuka maka persiapkanlah segala sesuatunya dari sekarang dengan mencatatnya didalam buku harian kita agar tidak lupa. Susunlah rencana - rencana itu semuanya. Semua rencana baik itu pasti Allah akan mengingatkan kepada kita. Tetapi janganlah dibulan suci ini kita membuat rencana - rencana jahat sama orang lain karena Allah akan murka kepada kita. Dan bisa saja rencana jahat itu akan berbalik kepada kita sendiri karena Allah tidak ridho akan kelakuan kita. Sesungguhnya Allah itu maha tahu apa yang ada didalam dada kita.

Niatkan dalam hati dengan sungguh - sungguh bahwa kita besok lusa akan mengerjakan puasa Ramadhan. Meminta kepada Allah agar kita diberikan kekuatan dalam menjalankannya. Kalau hanya sekedar puasa menahan haus dan lapar saja pasti semua orang bisa melaksanakannya. Tetapi kuat yang dimaksud adalah Jasmani ikut berpuasa dan Ruhani juga ikut berpuasa. Sehingga setelah puasa kita berakhir, ibadah kita kepada Allah semakin bertambah ketakwaan kita dan menjadikan kita manusia lain dari sebelum ramadhan. Kita ini makhluk lemah dihadapan Allah sehingga terkadang ada saja perbuatan dosa yang kita perbuat baik besar maupun kecil. Untuk itu dibulan puasa ini kita memohon kepada Allah agar Allah mengampuni dosa - dosa kita dan memohon agar kita dijauhkan dari siksa Api Neraka.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"

Senin, 15 April 2019

Semua yang ada di bumi itu akan binasa

Apa kata ulama tentang semua akan binasa


Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Ar-Rahman Ayat 26

كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ

"Semua yang ada di bumi itu akan binasa."

Allah yang maha Agung telah memperingatkan dalam Al-Qur'an kepada kita bahwa apa saja yang ada di bumi ini semuanya akan Hancur dan Musnah. Apa saja yang kita miliki baik berupa barang mewah maupun barang yang tidak berharga sekalipun atau harta kekayaan apapun semuanya akan musnah dan balik lagi kedasar bumi jika Allah subhanahu wa ta'ala berkehendak untuk menghancurkan bumi ini. Kecuali harta kekayaannya itu jatuh kepada orang yang bertakwa dan beriman kepada Allah dan Rasulnya,sudah pasti harta kekayaan itu akan digunakan untuk keperluan dijalan Allah seperti apa yang diperintahkan dalam Al-qur'an dan Sunnah. Tetapi jika harta kekayaannya itu jatuh kepada orang yang tidak beriman kepada Allah dan rasulnya maka hanya akan menambah beban dosa bagi pemiliknya. Karena harta kekayaan itu juga pasti hanya digunakan untuk bermegah - megahan saja,pamer harta dan kesombongan saja. Tetapi jika harta kekayaannya itu sebagian kita nikmati dan sebagian lagi kita gunakan untuk keperluan dijalan Allah.

Seperti kita berikan kepada yayasan amal,membantu orang miskin,membangun masjid,membantu mendirikan pondok pesantren,membantu memberi makan fakir miskin atau membantu dengan memberikannya untuk keperluan kemaslahatan sosial. Maka harta itulah yang akan menjadi sebab banyaknya pahala yang akan kita tuai di Alam Akhirat kelak. Pahala itulah yang akan menolong kita disaat manusia berbondong- bondong dipadang mahsyar penuh kesedihan dan penderitaan.Tetapi jika harta itu digunakan hanya untuk kebutuhan perut sendiri saja tanpa ada saling berbagi kepada orang lain maka tunggu saja saatnya Allah akan mengalungkan hartanya kelak dihari kiamat keleher orang - orang yang kikir pada harta kekayaannya itu berupa ular besar yang menyiksa anggota tubuhnya. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-qur'an Surat Ali 'Imran Ayat 180

وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ هُوَ خَيْرًا لَهُمْ ۖ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَهُمْ ۖ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ وَلِلَّهِ مِيرَاثُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

"Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."

Jika kita punya perkebunan yang luas dan hasilnyapun sungguh sangat mengagumkan jika saatnya tiba untuk dipanen.Dan dari hasil panen itu kita akan mendapatkan uang yang sangat banyak, sehingga kita bisa membeli apa saja yang kita mau. Andaipun jika ingin dinikmati bersama keluarga maka uang itupun masih sangat banyak sisanya untuk di tabung untuk masa depan. Perkebunan yang kita miliki itu tidak akan selamanya menjadi milik kita ,semua itu akan ada masanya dan akan punah jika Allah menghendakinya,mungkin saja hanya sekejap untuk menghancurkannya. Bisa saja Allah datangkan hujan besar serta angin besar yang meluluh lantahkan perkebunan kita. Tetapi jika kita baik sama orang lain,suka memberi kepada fakir miskin,tidak pelit untuk diminta sumbangan oleh yayasan amal dan hasil dari perkebunan itupun juga sudah kita tunaikan zakatnya. Maka sangat tidak mungkin Allah akan mendatangkan azab kepada kita.Apalagi sampai menghancurkan perkebunan kita.Sungguh pasti Allah akan menjaganya,kalaupun terjadi kerusakan pada perkebunan kita akibat gempa alam,hujan besar atau bumi menjadi binasa atau yang lainnya, itupun pasti Allah sudah menyiapkan penggantinya yang lebih baik untuk kita yaitu kehidupan Akhirat yang lebih baik.

Jika kita punya usaha peternakan baik dalam skala besar maupun kecil. Misalnya ternak Kambing,Sapi,Kerbau,Ikan atau peternakan unggas dan ternyata peternakan yang kita rintis itu semakin maju dan ternak yang kita miliki itu juga sehat sehat sehingga daya jualnya semakin tinggi dipasaran.Tidak heran ternak kita paling dikenal di kalangan pembeli.Selain harganya terjangkau juga sehat - sehat ternaknya. Kitapun sebagai pemilik dari peternakan itu merasa bahagia karena sudah pasti mendapatkan keuntungan yang besar dari hasil peternakan yang kita miliki itu. Karena kita sebagai orang yang  beriman kepada Allah dan Rasulnya maka tidak lupa untuk berbagi kepada orang lain, baik yang terdekat maupun yang terjauh. Jauh atau dekat yang namanya sedekah tidak ada yang melarangnya dan pasti para ulama juga sepakat akan hal ini. Disamping itu tidak lupa juga jika tabungan kita dari hasil ternak itu sudah sampai setahun dan sudah sampai nasabnya segera tunaikan zakatnya agar kita tidak termasuk bagian dari golongan orang - orang kikir. Karena jika kita termasuk bagian dari orang - orang kikir atau pelit maka bisa saja ternak kita akan binasa pada mati semua ,entah itu sebab kuman ternak,penyakit ternak atau dimakanin binatang lain. Karena Allah tidak ridho jika ada hambanya yang tidak mau berbagi kepada orang lain. Jangankan mengeluarkan uang untuk infak,shodakoh, untuk zakat saja enggan untuk melakukannya.

Segala usaha yang kita lakukan itu sebetulnya hanya sunatullah saja dan sekaligus Allah menguji kepada kita,siapa yang paling baik amalnya dihadapan Allah. Karena Allah akan menguji kita bukan saja dari segi harta atau keimanan kita saja tetapi Akhlak dan perilaku kita juga akan diuji juga oleh Allah. Walaupun kita beriman kepada Allah tetapi kita kikir,Pelit dan berprilaku zolim kepada orang lain maka kitapun bukan termasuk hamba Allah yang bertakwa kepadanya. Karena orang bertakwa pasti beriman tetapi orang beriman belum tentu bertakwa. Dan orang yang bertakwa tidak akan main - main dengan keimananya kepada Allah dan Rasulnya. Orang bertakwa tidak akan kikir dari hasil usahanya karena ia tahu bahwa harta kekayaan itu hanya titipan dari Allah dan semua harta akan binasa dihancurkan lagi oleh Allah pada akhirnya.

Apapun yang ada di alam dunia ini akan binasa dan musnah beserta isinya.Semuanya tidak akan lama atau tidak akan abadi. Yang abadi itu hanya Allah penguasa langit dan bumi,yang maha Esa dan yang mengatur segala apa yang ada dilangit dan yang ada di Bumi. Dialah Allah yang maha besar dan maha segalanya. Oleh karena kita yang lemah dihadapan Allah maka kita meminta kepada Allah agar semua yang kita miliki dapat menjadi sumber pahala di Akhirat kelak sehingga kita dimasukan kedalam Surganya yang telah dijanjikan kepada orang - orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah. Hanya kepada Allahlah kita berlindung dan hanya kepada Allahlah kita memohon pertolongan. Segala upaya yang kita lakukan dalam rangka beribadah kepada Allah,semoga Allah menerima amalan baik kita atau amalan sholeh kita. Bumi dan isinya termasuk jasad kita ini boleh binasa atas kehendaknya tetapi Kita sebagai hamba Allah dan bertakwa kepadanya memohon kepadanya agar kelak dibangkitkan pada hari Kiamat diampuni segala dosa dan kesalahan kita dan dimasukan kedalam Surganya.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"

Senin, 08 April 2019

Kita akan diminta pertanggungjawaban (Hisab) oleh Allah

Apa kata ulama tentang pertanggungjawaban(hisab)


Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Muddassir Ayat 38

كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ رَهِينَةٌ
"Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya,"

Apapun kita punya berbuatan di dunia ini baik atau buruk, kita akan menerima balasannya nanti di hari Pembalasan. Allah tidak akan tanya orang lain tentang apa yang telah kita perbuat dan Allah tidak akan menyalahkan orang lain jika kita melakukan perbuatan yang melanggar perintah Allah dan Rasulnya, tetapi kita sendirilah yang memikul dosa itu. Allah sangat tidak suka kepada orang - orang yang sombong dalam segala hal. Entah itu sombong karena kita merasa paling soleh banyak ibadah, sombong karena kita ahli sodakoh,sombong karena kita merasa diri paling jago,paling kuat,paling berani, sehingga orang lain diremehkan. Ketauhilah seperti kata pepatah bahwa " Diatas langit masih ada langit". Itu artinya di atas kita masih ada yang lebih dari kita tetapi mereka tidak sombong. 

Jika kita merasa diri paling ahli dalam ibadah tetapi sombong masih ada yang lebih dari kita yang ketaatannya kepada Allah melebihi kita tetapi mereka diam seribu bahasa dalam perkara ibadah. Lidahnya terjaga dari apa yang telah dilakukannya tentang beribadah kepada Allah yang Agung. 
Begitupun jika kita merasa diri paling jago,paling berani,paling kuat atau paling hebat,ternyata masih ada yang paling lebih jago dari kita,paling hebat dari kita,paling berani dari kita,paling kuat dari kita. Begitulah Allah menciptakan hambnya bertingkat -tingkat derajatnya.Tetapi dari pada itu semua ada yang lebih dari segalanya dan maha segalanya dan sudah tidak ada yang dapat menandinginya yaitu penguasa langit dan bumi,penguasa alam dunia dan alam Akhirat ,penguasa di hari pembalasan yaitu Allah yang Agung,yang maha bijaksana,yang maha kuasa dan maha segalanya.

Perbuatan yang paling tidak disukai oleh Allah adalah perbuatan Dzolim yaitu perbuatan jahat baik dalam prilaku maupun dalam ucapan. Orang tidak bersalah di aniaya,orang tidak bersalah difitnah,orang tidak bersalah di adu domba,orang baik - baik di jerumuskan,suasana adem ayeum dibuat kacau balau dan dibuat tidak karuan. Kelak Allah akan mengazab mereka dengan siksaan yang amat sangat pedih di hari kiamat. Allah amat sangat benci sama manusia - manusia seperti ini. Balasan itu bisa saja terjadi pada dirinya didunia tetapi di hari pembalasanpun tetap akan diminta pertanggungjawaban atas apa yang mereka perbuat. Jangan merasa akan aman - aman saja setelah kita melakukan perbuatan dzolim itu. Allah akan siapkan balasan buat kita cepat atau lambat.Di dalam Al-Qur’an Surat Ibrahim ayat 42 secara tegas Allah menyatakan:

وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ

Artinya: “Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak.”

Kita tidak bisa bersembunyi di balik kelompok apapun atau dibalik gerbang apapun atas kedzaliman yang kita perbuat. Allah Subhanahu wa ta'ala tetapi akan melihat kita kemanapun kita bergerak. Kita tidak bisa berkelit ,bersembunyi atau berdusta kepada yang menciptakan kita. Allah maha melihat semua pergerakan kita, jangankan yang bersifat Jasmani yang bersifat Ruhanipun Allah melihat kita. Karena Allah yang menciptakan kita maka Allah pasti lebih tahu tentang kita. Rencana apapun yang akan kita lakukan perbuatan baik atau buruk Allah akan lebih tahu sebelum kita melakukannya. Jika manusia punya rencana maka Allah juga punya rencana. Maka tidak heran jika suatu kaum akan menjerumuskan ke lembah kezaliman atau kemaksiatan kepada hamba Allah yang dicintainya ini tidak akan pernah berhasil karena Allah melindunginya dari setiap kedzaliman. Manusia punya rencana maka Allah juga punya rencana.Rencana manusia bisa saja dapat digagalkan oleh manusia itu sendiri, tetapi jika Allah punya rencana tidak ada suatu makhlukpun didunia ini yang dapat menggagalkannya.

Allah menciptakan manusia ke dunia ini bukan untuk saling mengadu domba,saling menzholimi atau saling berselisih. Tetapi Allah menyuruh kita untuk saling mencintai,saling menghormati ,saling menghargai satu sama lain.Ketauhilah bahwa kita hidup didunia hanya sebentar saja, sepanjang apapun umur kita ,tetap kita bakalan mati dan di kubur didalam Tanah. Kita ini ibaratnya sedang bersandiwara saja didunia ini, ada manusia jahat,ada manusia baik,ada hamba Allah yang sholeh aja juga hamba Allah yang ingkar, semuanya memegang peranan sendiri - sendiri. Dan yang mengendalikan sandiwara ini adalah Allah subhanahu wa ta'ala. Allahlah yang membuat skenarionya dan Allah juga sebagai dalangnya atau Sutradaranya sekaligus Produsernya. Jika kata Allah tamat sandiwara dunia ini maka hancurlah dunia ini.Kemudian Allah bangkitkan lagi di hari kiamat untuk diminta pertanggungjawaban semua amalan kita. Maka kita perbanyaklah  melakukan amalan baik dan amalan sholeh mumpung kita masih hidup,agar kita nanti setelah mati dikubur didalam Tanah tidak sedih - sedih amat menghadapi azab kubur atau siksa kubur.

Semoga Allah mengampuni segala dosa - dosa kita dan kematian kita husnul khatimah.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"



Senin, 01 April 2019

Jangan lupakan Allah dalam segala hal

Apa kata ulama tentang jangan lupakan Allah


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an di Surat Al-Hasyr Ayat 19

وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.

Allah yang satu adalah Tuhan kita, maka kita wajib mentaati semua perintahnya dan menjauhi semua larangannya tanpa ada keraguan di dalam hati kita. Jangan tinggalkan apa yang sudah ditetapkan oleh Allah yang itu adalah wajib hukumnya untuk dikerjakan. Seperti sholat 5 waktu adalah wajib dan Puasa di bulan Ramadhan adalah wajib. Jika kita meninggalkanya maka kita sudah termasuk orang - orang yang lupa kepada Allah dan kita termasuk orang - orang yang Musyrik dan kufur kepada Allah. Dan jika kita mati tidak dalam keadaan sudah bertobat kepada Allah maka kita termasuk dari bagian penduduk Neraka Jahanam yang menjadi tempat tinggal kita selama - lamanya. Laksanakanlah apa yang sudah diperintahkan oleh Allah dan Rasulnya. Jangan mengaku kita orang Islam tetapi tidak pernah sholat. Surga diperuntukan bukan untuk Islam tetapi untuk orang - orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya yang menjalankan semua perintahnya. Firman Allah dalam Surat Al-Bayyinah Ayat 7-8
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَٰئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ
جَزَاؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۖ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ۚ ذَٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya."

Pada ayat diatas tidak disebutkan "Sesungguhnya orang - orang Islam" Tetapi yang disebutkan adalah "sesungguhnya orang - orang yang beriman". Jadi yang bakal masuk surga itu adalah orang - orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya yang selalu mengerjakan amalan sholeh. Walaupun agama kita Islam tetapi tidak mengerjakan sholat wajib, maka pasti kita akan masuk Neraka Jahanam karena kita sudah termasuk golongan Musyrik kepada Allah. Saya tidak pernah menemukan dalil di dalam kitab manapun bahwa orang - orang yang meninggalkan sholat wajib pasti masuk surga.

Jika kita termasuk orang - orang yang selalu berupaya mentaati semua perintah Allah dan Rasulnya. Itu berarti kita sudah termasuk orang - orang yang tidak melupakan Allah.Ingatlah Allah dalam segala hal bukan hanya dihadirkan didalam sholat saja tetapi juga didalam setiap aktifitas sehari - hari juga harus menghadirkan Allah. Hanya terkadang manusia itu suka terbalik - balik di saat terkena musibah baru ingat akan Tuhannya tetapi di saat sedang senang dan bahagia ia lupa akan Tuhannya. Allah menilai kita bukan berdasarkan pemikiran kita yang serba terbatas. Cara kita berpandangan sebagai hamba Allah jauh berbeda dengan cara pandang Allah. Cara pandang Allah tidak bisa disamakan dengan cara pandang manusia. Kecuali ada hamba Allah yang sangat dicintainya dan diberikan kelebihan yang tidak dimiliki oleh hamba Allah lainnya. Itupun tidak semua Allah berikan karena yang memiliki 100% itu hanya Allah yang maha kehendak dan maha kuasa.

Jangan lupakan Tuhan kita yang telah menciptakan kita dari yang tidak ada menjadi ada. Ingatlah Tuhan kita yaitu Allah dengan cara berdzikir yang terus menerus. Dekatkanlah diri kita sedekat - dekatnya dengan Allah agar Allah semakin mendekat dengan kita. Dari Abu Hurairah –radhiyallahu ‘anhu-, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat). Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat.” (HR. Bukhari no. 6970 dan Muslim no. 2675).

Banyak harta dan hidup yang serba kecukupan jika ditambah dengan semakin dekatnya kita dengan Allah.Maka itu adalah Anugrah dari Allah yang diberikan kepada kita yang tidak semua hamba Allah juga diberikannya.Jika keadaan kita seperti ini dan kita tidak pernah bersyukur kepada Allah maka kita termasuk orang - orang yang kufur kepada Allah dan sesungguhnya azab Allah itu sangat pedih. Tetapi jika keadaan kita serba kekurangan terkadang cenderung menyakitkan dalam kehidupan tetapi hati kita tidak pernah lepas dari mengingat Allah maka kita termasuk termasuk orang - orang miskin yang lebih dulu masuk surga dibandingkan dengan orang yang berkecukupan tadi.Karena yang orang berkecukupan tadi akan tetap tertahan masuk kedalam surga karena hartanya akan dihisab terlebih dahulu. Dari Usamah bin Zaid radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Saya pernah berdiri di pintu surga, ternyata umumnya orang yang memasukinya adalah orang miskin. Sementara orang kaya tertahan dulu (masuk surga). Hanya saja, penduduk neraka sudah dimasukkan ke dalam neraka.” (HR. Ahmad, Bukhari, dan Muslim)

Janganlah kita termasuk bagian dari orang - orang yang hatinya lalai dari mengingat Allah. Kita harus persiapkan diri kita dari sekarang selagi masih hidup untuk melakukan hal - hal yang baik dengan mengerjakan semua perintah Allah dengan tidak banyak membantah. Lakukanlah perintah Allah itu walaupun sifatnya kecil tingkat ketaatannya. Karena Allah tidak melihat besar atau kecil tentang ketaatan kita kepadanya tetapi yang Allah nilai adalah hati kita ikhlas atau tidak mengerjakan amalan itu. Walaupun nilai ketaatannya sangat besar di lihat manusia tetapi ketaatannya itu disertai dengan kesombongan atau ibadahnya penuh riya. Maka Allah tidak akan menilai kita sebagai bagian dari orang - orang yang sungguh - sungguh taat kepadanya. Mungkin Allah tidak menerima semua amalan sholeh kita.

Semoga kita bukan termasuk orang - orang yang lalai dalam mengingat Allah

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"