Selasa, 30 Juni 2020

Makan Daging dan buah yang diperbolehkan menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah

Apa kata ulama tentang makan daging halal dan haram


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-An'am Ayat 142

وَمِنَ الْأَنْعَامِ حَمُولَةً وَفَرْشًا ۚ كُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
"Dan di antara hewan ternak itu ada yang dijadikan untuk pengangkutan dan ada yang untuk disembelih. Makanlah dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu."

Allah Azza wa Jalla menciptakan Makhluknya itu lengkap dengan segala kebutuhannya.Lengkap dalam arti yang sangat luas bahkan bila di teliti lebih detil manusia tidak sangup memikirkannya.Pikiran manusia itu hanyalah terbatas pola pikirnya bahkan andaikan manusia itu sudah terisi perutnya maka pikirannya sudah berbeda-beda.Begitupun bila perutnya belum terisi maka pikirannyapun berbeda pula.Jauh berbeda dengan pola pikir orang - orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya hati dan pikirannya akan selalu melibatkan Allah dalam segala hal. Bila ia lapar hatinya tetap ingat Allah,bila ia kenyang maka hatinyapun ingat Allah.Semakin bahagia hatinya,ia tetap tidak akan lalai dari mengingat Allah.Semakin bahagia hatinya maka semakin banyalah rasa bersyukurnya kepada Allah. Ia tidak akan lupa atas apa yang diberikan oleh Allah kepadanya. Manusia itu hanya makhluk yang sangat lemah dihadapan Allah Azza wa Jalla. Sungguh sangat tidak patut kalau kita mengakui segala sesuatu yang kita miliki itu atas kerja keras dan banting tulang kita sendiri.Memang manusia wajib berusaha akan tetap tetap saja Alla yang menentukan segalanya.Apapun yang terjadi didunia ini jika Allah menghendaki maka semua pasti terjadi.Semua catatan Amal manusia sudah tercatat dan semua yang akan terjadi didunia ini hancur atau tidak juga sudah tercatat.Batasan kekuasaan Allah Azza wa Jalla itu tidak akan bisa dipikirkan oleh otak manusia secara menyeluruh. 

Andaikan jutaan ilmuan bila dikumpulkan dalam satu ruangan khusus untuk membahas tentang kekuasaan Allah maka 100.000 tahunpun tidak akan habis - habis makalahya, bahkan sampai kiamatpun tidak akan bisa menggali dan membahas sampai tuntas tentang kekuasaan yang meliputi langit dan bumi.Kita sebagai orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya hanya wajib memikirkan tentang kekuasaan Allah yang maha Perkasa dan maha kuasa atas adanya Alam Dunia ini sehingga kita jadikan wahana untuk berzikir kepada Allah.. Kita boleh berpikir sebatas kemapuan pikiran kita saja,tidak perlu mengada - ngada,tidak perlu me-reka reka apalagi sampai berhayal -hayal karena bukan tidak mungkin ujung - ujungnya kita menjadi manusia yang serakah dan kufur kepada Allah.Bersyukurlah kepada Allah atas semua nikmat yang diberikannya.Makanan dan Minuman sudah Allah sediakan untuk kita walaupun secara Syariat kita yang berusaha tetapi secara Hakekat Allahlah ujung tombaknya.

Adanya Hewan yang bermacam - macam dan Tumbuh - tumbuhan yang mengeluarkan buahnya.Itulah suatu bukti akan kekuasaan dan kebesaran Allah Azza wa Jalla. Itu adalah hanya salah satu diantaranya tetapi masih banyak penciptaan Allah yang tidak bisa dijangkau oleh Manusia baik yang ada didasar Bumi maupun yang ada didasar Laut dan sudah pasti Manusia tidak akan bisa menjangkaunya. Allah berikan Daging hewan yang berasal dari Air dan Allah berikan juga Daging hewan yang ada di Tanah Daratan. Tetapi tidak semua Daging harus kita makan dan tidak semua buah juga kita makan. Karena Allah sudah memberikan kepada kita akal pikiran untuk memikirkannya,andaikan buah itu beracun maka jangan dimakan buahnya karena akan membahayakan diri kita.

 Makanlah dan minumlah yang baik menurut tuntunan syariat yang di ambil dari sumber Al-Qur'an dan Ass-Sunnah. Apapun yang dilarang oleh Allah sudah pasti akan baik buat kita.Jika kita dilarang makan Daging Ular maka jangan dimakan karena itu akan berbahaya buat diri kita.Maka tidak heran banyak manusia bersifat seperti Ular dalam tingkah lakunya seperti licik dan suka menipu orang lain alis tukang ngibul karena dia suka makan Daging Ular. Ada orang senangnya makan daging Buaya maka tidak heran sifatnya seperti Buaya yaitu suka jahat sama orang lain,senang jika orang lain menderita,rakus dan suka makan harta yang bukan haknya. Ada orang senangnya makan daging Monyet, bila denger kata monyet maka ia gembira hatinya dan langsung mencari daging Monyet dan memakannya maka tidak heran sifatnya seperti monyet seperti Serakah, maruk harta,tidak punya empati sama orang lain,doyan gituan alias doyan Zina,tidak tahu diri,kacang lupa kulitnya,senang ingkar janji alias tukang bohong dan tidak tahu terima kasih. Coba bayangkan jika ada manusia senang memakan daging binatang seperti itu maka akan terbentukalh penggabungan sifat jelek yang maha dahsyat.Maka jika ada orang senang makan daging yang sebetulnya tidak layak untuk dimakan.Tentulah itu adalah manusia - manusia yang hidupnya selalu ingkar akan perintah Allah dan Rasulnya.

Banyak hadis dan Firman Allah yang menerangkan mana daging yang boleh dimakan dan mana yang tidak boleh dimakan.Seperti makan daging kadal gurun, itu boleh dimakan dan tidak haram hukumnya.Dalilnya adalah Hadis Ibnu Umar radhiyallahu anhu,Nabi Shalallahu Alaihi wasalam bersabda:" Dabb'(Kadal Gurun) itu aku tidak memakannya,namun aku tidak mengharamkannya".(Kitab Sahih Bukhari Muslim halaman 895 no.1271).Itu artinya jika sudah ada dalilnya makan daging kadal gurun itu boleh dimakan selama tidak ada yang harus dimakan lagi untuk kita makan.Tetapi jika ada daging Ayam atau Daging rendang di kantung kita walaupun kita sedang dipadang Pasir buat apa juga makan daging kadal gurun.Melihatnya aja kita takut.

Makan Daging Kuda juga boleh dimakan asal bukan Keledai.Dalil yang membolehkan makan daging Kuda adalah,Hadis Asma binti Abu Bakar radhiyallahu anha,dia berkata :"Kami pernah menyembelih Kurban berupa Kuda pada masa Nabi Shalallahu Alaihi Wasalam dan memakannya . ( Sahih Bukhari Muslim halaman 895 no. 1270).Jika sudah ada dalilnya seperti ini maka sudah tidak ada keraguan lagi jika kita ingin memakan daging kuda. Tetapi Harga daging kuda itu mahal sekarang,hampir sama seperti Sapi,jika kita mampunya hanya bisa beli Ayam maka Daging Ayam saja untuk kita makan.Jika kita ingin kurban dengan daging kuda juga diperbolehkan.Tetapi dikita itu tidak umum dan hampir tidak ada yang berkurban dengan seekor Kuda.Karena biasanya kuda dikita itu untuk usaha Delman.Tetapi Halal Dagingnya bila kita ingin dan punya uangnya.

Pada intinya semua hewan yang tidak boleh dimakan menurut Al-Qur'an dan Sunnah maka Daging itu tidak boleh dimakan.Jangan mereka - reka dan juga jangan mengada - ngada pakai aturan sendiri.Salah satu bukti bahwa kita mengikuti perintah Allah dan Rasulnya adalah Patuh dengan sesunggunya pada semua perintahnya.Dan kita wajib takut akan ancaman Allah kelak di hari pembalasan.Menggali Firman - firman Allah dan hadis Rasul itu tentu di perbolehkan dan sangat dianjurkan karena dengan demikian kita akan tahu mana yang halal, haram dan mana yang ragu - ragu. Didalamnya sangat jelas tentang hukum - hukumnya dan sangat jelas pula bangaimana cara mengamalkannya. Dan Allah Ta'ala tidak memberikan batas usia jika ingin mendalami firman - firmannya.Sungguh sangat banyak Pahala yang kita dapatkan dari mmembaca Al-Qur'an. Karena setiap satu huruf akan mendatangkan kebaikan dan Pahala. Rasulullah shalallahu alaihu wasalam bersabda " Aku tidak bilang Alif Lam Mim itu satu huruf,tetapi Alif satu huruf,mim satu huruf dan lam satu huruf."Bayangkan berapa ribu pahala jika kita membaca satu surah Al-Qiayamah, ada berapa huruf yang akan kita dapatkan pahalanya.

Semoga Allah subhanahu wa ta'ala selalu membimbing kita kejalan yang lurus.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"

Demikian Makan Daging dan buah yang diperbolehkan menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah

Rabu, 24 Juni 2020

Sunnat berkata baik dan berwajah ceria

Apa kata ulama tentang Berkata Baik


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Ali 'Imran Ayat 159

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ

"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya."

Orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya yang penuh dengan ketaqwaan itu,senantiasa hidupnya akan selalu menjaga dalam berucap dan bersikap. Segala tindak -tanduknya dan sikap ke hati - hatinya selalu berjalan seimbang antara Hati dan Pikirannya.Walaupun dalam keandaan mendesak ia tetap pada koridor keimanan dengan mengekang hawa nafsunya.Itulah bagian dari rahmat yang diberikan kepada para hamba Allah yang di cintainya. Sebagaiman halnya nabi kita Rasulullah Shalallahu Alaihi wasalam sebagai seorang suri tauladan yang baik dalam berdakwahnya pun mengutamakan kelembutan dan kesabaran juga selalu memaafkan kepada siapa saja, baik kepada yang dikenalnya maupun kepada yang tidak dikenalnya.Bila ada perdebatan yang tak kunjung selesai maka Kitabullah akan menjadi solusi terakhir untuk mencapai mufakat dalam bermusyawarah. Tidak mudah memang membawa diri kita untuk selalu berjalan diatas kebenaran,pasti akan selalu ada rintangan dan cobaan. Allah Ta'ala pasti akan selalu menguji kita akan ketaatan dan kesabaran disetiap keadaan. Kita harus selalu berlindung kepada Allah akan segala rintangan yang kita hadapi ini. Disamping kita berperang dengan hawa nafsu kita juga berperang dengan Setan yang selalu menghalang - halangi kita disaat kita akan menjalankan perintah Allah dan Rasulnya.

Tidak ada senjata lain untuk mengalahkan Hawa Nafsu dan Setan itu selain berzikir dan berdoa kepada Allah Azza wa Jalla. Saat kita akan berucap dan saat kita akan bersikap maka Setan akan menyusup kedalam tubuh kita untuk ikut campur tangan akan ucapan dan perbuatan kita.Maka kita harus bisa mengalahkannya,terkadang kita sesekali pernah terjungkal oleh hantaman setan ini. Tetapi kita harus terus melawan dengan sunguh - sungguh jangan terus- terusan terjungkal. Setan itu sungguh musuh yang nyata bagi kita semua. Setan akan selalu mendorong hawa nafsu kita untuk selalu menyimpang dijalan yang benar. Disaat kita akan bicara baik secara tatap muka maupun secara daring maka berpikirlah sejenak untuk merenungkan akan ucapan yang akan kita sampaikan itu. Bila itu baik menurut hati,pikiran kita dan tidak menyakiti perasaan orang lain maka sebaiknya kita batalkan saja.Kalaupun ingin mengutarakannya sebaiknya berkata baik saja. Karena berkata baik itu akan mendatangkan Pahala.Tidak ada manfaatnya buat kita kalau kita bicara asal bicara dengan perkataan yang cenderung hanya membuat diri kita saja yang senang tanpa mempedulikan hati orang lain sakit hati atau tidak. Orang lain juga sama seperti kita punya hati dan perasaan. seharusnya kita harus sering bercermin kepada diri kita sendiri.Mencari aib dan kesalahan kita sendiri itu akan lebih bijak ketimbang mencari aib orang lain.

Dalam bersikap itu juga kita harus punya kontrol diri jangan asal bersikap. Ketemu orang lain saja sampai sebegitunya kita punya wajah masam dan sangat pahit untuk di lihat.Baru punya kekayaan segitu saja sampai rela bermuka masam dan membuang muka kepada orang lain. Baru punya aneka bahasa saja segitu sombongnya dalam berucap. Ketauhilah Allah Azza wa Jalla itu tidak menilai apa bahasa kita,Jago bahasa Jerman ke,Jago bahasa Inggris ke,Jago bahasa Jepang ke, selama bahasa itu digunakan untuk kesombongan, meremehkan dan menyinggung perasaan orang lain maka tidak ada ada apa - apanya dihadapan Allah Azza wa Jalla hanya akan membuat Allah Ta'ala murka saja. 

Tidak akan ada kebaikan buat kita apapun bahasa kita selama kita tidak dapat mengontrol diri dan memfilter ucapan yang akan kita sampaikan ke orang lain.Hanya dipandang bagus dan hebat di Mata Manusia dan jutaan pujian dari manusia yang melihatnya, sementara di satu sisi dan sisi lainnya limpahan dosa yang membanjirinya. Jika kita matipun di kubur di dalam Tanah, para Malaikat Munkar dan Nakir itu tidak akan bertanya punya bahasa apa kepada kita. Yang ditanya itu Siapa Tuhanmu,Apa Kitabmu,Siapa Nabimu dan Apa kiblatmu. Satu katapun atau satu kalimatpun Malaikat tidak akan bertanya " Apa bahasamu?" Atau Malaikat bertanya dalam bahasa Inggris " What your Name?.." Tidak ada itu. Didalam Tanah tidak ada bahasa yang dipake dialam dunia. semuanya Allah musnahkan. Yang bicara sudah bukan Bibir kita lagi.Tetapi Anggota tubuh kita yang akan bicara sekaligus menjadi saksi dihadapan Allah Azza Wa Jalla.

Kita tidak perlu bangga pada apa yang kita kuasai dan apa yang kita miliki, selama itu tidak bermanfaat untuk orang lain. untuk apa ?..Apa hebatnya kita jago segala bahasa jika bahasa itu digunakan untuk menggunjing orang lain dan menyakiti perasaan orang lain.Yang kita butuhkan untuk bekal ke Akherat itu  hanya amalan baik dan amalan soleh saja.Jika ingin berkata maka baik - baik saja perkataanya, tetapi diam itu akan lebih baik.Dalam sebuah riwayat disebutkan dari Adiy bin Hatim radhiyallahu anhu,ia berkata, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam bersabda:"Takutlah kalian terhadap Api Neraka,walau hanya dengan menyedekahkan separuh biji Kurma.Apabila tidak mendapatkannya,cukup dengan berkata yang baik."( Hadis Riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim)(Kitab Riyadhus Shalihin halaman 637 No.1)

Tetapi patut kita hargai jika ada orang sudah pintar bahasanya,baik orangnya,santun orangnya dan Soleh orangnya.Memang tidak ada yang sempurna manusia di dunia ini,akan tetapi berusaha untuk baik itu pasti bisa.Semua kembali kepada diri kita dan tidak perlu membawa - bawa orang lain. Yang menanggung semua dosa itu bukan orang lain melainkan diri kita sendiri. Jadi sayangilah diri kita jangan terjerumus mengikuti hawa nafsu dan perintah Setan.Ikutilah semua perintah Allah dan Rasulnya karena hanya itulah rahasia menuju pintu keselamatan Dunia dan Akhirat.Hidup kita didunia ini hanya sebentar saja hanya 1 hari saja atau 2 hari saja paling banter antara 60 - 70 Tahun itupun sudah kelamaan buat kita..Setelah itu habislah sandiwara kita didunia ini. Kemudian Allah Azza wa Jalla membuat episode yang baru yaitu tentang kehidupan kita apakah jadi penduduk Surga atau jadi penduduk Neraka.

Semoga Allah subhanahu wa ta'ala memasukan kita kedalam Surga.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"



Selasa, 16 Juni 2020

Khusyu didalam Shalat

Apa kata ulama tentang Khusyu didalam Shalat


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Mu’minun Ayat 1-2
"Sungguh beruntung orang - orang yang beriman yaitu orang - orang yang Khusyu dalam Shalatnya"

Shalat adalah wajib hukumnya bagi orang - orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya.Kalimat "Beriman kepada Allah dan Rasulnya" itu sungguh luas penjabarannya.Untuk orang - orang yang berilmu, kalimat itu bisa ditafsirkan berijilid - jilid bila ia tuangkan kedalam  sebuah kitab. Karena memang Ilmu Allah itu sangatlah luas dan tidak berhenti di satu titik. Jika Allah Ta'ala berfirman maka penjabaran maknanya sudah meliputi seluruh dunia beserta isinya. Maka tidak heran orang yang berilmu dan ahli dalam penafsirannya menghasilkan karya yang maha luas. Karena mereka para ahli ilmu ini bukan menafsirkan hanya secara akal akan tetapi Hati yang sudah bersih dan Nur yang sudah Allah isi kedalam Qalbunya menjadikan para hamba Allah yang dicintainya ini sangat mudah mencerna,memahani dan mentadaburi isi yang Allah Ta'ala firmankan itu. Lihatlah karya - karya besar dari kitab ilmu yang di karang langsung dari hasil pemikirannya, tidak ada satupun mengambil dari karya kitab yang dikarang oleh ulama lain. Walaupun hanya satu kalimat.Semuanya murni hasil pemikirannya walaupun ada sedikit kesamaan tetapi bukan berarti ia mengambil dari kalimat itu,tetapi murni dengan menggali nya sendiri dari Firman - firman Allah Azza wa Jalla dan Hadis yang Sahih.

Begitupun dengan makna. "Sungguh beruntung orang - orang yang beriman yaitu orang - orang yang Khusyu dalam Shalatnya". Bila para ahli ilmu menafsirkan kalimat ini maka kitab yang ia tulis itu tidak akan habis pada satu kitab bahkan bisa berkitab-kitab. Andaikan saja Ulama besar Imam Nawawi dari hasil karyanya yaitu kitab "Riyadhus Shalihin".masih ada, Kemudian seandainya beliau wafat pada usia 63 Tahun.Kira -kira berapa ribu kitab yang ia publikasikan dikalangan dunia Islam. Tetapi Allah Azza wa Jalla menghendaki lain,beliau wafat pada usia masih muda bahkan beliau belum menikah.Semoga beliau diterima Iman Islamnya dan Amal Ibadahnya. Aamiin. Seluruh ulama di dunia sudah pasti mengakui bahwa kitab" Riyadhus Shalihin" adalah sebuah karya besar yang ilmunya akan terus bersinar sampai hari kiamat. Begitupun ulama - ulama besar lainnya yang menghasilkan karya - karya besar untuk umat Islam.

Allah Azza wa Jalla memerintahkan kepada kita yaitu orang - orang yang beriman agar khusyu didalam Shalatnya jika kita ingin beruntung. Bila kita mengerjakan Shalat tetapi tidak khusyu, maka kita termasuk bagian dari orang yang tidak beruntung.Walaupun kita Shalat setiap waktu, tetapi Hati kita lalai dari mengingat Allah maka kita belum menunaikan Shalat. Sebab Allah Ta'ala tidak melihat Jasad kita saja dalam kita melakukan Shalat. Bila didalam Shalat hati kita campur baur dengan urusan dunia maka bisa saja Allah campakan Shalat kita. Ayatnya sudah jelas  yaitu:
Maka tidak heran banyak orang - orang yang sudah mengerjakan Shalat tetapi Hatinya mudah dengki sama orang lain,mudah menipu orang lain,mudah membuat rencana jahat sama orang lain,mudah menipu orang lain,mudah mengambil hak orang lain,mudah memusuhi orang lain,mudah mencaci orang lain,mudah mencampuri urusan orang lain,tidak punya empati sama orang susah,tidak punya belas kasihan sama orang lain yang sedang menderita kemiskinan dan kelaparan malahan justru ia mengambil keuntungan dibalik kesusahan orang lain. Ia tidak kasihan pada dirinya sendiri bahwa besok ia akan diminta pertanggungjawaban dihadapan Allah Azza wa Jalla. Inilah sebagian makna orang yang tidak beruntung. Orang -orang yang khusyu didalam Shalatnya pasti tidak mudah untuk melakukan amalan - amalan yang tidak diridoi oleh Allah Azza wa Jalla. Ketika Allah Ta'ala mentakwilkan kalimat "Beruntung" bukan disalah artikan kita beruntung dalam urusan Jasmani saja tetapi sudah mencakup juga urusan ruhani juga.Jadi jangan samakan cara pandang Allah dengan cara pandang manusia.Kita dapat mendapatkan ilmu Allah itu juga karena Allah memberikannya kepada kita,bukan semata - mata atas maunya kita. Jika kita mau tetapi Allah tidak mau, maka apa yang akan kita dapatkan.Semua kejadian baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat,semuanya atas kehendak Allah Azza wa Jalla.

Jika kita belum bisa untuk khusyu didalam shalat, maka kita harus minta kepada Allah yang maha pemberi.Setiap hamba yang berdoa kepadanya pasti akan Allah jabah doa kita selama diri kita bersih dari makanan, minuman dan pendapatan yang haram. Inilah makanya kita susah untuk khusyu karena didalan jasmani dan ruhani kita ada yang salah dalam mengelola kebersihan isi didalam tubuh kita.Jasmani dan ruhani kita masih kotor. Kotornya hati itu bagian dari penyakit dan setiap penyakit itu pasti ada obatnya. Semua manusia memang tidak akan sebersih kain putih tetapi kita sebagai orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya pasti ada kemauan untuk membersihkanya,maka rasa kemauannya inilah yang Allah Ta'ala menilai kita.Misalnya ada kemauan untuk tidak dengki lagi,ada kemauan untuk tidak mencampuri urusan orang lain lagi,ada kemauan untuk tidak dzolimi orang lain lagi,ada kemauan untuk mengembalikan uang korupsinya lagi,ada kemauan untuk tidak memakan dan meminum yang haram lagi.Pokoknya ada kemauan untuk merubah yang tadinya kotor menjadi bersih atau paling tidak mendekati bersih. Bila semua ini kita laksanakan maka Insya Allah shalat kita akan mudah untuk khusyu.

Semoga Allah subhanahu wa Ta'ala selalu memberikan petunjuk kepada kita kejalan yang lurus.


سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"


Selasa, 09 Juni 2020

Hidup kita di dunia ini ternyata hanya 90 Menit

Apa kata ulama tentang Dunia


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Hajj Ayat 47

وَيَسْتَعْجِلُونَكَ بِالْعَذَابِ وَلَنْ يُخْلِفَ اللَّهُ وَعْدَهُ ۚ وَإِنَّ يَوْمًا عِنْدَ رَبِّكَ كَأَلْفِ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ

"Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu."

Allah Subhanahu wa ta'ala tidak akan ingkar janji kepada para hambanya yang saleh dan kepada hambanya yang durhaka kepada Allah dan Rasulnya. Azab siksa kubur dan azab siksa Api Neraka akan diberikan kepada hambanya yaitu yang tidak ta'at dan tidak patuh menjalankan semua perintah Allah dan Rasulnya. Dan Allah juga akan memberikan kabar gembira kepada hambanya yang saleh dan mau menjalankan semua perintah - perintahnya yaitu nikmat kubur dan Surga yang penuh dengan kegembiraan dan kenikmatan. Para hambanya tidak akan di rugikan sedikitpun atas amalan yang kita lakukan selama hidup di dunia ini. Setiap ucapan dan prilaku yang merugikan orang lain juga akan ada balasannya tidak akan lolos begitu saja di hadapan Allah Azza wa Jalla kelak. Harta yang diberikan Allah kepada hambanya bukan untuk di pergunakan untuk berhura - hura dan bermaksiat kepadanya.Tetapi harta itu untuk di pergunakan dijalan Allah untuk saling berbagi kepada sesama makhluk, disamping untuk dianya sendiri sebagai bekal. Dan jika ditaati perintah itu maka kita termasuk hamba Allah yang mau mengikuti perintahnya.Tiada yang kaya di dunia kecuali hanya Allah yang maha kaya penguasa langit dan Bumi. Kaya-nya manusia bisa hilang dalam sekejap tetapi kaya-nya Allah kekal selama lamanya.Kelak pada suatu masa bumi ini berguncang hebat dan langit dunia menjadi gelap gulita maka disitulah manusia mulai was-was hatinya, kecuali orang - orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya.

Takdir kita hidup di dunia sudah menjadi ketentuan Allah Azza wa Jalla. Ada yang hidupnya miskin dan ada yang hidupnya kaya,ada yang sakit dan ada yang sehat. Yang kaya sudah tercatat,yang miskin sudah tercatat,yang sehat sudah tercatat dan yang sakit juga sudah tercatat yaitu di dalam kitab Lauhul Mahfudz. Banyak orang berlomba - lomba mencari kekayaan dunia kemudian hidup bermewah-mewahan beli barang ini dan beli barang itu tetapi begitu di tegur sama Allah Ta'ala  untuk berzakat, kita malah berpaling.Jangankan untuk berzakat ada tetangga miskin belum makan atau tidak, mana pernah terpikirkan oleh kita akan penderiraanya. Kita sudah silau dengan dunia yang fana ini. Banyak manusia sudah paham dan tahu bahwa kita ini bakal mati dan sering melihat orang mati di gotong dan di bawa oleh mobil Ambulance dengan antaran mobil berkonvoi iring - iringan panjang padahal simayat sedihnya tidak ketulungan karena dulu ketika masih hidup acuh tak acuh sama orang miskin dan tidak mau menjalankan semua perintah Allah dan Rasulnya. Dengan alasan sibuk anjuran untuk salat ia lalaikan,anjuran untuk bersodakoh ia campakan,anjuran untuk berbuat baik ia abaikan,anjuran jangan korupsi ia lupakan dengan alasan butuh uang untuk hidup. Padahal kita sebagai mayit melihat siapa saja yang membawa kita,tetapi untuk apa semua itu, karena yang dipertanggungjawabkan kita dihadapan Allah itu buka siapa - siapa tetapi diri kita sendiri.

Kita hidup di dunia ini hanya sebentar bukan berminggu - minggu atau berbulan - bulan.Kita akan sadar ketika kita dibangkitkan dari alam kubur nanti. Hidup kita di dunia sebenarnya hanya 90 Menit saja bila saja kita ambil dari firman Allah Azza wa Jalla yaitu : "Sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu. Jika diperhitungkan dengan angka maka akan seperti ini hitungannya. 1000 tahun di Akhirat sama dengan 24 jam( 1 Hari) waktu dunia,jika 12 jam maka menjadi 500 tahun,jika 6 jam maka menjadi 250 tahun,jika 3 jam (180 menit) maka menjadi 125 tahun. Dan Jika umur kita 63 - 64 Tahun kita wafat maka hidup kita di dunia ini kurang lebih hanya 90 Menit yang di hitung dari 125 Tahun : 2 = 62,6 Tahun dan 180 menit : 2 = 90 menit.Pada umur 63-64 tahun. Mansya Allah cuma 90 menit menurut waktu negeri Akhirat. Jadi, begitu kita mati di kubur kemudian di bangkitkan lagi maka waktu kita berkelana di alam dunia ini hanya 90 menit saja.Alangkah ruginya kita bila kita cuma mementingkan urusan dunia. Semuanya tidak kita bawa ke alam Akhirat, hanya amalan saleh dan amalan buruk saja yang kita bawa menghadap Allah Azza wa Jalla kemudian kita di masukan ke dalam Neraka atau ke dalam Surga dan yang kita alami itu tidak bisa balik lagi ke alam dunia, sebab dunia sudah hancur dan tidak ada dunia lagi.

Mumpung kita masih hidup dan belum di bawa Ambulace maka gunakanlah sebaik - baiknya agar waktu yang sedikit ini dapat menyelamatkan kita kelak di hari kebangkitan. Tidak ada hari tanpa dosa dan tidak ada waktu tanpa dosa, siapapun itu.Jawabannya hanya satu yaitu bertobatlah kepada Allah dengan penuh kesungguhan sebelum ajal menjemput kita.Manusia yang paling beruntung adalah manusia yang setiap saat selalu mengingat akan kematinya. Tidak pernah memandang dunia sebagai tujuan dan tidak pernah memandang amalan Akhirat sebagai rintangan.Hidupnya hanya untuk Allah dan akan kembali kepada Allah.Inilah manusia Taqwa yang benar - benar bertaqwa kepada Allah Azza wa Jalla.Yang ia cari dalam semua amalan ibadahnya itu hanya rido Allah saja.

Semoga Allah subhanahu wa Ta'ala memasukan kita kedalam golongan orang - orang Saleh.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"

Selasa, 02 Juni 2020

Bermohon kepada Allah dengan menyebut Asmaa-ul husna

Apa kata ulama tentang Asmaul Husna


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-A’raf Ayat 180

وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ فَادْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
"Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan."

Pada ayat diatas Allah yang maha Agung memerintahkan kepada kita untuk berdoa kepadanya dengan menyebut Asmaul Husna. Tidak semua kaum muslimin mengetahui tentang anjuran ini kepada kita atau mungkin mereka mengetahui hanya tidak mau mengamalkannya. Maka disinilah pentingnya menuntut ilmu agama, menimba ilmu dan menggalinya dimanapun sumbernya asalnya. Mencari ilmu itu bisa lewat kitab- kitab, dengan berguru,bisa dengan mendengarkan ceramah dimedia elektronik atau dengan memanggil guru kerumah kita. Jika kita tidak bertekad untuk memperbaharui ilmu agama kita,nanti pada suatu saat kita akan menemukan banyak kebingungan dalam mengamalkan semua perintah Allah dan Rasulnya. Jika kita tidak memiliki ilmu maka semua ibadah kita kepada Allah bisa saja tertolak. Mana mungkin kita melaksanakan salat tetapi kiblatnya sekehendak kita. 

Begitupun dengan Ilmu tentang Asmaul husna,kita harus bisa menempatkan dengan benar akan keagungan dan keutamaan yang ada didalamnya. Jangan dijadikan Asmaul husna ini kalimat yang akan membuat murka Allah Azza wa Jalla. Tidak ada dalil Qur'an maupun hadis bahwa kalimat Asmaul husna ini di tulis dibawah telapak kaki sebagai jaminan akan keberkahannya ,sedangkan itu adalah nama Allah yang maha diatas segala Maha. Penulis sendiri pernah kenal dengan seorang ulama besar yang pekerjaanya memperjual belikan Asmaul husna dan yang datang itu dari kalangan menengah sampai ke golongan elit untuk minta di jampi olehnya agar berhasil jadi pejabat atau jadi orang kaya. Perbuatan yang seperti inilah dikatakan oleh para ulama bahwa itu adalah perbuatan menyimpang dari kebenaran, kelak Allah subhanhu wa ta'ala akan membalasnya dengan siksa Api Neraka.Bila kita pernah datang ke tempat yang suka jampi - jampi dengan tujuan memohon dan meminta tentang apapun maka perbuatan kita itu sudah mengarah ke Syirikan alias mendua-kan Tuhan.Maka bertobatlah sekarang juga jangan nunggu esok sebab ajal itu tidak mengenal waktu dan tempat.

Asmaul husna seharusnya kita jadikan sebagai sarana untuk berdoa dengan menyebutnya beberapa kali atau bahkan ribuan kali. Bermohonlah kepada Allah Azza wa Jalla dengan Asmaa ul husna ini. Apapun yang kita inginkan akan kehidupan dunia maupun urusan Akherat, sudah ada perintahnya di Asmaul husna ini. Jika kita ingin banyak rejeki maka bacalah Asma ini " Ar Razzaaq "( Maha pemberi Rejeki ) 1000 kali setiap habis salat fardu. Dan masih manyak lagi asmaa ul husna yang lain yang sangat besar pula keutamaannya.Maka seperti inilah yang mustinya yang dilakukan kaum muslimin dan muslimat dalam berdoa kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Perkara dikabulkan atau tidaknya,tinggal tergantung kembali kepada diri kita apakah makanan dan minuman haram masih dimakan atau tidak. Korupsi,nyatut dan nyopet masih dilakukan apa tidak. Walaupun kita berdoa sampai keluar air mata darah juga tidak akan ada gunanya selama semua perintah Allah dan rasulnya di kesampingkan oleh kita. Tahajud tiap malam dan salat jengkang jengking tiap waktu, tapi besoknya di kantor nyatut lagi duit negara atau duit perusahaan orang dengan aneka Sejuta kebohongan.

Kita harus takut kepada Allah yang menciptakan dan mematikan kita.Semua amalan kita akan di minta pertanggungjawaban kelak di hari kiamat baik atau buruknya perbuatan kita selama di dunia ini. Setiap amalan sekecil apapun akan ada ganjarannya, begitupun dengan amalan yang besar. Kita akan merasakan ganjaran pertama itu saat kita di kubur nanti sebagai tanda jadi dengan pemberian hawa surga atau hawa panas Neraka dan finalnya nanti dihari kiamat akan diberikan semuanya oleh Allah Azza wa Jalla. Kita ini bakalan mati bro dan dikubur didalam Tanah bukan ganti kulit . Pada setiap diamnya kita, tetapi mulut dan hati kita tidak lepas dari amalan membaca Asmaa ul husna maka Allah Azza wa Jalla akan memberikan Pahala kepada kita. Dari 99 nama Asmaul husna ini ,kemudian kita mengamalkan hanya 1 saja maka, tidak akan bisa di ganti dengan harta kita walaupun dengan Emas sebesar Gunung karena keagungan dan keutamaannya. Bahkan didalam sebuah hadis di sebutkan jika seorang hamba mengamalkannya dari 99 ini maka ia akan masuk Surga. Dari hadis Abu Hurairah Radhiyallahu anhu,bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :" Sesungguhnya Allah Subhanahu wa ta'ala memiliki sembilan puluh sembilan nama,seratus kurang satu. Barangsiapa yang menghitungnya (menjaganya) maka dia akan masuk Surga." Dalam riwayat lain terdapat tambahan :" Allah Subhanahu wa ta'ala adalah ganjil,menyukai yang ganjil pula." (Kitab Shahih Bukhari Muslim halaman 1252 no. 1714 )

Penulis pernah mengikuti pengajian di suatu tempat yang indah dan nyaman yang di pimpin oleh seorang ulama besar, yang maaf sekarang beliau sudah tidak ada di samping kita lagi,beliau sudah dipanggil oleh Allah Azza wa Jalla. Semoga amal ibadah beliau di terima di sisi Allah Subhanahu wa ta'ala dan ditempatkan pada derajat yang paling tinggi di sisinya. Jalan menuju Majlis itu sungguh pemandangan yang sangat menajubkan dan menyentuh Hati pada saat iring - iringan ribuan jamaah pengajian berjalan menuju ke tempat Majlis Ilmu pada waktu itu. Terlihat sangat jelas sepanjang perjalan tertancap tiang - tiang papan nama seukuran 5 meter kurang lebih tingginya, yang tulisannya berisi Asmaul Husna yang berjumlah 99 nama Allah yang maha Agung. Disaat kita berjalan disana sangat jelas terlihat oleh Mata kita akan Asmaul husna itu. Semoga Allah subhanahu wa ta'ala memberikan Pahala yang besar kepada yang membuatnya. Begitulah seharusnya kita dalam laku lampah di alam dunia ini harus selalu ingat kepada Allah yang memiliki kita dan alam dunia ini.

Semoga Allah subhanahu wa ta'ala mengampuni kita.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"