Selasa, 01 Maret 2022

Sedusta-dustanya pembicaraan adalah berprasangka

Apa kata ulama tentang berprasangka


 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Hujurat Ayat 12


"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."

Hidup ini memang penuh misteri, kita tidak tahu apa yang bakal terjadi hari esok.Kejadian apapun di dunia ini pasti ada sebab awal mulanya.Tidak mungkin Allah Azza wa Jalla menciptakan Alam semesta dan segala apa yang ada di dalamnya tanpa ada rencana yang akan di buat oleh -Nya. Bukan hanya Manusia saja yang punya rencana tetapi yang Maha Pencipta juga punya rencana terhadap apa yang di ciptakannya. Setelah Alam di ciptakan kemudian Manusia di ciptakan lalu Allah Azza wa Jalla memberikan ilmu pengetahuan kepada Manusia agar Ilmu itu dapat di gunakan untuk kebaikan.Dan Allah Azza wa Jalla tidak memerintahkan kepada kita bahwa Ilmu pengetahuan di gunakan untuk aneka macam kejahatan,Ilmu itu tidak boleh  di gunakan untuk membohongi/menipu  orang lain,ilmu itu tidak boleh di gunakan untuk merusak Akhlak dan Moral seseorang. Tetapi ilmu itu harus bermanfaat dan di gunakan untuk kemaslahatan semua manusia. Yang jadi pertanyaan dalam hati kita adalah Kanapa Manusia jadi salah memanfaatkan Ilmunya? Sebab utamanya adalah masalah Hati,Pikiran dan bujukan Setan.

Jika Manusia terpedaya oleh yang Tiga ini. maka tinggal tunggu kehancurannya.Bagaimana tidak! Manusia dengan sesamanya saling curiga,saling berprasangka,saling hasut dan saling bertikai. Hanya karena urusan sesuai Nasi jadi ribut,hanya karena urusan Tanah jadi berantem,hanya karena urusan Politik jadi perang.Untuk apa ini semua ? Padahal yang paling sengsara itu rakyat bukan para petingginya.Bila kita sudah hidup nyaman dan tentram untuk apa kita mengganggu ketentraman orang lain. Bila kita memiliki tetangga yang pemabuk,kita hanya cukup menasihati baik - baik saja.Bila tetap jadi pemabuk maka biarkan saja,selama tidak menggangu ketertiban dan ketentraman orang lain.Bukan kita serang kemudian kita duduki rumahnya dan di ambil harta bendanya.Jumhur ulama mengatakan itu perbuatan haram.Karena kita telah mengambil hak orang lain. kalau ada apa-apa itu jangan berprasangka buruk dulu, pikirkan dengan kepala yang dingin walaupun Hati panas.Tidak ada manfaatnya kita ngeributin Paisan kosong. yang ada bukannya selesai masalah malahan tambah runyam urusannya.Hiduplah rukun,damai dan saling harga menghargai.Kalaupun ada perbedaan pandangan maka selesaikan dengan kekelurgaan dan musyawarah. Ingatlah kita itu bakal Mati? Kita tidak akan membawa apa -apa setelah kita Mati.

Dari pada kita mikirin aib orang lain,mikirin kekurangan orang lain dan mencari - cari kesalahan orang lain maka tidak akan ada juntrungannya.Perkara itu tidak akan pernah selesai sampai kiamat juga.Maka yang lebih baik itu adalah banyak memperbaiki diri,Instrospeksi diri dan mensucikan diri.Kita ini banyak dosa jadi jangan mikirin dosa orang lain.Perbanyaklah bertobat dan mengakui semua kesalahan kita di hadapan Allah Azza wa Jalla.Jika kita seorang pemimpim maka jadilah pemimpin yang bisa jadi panutan.Jangan gunakan jabatan kita menjadi manusia yang arogan.Tidak ada yang hebat apapun yang kita miliki di hadapan Allah Azza wa Jalla. Bila Allah menghendaki  untuk bangkrut ,maka akan bangkrut lah kita.Tinggal tunggu waktu saja.Pahamilah segala sesuatu itu harus di ukur dengan rasio,jangan asal bertindak dan jangan asal berucap.Pikirkan segala baik buruknya.Tumbuhkan rasa empati pada sesama.Junjung tinggi rasa kemanusian,rasa kebersamaan dan rasa silih asah,silih asuh dan silih Asih.Jangan menebarkan kebencian kepada siapapun dalam berbangsa dan bernegara.Tidak ada gunanya kita saling membenci, hanya akan minimbulkan  banyak mudaratnya di banding manfaatnya.

Nasihatilah diri sendiri,keluarga dan orang lain agar jangan gampang berprasangka.Karena itu perbuatan dosa.Belum tentu kita ini lebih baik dari orang yang kita prasangkai.Karena belum tentu benar dugaan kita tentang orang yang kita curigai.Hidup tenang dan bahagia itu adanya di dalam dada bukan banyaknya harta,banyaknya wilayah kekuasaan,tingginya jabatan dan  dikelilingi bodyguard.yang hebat - hebat. Orang - orang yang banyak berzikirlah yang hatinya selalu bahagia dan penuh ketenangan.Bukan kematian yang ia takutkan tetapi yang ia takutkan adalah Ia takut amalan ibadahnya tidak di terima dan tidak di ampuni segala dosanya oleh Allah Azza wa Jalla.Orang yang banyak berzikir itu tidak akan pernah terlintas hatinya untuk membela dan menolong orang- orang yang zalim.Invasi itu termasuk Zalim.Menindas dan membunuh orang - orang yang tidak berdosa dan itu haram hukumnya,.Kelak pada hari kebangkitan akan diminta pertanggungjawaban atas apa yang telah dilakukannya.Bisa jadi orang - orang zalim ini pada awalnya adalah berprasangka buruk. Maka jauhilah berprasangka  karena sedusta-dustanya pembicaraan adalah berprasangka. 

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu,bahwasannya Rasulullah Shalallahu Alahi wasalam  bersabda:" Jauhilah oleh kalian berprasangka,karena sesungguhnya berprasangka merupakan sedusta-dustanya pembicaraan."( Hadis Riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim)( Kitab Riyadhus Shalihin Jilid 2 halaman 463 no. 1).

Semoga kita termasuk ke dalam golongan orang - orang shaleh.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"


Demikian dakwah  Minggu ini tentang :" Sedusta-dustanya pembicaraan adalah berprasangka  "