Jumat, 26 Mei 2017

Setan selalu menggoda manusia yang membaca ayat Al-Qur'an



Allah.S.W.T berfirman dalam Al-Qur,an Surat An-Nahl Ayat 98

فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.

Ayat di atas menerangkan bahwa apabila kita membaca Al-Qur'an hendaklan kita selalu waspada akan godaan setan yang setiap saat menggoda orang - orang yang membacanya,lebih - lebih setan itu akan menggoda orang - orang beriman yang sedang mengerjakan sholat. Setan akan menggoda kita pada setiap huruf dan setiap ayat yang di baca oleh orang yang sedang sholat agar semua bacaannya salah semuanya. Kita memang tidak merasa salah dalam membacanya kalau didengar oleh telinga sendiri,padahalal akibatnya fatal jika kita dalam keadaan sholat membaca ayat Al-Qur'an,mana yang harus di baca panjang , mana yang harus di baca pendek dan mana yang harus di baca sesuai tadwid seperti pengucapan Idhhar,idgham,iqlab dan ikhfa.

Jadi jangan asal sembarang membaca Al-Qur'an tetapi tidak sesuai dengan apa yang di baca dengan sebenarnya ,karena semua itu ada ilmunya dan maknanya. Jika kita dalam sholat membaca ayat Al-Qur'an kemudian salah membacanya karena ketinggalan satu huruf maka sholatnya batal. Karena pada setiap ayat mengandung arti yang sudah pasti, jadi tidak boleh ada penambahan ataupun pengurangan huruf atau ayat dalam membacanya.

Di sabdakan oleh Rasulullah.S.A.W bahwa Dari Abi Darda' r.a, ia berkata : Rasulullah s.a.w telah mendengar seorang laki-laki membaca al Quran lantas salah baca". Rasulullah pun bersabda : "Berilah petunjuk saudara kalian (benahi kesalahannya)". Maka jika kita ingin membaca Al-Qur'an dengan benar maka belajarlah dengan orang - orang yang sudah bisa membaca Al-Qur'an dan sekaligus tahu ilmu Tadwidnya.

Tetapi walaupun kita sudah tahu bagaimana cara membaca Al-Qur'an dengan benar,bukan berarti bahwa setan itu tidak akan menggoda kita dalam sholat. Tetap saja setan mengganggu kita sampai bacaan kita itu salah cara membacanya sehingga sholat kita tidak diterima oleh Allah.S.W.T . Tidak sedikit yang kita jumpai ada Imam sholat  dalam bacaan Al-Qur'an nya salah,padahal Allah sudah memberitahu bahwa jika kita mau membaca Al-Qur'an hendaklah membaca “Audzu billahi minas Syaithanirrajim” yang artinya "aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk". tetapi walaupun sudah ada perintah dari Allah seperti itu namun tidak sedikit orang - orang dalam membaca Al-Qur'an nya jarang sekali orang membaca Ta'awudz terlebih dahulu.Makanya banyak orang yang salah dalam membacanya karena setan ikut menggodanya hanya saja kita tidak sadar.

Untuk itu hendaknya kita selalu waspada akan semua gerakan Setan yang dapat menjerumuskan kita ke lobang Neraka. Tetap kokohkan dalam niat ,wujudkan dalam perbuatan yang baik dan jauhkan diri dari hal - hal yang dapat merusak hati dari bahayanya godaan Setan. Sebab jika setan sudah merasuk kedalam diri kita maka setan itu akan merusak niat baik kita menjadi jahat. Selalu tetap istiqomah dan takwa kepada Allah, jika tetap dalam kondisi beriman kepada Allah maka Allahpun akan segera memberikan pertolongan kepada kita agar kita terbebas dalam naungan Setan.


سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”







Jumat, 19 Mei 2017

Hukum ibadah haji ke Baitullah



Allah.S.W.T berfirman dalam Surat Ali 'Imran Ayat 97

فِيهِ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ مَقَامُ إِبْرَاهِيمَ ۖ وَمَنْ دَخَلَهُ كَانَ آمِنًا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ

"Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam."

Hukum ibadah Haji adalah wajib bagi orang yang mampu baik secara Fisik maupun Materi dan melaksanakan ibadah Haji adalah bagian dari Rukun Islam yang kelima yang merupakan pondasi utama dalam Islam. Kategori mampu sebenarnya relatif,ada orang jumlah hartanya sedikit tetapi ia mampu untuk melaksanakan Ibadah Haji akan tetapi ada juga orang yang hartanya banyak tetapi tidak mampu bahkan merasa berat untuk melaksanakannya.Padahal Allah S.W.T sudah memerintahkan kepada Hambanya untuk berangkat beribadah Haji mengingat pahalanya yang begitu besar buat bekal di Akhirat kelak.

Melaksanakan ibadah Haji yang diperintahkan oleh Allah itu hanya sekali saja seumur hidup ,jika ada orang berangkat sampai berkali kali ke tanah suci maka itu hukumnya sunnah,sudah bukan wajib lagi karena yang wajibnya sudah tertunaikan. Tetapi alangkah baiknya dalam melaksanakan ibadah haji ini kita lakukan sekali saja jangan berkali kali. Bukanya tidak boleh secara syariat tetapi jika memang tujuannya mencari pahala dari Allah maka memberangkatkan haji orang tua kita,saudara kita,guru ngaji kita juga akan mendapatkan pahala dari Allah tanpa mengurangi pahala sedikitpun dari orang yang kita berangkatkan.

Untuk melaksakan ibadah Haji juga ada aturan - aturan yang wajib diketahui rukun - rukunnya seperti : Memakai pakaian Ikhram yaitu pakaian yang tidak berjahit dan berwarna putih, Wukuf di Arafah,Tawaf, Sa'i yaitu berlari - lari kecil dari Safa dan Marwah yang dilakukan sebanyak Tujuh kali setelah melaksanakan Tawaf, Kemudian mencukur Rambut minimal  Tiga helai rambut, dan yang terakhir adalah Tertib melaksanakan Rukun - rukunnya sampai berurutan dari mulai Ikhram,wukuf, tawaf, sai, dan menggunting rambut. Dalil dari rukun - rukun tersebut adalah sebagai berikut,

Dari Jabir bin ‘Abdillah, ia berkata,

 أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لَمَّا قَدِمَ مَكَّةَ أَتَى الْحَجَرَ فَاسْتَلَمَهُ ثُمَّ مَشَى عَلَى يَمِينِهِ فَرَمَلَ ثَلاَثًا وَمَشَى أَرْبَعًا.

 “Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sampai di Makkah, beliau mendatangi hajar Aswad dan menciumnya, kemudian beliau berjalan ke sebelah kanannya. Beliau melakukan ar roml sebanyak tiga kali, dan berjalan biasa empat kali.” (HR. Muslim no. 1218)

Di dalam melaksanakan ibadah Haji ini,seseorang wajib menjaga sikapnya seperti tidak boleh bertengkar,tidak boleh menggunjing,tidak boleh sombong,tidak boleh berbohong,tidak boleh ria ,tidak boleh takabur, pokoknya tidak boleh  melakukan hal - hal yang dapat menimbulkan dosa. Karena untuk menjadi Haji yang Mabrur tidak mudah.Jika menurut kita bahwa kita sudah menjadi Haji Mabrur belum tentu menurut Allah.S.W.T. Haji yang Mabrur biasanya setelah pulang dari Haji prilakunya pasti akan berubah tidak seperti sebelum berangkat yang suka Jahat sama orang, suka marahin orang,suka ngibulin orang,suka nonjok orang,suka nipu orang dan suka mengadu domba orang lain.

Berangkat Haji itu mahal harganya dan melelahkan, jadi sangatlah merugi jika kita tidak memanfaatkan dengan sebaik - baiknya dengan memperbanyak amalan - amalan sunnah dan tidak membuang - buang waktu dengan senda gurau yang tidak berguna atau membicarakan perihal yang tidak bermanfaat. Ibadah Haji adalah puncak dari semua amal ibadah karena bila seseorang ibadah hajinya yang benar dan Ikhlas menjalankannya maka balasannya bukan pahala - pahala tetapi Allah.S.W.T akan memberikannya Surga yang penuh kenikmatan dan kebahagiaan.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”




Sumber : Al-Qur'an dan Sunnah Rasul

Jumat, 12 Mei 2017

Amalan yang dapat terhindar dari Azab kubur



Allah.S.W.T berfirman dalam Al-qur'an tentang adanya azab kubur dalam Surat Al-Mu’minun Ayat 100
َعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ ۚ كَلَّا ۚ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا ۖ وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ
Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan.

Ayat di atas menerangkan bahwa alam kubur dan siksa kubur benar adanya,dingding yang dimaksud pada ayat ini adalah suatu tempat dimana kita mati dikubur didalam tanah yang di apit oleh 2 dinding tanah yang telah dibuat sesuai ukuran pada badan mayit tersebut. Setelah si mayit dikubur dan ditinggalkan oleh para pengantarnya maka yang tertinggal hanya 3 perkara yaitu 1.Doa anak yang sholeh 2. Amal Jariah 3. Ilmu yang berfanfaat. Setelah itu tidak ada lagi yang dapat menolong kita baik itu Teman,Saudara,Istri,Suami dan semua handai taulan tidak ada yang dapat menolong kita dari azab kubur yang kita rasakan,mereka hanya dapat menolong kita pada saat kita dialam dunia saja,selebihnya mungkin sudah tidak dingat lagi nama kita atau mungkin jika kita kaya,harta ini bisa  menjadi sebab mereka rebutan harta yang di tinggalkan sama kita. Karena harta yang benar - benar menjadi milik kita sampai ke Akhirat adalah harta yang di sumbankan kepada yang membutuhkannya, seberapapun nilai yang kita sodakohkan akan menjadi bekal di akhirat kelak.

Azab kubur itu pasti terjadi dan akan dialami oleh semua orang dan tidak peduli apapun statusnya sewaktu didunia,begitu ia wafat dan dikubur maka disitulah proses azab kubur dan nikmat kubur bakal berlangsung. Jika ia baik sewaktu di dunia maka akan mendapatkan nikmat kubur sebagai balasannya namun jika ia jahat sewaktu didunia maka azab kubur akan segera dirasakannya juga dan semua itu akan berlangsung sampai kita di bangkitkan pada hari kiamat. Jika umur hari kiamat adalah 300 tahun menurut perhitungan Allah.S.W.T maka selama 300 tahun itu pula kita di siksa di alam kubur, begitupun orang - orang baik sewaktu didunia akan di berikan kenikmatan surga sampai hari dimana semua orang dibangkitkan kembali. Semua amalan yang pernah kita lakukan sewaktu didunia baik atau buruk akan mendapatkan balasan yang setimpal dengan perbuatannya dan tidak ada satupun terlewati oleh pemeriksaan Allah.S.W.T

Tidak ada orang yang paling beruntung ,paling sukses dan paling berbahagia yaitu dimana pada saat ia dihadapkan pada sakaratul maut kemudian ia diperlihatkan tentang amalan kebaikannya sewaktu dunia dan diperlihatkan pula tentang dimana ia akan ditempatkan oleh Allah kemudian si fulan ini diwafatkan dengan lidah terlipat ke langit-langit mulut partanda " LAA " dalam arti tidak ada tuhan yang patut disembah kecuali hanya Allah semata dan wajah yang berseri seri yang menandakan rasa cinta dan ingin segera menghadap Allah yang akan segera menunaikan janjinya dan Allah pasti menepati janjinya,seperti dalam Al-qur'an Allah.S.W.T berfirman dalam Surat Ar-Rum Ayat 6

وَعْدَ اللَّهِ ۖ لَا يُخْلِفُ اللَّهُ وَعْدَهُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
(Sebagai) janji yang sebenarnya dari Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.

Adanya azab kubur maupun nikmat kubur tidak akan dapat di imani oleh orang - orang yang hatinya jauh dengan Allah . Hanya orang -orang beriman dan bertakwa kepada Allah saja yang  dapat mengakui adanya azab kubur maupun nikmat kubur. Malahan mereka ragu setelah Manusia mati kemudian dikubur akan ada pertanyaan dari 2 Malaikat Munkar dan Nakir yang akan meminta pertanggungjawaban sewaktu di dunia. Adanya Azab kubur,Nikmat kubur,Malaikat Munkar dan Nakir adalah perkara Ghoib yang hanya dapat dipercaya oleh orang - orang yang beriman kepada Allah saja . Kadang ada juga orang Islam mempercayainya tentang azab kubur namun ia sendiri tidak pernah melakukan badah sholat 5 waktu,tidak pernah Zakat,tidak pernah puasa di bulan Romadhon apalagi ditambah dengan ibadah sunnah lainnya.

Adapaun amalan agar kita terhindar dari Azab kubur adalah 1. Dawam dalam melaksanakan Sholat Tahajud dari Abu Hurairah dan Jaabir b. Abdullah pernah menerangkan bahwa Rasullullah saw tidaklah beliau tidur malam sehingga ia membaca Surah alif laam miin Al Kitaab ( QS. As Sajdah ) danTabaarak2. Sering membaca surat surat Al-Mulk (surat surat Tabarak ) 3.Sering membaca Surah Al - Ikhlas dalam dari Al - Imam At - Tabaraani mengemukakan Hadith melalui ' Abdulah b. Asy - Syakhiir bahwa Rasulullah SAW bersabda : " Siapa membaca Qul huwallaahuahad dalam kesakitan yang membawa matinya , tiadalah ia menderita himpitan kubur ; dan di hari kiamat kelak , ia dibawa oleh Malaikat dengan telapak tangannya sampai terlepas dari Titian Siratul Muntaha dan sampai ke surga . " ( bagi mereka yg beriman ) .4.Memelihara Solat 5 Waktu ,Berdasarkan Hadith oleh Ibu Hajar Al - Haitami dlm kitabnya " Az - Zawaajir " bahwa orang yg memelihara Shalat Lima Waktu itu akan dihindarkan dari siksaan kubur, berbeda dengan  orang yang mengabaikannya, maka di waktu dia mati, mayatnya dihimpit Kubur sehingga berselisih tulang rusuknya 5, Rajin shodakoh

Namun yang terpenting dalam melaksanakan ibadahnya adalah selalu ikhlas dalam mengerjakannya dan wajib diikuti dengan penuh ketakwaan kepada Allah.S.W.T


سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
















Jumat, 05 Mei 2017

Hukum sholat berjamaah



Allah.S.W.T berfirman dalam Surat An-Nur Ayat 56

وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

"Dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada rasul, supaya kamu diberi rahmat."

Yang dimaksud sholat berjamaah adalah sholat fardhu yang pelaksanaanya tidak sendirian akan tetapi jumlahnya lebih dari satu tentunya jumlahnya bisa dua orang,3 orang ,4 orang atau lebih. Jaman dahulu para sahabat Rasulullah.S.A.W tidak pernah meninggalkan sholat berjamaah bersama Rosulullah.S.A.W. Karena keutamaan sholat berjamaah adalah kelipatan pahalanya  yang berjumlah 27 derajat dibandingkan sholat sendirian,seperti disabdakan oleh Nabi Muhammad rosulullah.S.A.W 

صَلاَةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلاَةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً

“Shalat jama’ah lebih utama dari shalat sendirian sebanyak 27 derajat” (HR. Bukhari dan Muslim).

Bila kita kaji lebih dalam tentang hadist ini maka sudah jelas dalilnya jika seseorang sholat berjamaah atau sholat sendirian yang membedakannya adalah berupa pahala derajatnya akan mendapatkan 27 derajat,jika dibandingkan sholat sendirian yang hanya mendapatkan satu derajat saja. Tetapi tetap semua tergantung pada niat pada seseorang yang akan melaksanakan sholatnya tersebut dalam menunaikan sholatnya apakah karena Allah atau karena Manusia atau karena bisnisnya didalam Masjid agar tetap berjalan lancar, Jika sholatnya hanya mengharapkan keridhoan Allah dan Ikhlas dalam melaksankannya maka bukan saja pahala yang berjumlah 27 derajat namun Allah.S.W.T pun akan akan memberikan rahmatnya kepada siapa saja yang Allah kehendaki. 

Para ulama berbeda pendapat tentang hukum sholat berjamaah di Masjid ada yang mengatakan hukumnya fardhu dan ada yang mengatakan hukumnya Sunnah, masing masih ulama memegang pada dalilnya sendiri - sendiri , tetapi yang paling penting adalah Karena hukum sholat fardhu adalah wajib maka tidak boleh ditinggalkan walau dalam keadaan apapun karena jika ditinggalkan hukumnya dosa besar. Karena perkara sholat adalah pertanyaan yang paling pertama ditanya di yaumil akhir. Dari Abu Hurairah, beliau mendengar Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

 إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلَحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسَرَ فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيْضَتِهِ شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ تَبَارَكَ وَتَعَالَى : انَظَرُوْا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ؟ فَيُكْمَلُ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيْضَةِ ثُمَّ يَكُوْنُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ ” . وَفِي رِوَايَةٍ : ” ثُمَّ الزَّكَاةُ مِثْلُ ذَلِكَ ثُمَّ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ حَسَبَ ذَلِكَ

“Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika ada yang kurang dari shalat wajibnya, Allah Tabaroka wa Ta’ala mengatakan,’Lihatlah apakah pada hamba tersebut memiliki amalan shalat sunnah?’ Maka shalat sunnah tersebut akan menyempurnakan shalat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti itu.” Bilamana shalat seseorang itu baik maka baik pula amalnya, dan bilamana shalat seseorang itu buruk maka buruk pula amalnya.” (HR. Ath-Thabarani)

Walaupun seseorang tidak dapat melaksanakan sholat berjamaah di Masjid bukan berarti orang tersebut tidak mau sholat berjamaah di Masjid tetapi mungkin saja karena ada faktor uzur  sehingga ia melaksanakan bersama keluarganya di rumah. Dan mungkin saja dia tidak dapat melaksanakannya tetapi diwaktu waktu sholat lain ia berjamaah di masjid, Sholat berjamaah di rumah juga tidak berdosa karena tidak ada dalil yang menyatakan bahwa sholat berjamaah bersama keluarga di rumah adalah hukumnya berdosa. Justru yang berdosa itu adalah orang yang sengaja meninggalkan sholat wajibnya.Jadi tidak perlu diperdebatkan tentang masalah ini ,yang perlu diperdebatkan adalah kenapa ada orang sampai bisa meninggalkan sholatnya padahal itu adalah wajib hukumnya.

Namun tidak sedikit pula ada orang yang suka sholat berjamaah di masjid tetapi prilakunya suka jahat sama orang,menghasut,menghina,sombong,memfitnah,mengadudomba,meremehkan orang,petangtang petengteng kaya jagoan,sekali ngomong nyakitin orang, suka memusuhi orang,kerjanya marahin orang,mencari cari aib orang lain ,mencari cari kesalahan orang lain,membunuh karakter orang,merasa puas dengan ibadahnya yang berlipat derajat,pakaian berjubah, jidat bercodet hitam dan jenggot yang terurai seperti orang yang benar benar tawadhu kepada Allah padahal semua yang ia kerjakan bukan semata mata karena Allah tetapi karena ingin di puji orang, mencari keuntungan duniawi, berkumpulnya dimasjid cuma membicarakan urusan dunia bukan urusan akhirat, jadi mana hasil dari sholatnya yang diwujudkan lewat habluminannas . Orang yang benar - benar mujahadah dijalan Allah.S.W.T tidak demikian sifatnya,karena ia tahu bahwa Allah melihat setiap tingkah laku yang ia perbuat dan Allah akan catat semua amalan kita baik atau buruk dan akan di minta pertanggungjawaban di akhirat kelak.

أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى

"Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)?"(Al-Qiyamah Ayat 36)

Tetapi akan lebih beruntung lah bagi sebagian orang yang melaksakan sholatnya berjamaah,namun hatinya yang bersih,ikhlas dan khusyu dalam sholatnya,hati dan pikirannya tidak menoleh kepada urusan dunia.Sholatnya fokus kepada siapa dia menyembah.Yang ia tuju dalam sholatnya adalah bahwa aku adalah seorang hamba yang telah engkau ciptakan untuk menyembah kepadamu ya Allah dan aku tidak akan menyembah selain kepadamu,sebab karena engkaulah aku diciptakan kedunia ini supaya aku menyembah kepadamu.kemudian setelah menunaikan sholatnya dibuktikan dengan perbuatan sehari hari yang penuh kasih sayang ,cinta dan ramah kepada siapa saja yang ia jumpai , tidak ada kata yang terucap sia - sia,tidak ada perkataan yang bakal merusak ibadahnya,selalu hati - hati dalam perbuatan dan ucapan,yang ia pikirkan dan ia rasakan adalah tentang rasa mahabbah kepada Allah dengan memperbanyak dzikir baik diwaktu pagi,siang maupun malam.

Allah.S.W.T berfirman dalam Surat An-Nisa' Ayat 103

فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ ۚ فَإِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ ۚ إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا
"Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman."

Untuk itu mari kita jaga sholat kita baik dengan berjamaah di Masjid,berjamaah di Rumah atau sendiri sendiri dengan penuh keikhlasan dan ketakwaan kepada Allah tanpa ada hijab yang menjadi penghalang pada ibadah kita, walaupun sesibuk apapun kita dalam mencari karunia Allah ,jangan tinggalkan sholat 5 waktu karena itu wajib hukumnya dan jika tidak di laksanakan maka Neraka adalah ganjarannya dan itu adalah seburuk buruk tempat kembali.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”