Jumat, 19 Mei 2017

Hukum ibadah haji ke Baitullah



Allah.S.W.T berfirman dalam Surat Ali 'Imran Ayat 97

فِيهِ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ مَقَامُ إِبْرَاهِيمَ ۖ وَمَنْ دَخَلَهُ كَانَ آمِنًا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ

"Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam."

Hukum ibadah Haji adalah wajib bagi orang yang mampu baik secara Fisik maupun Materi dan melaksanakan ibadah Haji adalah bagian dari Rukun Islam yang kelima yang merupakan pondasi utama dalam Islam. Kategori mampu sebenarnya relatif,ada orang jumlah hartanya sedikit tetapi ia mampu untuk melaksanakan Ibadah Haji akan tetapi ada juga orang yang hartanya banyak tetapi tidak mampu bahkan merasa berat untuk melaksanakannya.Padahal Allah S.W.T sudah memerintahkan kepada Hambanya untuk berangkat beribadah Haji mengingat pahalanya yang begitu besar buat bekal di Akhirat kelak.

Melaksanakan ibadah Haji yang diperintahkan oleh Allah itu hanya sekali saja seumur hidup ,jika ada orang berangkat sampai berkali kali ke tanah suci maka itu hukumnya sunnah,sudah bukan wajib lagi karena yang wajibnya sudah tertunaikan. Tetapi alangkah baiknya dalam melaksanakan ibadah haji ini kita lakukan sekali saja jangan berkali kali. Bukanya tidak boleh secara syariat tetapi jika memang tujuannya mencari pahala dari Allah maka memberangkatkan haji orang tua kita,saudara kita,guru ngaji kita juga akan mendapatkan pahala dari Allah tanpa mengurangi pahala sedikitpun dari orang yang kita berangkatkan.

Untuk melaksakan ibadah Haji juga ada aturan - aturan yang wajib diketahui rukun - rukunnya seperti : Memakai pakaian Ikhram yaitu pakaian yang tidak berjahit dan berwarna putih, Wukuf di Arafah,Tawaf, Sa'i yaitu berlari - lari kecil dari Safa dan Marwah yang dilakukan sebanyak Tujuh kali setelah melaksanakan Tawaf, Kemudian mencukur Rambut minimal  Tiga helai rambut, dan yang terakhir adalah Tertib melaksanakan Rukun - rukunnya sampai berurutan dari mulai Ikhram,wukuf, tawaf, sai, dan menggunting rambut. Dalil dari rukun - rukun tersebut adalah sebagai berikut,

Dari Jabir bin ‘Abdillah, ia berkata,

 أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لَمَّا قَدِمَ مَكَّةَ أَتَى الْحَجَرَ فَاسْتَلَمَهُ ثُمَّ مَشَى عَلَى يَمِينِهِ فَرَمَلَ ثَلاَثًا وَمَشَى أَرْبَعًا.

 “Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sampai di Makkah, beliau mendatangi hajar Aswad dan menciumnya, kemudian beliau berjalan ke sebelah kanannya. Beliau melakukan ar roml sebanyak tiga kali, dan berjalan biasa empat kali.” (HR. Muslim no. 1218)

Di dalam melaksanakan ibadah Haji ini,seseorang wajib menjaga sikapnya seperti tidak boleh bertengkar,tidak boleh menggunjing,tidak boleh sombong,tidak boleh berbohong,tidak boleh ria ,tidak boleh takabur, pokoknya tidak boleh  melakukan hal - hal yang dapat menimbulkan dosa. Karena untuk menjadi Haji yang Mabrur tidak mudah.Jika menurut kita bahwa kita sudah menjadi Haji Mabrur belum tentu menurut Allah.S.W.T. Haji yang Mabrur biasanya setelah pulang dari Haji prilakunya pasti akan berubah tidak seperti sebelum berangkat yang suka Jahat sama orang, suka marahin orang,suka ngibulin orang,suka nonjok orang,suka nipu orang dan suka mengadu domba orang lain.

Berangkat Haji itu mahal harganya dan melelahkan, jadi sangatlah merugi jika kita tidak memanfaatkan dengan sebaik - baiknya dengan memperbanyak amalan - amalan sunnah dan tidak membuang - buang waktu dengan senda gurau yang tidak berguna atau membicarakan perihal yang tidak bermanfaat. Ibadah Haji adalah puncak dari semua amal ibadah karena bila seseorang ibadah hajinya yang benar dan Ikhlas menjalankannya maka balasannya bukan pahala - pahala tetapi Allah.S.W.T akan memberikannya Surga yang penuh kenikmatan dan kebahagiaan.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”




Sumber : Al-Qur'an dan Sunnah Rasul

Tidak ada komentar: