Selasa, 28 September 2021

Manusia bertanggungjawab atas amalnya sendiri

Apa kata ulama tentang amal


 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat An-Najm Ayat 38

"(yaitu) bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain,"

Selama kita hidup didunia ini ada dua perkara yang pasti selalu mengikuti kita kemanapun dan dimanapun kita berada.Yang dua perkara inilah yang menyebabkan kita masuk ke Neraka atau ke Surga.Dua perkara itu adalah Dosa dan Pahala.Manusia akan selamat tidak dijebloskan ke Neraka bisa karena Pahala yang di raihnya selama di dunia begitu banyak,ia dengan kesungguhan hati setiap apapun celah yang akan mendapatkan pahala dan ridho Allah ia akan mengejarnya dan meraihnya dengan segera.Inilah hamba Allah yang benar - benar bertaqwa dan beriman kepada Allah dan Rasulnya.Begitupun dengan Dosa,manusia akan akan dijebloskan kedalam Neraka apabila ia selalu berpaling dari semua perintah Allah dan Rasulnya.Hidupnya hanya dihabiskan untuk kedurhakaan kepada Allah Azza wa Jalla.Ia sepertinya tidak takut akan ancaman Allah yang pasti terjadi pada setiap Manusia.Jenis manusia seperti inilah kalau bukan karena rahmat Allah kepadanya maka ia akan menjadi penghuni Neraka.Tidak ada satupun amalan Manusia yang lolos dari pantauan Allah Azza wa Jalla.Baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat.Kelak Manusia itu sendiri yang menikmati hasilnya.Bila ia baik dipandangan Allah maka ia akan selamat,tetapi jika ia buruk dihadapan Allah maka ia akan celaka.Setiap dosa yang kita lakukan maka dosa itu untuk kita sendiri bukan untuk orang lain,setiap pahala yang kita dapatkan maka pahala itu juga untuk kita sendiri bukan untuk orang lain.Setiap Manusia hanya bertanggungjawab pada amalannya sendiri - sendiri.

Selamat dan celaka menuju Akhirat itu, kita sendiri yang menentukan dan bukan orang lain.Allah Azza wa Jalla hanya memberikan dua pilihan yaitu Surga dan Neraka.Jika kita memilih Neraka maka jauhilah semua larangan Allah Azza wa Jalla dan jika kita memilih Surga maka perbanyaklah beramal saleh dan beramal baik selama di dunia.Beramal saleh-lah jangan dipilah dan jangan dipilih,apapun amalan saleh segera kita tunaikan dan beramal baiklah kepada sesama dan jangan dipilah dan jangan dipilih - pilih.Selama itu perbuatan baik maka segeralah kita laksanakan.Karena kita tidak tahu dimana letak datangnya rahmat Allah itu datang kepada kita.Hidup didunia ini adalah dulang pahala bagi yang tahu jalan menuju selamat dan dulang dosa bagi yang tidak lahu jalan menuju kesalamatan.Semua yang ada di dunia ini adalah pilihan dan kita sendiri yang memilihnya.Disana ada buah yang bagus dan manis rasanya maka maka kita pilih buah ini karena pasti enak dimakannya. Disana ada buah yang busuk dan dipandangnyapun tidak enak dilihat maka jangan dijadikan pilihan buah ini karena pasti tidak enak dan akan menimbulkan penyakit buat badan kita.

Jadi secara lahiriah manusia itu sebetulnya tahu mana yang baik dan mana yang buruk,kecuali yang sudah rusak akalnya.Perbuatan baik itu pasti akan mendapatkan Pahala jika Allah Ta'ala mengijinkannya,tetapi perbautan baik itu banyak tantangan dan hambatanya dari godaan Hawa Nafsu dan godaan Setan.Jalan menuju Surga itu memang berat dan mahal ternyata bagi yang tidak dapat berusaha sungguh- sungguh (Mujahadah) ingin meraihnya.Dan jalan menuju Neraka itu mudah dan tidak banyak berliku-liku.Hanya sekali gerak dan sekali ucap Nerakalah ujungnya.Sebuah Negara bisa perang hanya gara - gara salah ucap dan salah bertindak para pemimpinnya dan seseorang bisa berkelahi hanya gara-gara salah berucap dan salah bersikap.Jadi semua itu kembali kepada diri kita masing-masing.Jika kita baik dan dapat mengendalikan diri kita dan mudah beramal saleh maka selamatlah kita pulang kampung menuju Negeri Akhirat.

Setan itu memang jahat dan tidak ada setan yang baik.Setan itu adalah musuh yang nyata bagi Manusia.Allah Azza wa Jalla berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 168
"Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu."
Setan itu memang akan terus - menerus menggoda Manusia sampai hari kiamat karena memang setan itu misi dan visinya demikian.Hanya tinggal tergantung kitanya dapatkah kita menghalau semua godaan setan.Bencinya setan kepada manusia itu sampai ke ubun-ubunya.Ia akan terus menjerumuskan manusia lewat apa saja dari mulai perkara kecil sampai perkara besar dari soal cara Makan,soal cara  minum,soal cari makan,soal cari istri atau cari suami,soal beramal saleh,soal beramal baik,soal menuntut ilmu,soal sholat,soal shodakoh,soal haji,soal umroh dan soal apa saja.Dan setan itu akan menggempur habis-habisan agar semua manusia terjerumus bersama dengan dirinya kedalam Neraka.Dia akan terus menerus menggoda Manusia tanpa mengenal lelah dan tidak mengenal waktu dan tempat.Setan itu sudah tahu bahwa kelak tempat tinggalnya adalah dikampung Neraka maka dia tidak mau hanya sejenis dia yang masuk neraka maka dia akan membawa manusia juga sebanyak - banyaknya kedalamnya.

Dosa manusia yang sudah dilakukan melalui amalannya, baik dari hasil godaan setan ataupun karena akibat amalan dirinya sendiri maka tetap kita akan menuai hasilnya.Kecuali kita segera bertobat sebelum ajal menjemput.Tidak ada perkara yang maha dakhsyat kecuali perkara berita antara Surga dan Neraka.Karena inilah tujuan akhir hidup kita.Semua manusia akan kembali kesana lewat kematian.Apapun tentang kematian kita,itu hanyalah bagian dari sebab.Ujungnya tetap akan berhadapan dengan Allah Azza wa Jalla untuk diminta pertanggungjawaban.Tidak ada yang abadi didunia ini,semuanya akan musnah,apapun gelar kita,sebanyak apapun harta kita dan sehebat apapun jabatan kita maka semuanya akan musnah.Yang dibawa oleh kematian manusia adalah amalan saleh kita,amalan baik kita dan amalan buruk kita.Semua itulah yang akan menolong kita atau menjerumuskan kita.Memang surga itu adalah rahmat dan orang masuk surga bukan karena amal akan tetapi Allah Azza wa tetap akan memenuhi janjinya kepada orang - orang yang beriman dan beramal saleh.



Semoga kita selalu dalam lindungan Allah Azza wa Jalla.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"





Demikian dakwah Minggu ini tentang " Manusia bertanggungjawab atas amalnya sendiri "








Senin, 20 September 2021

Neraka untuk siapa?

Apa kata ulama tentang Neraka


 Allah Azza wa Jalla berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Ma’arij Ayat 15-16


"Sekali-kali tidak dapat, sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergolak,
yang mengelupas kulit kepala,"

Neraka adalah tempatnya penyiksaan buat orang - orang yang melanggar perintah Allah dan Rasulnya.Didalamnnya terdapat aneka macam siksaan yang akan dirasakan oleh para penghuni neraka.Di Neraka sudah tidak ada pintu tobat,dineraka sudah tidak ada kebahagian tetapi yang ada adalah kesakitan,kepedihan,kesedihan dan penyesalan yang terus - menerus tidak ada ujungnya.Api bergolak dan terus memanas bertahun - tahun lamanya yang siap membakar orang - orang yang ingkar kepada perintah Allah dan Rasulnya.Tidak ada api sepanas Api Neraka,dahsyatnya kecanggilah teknologi yang dibuat menusia untuk membuat panas Matahari sebagai  energi alternatif  tandingan.Tetap tidak akan mampu membuat panasnya seperti Api Neraka yang dibuat Allah Azza wa Jalla.Api yang ada di dunia ini hanyalah satu bagian dari Tujuh Puluh bagian dari Neraka Jahanam.Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu,bahwa Rasulullah Shalallahu Alahi Wasalam bersabda:" Api kalian adalah satu bagian dari Tujuh puluh bagian Api Jahanam."( Muttafaq'alaih).Dalam riwayat lain disebutkan Seratus bagian dari Neraka Jahanam.Para ulama sering menasehati kita untuk bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa.Agar kita tidak termasuk kedalam golongan ahli Neraka.Perbanyaklah amalan saleh dan jangan menghitung - hitungnya.Allah Azza wa Jalla maha tahu apa yang ada di dalam dada kita.

Tidak ada surga buat orang - orang yang durhaka kepada Allah dan Rasulnya dan begitupun sebaliknya tidak ada Neraka kepada orang - orang yang patuh kepada semua perintahnya dan menjauhi semua larangannya.Semua amalan baik kita dan amalan buruk kita akan diperhitungkan kelak di hari Kiamat.Allah Azza wa Jalla tidak akan menyia-nyiakan amalan saleh orang - orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya.Pahala akan kita rasakan oleh kita manfaatnya dan dosa juga akan kita rasakan akibatnnya di hari kiamat.Sekarang memang tidak terasa apa itu Pahala dan apa itu dosa.Tetapi kelak setelah kita mati,semuanya akan terbentang didepan Mata kita semuanya.Sejak kita ditempatkan di alam kubur(Alam Barzah),disini saja sudah kita rasakan tidak enaknya hawa neraka dan nikmatnya hawa surga.Kita sekarang hidup didunia dengan seenaknya bersikap dan berulah tanpa memikirkan bahwa hari esok kita bakal mati yang tidak akan dapat kembali lagi kedunia.Lidah tidak dijaga,tangan tidak dijaga,kemaluan tidak dijaga dan semua panca Indra tidak dijaga.Kelak semua itu akan bicara dihadapan Allah Azza wa Jalla dan sudah tidak ada lagi kebohongan yang di ucapkan oleh semua Panca indra kita. Neraka itu memang identik dengan  hal - hal yang menyenangkan dan Surga identik dengan hal- hal yang tidak menyenangkan. Diriwatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu,bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam bersabda:"Neraka ditutupi dengan hal-hal yang menyenangkan,sementara surga ditutupi dengan hal- hal yang tidak menyenangkan."(Hadis Riwayat Imam Bukhari).

Maka berbuat baiklah kepada semua orang tanpa melihat ini dan itu.Kita ini bakal mati dan setelah itu tidak ada kematian lagi.Yang dibawa oleh kita adalah hanya amalan baik kita dan amalan saleh kita.Semua orang pasti tidak ingin masuk neraka tetapi perintah Allah dan Rasulnya tidak pernah kita taati dan kita patuhi.Pernahkah kita memegang bara api yang kita nyalakan dan betapa panasnya api yang kita pegangi itu,kulit kitapun lambat laut terangkat keatas dan didalamnya ada cairan berwarna bening yang sungguh menyakitkan.Segitu saja kita kena Api kecil sudah merintih dan meraung - raung,bagaimana Api Neraka yang sampai mengelupas kulit kepala.Tidak terbayangkan rasa sakitnya.Siap atau tidak siap kematian itu pasti terjadi dimanapun dan kapanpun kita berada,selama kita masih hidup didunia ini.Kematian itu hanya akan berhenti hanya di Alam Akhirat saja.Seperti yang di sabdakan oleh baginda kita, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam,dari hadis Abu Said Al-Khudri Radiayallahu Anhu,dia berkata bahwa nabi Shalallahu Alaihi Wasalam bersabda:" Kematian didatangkan pada hari Kiamat seperti Kambing kelabu.Kemudian di katakan,"Wahai penduduk surga! Maka mereka melihat dengan mendongak,lalu dikatakan,'Apa kalian mengetahui ini?"Mereka menjawab,"Ya,itu adalah kematian.Semua telah melihatnya.Kemudian di katakan kepada penduduk Neraka,"Wahai penghuni Neraka,apa kalian mengetahui ini?"Mereka melihat dengan mendongak,mereka menjawab,"Ya,itu adalah kematian."Semuanya telah melihatnya.Lalu kematian itu disembelih,setelah itu dikatakan,"Wahai penduduk Surga kalian kekal tidak akan mati.Wahai penduduk neraka,kalian kekal tidak akan mati."Setelah itu,beliau membaca ayat(yang artinya)."Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan,(Yaitu) segala perkara telah diputus,sedang mereka dalam kelalaian dan mereka tidak beriman."(QS Maryam,19:39)(Kitab Sahih Bukhari Muslim halaman 1371 No. 1812).

Inilah penyesalan bagi penghuni neraka dan kebahagian bagi penduduk surga.Selamanya akan hidup dan tidak akan mati lagi.Ikutilah semua perintah Allah dan Rasulnya dengan Ikhlas karena kelak kita akan menuai hasilnya.Bertakwalah kepada Allah dimanapun kita berada.Seperti diterangkan dalam sebuah hadis,diriwayatkan dari Abu Dzar,ia berkata,Rasulullah Shalallahu Alaihi wasalam,bersabda kepadaku,"Bertakwalah kepada Allah dimanapun kau berada,iringilah keburukan dengan kebaikan niscaya(kebaikan) menghapusnya dan pergaulilah orang dengan akhlak baik."( Hadis Riwayat Imam Abu Daud,At-Tirmidzi dan Imam Ahmad).


Semoga kita dimasukan kedalam golongan orang - orang saleh.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"





Demikian dakwah Minggu ini tentang" Neraka untuk siapa? "

Senin, 13 September 2021

Shodakoh sebelum ajal menjemput

Apa kata ulama tentang sedekah


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Munafiqun Ayat 10
"Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?"

Bertakwalah kepada Allah Azza wa Jalla dengan sebenar - benarnya Takwa karena esok atau lusa kita akan meninggalkan dunia yang fana ini.Untuk meninggalkan dunia ini tentunya tidak boleh tidak ada bekal untuk perjalanan menuju negeri Akhirat.Bekal itu adalah Amalan Saleh kita dan Sodakoh,Zakat,Puasa di Bulan Ramadhon dan Haji.Kita memang tidak tahu amalan saleh kita diterima atau tidak di sisi Allah Azza wa Jalla.Tetapi yang penting kita melaksanakan saja semua perintah Allah dan Rasulnya dengan Ikhlas.Tidak berbuat syirk dan tidak menyelisihinya.Pasrahkan saja semuanya baik amalan saleh yang tampak oleh Mata maupun amalan saleh yang tidak tampak oleh Mata.Kita harus punya rasa takut akan ancaman Allah apabila kita tidak melaksakan perintah Allah Azza wa Jalla.Ancaman Allah itu nyata dan kita kelak akan merasakannya jika kita tidak buru - buru bertobat dengan sebenar - benarnya Tobat.Dulu kita memang tidak pernah sholat karena sibuk dengan urusan Dunia,tetapi sekarang mulailah untuk Sholat dan shodakoh.Karena hanya amalan saleh yang akan menyelamatkan kita dari azab siksa Api Neraka.Kita tidak ingin menyesal setelah nyawa kita dicabut saat sakaratul maut muka kita di hadapkan ke Neraka.Yang kita inginkan adalah kebahagian saat sakaratul maut itu datang kepada kita dengan rasa yang tidak menyakitkan.

Kita harus bisa melawan setan yang selalu membuat kita malas untuk bershodakoh dan ibadah lainnya.Allah Azza wa Jalla telah memberikan kita nikmati yang begitu besar nilainya yang kita tidak dapat menghitungnya.Jangan pernah menyepelekan tentang sodakoh walaupun hanya sebesar biji Kurma.Jangan pernah kita menghitung - hitung harta kita atau uang kita jika kita ingin bersodakoh.Berapapun uang atau harta yang kita infakkan kepada orang lain,kelak  kita akan menuai hasilnya.Allah Azza wa Jalla tidak akan menyia-nyiakan tentang amalan saleh yang kita lakukan.Semua amalan saleh apapun akan mendapatkan ganjaran yang kita tidak tahu seberapa besar pahala yang akan diberikan di Akhirat kelak.Allah itu Maha Pengampun dan Penyayang,bisa saja Allah Azza wa Jalla memasukan kita ke Surga hanya karena kita memberi makan sebungkus nasi ke orang lain.Semua itu bisa terjadi dengan Rahmatnya walaupun dulunya kita tidak pernah Sholat.Tetapi yang di nilai Allah Azza Wa Jalla adalah Akhirnya bukan awalnya.Walaupun dulu awalnya kita rajin shalat dan rajin puasa tetapi saat mendekati ajalnya kita sedang melakukan Maksiat maka bisa jadi kita tidak akan menemukan kebahagian baik di kubur maupun di negeri Akhirat.

Memang semua itu kembali kapada Takdir Allah,apakah kita termasuk Akhli Surga atau Akhli Neraka.Semua itu hanya Allah Azza wa Jalla yang Maha Tahu.Kita sendiri tidak tahu mati kita apakah dalam keadaan beriman kepada Allah atau kita mengingkaarinya.Semuanya sudah di catat di dalam kitab Lauhul Mahfuzd.Keimanan kepada Allah Azza wa Jalla adalah perkara Hati maka setiap amalan saleh apapun akan kembali kepada Hati manusianya itu sendiri.Karena Ibadah kepada Allah itu bukan hanya sekedar gerakan badan tetapi keimanan kepada Allah itu harus sinkron semuanya antara Hati dan Amalan. Ketika seseorang itu bersodakoh kepada siapapun,manusia yang lain tidak akan dapat mengetahui maksud isi Hati orang itu bersodakoh.Hanya Allah saja yang tahu.Bisa ingin di puji,bisa juga tidak.Bisa ingin ria tetapi bisa juga tidak.Semunya kembali kepada Hati manusia itu sendiri yang hubungannya antara dia dengan Tuhannya ( Habluminallah).Kita sebagai orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya sudah harus bisa menjaga Hati kita dari sifat - sifat yang tercela itu.Seperti ingin di puji,ingin Ria,ingin sombong dan lain - lain.Kita harus bisa melawan Hawa Nafsu dan godaan setan.Jika tidak bisa maka berdoa kepada Allah Azza wa Jalla agar kita bisa melawan hawa nafsu dan godaan Setan.

Kematian itu akan tiba saatnya jika sudah waktunya.Tetapi kita tidak tahu kapan waktunya itu tiba untuk kita kematian itu.Maka sebelum kematian kita itu datang, banyak - banyalah bershodakoh kapanpun dan dimanapun kita berada.Jika tidak ada uang untuk di shodakohkan,senyum kepada orang lain juga shodakoh.Tidak perlu menampakan muka kita asam,jutek atau wajah penuh amarah kepada orang lain.Kita akan menyesal ketika kita sedang marah kemudian kita jatuh dan mati saat itu juga atau kita lagi menggunjing.Tidak ada sunnahnya ketika orang sedang marah kemudian mati lalu selamat dari azab kubur dan azab Neraka.Kita tidak ingin akhir mati kita seperti itu,Mati sedang marah,mati sedang menjelekan orang lain atau mencari kekurangan orang lain,mati sedang buruk sangka kepada orang lain.Yang kita inginkan dari Akhir mati kita itu adalah mati yang baik - baik saja.Tidak mau yang aneh - aneh, yang tidak enak di mata orang lain.Kita ingin mati yang indah Seperti Mati lagi Salat,mati lagi sodakoh,mati lagi zikir,mati lagi berdakwah atau mati lagi baca Qur'an. Kan enak didengarnya juga.Tetapi semua itu kembali kepada Takdir juga.


Semoga wafatnya kita husnul khatimah.Amiin.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"






Demikian dakwah Minggu ini tentang " Shodakoh sebelum ajal menjemput "


Senin, 06 September 2021

Menjaga panca indera dari dosa

Apa kata ulama tentang menjaga Indera dari dosa


 Allah Azza wa Jalla berfirman dalam Al-Qur-an Surat An-Nahl Ayat 78

"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur."

Kita ini dulunya tidak ada,kemudian Allah Azza wa Jalla jadikan kita Manusia di dunia ini melalui perut Ibu kita dan ditiupkannya Ruh oleh yang Maha Kuasa agar Jasmaninya menjadi hidup kemudian Allah tetapkan Rejekinya,Jodohnya dan Matinya.Allah Azza wa Jalla menciptakan kita sebagai manusia bukan hanya satu panca indera saja,tetapi semua lengkap ada Matanya,ada telinganya,ada hidungnya,ada Tangannya,ada kakinya,ada mulutnya,ada Hatinya dan ada semuanya. Maka kita seharunya banyak bersyukur kepada Allah Azza wa Jalla atas semua yang diberikan kepada kita.Banyak di dunia yang secara jasad panca inderanya tidak lengkap tetapi dalam hal beribadah kepada Allah mereka banyak bersyukur, walaupun kekurangannya bukan saja di panca indera tetapi mereka juga ada yang miskin harta benda.Tetapi orang seperti kita yang udah lengkap secara jasad,ada pula rejekinya tetapi kenapa kita tidak banyak bersyukur kepada Allah Azza wa Jalla.Selalu-lah tanamkan didalam hati kita janganlah melihat apa yang di atas kita tetapi lihatlah apa yang dibawah kita.Agar kita selalu eling kepada Allah Azza wa Jalla.

Kita punya Mata gunakanlah untuk kebaikan jangan untuk menyakiti hati orang lain,lewat pelototan mata kita.Mentang - mentang badan kita besar terus seenaknya menyakiti orang yang kecil.Gunakan mata kita untuk baca Qur'an,baca hadis dan yang baik- baik saja.Pun jangan pula kita gunakan Mata kita untuk melihat yang berbau maksiat. Kejahatan dan kedengkian itu bisa bermula dari apa yang kita lihat kemudian di koneksikan ke Hati.Jika Hati menerima kiriman maksiat dari Mata maka jawabannya bisa iya atau bisa tidak.Tinggal tergantung Hati orang itu sendiri.Jika hatinya baik maka akan menolak semua pebuatan maksiat mata yang dikirim ke Hati.Jika hatinya rusak maka bisa jadi akan di terima oleh Hati yang kemudian diwujudkan dengan perbuatan.Maka jagalah Mata kita dan hati kita.Penglihatan itu tajam,dengan mata,orang lain bisa jatuh hati.Dengan Mata,orang lain bisa marah.Dengan mata,orang lain bisa celaka.Dengan Mata,orang lain bisa tertipu.Dengan Mata,orang lain bisa tentram.Dengan Mata,orang lain bisa korupsi.

Panca Indera yang lain seperti Kuping maka gunakankanlah untuk mendengarkan yang baik - baik saja.Jangan di pakai untuk mendengarkan gunjingan orang lain,jangan di gunakan untuk menguping obrolan rumah tangga orang lain untuk bahan gibah.Tidak ada gunakannya kita menguping apa yang diucapkan oleh tetangga kita.Dari pada cape sendiri nguping sana,nguping sini dan dosa pula.Mendingan kita urus sendiri rumah tangga kita.Setan itu memang sangat senang menggoda manusia,lebih senang lagi manusia itu pada cekcok dan berantem pula.Maka tepuk tangan lah setan dan berkata" Kalian akan menjadi temanku di Neraka".Padahal semua bermula dari menguping.Prilaku yang sangat sederhana tapi efek negatifnya luar biasa.Maka gunakanlah kuping kita untuk yang baik - baik saja.Bersyukur kita kepada Allah Azza wa Jalla punya kuping yang sehat dan bisa mendengar apa saja.Kita berdoa kepada Allah agar kuping kita di jaga dari pendengaran yang mengandung dosa dan Maksiat.

Kemudian yang tidak kalah bahayanya dari panca indera yang lain adalah Mulut atau Lidah.Jika kita lepas begitu saja tanpa di kontrol maka akan menjadi liar lidah kita ini.Dengan lidah orang lain menjadi baik kepada kita,dengan lidah,orang lain akan menjadi jahat sama kita.Dengan lidah bisa jadi akan menjadi penyebab terjerumus kedalam Neraka.Dengan lidah, bisa jadi akan menjadi penyebab kita di masukan kedalam Surga.Kemanapun kita berpijak maka jagalah lidah kita.Setan itu akan selalu mengikuti kemanapun kita pergi dan akan selalu mencari peluang untuk masuk dan menerobos kelemahan kita kemudian menjerumuskan kita.Selalu-lah wanti - wanti dengan lidah kita ini.Gunakanlah untuk yang baik - baik saja.jangan kita gunakan untuk yang tidak baik.Bagaimana prosesnya tidak perlu dijelaskan karena kita pasti tahu,yang baik itu bagaimana dan yang jahat itu bagaimana.Kita ini orang berakal dan sehat pula maka semua perbuatan dan ucapanpun harus dibawa sehat semuanya.Yang baik itu pasti menyenangkan hati dan yang tidak baik itu akan menjadikan hati kita tidak tentram dan tidak nyaman.Daripada berucap tetapi mengandung dosa lebih baik diam saja, maka itu akan lebih baik buat kita.Diriwatkan dalam sebuah hadis dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu dari Nabi Shalallahu Alaihi wasalam,beliau bersabda:" Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir maka hendaklah ia selalu berkata baik atau hendaklah ia diam."( Hadis Riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim) ( Kitab Riyadhus Shalihin Jilid 2 halaman 413 No.1).'

Masih ada hadis - hadis lain yang menjadi dalil sebagai rujukan tentang keutamannya berkata baik adalah : Dari Sahl bin Sa'ad,ia berkata:" Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam bersabda:" Barangsiapa berani memberi jaminan kepadaku atas selamatnya apa yang ada diantara dua Tulang Mulutnya dan apa yang ada diantara kedua Pahanya,maka aku berani memberi jaminan surga kepadanya."(Hadis Riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim)(Kitab Riyadhus Shalihin jilid 2 halaman 414 no. 3).



Semoga Allah Azza Wa Jalla mengampuni semua dosa kita.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"



Demikian dakwah Minggu ini tentang:" Menjaga panca indera  dari dosa ".