Senin, 13 September 2021

Shodakoh sebelum ajal menjemput

Apa kata ulama tentang sedekah


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Munafiqun Ayat 10
"Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?"

Bertakwalah kepada Allah Azza wa Jalla dengan sebenar - benarnya Takwa karena esok atau lusa kita akan meninggalkan dunia yang fana ini.Untuk meninggalkan dunia ini tentunya tidak boleh tidak ada bekal untuk perjalanan menuju negeri Akhirat.Bekal itu adalah Amalan Saleh kita dan Sodakoh,Zakat,Puasa di Bulan Ramadhon dan Haji.Kita memang tidak tahu amalan saleh kita diterima atau tidak di sisi Allah Azza wa Jalla.Tetapi yang penting kita melaksanakan saja semua perintah Allah dan Rasulnya dengan Ikhlas.Tidak berbuat syirk dan tidak menyelisihinya.Pasrahkan saja semuanya baik amalan saleh yang tampak oleh Mata maupun amalan saleh yang tidak tampak oleh Mata.Kita harus punya rasa takut akan ancaman Allah apabila kita tidak melaksakan perintah Allah Azza wa Jalla.Ancaman Allah itu nyata dan kita kelak akan merasakannya jika kita tidak buru - buru bertobat dengan sebenar - benarnya Tobat.Dulu kita memang tidak pernah sholat karena sibuk dengan urusan Dunia,tetapi sekarang mulailah untuk Sholat dan shodakoh.Karena hanya amalan saleh yang akan menyelamatkan kita dari azab siksa Api Neraka.Kita tidak ingin menyesal setelah nyawa kita dicabut saat sakaratul maut muka kita di hadapkan ke Neraka.Yang kita inginkan adalah kebahagian saat sakaratul maut itu datang kepada kita dengan rasa yang tidak menyakitkan.

Kita harus bisa melawan setan yang selalu membuat kita malas untuk bershodakoh dan ibadah lainnya.Allah Azza wa Jalla telah memberikan kita nikmati yang begitu besar nilainya yang kita tidak dapat menghitungnya.Jangan pernah menyepelekan tentang sodakoh walaupun hanya sebesar biji Kurma.Jangan pernah kita menghitung - hitung harta kita atau uang kita jika kita ingin bersodakoh.Berapapun uang atau harta yang kita infakkan kepada orang lain,kelak  kita akan menuai hasilnya.Allah Azza wa Jalla tidak akan menyia-nyiakan tentang amalan saleh yang kita lakukan.Semua amalan saleh apapun akan mendapatkan ganjaran yang kita tidak tahu seberapa besar pahala yang akan diberikan di Akhirat kelak.Allah itu Maha Pengampun dan Penyayang,bisa saja Allah Azza wa Jalla memasukan kita ke Surga hanya karena kita memberi makan sebungkus nasi ke orang lain.Semua itu bisa terjadi dengan Rahmatnya walaupun dulunya kita tidak pernah Sholat.Tetapi yang di nilai Allah Azza Wa Jalla adalah Akhirnya bukan awalnya.Walaupun dulu awalnya kita rajin shalat dan rajin puasa tetapi saat mendekati ajalnya kita sedang melakukan Maksiat maka bisa jadi kita tidak akan menemukan kebahagian baik di kubur maupun di negeri Akhirat.

Memang semua itu kembali kapada Takdir Allah,apakah kita termasuk Akhli Surga atau Akhli Neraka.Semua itu hanya Allah Azza wa Jalla yang Maha Tahu.Kita sendiri tidak tahu mati kita apakah dalam keadaan beriman kepada Allah atau kita mengingkaarinya.Semuanya sudah di catat di dalam kitab Lauhul Mahfuzd.Keimanan kepada Allah Azza wa Jalla adalah perkara Hati maka setiap amalan saleh apapun akan kembali kepada Hati manusianya itu sendiri.Karena Ibadah kepada Allah itu bukan hanya sekedar gerakan badan tetapi keimanan kepada Allah itu harus sinkron semuanya antara Hati dan Amalan. Ketika seseorang itu bersodakoh kepada siapapun,manusia yang lain tidak akan dapat mengetahui maksud isi Hati orang itu bersodakoh.Hanya Allah saja yang tahu.Bisa ingin di puji,bisa juga tidak.Bisa ingin ria tetapi bisa juga tidak.Semunya kembali kepada Hati manusia itu sendiri yang hubungannya antara dia dengan Tuhannya ( Habluminallah).Kita sebagai orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya sudah harus bisa menjaga Hati kita dari sifat - sifat yang tercela itu.Seperti ingin di puji,ingin Ria,ingin sombong dan lain - lain.Kita harus bisa melawan Hawa Nafsu dan godaan setan.Jika tidak bisa maka berdoa kepada Allah Azza wa Jalla agar kita bisa melawan hawa nafsu dan godaan Setan.

Kematian itu akan tiba saatnya jika sudah waktunya.Tetapi kita tidak tahu kapan waktunya itu tiba untuk kita kematian itu.Maka sebelum kematian kita itu datang, banyak - banyalah bershodakoh kapanpun dan dimanapun kita berada.Jika tidak ada uang untuk di shodakohkan,senyum kepada orang lain juga shodakoh.Tidak perlu menampakan muka kita asam,jutek atau wajah penuh amarah kepada orang lain.Kita akan menyesal ketika kita sedang marah kemudian kita jatuh dan mati saat itu juga atau kita lagi menggunjing.Tidak ada sunnahnya ketika orang sedang marah kemudian mati lalu selamat dari azab kubur dan azab Neraka.Kita tidak ingin akhir mati kita seperti itu,Mati sedang marah,mati sedang menjelekan orang lain atau mencari kekurangan orang lain,mati sedang buruk sangka kepada orang lain.Yang kita inginkan dari Akhir mati kita itu adalah mati yang baik - baik saja.Tidak mau yang aneh - aneh, yang tidak enak di mata orang lain.Kita ingin mati yang indah Seperti Mati lagi Salat,mati lagi sodakoh,mati lagi zikir,mati lagi berdakwah atau mati lagi baca Qur'an. Kan enak didengarnya juga.Tetapi semua itu kembali kepada Takdir juga.


Semoga wafatnya kita husnul khatimah.Amiin.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"






Demikian dakwah Minggu ini tentang " Shodakoh sebelum ajal menjemput "


Tidak ada komentar: