Senin, 26 April 2021

Memohon ampunan dengan Istighfar kemudian sabar

Apa kata ulama tentang mohon ampunan kepada Allah


 Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Mu’min Ayat 55

"Maka bersabarlah kamu, karena sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi."

Sebelum membaca dakwah ini,mari kita merenungi dan kita perhatikan tentang Alam dunia dan seisinya ini.Coba kita keluar sekarang dan tujukan pandangan Mata kita ke Langit.Sungguh begitu menajubkan akan keberadaannya dan bukan hanya Langit tetapi sudah termasuk aneka keindahan lainnya seperti Bintang- Bintang,Bulan,Matahari,Planet,Galaxi dan masih banyak keindahan lainnya yang umat Manusia belum pernah melihatnya.Allahu Akbar,begitu Maha Agung engkau,Maha perkasa dan Maha segalanya. Sedangkan Allah Azza wa Jalla bukan hanya menciptakan Langit dan seisinya tetapi juga menciptakan Dunia dan Seisinya,bukan hanya sampai di Alam Dunia atas penciptaannya, tetapi juga Allah Azza wa Jalla menciptakan Negeri Akhirat yang isinya Surga dan Neraka. Allah Azza wa Jalla akan berikan Surga dan seisinya kepada para Hamba Allah yang dikehendakinya dan Allah Azza wa Jalla akan berikan Siksa dan Panasnya Api Neraka kepada para Hamba Allah yang dikehendakinya pula.Sungguh beruntung orang - orang yang sudah Allah pilih menjadi penghuni Surga yang kenikmatannya dan keindahannya yang belum pernah dilihat oleh Mata,belum pernah didengar oleh Telinga dan tidak pernah terlintas di benak Manusia.Allahu Akbar,sungguh Maha Agung Engkau,sedangkan kita yang penuh dengan banyak Dosa dan Maksiat.Semoga Engkau mengampuni kami semua.

Kehidupan Dunia yang kita jalani sekarang ini,mau tidak mau atau suka dan tidak suka, tetap harus kita jalani agar hidup kita dapat terus berlangsung sampai Allah Azza wa Jalla mencabut Nyawa kita. Susah dan Senang itu sudah menjadi bagian dari kehidupan kita di Alam Dunia ini.Orang tidak akan selamanya senang dan juga tidak akan selamanya susah.Walaupun kadarnya setiap orang itu beda - beda susah dan senangnya.Tetapi semuanya itu wajib kita syukuri atas semua nikmat yang Allah Azza wa Jalla berikan kepada kita. Kita harus banyak sabar atas apapun yang sedang kita alami,sabar atas kemiskinan yang kita rasakan,sabar atas segala musibah yang terus berdatangan,sabar atas segala kekurangan yang kita miliki,sabar atas semua kesulitan yang kita rasakan dan sabar dan terus bersabar.Kelak Allah azza wa Jalla akan memberikan kemudahan buat kita semua. Allah Azza wa Jalla berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Insyirah Ayat 5-6

"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. "

Didalam kita menjalani kehidupan ini kitapun selalu berhadapan dengan antara Dosa dan Pahala. Tak kita pungkiri kita juga, disengaja atau tidak disengaja kita pasti pernah melakukan Dosa dan kitapun pasti pernah melakukan kebaikan walaupun kadarnya juga berbeda beda.Tidak ada Manusia di dunia ini yang tidak pernah melakukan Dosa kecuali Rasulullah Shalallahu Alahi Wasalam.Tetapi Allah Azza wa Jalla itu maha Pengampun dan Penyayang kepada para hambanya.Sebanyak apapun Dosa kita jika kita bertobat dan memohon ampunan kepada Allah Azza wa Jalla pasti diampuni selama alam dunia ini belum Kiamat.Sebagai wujud kita beriman kepada Allah dan Rasulnya maka kitapun wajib mentaati semua perintah Allah dan Rasulnnya.Dengan mendirikan Shalat,membayar Zakat,banyak Shodakoh,membaca Qur'an,percaya pada yang Goib,percaya akan adanya hari Kiamat,beriman kepada para Malaikat dan beriman kepada Qada dan Qadar. Selama kita masih hidup di alam dunia ini maka jalani saja kehidupan ini, yang penting kita harus punya pilter mana yang baik dan mana yang buruk.Sering - seringlah bermunajat kepada Allah Azza wa Jalla agar kehidupan kita selalu dinaungi oleh Rahmatnya.Walaupun kita dulu banyak melakukan dosa pasti Allah ampuni dosa kita.Allah itu Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Diterangkan dalam sebuah riwayat dari hadis Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu,bahwasannya Rasulullah Shalallahu Alahi Wasalam, bersabda:"Ada seorang lelaki yang sama sekali belum pernah beramal baik (berpesan) bahwa jika ia mati agar mereka (anak - anaknya)membakarnya kemudian membuang setengah dari Abunya (Jasadnya) ke Bumi dan setengahnya lagi ke Laut seraya berkata:"Demi Allah sekiranya Allah Azza wa Jalla menakdirkan baginya maka Allah Azza wa Jalla tentu akan menyiksanya dengan siksaan yang belum pernah Dia lakukan kapada seorangpun di seluruh Alam."Maka Allah Azza wa Jalla pun menyuruh Laut  untuk mengumpulkan jasadnya (dan Lautpun melakukannya).Kemudian Allah Azza wa Jalla  juga menyuruh Bumi untuk mengumpulkan jasadnya.( dan Bumipun melakukannya .Setelah itu, Allah Azza wa Jalla bertanya kepada orang itu."Mengapa kamu melakukan semua itu?". Dia menjawab:" Karena takut kepadamu dan Engkau lebih mengetahuinya". Maka Allah Azza wa Jalla pun mengampuninya.".(Kitab Sahih Bukhari Muslim halaman 1284-1285 no. 1752)

Allahu Akbar,sungguh Allah itu maha pengampun.Orang yang tidak pernah beramal salehpun diampuninya.Maha Suci Allah dan Maha penganpun Engkau.Segala puji bagi Allah dan Tuhan seluruh Alam.Bertasbilah sebanyak - banyak kepada Allah Azza wa Jalla baik di pagi hari maupun di waktu petang.Dan banyak - banyaklah bersyukur kepada Allah Azza wa Jalla yang telah banyak memberi kita kenikmatan yang tidak terhitung jumlahnya.Dan perbanyalah ber Istighfar.

Semoga Allah Azza wa Jalla mengampuni kita semuanya.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"








Demikian Dakwah kita Minggu ini tentang " Memohon ampunan dengan Istighfar kemudian sabar "






Minggu, 18 April 2021

Mensucikan Ruhani dengan I'Tikaf

Apa kata ulama tentang I'tikaf


 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an  Surat Al-Baqarah Ayat 125


"Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud".


Ruhani manusia itu harus dijaga kesuciannya dan kebersihannya,karena hanya dengan ruhani yang bersihlah kita dapat menghadapkan kita dengan Allah Azza wa Jalla karena Allah itu tidak menyukai yang ruhaninya yang kotor penuh dengan dosa dan maksyiat.Untuk dapat mencuci ruhani kita agar selalu bersih dan suci itu adalah hanya dengan beribadah kepada Allah Azza wa Jalla bukan kepada yang selain Allah. Taat dan patuh pada semua perintah Allah dan Rasulnya menjadi bagian yang wajib di laksanakan oleh orang - orang yang beriman dan bertaqwa kepada -Nya.Salah satu bagian ibadah yang dapat mensucikan ruhani kita adalah dengan ber-I'tikaf. Karena dengan ber-Itikaf kita dapat memfokuskan diri dalam beribadah dengan meninggalkan semua hiruk - pikuk kehidupan dunia yang tidak akan abadi ini.

Semua yang ada di Alam dunia itu akan hancur dan akan kita tinggalkan selama - lamanya.Semuanya tidak akan bermanfaat kecuali amalan baik dan amalan saleh kita.Kebanggaan dan harga diri bukan jaminan diterimanya kita menghadap Allah Azza wa Jalla. Yang Allah lirik dari kita adalah tentang kesucian Ruhani kita yang Allah tanamkan ke dalam Jamani kita untuk dirawat,dibersihkan dan disucikan. Ruhani itu lah yang akan di minta pertanggungjawaban di hadapan Allah kelak bukan Jasmani, karena Jasmani hanya mengikuti ruhani .Jasmani akan hidup jika ada ruhani.Jasmani akan baik - baik saja jika ruhaninya juga baik pula.Jika kita sering bermaksiat kepada Allah maka efek samping ke jasmani adalah kita suka jahat sama orang,senang dengki,ujub,ria,sombong, takabur,senang berbuat dosa dan malas beribadah kepada Allah Azza wa Jalla.Shalat jalan terus dan menyakiti hati orang juga jalan terus,ia tahu itu dosa tetapi tetap saja dilakukannya.itulah yang di sebut ruhaninya telah kotor.

Saat kita ingin fokus meninggalkan kesenangan dunia,ingin fokus dalam beribadah ,ingin fokus mensucikan ruhani dan ingin fokus mengejar Lailatur Qadar, maka salah satu amalannya yaitu I'Tikaf didalam Masjid. Memang pada setiap amalan apapun kita harus fokus dalam amalan kesehariannya.Tetapi akan sedikit berbeda jika amalan itu dilakukan di dalam masjid baik satu hari,dua hari ,29 hari atau 30 hari.dengan I'tikaf. Dimasa Pandemi ini tetap masih bisa dilaksanakan I'tikaf  di masjid dan tentunya harus disertai dengan protokol kesehatan dan jumlah yang di perbolehkan oleh pengurus Masjid yang mengacu pada peraturan Pemerintah tentunya. I'tikaf itu memang harus di masjid bukan di rumah, menurut Jumhur ulama yang bersumber pada ayat di atas (Surat Al-Baqarah Ayat 125),karena itulah sumber dalilnya.

Adapun jumlah hari yang akan kita lakukan untuk ber -Itikaf yang paling dianjurkan adalah Sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.Walaupun I-tikaf itu sendiri boleh di lakukan kapan saja dan jumlah yang tidak dapat di tentukan tergantung pada niat kita. Tetapi tidak dilakukan kurang dari Satu hari karena tidak ada dalil yang menerangkan bahwa nabi Rasulullah Shalallahu Alaihi wasalam melakukannya I'tikaf kurang dari satu hari.Contohnya satu jam,dua jam atau 7 jam.Yang ada dalam riwayat adalah Rasul ber-Itikaf  selalu pada Sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan. Dari Ibnu Umar Radhiyallahu anhu.ia berkata :" Rasulullah Shalallahu Alahi wasalam,selalu ber Itikaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan."( Hadis Riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim).( Kitab Riyadhus Shalihin jilid 2 halaman 254 no.1).

Hukum I'tikaf itu sendiri ada yang Sunnah dan Juga ada yang wajib.I'tikaf sunnah yaitu I'tikaf yang ditetapkan oleh Syariat yang artinya bahwa amalan ini jika dilakukan mendapatkan Pahala tetapi jika tidak dilakukan maka tidak akan mendapatkan dosa. Akan tetapi di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini,amalan  I'tikaf ini lebih di Sunnahkan karena bulan Ramadhan adalah bulan yang paling mulia dan banyak keutamaanya. Pada bulan ini pula turunnya Lailatul Qadar yang akan diberikan kepada para hamba Allah yang di cintainya.Malam inilah yang disebut malam paling mulia diantara malam - malam lainnya.Disebutkan dalam riwayat bahwa barang siapa yang ingin mengikuti nabi dalam ber-Itikaf pada Sepuluh malam terakhir dibulan Ramdhan,sebaiknya sebelum Matahari terbenam pada malam ke-Dua Puluh Satu bulan Ramadhan.Ia sudah masuk Masjid dan ber I'tikaf. Dan keluar I'tikaf dari masjid setelah melaksanakan Shalat Idul Fitri maka itu akan lebih afdol jika dilaksanakan. Adapun dengan hukum Itikaf wajib adalah apabila seseorang bernadzar untuk beritikaf,maka karena dengan bernazar itulah hukumnya menjadi wajib dan apabila tidak dilaksankannya akan menjadi dosa.Jadi nazar itu wajib di tunaikan.

Diterangkan dalam sebuah riwayat,dari hadis Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhu,bahwa Saad bin Ubadah meminta fatwa kepada Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam,dia berkata,"Ibuku telah meninggal dunia,sedangkan dia mempunyai nazar,"Maka beliau bersabda:" Tunaikan nazarnya." (Kitab Sahih Bukhari Muslim halaman 722 no.1061).Rasulullah Shalallahu Alaihi wasalam sangat melarang kita untuk bernazar karena nazar itu tidak akan mengubah sesuatu apapun dari takdirnya.Telah diterangkan dalam sebuah riwayat,dari hadis Abu Hurairah Radhiyallahu anhu,dia berkata bahwa nabi Shalallahu Alaihi wasalam bersabda:" Nazar tidak akan mengantarkan anak Adam kepada sesuatu yang ditakdirkan Allah Azza wa jalla.baginya.Tetapi nazar mengantarkan kepada takdir yang telah ditetapkan baginya.Allah Azza wa Jalla mengeluarkan nazar dari orang bakhil sehingga mengantarkannya kepada sesuatu yang belum dia dapatkan sebelumnya."(Kitab Sahih Bukhari halaman 723 no.1063).

Jika kita sudah berdiam didalam Masjid untuk ber-I'tikaf maka segera malaksakan apapun untuk menjalankan banyak beribadah kepada Allah Azza wa Jalla,bukan mengobrol obrolan yang tidak berguna dan tidak bermanfaat.Tetapi perbanyaklah membaca Al-Qur'an,banyak berzikir,banyak mengerjakan salat Sunnah,membaca tafsir- tafsir Al-Qur'an dan mengamalkan yang apa saja yang sesuai dengan Syariat dengan menyibukkan diri kita bertaqarrub Ilallah.Yang paling utama jika kita ingin ber-Itikaf di Masjid adalah Niat dalam Hati akan beritikaf,karena Itikaf adalah murni ibadah maka tidak sah jika tanpa niat.Orang masuk Masjid pasti niatnya berbeda ada yang ingin shalat Dhuha,ada yang ingin Shalat Wajib,ada yang ingin bersedekah dan ada niat yang lainnya.Orang yang akan beritikaf pasti niatnya juga sama dalam Hatinya.


Semoga Allah Azza wa Jalla memudahkan kita dalam mengerjakan segala macam amalan saleh.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"







Demikian dakwah Minggu ini tentang" Mensucikan Ruhani dengan I'Tikaf  "






Minggu, 11 April 2021

Berziarah kubur mengingatkan kita akan kematian

Apa kata ulama tentang kematian


 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Ali 'Imran Ayat 185

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. "


Kematian adalah sesuatu yang pasti terjadi pada semua makhluk di Alam dunia ini,bila kematian itu terjadi pada diri kita maka tidak sesuatu apapun yang dapat menghalanginya.Allah Azza wa Jalla sudah menetapkan usia kematian seseorang dan sudah tercatat didalam kitab Lauhul Mahfuz. Tinggal tergantung apakah kita ditaqdirkan sebagai hamba Allah yang beruntung atau hamba Allah yang celaka. Al-Qur'an dan As-sunnah sudah memberikan berita gembira kepada kita tentang mana jalan yang menghantarkan kita ke Surga dan mana jalan menuju Neraka.Setiap amalan yang kita lakukan di alam dunia ini, baik maupun buruk akan dicatat dan akan diberikan kepada kita pada hari Kiamat tentang catatan kita.Setiap amalan baik akan mendapatkan ganjaran Pahala dan setiap amalan buruk akan mendapatkan Dosa.Tidak ada amalan yang sia - sia walaupun kebaikan itu hanya sekedar memberi makan 1 buah Kurma kepada siapapun.Lebih - lebih makanan itu diberikan kepada orang yang sedang berpuasa,maka Pahala itu akan berlipat - lipat ganjarannya.Namun Pahala yang diberikan Allah kepada kita itu akan di sempurnakan pada hari Kiamat kepada para hamba Allah di ridoinya. 

Untuk meraih Pahala itu sangat banyak asalkan kita mau melakukannya dengan Ikhlas.Berziarah kuburpun termasuk bagian yang akan mendatangkan Pahala,karena kita mendoakan orang yang sudah wafat maka kitapun akan mendapatkan Pahalanya. Dalil yang menerangkan bolehnya mendokan orang yang sudah wafat dan didoakan langsung diatas Kepekuburan adalah dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu,ia berkata:"Rasulullah Shalallahu Alahi Wasalam melewati sebuah kuburan di Madinah,kemudian beliau menghadapkan wajahnya kepekuburan dan mengucapkan : " ASSALAMU'ALAIKUM YAA AHLAL QUBUURI YAGHFIRULLAHU LANAA WALAKUM ANTUM SALAFUNAA WANAHNU BILATSAR."( Salam sejahtera semoga terlimpahkan atas kalian wahai penghuni kubur,semoga Allah memberi ampunan kepada kami dan kepada kalian.Kalian telah mendahului kami dan kami akan mengikuti kalian).( Kitab Riyadhus Shalihin jilid 1 halaman 554 no.4 ).

Jika kita ingin menziarahi kubur ke Ayah kita yang sudah wafat,Ibu kita,Kakek kita,Nenek kita,Saudara dan Saudari kita atau Guru- guru kita atau Para Ulama yang sudah wafat yang sangat jauhpun boleh kita Ziarahi dan kita doakan mereka.Kita datang berbondong - bondong dengan mengunakan Bis untuk berziarah ke Makam - Makam para wali Allah untuk berziarah itu tidak di larang.Kita boleh berziarah ke kuburannnya.Dan para ulama sudah sepakat bahwa berziarah kubur itu boleh dilakukan oleh Kaum Muslimin dan Muslimat. Dalil yang menerangkan bahwa kita diperbolehkan untuk Ziarah Kubur adalah telah diterangkan dalam sebuah riwayat bahwa dari Buraidah Radhiyallahu anha,ia berkata: Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam bersabda:" Semula aku melarang kalian untuk Ziarah kubur,tetapi sekarang berziarahlah kalian!"(Hadis Riwayat Imam Muslim). Dalam riwayat lain di katakan " Maka siapa saja yang menginginkan Ziarah Kubur,maka berziarahlah.Sesungguhnya ziarah kubur dapat mengingatkan Akhirat."( Kitab Riyadhus Shalihin jilid 1 halaman 552 no. 1).

Karena ziarah kubur itu selain akan mendapatkan Pahala juga akan meningkatkan Iman kita kepada Allah azza wa Jalla Dan di tambah akan mengingatkan kepada kita tentang Kematian.Bahwa kita juga bakal Mati dan di Kubur.Maka perbanyaklah beramal saleh untuk bekal kita di Akhirat kelak.Tidak ada yang dapat menolong kita di Alam Barzah dan di Alam Akhirat selain amalan saleh kita sewaktu di Dunia.Ikutilah petunjuk Al-Qur'an dan As-Sunnah maka itulah sebaik - baik jalan menuju kemenangan dan kematian yang membahagiakan.Namun sebaliknya orang - orang yang hidupnya selalu mengikuti Hawa Nafsu dan mengikuti jalannya Setan,kelak Allah Azza wa Jalla akan memasukan mereka kedalam golongan yang merugi dan tidak akan menikmati indahnya kehidupan didalam Surga.Berbuatlah banyak kebaikan dengan Ikhlas kepada sesama tanpa merasa diri paling bersih,paling benar dan paling suci sehingga menyakiti hati orang lain.Hiduplah saling berdampingan,rukun, damai dan saling harga menghargai.Setan itu sudah putus asa kepada orang - orang yang beriman dan saleh,akan tetapi setan sangat bersemangat untuk menggoda orang - orang yang beriman agar saling bermusuhan.Ketahuilah bahwa kita itu bukan termasuk hamba Allah yang dijamin masuk Surga,siapapun kita. Allah Azza wa Jalla-lah yang menentukan kita masuk Surga atau masuk Neraka.Tidak sedikit di alam dunia ini tentang seorang hamba Allah yang dulunya saleh tetapi di akhir kematiannya ternyata Suul Khatimah. Dan tidak sedikit pula dialam dunia ini yang dulunya tidak saleh tetapi di akhir kematiannya ternyata Husnul Khatimah. 


Semoga kita termasuk hamba Allah yang palin beruntung.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"












Demikian dakwah minggu ini tentang :" Berziarah kubur mengingatkan kita akan kematian ".





Minggu, 04 April 2021

Keutamaan orang - orang yang berpuasa di Bulan Ramadhan

Apa kata ulama tentang keutamaan puasa dibulan Ramadhan


 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 183

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa"


Allah Azza wa Jalla memerintahkan kepada orang - orang yang beriman agar berpuasa di bulan Ramadhan sebagaimana diwajibkan kepada orang - orang yang bertaqwa dimasa lalu.Puasa Ramadhan hukumnya wajib dalam artian bahwa jika kita tidak mengerjakannya maka kita berdosa kepada Allah Azza wa Jalla.Kecuali kita dalam keadaan sakit maka di perbolehkan untuk tidak berpuasa tetapi wajib menggantinya jika sudah sehat kembali atau bisa ditebus dengan fidyah,demikian menurut jumhur ulama.Mulai dari sekarang kita disunnahkan untuk mempersiapkan diri yaitu dengan menjaga kesehatan kita dengan sebaik- baiknya agar pada saat menjelang puasa badan kita dalam keadaan sehat dan bugar,tetapi yang paling utama adalah niat dalam hati dengan penuh keikhlasan dalam melaksanakan puasa Ramadhan ini.Karena Ikhlas adalah inti ibadah maka seseorang tidak akan diterima ibadahnya jika didalam hatinya tidak ada keikhlasan dalam menjalankan semua perintah Allah dan Rasulnya.Setelah kita ikhlas melaksanakannya maka kita pasrahkan semuanya kepada Allah Azza wa Jalla.Hanya Allah lah yang menilai ibadah kita bukan siapa - siapa bahkan Malaikat sekalipun tidak bisa menilai balasan tentang puasa kita.

Dalam sebuah riwayat disebutkan dari hadis Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dia berkata bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam bersabda:"Allah Azza wa Jalla berfirman:"Setiap amal anak Adam adalah untuknya kecuali Puasa.Puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan memberikan balasannya.Dan Puasa itu adalah benteng,maka apabila suatu hari seseorang dari kamu sedang melaksanakan puasa,maka janganlah dia berkata kotor dan berteriak.Jika ada orang lain mencaci atau mengajak berkelahi maka katakanlah,:"Aku sedang berpuasa." Dan demi zat yang jiwa Muhammad berada dalam genggaman-Nya,sungguh bau mulut orang yang sedang berpuasa lebih harum disisi Allah dari pada harumnya minyak mistik.Dan bagi yang berpuasa akan mendapat dua  kegembiraan,yaitu kegembiraan ketika berbuka dan ketika berjumpa dengan Rabb-Nya, dia gembira disebabkan ibadah puasanya itu."(Kitab Sahih Bukhari Muslim halaman 468 No. 707)

Orang yang beriman pasti sangat rindu dengan kedatangan bulan suci Ramadhan dan sudah pasti sangat di tunggu - tunggu.Bagaimana tidak,karena bulan yang penuh Rahmat ini datang dengan banyak keutamaan dan kemuliaan yang tidak ada di bulan - bulan lain.Siangnya kita berpuasa yang sudah tentu pahalanya sangat besar dibandingkan dengan puasa - puasa lainnya.Kita diperbolehkan puasa kita dengan niat mengharapkan Pahala seperti yang di sebutkan dalam hadis dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, dari nabi Shalallahu Alahi wasalam,beliau bersabda"Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan dengan Iman dan mengharap pahala kepada Allah,maka diampuni dosa - dosanya yang telah lampau."(Hadis Riwayat Imam Bukhari dan Muslim)(Kitab Riyadhus Shalihin Jilid 2 halaman 232 No.5).

Saat kita sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan maka kita disunnahkan untuk banyak mengerjakan amalan - amalan saleh seperti banyak membaca Qur'an,Banyak Sodakoh,banyak berbuat baik kepada orang lain,banyak berzikir,banyak berdoa dan banyak mengerjakan salat sunnah baik di siang hari maupun di malam hari.Sebisa mungkin hindari berkumpul - kumpul yang tidak bermanfaat karena bisa jadi puasa kita tidak akan ada pahalanya karena saat kumpul itu kita menggunjing orang lain,membuka aib orang lain,mencampuri urusan orang lain,memfitnah orang lain dan mengucapkan kata - kata kotor.Puasa itu bukan hanya menahan lapar dan haus tetapi juga kita harus bisa menahan hawa nafsu kita dari godaan yang akan membatalkan puasa dan merusak puasa kita.Satu bulan itu tidak terasa saat ini dan waktupun begitu cepat berlalu maka sangat disayangkan jika kita tidak memanfaatkan waktu kita dibulan suci Ramadhan dengan sebaik - baiknya.Pahala yang Allah berikan di bulan suci Ramadhan yang berlipat - lipat,sungguh sangat disayangkan apabila kita tidak raih dengan sebanyak - banyaknya.Dan belum tentu dibulan suci Ramadhan yang akan datang,kita akan berjumpa lagi.

Dan satu keutamaan lagi buat orang - orang yang berpuasa yaitu kelak pada hari Kiamat,orang - orang yang senang berpuasa itu akan di masukan kedalam Surga lewat pintu yang tidak seorangpun bisa masuk kecuali orang - orang yang suka berpuasa yaitu surga Ar-Rayyan. Dalam sebuah riwayat disebutkan dari hadis Sahl Radhiyallhu anhu,dari nabi Shalallahu alaihi wasalam,beliau bersabda:"Dalam Surga itu ada satu pintu yang disebut 'Ar-Rayyan'.Pada hari kiamat,orang - orang yang berpuasa masuk dari pintu itu dan tidak akan ada orang yang bisa masuk melewati pintu itu kecuali para Shaimun ( orang - orang yang berpuasa).Lalu dikatakan kepada mereka,"Mana orang - orang yang suka berpuasa?"Maka orang - orang itu berdiri menghadap.Tidak akan ada seorangpun yang masuk melewati pintu tersebut selain mereka.Apabila mereka telah masuk semuanya,maka pintu itu ditutup dan tidak akan ada seorangpun yang masuk melewati pintu tersebut."(Kitab Sahih Bukhari Muslim halaman 469 no. 708).

Kita ini pasti banyak dosa yang telah kita lakukan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja maka di bulan Ramadhan inilah kita banyak mengerjakan salat malam,karena ada jaminan dari Allah Azza wa Jalla.Akan mengampuni kita atas dosa - dosa kita di masa lalu.Salat malam itu seperti salat Tarawih dan salat sunnat lainnya.Dalam hadis disebutkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu,ia berkata bahwasannya Rasulullah Shallahu Alaihi Wasalam bersabda:" Barangsiapa mengerjakan salat sunnat pada malam bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan hanya mengharapkan pahala dari Allah,maka di ampuni dosa - dosanya yang telah lalu."(Kitab Riyadhus Shalihin jilid 2 halaman 210)


Semoga kita selalu dimudahkan dalam menjalankan semua perintah Allah dan Rasulnya.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"







Demikian dakwah minggu ini dengan judul " Keutamaan orang - orang yang berpuasa di Bulan Ramadhan "