Senin, 30 September 2019

Taatlah pada semua perintah Allah dan Rasulnya

Apa kata ulama tentang taat kepada Allah dan Rasulnya


Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat An-Nisa' Ayat 80

مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ ۖ وَمَنْ تَوَلَّىٰ فَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا

"Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka"

Kita sebagai orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya diwajibkan untuk selalu taat kepada semua perintah Allah dan Rasulnya dan Menjauhi segala larangannya. Kita hidup di dunia tidak untuk bersenang - senang menikmati kenikmatan dunia yang memperdayakan ini.Apapun yang kita lakukan didunia ini perbuatan baik atau perbuatan buruk semua akan diminta pertanggung jawaban dihadapan Allah kelak. Kita tidak bisa seenakmya menyakiti hati orang lain,merendahkan orang lain,menjatuhkan orang lain,memfitnah orang lain dan membuat rencana - rencana jahat untuk membuat kekacauan dan kebingungan orang lain. Kelak Allah azza wa jalla akan memberikan balasan kepada kita entah dibalas didunia atau dibalas diakhirat kelak. Menanam kebaikan akan berbuah kebaikan dan menanam kejahatan akan berbuah kejahatan pula. Kita di lahirkan kedua ini bukan untuk melakukan kejahatan tetapi kita diciptakan kedua ini semata - mata untuk beribadah kepada Allah yang maha pencipta.
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

'Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku'. (Surat Az-Zariyat Ayat 56)

Alangkah baiknya kita memperbanyak amalan sholeh ketimbang kita membuat rencana - rencana jahat untuk mencelakakan orang lain. Hanya untuk mendapatkan kesenangan dunia yang tidak seberapa kita sampai tega mencelakakan orang lain. Walaupun orang lain tidak melihat akan rencana jahat kita tetapi Allah azza wa jalla sangat melihat kita, dimanapun kita membuat rencana baik ataupun jahat kita tetap dalam pengawasan sang maha pencipta. Cobalah kita balik berpikir andaikan kita, saudara kita,ibu kita,istri kita,bapak kita,anak kita atau kakek kita yang dijahatin orang lain,bagaimana perasaan hati kita.Pasti hati kita tidak akan senang merasakannya. Allah azza wa jalla tidak menyuruh kita untuk berbuat jahat kepada siapapun. Tetapi Allah azza wa jalla menyuruh kita untuk hidup berdampingan saling harga menghargai dan hormat menghormati satu sama lain. Tidak perlu mengagungkan hanya diri kitalah yang benar,hanya diri kitalah yang paling bisa, hanya diri kitalah yang paling pintar,hanya diri kitalah yang paling bijaksana. Apapun penilaian kita tentang diri kita belum tentu baik dihadapan Allah azza wa jalla. Kita ini diciptakan dari setetes air hina jadi kita tidak perlu menganggap diri kita diatas segala - galanya.meresa hebat dan sombong pada sesama.

Mulailah kita ganti cara kita memandang dunia ini, jangan dilihat bahwa dunia ini milik kita, harta yang berlimpah milik kita, sawah dan ladang milik kita dan mobil mewah dan rumah gedong milik kita. Semua yang kita miliki itu adalah milik Allah bukan milik kita. Semua harta yang kita punyai itu adalah hanya dititipkan Allah kepada kita. Dan pada suatu hari dimana jasad kita sudah dikubur di dalam tanah, semua yang kita miliki itu akan ditanya oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Dari mana harta itu didapat dan dipergunakan untuk apa harta itu selama dalam genggaman kita. Apapun ocehan kita dihadapan Allah atas kebohongan kita,atas kezaliman kita, kejahatan kita, dengan membela diri maka  itu tidak ada gunanya. Karena nanti yang akan berbicara itu bukan mulut kita tetapi semua panca indera kita akan berbicara di hadapan Allah azza wa jalla. Kita jangan silau oleh moleknya dunia yang penuh dengan godaan sehingga harta dunia itu sampai melalaikan kita dari mengingat Allah. Gunakanlah harta yang kita miliki itu untuk menolong orang lain,berzakat,bersodakoh,memberi makan kepada fakir miskin dan untuk berjuang di jalan Allah lainnya. Jika itu sudah kita tunaikan maka itulah harta kita yang sebenarnya yang akan menyelamatkan kita dari azab Neraka.

Jika kita ingin benar - benar mati dalam keadaan baik maka taatilah semua perintah Allah dan Rasulnya. Para ulama dalam dakwahnya berulang kali mengatakan demikian. Seakan- akan kita bosan mendengarkannya yang monoton. Tetapi dakwah itu memang demikian bicaranya tentang Surga,Tentang Neraka,Tentang berbuat baik,jangan jahat sama orang lain,jangan berzina,tentang sodakoh,tentang zakat, tentang warisan tentang sholat,jangan makan dan minum dari uang haram atau yang haram,wajib shalat,puasa dan hukum - hukum Islam lainnya. Kita tidak boleh bosan mendengarkannya karena jika kita beramal tanpa didasari ilmu maka kerusakan yang kita perbuat lebih banyak daripada maslahat nya. Karena ilmunya seseorang bisa masuk Surga juga karena ilmunya seseorang bisa masuk neraka, karena hartanya seseorang bisa masuk surga juga karena hartanya seseorang bisa masuk neraka. karena amalnya sesorang bisa masuk surga juga karena amalnya seseorang bisa masuk neraka. Karena tutur katanya seseorang bisa masuk surga juga karena tutur katanya seseorang bisa masuk kedalam Neraka. Biasakanlah untuk selalu introspeksi setiap hari apa saja yang kita telah perbuat tentang amalan kita. Dan sering seringlah beristighfar memohon ampun kepada Allah dan tidak mengulangi perbuatan buruk kita, baik kepada Allah maupun kepada manusia.

Semoga Allah mengampuni semua dosa - dosa kita

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"


Senin, 23 September 2019

Makan dan minum yang baik dan halal

Apa kata ulama tentang makan makanan yang haram


Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Mu’minun Ayat 51

يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا ۖ إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ

"Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."

Jasmani dan Ruhani yang kita miliki ini harus di jaga dan dirawat agar mencapai kebersihan dan kesucian baik yang masuk kedalam mulut maupun yang masuk kedalam ruhani. Dari awal kita diciptakan oleh Allah badan dan ruhani kita dalam keadaan bersih dan suci dan kembali kepada Allahpun harus bersih dan suci pula. Kebersihan Jasmani yang dimaksud adalah bukan saja kita harus mandi dan memberishkan diri dari segala najis akan tetapi asupan makanan dan minuman yang masuk kedalam tubuh kita harus yang baik dan halal. Jika kita ingin menjadi manusia yang memiliki derajat yang tinggi disisi Allah adalah salah satunya kita juga harus makan dan minum yang baik dan halal disamping mengerjakan ibadah yang lainnya. Sumber penghasilan yang didapatkan juga harus yang baik dan halal bukan dari hasil Korupsi,menipu, menyakiti orang lain atau kejahatan lainnya. Akan lebih baik kita mendapatkan hasil dari yang halal walaupun sedikit jumlahnya ketimbang mendapatkan hasil yang banyak tetapi sumbernya dari yang tidak baik dan tidak halal. Jika kita terus memaksakan diri dengan mencari hasil dari yang tidak  halal maka jiwa kita akan menjadi kotor dan nista di hadapan Allah azza wa jalla. Selain itu jika kita meminta pertolongan kepada Allah dengan berdo'a maka tidak mungkin doa kita akan di dengar apalagi dikabulkan doa kita. Karena syarat utama agar do'a kita di dengar oleh Allah adalah jiwa kita harus bersih dahulu. Allah hanya akan mengabulkan do'a kita jika kita juga menuruti semua perintah Allah dan Rasulnya.

Kita sebagai hamba Allah tidak bisa mempermainkan peribadatan kepadanya. Mengerjakan shalat,membaca Qur'an, shodakoh,puasa dan berbuat baik kepada orang tua, kepada anak ,kepada istri,kepada saudara dan kepada orang lain sementara uang yang kita berikan kepada mereka itu dari hasil kejahatan korupsi,mencuri,menipu,menyakiti orang lain dan bentuk kejahatan lainnya. Allah subhanahu wa ta'ala pasti tidak mungkin menerima semua ibadah kita. Allah tidak akan bisa kita bohongi karena Allah sangat maha melihat apa saja yang kita kerjakan. Ketika kita shalat badan kita dibungkus dengan jubah putih,kepala dibungkus dengan sorban dan wangi-wangian yang harum semerbak,tetapi mulut kita tidak bisa lepas dari makan dan minuman haram ,dari hasil yang haram. Dan makanya tidak heran jika ada hamba Allah masih suka mencari yang haram dan makanan dan minuman yang haram, ucapannya senang bener menyakiti hati orang lain, mengadu domba,memfitnah,menyakiti hati orang lain,dengki sama orang lain,senang menghasut dan senang bikin orang lain menderita. Ucapanya tidak memberikan contoh yang baik dan menentramkan. Jika hamba Allah yang jasmani dan ruhaninya sudah kotor maka Allah tidak akan melirik semua ibadah kita apalagi menerimanya. Semua amal sholehnya akan tertolak. Untuk itu agar ibadah kita mendapatkan perhatian dari Allah azza wa jalla maka bersihkan dulu jasmani dan ruhani kita dari yang haram dan dari semua penyakit Hati. Kita sebagai makhluk Allah yang sempurna dari semua makhluk yang lain. Kita diberikan Hati nurani dan akan pikiran agar kita bisa membedakan mana yang baik dan mana buruk, mana yang Halal dan mana yang Haram. sehingga jika semua itu kita pakai dan kita gunakan maka kita akan menjadi hamba Allah, bukan saja ditinggikan derajat kita tetapi semua amalan sholeh dan amalan baik kita akan diterima dan akan akan dikabulkan segala do'a kita.

Apapun profesi kita dan dimanapun kita mencari penghasilan,pikirkanlah dahulu jika kita akan melakukan perbuatan yang mengarah kepada perbuatan yang dapat merusak jasmani dan ruhani kita, karena semua yang kita lakukan itu sudah pasti ada konsekwensinya baik kebadan kita secara langsung maupun hukuman yang bersifat pelanggaran hukum agama dan negara.Jangan gampang tergiur oleh jumlah uang yang banyak dan mudah mendapatkanya padahal itu uang haram,uang sogokan,uang hasil korupsi,uang hasil kejahatan narkoba,money laundering,uang markup atau uang tidak jelas sumbernya.Rejeki itu sudah ada yang mengatur yaitu Allah subhanahu wa ta'ala, tidak perlu khawatir tidak makan atau tidak hidup. Masih ada dan masih banyak sumber penghasilan yang lain yang baik dan halal. Jika kita tidak bisa mencari uang dengan bertatap muka dengan orang lain,tidak perlu khawatir, kita masih bisa berjualan secara online dan apa saja bisa kita jual yang penting barangnya halal.atau menjadi youtuber juga tidak apa - apa asalkan tidak membohongi orang lain,apa lagi sekarang era pasar bebas yang kita bisa berjualan secara online keseluruh dunia dengan bergabung di Amazon ,Aliexpress,Alibaba,Ebay,Ubuy,Lazada atau ditoko online yang lain. Jika kita tidak punya produk untuk dijual, kita bisa jual keahlian kita menjadi web designer,menjual ebook ,menjual domain,menjual hosting,menjual SSL certificate atau produk - produk digital lainnya. Yang penting kita punya niat dan ada kemauan, selanjutnya kita pasrahkan semuanya kepada Allah yang maha pengatur.

Untuk meminta rejeki kepada Allah kita harus punya wadahnya agar Allah mudah memberikannya. Dan jangan lupa berdoa kepadanya, memohon kepada Allah agar laku jualan kita dan dijauhkan dari hasil yang haram. Allah subhanahu wa ta'ala itu tempat kita meminta apa saja, asal kita haqqul yakin kepadanya. Tetapi syarat utamanya adalah kita harus mentaati perintahnya dulu dan menjauhi segala larangannya. Jadikan bahwa Allah itu satu - satunya tempat kita berlindung dan memohon pertolongan. Tidak ada daya dan upaya sebaik - baik pertolongan itu adalah hanya dari Allah saja bukan dari manusia. Pasrahkan saja segala urusan hanya kepada Allah azza wa jalla. Dulunya juga kita tidak ada karena Allah yang mengadakannya dan sudah pasti Allah mengurusnya juga. Sebagai ungkapa rasa syukur kepada Allah maka kita harus banyak berzikir kepada Allah dengan sebanyak - banyaknya.

Semoga Allah akan selalu meberikan kepada kita jalan keluar yang baik akan kehidupan kita ini.Dan menjadi manusia yang kuat dan tangguh di setiap godaan dan cobaan.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"

Senin, 16 September 2019

Jangan larut dalam kesedihan dan kesusahan

Apa kata ulama tentang kesedihan


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Yusuf Ayat 86

قَالَ إِنَّمَا أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي إِلَى اللَّهِ وَأَعْلَمُ مِنَ اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ

"Ya'qub menjawab: "Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya".

Jaman dahulu yang namanya berjuang dijalan Allah adalah dengan berperang menegakan agama Allah dengan mengangkat Pedang. Tetapi jaman sekarang musuh kita adalah perperang melawan hawa nafsu yang ada pada diri sendiri dan berperang melawan kebodohan,kelemahan, kemalasan dan kemiskinan. Kita harus berjuang dan jangan berpangku tangan jika kita ingin hidup kita ada kemajuan dan kesuksesan. Perkara kita akan tercapai atau tidak segala keinginan kita yang penting kita sudah berikhtiar dahulu. Jika ikhtiar sudah dilakukan tetapi hasilnya biasa - biasa atau tetap hasilnya jalan ditempat,itu artinya keberuntungan belum berpihak kepada kita atau Karena memang takdir yang sudah ditentukan oleh Allah sudah berjalan hanya sampai disitu. Jangan terus bersedih hati meratapi kehidupan yang tak kunjung berubah,tetapi tetaplah terus berdoa kepada Allah agar kita selalu diberi jalan keluar yang baik. Jangan kita lemah oleh godaan hawa nafsu dan godaan setan agar kita berbuat yang melanggar perintah agama dan negara dengan menipu orang lain, berbuat curang , korupsi dikantor,korupsi diyayasan,korupsi di dunia pendidikan,korupsi di Pemerintahan, korupsi di organisasi atau mengambil uang atau barang yang bukan hak kita. Jangan biarkan diri kita terlena oleh bujuk rayu godaan setan hanya untuk mencari kesenangan dan kebahagian yang justru akan menyengsarakan kita, baik di dunia maupun di Akhirat. Percayakan saja semua urusan kita kepada Allah azza wa jalla jika kita memang benar- benar beriman kepada Allah dan Rasulnya. Kita hanya sekedar berusaha tetapi semuanya tetap Allah yang menentukannya.

Selalulah libatkan sabar dalam hati kita apapun musibah yang kita hadapi karena bisa jadi, segala musibah yang datang kepada kita itu sebenarnya adalah ujian keimanan kita kepada Allah. Tidak ada manusia di dunia ini yang tidak pernah susah atau tidak pernah kena musibah atau tidak punya masalah. Semuanya pasti pernah mengalaminya hanya kadar cobaannya beda - beda tingkatannya. Ada yang ringan,ada yang berat,ada yang setengah berat dan ada juga yang sangat berat sekali. Itu juga tinggal tergantung bagaimana seorang hamba Allah ini menyikapinya. Ada yang disikapi dengan tenang,ada yang disikapi dengan was-was dan gelisah,ada yang disikapi dengan kesedihan yang meraung - raung,ada yang disikapi dengan melibatkan orang lain,ada yang disikapi dengan bermunajat kepada Allah dan ada yang disikapi dengan berburuk sangka baik kepada Manusia maupun berburuk sangka kepada Allah.Apapun segala musibah yang terjadi baik kepada kita maupn kepada Alam semesta,itu sudah bukan urusan manusia tetapi sudah menjadi urusan Allah subhanahu wa ta'ala. Jika kita berkendak bukan dijalur yang benar maka itu sudah menjadi kesalahan kita bukan kesalahan Allah. Dan Allah subhanahu wa ta'ala tidak pernah menganjurkan kita untuk berbuat yang bertentangan dengan hukum agama maupun hukum negara. Jika manusia ingin selamat Dunia dan Akhirat maka ikutilah semua petunjuk yang ada di dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah. Itu pasti dijamin selamat dalam berkelana dialam Dunia ini dan selamat menuju Akhirat kelak. Karena Allah tidak akan menyia-nyiakan amalan baik para hambanya dan pasti akan dibalas walaupun kebaikan itu hanya sebutir jarah. Itulah Allah yang maha adil dan maha bijaksana.

Jika kita mengaku orang beriman kepada Allah dan Rasulnya,maka bertindaklah selalu dalam koridor ketaqwaan kepada Allah dengan selalu mentaati perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Jangan gampang berbagi kesedihan kepada orang lain hanya karena diuji kemiskinan atau di uji lewat kebencian,hinaan atau makian dari orang lain, hadapilah seorang diri dengan mengadu kepada Allah bukan mengadu kepada Manusia. Bila perlu walaupun kita hidup susah diusahakan jangan sampai tahu kalau kita susah dihadapan orang lain.Sembunyikanlah kesedihan dan kesusahan kita,jangan sampai orang lain tahu. Karena tidak semua orang akan merasa iba atau berempati kepada kita bila kita ceritakan ke orang lain. Ceritakan kepada Allah saja. Supaya hidup kita tenang dan tidak banyak pikiran maka jauhkanlah dari berhutang uang dengan meminjam kepada orang lain, karena jika hutang itu tidak terbayar hati kita akan menjadi gelisah dan sedih. Andaipun kita kaya, jangan juga sombong dengan mengatakan bahwa segala apa yang dimilkinya adalah berkat hasil perjuangan saya. Tidak,Semua itu atas ijin Allah bukan berkat perjuangan manusia . Pada suatu hari bisa saja Allah miskinkan kita karena kesombongan kita terhadap Allah. Harta itu cuma titipan dari Allah untuk dipergunakan sebaik baiknya dengan menolong orang lain,berzakat,bersedekah dan menolong orang sedang kesusahan.Jangan dimakan  sendiri dan untuk perut sendiri. Kesedihan dan kesusahan itu bisa datang secara tiba - tiba dan ia tidak diundang  tetapi Allah yang akan mengirimkannya bisa berupa ujian atau berupa Azab.

Sedih itu memang manusiawi tetapi sedih yang diakibatkan oleh perbuatan kita yang salah mengambil tindakan atau salah mengambil keputusan maka itu akan mengakibatkan rasa sedih yang tidak manusiawi. Karena akibatnya yang sangat berat maka sangat tidak heran jiwa raganya akan menjadi taruhannya. Jika sudah demikian maka hati sedih yang sangat mendalam dan bahkan akan sangat berlarut - larut dalam kesedihan dan penyesalan. Sedih yang baik itu ketika kita terlewat waktu sholat berjamaah atau sedih karena dulu kita banyak melakukan dosa dan maksiat dan memohon ampunan dari Allah subhanahu wa ta'ala. Jangan merasa sedih karena rejeki kita tidak pernah bertambah,dagangan yang tidak habis atau bekerja yang tidak pernah naik gaji atau tidak pernah naik pangkat. Rejeki,Mati dan Jodoh itu sudah takdir Allah bukan urusan manusia. Allahlah yang mengatur segalanya. Lakukanlah seperti apa yang diperintahkan Allah dan Rasulnya agar kita menjadi hamba Allah yang tangguh dan sabar karena hanya itu rahasianya. Sedih yang paling mendalam itu ketika kita sudah didalam kubur dan tidak banyak amalan baik dan amalan sholeh yang kita lakukan. Itulah rasa sedih, penyesalan dan kesusahan yang sangat mendalam dan sangat menusuk Hati.

Semoga Allah memberikan peluang untuk berbuat baik dan beramal sholeh agar ketika kita sudah mati dikubur sudah ada bekal untuk berangkat menuju ke Alam Akhirat.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"




Senin, 09 September 2019

Menyongsong kematian yang indah

Apa kata ulama tentang kematian


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Jumu’ah Ayat 8

قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ۖ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan".


Kematian adalah sesuatu yang pasti dialami oleh semua makhluk ciptaan Allah baik yang tampak dilihat oleh Mata maupun yang tidak tampak dilihat Mata. Manusia Mati, Hewan Mati,Tumbuhan Mati,Jin Mati,Malaikat Mati dan pada Akhirnya Alam Dunia ini semuanya itu bakal Mati. Hanya Allah yang maha Agung sajalah yang tetap abadi. Namun semua makhluk Allah itu tentu berbeda cara menyongsong kematiannya, karena Allahlah yang berkehendak yang melakukannya. Allah azza wa jalla yang menciptakannya dan Allah pulalah yang meniadakannya,menggantinya atau memindahkannya ke Alam lain yang sudah Allah ciptakan sebagai balasan untuk orang - orang yang beriman dan beramal shaleh, dan tempat balasan bagi orang - orang yang ingkar kepada Allah dan Rasulnya. Allah tidak melihat bentuk rupa kita atau keadaan kita miskin atau kaya, punya jabatan tinggi atau tidak, orang terhormat atau tidak, jika Allah sudah berkehendak untuk mencabut ruh kita dari Jasad maka itu artinya masa kita hidup didunia sudah berakhir dalam berkelana di alam dunia yang fana ini.Selanjutnya kita akan diminta pertanggung jawaban tentang apa saja yang telah dilakukannya selama hidup di dunia. Semua Amal baik dan amal buruk yang sudah dicatat akan diperlihatkan kepada kita. Pun ketika kita sedang sakaratul maut sebenarnya kita sudah diperlihatkan akan pergi kemana tujuan kita selanjutnya. Mata ruhani kita akan melihat apakah ruh kita menuju tempat yang memilukan,menyedihkan atau membahagiakan.

Kematian itu menghentikan segalanya yang berhubungan dengan Jasmani, Bekerja sudah tidak bisa, Makan dan minum sudah tidak bisa, Sholat, zakat,shodakoh,infak dan berbuat baik sudah tidak bisa,apalagi menuntut ilmu semuanya sudah tidak bisa. Sekarang yang bermain sudah bukan pekerjaan jasad lagi tetapi sudah pekerjaan Ruh. Ruh akan tetap tersambung dengan sang penciptanya. Apabila ruh dari seorang yang baik,shaleh dan penzikir kepada Allah sewaktu masih hidup di dunia maka akan selamatlah ia, akan tetapi bila ruh dari badan yang tidak shaleh,tidak baik dan bukan seorang penzikir kepada Allah maka akan celakalah ia. Disaat sakaratul maut sedang berlangsung badan sudah mati dan lidahpun terasa kelu untuk mengucapkan kalimat - kalimat bertobat kepada Allah apalagi mengucapkan kalimat Thayyibah terkecuali semasa hidupnya lidahnya selalu dipakai untuk berzikir kalimat Agung ini. Tetapi ada satu amalan yang masih bisa di ucapkan dalam hati yaitu amalan hati yang meng-esakan Allah dan itupun akan ingat yang memang sewaktu masih hidupnya selalu dawam mengamalkan dzikir kepada Allahnya. Jika tidak maka Hati itu tetap akan terkunci, tidak akan dapat berkata apa- apa, kecuali rasa sedih dan penyesalan. Dan sinilah berlaku ketentuan hak Allah akan mengazab kita atau tidak selanjutnya. Diriwayatkan dari Mu'adz bin Jabal  bahwa ia mengatakan  Rasululullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :" Tidak ada amalan apapun yang dilakukan Manusia yang lebih menyelamatkan  dari azab Allah dibanding Dzikir kepada Allah.( HR.Imam Ahmad).Firdaus Sunnah halaman 2529.

Menyongsong kematian yang indah itu tergantung amalan hamba Allah sewaktu masih hidup. Allah tidak serta merta memberikan tentang kematian kita yang baik, Allah azza wa jalla tetap akan memperhitungkan amalan baik kita atau amalan buruk kita. Tetapi tetap semua itu sudah tergantung pada takdir yang tercatat didalam kitab Lauhul Mahfudz. Banyak kisah tentang hamba Allah yang dulunya penjahat tetapi disaat menjelang kematiannya ia diberikan hidayah oleh Allah untuk bertobat kepadanya dan banyak hamba Allah pula yang dulunya beriman tetapi disaat - saat menjelang kematiannya ia sedang bermaksiat kepada Allah atau sedang durhaka kepada Allah. Diakhir masa tuanya malah melanggar semua perintah Allah dan Rasulnya. Sewaktu mudanya ia terkenal akan keshalehannya dan kedermawannya tetapi di akhir masa tuanya ternyata ia telah melakukan korupsi sehingga ia mendekam didalam penjara sampai kematiannya. Ada juga hamba Allah di masa mudanya penjahat sampai masa kematiannya juga tetap penjahat, Ada hamba Allah pada masa mudanya shaleh dan diakhir kematiannya juga tetap shaleh, ada hamba Allah pada masa mudanya tukang copet kemudian di masa kematiannya juga sedang mencopet, ada hamba Allah pada masa mudanya senang berzina kemudian saat menjelang sakaratul mautnya sedang berzina pula dan begitu seterusnya tergantung takdir kita yang menentukannya. Tetapi karena kita sendiri tidak tahu, akan kematian kita seperti apa, maka kita jangan berputus asa dari rahmat Allah, kita terus berdoa dan selalu mengikuti semua perintah Allah dan Rasulnya juga menjauhi segala larangannya.

Kematian itu tetap sesuatu yang misteri, Para ilmuan sekaliber duniapun sampai sekarang belum dapat memecahkannya tentang misteri kematian manusia. Hanya Allah saja yang tahu tentang kematian kita itu. Kita tidak tahu pada usia berapa kita akan menghadapi sakaratul maut dan pada saat sedang apa ketika ruh kita di cabut oleh Malaikat Izrail. Tentunya kematian yang kita harapkan itu adalah kematian yang diridoi Allah semata. Dimanapun kita meninggal yang penting iman kita masih terpaut kepada Allah subhanahu wa ta'ala.  Andaikan kita mati dirumah sakit, mati di kantor,mati di rumah atau mati di Masjid, yang paling penting iman dan taqwa kita hanya kepada Allah azza wa jalla. Dan Allah itu maha pengampun jika benar - benar kita mau bertobat karena dosa kita yang sepuncak gunung Himalaya atau setinggi gunung Everest, Allah subhanahu wa ta'ala tetap akan mengampuni kita selama hari kiamat belum tiba saatnya. Jika kematian sudah tiba saatnya maka semoga kita dalam kondisi badan dan hati yang bersih dari sifat - sifat tercela,buruk sangka pada orang lain dan mencampuri urusan orang lain. Jasmani ini akan terpisah sementara dari ruh ketika kita dicabut nyawa kita tetapi pada hari kiamat jasmani dan ruhani akan disatukan kembali seperti sedia kala dan itu mudah bagi Allah azza wa jalla. Setelah itu kita akan ditentukan tempat tinggal kita di Surga selamanya atau di Neraka selamanya. Kepada Allah lah pada akhirnya semua itu akan kembali. Orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah itu sebenarnya tidak mati melainkan hidup dan mendapatkan rejeki. Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Ali 'Imran Ayat 169

وَلَا تَحْسَبَنَّ ٱلَّذِينَ قُتِلُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ أَمْوَٰتًۢا ۚ بَلْ أَحْيَآءٌ عِندَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ
"Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki."

Semoga Allah yang Maha Agung mematikan kita Husnul Khotimah

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"




Senin, 02 September 2019

Berharaplah kepada Allah

Apa kata ulama tentang berharap kepada Allah


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Insyirah Ayat 8

وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَارْغَبْ
"dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap."

Orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah hidupnya akan selalu bergantung dan berharap kepada Allah azza wa jalla ,karena dengan keimananannya yang haqqul yaqin bahwa kepada Allahlah segala tempat meminta,memohon dan memberi pertolongan kepada para hambanya. Disaat kita sedang kesusahan,disaat kita sedang dirundung kesedihan,disaat kita banyak masalah,disaat kita kena musibah disaat kita membutuhkan pertolongan dan disaat diri kita merasa takut akan dosa yang begitu tidak terhitung banyaknya. Dalam keadaan seperti itu kita hanya berharap kepada Allah sajalah tempat kita bergantung dan memohon kepadanya agar segera diberikan jalan keluar yang baik menurut Allah saja. Karena sebaik - baik jalan keluar adalah jalan keluar yang datangnya dari Allah bukan jalan keluar dari manusia. Jika kita berharap kepada manusia belum tentu jalan keluarnya juga baik dan menyenangkan. Karena sifat manusia yang mudah dan gampang melupakan kebaikan.

Terkadang juga kebaikan dibalas dengan kejahatan,air susu dibalas dengan air tuba atau panas setahun dihapus hujan sehari. Tetapi jika kita hanya berharap kepada Allah maka Allah pasti akan menolong kita. Banyak Manusia yang tidak begitu yakin akan pertolongan Allah dan selalu berburuk sangka kepada Allah. Bahkan ada manusia yang bergantung kepada manusia karena ia merasa bahwa bos nyalah atau tuan nyalah yang menolong dia selama hidupnya yang tadinya miskin sekarang sudah menjadi kaya. Yang tadinya sakit menjadi sembuh, yang tadinya tidak makan menjadi makan, yang tadinya tidak punya duit sekarang sudah punya duit.yang tadinya nganggur sekarang sudah bekerja, yang tadinya tidak punya rumah sekarang sudah punya rumah, karena selama ini ia nurut sama bosnya atau sama tuannya. Padahal kalau kita mau sadar semuanya itu adalah atas dasar kehendak Allah azza wa jalla yang maha berkehendak.

Jika Allah tidak berkendak maka semua itu tidak akan terjadi pada diri kita. Manusia hanya sekedar berusaha akan tetapi Allah-lah yang menentukannya. Kita boleh menurut pada Manusia tetapi bukan berarti harus menjadi segalanya,apa - apa berkat bos,apa- apa karena  tuan, "Kalau bukan karena bos gue nih,keluarga gue kagak makan, Kalo bukan karena tuan gue nih, anak gue kagak bisa hidup,kagak bisa sekolah,kagak punya duit ?"Celetuknya. Sebenarnya pakerjaan itu hanya sekedar syariat pada hakekatnya adalah dari Allah juga semua itu terjadi. Jadi bukan karena faktor manusia.Semua Manusia itu punya keterbatasan dalam segala hal akan tetapi Allah itu maha segalanya. Dengan kasihnya Allah akan berikan rejeki kapada siapa siapa saja tanpa mengenal siapa diri kita,tetapi sayangnya Allah kepada hambanya hanya untuk orang - orang pilihannya saja. Berharapa kepada Allah akan lebih menenangkan hati ketimbang berharap kepada manusia. Allah itu jika berjanji pasti ditepati janjinya,akan tetapi jika manusia berjanji terkadang suka ingkar, hanya bukan orang - orang munafik saja yang janjinya ditepati. Itupun hanya sedikit saja jumlahnya.

Jika kita selalu bergantung kepada manusia dalam pengharapannya.Bukan tidak mungkin sebenarnya kita sudah masuk kedalam zona syrik. Syirik itu terbagi dua, syirik terang terangan dan syrik samar. Mendahulukan memohon kepada manusia bisa juga masuk kedalam syirik samar, karena Allah sendiri di nomor duakan dalam pilihannya. Syirik adalah kezaliman yang paling zalaim .Ketauhilah bahwa Allah itu pencemburu. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah cemburu, dan kecemburuan Allah itu ketika seorang mukmin mendatangi apa yang diharamkan oleh Allah.” (HR. Bukhari 5223 dan Muslim 2761).

Perharaplah meminta pertolongan kepada Allah saja baik dalam urusan dunia maupun dalam urusan Akhirat. Tetapi jangan lupa untuk selalu menjalankan semua perintah Allah dan Rasulnya dan menjauhi larangannya . Jika kita selalu beriman dan bertaqwa kepada Allah yang menciptakan kita. Kehidupan kita akan selalu dalam pengawasan dan perlindungan Allah. Hidup kita tidak akan kekurangan dalam hal apapun apalagi sampai meminta - minta kepada orang lain. Itu tidak mungkin, karena Allah pasti akan memelihara kita. Dan kita akan selalu diberikan jalan keluar disaat kita memohon kepadanya. Tentunya jalan keluar itu adalah jalan keluar yang baik menurut Allah dan sudah pasti akan baik juga menurut kita. Makanya tidak heran ada hamba Allah yang dicintainya itu, rejekinya datang terus tiada henti, ia tidak tidak mengejarnya tetapi rejeki mengejar dia,dunia sudah bukan lagi tujuan tetapi negeri Akhiratlah tujuannya.Jika ia memohon kesembuhan dari penyakitnya maka sembuhlah penyakitnya. Itulah salah satu contoh jika Allah sudah mencintai dan menyayangi hambanya maka Allah itu hanya berkata " Kun fayakun"."Jadilah !". Maka jadilah ia".

Semoga kita termasuk hamba Allah yang disayanginya dan berharap agar Allah memasukan kita kedalam Surganya.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"