Senin, 30 September 2019

Taatlah pada semua perintah Allah dan Rasulnya

Apa kata ulama tentang taat kepada Allah dan Rasulnya


Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat An-Nisa' Ayat 80

مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ ۖ وَمَنْ تَوَلَّىٰ فَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا

"Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka"

Kita sebagai orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya diwajibkan untuk selalu taat kepada semua perintah Allah dan Rasulnya dan Menjauhi segala larangannya. Kita hidup di dunia tidak untuk bersenang - senang menikmati kenikmatan dunia yang memperdayakan ini.Apapun yang kita lakukan didunia ini perbuatan baik atau perbuatan buruk semua akan diminta pertanggung jawaban dihadapan Allah kelak. Kita tidak bisa seenakmya menyakiti hati orang lain,merendahkan orang lain,menjatuhkan orang lain,memfitnah orang lain dan membuat rencana - rencana jahat untuk membuat kekacauan dan kebingungan orang lain. Kelak Allah azza wa jalla akan memberikan balasan kepada kita entah dibalas didunia atau dibalas diakhirat kelak. Menanam kebaikan akan berbuah kebaikan dan menanam kejahatan akan berbuah kejahatan pula. Kita di lahirkan kedua ini bukan untuk melakukan kejahatan tetapi kita diciptakan kedua ini semata - mata untuk beribadah kepada Allah yang maha pencipta.
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

'Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku'. (Surat Az-Zariyat Ayat 56)

Alangkah baiknya kita memperbanyak amalan sholeh ketimbang kita membuat rencana - rencana jahat untuk mencelakakan orang lain. Hanya untuk mendapatkan kesenangan dunia yang tidak seberapa kita sampai tega mencelakakan orang lain. Walaupun orang lain tidak melihat akan rencana jahat kita tetapi Allah azza wa jalla sangat melihat kita, dimanapun kita membuat rencana baik ataupun jahat kita tetap dalam pengawasan sang maha pencipta. Cobalah kita balik berpikir andaikan kita, saudara kita,ibu kita,istri kita,bapak kita,anak kita atau kakek kita yang dijahatin orang lain,bagaimana perasaan hati kita.Pasti hati kita tidak akan senang merasakannya. Allah azza wa jalla tidak menyuruh kita untuk berbuat jahat kepada siapapun. Tetapi Allah azza wa jalla menyuruh kita untuk hidup berdampingan saling harga menghargai dan hormat menghormati satu sama lain. Tidak perlu mengagungkan hanya diri kitalah yang benar,hanya diri kitalah yang paling bisa, hanya diri kitalah yang paling pintar,hanya diri kitalah yang paling bijaksana. Apapun penilaian kita tentang diri kita belum tentu baik dihadapan Allah azza wa jalla. Kita ini diciptakan dari setetes air hina jadi kita tidak perlu menganggap diri kita diatas segala - galanya.meresa hebat dan sombong pada sesama.

Mulailah kita ganti cara kita memandang dunia ini, jangan dilihat bahwa dunia ini milik kita, harta yang berlimpah milik kita, sawah dan ladang milik kita dan mobil mewah dan rumah gedong milik kita. Semua yang kita miliki itu adalah milik Allah bukan milik kita. Semua harta yang kita punyai itu adalah hanya dititipkan Allah kepada kita. Dan pada suatu hari dimana jasad kita sudah dikubur di dalam tanah, semua yang kita miliki itu akan ditanya oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Dari mana harta itu didapat dan dipergunakan untuk apa harta itu selama dalam genggaman kita. Apapun ocehan kita dihadapan Allah atas kebohongan kita,atas kezaliman kita, kejahatan kita, dengan membela diri maka  itu tidak ada gunanya. Karena nanti yang akan berbicara itu bukan mulut kita tetapi semua panca indera kita akan berbicara di hadapan Allah azza wa jalla. Kita jangan silau oleh moleknya dunia yang penuh dengan godaan sehingga harta dunia itu sampai melalaikan kita dari mengingat Allah. Gunakanlah harta yang kita miliki itu untuk menolong orang lain,berzakat,bersodakoh,memberi makan kepada fakir miskin dan untuk berjuang di jalan Allah lainnya. Jika itu sudah kita tunaikan maka itulah harta kita yang sebenarnya yang akan menyelamatkan kita dari azab Neraka.

Jika kita ingin benar - benar mati dalam keadaan baik maka taatilah semua perintah Allah dan Rasulnya. Para ulama dalam dakwahnya berulang kali mengatakan demikian. Seakan- akan kita bosan mendengarkannya yang monoton. Tetapi dakwah itu memang demikian bicaranya tentang Surga,Tentang Neraka,Tentang berbuat baik,jangan jahat sama orang lain,jangan berzina,tentang sodakoh,tentang zakat, tentang warisan tentang sholat,jangan makan dan minum dari uang haram atau yang haram,wajib shalat,puasa dan hukum - hukum Islam lainnya. Kita tidak boleh bosan mendengarkannya karena jika kita beramal tanpa didasari ilmu maka kerusakan yang kita perbuat lebih banyak daripada maslahat nya. Karena ilmunya seseorang bisa masuk Surga juga karena ilmunya seseorang bisa masuk neraka, karena hartanya seseorang bisa masuk surga juga karena hartanya seseorang bisa masuk neraka. karena amalnya sesorang bisa masuk surga juga karena amalnya seseorang bisa masuk neraka. Karena tutur katanya seseorang bisa masuk surga juga karena tutur katanya seseorang bisa masuk kedalam Neraka. Biasakanlah untuk selalu introspeksi setiap hari apa saja yang kita telah perbuat tentang amalan kita. Dan sering seringlah beristighfar memohon ampun kepada Allah dan tidak mengulangi perbuatan buruk kita, baik kepada Allah maupun kepada manusia.

Semoga Allah mengampuni semua dosa - dosa kita

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"


Tidak ada komentar: