Selasa, 28 Juli 2020

Umur yang panjang adalah peringatan dari Allah

Apa kata ulama tentang umur


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Fatir Ayat 37



وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَا أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَلُ ۚ أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيرُ ۖ فَذُوقُوا فَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ نَصِيرٍ


"Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan". Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun."

Allah Azza wa Jalla memerintahkan kepada kita untuk selalu berpikir tentang Akherat dengan mematuhi semua perintahnya dan menjauhi larangannya. Jangan melulu sibuk dengan urusan dunia yang penuh dengan senda gurau dan kesenangan yang memperdayakan. Tertawa - tawa yang penuh kebahagian dan menyenangkan badaniahnya bersama - temannya padahal besok ia akan mati. Hatinya yang masih dengan kebingbangan,kebingungan dan ketidakpercayaan akan hidup sesudah mati dan kebodohan dalam berpikir bahwa hidup itu berkali - kali katanya dan bukan satu kali. Umur yang semakin tua bukannya semakin pintar dalam berpikir secara ruhani tetapi yang dicari kebahagian dan kenikmatan dunia saja tanpa menghiraukan akan ibadahnya kepada Allah Azza wa Jalla. Tidak ada dalilnya baik didalam Al-Qur'an maupun Hadis bahwa kita ini hidup didunia berkali - kali. Yang benar itu hidup hanya sekali bahkan hanya beberapa menit saja,begitu kita mati dan ruh sudah berpisah dari badan maka kita tidak akan hidup lagi sebab ruh manusia itu hanya satu bukan dua,bukan tiga,bukan empat atau angka - angka tambahan lainnya.Seperti didalam ayat ini,Allah Azza wa Jalla tidak menyebutkan bahwa akan memasukan ruh pada manusia 2 ruh,atau 3 Ruh atau bilangan lainnya. Tadaburillah Surat As-Sajdah Ayat 9 ini.

ثُمَّ سَوَّاهُ وَنَفَخَ فِيهِ مِنْ رُوحِهِ ۖ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۚ قَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ

Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.(Surat As-Sajdah Ayat 9)

Setelahnya kita akan diminta pertanggungjawaban tentang kebahagian dan kenikmatan yang kita rasakan sewaktu di dunia. ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ  (“kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).” (QS. At-Takatsur[102]: 8)

Bila kita sedang bercermin cobalah untuk melihat wajah kita dengan seksama kemudian kita pikirkan apakah kita masih muda atau sudah tua.Apakah masih merasa ganteng atau sudah peot alias keriput wajah kita.Kemudian kita pikirkan lagi apakah yang sudah kita persiapkan tentang bekal untuk kita mati.Apakah kita masih menyembah Allah atau menyembah selain Allah.Apakah Uang,Mobil,Rumah,Tanah,Istri,anak atau Tangible Asset lainnya dapat melalaikan kita dari mengingat Allah atau tidak? Orang yang cerdas berpikir itu bukan dapat memecahkan segala persoalan tentang hitung menghitung urusan dunia. Tetapi orang yang cerdas adalah ia selalu berpikir tentang akan kematian kita,apakah besok atau lusa. Amalan apa yang akan bawa menghadap Allah Azza wa Jalla.

Saat ini kita sedang menginjak Tanah tetap besok kita akan di gulung tanah dan di injak - injak oleh orang yang masih hidup. Sudah tidak ada artinya siapa diri kita,apapun jabatan kita dulu,kekayaan kita yang berlimpah,hidup kita yang selalu senang,teman kita yang banyak,pengawal kita yang hebat- hebat dan nafsu syahwat yang selalu tersalurkan setiap saat dan orang - orang yang selalu memuji kita akan hebatnya dalam bersilat lidah. Jika kita sudah mati maka semua itu sirna dan sudah tanpa nama lagi.Semua orang sudah melupakan siapa diri kita. Tetapi ketika kita sudah di kubur yang kita hadapi adalah amalan buruk kita yang menyiksa Jasad dan Ruh kita kemudian ditambah lagi kita akan berhadapan dengan Malaikat Munkar dan Nakir yang tentunya akan memperlihatkan wajah yang sangat tidak ramah dengan kita bahkan dari suaranya saja sudah menakutkan. Tidak ada yang akan menolong kita,teman - teman kita yang dulu sering bercanda dengan ketawa cakakak cikikik,sekarang mereka sudah tidak ada disamping kita. Teman kita hanya amalan shaleh saja yang akan menolong dan menyelamatkan kita.

Kematian itu tidak mengenal umur memang,tetapi pada umumnya jika sudah tua umurnya maka itu sudah identik dengan dekatnya kematian seseorang. Sepintar apapun manusia dalam berhitung maka ia tidak akan dapat menghitung seseorang kapan ia mati atau kapan orang lain mati.Sebab yang tahu hanyalah Allah Subhanahu wa ta'ala.Kematian karena penyakit,kematian karena tertabrak kendaraan,kematian karena dimakan binatang,kematian karena pesawatnya hancur,kematian karena saat terjun payung parasitnya tidak terbuka.kematian saat dipengeboran minyak,kematian saat nonton Tv,kamatian saat sedang baca Qur'an,kematian saat sedang olah raga,kematian saat sedang didasar laut, kematian sedang memancing,kematian saat sedang berzina,kematian sedang bekerja dikantor, kematian saat sedang jadi pembicara,kematian saat sedang berdakwah,kematian saat sedang dipasar,kemataian saat sedang bertani kakinya digigit ular,kematian sedang bermabuk-mabukan,kematian sedang berjalan tiba - tiba ada mobil nyelonong dan menabraknya dan aneka apa yang kemudian ia meninggal dunia itu semua sebenarnya hanya sebab. Allah Ta'ala akan mematikan kita sesuai yang sudah dicatat didalam kitab takdir kita.

Maka kita jangan terlena dengan umur yang panjang apalagi sampai umur 60 tahunan kita masih asyik - asyik saja dengan kemaksiatan.Sebenarnya itu adalah peringantan dari Allah,karena Allah Azza wa Jalla masih memberikan kesempatan kepada kita untuk bertobat dan banyak beribadah kepada Allah.Kita sudah harus mulai banyak beramal shaleh yang timbul bukan karena ingin dipuji orang lain,akan tetapi semata - mata ingin agar Allah rido kepada amal ibadah kita.Jika amalan kita hanya ingin dipuji orang mungkin kita akan mendapatkan pujian dari orang tersebut tetapi amalan kita tidak akan mendatangkan pahala apalagi keridoannya.Mulailah berpikir cerdas dari sekarang mumpung masih ada umur,mulailah untuk tidak menyakiti orang lain dalam bentuk apapun,mulailah untuk banyak puasa sunnah,jika kita berniat ingin Puasa Dzulhijjah maka dalam beberapa hari lagi akan menjumpai puasa ini maka lakukannlah karena keutamaannya yang begitu besar untuk bekal kita.Mulailah untuk banyak melakukan shalat malam karena keutamaanya juga begitu besar. Pokoknya mulailah dari sekarang mengumpulkan pahala sebelum malaikat maut mendatangi kita.Jangan abaikan setiap waktu yang kita rasakan,isilah dengan kebaikan - kebaikan seperti yang di ajarkan dalam Al-Qur'an dan As-sunnah.

Semoga kita selalu dalam perlindungan Allah baik didunia maupun di Akhirat.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ


“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"


#Umur yang panjang adalah peringatan dari Allah

Selasa, 21 Juli 2020

Bersyukur punya tetangga yang baik Akhlaknya dan baik pula Budi Pekertinya

Apa kata ulama tentang Tetangga


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat An-Nisa' Ayat 36

وَٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ وَلَا تُشۡرِكُواْ بِهِۦ شَيۡـًٔا وَبِٱلۡوَٰلِدَيۡنِ إِحۡسَٰنًا وَبِذِى ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡيَتَٰمَىٰ وَٱلۡمَسَٰكِينِ وَٱلۡجَارِ ذِى ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡجَارِ ٱلۡجُنُبِ وَٱلصَّاحِبِ بِٱلۡجَنۢبِ وَٱبۡنِ ٱلسَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتۡ أَيۡمَٰنُكُمۡ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ مَن كَانَ مُخۡتَالًا فَخُورًا
"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri"


Kita wajib bersyukur kepada Allah atas semua nikmat yang telah Allah berikan kepada kita,baik nikmat Iman,nikmat Islam dan nikmat sehat wal afiat. Baik sehat Jasmani maupun sehat Ruhani,semua itu berkat Allah Subhanahu wa ta'ala yang telah menjaga kita. Dan memang sebaik - baik penjaga adalah hanya Allah saja tidak yang lain. Allah Ta'ala selalu menjaga kita dari semua godaan dan cobaan yang dapat menyusahkan kita dan menjaga dari segala penyimpangan dari ajaran Allah dan Rasulnya.Tidak ada yang wajib disembah kecuali Allah yang maha Agung dan maha Esa.Hanya kepada Allah -lah kita memohon dan hanya kepada Allah pula kita meminta pertolongan.Apapun yang kita hadapi dan apapun yang kita rasakan hanya kepada Allah-lah kita berlindung.Kita dikatakan manusia itu karena ada jasad dan ada ruh Tidak mungkin kita bisa berjalan tanpa adanya Ruh,tidak mungkin kita bisa makan dan minum tanpa adanya jasad karena ruh itu tidak memerlukan minum dan tidak memerlukan makan. Tetapi makanan ruh itu adalah sesuatu yang suci dan bersih seperti kita menuntut ilmu,bersodakoh,berpuasa,berbuat baik,mengerjakan shalat,membaca qur'an,berzikir dan semua pengalaman yang dapat menyelamatkan kita dari siksa Api Neraka.

Perlindungan Allah kepada para hambanya itu tidak pamrih atau ingin sesuatu dari kita. Allah melindungi kita karena kita melakukan apa yang telah diperintahkannya. Seperti kita mengerjakan shalat, itu artinya kita sudah menunaikan perintahnya dan shalat juga dapat mencegah dari perbuatan Keji dan Munkar. Maka Allah akan terus menjaga kita dan menyelamatkan kita dari sebab apapun selama kita selalu mengikuti perintahnya dan menjauhi larangannya. Tetapi jika kita menjauh dari perintahnya dan melakukan segala macam perbuatan keji dan munkar maka azab dunia maupun azab Neraka akan mengikutinya.Maka jika kita ingin selamat dunia mupun Akhirat maka rahasinya hanya dua yaitu ikuti semua perintah Allah dan Rasulnya dan menjauhi segala larangannya.

Ketika Allah menyuruh kita untuk berbuat baik maka penjelasanya bukan hanya berhenti di satu titik, tetapi pengertiannya sangatlah luas.Seperti kita berbuat baik kepada ibu bapak,berbuat baik kepada anak - anak Yatim,berbuat baik kepada Tetangga yang dekat maupun tetangga yang jauh,berbuat baik kepada teman sejawat,Ibnu Sabil dan Hamba sahaya,berbuat baik kepada Teman - Teman kita.Dan pada Intinya kita harus berbuat baik kepada semua ciptaan Allah bukan membencinya,mencelakainya, apalagi mendoakan yang tidak baik. Tentunya perintah itu menyarapnya hanya kepada orang- orang yang beriman dan bertaqwa saja. Selain dari pada itu hanyalah dijadikan berita sambil lalu saja.Pada kenyataannya banyak orang yang acuh ta acuh kepada sesama apalagi tetangganya,kata berbuat baik hanya semboyan atau slogan saja.

Disatu sisi ia mengerjakan shalat tetapi disisi lain ia dengki sama tetangganya,ia jahat sama tetangganya,ia dzolimi tetangganya,ia gunjing tetangganya.Sampai sampai-sampai tetangganya itu merasa tidak tenang bila ia bertemu dengannya,tidak nyaman ia berteman apalagi bertetangga dengannya. Karena sifat dan prilakunya yang buruk. Jangankan untuk bersalam - salaman untuk saling menyapa saja malah buang muka.Begitu sombongnya ia,merasa punya mobil dua dan rumah gedong sampai tega ia dengki sama tetangganya sendiri,untung berjauhan rumahnya,andaikan saja satu deretan sama kita,betapa risaunya kita,berasa tidak nyamannya kita dan betapa gelisahnya hati kita.

Didalam sebuah hadis diriwatkan bahwa dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu,ia berkata: Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam bersabda:"Demi Allah,seseorang itu belum bisa dikatakan sempurna Imannya (diulang sampai tiga kali),"Ada seorang sahabat yang bertanya:"Siapakah seorang yang belum sempurna Imannya itu?" Beliau menjawab:" Orang yang tetangganya tidak aman karena gangguannya."(Hadis Riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim).Dalam riwayat Muslim dikatakan:" Tidaklah masuk Surga orang yang tetangganya tidak aman karena gangguannya.(Kitab Riyadhus Shalihin halaman 319 no. 3)

Tetapi ternyata Allah itu baik sama kita, disamping ada yang buruk perangainya dan selalu dengki sama kita,ternyata ada yang baik juga sama kita, orang itu bila kita sapa maka iapun menyahut dan mengangguk dengan senyumnya yang membuat orang lain iri hati, pertanda bahwa hatinya penuh kasih sayang dan hatinya penuh dengan kedamaian.Kebaikan itu tidak harus saling berbagi barang, tetapi saling berbagi senyum juga kebaikan yang sangat agung nilainya.Apalagi bila kita tinggal ditengah - tengah yang rata - rata orang kaya.Maka pemberian berupa barang itu bukan sesuatu hal yang istimewa,tetapi yang istimewa buat mereka itu adalah rasa kedamaian,rasa ketenangan,rasa saling harga menghargai,rasa saling hormat menghormati,rasa saling bermurah hati dan rasa kasih sayang antar sesama.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa kita hidup di dunia ini hanya beberapa jam saja.Setelah kita mati dikubur maka semuanya akan kita tinggalkan,Rumah kita,Tabungan kita,Mobil kita,Istri kita,suami kita,anak kita dan Aneka Investasi kita semuanya akan kita tinggalkan.Yang kita bawa kedalam kubur itu hanyalah amal baik dan amalan shaleh saja. Amalan buruk juga akan kita bawa kedalam kubur untuk diminta pertanggungjawabannya. Jika kita sudah berada didalam kubur tinggal Allah Azza wa Jalla yang menentukan apakah kita akan menikmati siksa kubur atau nikmat kubur.

Semoga kita termasuk golongan orang - orang yang baik di sisi Allah subhanahu wa ta'ala


سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ


“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"


Selasa, 14 Juli 2020

Jika takut tidak adil nikahi wanita satu saja

Apa kata ulama tentang Jika takut tidak adil nikahi wanita satu saja


Allah Subhanahu wa ta'ala  berfirman dalam Surat An-Nisa' Ayat 3


وَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَىٰ فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَىٰ وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ ۖ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَلَّا تَعُولُوا

"Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya."

Apapun yang Allah Ta'ala ciptakan didunia ini sudah pasti ada pasangannya, Hewan ada pasangannya,Tumbuhan ada pasangannya,Alam ada pasangannya.Begitupun dengan manusia sudah diciptakan pasangannya yaitu Laki - laki dan Perempuan yang kemudian Allah masukan rasa kasih sayang diantara mereka sehingga terjalin dan terbentuklah sebuah keluarga yang saling cinta dan kasih sayang penuh kedamaian dan ketenangan. Namun ternyata ketenangan dan kedamaian itu ada masanya. Kita pasti akan menemukan aneka peristiwa yang dapat menggoncangkan batin kita dalam sepanjang perjalanan sebuah keluarga. Ada yang tahan terhadap cobaan dan ada juga yang berontak dan mengikuti hawa Nafsu Setan. Tidak gampang memang memupuk dan merawat sebuah keluarga itu pasti ada saja jaring - jaring laba - laba yang siap merusak organ tubuh rumah tangga kita. Jaring laba - laba  itu ada yang datang dari luar masuk kedalam rumah,tetapi ada juga jaring laba - laba itu sudah lama mendekam di rumah kita yang siap menyerang kita. Jika kita tidak sabar- sabar mengatasi setiap cobaan yang bertubi - tubi dalam berkeluaga  itu bukan tidak mungkin tubuh kita akan penuh dengan aneka banyak penyakit batin. Dan tidak kita pungkiri pada setiap rumah tangga seseorang itu pasti pernah menghadapi ujian - ujian berat baik masalah ekonomi,masalah prilaku,masalah aqidah,masalah PIL dan WIL,masalah anak - anak,masalah perasaan dan masih banyak lagi masalah - masalah lain yang dapat membuat hati dan pikiran kita rontok bagaikan kepala dipatuk burung kutilang.

Tetapi segala macam pemecahan masalahnya juga tergantung pada hati masing - masing. Ada yang sabar dan tahan bantingan walaupun diserang disemua sisi tetapi tetap aja tidak bergeming. Sabarnya super Excelent. Tapi jarang ada manusia sehebat ini,paling - paling sabar disatu sisi tetapi disisi lain ganasnya minta ampun,andaikan saja ada macan didekatnyapun dimakan pula hidup- hidup. Andaikan ada manusia mengaku tahan terhadap ujian dan cobaan pada rumah tangganya,ketauhilah bahwa manusia itu pembohong. Amarah,Emosi,Ngamuk dan ingin terjun kekubangan yang penuh dengan kekonyolan itu pasti ada. Dan itu sifat biasa karena kita manusia dan manusia tidak ada yang sempurna. Hidup didunia ini tidak akan selamanya sakit hati mulu pasti juga ada senangnya juga. Rasa senang itu tidak harus punya uang banyak,harta berlimpah dan segala hasrat yang selalu terpenuhi. Saat kita kehilangan uang 50.000 juga kemudian ketemu lagi, ternyata kita salah naro,senangnya minta ampun. Begitupun dengan rasa ingin marah dan langsung marah pasti juga pernah kita alami padahal itu ujian dan cobaan dari Allah Azza wa Jalla. Bukankah marah itu datangnya dari setan. Berarti kita sedang diperdaya oleh setan. Padahal jika kita marah diperintahkan untuk berwudhu agar dapat mengusir amarah kita. Tetapi pada kenyataanya hanya sedikit saja manusia yang mengikuti sunnah ini. Kebanyakan amarahnya langsung meluncur menghatam obyeknya dengan aneka perkataan dan tatapan yang menyakitkan hati bahkan ada yang langsung prontal membombardir dengan mengeluarkan jurus silatnya yang tidak mempesona.

Begitu juga kita didalam berumah tangga setiap hari pasti saja ada masalah dari mulai perkara kecil,perkara medium sampai ke perkara ultimate. Baru saja ngomong tentang baju robek dengan teman hidup kita, hanya dalam hitungan detik saja sudah berubah ,kenapa jadi melebar kemana - mana,perkaranya menjadi bertambah besar padahal mulanya tentang baju robek tetapi ternyata setan ikut- ikutan ingin merobek hawa nafsu kita.Punya bini satu aja pusingnya minta ampun bagaimana dua atau tiga bakalan punya sifat kapal piring terbang dirumah kita kayanya. Istri yang satu pengen Baju kebaya bermotif emas asli 24 karat,istri yang kedua pengen Baju Daster tetapi kancingnya dari berlian dan yang satu lagi pengen baju pesta yang bahannya seperti baju Cinderella . Padahal penghasilan cuma segitu - gitu aja kagak tambah - nambah. Pusiiing !!!Boro - boro bisa beli daster berkacing berlian buat beli nasi warteg aja bisanya cuma semur Tahu lagi ..semur tahu lagi. Tapi memang itulah pernah - pernik hidup didunia ini. Ada orang kerjaannya cuma supir Truk tetapi istrinya dimana - mana terkadang juga Istrinya di terlantarin begitu saja. Sepertinya Nikahnya itu hanya untuk pemuas nafsu saja.Ada juga orang punya istri tiga tetapi ia sangat baik kepada istri - istrinya dan kebetulan juga ia bisnisnya sukses. Tetapi memang Manusia itu berbeda - beda jalan hidupnya. Tetapi yang namanya manusia seperi kita bakal adil terhadap ketiga istri itu kayanya tidak mungkin karena yang kita gauli yang tiga itu semunya punya hasrat dan keinginan yang berbeda - beda dalam kesehariannya.

Sementara seorang Pria yang baik itu tidak boleh menyakiti wanita apalagi merusak dan menelantarkannya.Jika kita tidak suka pada salah satu perangainya mungkin ia masih punya sifat yang lain yang menyenangkan buat kita. Didalam sebuah riwayat disebutkan.Dari Abu Hurairah Radiyallahu anhu: Rasulullah Shalallahu alaihi wasalam,bersabda:" Janganlah seorang laki - laki mukmin memarahi seorang perempuan mukmin! Apabila tidak suka terhadap salah satu perangainya,maka masih ada perangai lain yang menyenangkan."(Hadis Riwayat Imam Muslim) ( Kitab Riyadhus Shalihin halaman 297 No. 3). Wanita itu jangan disakiti apalagi di duain,hatinya tetap merasa tidak enak walaupun terlihat diwajahnya senyum padahal hatinya tidak mau di duain atau di tigain. Walaupun kita ijin untuk nikah lagi dan ia membolehkannya tetapi tetap hati kecilnya merasa sakit kecuali kita bisa menentramkannya dengaan bisa berlaku adil dengan iming - iming uang gepokan. Tetapi walaupun dengan itu, apakah kita bisa adil ? Masih dalam tanda kutif jawabannya.
Kita mungkin bisa adil dari sisi nafkahnya tetapi disisi lain mungkin kita tidak adil dalam pertempuran malamnya. Maka yang baik itu jika kita takut tidak adil maka satu saja sudah cukup, seperti yang difirmankan Allah Azza wa Jalla ( Surat An-Nisa' Ayat 3)

Semoga kita termasuk golongan orang - orang yang baik di sisi Allah subhanahu wa ta'ala

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"






Selasa, 07 Juli 2020

Hidup tenang adalah impian umat Manusia

Apa kata ulama tentang Hidup Tenang


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Surat Al-Furqan Ayat 63

وَعِبَادُ الرَّحْمَٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا

"Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan."

Hidup dengan Hati tenang siapa yang tidak ingin,semua manusia pasti menginginkannya.Hidup tenang yang hakiki itu bukan banyaknya harta,tingginya Tahta dan banyaknya wanita cantik mengelilingi kita.Akan tetapi hidup tenang yang baik itu adalah apabila segala apapun yang kita dapatkan dari Allah Azza wa Jalla hati kita merasa cukup dan selalu mendapatkan perlindungan darinya dari setiap cobaan dan musibah dalam bentuk apapun.Allah subhanahu wa ta'ala senantiasa memberikan jalan keluar yang baik dan selalu membuka pintu hidayah dalam keimanan kita kepadanya.Dengan demikian saat kita berjalan dimuka Bumi ini,tidak ada rasa angkuh,tidak ada rasa sombong,tidak ada rasa dengki,tidak ada rasa ingin menjatuhkan orang lain,tidak ada rasa ingin nyinyir,tidak ada rasa ingin yang berlebihan,tidak ada rasa iri kepada orang lain. Akan tetapi yang ada di hati itu hanya ada rasa ingin menolong orang lain,ingin menggembirakan orang lain,ingin menyelamatkan orang lain dan ingin selalu memberi dan berbagi kepada orang lain.

Hidup tenang itu tidak bisa dikatakan relatif.Buat apa banyak uang tetapi hasil menindas dan menekan orang lain,buat apa banyak uang tetapi hasil korupsi,buat apa banyak uang tetapi hasil menipu,buat apa banyak uang dan banyak harta tetapi hasil ngutang apalagi sampai ratusan juta,apa yang akan terjadi jika kita tidak bisa bayar hutangnya,tenangnya hanya sesaat saja yang ada bukannya tenang tetapi gelisah,gundah gulana dan sport jantung yang meningkat tensinya,detaknya jantung semakin tidak normal, belum lagi ada tambahan uang haram di rumah hasil korupsi,mau tidak mau jantung juga berdebar - debar  takut ketahuan. Buat apa tingginya tahta tetapi hasil sikut sana  dan sikut sini yang ditambah lagi dengan banyak membohongi orang lain agar naik tahta.Disaat naik emang ada rasa tenang akan tetapi seiring dengan waktu lambat laun akan menjadi duri dalam daging,ujung - ujingnya Hati Gelisah lagi.Buat apa punya banyak wanita cantik tetapi semuanya dapat melalaikan hati kita dari mengingat Allah.Diwaktu - waktu tertentu memang kita akan mendapatkan rasa ketenangan dan kebahagian tetapi diwaktu lain prahara itu pasti akan terjadi menimpa kita, kemudian terjadilah keributan dahsyat di antara wanita - wanita itu, entah itu karena apa dan secara otomatis akan melibatkan kita maka semakin hebat saja pertempurannya. Ternyata bukan jaminan juga hidup tenang dengan banyak wanita cantik.

Rasa tenang yang paling sempurna itu tidak lain adalah kita selalu menyukuri nikmat yang telah Allah Azza wa Jalla berikan kepada kita. Walaupun uang kita kadang ada dan kadang tidak di dompet kita, paling - paling nyeulip juga hanya Lima ribu rupiah saja,walaupun makan Pagi kita hanya sekedar nasi dan kerecek oncom,siangnya kerecek oncom dan sorenya kerecek oncom lagi,walaupun motor kita kadang jalan kadang tidak,kalaupun jalan suka mogok ditengan jalan.Walaupun penghasilan kita di bawah UMR itupun sudah tidak berupa uang,tinggal berupa struk aja.Kalaupun sesekali ada uangnya tetapi umurnya hanya hitungan jam sudah habis.Tidak apa-apa.Semua yang kita alami dan kita miliki itu jika hati kita selalu bersama Allah maka hati kita akan tenang. Bukankah hanya dengan mengingat Allah itu hati menjadi tenang.

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenang" (Surat Ar-Ra’d Ayat 28)

Tetapi hati kita tidak akan selalu terpaut dengan Allah,jika kita sendiri menjauh dari Allah dan selalu melanggar semua perintah Allah dan Rasulnya.
Hidup tenang orang - orang yang beriman itu akan selalu berusaha sabar dalam menghadapi orang - orang bodoh dan suka Jahil kepadanya. Bodoh tentang agama yang dimilikinya dan bodoh tentang cara pengamalannya.Punya kitab Al-Qur'an dan suka membacanya tetapi tidak tahu dan tidak bisa mengamalkannya. Sehingga ucapan yang keluar dari mulutnya berbeda dengan bacaan yang terkandung didalam firman - firman Allah yang dibacanya. Didalam bacaan Al-qur'an yang ia baca itu kita harus baik sama orang lain tetapi ia tidak mengamalkan apa yang dibacanya malah cenderung lebih banyak jahilnya dari pada baiknya.Kelak pada hari kiamat orang seperti akan dilemparkan kemukanya apa yang dibacanya itu.

Tenang dan tidak tenang itu hanya diri kita sendiri yang mengatur dan mengelolanya bukan orang lain.Rasa tenang itu akan timbul apabila apa yang kita lihat dan apa yang kita rasakan yang mengganggu hati dan pikiran kita dapat diatasi dengan mudah karena kita merasa ada solusinya yang akan menolongnya yaitu Allah Azza wa Jalla. Maka kita itu harus bergantung kepada Allah bukan kepada manusia karena terkadang manusia itu banyak sifat pamrihnya.Kalau kita minta sama Allah maka Allah tidak akan minta apapun kepada kita sebagai balasan atau balas jasanya. Tertawanya orang yang ada beban dihatinya jauh berbeda dengan tertawa yang tidak ada beban dan tenang hatinya.Mulutnya tertawa padahal sebetulnya tidak ingin tertawa karena memang tidak ada yang lucu tetapi karena yang ngomong dan ngelucunya adalah tuannya maka terawalah ia.Yang dimaksud mulutnya tertawa dan hatiny tenang adalah saat kita tertawa tetapi hati kita zikir kepada Allah.Bukan tidak boleh kita tertawa karena tertawa itu juga dapat melalaikan kita dari mengingat Allah. Nabi pun pernah tertawa menunjukan hatinya tenang dan bahagia malah saat beliau tertawa sampai terlihat langit- langit mulut beliau. Dan ini dalilnya. Dari Aisyah Radhiyallahu anha,ia berkata,"Saya tidak pernah melihat Rasulullah shalallahu Alahi wasalam tertawa dengan bebas,sampai terlihat langit-langit mulutnya,biasanya beliau hanya tersenyum"( Hadis Riwayat Iman Bukhari dan Imam Muslim) (Kitab Riyadhus Shalihin halaman 645 No.1)

Semoga kita termasuk orang - orang yang selalu dapat perlindungan dari Allah Azza wa Jalla.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"

Demikian tentang Hidup tenang adalah impian umat Manusia