Jumat, 30 Juni 2017

Hukum sholat Tahiyatul Masjid

Allah.S.W.T berfirman dalam Al-Qur'an Surat At-Taubah Ayat 18

 إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ ۖ فَعَسَىٰ أُولَٰئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ

"Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk."

Masjid merupakan rumah Allah yang paling suci dari pada tempat tempat lain di dunia ini,karena tingginya kedudukan masjid dimata Allah maka semua orang yang apabila masuk kedalam Masjid wajib menjaga tempat dan adab - adabnya .Tidak ada tempat yang paling agung dimuka bumi ini kecuali Masjid.Bahkan sangat di sunnahkan yang apabila seseorang masuk masjid untuk melaksakan sholat Tahiyatul Masjid dahulu sebelum duduk walaupun pada hari Jumat dan khutbah sedang berlangsung. Karena Masjid adalah tempat suci maka wajib dijaga kebersihannya dari kotoran dan Najis. Karena kedudukan Masjid adalah sangat mulia di sisi Allah.S.W.T maka setiap kaum Muslimin yang masuk kedalamnya  baik dalam rangka untuk beribadah kepada Allah ataupun dalam rangka syiar Islam disunnahkan untuk Sholat Tahiyautl Masjid sebagai penghormatan.
Rasululllah.S.A.W bersabda :

إِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمُ المَسْجِدَ، فَلاَ يَجْلِسْ حَتَّى يُصَلِّيَ رَكْعَتَيْنِ
“Apabila salah seorang diantara kalian masuk masjid, maka janganlah duduk hingga melaksanakan shalat dua raka’at” (HR. Al Bukhori dan Muslim)

Menjaga tempat Masjid bukan saja harus bersih dari kotoran ataupun najis namun siapa saja yang sudah masuk didalamnya tidak berkata jorok,tidak boleh untuk menggunjing atau menjelek - jelekan orang lain,tidak boleh untuk bertengkar,tidak boleh untuk berdagang atau jual beli ( Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا رَأَيْتُمْ مَنْ يَبِيْعُ أَوْ يَبْتَاعُ فِيْ الْمَسْجِدِ فَقُولُوا: لاَ أَرْبَحَ اللهُ تِجَارَتَكَ وَإِذَا رَأَيْتُم مَنْ يُنْشِدُ فِيْهِ ضَالَةً فَقُولُوا: لاَ رَدَّ اللَّهُ عَلَيْكَ

“Bila engkau mendapatkan orang yang menjual atau membeli di dalam masjid, maka katakanlah kepadanya, ‘Semoga Allah tidak memberikan keuntungan pada perniagaanmu.’ Dan bila engkau menyaksikan orang yang mengumumkan kehilangan barang di dalam masjid, maka katakanlah kepadanya, ‘Semoga Allah tidak mengembalikan barangmu yang hilang.” ,dilarang berkumpul untuk kepentingan dunia ( sabda Rasulullah, “Akan datang suatu masa kepada sekelompok orang, di mana mereka melingkar di dalam masjid untuk berkumpul dan mereka tidak mempunyai kepentingan kecuali dunia dan tidak ada bagi kepentingan apapun pada mereka, maka janganlah duduk bersama mereka (HR al-Hakim jilid 4 dan dinilai hasan oleh Syaikh al-Albani).

Namun jika seseorang ingin melangsungkan akad pernikahan di dalam Masjid maka ini tidak dilarang  seperti dikisahkan dalam sebuah riwayat bahwa Dari Aisyah. Radhiyallahu ‘anha dia berkata, Rasulullah – shallallahu ‘alaihi wa sallam – bersabda,

أعلنوا هذا النكاح واجعلوه في المساجد واضربوا عليه بالدفوف
“Umumkanlah pernikahan ini, jadikanlah di masjid-masjid dan pukullah duff padanya.”. 

Tetapi ada beberapa ulama mengatakan bahwa hadist inipun di nyatakan lemah atau diragukan ke shahihannya oleh para ulama terdahulu seperti Tirmizi, Ibnu Hajar dan Al-Albany dan lainnya. Seandanya ini pun  diperbolehkan tetap wajib dijaga pula adab - adab dan hal - hal yang dilarangnya seperti tidak bercampur laki - laki dan perempuan,menyalakan musik - musik atau menyanyikan lagu - lagu yang tidak di sunnahkan karena Masjid bukan tempat untuk bernyanyi atau mendengarkan lagu. Jika tidak ingin pernikahan ini menjadi murka Allah maka lakukanlah pestanmya di Rumah - rumah atau di dalam gedung saja itu akan lebih baik dari pada di dalam Masjid,karena tidak mengganggu orang lain yang akan melaksakan sholat sunnah Tahiyatul Masjid atau ibadah lainnya

Sholat Tahiyatul Masjid juga akan gugur apabila sholat Fardu akan segera di mulai maka jika masih ada waktu untuk sholat sunnah maka lakukanlah sholat sebelum sholat wajib ( Qabliyah) dengan demikian kita akan tetap mendapatkan pahala sholat Tahiyatul Masjid. Tatapi itupun jika ada jeda antara sholat sunnah dan wajib masih ada,jika tidak ada maka segeralah mengikuti imam untuk sholat berjamaah karena sholat wajib lebih utama dari sholat sunnah. Sebagai pelajaran saja agar kita tetap selalu mendapatkan pahala sholat sunnah maka datanglah ke masjid lebih awal sehingga 2 sholat sunnahnya dapat dilaksankan, baik sholat tahiyatul masjid maupun sholat qabiyahnya.

Semoga kita selalu diberikan Rahmat dan hidayah dari Allah.S.W.T dalam beribadah kepadanya

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”




Jumat, 23 Juni 2017

Bulan suci Ramadhan meninggalkan kita

Allah.S.W.T berfirman dalam Al-Qur'an ,surat Al-kahf ayat 103-104

قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالاً -١٠٣- الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعاً -١٠٤-
Katakanlah (Muhammad), “Apakah perlu Kami Beritahukan kepadamu tentang orang yang paling rugi perbuatannya?” (Yaitu) orang yang sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka mengira telah berbuat sebaik-baiknya.”

Bulan suci Ramadhan adalah bulan yang penuh ampunan,penuh keberkahan,penuh rahmat dan penuh kasih sayang Allah kepada hambanya.Pada setiap amalan yang kita lakukan akan dilipat gandakan pahalanya oleh Allah,pada setiap permohonan akan dikabulkan oleh Allah dan pada setiap segala sesuatu yang hambanya lakukan dalam bermujahadah kepadanya akan dicatat sebagai kebaikan yang pahalanya bukan saja berlipat tetapi akan diangkat oleh Allah.S.W.T derajat hambanya itu di sisinya dan Allah ridho memberikannya.

Tetapi apakah kita termasuk orang yang setiap amalan kebaikan kita akan dilipatgandakan oleh Allah dan setiap permohonan yang kita ajukan kepada Allah tentang permintaan kita akan dikabulkan oleh Allah.S.W.T. Mari kita introspeksi diri apakah setiap amalan kita pada saat dibulan ramadhan benar - benar benar - benar ikhlas tidak dalam mengamalkannya.Apakah sesuai dengan perintah Allah dan Rasulnya atau tidak. Allah.S.W.T tahu apa yang ada didalam dada kita ,Allah maha tahu apa yang kita lakukan siang maupun malam dalam mengamalkan perintahnya. Allah berhak siapa yang layak diberikan ampunan dan siapa yang tidak layak yang tidak dikabulkan segala permohonannya.

Jangan terus merasa puas pada amalan yang telah kita lakukan dengan banyaknya baca Qur'an,Tarawih,Tahajud tidak pernah lewat,Shodakoh tidak pernah ditinggalkan dan sholat 5 waktu tidak pernah absen tetapi di sisi lain kita juga berbuat jahat sama orang lain,kelakuan dan ucapan tidak pernah dikontrol sebelum sebuah kata itu diucapkan,ucap tinggal ucap tidak peduli bahwa dirinya sedang berpuasa.Ujub,Ria dan takabur masih saja dilakukan padahal tadi malam sudah mengerjakan sholat sunnah Tahajud, kumpul - kumpul menggunjing orang lain,mencari aib orang lain padahal kita sedang beri'tikaf didalam masjid yang seharusnya kita menjaga ucapan dan prilaku yang tidak terpuji.Padahal yang ditunggu - tunggu adalah diharapkan dapat bertemu dengan Lailatul Qodar.

Jadi jika kita sedang berpuasa hendaknya menjaga diri dari perbuatan yang dapat merusak semua amalan kita dan di harapkan Allah.S.W.T menerima semua amalan yang pernah kita kerjakan.Namun tidak sedikit orang dibulan yang penuh rahmat ini tidak dimanfaatkan dengan sungguh sungguh,dibulan yang penuh berkah ini tidak di ikuti dengan banyak beramal sholeh, malah kita coreng dengan menjelek - jelekan orang lain,dengki kepada siapa saja yang kita tidak suka,menuduh orang tidak becus dalam pekerjaanya padahal kita sendiri belum tentu bisa mengerjakannya,memang paling enak itu kita menunjuk orang lain  bukan menunjuk kepada diri sendiri kalau kata pepatah "Gajah di pelupuk mata tak tampak, semut di seberang lautan tampak" bisanya kita mencari - cari keburukan dan kekurangan orang lain sementara keburukan dan kejelekan diri sendiri selalu ditutup tutupi. Beginikah cara kita membersihkan diri di bulan yang suci ini ?

Apakah kita termasuk orang - orang yang beruntung di Mata Allah .S.W.T setelah bulan Ramadhan yang penuh maghfiroh ini meninggalkan kita? jawabannya bukan hanya Allah yang tahu tetapi kita sendiri seharusnya bisa membaca pada diri sendiri apa saja amalan yang telah kita lakukan siang dan malan di bulan Ramadhan ini, apakah kita ingin di puji orang ,apakah ucapan dan prilaku kita telah menyakiti hati orang lain atau karena Ikhlas mengerjakannya. Allah.S.W.T tidak sembarangan memberikan pahala atau karunia kepada hambanya,Allah itu maha adil dan maha bijaksana .Allah tidak mungin memberikan pahala kepada orang yang hatinya penuh kebencian,dendam dan menanamkan permusuhan  kepada orang lain walaupun kita suka sholat,puasa,zakat dan Qiyamul lail tidak pernah lolos. apalagi mempertemukan kita dengan Lailatur qadar,sungguh sangat tidak mungkin.

Ketauhilah bahwa setiap amalan yang kita lakukan baik atau buruk walaupun hanya sebasar Zarrah ,Allah.S.W.T akan meminta pertanggung jawabannya kelak di hari kiamat. Allah .S.W.T berfirman dalam Surat Al-Qiyamah Ayat 36

أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى

"Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)?"

Sungguh merugilah kita bulan Ramadhan telah berlalu meninggalkan kita sementara kita tidak mengamalkan seperti orang yang beriman mengerjakannya dengan amalan yang Allah dan Rasulnya perintahkan kepada kita.Dan sungguh beruntung bagi orang - orang yang memanfaatkan  bulan Ramadhan ini diisi dengan amalan - amaln sholeh, amalan - amalan yang yang dapat menghantarkan kita kepintu Surga yang Allah.S.W.T janjikan.

Semoga kita termasuk orang - orang yang dirahmati Allah dan bukan orang - orang yang di campakan oleh Allah.S.W.T

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”



Jumat, 16 Juni 2017

Jangan melupakan Zakat dan Zakat Fitrah

Allah S.W.T berfirman dalam Surat At-Taubah ayat 103
Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka“.

Zakat adalah suatu kewajiban bagi yang mampu dan beragam Islam untuk memberikan sebuah harta dalam jumlah tertentu kepada Fakir Miskin yang ukuran nilainya berdasarkan ketentuan yang sudah ditetapkan menurut Syariat Islam. Tidak semua orang yang diwajibkan untuk berzakat,jika keadaan ekonomi seseorang dinyatakan tidak mampu untuk berzakat.Jangankan untuk berzakat buat makan sehari - hari saja kadang ada, kadang juga tidak ada. Hukum berzakat memang wajib atau fardhu karena bagian dari rukun Islam dan termasuk bagian dari ibadah yang wajib ditunaikan seperti Sholat,Berhaji,puasa dibulan romadhon,dan bersahadat. Belum sempurna Islam seseorang yang sudah mampu untuk berzakat tetapi melalaikannya,hartanya banyak,penghasilannya besar dan jumlah tabungannya ratusan juta dan uangnya selalu mondok di bank atau simpanan lebih dari satu tahun.

Karena pentingnya berzakat untuk orang yang beragama Islam,Allah.S.W.T mengancam dalam surat Ali Imran:180

وَلاَ يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَآءَاتَاهُمُ اللهُ مِن فَضْلِهِ هُوَ خَيْرًا لَّهُمْ بَلْ هُوَ شَرُُّ لَّهُمْ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَللهِ مِيرَاثُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرُُ

" “Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan di lehernya kelak pada hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”

Ancaman Allah.S.W.T adalah bukan senda gurau atau main - main,kelak dihari dimana kita dibangkitkan di dalam kubur pada hari kiamat,kita akan merasakan hasil sebuah ibadah  sewaktu didunia. Tidak ada amalan buruk atau amalan baik yang lolos dari pantauan Allah.S.W.T.Semuanya akan ada balasannya. Begitupun dengan kita melalaikan zakat yang seharusnya kita keluarkan tetapi selalu di tahan - tahan sampai akhirnya kita lupa di setiap tahun ditinggalkannya.Kemudian jika mati dalam keadaan dimana kita tidak pernah membayar zakat baik zakat Fitrah maupun Zakat Harta maka kelak Allah akan menanyai kita perihal kekayaan kita. Maka siap - siap leher kita akan mendapatkan kalung dari Neraka yang beratnya melebihi jumlah harta yang kita punyai sewaktu didunia karena kita selalu lalai dalam berzakat yaitu berupa ular Neraka yang besar ganas.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَلَا صَاحِبِ كَنْزٍ لَا يَفْعَلُ فِيهِ حَقَّهُ إِلَّا جَاءَ كَنْزُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ شُجَاعًا أَقْرَعَ يَتْبَعُهُ فَاتِحًا فَاهُ فَإِذَا أَتَاهُ فَرَّ مِنْهُ فَيُنَادِيهِ خُذْ كَنْزَكَ الَّذِي خَبَأْتَهُ فَأَنَا عَنْهُ غَنِيٌّ فَإِذَا رَأَى أَنْ لَا بُدَّ مِنْهُ سَلَكَ يَدَهُ فِي فِيهِ فَيَقْضَمُهَا قَضْمَ الْفَحْلِ

“Tidaklah pemilik harta simpanan yang tidak melakukan haknya padanya, kecuali harta simpanannya akan datang pada hari kiamat sebagai seekor ular jantan aqra’ yang akan mengikutinya dengan membuka mulutnya. Jika ular itu mendatanginya, pemilik harta simpanan itu lari darinya. Lalu ular itu memanggilnya,“Ambillah harta simpananmu yang telah engkau sembunyikan! Aku tidak membutuhkannya.” Maka ketika pemilik harta itu melihat, bahwa dia tidak dapat menghindar darinya, dia memasukkan tangannya ke dalam mulut ular tersebut. Maka ular itu memakannya sebagaimana binatang jantan memakan makanannya”. [HR Muslim no. 988]

Karena merasa bahagia dan senangnya hidup didunia dengan uang yang banyak dan harta yang berlimpah tidak membuat ia semakin bersyukur kepada Allah. Padahal dibalik semua harta yang ia kumpukan itu ada hak untuk diberikan sebagai zakat kepada para fakir miskin,Amil.Mu'allaf,Hamba sahaya dan Fisabillah. Janganlah kita bangga dengan harta yang kita miliki dan berlaku sombong dan bakhil jika Allah menghendaki untuk diambil secara paksa oleh Allah kemudian jatuh miskin baru kita sadar bahwa dulu sewaktu kita kaya tidak pernah membayar zakat apalagi shodakoh.

Jika memang, jiwa,uang dan harta kita ingin bersih dan Allah tidak akan menanyai kita dihari kiamat kelak maka berzakat adalah solusinya.Jangan pernah punya pikiran harta dan uang kita akan berkurang karena membayar zakat. Justru Allah dan para malaikat akan mengaminkan kita disaat kita sedang mencari nafkah atau karunia dari Allah. Allah akan semakin menjaga kita dari perbuatan yang dapat menjerumuskan kita ke Neraka. Allah.S.W.T akan menjaga kita dari perbuatan yang dapat melanggar perintah Agama maupun Negara. Allah.S.W.T akan memproteksi kita dari penghasilan - penghasilan yang berbau Haram dan nego - nego yang haram. Itulah jaminan dari Allah bagi orang - orang tidak bakhil sama hartanya.

Segeralah membayar zakat jangan di tunda - tunda dan sekarang adalah waktu yang tepat untuk berzakat yaitu jatuh di bulan Ramadhan, baik zakat harta maupun zakat Fitrah. Adapun ketentuan bagaimana membayar zakat harta adalah yang dihitung jumlah simpanan yang berupa uang , Emas dan Perak yang sudah tersimpan lebih dari satu tahun dan tidak pernah berkurang maka harus dikeluarkan zakatnya sebesar 2,5 % atau sudah mencapai Nishabnya (batas minimal dari harta zakat).Nishab uang adalah Rp.50 juta,jika kita punya uang tersimpan selama satu tahun dan tidak pernah berkurang dari batas minimal maka uang kita wajib untuk dizakatkan sebesar 2,5% dari 50 juta.Adapun nishab emas adalah seberat 91 3/7 gram emas dan perak adalah seberat 595 gram.

Setelah kita membayar zakat harta jangan lupa juga zakat Fitrah wajib ditunaikan yang pelaksanaanya boleh dilakukan pada saat jatuh di bulan Ramadhan baik di awal maupun di akhir Ramadhan sebelum shalat idul Fitri dilaksanakan.Adapan besaran zakat Fitrah adalah 3.5 liter (2,5 kilogram) makanan pokok yang ada di daerah bersangkutan.Makanan pokok sesuai kebiasaan ditempatnya bisa berupa Gandum,Anggur atau kurma.

Adapun cara menunaikan zakat Fitrah itu harus dengan uang atau dengan makanan pokok maka kita kembalikan kepada madzhab yang kita yakini saja .
Imam Nawawi berkata, “Tidak boleh mengeluarkan zakat fitrah dengan qimah (sesuatu seharga makanan, misal: uang). Inilah yang jadi pendapat madzhab Syafi’i. Pendapat ini juga menjadi pendapat Imam Malik, Imam Ahmad dan Ibnul Mundzir. Sedangkan Imam Abu Hanifah membolehkan. Ibnul Mundzir menceritakan bahwa Hasan Al Bashri, ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz, serta Ats Tsauri berpendapat boleh seperti Abu Hanifah. Sedangkan Ishaq dan Abu Tsaur berkata, “Membayar zakat fitrah dengan sesuatu yang senilai (misal: uang) tidak sah kecuali saat darurat.” (Al Majmu’6: 71).

Semoga kita bukan termasuk orang yang lalai zakat di hadapan Allah.S.W.T dan mengampuni segala perbuatan yang telah kita lakukan atas kelalaian kita.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

Jumat, 09 Juni 2017

Allah.S.WT mencintai orang - orang selalu membersihkan diri



Allah.S.W.T berfirman dalam Al-Qur'an surat Al -Mudatsir ayat 4-5
وَثِيَابَكَ فَطَهِّر وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ  
"dan pakaianmu bersihkanlah,dan perbuatan dosa tinggalkanlah,"

Ayat di atas menerangkan bahwa menjaga kebersihan itu wajib hukumnya baik secara badaniyah maupun secara ruhaniyah. Pada awal manusia ini di ciptakan oleh Allah.S.W.T juga dalam keadaan bersih dan suci lahir maupun batin, tidak ada satu titikpun dosa ataupun kotoran yang menempel pada jasad manusia dalam ciptaannya. Setelah si jasad ini diciptakan bersama ruhnya kemudian Allah angkat dan ditempatakan dalam singgasana yang tiada duannya yaitu Surga yang penuh keindahan .Begitu disayangnya kita dan begitu dimanjanya kita oleh Allah.S.W.T dalam proses penciptaanya,tidak ada satu Makhluk manapun yang sama dalam proses penciptaannya dibandingkan dengan proses penciptaan Manusia.

Jin pun tidak sama dalam proses penciptaanya. Setelah Jin diciptakan oleh Allah.S.W.T ruh dan badannya tidak ditempatkan didalam surga tetapi Allah tempatkan di sebuah tempat yang Allah.S.W.T kehendaki tetapi bukan di Surga. Hanya Manusia saja ditempatkan di dalam Surga namun karena atas kehendak Allah pula Manusia Surga ini akhirnya menjadi turun kebumi yaitu Nabi Adam a.s dan Siti Hawa yaitu dua orang contoh manusia yang dulu diciptakan Allah yang sangat bersih dan suci. Ternyata Surga itu hanya diperuntukan buat orang yang bersih saja bukan untuk  orang - orang yang  suka mengkotorkan diri. Jika dulu asal Manusia adalah dari Surga maka kitapun bila sudah masa kadaluarsa kita tinggal di alam dunia ini sudah habis maka kita harus kembali dan pulang ke dalam Surga, namun syaratnya adalah Badaniyah dan ruhaniayah kita harus bersih dari segala macam dosa dan maksiat.

Tidak mungkin badan kita berlumuran dosa saat kematian tiba kemudian Allah tempatkan kita di dalam hawa Surga,sungguh sangat tidak mungkin ,apalagi saat kita sedang bermain judi gaple terus tiba - tiba mati atau badan kita sedang dalam berzina dalam pelukan pacar atau pelacur tiba - tiba mati. Sungguh sangat tidak mungkin,  kita masuk dalam surganya Allah kelak. Bila kita mencari dalilnya dikitab mana pun kita tidak akan ketemu dalillnya bahwa mati dalam keaadaan berlumuran dosa pasti akan masuk surga kecuali bertaubat sebelum badan yang kotor ini di cabut nyawa kita oleh Allah.S.W.T  atau walaupun kita berlumuran dosa tetapi mati di saat kita sedang beramal sholeh walaupun hanya sekedar memberi minum seekor kucing,Allah S.W.T  bisa saja mengampuni dosa- dosa kita.

Ketauhilah bahwa Setan itu akan selalu menggoda kita kapanpun dan dimanapun,tidak peduli siapa kita apakah kita seorang yang alim atau seorang yang sudah berlumuran dosa sekalipun,setan akan terus menggoda kita sampai hari kiamat. Jangan pernah mengatakan kata "Tidak mungkin" kepada Setan bahwa karena kita orang yang sangat taat akan perintah Allah terus setan akan menyerah kepada kita.Apalagi orang yang seperti kita yang secara lahir dan batin yang masih dianggap lemah untuk digoda, sekaliber nabi saja terlempar kebumi dari Surga  karena di goda oleh setan.Allah.S.W.T berfirman dalam Surat Al-A’raf Ayat 17

ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ ۖ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ

"kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)".

Begitulah cara setan akan menggoda Manusia dari mulai lewat hidung dia masuk, jika tidak bisa maka ia akan masuk melalui Mulut ,jika tidak bisa maka masuk melalu Mata,jika tidak bisa, ia akan masuk melalui telinga,jika tidak bisa, ia akan masuk melalui kelamin.Begitulah seterusnya setan akan selalu menghadang kita untuk menjadi temannya di Neraka kelak dihari kiamat.

Hanya satu - satunya cara agar kita tetap Istiqomah dalam beribadah kepada Allah yaitu meminta kepada Allah agar senantiasa diberikan perlindungan dari godaan setan yang terkutuk. karena sekali jatuh ditangan setan hati dan prilaku kita menjadi buruk dan malas dalam beribadah ,segera perbanyak melaksanakan amal kebaikan sebab setiap amalan anak Ādam, satu hasanah akan dilipatgandakan menjadi sepuluh hasanah sampai tujuh ratus. Kecuali puasa, karena sesungguhnya puasa adalah untuk Allāh Subhānahu wa Ta’āla dan Dia-lah yang akan membalasnya (Hadits Shahih riwayat Bukhari dan Muslim).

Segera setelah kita melakukan suatu perbuatan yang melanggar perintah Allah baik secara sengaja maupun tidak disengaja untuk bertaubat dengan meminta ampun kepada Allah dengan memperbanyak Istighfar. bersihkan diri kita sebersih - bersihnya dari sifat - sifat tercela yang dapat merusak hati ini menjadi kotor dan jahat.Perbanyaklah Zikir kepada Allah agar hati kita menjadi lembut agar kita dapat menata diri kita,sebenarnya kita ini siapa dihadapan Allah,patutkah kita untuk sombong,patutkah kita untuk iri dan dengki sama orang,patutkah kita untuk memperbanyak dosa di hadapan Allah,sementara Allah selalu melihat gerak gerik kita. Begitukah cara kita berterima kasih kepada Allah dengan menjauhi larangannya dan mengabaikan perintahnya. Bukankah kita ini diciptakan oleh Allah hanya untuk menyembah kepadanya.

Beribadahlah kepada Allah.S.W.T dengan sungguh-sungguh,apabila kita akan melaksakan sholat pakailah pakaian yang bersih,tempat yang bersih dan hati yang bersih. Buanglah segala sifat ingin dipuja dan dipuji oleh orang lain .Luruskan hati kita hanya kepada Allah saja tidak kepada yang lain.Tenangkan pikiran dan buang segala urusan yang berhubungan dengan duniawi.Dan ingat meminta kepada Allah agar sholat kita tidak menjadi bahan ejekan Setan atau menjadi bahan candaan Setan.Karena hanya Allah .S.W.T saja yang dapat menghentikan godaan setan ini. Mulailah dengan Takbiratul Ihram dengan benar, jangan asal - asalan.

Tegakkan badan ditempat sholat baru Takbir lanjutkan dengan tuma'ninah,jangan Takbir sambil berjalan, Saya sendiri sering melihat orang seperti ini.Belum juga sampai ditempat karena takut ketinggalan jamaah atau karena apalah jadi takbirnya sambil berjalan.Tidak dibenarkan sholat seperti ini karena Rasulullah.S.A.W tidak pernah Takbiratul Ihram sambil berjalan. Ingatlah bahwa yang kita sembah ini adalah Allah.S.W.T yang menciptakan kita dan seluruh alam semesta ini,masa kita tidak punya adab dalam beribadah kepada Tuhan kita.

Allah S.W.T itu sangat mencintai kita dan sangat menyayangi kita,Allah tidak pernah pilih kasih kepada hambanya. Kitapun selalu diberikan kesempatan untuk berdialog dengannya dalam segala hal,tentunya jika ingin didengar dialog kita syaratnya adalah bersihkan dulu badan dan ruh kita dari segala macam kotoran baik berupa najis maupun kotoran yang menempel didalam hati kita.Selama badan kita masih memakan dari hasil korupsi jangan harap bisa didengar dialog kita kepadanya. Dan selama hati kita penuh dengan kebencian,dendam,jahat,ria,sombong,merasa diri paling benar  dan selalu ingin dipuja dan di puji oleh manusia,jangan harap juga dialog kita dengannya dapat didengar oleh Allah.S.W.T

Untuk itu mari kita bersama - sama menyembah kepada Allah.S.W.T dengan hati yang bersih dan ikhlas dalam melaksankan semua perintahnya.Agar ketika kita kembali kepada Allah.S.W.T dipenuhi rasa kebahagian, karena memang sebaik - baik tempat kembali adalah Surga yang penuh dengan kenikmatan.Kita berawal dari surga maka kembalipun harus ke surga bukan ke Neraka seperti yang para Setan inginkan.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”




                            ْ    



Jumat, 02 Juni 2017

Hukum mengusap muka setelah Sholat "Sunnah Apa Bid'ah"



Allah.S.W.T berfirman dalam surat Al-Imran ayat 103

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا

"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang  yang bersaudara".

Ayat diatas menerangkan bahwa kita ini adalah saudara sesama kaum muslimin jangan bermusuhan jangan selalu mengikuti bujukan hawa nafsu  dan terpaut oleh godaan Setan,ingatlah bahwa kita hidup di dunia ini tidak akan selamanya dan semua amalan kita baik atau buruk akan diminta pertanggungjawabkan kelak di Akhirat. Jangalah hanya karena perbedaan Furu’uddin terus kita menjadi terpecah belah dan bercerai berai saling menghujat,saling mencaci,saling membenci,saling menjatuhkan,saling menghina  dan merasa diri paling benar. Berbeda pendapat dalam soal Furu boleh saja tetapi jangan lupakan bahwa kita ini bersaudara sesama kaum Muslimin. Islam tidak mengajarkan kita untuk saling membenci antar sesama muslim maupun non Muslim. Islam adalah agama rahmatan lil alamin untuk semesta Alam yaitu agama yang membawa Rahmat dan kesejahtraan bagi umat manusia dan seleruh Alam.

Selama perbedaan Furu’uddin tidak ada penyimpangan yang sangat membahayakan dan menyesatkan dalam beribadah  kepada Allah S.W.T dan  masing masing mempunyai dalilnya, maka perbedaan pendapat itu jangan terus menjadi dalil untuk kita saling bermusuhan dan saling membenci. Jika kita melihat ada orang yang sedang menjalankan sholat kemudian di akhiri dengan salam kemudian mengusap wajah, jangan terus kita menuduh orang itu telah berbuat bid'ah  apalagi sampai di benci dan dimusuhi. Selama kita sholat dan rukun - rukunnya sudah kita tunaikan seperti di awali dengan Takbiratul Ihram kemudian di akhiri dengan salam sambil menengokan kepala ke kiri dan ke kanan sebenarnya selesai sudah sholatnya. Jika ada penambahan mengusap muka setelah salam adalah hukumnya sunnah bukan bid'ah karena Rasulullah.S.A.W juga pernah mengusap wajahnya ketika selesai sholat. 

عَنِ السَّائِبِ بْنِ يِزِيْدِ عَنْ أَبِيْهِ أنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إذَا دَعَا فَرَفَعَ يَدَيْهِ مَسَحَ وَجْهَهُ بِيَدَيْهِ -- سنن أبي داود

Dari Saib bin Yazid dari ayahnya, “Apabila Rasulullah SAW berdoa, beliau beliau selallu mengangkat kedua tangannya, lalu mengusap wajahnya dengan kedua tangannya." (HR Abu Dawud, 1275)

Sendainya juga kita melihat ada orang yang tidak menggunakan tangannya untuk mengusap wajah setelah sholat maka itu juga sah sholatnya begitupun yang menggunakannya juga sah sholatnya. Yang tidak sah atau batal dalam sholatnya itu yaitu ketika sedang sholat tidak sesuai dengan dengan rukun- rukun sholatnya atau ketika sedang sholat memperbanyak gerakan sholat dengan sengaja . Jadi jika kita telah selasai mengerjakan sholatnya maka terserah kita apakah mau langsung berzikir,bersolawat ,bersalaman atau langsung pulang juga tidak apa - apa tidak ada dalil yang melarangnya.

Seutama - utama yang benar dalam sholatnya yaitu yang khusyu dan ikhlas dalam sholatnya.Hatinya tidak ada rasa sifat ingin dipuji oleh manusia ,hatinya tidak terpaut oleh urusan dunia ,hatinya tidak pernah menoleh  kesana dan kemari, hatinya dan badannya selalu tunduk kepada Allah S.W.T ,tidak ada tuhan wajib disembah kecuali Allah.S.W.T. Badannya beribadah kepada Allah dengan rukun - rukun yang sudah ditetapkan dan ruhaniayahnya menyambung kepada Allah yang maha pencipta. Begitulah cara beribadah kepada Allah yang benar sehingga jika setelah selesai sholat kemudian ucapan dan prilaku kita akan tetap selalu terkontrol dari sifat - sifat yang dapat merusak hubungan kita dengan Allah (Habluminallah)dan hubungan kita dengan Manusia ( Habluminannas).

Ketauhilah bahwa tidak ada yang akan masuk kedalam surga karena amalannya.Jika kita mengira bahwa kita akan masuk surga karena kita banyak ibadah sholatnya, Zakatnya,Sodakohnya ,puasanya atau amalan sunnahnya maka perkiraan kita itu adalah salah. Allah.S.W.T akan memasukan kita kedalam surga jika Allah S.W.T merahmati kita. Jika kita menghitung - hitung semua amalan ibadah kita maka walaupun jumlah pahala ibadah kita 1000 x gunung uhud maka tidak akan dapat menjadi pasti kita bakal masuk kedalam surganya Allah.S.W.T karena yang berhak masuk kedalam surga adalah orang - orang yang di kehendakinya dan keridhoannya.

Dalam hadis Jabir bin Abdillah radhiyallahu’anhu disebutkan sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam,

لَا يُدْخِلُ أَحَدًا مِنْكُمْ عَمَلُهُ الْجَنَّةَ، وَلَا يُجِيرُهُ مِنَ النَّارِ، وَلَا أَنَا إِلَّا بِرَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ

“Tidak ada amalan seorangpun yang bisa memasukkannya ke dalam surga, dan menyelematkannya dari neraka. Tidak juga denganku, kecuali dengan rahmat dari Allah” (HR. Muslim no. 2817).

Untuk itu mari kita bersama - sama menjalin kebersamaan dengan saling mencintai dan saling menghargai agar kita hidup aman dan damai  dan tidak saling bermusuhan dan tidak saling membenci. Ketauhilah bahwa setan itu akan selalu menggoda kita sampai akhir jaman.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”