Jumat, 02 Juni 2017

Hukum mengusap muka setelah Sholat "Sunnah Apa Bid'ah"



Allah.S.W.T berfirman dalam surat Al-Imran ayat 103

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا

"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang  yang bersaudara".

Ayat diatas menerangkan bahwa kita ini adalah saudara sesama kaum muslimin jangan bermusuhan jangan selalu mengikuti bujukan hawa nafsu  dan terpaut oleh godaan Setan,ingatlah bahwa kita hidup di dunia ini tidak akan selamanya dan semua amalan kita baik atau buruk akan diminta pertanggungjawabkan kelak di Akhirat. Jangalah hanya karena perbedaan Furu’uddin terus kita menjadi terpecah belah dan bercerai berai saling menghujat,saling mencaci,saling membenci,saling menjatuhkan,saling menghina  dan merasa diri paling benar. Berbeda pendapat dalam soal Furu boleh saja tetapi jangan lupakan bahwa kita ini bersaudara sesama kaum Muslimin. Islam tidak mengajarkan kita untuk saling membenci antar sesama muslim maupun non Muslim. Islam adalah agama rahmatan lil alamin untuk semesta Alam yaitu agama yang membawa Rahmat dan kesejahtraan bagi umat manusia dan seleruh Alam.

Selama perbedaan Furu’uddin tidak ada penyimpangan yang sangat membahayakan dan menyesatkan dalam beribadah  kepada Allah S.W.T dan  masing masing mempunyai dalilnya, maka perbedaan pendapat itu jangan terus menjadi dalil untuk kita saling bermusuhan dan saling membenci. Jika kita melihat ada orang yang sedang menjalankan sholat kemudian di akhiri dengan salam kemudian mengusap wajah, jangan terus kita menuduh orang itu telah berbuat bid'ah  apalagi sampai di benci dan dimusuhi. Selama kita sholat dan rukun - rukunnya sudah kita tunaikan seperti di awali dengan Takbiratul Ihram kemudian di akhiri dengan salam sambil menengokan kepala ke kiri dan ke kanan sebenarnya selesai sudah sholatnya. Jika ada penambahan mengusap muka setelah salam adalah hukumnya sunnah bukan bid'ah karena Rasulullah.S.A.W juga pernah mengusap wajahnya ketika selesai sholat. 

عَنِ السَّائِبِ بْنِ يِزِيْدِ عَنْ أَبِيْهِ أنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إذَا دَعَا فَرَفَعَ يَدَيْهِ مَسَحَ وَجْهَهُ بِيَدَيْهِ -- سنن أبي داود

Dari Saib bin Yazid dari ayahnya, “Apabila Rasulullah SAW berdoa, beliau beliau selallu mengangkat kedua tangannya, lalu mengusap wajahnya dengan kedua tangannya." (HR Abu Dawud, 1275)

Sendainya juga kita melihat ada orang yang tidak menggunakan tangannya untuk mengusap wajah setelah sholat maka itu juga sah sholatnya begitupun yang menggunakannya juga sah sholatnya. Yang tidak sah atau batal dalam sholatnya itu yaitu ketika sedang sholat tidak sesuai dengan dengan rukun- rukun sholatnya atau ketika sedang sholat memperbanyak gerakan sholat dengan sengaja . Jadi jika kita telah selasai mengerjakan sholatnya maka terserah kita apakah mau langsung berzikir,bersolawat ,bersalaman atau langsung pulang juga tidak apa - apa tidak ada dalil yang melarangnya.

Seutama - utama yang benar dalam sholatnya yaitu yang khusyu dan ikhlas dalam sholatnya.Hatinya tidak ada rasa sifat ingin dipuji oleh manusia ,hatinya tidak terpaut oleh urusan dunia ,hatinya tidak pernah menoleh  kesana dan kemari, hatinya dan badannya selalu tunduk kepada Allah S.W.T ,tidak ada tuhan wajib disembah kecuali Allah.S.W.T. Badannya beribadah kepada Allah dengan rukun - rukun yang sudah ditetapkan dan ruhaniayahnya menyambung kepada Allah yang maha pencipta. Begitulah cara beribadah kepada Allah yang benar sehingga jika setelah selesai sholat kemudian ucapan dan prilaku kita akan tetap selalu terkontrol dari sifat - sifat yang dapat merusak hubungan kita dengan Allah (Habluminallah)dan hubungan kita dengan Manusia ( Habluminannas).

Ketauhilah bahwa tidak ada yang akan masuk kedalam surga karena amalannya.Jika kita mengira bahwa kita akan masuk surga karena kita banyak ibadah sholatnya, Zakatnya,Sodakohnya ,puasanya atau amalan sunnahnya maka perkiraan kita itu adalah salah. Allah.S.W.T akan memasukan kita kedalam surga jika Allah S.W.T merahmati kita. Jika kita menghitung - hitung semua amalan ibadah kita maka walaupun jumlah pahala ibadah kita 1000 x gunung uhud maka tidak akan dapat menjadi pasti kita bakal masuk kedalam surganya Allah.S.W.T karena yang berhak masuk kedalam surga adalah orang - orang yang di kehendakinya dan keridhoannya.

Dalam hadis Jabir bin Abdillah radhiyallahu’anhu disebutkan sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam,

لَا يُدْخِلُ أَحَدًا مِنْكُمْ عَمَلُهُ الْجَنَّةَ، وَلَا يُجِيرُهُ مِنَ النَّارِ، وَلَا أَنَا إِلَّا بِرَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ

“Tidak ada amalan seorangpun yang bisa memasukkannya ke dalam surga, dan menyelematkannya dari neraka. Tidak juga denganku, kecuali dengan rahmat dari Allah” (HR. Muslim no. 2817).

Untuk itu mari kita bersama - sama menjalin kebersamaan dengan saling mencintai dan saling menghargai agar kita hidup aman dan damai  dan tidak saling bermusuhan dan tidak saling membenci. Ketauhilah bahwa setan itu akan selalu menggoda kita sampai akhir jaman.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”






Tidak ada komentar: