Jumat, 23 Juni 2017

Bulan suci Ramadhan meninggalkan kita

Allah.S.W.T berfirman dalam Al-Qur'an ,surat Al-kahf ayat 103-104

قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالاً -١٠٣- الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعاً -١٠٤-
Katakanlah (Muhammad), “Apakah perlu Kami Beritahukan kepadamu tentang orang yang paling rugi perbuatannya?” (Yaitu) orang yang sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka mengira telah berbuat sebaik-baiknya.”

Bulan suci Ramadhan adalah bulan yang penuh ampunan,penuh keberkahan,penuh rahmat dan penuh kasih sayang Allah kepada hambanya.Pada setiap amalan yang kita lakukan akan dilipat gandakan pahalanya oleh Allah,pada setiap permohonan akan dikabulkan oleh Allah dan pada setiap segala sesuatu yang hambanya lakukan dalam bermujahadah kepadanya akan dicatat sebagai kebaikan yang pahalanya bukan saja berlipat tetapi akan diangkat oleh Allah.S.W.T derajat hambanya itu di sisinya dan Allah ridho memberikannya.

Tetapi apakah kita termasuk orang yang setiap amalan kebaikan kita akan dilipatgandakan oleh Allah dan setiap permohonan yang kita ajukan kepada Allah tentang permintaan kita akan dikabulkan oleh Allah.S.W.T. Mari kita introspeksi diri apakah setiap amalan kita pada saat dibulan ramadhan benar - benar benar - benar ikhlas tidak dalam mengamalkannya.Apakah sesuai dengan perintah Allah dan Rasulnya atau tidak. Allah.S.W.T tahu apa yang ada didalam dada kita ,Allah maha tahu apa yang kita lakukan siang maupun malam dalam mengamalkan perintahnya. Allah berhak siapa yang layak diberikan ampunan dan siapa yang tidak layak yang tidak dikabulkan segala permohonannya.

Jangan terus merasa puas pada amalan yang telah kita lakukan dengan banyaknya baca Qur'an,Tarawih,Tahajud tidak pernah lewat,Shodakoh tidak pernah ditinggalkan dan sholat 5 waktu tidak pernah absen tetapi di sisi lain kita juga berbuat jahat sama orang lain,kelakuan dan ucapan tidak pernah dikontrol sebelum sebuah kata itu diucapkan,ucap tinggal ucap tidak peduli bahwa dirinya sedang berpuasa.Ujub,Ria dan takabur masih saja dilakukan padahal tadi malam sudah mengerjakan sholat sunnah Tahajud, kumpul - kumpul menggunjing orang lain,mencari aib orang lain padahal kita sedang beri'tikaf didalam masjid yang seharusnya kita menjaga ucapan dan prilaku yang tidak terpuji.Padahal yang ditunggu - tunggu adalah diharapkan dapat bertemu dengan Lailatul Qodar.

Jadi jika kita sedang berpuasa hendaknya menjaga diri dari perbuatan yang dapat merusak semua amalan kita dan di harapkan Allah.S.W.T menerima semua amalan yang pernah kita kerjakan.Namun tidak sedikit orang dibulan yang penuh rahmat ini tidak dimanfaatkan dengan sungguh sungguh,dibulan yang penuh berkah ini tidak di ikuti dengan banyak beramal sholeh, malah kita coreng dengan menjelek - jelekan orang lain,dengki kepada siapa saja yang kita tidak suka,menuduh orang tidak becus dalam pekerjaanya padahal kita sendiri belum tentu bisa mengerjakannya,memang paling enak itu kita menunjuk orang lain  bukan menunjuk kepada diri sendiri kalau kata pepatah "Gajah di pelupuk mata tak tampak, semut di seberang lautan tampak" bisanya kita mencari - cari keburukan dan kekurangan orang lain sementara keburukan dan kejelekan diri sendiri selalu ditutup tutupi. Beginikah cara kita membersihkan diri di bulan yang suci ini ?

Apakah kita termasuk orang - orang yang beruntung di Mata Allah .S.W.T setelah bulan Ramadhan yang penuh maghfiroh ini meninggalkan kita? jawabannya bukan hanya Allah yang tahu tetapi kita sendiri seharusnya bisa membaca pada diri sendiri apa saja amalan yang telah kita lakukan siang dan malan di bulan Ramadhan ini, apakah kita ingin di puji orang ,apakah ucapan dan prilaku kita telah menyakiti hati orang lain atau karena Ikhlas mengerjakannya. Allah.S.W.T tidak sembarangan memberikan pahala atau karunia kepada hambanya,Allah itu maha adil dan maha bijaksana .Allah tidak mungin memberikan pahala kepada orang yang hatinya penuh kebencian,dendam dan menanamkan permusuhan  kepada orang lain walaupun kita suka sholat,puasa,zakat dan Qiyamul lail tidak pernah lolos. apalagi mempertemukan kita dengan Lailatur qadar,sungguh sangat tidak mungkin.

Ketauhilah bahwa setiap amalan yang kita lakukan baik atau buruk walaupun hanya sebasar Zarrah ,Allah.S.W.T akan meminta pertanggung jawabannya kelak di hari kiamat. Allah .S.W.T berfirman dalam Surat Al-Qiyamah Ayat 36

أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى

"Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)?"

Sungguh merugilah kita bulan Ramadhan telah berlalu meninggalkan kita sementara kita tidak mengamalkan seperti orang yang beriman mengerjakannya dengan amalan yang Allah dan Rasulnya perintahkan kepada kita.Dan sungguh beruntung bagi orang - orang yang memanfaatkan  bulan Ramadhan ini diisi dengan amalan - amaln sholeh, amalan - amalan yang yang dapat menghantarkan kita kepintu Surga yang Allah.S.W.T janjikan.

Semoga kita termasuk orang - orang yang dirahmati Allah dan bukan orang - orang yang di campakan oleh Allah.S.W.T

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”



Tidak ada komentar: