Minggu, 30 Desember 2018

Menjaga jiwa raga dari api Neraka

Apa kata ulama tentang menjaga jiwa dari Api Neraka




Allah Subhanahu wa taala berfirman dalam Al - Qur'an surat Al- Lail ayat 17-18

وَسَيُجَنَّبُهَا الْأَتْقَىالَّذِي يُؤْتِي مَالَهُ يَتَزَكَّىٰ

“Dan orang yang paling bertakwa akan dijauhkan dari api neraka, yaitu orang yang menginfakkan hartanya serta menyucikan dirinya.”

Manusia yang paling beruntung disisi Allah adalah hanya orang - orang yang bertakwa disisi Tuhannya dan selalu menjalankan semua perintahnya dan menjauhi larangannya. Takwa dalam arti yang sebenar- benarnya yaitu semua perbuatan Amalan sholeh selalu di laksankan dengan penuh kesungguhan bukan hanya sekedar diucapakan dilisannya saja dan Hati membenarkannya dengan penuh keyakinan kepada Allah azza wa jalla. Allah dalam menilai makhluknya tidak hanya melihat jasmani kita saja tetapi Allah juga melihat kondisi Ruhnya yang melekat di dalam tubuh manusia itu. Tidak semua perbuatan amalan baik akan di terima di hadapan Allah jika Ruhaniyahnya masih kotor, bimbang dan ragu tidak yakin akan keagungan,keberadaan,ke-Esaan dan kekuasaanya meliputi seluruh dan bumi. Ketauhilah bahwa Allah itu maha melihat semuaa amalan kita sampai ke lubuk hati yang paling dalam. Jika kita mengerjakan sholat tetapi hati kita ingkar kepada Allah maka sholat kita tidak akan diterima oleh Allah. Kita akan dimasukan kedalam orang- orang yang celaka yaitu orang - orang lalai dalam sholatnya. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surah al-Ma’un: 4 -5

فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ . الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ

"Celakalah orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya"  

Serusak - rusaknya jasad dan se rusaknya ruh manusia adalah manusia yang hatinya ingkar kepada Allah. Amalan sholeh si jasad sehebat apapun jika hati kita ingkar kepada Allah maka amalan itu akan menjadi sia- sia di sisi Allah subhanahu wa ta'ala. Semuanya akan di tolak oleh Allah. Keimanan dalam hati itu bukan orang lain yang merasakannya tetapi kita yang merasakannya dan Allah yang melihatnya. Jasad kita kita ini hanya menempel saja sebagai pembungkus Ruhani. Yang menggerakan badan kita ini bukanlah anggota badan kita tetapi Ruhani kita yang menggerakannya pada seluruh badan kita. Badan kita sebesar apapun jika tanpa adanya ruh itu maka jasad kita tidak akan bergerak secara alamiah. Ketika kita makan dan mulut kita dibuka, bukanlah jasad kita yang menggeraknnya tetapi ruh kita yang menggeraknnya. Maka ketika ruh itu di cabut oleh Allah badan kita ini tidaklah berfungsi apa- apa dan tidak bisa berbuat apa - apa. Badan kita tinggal menjadi mayat dan di kubur menjadi tulang- belulang bersatu dengan tanah kecuali Allah menghendaki lain untuk tetap utuh jasad manusia itu didalam kuburnya. 

Kemudian nanti di hari kiamat baru akan dibangkitkan dan dipersatukan lagi antara Ruh kita dan Jasad kita untuk diminta pertanggungjawaban atas perbuatan kita selama di dunia. Jika kita termasuk orang yang baik dan tidak ingkar kepada Allah dan Rasulnya maka akan di masukan kedalam Surga tetapi jika kita termasuk orang jahat dan ingkar kepada Allah akan di masukan kedalam Neraka. Jadi jiwa raga kita ini harus dijaga dengan baik yang didasari dengan penuh keimanan dan keikhklasan. Rawatlah jasad kita ini dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang baik bersumber dari yang halal agar badan kita menjadi sehat dan kuat sehingga prilaku dan tingkah poleh kita baik pula. Tetapi bukan badan saja yang harus kita beri makan menjadi agar sehat. Ruhani kitapun harus kita beri makan agar tetap menjadi bersih dan suci. Hanya makanan ruhani itu bukanlah seperti makanan jasmani.Makanan ruhani itu hubungannya dengan Habluminallah dan habluminannas seperti mengerjakan sholat,bersodakoh,dzakat,infak,pergi Haji,berpuasa, berbuat baik sama orang lain,menolong orang lain,tidak menyakiti hati orang lain, tidak memfitnah orang lain,tidak berbuat jahat baik ucapan maupun perbuatan.

Buat apa juga badan kita sehat segar dan bugar jika ruhani kita kotor. Badan kita sehat tetapi suka menyakiti hati orang lain,badan sehat tetapi tidak pernah menolong orang lain, badan kita sehat tetapi tidak pernah sembahyang,badan kita sehat tetapi suka memfitnah orang lain, badan kita sehat tetapi suka menganiaya orang lain, badan kita sehat tetapi suka berzina, badan kita sehat tetapi tidak pernah puasa di bulan Ramadhon dan badan kita sehat tetapi tingkah lakunya selalu melanggar perintah Allah dan Rasulnya.

Baik -baiklah menjaga jasmani dan ruhani kita didunia ini agar pulang tidak salah jalan. Jika salah jalan berarti kita termasuk orang -  orang yang merugi di hari kiamat.Sebab kehidupan kita yang sebenarnya adalah bukan di sini tetapi di negeri akhirat. Mumpung kita masih dialam dunia perbanyaklah berbuat amal kebajikan seperti yang diperintahkan Allah dan Rasulnya. Jangan mengikuti jalan kehendak setan yang selalu menggoda kita agar terjerumus ke dalam lubang kemaksiatan. Pergunakanlah untuk setiap menit atau setiap detik dengan berdzikir kepada Allah. Perbanyaklah mengingat kematian agar kita tetap di dalam kolidor jalan yang benar yaitu jalan yang di ridhoi Allah subhanahu wa ta'ala.

Jika kita sudah terlanjur banyak berbuat dosa, ketauhilah bahwa Allah itu maha pengampun dan maha penyayang kepada para hambanya yang mau bertobat . Bertobatlah dengan penuh kesungguhan dan penyesalan kepada Allah. Karena hanya itulah satu - satunya jalan agar kita pulang kenegeri akhirat dengan selamat.

Semoga Allah mengampuni semua dosa kita.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"


Minggu, 23 Desember 2018

Manusia yang merugi di hari Kiamat

Apa kata ulama tentang manusia yang merugi




Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an surat Al ‘Ashr Ayat 1-3

وَالْعَصْرِإِنَّ الْإِنسٰنَ لَفِى خُسْرٍ
إِلَّا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا۟ بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا۟ بِالصَّبْرِ

"Demi masa,Sungguh, manusia berada dalam kerugian,Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran."

Allah azza wa jalla telah bersumpah di dalam Al-qur'an yang ditujukan kepada semua umat manusia di alam dunia ini bahwa kita yang hidup di dunia yang fana ini dalam kerugian yaitu rugi pada saat ketika kita mati dan di bangkitkan di hari kiamat tiada membawa bekal apa- apa. Kita akan di giring ke jurang Neraka untuk di lempar oleh para Malaikat penjaga Neraka karena sebab kita dulu mengesampingkan semua perintah Allah dan Rasulnya. Dulu ketika badan kita sehat tidak mau melaksanakan sholat,dulu ketika badan kita sehat tidak mau beramal sholeh menolong para fakir miskin dan anak yatim,dulu ketika kita punya uang tidak mau berzakat,berinfak,sedekah, dulu ketika tiba masa puasa wajib tidak mau melaksanakannya.

Kenapa kita tidak pernah mau mendengar seruan para ulama agar kita berbuat baik,mengerjakan amal sholeh dan melaksanakan semua perintah Allah dan Rasulnya.Mustahil kita tidak mengerti seruan mereka itu. Hanya kitanya saja yang memang malas melaksakannya. Kita akan menyesal dan sedih yang meresap kedalam hati dan batin kita, ketika kita sudah berada di alam Barzah. Tatapi semua penyesalan itu sudah tidak ada gunanya. Tidak perlu menyalahkan orang lain dan tidak perlu menyalahkan siapa - siapa. Yang salah adalah diri kita sendiri karena tidak pernah mau berfikir tentang kematian. hanya hawa nafsu yang selalu kita pertuhankan. Sekarang kita sudah di alam kubur sendirian tidak ada siapa - siapa yang akan menolong kita, kecuali amal sholeh kita yang kita kerjakan sewaktu di dunia.Yang kita rasakan sekarang adalah Azab kubur atau Nikmat kubur. Sudah tidak ada gunanya berteriak minta ampun atau  bertobat.

Dunia ini memang elok dan menggoda sehingga sampai menyulap umat manusia lalai dari semua perintah Allah dan Rasulnmya. Padahal semua kenikmatan yang kita rasakan itu hanya sebentar saja setelah itu badan kita menjadi lelah dan jenuh lagi menghadapi semua persoalan dunia yang tak kunjung berhenti. Kesibukan dunia yang melelahkan ini jika tidak dibarengi dengan selalu Dzikir kepada Allah banyak manusia yang stres,tidak sabar,pemarah dan berburuk sangka kepada Allah. Padahal berburuk sangka kepada Allah itu tidak boleh dan dosa hukumnya. Semua yang kita rasakan baik kebahagian,kenikmatan dan kesedihan adalah semua itu ujian dari Allah kepada hambanya. Bila sabar menghadapinya maka pahala yang besar dan ditinggikan derajatnya di sisi Allah subhanahu wa ta'ala. Namun sayang kebanyakan manusia banyak yang inkar dan kufur kepada Allah. Kecuali orang - orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya  yang sudah mendapatkan petunjuk.

Ada segolongan manusia yang hidupnya selalu membahagikan dirinya sendiri dengan menghambur-hamburkan uang yang ia dapatkan hanya untuk kenikmatan sesaat, tanpa  memberi  kepada pakir miskin dan anak yatim  atau tanpa di barengi dengan infak,zakat dan shodakoh. Padahal sebenarnya uang yang ia dapatkan itu ada hak orang lain yang harus dibagi bukan untuk dirinya sendiri. Yang ia cari selama hidupnya adalah bagaimana ia hidupnya senang dan bahagia. Tempat yang jauh sampai ke ujung duniapun ia kejar hanya untuk mencari kebahagian dan kenikmatan yang semu. Uang sudah bukan  lagi perkara yang sulit buatnya.Seakan - akan dunia adalah miliknya. Sementara didekat rumahnya sendiri ada orang yang sudah 3 harian belum makan. Jangankan untuk jalan - jalan ke Mall,uang untuk makan pada hari ini saja tidak ada. Nanti pada hari kebangkitan kita akan ditanya tentang kenikmatan dan kebahagian yang kita rasakan itu.Sekarang kita masih saja berkelit dengan hati dan pikiran kita, tetapi kelak kita mendapatkan buku catatan yang kita terima dengan tangan kiri kita dengan mengatakan " Buku apakah ini dan celakalah kami". Tetapi semua penyesalan itu sudah terlambat kita tanggal tunggu saja perintah Allah kepada Malaikat Penjaga Neraka untuk di lembar ke jurang Neraka yang paling dalam.

Kehidupan yang kekal dan abadi bukanlah didunia yang kita rasakan saat ini. Kehidupan yang sebenarnya adalah adanya di negeri Akhirat yaitu negeri tempat adanya Surga dan Neraka. Nanti manusia akan terpisah menjadi 2 Golongan yaitu golongan yang masuk surga selamanya dan golongan yang masuk Neraka selamanya. Golongan yang masuk Surga adalah golongan yang selama hidupnya di dunia selalu mentaati perintah Allah dan Rasulnya dan golongan yang masuk neraka adalah golongan yang selama hidupnya didunia selalu mengingkari semua perintah Allah dan Rasulnya. Setelah itu kehidupan dunia akan berakhir dan semuanya hanya akan menjadi cerita penduduk Surga dan Cerita penduduk Neraka. Allah Subhanahu wa ta'ala sudah menutup dan menghancurkan tentang alam dunia ini. Tidak ada riwayat yang menjelaskan bahwa setelah dunia ini berakhir dan Kiamat Kubro sudah dilaksakan kemudian akan ada dunia dan makhluk lain yang baru.Tidak ada,Yang ada juga menurut Al-qur'an dan hadist adalah setelah dunia ini kiamat dan hancur tidak ada lagi kehidupan alam dunia tetap sudah digantikan menjadi alam akhirat yang sudah Allah tentukan tempatnya.

Dunia yang kita pijak sekarang inilah tempat mendulang pahala sebanyak - banyaknya ada pahala dari hasil yang di laksanakan secara berwujud nyata dan ada pahala yang di cari secara ghoib. Pahala dari hasil berbentuk nyata seperti menunaikan sholat,menunaikan dzakat,berpuasa,memberi shodakoh dan infak,menolong orang lain,membaca Qur'an,menuntut ilmu. Sementara pahala didapat dari hasil amalan ghoib adalah berdzikir kepada Allah sebanyak banyaknya yang di sebutkan dalam hati.

وَاذْكُر رَّبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعاً وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالآصَالِ وَلاَ تَكُن مِّنَ الْغَافِلِينَ

"Dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai"(Surah Al-A'raf Ayat 205)

Semua amalan sholeh yang sesuai dengan petunjuk Al-qur'an dan Sunnah jika di laksakan dengan benar dan yakin maka hasilnya akan mendapatkan pahala dan mendapatkan ridho dari Allah subhanahu wa ta'ala. Dan tidak ada amalan baik maupun buruk yang lolos dari penglihatan Allah dan semua akan diminta pertanggungjawabannya kelak di hari kiamat. Di dalam Al-Qur'an dan Hadist sudah diterangkan semuanya, baik tentang kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat jadi sudah tidak perlu lagi akan adanya keraguan di dalam hati kita. Jika mengaku beriman kepada Allah dan rasulnya maka ikutilah semua petunjuknya dan menjauhi larangannya. Kejarlah pahala walau hanya sekedar senyum kepada orang lain dengan penuh keikhlasan. Jangan malas mencari pahala karena itu yang akan menyelamatkan kita dari siksa api neraka.

Ingatlah bahwa kita di ciptakan kedunia ini bukan untuk mencari kenikmatan dan kebahagian dunia. Allah ciptakan kita hanya semata - mata untuk menyembah kepadanya dengan segala petunjuk yang benar.Allah subhanahu wa ta ala befirman dalam Al-qur'an di surat Adz –Dzariyat ayat 56

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْأِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُون

“Tidak Aku ciptakan jin dan Manusia melainkan hanya untuk beribadah kepada-Ku.”


Semoga kita bukan termasuk orang - orang merugi di hari kiamat kelak

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"

Minggu, 16 Desember 2018

Semakin tua semakin kufur nikmat

Apa kata ulama tentang Kufur Nikmat



Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat An-Nahl ayat 83

يَعْرِفُوْنَ نِعْمَتَ اللّٰهِ ثُمَّ يُنْكِرُوْنَهَا وَاَكْثَرُهُمُ الْكٰفِرُوْنَ
"Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya dan kebanyakan mereka adalah orang yang ingkar kepada Allah."

Manusia yang paling beruntung di dunia ini adalah manusia yang di dalam kehidupan keseharian nya selalu melibatkan Allah yang maha kuasa dan maha pemberi, baik dalam keadaan sedih maupun dalam keadaan bahagia. Kesedihan dan kebahagian hakiki yang dirasakan olehnya yaitu orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya adalah bukan kesedihan karena kemiskinan himpitan ekonomi, musibah yang datang silih berganti atau cobaan hidup yang lain bertubi - tubi yang di rasakannya. Tetapi ia akan merasa sedih apabila saat ia menemukan kenikmatan dan kebahagian ia lupa dari bersyukur kepada Allah yang telah memberinya itu.Ia akan merasa sedih saat ia telah melakukan kesalahan dan dosa kepada Allah. 

Manusia yang benar - benar beriman dan bertakwa kepada Allah hidupnya tidak pernah merasa sedih atau takut karena kurang harta,kurang tahta,cobaan hidup kemiskinan,cobaan penyakit,kurang pujian atau kurang bersifat duniawi. Karena pada hakekatnya ia sudah tahu bahwa semua itu sudah Allah yang mengaturnya. Allah maha tahu kadar hambanya yang sudah ditetapkan.Allah tidak akan memberikan cobaan harta yang berlimpah jika hambanya belum siap memikulnya.Allah tidak akan memberikan penyakit kepada hambanya diluar batas kemampuan hambanya. Allah maha tahu kadar kemampuan hambanya bila diberikan segala macam cobaan. Allah tidak akan memberikan cobaan kepada hambanya kalau bukan ada solusinya. Setiap ada kesusahan pasti ada kemudahan.
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Alam Nasyroh ayat 5

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan"

Jika kita terkena musibah apapun jenisnya maka mintalah solusinya kepada Allah.Berdoalah sungguh - sungguh kepadanya. Utarakan semua keinginan kita di hadapan Allah. Akan lebih terasa oleh kita jika saat berdoa dilakukannya di waktu malam hari dimana orang-orang sudah pada tidur pulas, kita bangun dari tidur kita kurang lebih pukul 2 keatas. Kemudian lakukan mandi Taubat,Sholat Taubat,Sholat Tahajud dan Sholat Hajat kemudian dilanjutkan dengan Dzikir sebanyak- banyaknya, setelah itu kita berdoa kepada Allah dengan memohon apa saja yang baik. Allah pasti mendengar doa kita.Tidak ada doa yang tidak didengar dan tidak ada doa yang tidak dikabulkan hanya sabarlah dan tunggulah. Selama doa itu baik dan selama tubuh kita juga bersih dari makanan yang haram. Pasti Allah akan menjawab tentang permohonan kita. Tetapi jangan lupa jika sudah dikabulkan doa kita dan apa yang kita inginkan sudah ada didepan mata maka bersyukurlah kepada Allah dengan memujinya.

Allah Subhanahu wa ta'ala sangat mencintai hambanya yang banyak bersyukur dan selalu bersyukur atas semua nikmat yang diberikannya. Karena Allah juga menjanjikan kemudian Allah abadikan di dalam Al-Qur'an bahwa barang siapa bersyukur kepada Allah maka akan ditambah nikmatnya tetapi jika kita ingkar dari nikmatnya maka sesunggunya ajab Allah itu sangat pedih..

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". ( Surat Ibrahim ayat 7)

Ciri - ciri hamba Allah yang bersyukur kepada Allah bukan hanya mengucapkan kalimat "Alhamdulillah" tetapi juga dibarengi dengan melakukan Amalan sholeh lainnya. Menunaikan sholat lima waktu,bersodakoh,berzakat,berpuasa,berhaji jika mampu,pergi umroh dan berbuat baik kepada orang lain. Allah subhanahu wa ta'ala tidak melihat tubuh kita yang tua atau muda dalam melaksanakan rasa syukur kepadanya. Selama hambanya ikhlas dan tunduk pada semua perintah Allah dan Rasulnya. Maka Allah akan ridho memberikan rahmatnya kepada hambanya itu. Allah akan jamin segalanya baik didunia maupun Akhirat. Jangan seperti si Anu usianya sudah tua renta tetapi dalam kehidupan kesehariannya sangat jauh dari Allah,Sholat dia tinggalkan,Dzakat dia abaikan dan semua perbuatan baik dia sepelekan. Pada setiap ucapannya selalu mengandung dosa,berdusa dan menipu sana - sinia.

Tidak ada orang yang simpati pada orang tua ini karena kehidupannya yang selalu melanggar perintah Allah dan Rasulnya. Jangankan untuk bersyukur kepada Allah, berterima kasih kepada yang telah berbuat baik kepadanya saja  tidak pernah ia lakukan. Hidupnya suram dan Hatinya hitam. Sepertinya Allah akan terus memanjangkan umurnya sampai kapan orang tua ini mau bertobat dan bersyukur kepadanya. Tetapi memang jika Allah sudah menentukan takdir para hambanya tidak ada kekuatan yang dapat menghalanginya. Ternyata sampai detik - detik terakhirnyapun. Ketika Allah mencabut nyawanya tidak ada tanda - tanda kebaikan yang keluar dari mulutnya, kecuali satu ucapan yang membuat kita tercengang, ia teriak sejadi - jadinya membuat bulu kuduk kita merinding. " Setan adalah Tuhanku" itulah kata terakhir yang orang tua itu di ucapkan ketika sakaratul maut mendatanginya. Mungkin juga tidak sedikit di alam dunia yang luas ini peristiwa kematian yang sangat mengagetkan jantung dan melemaskan badan kita. Tentunya kita tidak ingin meninggal seperti itu. Yang kita inginkan adalah mati dalam keadaan baik di sisi Allah dan dimata Manusia. Dan semoga kita ditakdirkan sebagai ahli Surga bukan akhli Neraka.

Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu. pernah meriwayatkan sebuah hadist berikut ini, Ketika kami mengantar jenazah seorang sahabat di pekuburan Baqi’ al-Gharqad, tiba-tiba Rasulullah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. datang kepada kami, kemudian beliau duduk dan kami pun duduk bersama beliau. Pada saat itu, beliau memegang sebuah kayu (tongkat), kemudian beliau menggali tanah dengan kayu tersebut, seraya berkata, ‘Tidak seorang pun di antara kalian yang bernafas, kecuali telah ditetapkan kedudukannya di dalam surga atau neraka, dan telah ditetapkan baginya sebagai orang yang celaka atau sebagai orang yang selamat.’ Mendengar ucapan Nabi tersebut, seorang sahabat mengajukan pertanyaan, ‘Ya Rasulullah, apakah sebaiknya kami menyerah kepada ketetapan takdir yang telah digariskan bagi kami, tanpa beramal sedikit pun?’

Kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. menjawab, ‘Siapa pun yang telah ditetapkan sebagai seorang yang akan mendapatkan kebahagiaan, maka ia akan beramal menurut amalan orang-orang yang ditetapkan akan mendapatkan kebahagiaan. Dan siapa saja yang ditetapkan sebagai seorang yang akan mendapat kesengsaraan, maka ia akan beramal menurut amalan orang-orang yang akan mendapat kesengsaraan. Oleh karena itu, beramalah kalian masing-masing, karena setiap orang akan diberi kemudahan menurut takdirnya masing-masing. Jika ia telah ditetapkan sebagai orang yang bahagia, maka ia akan memperbanyak amal kebajikan yang akan mengantarnya menuju kebahagiaan.Sebaliknya, jika ia telah ditetapkan sebagai orang yang celaka, maka ia akan memperbanyak amal-amal keburukan yang mengantarnya menuju kesengsaraan."

Ternyata memang Kematian yang bahagia dan kematian yang buruk itu sudah menjadi Takdir Allah azza wa jalla. Ketika rambut kita sudah mulai memutih dan wajah kita sudah mulai keriput dan jalan kita juga sudah segagah dulu maka sudah seharusnya semakin taat pada semua perintah Allah dan Rasulnya.Perbanyaklah bersyukur kepada Allah dengan mengikuti semua perintahnya dan menjauhi semua dilarang nya. Tidak ada kata terlambat untuk bertobat kepada Allah selama dunia belum kiamat maka pintu tobat masih terbuka lebar. Jangan merasa masih muda kemudian sholat di tunda - tunda karena kematian itu adalah Misteri dan rahasia Allah yang tidak bisa diteliti oleh ilmu pengetahuan Manusia.

Semoga kita termasuk hamba Allah yang bersyukur

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"





Minggu, 09 Desember 2018

Jangan berdoa minta kematian dipercepat

Apa kata ulama tentang minta Mati



Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an  Surat Al-Hijr Ayat 5

مَا تَسْبِقُ مِنْ أُمَّةٍ أَجَلَهَا وَمَا يَسْتَأْخِرُونَ

"Tidak ada suatu umatpun yang dapat mendahului ajalnya, dan tidak (pula) dapat mengundurkan(nya)."

Kita hidup dengan di lahirkan kedunia ini bukan kebetulan dan bukan faktor kesengajaan kita sebagai makhluk. Akan tetapi semua itu sudah di atur oleh yang maha segala pencipta seluruh alam semesta beserta isinya yaitu Allah azza wa jalla. Kita sebagai makhluk yang sangat lemah di hadapan Allah tidak perlu memikirkan bagaimana  proses pembuatan alam semesta dan makhluk ciptaannya ini di ciptakan, karena kita tidak akan sanggup membedahnya sepintar apapun kita tetap tidak akan mampu walau oleh iblis sekalipun .Otak dan kepintaran kita yang diberikan oleh Allah hanya untuk memikirkan dibalik semua penciptaan Makhluk dan Alam semesta ini ada yang menciptakannya bukan terjadi dengan sendirinya. Karena proses penciptaan makhluk dan alam semesta ini, Allah subhanahu wa ta'ala tidak menghadirkan saksi . Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam  Surat Al-Kahf Ayat 51

مَا أَشْهَدْتُهُمْ خَلْقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَا خَلْقَ أَنْفُسِهِمْ وَمَا كُنْتُ مُتَّخِذَ الْمُضِلِّينَ عَضُدًا
"Aku tidak menghadirkan mereka (iblis dan anak cucunya) untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi dan tidak (pula) penciptaan diri mereka sendiri; dan tidaklah Aku mengambil orang-orang yang menyesatkan itu sebagai penolong"

Kemudian semua yang di ciptakan Allah itu juga ada masanya tidak ada yang abadi. Semua makhluk dan semua ciptaannya di alam dunia ini akan di hancurkan dan hilang tanpa bekas.Kehidupan alam dunia  ini akan berakhir dan hancur kemudian berganti menuju kehidupan alam Akhirat yang kekal dan abadi. Setelah itu semua makhluk Allah baik beriman maupun yang tidak beriman kepada Allah akan dimita pertanggungjawaban di hadapan Allah kelak. Allah akan menuntut kepada kita semua tentang apa saja yang telah dilakukan selama hidup di dunia ini. Yang akan di minta pertanggungjawaban di hadapan Allah itu bukan saja tentang ibadah kepada Allah saja akan tetapi bagaimana prilaku dan ucapan kita pada sesama makhluk ciptaannya. Dimasa pertanggungjawaban itu kita tidak bisa berbohong karena Allah sudah mempunyai buku catatan amalan kita selama di dunia. Dan yang berbicara ketika ditanya oleh Allah itu bukan mulut yang berbicara tetapi Tangan dan Kaki juga ikut bicara. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-qur'an Surat Ya Sin Ayat 65.

الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَىٰ أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
"Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan."

Didalama masa kita hidup didunia ini, kita oleh Allah dan Rasulnya sudah diberikan tuntunan melalui Al-Qur'an dan Sunnah bagaimana cara kita beribadah yang benar,cara bersyukur yang benar,cara hidup yang benar,cara berdoa yang benar,cara berprilaku yang benar,cara berkata yang benar dan cara berfikir yang benar. Jangan di lakukan hanya sekedar Asal, asal ibadah,asal berdoa,asal bersyukur,asal berkata dan asal berfikir. Jika hanya sekedar asal ujungnya bukan kebaikan malah keburukan dan kedurhakaan kepada Allah,bukan pahala yang kita terima tetapi dosa dan azab Allah yang kita dapatkan. Allah tidak memandang siapa kita, Tetapi Allah akan memandang kepada kita tentang ketakwaan kita kepadanya. Orang yang benar- benar bertakwa dan beriman kepada Allah dan rasulnya sudah pasti hidupnya tidak akan sembarangan dalam melakukan perbuatan yang melanggar semua perintah Allah  dan Rasulnya. Walaupun mendapat cobaan akan selalu berfikir baik kepada Allah tidak akan berburuk sangka kepada Allah, karena ia yakin semua cobaan itu datangnya dari Allah untuk mengukur keimanan dan kesabaran kita kepadanya.yaitu Allah yang maha tahu dan maha melihat baik perkara yang nyata maupun perkara yang ghoib.

Jika kita sabar menerima cobaan yang datang dari Allah apapun cobaan yang datang kepada kita,pasti Allah sudah memberikan jalan keluarnya tinggal tunggu dan sabar. Asalkan masalah itu bukan kita sendiri yang membuatnya.Jika kita telah berbuat jahat sama orang lain sudah barang tentu Allah tidak akan menolong kita karena kita sudah melanggar perintah Allah dan Rasulnya untuk tidak berbuat jahat sama orang lain. Cobaan yang ditolong sama Allah itu adalah cobaan yang alami bersumber dari sunnatullah yaitu hukum berdasarkan ketetapan Allah  misalnya kita dicoba punya penyakit yang tak kunjung sembuh, cobaan kesendirian karena belum punya jodoh,cobaan prahara rumah tangga yang terus bertengkar,cobaan anak yang durhaka kepada orang tua,cobaan karena kita miskin walaupun kita sudah berusaha,cobaan karena kita terkena musibah bencana Alam sehingga rumah kita hancur,cobaan karena istri atau suami kita yang selingkuh, cobaan karena istri atau suami yang galaknya minta ampun,cobaan karena wajah kita yang buruk rupa,cobaan karena anggota tubuh kita yang tidak sempurna, cobaan karena kita sering di hina,difitnah dan di olok - olok orang lain,

Tetapi walaupun cobaan bertubi - tubi kita tetap harus suudzon kepada Allah,kita tidak boleh berburuk sanggka kepada Allah. Berdo'alah kepada Allah sungguh - sungguh dengan penuh keimanan yaitu dengan menjaga jiwa kita tetap bersih dari perbuatan yang di larang dan mengikuti semua perintah Allah dan Rasulnya,agar doa kita di dengar dan dikabulkan. Kita tidak boleh karena banyaknya cobaan yang datang kepada kita karena sudah tidak tahan kemudian kita berdoa meminta kematian kita di percapat atau minta mati hari ini atau minta mati besok. Jika kita berdoa demikian maka hukumnya Haram karena melawan takdir Allah.seperti di sampaikan oleh seorang ulama besar yaitu Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Ustaimin rahimahullah menjelaskan,

والنهي هنا للتحريم؛ لأن تمني الموت فيه شيء من عدم الرضا بقضاء الله، والمؤمن يجب عليه الصبر

“Larangan di sini adalah haram (bukan makruh, pent), karena berangan-angan agar mati adalah perbuatan tidak ridha dengan takdir Allah. Seorang mukmin wajib bersabar dengan takdir Allah"

Kamatian itu sudah takdir Allah dan Manusia tidak boleh memintanya. Kamatian akan datang dengan sendirinya tanpa dimintapun hanya tinggal tunggu saja masa kadalursa umur kita. Obat yang paling mujarab dari banyak ataupun sedikitnya cobaan kepada kita adalah hanya berdoa . Seperti yang di sabdakan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasalam. 

لَا يَتَمَنَّيَنَّ أَحَدُكُمْ الْمَوْتَ لِضُرٍّ نَزَلَ بِهِ فَإِنْ كَانَ لَا بُدَّ مُتَمَنِّيًا فَلْيَقُلْ

“Janganlah seseorang di antara kalian mengharapkan kematian karena tertimpa kesengsaraan. Kalaupun terpaksa ia mengharapkannya, maka hendaknya dia berdoa,

اللَّهُمَّ أَحْيِنِي مَا كَانَتْ الْحَيَاةُ خَيْرًا لِي وَتَوَفَّنِي إِذَا كَانَتْ الْوَفَاةُ خَيْرًا لِي

“Ya Allah, berilah aku kehidupan apabila kehidupan tersebut memang lebih baik bagiku dan matikanlah aku apabila kematian tersebut memang lebih baik untukku.

Itulah yang di perintahkan baginda kita Muhammad Rasulullah shalallahu alaihi wasalam kepada kita semua. Jangan kita minta mati walaupun ditimpa kesengsaraan hidup yang sangat pahit. Sabar, pasti Allah akan memberikan jalan keluar yang baik buat kita karena sebaik - baik jalan keluar adalah jalan keluar yang datangnya dari Allah saja. Tidak ada manusia yang tidak punya masalah didalam hidupnya,semuanya pasti punya masalah baik besar maupun kecil. Sabar dan berdoa yang baik kepada Allah. Jangan berdoa minta mati karena belum tentu jika kita mati bakal masuk Surga. Mintalah panjang umur,sehat dan banyak rejeki disaat waktu - waktu yang bila kita berdoa tidak akan ditolak doa kita.

Semoga kita mati dalam keadaan baik dan Khusnul Khotimah dan di masukan kedalam golongan orang - orang yang sholeh.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"



Minggu, 02 Desember 2018

Berwudhu dan berzikir sebelum tidur

Apa kata ulama tentang berwudhu dan berzikir sebelum tidur


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an surat An-naba ayat 9

وَجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًا
"dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat,"

Kita diperintahkan untuk tidur oleh Allah agar badan kita tetap sehat. Tetapi tidur yang diperintahkan oleh Allah itu adalah tidur yang tidak melupakan kehadirannya saat akan melakukan tidur itu yaitu dengan berwudhu terlebih dahulu sebelum tidur . Memang tidak wajib hukumnya tetapi sangat di anjurkan untuk dilaksanakannya karena banyak keutamaan di dalamnya dan akan lebih afdol jika di tambah dengan berzikir kepada Allah . Selain Pahala yang akan di dapat juga akan terjaga kesucian jiwa kita,terhalang dari gangguan setan,dijauhkan dari mimpi buruk dan jikalau kita wafat maka jiwa kita sudah dalam lindungan Allah subhanahu wata'ala karena saat menjelang tidur kita sudah berwudhu dan berzikir  terlebih dahulu. Dengan membiasakan berwudhu dan berzikir terlebih dahulu sebelum beranjak tidur maka itu adalah salah satu kebiasaan yang sangat baik yang harus kita pertahankan, jangan sampai kita termasuk menjadi manusia yang lalai dari mengingat Allah. Andaikan kita wafat pada malam itu maka jasmani kita sudah dalam keadaan suci karena wudhu dan zikirnya kita,kemudian di hari kiamat kelak orang - orang yang sering berwudhu wajahnya akan bercahaya sehingga akan tampak perbedaannya dengan manusia yang lainnya.

Kita mungkin pernah merasakan akan tidur kita yang gelisah karena mimpi kita yang buruk. Didalam tidur kita itu banyak mimpi - mimpi yang sangat menakutkan dan menyeramkan. Padahal sebelum mimpi buruk itu terjadi,kita belum pernah yang namanya melompat di atas tebing yang ketinggian jurangnya sangat tajam, jangankan dibawahnya hutan belantara,yang di bawahnya sungai aja belum pernah mengalaminya. Tau - tau di dalam mimpi kita itu malah melakukannya dengan terjun bebas tanpa ada tali ataupun parasit yang ada di punggung kita. Dengan penuh ketakutan kita teriak sekencang - kencangya. Sontak keluarga kita pada bangun karena teriakan kita yang sangat mengagetkan. Masih untung mimpi kita itu di dalam lingkungan keluarga kita. Coba bayangkan jika teriakan mimpi kita itu ,saat kita sedang menginap di rumah saudara kita ,betapa malunya kita.Mereka pada bangun dan esok paginya pasti akan menjadi bahan perbincangan yang  membuat kita menjadi malu dan menggelikan, sudah umur setua kita masih mimpi seperti anak kecil. Andaikan saja kita berwudhu dan berzikir dahulu sebelum tidur mungkin mimpi kita tidak akan seburuk itu.

Orang yang berwudlu sebelum tidur kemudian berdoa kepada Allah maka kita juga akan terhindar dari gangguan setan. Di beberapa daerah masih ada paham - paham tentang ilmu hitam yang menjadi solusi jika kita telah menyakiti hati mereka seperti di tolak cinta,tidak kebagian jatah warisan padahal bukan haknya atau faktor kebencian lainnya, maka ia akan menggunakan cara - cara hitam yaitu dengan cara menyantet atau meneluh agar orang yang telah menyakiti hatinya dengan cara menggangu dan merusak jiwanya setiap malam. Walaupun didalam Islam perbuatan seperti itu hukumnya haram dan dosa besar bagi pelakunya. Tetapi sepertinya hukum Allah itu mereka abaikan demi hati mereka menuju kepuasan akan kebenciannya kepada yang di bencinya. Walaupun demikian jika kita berhadapan dengan manusia seperti ini maka berlindunglah kepada Allah dari kejahatan malam dengan berdoa,berzikir dan berwudhu sebelum tidur , kemudian bangun di tengah malam untuk melaksanakan sholat tahajud ditambah lagi dengan berzikir dan terus riyadhoh dilaksanakan terus menerus. Dengan demikian Allah pasti akan melindungi kita dari semua kejahatan dimalam hari.Disamping itu disiang harinya kita tetap berbuat baik kepada siapapun dengan saling harga menghargai dan saling hormat menghormati antar sesama.

Tidak sedikit kaum muslimin  yang melalaikan sunnah ini yaitu berwudhu dan berzikir sebelum beranjak ke tempat tidurnya padahal keutamaannya begitu besar. Karena ini adalah perintah dari Rasul maka kita ikuti perintahnya. Dari Al- Bara bin Azib radhiyallahu anhu  mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi salam bersabda  "  إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلَاةِ
"Jika engkau hendak mendatangi tempat tidur maka berwudhu'lah sebagaimana wudhu mu untuk sholat". Jika memang kita sangat mencintai Rasulullahrasulullah shallallahu alaihi wasallam  maka ikutilah segala perintahnya. Dan apa yang beliau sabdakan maka kita laksanakan dan kita amalkan. Dalam melaksanakan perintah Allah dan Rasulnya itu yang wajibnya itu dilaksanakan dan di amalkan bukan memperbanyak retorika. Tidak ada gunanya disisi Allah jika kita benyak retorika tetapi pengamalannya kosong. Kita menyuruh orang lain berbuat baik sementara kita sendiri malah mengotori jasmani dan rohani kita. Tunjuklah diri sendiri dahulu sebelum menunjuk orang lain. Jangan - jangan kita sendiri yang akan kena ajab Allah.

Ketauhilah bahwa balasan ajab Allah itu benar dan kita akan merasakannnya jika kita mati. Sekarang mungkin kita masih bisa berdusta dihadapan manusia tetap sesungguhnya Allah maha tahu akan isi hati kita. Mumpung kita masih hidup dan pintu tobat masih terbuka lebar. Ikutilah segala perintah Allah dan Rasulnya dengan penuh kesungguhan dan tidak ada keraguan. Sucikanlah seluruh jasmani dan ruhani kita dari semua kotoran, baik kotoran dari najis jasmani maupun dari kotoran hati ruhani. Allah itu hanya menerima kembali hambanya yang sudah bersih dan suci ,jika tidak maka Allah akan memberi kita ajab api neraka yang sudah menunggu kita, untuk di bersihkan kita dengan siksaan yang sangat pedih bertahun - tahun lamanya.  Berwudhu dan berzikir adalah perintah Allah dan Rasulnya. Jika kita ingin wafat dalam keadaan baik maka sering - seringlah kita berwudhu dan perbanyaklah berzikir kepada Allah baik di waktu pagi maupun diwaktu petang. Maka sangat di anjurkan jika kita akan tidur untuk berwudhu terlebih dahulu karena kita tidak tahu ajal kita apakah di waktu malam atau di siang hari. Hanya Allah yang maha tahu. Setelah berwudhu di laksankan kemudian berzikirlah sampai mata kita tertidur.

Semoga Allah subhanahiu wa ta'ala mengampuni dan merahmati kita

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"