Minggu, 16 Desember 2018

Semakin tua semakin kufur nikmat

Apa kata ulama tentang Kufur Nikmat



Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat An-Nahl ayat 83

يَعْرِفُوْنَ نِعْمَتَ اللّٰهِ ثُمَّ يُنْكِرُوْنَهَا وَاَكْثَرُهُمُ الْكٰفِرُوْنَ
"Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya dan kebanyakan mereka adalah orang yang ingkar kepada Allah."

Manusia yang paling beruntung di dunia ini adalah manusia yang di dalam kehidupan keseharian nya selalu melibatkan Allah yang maha kuasa dan maha pemberi, baik dalam keadaan sedih maupun dalam keadaan bahagia. Kesedihan dan kebahagian hakiki yang dirasakan olehnya yaitu orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya adalah bukan kesedihan karena kemiskinan himpitan ekonomi, musibah yang datang silih berganti atau cobaan hidup yang lain bertubi - tubi yang di rasakannya. Tetapi ia akan merasa sedih apabila saat ia menemukan kenikmatan dan kebahagian ia lupa dari bersyukur kepada Allah yang telah memberinya itu.Ia akan merasa sedih saat ia telah melakukan kesalahan dan dosa kepada Allah. 

Manusia yang benar - benar beriman dan bertakwa kepada Allah hidupnya tidak pernah merasa sedih atau takut karena kurang harta,kurang tahta,cobaan hidup kemiskinan,cobaan penyakit,kurang pujian atau kurang bersifat duniawi. Karena pada hakekatnya ia sudah tahu bahwa semua itu sudah Allah yang mengaturnya. Allah maha tahu kadar hambanya yang sudah ditetapkan.Allah tidak akan memberikan cobaan harta yang berlimpah jika hambanya belum siap memikulnya.Allah tidak akan memberikan penyakit kepada hambanya diluar batas kemampuan hambanya. Allah maha tahu kadar kemampuan hambanya bila diberikan segala macam cobaan. Allah tidak akan memberikan cobaan kepada hambanya kalau bukan ada solusinya. Setiap ada kesusahan pasti ada kemudahan.
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Alam Nasyroh ayat 5

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan"

Jika kita terkena musibah apapun jenisnya maka mintalah solusinya kepada Allah.Berdoalah sungguh - sungguh kepadanya. Utarakan semua keinginan kita di hadapan Allah. Akan lebih terasa oleh kita jika saat berdoa dilakukannya di waktu malam hari dimana orang-orang sudah pada tidur pulas, kita bangun dari tidur kita kurang lebih pukul 2 keatas. Kemudian lakukan mandi Taubat,Sholat Taubat,Sholat Tahajud dan Sholat Hajat kemudian dilanjutkan dengan Dzikir sebanyak- banyaknya, setelah itu kita berdoa kepada Allah dengan memohon apa saja yang baik. Allah pasti mendengar doa kita.Tidak ada doa yang tidak didengar dan tidak ada doa yang tidak dikabulkan hanya sabarlah dan tunggulah. Selama doa itu baik dan selama tubuh kita juga bersih dari makanan yang haram. Pasti Allah akan menjawab tentang permohonan kita. Tetapi jangan lupa jika sudah dikabulkan doa kita dan apa yang kita inginkan sudah ada didepan mata maka bersyukurlah kepada Allah dengan memujinya.

Allah Subhanahu wa ta'ala sangat mencintai hambanya yang banyak bersyukur dan selalu bersyukur atas semua nikmat yang diberikannya. Karena Allah juga menjanjikan kemudian Allah abadikan di dalam Al-Qur'an bahwa barang siapa bersyukur kepada Allah maka akan ditambah nikmatnya tetapi jika kita ingkar dari nikmatnya maka sesunggunya ajab Allah itu sangat pedih..

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". ( Surat Ibrahim ayat 7)

Ciri - ciri hamba Allah yang bersyukur kepada Allah bukan hanya mengucapkan kalimat "Alhamdulillah" tetapi juga dibarengi dengan melakukan Amalan sholeh lainnya. Menunaikan sholat lima waktu,bersodakoh,berzakat,berpuasa,berhaji jika mampu,pergi umroh dan berbuat baik kepada orang lain. Allah subhanahu wa ta'ala tidak melihat tubuh kita yang tua atau muda dalam melaksanakan rasa syukur kepadanya. Selama hambanya ikhlas dan tunduk pada semua perintah Allah dan Rasulnya. Maka Allah akan ridho memberikan rahmatnya kepada hambanya itu. Allah akan jamin segalanya baik didunia maupun Akhirat. Jangan seperti si Anu usianya sudah tua renta tetapi dalam kehidupan kesehariannya sangat jauh dari Allah,Sholat dia tinggalkan,Dzakat dia abaikan dan semua perbuatan baik dia sepelekan. Pada setiap ucapannya selalu mengandung dosa,berdusa dan menipu sana - sinia.

Tidak ada orang yang simpati pada orang tua ini karena kehidupannya yang selalu melanggar perintah Allah dan Rasulnya. Jangankan untuk bersyukur kepada Allah, berterima kasih kepada yang telah berbuat baik kepadanya saja  tidak pernah ia lakukan. Hidupnya suram dan Hatinya hitam. Sepertinya Allah akan terus memanjangkan umurnya sampai kapan orang tua ini mau bertobat dan bersyukur kepadanya. Tetapi memang jika Allah sudah menentukan takdir para hambanya tidak ada kekuatan yang dapat menghalanginya. Ternyata sampai detik - detik terakhirnyapun. Ketika Allah mencabut nyawanya tidak ada tanda - tanda kebaikan yang keluar dari mulutnya, kecuali satu ucapan yang membuat kita tercengang, ia teriak sejadi - jadinya membuat bulu kuduk kita merinding. " Setan adalah Tuhanku" itulah kata terakhir yang orang tua itu di ucapkan ketika sakaratul maut mendatanginya. Mungkin juga tidak sedikit di alam dunia yang luas ini peristiwa kematian yang sangat mengagetkan jantung dan melemaskan badan kita. Tentunya kita tidak ingin meninggal seperti itu. Yang kita inginkan adalah mati dalam keadaan baik di sisi Allah dan dimata Manusia. Dan semoga kita ditakdirkan sebagai ahli Surga bukan akhli Neraka.

Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu. pernah meriwayatkan sebuah hadist berikut ini, Ketika kami mengantar jenazah seorang sahabat di pekuburan Baqi’ al-Gharqad, tiba-tiba Rasulullah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. datang kepada kami, kemudian beliau duduk dan kami pun duduk bersama beliau. Pada saat itu, beliau memegang sebuah kayu (tongkat), kemudian beliau menggali tanah dengan kayu tersebut, seraya berkata, ‘Tidak seorang pun di antara kalian yang bernafas, kecuali telah ditetapkan kedudukannya di dalam surga atau neraka, dan telah ditetapkan baginya sebagai orang yang celaka atau sebagai orang yang selamat.’ Mendengar ucapan Nabi tersebut, seorang sahabat mengajukan pertanyaan, ‘Ya Rasulullah, apakah sebaiknya kami menyerah kepada ketetapan takdir yang telah digariskan bagi kami, tanpa beramal sedikit pun?’

Kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. menjawab, ‘Siapa pun yang telah ditetapkan sebagai seorang yang akan mendapatkan kebahagiaan, maka ia akan beramal menurut amalan orang-orang yang ditetapkan akan mendapatkan kebahagiaan. Dan siapa saja yang ditetapkan sebagai seorang yang akan mendapat kesengsaraan, maka ia akan beramal menurut amalan orang-orang yang akan mendapat kesengsaraan. Oleh karena itu, beramalah kalian masing-masing, karena setiap orang akan diberi kemudahan menurut takdirnya masing-masing. Jika ia telah ditetapkan sebagai orang yang bahagia, maka ia akan memperbanyak amal kebajikan yang akan mengantarnya menuju kebahagiaan.Sebaliknya, jika ia telah ditetapkan sebagai orang yang celaka, maka ia akan memperbanyak amal-amal keburukan yang mengantarnya menuju kesengsaraan."

Ternyata memang Kematian yang bahagia dan kematian yang buruk itu sudah menjadi Takdir Allah azza wa jalla. Ketika rambut kita sudah mulai memutih dan wajah kita sudah mulai keriput dan jalan kita juga sudah segagah dulu maka sudah seharusnya semakin taat pada semua perintah Allah dan Rasulnya.Perbanyaklah bersyukur kepada Allah dengan mengikuti semua perintahnya dan menjauhi semua dilarang nya. Tidak ada kata terlambat untuk bertobat kepada Allah selama dunia belum kiamat maka pintu tobat masih terbuka lebar. Jangan merasa masih muda kemudian sholat di tunda - tunda karena kematian itu adalah Misteri dan rahasia Allah yang tidak bisa diteliti oleh ilmu pengetahuan Manusia.

Semoga kita termasuk hamba Allah yang bersyukur

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"





Tidak ada komentar: