Jumat, 24 Februari 2017

Keutamaan bershodaqoh




Allah S.W.T berfirman dalam Al-Qur'an  surat Al-Baqarah ayat 254

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنْفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لَا بَيْعٌ فِيهِ وَلَا خُلَّةٌ وَلَا شَفَاعَةٌ ۗ وَالْكَافِرُونَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa'at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim.

Shodaqoh adalah apa saja yang dapat diberikan kepada seseorang dengan hati yang Ikhlas sebagai wujud rasa syukur kita kepada Allah dan atas nikmat yang sudah diberikannya. Dan tidak mengharapakan balasan dari orang yang diberi maupun balasan dari Allah.S.W.T kecuali hanya keridoannya saja yang kita cari. Bagaimana bentuk balasannya itu semua terserah Allah saja apakah akan dibalas didunia atau dibalas di Akhirat kelak.

Sebagai hamba Allah yang beriman akan adanya Negeri  akhirat dan hari Pembalasan tentunya kita harus sering sadar bahwa kita ini hidup hanya sebentar saja. Maka dengan batasan waktu yang sebentar ini ,tentunya juga kita harus pandai - pandai memanfaatkan peluang dengan banyak beribadah kepada Allah salah satu diantaranya adalah banyak melakukan Shodaqoh. Apapun bentuk shodakohnya apa saja baik berupa uang  atau  jasa, dengan memberikan bantuan tenaga maupun pikiran kepada siapa saja yang membutuhkannya atau berupa barang yang layak pakai untuk diberikan kepada masyarakat yang terkena musibah akibat bencana Alam sebagai bentuk rasa kepedulian dan rasa empati pada sesama dalam bentuk hubungan horizontal sesama makhluk Allah .S.W.T  (Habluminannas).

Rezeki yang diberikan oleh Allah kepada kita tentunya bukan saja  untuk kita semuanya tetapi didalamnya terdapat ada hak orang lain. Semestinya kita sadar akan hal ini,namun manusia kebanyakan pura -pura tidak tahu atau pura - pura belum mengerti. Segala apa yang ia peroleh semata - mata hasil kerja kerasnya bukan karena ada pihak lain. Padahal hasil kesuksesanya dalam berusaha juga karena ada faktor yang maha tersembunyi yaitu Allah.S.W.T. Manusia hanya sekedar berusaha tetapi tetap saja Allah yang menentukan segalanya. Namun kebanyakan manusia tidak mengerti dan selalu ingkar akan semua nikmat yang Allah berikan.

Sifat kikir yang tertanam didalam lubuk hatinya semakin hari semakin bertambah,setiap uang yang  ia dapatkan selalu di hitung - hitung,buat nabung sekian,buat anak sekian,buat jalan - jalan sekian. buat beli anu sekian ,Tidak pernah terbesit sedikitpun dalam hitungannya untuk fakir miskin sekian atau untuk amal jariah sekian. Hatinya sudah tertutup oleh sifat keserakahan duniawi.
Uang yang banyak dan harta yang berlimpah telah menutupi anggota tubuhnya dari ketaatan kepada Allah .S.W.T. Padahal kalau dia tahu akan keutamaan  sodaqoh selain mendapatkan keberkahan dalam hidup,dapat menghapus dosa, membawa ketenangan di alam kubur, mendapatkan naungan di Akhirat , dapat memadamkan murka Allah dan masih banyak keutamaan lainnya.maka barang sedikitpun ia tidak akan meninggalkanya ibadah shodaqohnya.

Untuk itu mari kita bersodaqoh dengan penuh keikhlasan.Jangan berharap akan balasan harta yang berlimpah setelah sodaqoh ditunaikan.Biarkan saja Allah sendiri yang akan memberikan penilaian terhadap kita.Percayalah Allah akan menggantinya apa yang telah kita keluarkan.Jangan takut menjadi Miskin karena banyak sodaqoh karena memang tidak ada yang jatuh miskin karena sodaqoh.Harta yang kita punyai jika tidak dipakai dijalan Allah,maka kelak diakhirat harta kita akan menjadi petaka dan penghalang jalannya masuk kedalam Surga. Sungguh rugilah kita dimana orang - orang sudah masuk kedalam Surga yang penuh kenikmatan,kita masih antri di padang Ma'sar untuk di hisab akan harta kita,dimanakah harta itu didapat dan buat apa harta itu digunakan.Tidak akan ada yang terlewati akan penghisaban di Akhirat kelak walaupun hanya seberat Biji Sawi.

Firman Allah.S.W.T dalam surat Al-anbiya ayat 47


وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَإِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا وَكَفَى بِنَا حَاسِبِينَ

“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikit pun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun pasti Kami mendatangkan (pahala) nya. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan”

Besar kecilnya Sodakoh jangan menjadi penghalang untuk menjalankanya. Dimata Allah.S.W.T  besar dan kecilnya sodakoh bukan suatu ukuran yang penting nilai sebuah keIkhlasanya.Buat apa juga Sodaqoh puluhan juta Rupiah namun setelahnya ia beritakan juga kepada teman - temannya " Kemaren si Anu datang kerumah saya untuk  minta sumbangan buat perbaikan Masjid ,udah saya transfer 30 juta tapi tidak  tahu tuh uangnya buat apaan jangan -jangan buat benerin Rumahnya".Ujarnya dengan penuh curiga. Semoga kita tidak seperti orang ini ya. Kalau mau nyumbang ya nyumbang jangan ada kata - kata apapun, sayang duitnya kalau nyumbang tapi tidak Ikhlas. Yang ada bukan Pahala malah murkanya Allah yang datang kepadanya,tinggal tunggu waktu aja balasanya di Alam Kubur. Belajarlah kuat untuk menahan kesombongan,sebisa mungkin disaat sodaqoh tangan kanan yang melakukannya tetapi tangan kiri tidak mengetahuinya. 

Diriwayatkan dalam sebuah hadist bahwa :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada tujuh golongan orang yang akan diberi naungan oleh Allah pada hari ketika tidak ada naungan kecuali naungan dari-Nya. Seorang pemimpin yang adil. Seorang pemuda yang tumbuh dalam [ketaatan] beribadah kepada Allah ‘azza wa jalla. Seorang lelaki yang hatinya bergantung di masjid-masjid. Dua orang lelaki yang saling mencintai karena Allah, mereka berdua bertemu dan berpisah karena-Nya. Seorang lelaki yang diajak oleh seorang perempuan yang memiliki kedudukan dan kecantikan lalu dia berkata, ‘Aku takut kepada Allah’. Seorang lelaki yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi, sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya. Dan seorang lelaki yang mengingat Allah dalam kesendirian lalu mengalirlah air matanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kita mungkin saja beranggapan bahwa semua amalan kita sudah banyak dan rasa - rasanya sudah cukup buat bekal di Akhirat kelak dari mulai sodaqoh yang tidak pernah absen,Sholat wajib yang selalu di jalankan, sampai amalan sunnah yang tidak pernah kita tinggalkan. Kemudian pada suatu ketika, kita di wafatkan oleh Allah namun di Alam Kubur ternyata kita tidak diberikan kenikmatan Surga barang sedikitpun.Lalu kita bertanya kepada diri sendiri kemana larinya semua amalan yang pernah kita lakukan dulu sewaktu hidup di Alam dunia. Kenapa Akhirnya menjadi seperti ini. liang kubur yang gelap,ruangan kubur yang menghimpit badan, udara yang sangat bau tidak sedap dan  hawa panas yang sangat menyengat anggota tubuh. Jawabannya adalah mungkin saja kita sangat sombong akan semua amalan ibadah kita. Semua amalan kita tidak didasari dengan penuh keikhlasan dan yang dicari bukan keridhoannya.


سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”












Jumat, 17 Februari 2017

Menghidupkan kembali Sunnah -sunnah Rasulullah.S.A.W




Allah.S.W.T berfirman dalam Al-qu'an Surat An-Nisa' Ayat 59

َا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلً

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya


Ayat diatas kurang lebih menerangkan bahwa kita sebagai orang yang beriman wajib patuh dan mentaati perintah Allah dan Rasulnya. Apapun yang Allah.S.W.T perintahkan melalui perantara yaitu Nabi kita Muhammad.S.A.W  baik yang ada dalam Al-Qur'an maupun berupa Sunnah yang disampaikan beliau maka kita wajib mengikutinya,agar kita terhindar dari jalan yang salah dalam menjalankan ibadah kepada Allah dan selamat dari siksa Api Neraka. 

Dalam menjalankan perintah untuk beribadah kepada Allah itu ,tentunya tidak asal Ibadah dengan se-enak kita,semuanya harus bersumber dari Al-Qur'an maupun Sunnah Nabi Muhammad.S.A.W. Kita tidak bisa beribadah dengan mengarang dari hasil akal pemikiran kita tanpa diambil dari Sunnah-sunnah yang beliau ajarkan kepada kita.Para ulama terdahulupun mereka beribadah kepada Allah sumbernya dari Al-Qur'an dan Sunnah Rasul bukan dari hasil semedi di dalam Gua atau hasil puasa 40 hari 40 Malam.

Sebagai wujud rasa cinta kita kepada Allah dan Rasulnya adalah dengan mentaati perintahnya dan menjauhi larangannya. Mentaati perintah dari Rasul kita Nabi Muhammad.S.A.W diantaranya adalah dengan menghidupkan Sunnah - sunnah yang pernah diajarkan oleh Rasulullah  kepada para Sahabat  kemudian diteruskan oleh para Wali, diteruskan lagi oleh  para Ulama,Para Ustad dan kemudian sampai kepada kita-kita. Sehingga dengan adanya Sunnah-sunnah  yang bersumber dari Rasulullah itu kita tidak salah dalam beribadah kepada Allah.S.W.T.

Adalah suatu hal yang wajar bila ada berbedaan pendapat di antar para ulama tentang penafsiran suatu Sunnah Rasul. Namun bukan berarti dengan adanya perbedaan itu terus umat Islam menjadi pecah belah dalam menyikapinya. Mungkin ulama yang satu berpendapat lain karena mereka menemukan hadist yang benar dan bersumber dari Rasulullah.S.A.W sementara Ulama yang lain juga menemukan Hadist yang sumbernya dari Rasulullah.S.A.W. Tetapi jika diantara para ulama itu masih terus saling membela diri dengan argumen -argumen yang mereka kuasai,yang bingung nantinya adalah yang sedang menuntut Ilmunya kepada Para Ulama itu, ulama mana yang harus dipegang ucapannya.Karena urusan ibadah itu pasti bukan angan-angan atau khayalan dan sudah harus dikerjakan.Karena umat bingung mana yang harus di pakai akhirnya umat beribadahnya banyak yang tidak sesuai Sunnah .

Kita mungkin masih bertanya - tanya apa itu Sunnah Rasul? Sunnah Rasul adalah suatu perkara yang pernah dilakukan oleh Rasulullah.S.A.W seperti perbuatannya,ucapannya,cara Ibadahnya dan keputusan-keputusanya yang semua itu menjadikan patokan sumber kedua setelah Al-,qur'an . Suatu contoh didalam Al-qur'an kita diwajibkan untuk Shalat tetapi bagaimana caranya sholat di Al-qur'an tidak merinci secara detil bagaimana step-stepnya. Maka sumber keduanya diambil dari Sunnah Rasul bahwa shalat dikerjakan di mulai dengan Takbirlatul Ihram kemudian Ruku,lalu Sujud kemudian duduk diantara 2 sujud kemudian salam.Rasulullah.S.A.W bersabda.
“Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihatku shalat.”. (HR. Baihaqi, 2/298)

Dengan menghidupkan Sunnah dalam melakukan  ibadah kepada Allah tentunya ibadah kita akan menjadi semakin sempurna. Tetapi karena keterbatan ilmu terkadang sholat kita banyak sekali kekeliruannya dari mulai gerakan shalat yang tidak benar,pakaian yang kurang benar sampai bacaan sholat yang tidak sesuai sunnah. Tentunya untuk mencapai kesempurnaan dalam Sholat  itu harus dengan cara menuntut Ilmu baik dengan menghadiri di Majlis - Majlis Ilmu atau dengan sering mendengarkan siaran Radio atau Televisi yang mengupas tentang Ilmu Agama Islam. Tanpa dengan menuntut Ilmu kemungkinan sholat kita akan menjadi kurang sempurna atau mungkin salah.

Namun bukan hanya Ibadah sholat saja yang harus sesuai sunnah tetapi Puasa,Umrah, Haji,menyembelih kurban,menyolatkan dan memandikan mayit,dll semuanya harus sesuai sunnah yaitu seperti yang sudah diajarkan oleh Rasulullah.S.A.W. Kita tidak bisa Puasa asal sekedar puasa ,Umroh asal sekedar Umroh atau Haji asal sekedar Haji semuanya itu ada tuntunannya yang sesuai dengan Syariat Islam.

Kesempurnaan ibadah kepada Allah tentunya bukan saja karena ibadah Jasadiyah saja seperti ibadah yang dilakukan oleh anggota badan, Seperti: berdo’a, Istihotsah, Isti’anah, Nadzar, Menyembelih Qurban, Ruku’ dan Sujud,  Thowaf di Baitullah, Mencium hajar Ashwad dll. Tetapi ibadahnya juga di dukung dengan ibadah Batiniyah yaitu Iman dengan membenarkan dengan Hati bahwa yang di sembah kita itu Allah.S.W.T bukan yang lain. Karena jika sebuah Ibadah tanpa yakin kepada Allah maka bisa timbul kesyirikan.Sehingga ibadah kita di tolak oleh Allah.S.W.T.


Kita berharap semua amal ibadah kita kepada Allah itu diterima oleh Allah. Dan tentunya yang kita harapkan adalah keridhoannya yang utama. Bukan sekedar pemberian pahalanya. karena kalo hanya sekedar pahala yang kita harapkan rasanya jika dihitung - hitung tidak akan cukup sebagai syarat untuk masuk kedalam Surga yang Allah janjikan. Karena tidak ada yang masuk kedalam Surga karena pahala tetapi karena Allah Ridho menerimanya sehingga Rahmat Allah diberikan kepada kita.

Semoga kita termasuk orang - orang yang diberi Rahmat oleh Allah.S.W.T. Amin


سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ


“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”













Jumat, 10 Februari 2017

Setiap ada kesulitan pasti ada kemudahan





Allah.S.W.T berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Insyirah Ayat 5

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,"

Apapun masyalahnya yang namanya orang hidup itu pasti pernah mengalami kesulitan,entah itu persoalan keuangan,persoalan rumah tangga,persoalan pendidikan,persoalan pekerjaan,persoalan anak  atau persoalan Jabatan disuatu Instansi. Kita tidak akan bisa lari dari persoalan yang datang menghampiri kita, karena memang sudah menjadi bagian didalam kehidupan.Jangankan kita sebagai Manusia,binatang sekalipun punya persoalan tersendiri dalam dunianya. Yang paling penting adalah bagaimana menyikapi persoalan itu ,kita hadapi dengan penuh kesabaran dan penuh pertimbangan jangan asal bertindak tanpa kontrol pikiran yang sehat.

Hidup ini memang pahit jika dirasakan oleh orang - orang yang sedang mengalami kesulitan dan kesedihan . Namun hidup ini juga sangat Indah,enak dan bahagia jika dirasakan oleh orang - orang yang sedang mengalami kebahagian dan kesenangan. Tetapi apakah kebahagian dan kesedihan  itu akan selamanya kita rasakan jawabannya pasti tidak, karena tingkat kebahagian dan kesedihan juga ada batas dan tingkatannya. Ada orang baru mendapatkan uang dari hasil dagangannya baru juga buka Toko sudah ada pembeli yang datang untuk membelinya dagangannya, kemudian sipenjual bilang " Alhamdulillah baru juga buka udah dapat uang".Sipedagang sangat bahagia hatinya. Namun ada juga 
pedagang sudah buka Toko dari pagi sampai tutup lagi tokonya , tidak  sepeserpun ia dapatkan dari penjualannya. Namun besoknya dia buka lagi Tokonya kemudian dia mendapatkan keuntungan yang sangat besar diluar perkiraanya.

Yang paling penting buat kita adalah jalani saja hidup ini apa adanya,jangan gampang kecewa dan jangan gampang Sedih. Kita pasti akan menemukan saat - saat sedih dan juga saat - saat bahagia,
Sedih itu boleh saja tetapi jangan keterlaluan,baru kehilangan uang 100.000 saja terus bilang kesana kemari kemudian setiap ada kaleng dijalan dia tendang,setiap ada orang di Marahi,Orang yang ia marahi juga tidak tahu masyalah kita, kenapa orang lain di Marahin. Coba pikirkan dalam -dalam sebelum Mulut ini berucap, kalau -kalau  akan timbul masyalah baru menghadang kita. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi dihadapan kita, kesedihan berulang kah atau kebahagian yang datang tanpa diduga.

Masyalah itu akan terus timbul menghampiri kita selama kita ini masih hidup, tidak dicaripun dia akan datang sendiri seiring dengan jalannya proses kehidupan ini.Tidak pernah kita ini hidup adem ayem aja tanpa ada Masyalah. Sekecil dan sebesar apapun Masyalah yang kita hadapi seyogyanya kita hadapi dengan penuh kesabaran dan Tawakal kepada Allah. Karena kita orang yang beriman maka serahkanlah semua persoalan dunia ini kepada Allah,karena hanya kepada Allah lah kita berserah diri dan hanya kepada Allah pula kita memohon pertolongan. Dan hanya Allah lah sebaik - baik pertolongan dan sebaik -baik tempat berlindung.

Betapapun kita hidup dengan kesedihan dan kesengsaraan baik secara Lahiriyah  maupun secara Batiniyah jadikanlah semua itu sebagai pelajaran, ujian dan cobaan dari Allah yang maha segalanya. Allah S.W.T menguji kita pasti sesuai dangan kadar dan kemampuan kita. Allah tidak mungkin menguji kita di luar batas kemampuan kita.Seorang Dokter pasti akan beda di ujinya oleh Allah,seorang Dosen akan beda diujinya oleh Allah,seorang Ustad akan beda diujinya oleh Allah,seorang Kaya akan beda diujinya oleh Allah, seorang Miskin akan beda juga diujinya oleh Allah,seorang yang taat beribadah akan beda juga diujinya oleh Allah. Namun dari semua ujian yang kita rasakan itu,Allah juga pasti akan memberikan jalan keluarnya seperti yang Allah.S.W.T firmankan dalam Al-qur'an bahwa " Setiap kesulitan pasti ada kemudahan." Dan itu pasti datangnya, hanya masalah waktu saja yang membedakannya,ada yang cepat datangnya dan ada juga yang lama datangnya. Tidak ada kata lagi yang bisa kita katakan kecuali Sabar dan Tawakal.

Allah.S.W.T berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 177

وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ ۗ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ

“Dan, orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa”.


Dan yang paling penting buat kita adalah Jaga Sholat kita jangan sampai kita tinggalkan,sesibuk dan sepahit apapun penderitaan kita akan kemiskinan,tetap kita jalankan sholat kita yang 5 waktu itu dan tepat pada waktunya . Jangan sampai kita tinggalkan. Kebahagian,Kesenangan dan banyaknya harta  didunia ini adalah hanyalah fatamorgana,kebahagian yang semu,sebab kebahagian yang kekal itu adalah adanya di Akhirat kelak.  Semoga kita termasuk kedalam golongan orang - orang yang dirahmati Allah.S.W.T.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”











Jumat, 03 Februari 2017

Naik turunnya Iman kepada Allah.S.W.T





Allah .S.W.T berfirman dalam Surat Ali 'Imran Ayat 173

الَّذِينَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَانًا وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ

“(Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka”, Maka Perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: “Cukuplah Allah menjadi penolong Kami dan Allah adalah Sebaik-baik Pelindung“.”

Iman adalah percaya bahwa segala apa yang ada di darat,dilautan, di langit dan adanya  Alam ghoib ada yang menciptakanya yaitu Allah.S.W.T. dan Percaya bahwa setelah kematian ada kehidupan yaitu Alam Akhirat. Dengan dibenarkan dengan hati, diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan perbuatan. Jika ketiga unsur iman ini ada didada orang - orang Islam maka orang ini bisa disebut Mukmin yang sempurna. Kita tidak bisa di katakan beriman kepada Allah tetapi hati kita tidak mengakui adanya Allah, kita juga tidak bisa hanya mengakui adanya Allah tetapi tidak diikuti dengan mengikuti perintahnya dan menjauhi larangnya. seperti ada orang yang mengatakan " Yang penting saya percaya adanya Allah,walaupun saya  tidak Sholat dan tidak Zakat ". Harus kita ketahui bahwa Iman juga harus di barengi dengan perbuatan seperti mengerjakan Sholat,menunaikan Zakat,memberi shodakoh,baca Qur'an dan pergi Haji jika mampu. Jika kita hanya bermodalkan Iman saja tanpa di ikuti dengan perbuatan dikhawatirkan ujungnya menimbulkan kesyirikan bukan ketaatan. Dan Iman juga harus di ucapkan dengan Lisan " Tuhan kami adalah Allah bukan yang lain"  Jin bukan Tuhan,Setan bukan tuhan, Keris bukan Tuhan,gunung bukan Tuhan,Matahari bukan Tuhan,Batu cincin bukan Tuhan dan Bulan bukan Tuhan . Tetapi tuhan kami adalah ALLAH.S.W.T.

Kita sebagai orang yang beriman kepada Allah dan Nabi Muhammad S.A.W adalah utusan Allah. Wajib mentaati segala perintah yang sudah di wahyukan oleh Allah S.W.T melalui perantara junjungan kita Banginda Rasulullah.S.A.W yaitu hanya menyembah kepada Allah kemudian dikuti dengan mentaati perintahnya dan menjauhi larangannya. Berpegang teguh pada Al-Qur,an dan Sunnah Rasul lalu  di ikuti dengan perbuatan yang tidak melanggar perintah Allah.S.W.T, karena hanya itulah satu - satu jalan menuju tempat kembali yang baik.

Namun dalam menjalankan perintah Allah ini terkadang godaannya besar sekali,tidak sedikit orang Islam dalam menjalankan perintah Allah lalu dilanggarnya, di saat datangnya waktu shalat ,kita asyik dengan urusan dunia. Hati ingin segera langsung shalat namun ada saja ganjalannya yang menghambat badan ini untuk beranjak dari tempat duduk lalu mengerjakan Shalat. Padahal lamanya waktu shalat itu tidak lama,selama lamanya juga bila ditambah dengan zikir-zikir paling  hanya 45 menit itupun kalau bacaan sholatnya panjang,kalau bacaanya sedikit paling 25 menit selesai. Bayangkan dengan waktu yang sangat sedikit itu kita tidak mau menyempatkan diri untuk beribadah kepada Allah,padahal hasil dari ibadah itu sendiri untuk kita juga bukan untuk orang lain.

Tetapi walaupun demikian terkadang kita juga sangat bersemangat dalam beribadah kepada Allah,di pagi buta di saat orang - orang belum datang ke Masjid untuk shalat Shubuh, kita sudah lebih dulu duduk bersila menunggu Adzan Shubuh sambil membaca Al-Qur'an,Terkadang juga kita suka meratapi kesedihan kepada Allah karena begitu banyak dosa - dosa yang telah kita kerjakan baik itu di sengaja maupun tidak disengaja dengan menangis di keheningan malam . Namun beberapa hari kemudian kita malas lagi untuk menjalankan perintah Allah. Dulu sering datang ke Masjid untuk shalat shubuh berjamaah sebelum orang datang, sekarang datangnya sudah paling belakang terus, ketika Muazin mengumandangkan Iqomah kita baru berangkat dari rumah menuju Masjid agar dapat barisan paling belakang.Dulu kita sering bangun malam untuk shalat tahajud dan menangis dimalam hari karena ingat akan dosa- dosa kita,sekarang sudah tidak bangun malam lagi dan sudah tidak menangis lagi karena dosa.

Ternyata Iman itu memang bisa bertambah dan bisa berkurang. Dan kadar Iman seseorang juga berbeda - beda tingkatannya. Imannya para Ulama dan Imannya dengan kita-kita tentu berbeda juga. Imannya para Ulama mungkin kadarnya hanya bersifat stagnan dalam menyikapi segala perintah Allah, kalo kita tidak begitu , jika  sudah imannya sedang turun nih, langsung turun drastis dengan meninggalkan sholat apalagi zakat kemudian  lama tidak sholat lagi ,sampai - sampai orang - orang Masjid pada bingung ,kemana ini si anu tidak pernah ke Masjid lagi,setelah dapet nasehat dari para ulama baru mulai sholat lagi.

Kita sebagai orang yang beriman kepada Allah dan Rosulnya wajib mencari apa saja yang dapat melemahkan Iman kita agar selalu tetap pada koridor mentaati semua perintahnya dan mejauhi larangannya.Salah satu di antaranya adalah Jangan terlalu mencintai Dunia atau yang disebut Hubbud Dunya,Jauhi tempat- tempat maksyiat,Panjang angan-angan,sibuk mengurusi Harta benda,Sibuk mengurusi usaha,berlebihan dalam bergaul dan tertawa,berlebihan dalam urusan makan sehingga jadi malas untuk beribadah.

Dalam menjalankan perintah Allah.S.W.T kita juga wajib berusaha agar Iman kita tetap semakin bertambah tingkat keimanan kita,yaitu dengan sering membaca Al-qur'an,sering Zikir kepada Allah,sering melangkahkan kaki ke Masjid,sering bergaul dengan para ulama,sering bergaul dengan orang-orang Sholeh,sering mengerjakan segala perintah dari Allah.S.W.T. Sehingga tingkat keimanan kita semakin hari - semakin tambah rajin untuk beribadah kepada Allah.S.W.T, yang tadinya tidak pernah mengerjakan Sholat Sunnah sudah mulai melakukannya, yang tadinya tidak pernah Puasa Sunnah mulai rajin mengerjakanya,yang tadinya suka bergunjing dengan teman - temanya sedikit - sedikit mulai dikurangi,yang tadinya tidak pernah menolong orang lain,sekarang sudah mulai ada kepedulian kepada sesama,yang tadinya ogah untuk shodakoh sekarang sudah mulai bagus shodakohnya,yang tadinya tidak pernah bertafakur kepada Allah,sekarang sudah mulai menjalankannya. Begitulah seharusnya kita dalam menuruti perintah Allah semakin hari semakin bertambah tingkat keimanan kita dan semakin Ikhlas dalam mengerjaknnya. 

Dari Nabi Muhammad S.A.W  bersabda, “Aku perintahkan kepada kalian untuk beriman kepada Allah.” Kemudian beliau bertanya kepada para sahabatnya, “Tahukah kalian, apa yang dimaksud dengan iman kepada Allah?” para sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Iman kepada Allah itu adalah kamu bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.”


سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ


“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”