Minggu, 28 Februari 2021

Jangan menghardik kepada yang minta - minta tetapi utamakanlah banyak memberi

Apa kata ulama tentang meminta dan memberi


 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an surat Ad-Duha ayat 10 

"Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya."


Jika kita ingin selamat Dunia dan Akhirat maka ikutilah semua petunjuk yang ada dalam A-Qur'an dan As-Sunnah,karena didalamnya sudah sangat lengkap tentang ilmunya.Jika kita sudah membaca dan mempelajari maka kita diwajibkan melaksanakan pengamalannya dengan benar,tanpa ada keraguan maupun kebimbangan.Bila kita masih ada keraguan itu artinya kita masih membutuhkan bimbingan dari seorang guru yang berilmu dan Saleh tentunya.Seperti kata pepatah "Lebih baik bertanya dari pada sesat dijalan". Sebagai manusia yang berakal, dalam hal bertanya tentang Agama maka kita harus bisa memikirkan mana seseorang yang layak ditanya dan mana seseorang yang tidak layak ditanya.Jika kita ingin bertanya ilmu Ekonomi maka bertanyalah kepada yang ahli ilmu Ekonomi.Tetapi jika kita ingin bertanya tentang Agama maka kita harus bertanya kepada Ulama jika kita ingin mendapatkan pemahaman yang benar tentang ilmu Agama yang akan kita pelajari dan mengamalkannya. Para ulama Saleh tidak akan mungkin menjerumuskan kita, bilamana kita ingin bertanya tentang pemahaman ilmu Agama yang sesuai dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah.

Al-Qur'an dan As-Sunnah juga mengajarkan kepada kita untuk baik kepada sesama.Jangan Acuh tak Acuh hanya memikirkan diri kitalah yang senang.Kita harus banyak memberi dari pada meminta, Tangan diatas lebih utama dari pada Tangan di bawah.Itu artinya Yang memberi itu lebih utama dan lebih Istimewa dari pada yang menerima.Jika sudah memberi tentang apapun yang kita berikan,langkah selanjutnya adalah Ikhlaskan semuanya kepada Allah Azza wa Jalla.Karena Allah sajalah yang akan mengatur semuanya.Jangan minta dibalas apalagi menghardiknya ataupun mencacinya.Jika sudah memberi ujungnya adalah Titik. Tidak koma maupun tidak ada tanda - tanda lainnya.Apalagi minta dibalikin atas pemberiannya karena sesuatu sebab.Kita dilarang mengungkit ataupun menyakiti kepada orang - orang yang telah kita beri sesuatu karena itu akan menghilangkan Pahala kita. Allah Azza wa Jalla berfirman dalam Al-Qur'an  surat Al-Baqarah ayat 264.
 

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir."

Dalam hal memberi itu tidak harus berupa Harta ataupun Uang,tetapi makanan yang kita berikan kepada orang miskin juga akan sangat membahagiakan mereka. Pahala itu tergantung ikhlasnya kita,walaupun banyak jika tujuannya ingin di puja dan dipuji maka itu tidak akan mendatangkan Pahala buat kita.Memberi makanan yang masuk kedalam perut orang miskin, tentu itu akan membuat rido  Allah Azza wa Jalla jika kita Ikhlas dalam memberinya.Makanan yang masuk kedalam perut orang miskin walaupun isinya hanya sekedar bikinan kita, jika kita rido maka Allah Azza wa Jalla pun akan Rido.Tetapi jika kita punya rejeki banyak,jangan pelit - pelit untuk memberi makan kepada orang miskin.Sekali - sekali kita belikan makanan Nasi Kotak yang isinya Semur Daging,Opor Ayam Kampung dan Telor Balado, 3 lauk sekaligus,dijamin orang yang kita beri itu senangnya bukan main.Menyenangkan Hati orang lain itu sangat besar Pahalanya.Dan itu sudah menjadi kewajiban untuk orang - orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya. Al-Qur'an dan As-Sunnah menuntun kita untuk berbuat baik kepada orang lain, bukan hanya memerintahkan kita untuk Shalat saja.Sebab orang yang Shalat saja tidak ada jaminan diterima akan Shalatnya, apalagi tidak khusyu dalam Shalatnya.Pikiran dan Hatinya ngelantur kesana - kemari,tidak tahu siapa yang disembah.Karena hanya orang yang khusyu dalam shalatnya yang pasti beruntung.Allah Azza wa Jalla berfirman dalam Surat Al-Mu’minun Ayat 1 dan 2

"Sungguh beruntung orang - orang yang beriman yaitu orang - orang yang khusu dalam Shalatnya"

Kita juga di larang meminta - minta atau mengemis kepada orang lain.Apapun permintaannya kepada Manusia.Mintalah hanya kepada Allah saja yang Maha memiliki dan Maha Pemberi.Ditempat - tempat yang mulia pun kata para ulama,kita dilarang untuk meminta - minta kepada jamaah karena Masjid bukan tempat untuk meminta - minta. Maka disinilah pentingnya Ilmu Agama yang sesuai ajaran Al-Qur'an dan As-Sunnah.Bukan hanya dipelajari tetapi harus diamalkan.Semua orang bisa mempelajari tetapi tidak semua orang dapat mengamalkannya.Hanya orang - orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah-lah yang dapat mengamalkannya.

Semoga kita tidak dimasukan kedalam golongan orang - orang  ingkar kepada Allah Azza wa Jalla.


سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"








Minggu, 21 Februari 2021

Setiap penyakit ada obatnya dan anjuran untuk berobat

Setiap penyakit ada obatnya dan anjuran untuk berobat


 Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Isra' Ayat 82

"Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian"

Kita sebagai Manusia ciptaan Allah Azza wa Jalla yang di taqdirkan untuk tinggal sementara di bumi yang kita pijak ini, dan kita wajib untuk selalu taat dan patuh kepada semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya.Yang namanya Manusia pasti tidak akan selamanya sehat dan pasti akan mengalami sakit dibadan kita.Semua Makhluk Allah yang hidup di alam dunia ini pasti pernah sakit.Saat badan kita sakit maka kita di anjurkan untuk berobat dengan berusaha mencari sarana penyembuhnya.Apapun  jenis sarananya untuk menyembuhkan sakit kita bukan jaminan akan kesembuhannya.Yang menyembuhkan sakit kita adalah tetap Allah Azza wa Jalla.Kita minum obat apapun macamnya maka itu hanyalah ikhtiar kita.Dan sangat di anjurkan untuk mencari penawarnya apabila kita sakit.

Jaman dulu ketika orang sakit hanya minum daun - daunan dan Akar - Akaran yang di campur dengan Madu sebagai pengobatan Herbal kemudian pada hari esoknya penyakitnya hilang.Ada juga yang hanya berupa doa kemudian sakitnya pun hilang,ada juga yang hanya di kerok punggungnya saja kemudian sakitnyapun hilang,ada juga yang sakit hanya dengan makan sehat saja maka sakitnyapun hilang dan ada juga orang sakit hanya dengan tidur saja maka sakitnyapun hilang .Tetapi ada orang sakit sudah berobat kesana dan kemari tetapi sakitnya belum sembuh - sembuh karena belum menemukan obat yang tepat untuknya.Tidak semua orang yang sakit pasti di jamin sembuh oleh obat macam apapun.Karena yang menentukan semuanya hanyalah Allah Azza wa Jalla.

Bila ada hamba Allah yang sakit kemudian tidak sembuh - sembuh maka, bukan Allah berarti Allah tidak akan menyembuhkannya,tetapi bisa jadi hamba Allah itu sedang di uji akan  kesabarannya. Jika ia sabar maka akan mendapat pahala,jika tidak sabar,apalagi sampai buruk sangka kepada Allah maka ia akan mendapat siksa.Dan Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Allah Ta'ala berfirman :

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".(Surat Al-Baqarah Ayat 286)

Ujian yang di berikan kepada kita berupa sakit tidak seberapa dibandingkan dengan ujian yang diberikan kepada Nabi dan Rasul. Coba kita lihat  bagaimana Nabi Ayub  Alaihissalam, diberikan sakit Kulitnya selama 18 tahun dan Rasulullah yang sakit panas (Demam) beberapa kali lipat  dari sakit panasnya kita.Kalau kita diberikan sakit panas sehari saja sudah meraung - raung pengen cepat sembuh. Itulah makanya Allah Azza wa Jalla tidak akan membebani seseorang diluar batas kemampuannya.Tidak sedikit manusia di dunia ini yang apabila diberi musibah dengan sakit,kemudian hatinya menjadi ingkar kepada Allah Azza wa Jalla.Baru dikasih sakit Asam Urat saja sudah berani meninggalkan Shalat.Bila Sakit Asam uratnya tidak sembuh dalam 7 hari maka iapun tidak shalat selama 7 hari.Padahal hukum meninggalkan Shalat adalah Haram.  

Jika rasa sakit kita tak kunjung sembuh dengan pengobatan biasa maka kita diperbolehkan untuk berobat ke dokter, sekalipun dokternya itu adalah wanita, demikian menurut jumhur ulama. Pengobatan dengan Mantera-Mantera dan doa - doa juga diperbolehkan selama tidak mengandung unsur kesyirikan.Yang tidak boleh itu berdoa kepada Jimat,berdoa kepada Pohon atau berdoa kepada selain Allah Azza wa Jalla.Dijaman sekarang ini banyak orang - orang baik dan mereka rela mengorbankan tenaga dan pikirannya dengan menampung dana sumbangan dari orang - orang ikhlas untuk diberikan kepada yang sakit.Sehingga yang tidak bisa berobat menjadi bisa berobat.Kita tetap harus ikhtiar untuk mengobati penyakit yang kita rasakan.Diterangkan dalam sebuah riwayat bahwa dari hadis Jabir bin Abdullah Radhiyallahu anhu,dia berkata,"Aku mendengar Rasulullah Shallahu Alaihi Wasalam bersabda:"Sekiranya ada obat yang baik untuk kalian atau ada sesuatu yang baik untuk kalian jadikan obat,maka itu terdapat pada bekam atau minum Madu atau sengatan Api yang cocok dengan penyakitnya.Tetapi aku tidak menyukai'Kayy'(berobat dengan sengatan Api panas)(Kitab Sahih Bukhari Muslim halaman1007 no. 1421)


Semoga  kita  termasuk  golongan orang - orang yang sabar

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك


“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"








Demikian dakwah minggu ini tentang "Setiap penyakit ada obatnya dan anjuran untuk berobat "



Minggu, 14 Februari 2021

Larangan berkata kotor kepada siapapun

Apa kata ulama tentang larangan berkata kotor


 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat An-Nisa' Ayat 148

"Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."


Allah Azza wa Jalla dalam menciptakan Manusia sudah begitu sempurna karena bukan hanya Jasmani tetapi sudah menjadi satu paket dengan Ruhani, Hati dan Akal Pikiran.Sunggung sangat jauh berbeda dengan makhluk-makhluk lainnya.Manusia dengan Hati dan Akal Pikirannya agar dapat digunakan dengan baik sehingga dapat membedakan mana perkataan yang baik dan mana perkataan yang kotor,mana perbuatan yang baik dan mana perbuatan yang keji.Pada dasarnya semua manusia punya kontrol diri sehingga dapat membendung segala perkataan dan perbuatan keji dan kotor, tetapi karena menuruti hawa nafsu dan bujukan Setan maka terjadilah rasa dengki kepada orang lain.Dengki yang berujung pada perkataan yang menyakiti hati orang lain,dengki yang terus diaplikasikan dengan perkataan yang penuh amarah dan kebencian.Padahal sebagai orang yang beriman kepada Allah dan rasulnya tidak pantas dan tidak layak untuk berkata kotor.Siapapun diri kita tak ada hak untuk untuk sombong dalam perkataan dan berbuatan.

Semua orang pasti pernah salah dan tidak ada manusia yang tidak pernah salah,tetapi kesalahan itu jika terus berulang - ulang baik dalam berkataan maupun perbuatan maka itu artinya kita tidak pernah berintrospeksi diri,tidak mau bermawas diri dan tidak pernah mau belajar untuk memperbaiki kesalahan itu.Dan kesalahan yang lebih besar lagi adalah sudah berani melawan  dan menentang Allah Azza wa Jalla dan seperti manusia yang tidak takut akan ancaman-Nya. Perkataan buruk yang keluar dari mulut kita sehingga orang lain tersakiti hatinya maka itu adalah dosa dan ganjarannya adalah siksa Neraka.Kita belum bisa dikatakan orang mukmin jika kita suka mencela dan berkata kotor. Diterangkan dalam riwayat bahwa dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu anhu,ia berkata : Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam,bersabda:" Bukanlah orang Mukmin itu orang yang suka mencela,mengutuk,berbuat keji dan berkata kotor."(Hadis Riwayat Imam Turmudzi)(Kitab Riyadhus Shalihin jilid 2 halaman 555 no. 1).

Tidak ada manfaatnya kita berkata kotor pada orang lain.Hanya menambah beban jiwa dan pola pikir yang tidak rasional yang dapat merusak hubungan kita dengan sesama manusia (Habluminallah).Seharusnya shalat kita dapat merubah akhlak kita menjadi lebih baik dari orang yang tidak salat, karena shalat itu dapat mencegah perbuatan keji dan munkar.Tetapi ternyata kita sendiri selalu jahat kepada orang lain lewat perkataan kita yang buruk dan suka menyinggung perasaan orang lain padahal kita suka mengerjakan salat bahkan suka puasa senin dan kamis.Jadi dimana letak keimanan kita, jika kita masih suka menentang perintah Allah dan Rasulnya.Jikalau kita ingin bicara maka bicaralah seperlunya saja atau diam maka itu akan lebih baik.Jangan pandai bersilat lidah padahal menipu orang lain atau perkataannya menyakiti orang lain,kotor dan penuh kebencian,bicaranya suka berlebih - lebihan.Inilah jenis manusia yang di benci Allah dan Rasulnya.Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa,Dari Jabir bin Abdullah Radhiyallahu anhu,bahwasannya Rasulullah Shalallahu alaihi wasalam,bersabda:"Sesungguhnya orang - orang yang paling aku cintai dan orang yang paling dekat tempat duduknya dengan aku pada hari kiamat nanti,adalah orang - orang yang sangat baik budi pekertinya.Dan orang - orang yang sangat aku benci dan orang - orang yang tempat duduknya sangat jauh denganku pada hari kiamat nanti,adalah orang - orang yang suka berbicara(banyak bicara)orang - orang yang berlagak fasih dan orang - orang yang bermulut besar"(Hadis Riwayat Imam Turmudzi)(Kitab Riyadhus Shalihin jilid 2 halaman 557 no. 3.

Apapun yang kita perbuat baik atau buruk,kelak kita akan menuai hasilnya.Kita tidak akan selamanya tinggal dialam dunia yang fana ini.Kelak kita akan diminta pertanggungjawaban atas semua amalan kita.Orang seperti kita jangan banyak bermimpi akan masuk surga tanpa hisab karena itu wewenang Allah Azza wa Jalla.Surga itu sangat mahal harganya.Puluhan ribu tahunpun kita beribadah kepada Allah dengan salat kita,puasa kita,sodakoh kita,zakat kita,haji kita dan semua amalan saleh kita.Tidak akan cukup syarat untuk masuk kedalam Surganya Allah yang Maha Agung.Kecuali Allah Azza wa jalla menghendakinya.Yang penting dari sekarang kita banyak berdoa dengan penuh harap agar esok pada hari kiamat kita masuk surga tanpa hisab. Karena proses penghisaban di hari kiamat itu sangat berat dan sangat menakutkan buat kita,karena kita banyak salah dan banyak dosa yang pernah kita lakukan.Yang penting buat kita mumpung masih hidup, sering - seringlah berdoa dan bertobat kepada Allah yang Maha Kuasa. Kita tidak ingin saat mati besok sementara kita belum bertobat kepada -Nya.Kita tidak ingin semua kesalahan kita terbawa mati begitu saja. Kita sangat tidak ingin disiksa dahulu baru kemudian masuk Surga.Yang kita inginkan adalah masuk surga tanpa hisab dan tanpa disiksa dulu. 

Allah Azza wa Jalla sudah berjanji kepada orang - orang yang beriman dan beramal saleh bahwa kelak akan memasukannya kedalam Surganya.


"Orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan saleh, kelak akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah telah membuat suatu janji yang benar. Dan siapakah yang lebih benar perkataannya dari pada Allah? (Surat An-Nisa' Ayat 122)



Semoga Allah Azza wa Jalla mengampuni semua dosa kita

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك


“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"










Demikian dakwah Minggu ini" Larangan berkata kotor kepada siapapun"







Minggu, 07 Februari 2021

Merenungi hari dimana manusia dibangkitkan dari Kubur

Apa kata ulama tentang dibangkitkan dari kubur


 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Ya Sin Ayat 52


"Mereka berkata: "Aduhai celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat-tidur kami (kubur)?". Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul(Nya)."

Allah Subhanahu wa ta'ala menciptakan semua makhluk di Alam dunia ini bukan untuk diciptakan menjadi Makhluk yang abadi. Tetapi semuanya akan mati dan semuanya akan musnah dengan Iradahnya. Allah Azza wa Jalla menanamkan ruh kedalam jasad - jasad makhluk yang di ciptakannya dan kelak pada masanya, Ruh itu akan di ambil kembali dengan Iradahnya pula,kemudian akan diminta pertanggungjawaban atas semua perbuatannya.Tetapi tidak semua makhluk akan ditanya oleh Allah setelah Ruhnya di cabut.Hanya Manusia dan Jin saja yang akan diminta pertanggungjawabannya selama hidup di alam Dunia atau Jin yang hidup di alam Jin.Tidak ada perbuatan amalan para hambanya yang lolos dari proses pertanyaan Allah Subhanahu wa Ta'ala.Perbuatan sekecil apapun akan mendapatkan balasannya.

Besok ketika kita wafat kita akan merasakan hikmah dan manfaat dari beramal saleh dan kitapun akan merasakan langsung betapa menyesalnya dulu kita tidak beramal saleh.Padahal dulu ketika kita masih hidup banyak sekali waktu luang yang kita gunakan hanya untuk sibuk dengan urusan dunia.Tetapi sekarang kita sudah berada di alam Kubur(Alam barzah) yang hanya kita sendirian tanpa siapa - siapa yang menemani kita.Saat itulah kita akan merasa diri bahwa kita sudah wafat.Dulu saat kita hidup sendirian di dunia masih bisa jalan - jalan kesana dan kemari dan melihat apapun yang kita mau.Tetapi saat kita didalam kubur ini sendirian,yang dirasakan hanya rasa ketakutan dan kesedihan yang tidak ada bandingannya.Kecuali kita dulu selalu menjalankan semua perintah Allah dan Rasulnya.Sudah tentu ini akan mendatangkan kebahagiaan yang tidak ada tandingannya pula.Karena Allah Azza wa Jalla tidak akan menyianyiakan para hambanya yang beramal saleh. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat An-Nisa' Ayat 124

"Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun."

Walaupun hari Kiamat belum tiba,tetapi para penghuni kubur itu akan mendapatkan balasannya dengan diberi nikmat kubur atau azab kubur.Secara lahiriah dengan mata yang kita miliki ini ,tentang para penghuni kubur itu seperti tidak pernah terjadi apa - apa.Padahal secara goib mereka itu ada yang bahagia dan ada yang bersedih.Apapun kejadiannya pada saat kita wafat,baik yang di kubur secara langsung atau dalam peristiwa dimana jasadnya hilang entah kemana atau menjadi santapan satwa liar,atau habis terbakar di Mobil,di rumah,di pesawat,di hutan atau lainnya,tetap saja siksa kubur dan nikmat kubur itu akan mendatangi kita. Dan kelak pada hari kiamat ruh - ruh hamba Allah itu akan di masukan kembali kedalam jasadnya masing masing.Seperti yang difirmankan Allah Azza wa Jalla, pada ayat diatas,yang artinya "Mereka berkata: "Aduhai celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat-tidur kami (kubur)?". Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul(Nya)."(Surat Ya Sin Ayat 52).

Pada Saat seluruh umat manusia itu dibangkitkan lagi dari Kubur pada dua tiupan Sangkakala ,semuanya akan kembali pada wujud asalnya walaupun seluruh jasadnya sudah hancur lebur.Tetapi dengan Kuasanya Allah yang Maha Agung semua anggota tubuh kita akan bersatu lagi dan itu mudah bagi Allah Azza wa Jalla.Tulang ekor yang ada pada manusia akan menjadi cikal bakal tumbuh kembalinya Manusia. Seperti yang diterangkan dalam sebuah riwayat, dari hadis Abu Hurairah Radhiyallahu anhu,dia berkata bahwa Nabi Shalallahu alaihi wasalam bersabda:"Antara dua tiupan Sangkakala terdapat Empat Puluh."Ditanya,"Apakah Empat Puluh hari?"Abu Hurairah menjawab:"Aku tidak berkata begitu,"Ditanya,"Empat Puluh tahun?"Abu Hurairah menjawab,"Aku tidak berkata begitu,"Kemudian Allah Subhanahu wa  Ta'ala menurunkan Hujan dari Langit,maka mereka(Manusia yang telah mati)tumbuh bagaikan tumbuhnya Tanaman.Tiada seorang manusiapun,melainkan telah usang kecuali satu Tulang,yaitu Tulang Ekor,dan dari situlah manusia disusun pada hari kiamat."(Kitab Sahih Bukhari Muslim halaman 1408 no. 1864)

Kata para alim ulama bahwa kubur (Alam Barzah) adalah tempat singgahan pertama sebelum kita masuk ke Alam Akhirat.Jadi perjalanan kita masih panjang untuk memasuki Surga atau Neraka.Tetapi di alam Barzah itu sendiri kita sudah mendapatkan ganjarannya.
Itulah kabar gembira untuk orang - orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya bahwa kehidupan sesudah mati itu akan kita alami dengan mata kepala sendiri,termasuk perjumpaan kita dengan Allah Azza wa Jalla.Tetapi semoga kita tidak melihat dan merasakan dahsyatnya akan hari kiamat,karena seburuk - buruk manusia adalah orang - orang yang masih hidup ketika hari kiamat tiba.Diriwayatkan dari Hadis Ibnu Masud Radhiyallahu anhu,dia berkata bahwa aku telah mendengar nabi Shalallahu Alaihi Wasalam bersabda:"Seburuk - buruk manusia adalah orang - orang yang masih hidup saat kiamat tiba."(Kitab Sahih Bukhari halaman 1407 no.1861).

Semoga kita selalu dalam bimbingan Allah dalam setiap ucap dan langkah kita.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك


“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"










Demikan dakwah minggu ini tentang" Merenungi hari dimana manusia dibangkitkan dari Kubur"