Minggu, 21 Februari 2021

Setiap penyakit ada obatnya dan anjuran untuk berobat

Setiap penyakit ada obatnya dan anjuran untuk berobat


 Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Isra' Ayat 82

"Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian"

Kita sebagai Manusia ciptaan Allah Azza wa Jalla yang di taqdirkan untuk tinggal sementara di bumi yang kita pijak ini, dan kita wajib untuk selalu taat dan patuh kepada semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya.Yang namanya Manusia pasti tidak akan selamanya sehat dan pasti akan mengalami sakit dibadan kita.Semua Makhluk Allah yang hidup di alam dunia ini pasti pernah sakit.Saat badan kita sakit maka kita di anjurkan untuk berobat dengan berusaha mencari sarana penyembuhnya.Apapun  jenis sarananya untuk menyembuhkan sakit kita bukan jaminan akan kesembuhannya.Yang menyembuhkan sakit kita adalah tetap Allah Azza wa Jalla.Kita minum obat apapun macamnya maka itu hanyalah ikhtiar kita.Dan sangat di anjurkan untuk mencari penawarnya apabila kita sakit.

Jaman dulu ketika orang sakit hanya minum daun - daunan dan Akar - Akaran yang di campur dengan Madu sebagai pengobatan Herbal kemudian pada hari esoknya penyakitnya hilang.Ada juga yang hanya berupa doa kemudian sakitnya pun hilang,ada juga yang hanya di kerok punggungnya saja kemudian sakitnyapun hilang,ada juga yang sakit hanya dengan makan sehat saja maka sakitnyapun hilang dan ada juga orang sakit hanya dengan tidur saja maka sakitnyapun hilang .Tetapi ada orang sakit sudah berobat kesana dan kemari tetapi sakitnya belum sembuh - sembuh karena belum menemukan obat yang tepat untuknya.Tidak semua orang yang sakit pasti di jamin sembuh oleh obat macam apapun.Karena yang menentukan semuanya hanyalah Allah Azza wa Jalla.

Bila ada hamba Allah yang sakit kemudian tidak sembuh - sembuh maka, bukan Allah berarti Allah tidak akan menyembuhkannya,tetapi bisa jadi hamba Allah itu sedang di uji akan  kesabarannya. Jika ia sabar maka akan mendapat pahala,jika tidak sabar,apalagi sampai buruk sangka kepada Allah maka ia akan mendapat siksa.Dan Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Allah Ta'ala berfirman :

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".(Surat Al-Baqarah Ayat 286)

Ujian yang di berikan kepada kita berupa sakit tidak seberapa dibandingkan dengan ujian yang diberikan kepada Nabi dan Rasul. Coba kita lihat  bagaimana Nabi Ayub  Alaihissalam, diberikan sakit Kulitnya selama 18 tahun dan Rasulullah yang sakit panas (Demam) beberapa kali lipat  dari sakit panasnya kita.Kalau kita diberikan sakit panas sehari saja sudah meraung - raung pengen cepat sembuh. Itulah makanya Allah Azza wa Jalla tidak akan membebani seseorang diluar batas kemampuannya.Tidak sedikit manusia di dunia ini yang apabila diberi musibah dengan sakit,kemudian hatinya menjadi ingkar kepada Allah Azza wa Jalla.Baru dikasih sakit Asam Urat saja sudah berani meninggalkan Shalat.Bila Sakit Asam uratnya tidak sembuh dalam 7 hari maka iapun tidak shalat selama 7 hari.Padahal hukum meninggalkan Shalat adalah Haram.  

Jika rasa sakit kita tak kunjung sembuh dengan pengobatan biasa maka kita diperbolehkan untuk berobat ke dokter, sekalipun dokternya itu adalah wanita, demikian menurut jumhur ulama. Pengobatan dengan Mantera-Mantera dan doa - doa juga diperbolehkan selama tidak mengandung unsur kesyirikan.Yang tidak boleh itu berdoa kepada Jimat,berdoa kepada Pohon atau berdoa kepada selain Allah Azza wa Jalla.Dijaman sekarang ini banyak orang - orang baik dan mereka rela mengorbankan tenaga dan pikirannya dengan menampung dana sumbangan dari orang - orang ikhlas untuk diberikan kepada yang sakit.Sehingga yang tidak bisa berobat menjadi bisa berobat.Kita tetap harus ikhtiar untuk mengobati penyakit yang kita rasakan.Diterangkan dalam sebuah riwayat bahwa dari hadis Jabir bin Abdullah Radhiyallahu anhu,dia berkata,"Aku mendengar Rasulullah Shallahu Alaihi Wasalam bersabda:"Sekiranya ada obat yang baik untuk kalian atau ada sesuatu yang baik untuk kalian jadikan obat,maka itu terdapat pada bekam atau minum Madu atau sengatan Api yang cocok dengan penyakitnya.Tetapi aku tidak menyukai'Kayy'(berobat dengan sengatan Api panas)(Kitab Sahih Bukhari Muslim halaman1007 no. 1421)


Semoga  kita  termasuk  golongan orang - orang yang sabar

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك


“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"








Demikian dakwah minggu ini tentang "Setiap penyakit ada obatnya dan anjuran untuk berobat "



Tidak ada komentar: