Selasa, 25 Februari 2020

Waspadailah dengan dosa berantai

Apa kata ulama tentang menyebarkan aib orang lain


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al -Qur'an surat Al-Hujarat ayat 12

 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ

"Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang."

Allah azza wa jalla menegur kepada kita yaitu orang -orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya untuk tidak berprasangka buruk kepada orang lain. Lebih - lebih sampai mencari cari kesalahan orang lain,mencari - cari aib orang lain,didekati dan ditemani tetapi ternyata hanya untuk mengetahui aib- aibnya,kesalahannya dan semua kekurangannya.Setelah mengetahui aib orang lain itu,kemudian ia beritakan kepada orang lain,kepada sahabatnya,kepada temannya,kepada tetangganya,kepada saudaranya dan kepada orang lain yang tidak kenal sekalipun ia sampaikan berita aib dan kekurangan orang lain itu. Seperti tidak merasa berdosa ia dengan seenaknya melakukan perbuatan seperti itu.Mulutnya sangat ringan untuk membicarakan keburukan orang lain.Si Fulan telah berzina,siFulan telah mencuri,sifulan telah melawan orang tua,sifulan telah menipu,sifulan telah berantem,sifulan telah mengadu domba,sifulan tidak pernah sholat,sifulan memarahi saudaranya,sifulan telah dimarahi bosnya,sifulan kepalanya peang,sifulan kepalanya bisulan,sifulan matanya kurang satu dulunya dipatok burung peliharannya katanya,sifulan kakinya korengan,sifulan orangnya pelit,sifulan suka pake topi mulu karena kepalanya pitak,sifulan itu orangnya tidak pernah mau bergaul, kuper dia orangnya,sifulan itu orangnya suka dakwah tetapi seneng godain cewek,Sifulan itu ahli bid'ah jangan ditemenin bila perlu usir aja dari masjid kita, sifulan itu kalau lagi salat duduknya beda dari yang lain karena kakinya pincang katanya. Begitu lihainya ia mencari cari kesalahan dan aib orang lain,matanya sekali melirik yang didapat adalah kekurangan orang lain kemudian ia sebarkan ke orang lain. Sementara semua aibnya sendiri ditutupi dan simpan serapi rapinya agar orang lain tidak tahu.

Diriwayatkan dalam sebuah hadis,Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Bahwasannya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda" Jauhilah oleh kalian berprasangka,karena berprasangka merupakan seburuk - buruk pembicaraan,serta janganlah kalian meraba - raba dan mencari - cari kesalahan orang lain.Janganlah kalian saling berdebat,saling hasud menghasud,saling benci - membenci dan saling belakang membelakangi. Tetapi jadilah kalian  hamba Allah yang bersaudara sebagaimana yang diperintahkan kepada kalian, orang Islam adalah saudara bagi orang Islam yang lain,tidak boleh saling menganiaya,membiarkan,mendustakan dan saling menghina. Taqwa itu disini,( sambil ) beliau mengisyaratkan menunjuk kedadanya tiga kali. Cukuplah seseorang dikatakan orang jahat (Buruk perangai) apabila ia menghina saudara yang Islam. Setiap orang Islam terhadap orang Islam yang lain adalah haram darahnya,kehormatanya dan hartanya. Sesungguhnya Allah tidak memandang tubuh,rupa dan amal - amal perbuatanmu,tetapi Allah memandang Hatimu." Dalam Riwayat yang lain dikatakan," Dan janganlah kalian saling hasud - menghasud,saling benci - membenci,serta janganlah kalian saling meraba - raba,kesalahan orang lain dan saling jelek - menjelekan, tetapi jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara.". Dalam riwayat lain di katakan:"dan janganlah kalian saling memutuskan tali persaudaraan,saling belakang membelakangi,saling benci - membenci,dan saling hasud - menghasud, dan jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara."  Dalam riwayat lain dikatakan :" Janganlah kalian saling diam mendiamkan,dan janganlah sebagian dari kalian berjual beli atas jual beli orang lain. ( Diriwayatkan oleh Imam Muslim,tetapi sebagian besar diriwayatkan oleh Imam Bukhari)(Kitab Riyadhus Shalihin halaman 462)

Bila kita yang memulai menyebarkan aib orang lain atau kekurangan orang lain ke teman kita kemudian teman kita itu menyebarkan lagi berita itu ke temannya, terus diberitakan lagi ketemannya yang lain maka karena berita aib yang di sebar - sebarkan itu kita akan kecipratan dosa yang berkesimbungan itu. Bila berita aib itu terus bertahun - tahun mengudara ke seluruh manusia maka tidak bisa kita bayangkan berapa ribuan dosa yang kita dapatkan itu. Apa yang telah kita tanam maka itulah hasilnya. Banyak orang lalai akan dosa berantai ini,selalu menganggap enteng tentang dosa - dosa kecil yang akhirnya menjadi dosa besar. Awalnya tidak sengaja mencuatkan berita aib itu tetapi karena ngobrolnya semakin seru maka setanpun ikut ngobrol juga masuk kedalam lidah orang ini. Ngumpul bersama teman - teman sambil ngopi emang enak ,dan akan lebih enak lagi sambil menjelek - jelekan orang lain,membuka aib orang lain sambil ketawa - tawa,terbahak bahak, cakakak cikikik sifulan begini dan sifulan begitu. Ngumpul - ngumpul itu tidak dilarang,baik oleh agama maupun Negara. Sejauh tidak melanggar peraturan agama dan negara. Pokoknya Tidak ada tempat yang paling enak dan paling beruntung untuk ngumpul selain ngumpul ikut mendengarkan Tausyiah dari para ulama saleh, apalagi kalau pulangnya membawa berkat nasi kotak. Sungguh sangat membahagiakan hati. Pahala dapat dan urusan perut juga dapat. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan.

Pahala dan dosa itu adalah pilihan, Kita boleh memilih dengan sukarela alias tanpa paksaan dari pihak manapun tetapi semuanya itu akan ada konsekwensinya. Arah tujuan pahala adalah menuju kebahagian akhirat yaitu Surga dan arah tujuan akhir dari dosa adalah ajab dan kesedihan di dalam Neraka. Kita boleh memperbanyak pahala dengan aneka macam amalan saleh yang sudah disediakan oleh Allah azza wa jalla dengan satu syarat adalah ikhlas melakukannya. Begitupun dengan dosa,kita boleh memperbanyak dosa dan maksyiat dan segala kedurhakaan lainnya,tetapi jangan salahkan siapapun kalau pada akhir kematiannya bukan pulang ke negeri yang penuh dengan kesenangan dan kebahagian tetapi arah pulangnya ke negeri yang penuh dengan penyiksaan,penderitaan ,kepedihan dan kesedihan didalam kubur yang berkesinambungan menuju tempat Neraka yang apinya menyala - nyala. Kita boleh melarat didunia,miskin semiskinya tetapi kita tidak boleh miskin diakhirat menjadi penghuni neraka. Maka mumpung ruh kita masih didalam tubuh kita,perbanyaklah beramal saleh,jauhkan dari sifat buruk sangka kepada orang lain. Dari pada kita banyak bicara tetapi tidak mengandung manfaat untuk orang lain, maka lebih baik diam saja. Masih mendingan dibilang kuper dari pada banyak bergaul tetapi banyak mengumpulkan dosa. Mendingan pergi dari rumah menuju  masjid kemudian dari masjid pulang ke rumah, besoknya begitu lagi ,pergi lagi ke masjid kemudian pulang lagi ke rumah,begitu aja terus sampai kita mati. Nyari duit mah online juga bisa.Tekhnologi semakin canggih sekarang mah,banyak orang duitnya banyak tapi dirumah mulu kerjanya yang penting halal, Rejeki mah sudah Allah yang ngatur yang penting ikhtiar gitu aja.

Semoga Allah subhanahu wa ta'ala mengampuni semua dosa kita.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"


Selasa, 18 Februari 2020

Ancaman Allah terhadap orang yang bunuh diri

Apa kata ulama tentang bunuh diri



Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat An-Nisa' Ayat 29

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ ۚ وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu."

Jika kita merasa bahwa kita ini adalah makhluk Allah azza wa jalla yang taat pada semua perintahnya dan menjauhi segala larangannya, maka janganlah kita melakukan bunuh diri hanya karena persoalan dunia yang memperdayakan ini. Tidak ada seorangpun didunia ini yang hidupnya tidak punya masalah. Mereka semua punya masalah,tetapi memang pada setiap orang masalahnya ada yang berat,ada yang ringan dan ada yang sangat berat sekali.Tergantung Allah subhanahu wa ta'ala memberikan cobaannya kepada kita .Sudah barang tentu bila kita diberi ujian yang berat sama Allah dan kita dapat mengatasinya dengan penuh kesabaran maka pahalanyapun akan besar pula yang kita terima sebagai balasannya.Pahala yang diberikan cobaan yang ringan,sudah pasti pahalanya juga tidak banyak seperti yang diberikan cobaan yang berat.

Cobaan rasa sakit yang diderita oleh sebab kepala kejedot pintu sudah pasti berbeda dengan cobaan rasa sakit karena sebab kaki terlindas Mobil truk atau Angkot. Cobaan rasa sedih ditinggal suami karena wafat, tentu sangat berbeda oleh cobaan rasa sedih karena suami pergi kawin lagi. Cobaan rasa sedih karena hidup mikin ,tentu berbeda dengan rasa sedih ketika uang kita segitu - gitunya dicopet orang atau ditipu orang. Ujian dari Allah itu tidak akan berhenti selama kita masih hidup di Alam dunia ini. Pokoknya Allah subhanahu wa ta'ala akan selalu menguji kita. Orang kaya akan diuji dengan kekayaanya,orang miskin akan diuji dengan kemiskinannya,orang sakit akan diuji dengan kesakitannya,orang sehat akan diuji dengan kesehatannya,orang cantik akan diuji dengan kecantikannya,dan orang beriman akan diuji dengan keimanannya,dan masih banyak ujian ujian lain yang Allah turunkan kepada hambanya. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Muhammad Ayat 31

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتَّىٰ نَعْلَمَ الْمُجَاهِدِينَ مِنْكُمْ وَالصَّابِرِينَ وَنَبْلُوَ أَخْبَارَكُمْ

"Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu."

Seberat apapun cobaan yang datang menghadang kita,menghilangkan nyawa sendiri dengan cara bunuh diri itu bukanlah solusi. Karena ketika kita sudah dialam kubur kita akan punya masalah baru yang lebih dahsyat dari masalah yang kita hadapi sewaktu didunia, kita akan di tanya dan dia azab oleh Allah azza wa jalla. Kelak hati kita akan menyesal sedalam dalamnya dan tidak akan pernah bisa balik lagi ke alam dunia. Kita akan di siksa dialam kubur secara terus menerus sampai datangya hari kiamat. Kita tidak akan ditidurkan mata kita saat dialam kubur sebab tubuh kita disiksa dan dihimpit oleh 2 buah dinding tanah. Kemudian jika hari pembalasan tiba maka tubuh sipelaku bunuh diri itu akan langsung dilempar ke dalam Neraka Jahanam.

 Diterangkan dalam riwayat  bahwa dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu,dia berkata,Rasullah shallallahu alaihi wasallam bersabda" Barang siapa bunuh diri dengan menggunakan sepotong besi,maka dia akan menikam perutnya dalam neraka Jahanam secara terus menerus dengan besi yang tergenggam ditangannya dan dia akan dikekalkan didalam neraka. Barang siapa bunuh diri dengan meminum racun maka ia akan menahan pedihnya racun itu dalam neraka jahanam secara terus menerus dan akan dikekalkan didalam neraka tersebut untuk selama - lamanya.Begitu juga barangsiapa membunuh dirinya dengan terjun dari puncak Gunung maka dia akan terjun kedalam neraka Jahanam secara terus - menerus untuk bunuh diri  dan dia akan dikekalkan dalam neraka tersebut untuk selama - lamanya.( Dalam kitab Hadits Pilihan Kutubus Sittah Halaman 19-20,hadis ke 9).

Agar kita terhindar dari kematian bunuh diri maka perbanyaklah selalu mendekatkan diri kepada Allah azza wa jalla dengan memperbanyak mengerjakan amal saleh,banyak berzikir,banyak mengerjakan salat Sunnah, Salat wajib 5 waktu jangan ditinggalkan karena salat itu selain akan mendapatkan ampunan dari Allah juga dapat mencegah perbuatan  keji dan munkar. sering - seringalah berkumpul dengan orang - orang saleh mengikuti tausyiah dari para ulama,sering - sering juga sodakoh walaupun sedikit jumlahnya,upayakan pikiran kita untuk selalu berpikir positif jangan buruk sangka kepada siapapun,jauhi makanan yang haram karena akan menghambat terkabulnya sebuah doa, jangan senang menumpuk - numpuk dosa dan maksiat karena akan menyebabkan keimanan kita kepada Allah menjadi lemah,Jauhilah segala bentuk pergunjingan dimanapun kita berada dan yang terakhir jangan selalu berhutang baik berupa barang maupun uang, karena paling banyak terjadi perkara bunuh diri itu adalah Hutang piutang.

Semoga Allah subhanahu wa ta'ala selalu membimbing kita kejalan yang lurus.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"











Selasa, 11 Februari 2020

Shalatnya orang beriman dan bertaqwa kepada Allah

Apa kata ulama tentang shalat


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Ma’un Ayat 4-5

فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ
الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ
"Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,"

Allah Subhanahu wa ta'ala mewajibkan kita untuk mengerjakan shalat karena Shalat adalah bagian dari bentuk peribadatan kepada Allah yang satu.Tidak ada yang patut diibadahi selain dari pada Allah yang Maha Agung,yang menciptakan langit dan Bumi beserta isinya.Hanya makhluk yang durhaka dan pembangkang saja yang tidak mau beribadah kepada Allah. Harta dunianya telah menghantarkan kedurhakannya kepada Allah azza wa jalla. Menggap enteng tentang shalat. padahal ia telah bersahadat dihadapan Tuhannya, ia telah berikrar dan bersaksi bahwa Tidak ada Tuhan selain Allah. Tetapi dalam kenyataannya yang menjadi Tuhannya adalah Uang dan Hartanya. Kelak pada hari kiamat Allah azza wa jalla akan meminta pertanggung jawaban atas ikrarnya itu. Padahal Islam itu bukan hanya bersyahadat tetapi mengerjakan Shalat,membaca Qur'an,berpuasa Ramadhan, menunaikan zakat dan pergi haji bagi yang mampu. Mengerjakan shalat itu sudah merupakan suatu kewajiban yang tidak bisa ditawar- tawar lagi.Sesibuk apapun kita punya hajat tetap salat itu adalah kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan.Jika ditingalkan maka hukumnya adalah dosa besar bagi pelakuknya. Para ulama tidak bosan - bosan dalam dakwahnya, bahkan mungkin sudah ribuan kali menggaungkan kepada kita untuk menjaga salat kita,karena yang mengerjakan shalat saja belum tentu diterima apalagi yang tidak shalat. Buat apa kita sering mendengarkan ceramah dari para ulama tetapi cuma masuk telinga kanan kemudian dibuang ketelinga kiri.Tidak ada bekas didalam diri kita inti sari dari sari pati nasehat para ulama itu, sehingga kita menjadi manusia pendusta di hadapan Allah azza wa jalla.

Jangan tergiur sama harta dunia yang memperdayakan kita,bisa jadi karena cintanya kita sama harta membuat kita semakin malas untuk mengerjakan shalat.Pontang panting siang malam mencari uang,sehingga yang ada didalam hati dan otaknya itu adalah uang,uang dan uang.Padahal kebahagian seseorang itu tidak bisa diukur dengan uang,banyak orang bahagia tetapi tidak punya uang.Orang dikutub utara sana mereka tidak memiliki uang,tetapi mereka bahagia walau hanya menangkap satu ekor kelinci saja dipadang salju yang luas terbentang.Bayangkan andaikan saja mereka itu orang - orang yang telah beriman kepada Allah dan Rasulnya kemudian mereka mengerjakan shalat. Maka tidak ada apa apanya kita dibanding mereka. Dikita ini tanahnya subur,bila kita tancapkan satu batang pohon saja sudah pasti tumbuh atau kita taburkan biji - bijian saja sudah pasti tumbuh tunasnya.Jadi  kalau hanya untuk makan saja sih tidak perlu mengejar - ngejar kelinci seperti mereka.coba pikir nikmat tuhan manakah yang kamu dustakan. Allah subhanahu wa ta'ala sudah berikan kita segala kemudahan tetapi kita masih ingkar kepada Allah dan Rasulnya. Mengerjakan shalat yang hanya beberapa menit saja sampai rela meninggalkannya hanya demi kebutuhan perut.

Kenapa kita masih selalu beranggapan karena kita Islam nanti masuk Surga juga.Sehingga dalil ini dijadikan pegangan oleh orang - orang yang tidak berilmu sebagai senjata pamungkas untuk gampang meninggalkan shalat. Bila ditanya tentang shalat kenapa antum tidak shalat," Tidak shalat juga masuk Surga juga nantinya "Begitu sahutanya. Padahal meninggalkan shalat dengan sengaja tanpa uzur apapun itu bahayanya luar biasa,saat ada uzurpun tetap wajib salat bahkan didalam sebuah hadis disebutkan yang meninggalkan shalat wajib maka ia telah kafir. Dari Buraidah radhiyallahu anhu, Dari nabi kita Muhammad rasulullah shallallahu alaihi wasalam,beliau bersabda "Ikatan janji diantara kami (Umat Islam)dengan mereka (Orang - orang kafir) adalah salat.Maka barang siapa yang meninggalakan salat berarti ia kafir. (Hadis Riwayat Turmudzi) (Kitab Riyadhus Shalihin halaman 162). Mumpung kita masih hidup dan masih ada kesempatan untuk bertobat,mulailah kita membuka lembaran baru yang diisi dengan amalan - amalan shaleh.Kematian itu tidak mengenal umur,tidak usah menghitung - hitung umur kematian kita.Tidak kita hitung dan tidak kita pikir juga kematian itu akan datang menjemput kita.Tidak perlu banyak alasan sehingga kita rela meninggalkan shalat.

Mengerjakan shalat yang benar dan sesuai sunnah,bila kita belum tahu bagaimana caranya maka bergurulah kepada para ulama shaleh.Karena mengerjakan shalat itu bukan saja jasmaninya saja yang shalat, akan tetapi Ruhaninya juga harus Shalat. Bila ruhani juga tidak shalat maka, Allah sudah mengangap kita termasuk orang- orang tidak beruntung karena tidak khusyu dalam salatnya. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an dalam Surat Al-Mu’minun Ayat 1-2

قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ
الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ

"Sungguh beruntung orang - orang yang beriman yaitu orang - orang yang khusyu dalam shalatnya"

Saat kita mengerjakan shalat menghadap kiblat maka hati kita harus tahu bahwa yang disembah itu hanya Allah saja,tidak boleh menghadirkan yang bukan selain Allah.Begitu kita sudah Takbir maka hati dan pikiran kita tidak boleh kemana - mana, yang dituju dalam salat itu hanya Allah yang maha kuasa saja. Bila hati dan pikiran kita kemana - mana maka shalat kita itu lalai kepada Allah. Didalam shalat itu kita tidak boleh memikirkan tentang apapun, apalagi urusan dunia, Hati dan pikiran kita harus bersih dari kesyirikan. Disaat salat kita sedang berlangsung maka, kita itu sedang berdialog dengan Allah dengan ayat - ayat yang kita baca. Kita tidak boleh memikirkan tentang hutang yang kita miliki,kita tidak boleh memikirkan motor yang takut dicuri orang,kita tidak boleh memikirkan tentang uang kita yang ada di buku rekening bank kita,kita tidak memikirkan rumah kita yang dijual tidak laku - laku,kita tidak boleh memikirkan proyek kita yang tak kunjung selesai, kita tidak boleh memikirkan perusahaan kita yang jalan ditempat,kita tidak boleh memikirkan istri dan anak kita. Pokoknya didalam shalat itu kita tidak boleh memikirkan tentang apa saja kecuali hanya menyembah kepada Allah saja bukan kepada yang lain. Syirik besar atau syrik kecil itu tetap kategorinya syirik - syirik juga. Maka didalam ayat diatas Allah subhanahu wa ta'ala berfirman ""Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,"

Semoga Allah subhanahu wa ta'ala mengampuni dosa kita semuanya.


سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"


















Selasa, 04 Februari 2020

Keutamaan mendoakan orang lain

Apa kata ulama tentang mendoakan orang lain


Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Hasyr Ayat 10

وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

"Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: "Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang".

Bila kita sedang berdoa kepada Tuhan kita yaitu Allah azza wa jalla yang maha pengasih dan penyayang,seyogyannya selain mendoakan diri kita dan keluarga kita, juga orang - orang yang beriman lainnya baik yang sudah wafat lebih dulu dari kita atau kaum Muslimin dan Muslimat yang masih hidup.diantara kita. Tentunya jika kita mendoakan orang lain itu harus yang baik - baik,karena Allah azza wa jalla tidak akan mengabulkan doa yang isinya kejelekan ataupun kezaliman. Kita tidak akan rugi dari segi apapun juga bila kita sering mendoakan orang lain. Allah yang maha pengasih itu melihat kepada kita akan semua doa yang kita panjatkan itu.

Allah mendengar pada setiap kalimat yang kita ucapkan baik kalimat itu di utarakan di Mulut kita ataupun di dalam Hati kita. Tidak ada yang bisa kita sembunyikan dihadapan Allah yang maha melihat. Apabila kita bermaksud dengki sama orang lain,Allah Ta'ala juga melihat kita walaupun baru ingin dilakukan didalam Hati. Dari pada kita dengki sama orang lain dan cuma ngabisin waktu yang ada, alangkah baiknya kita doakan saja mereka itu dengan doa yang baik - baik. Selain mendapatkan pahala dari Allah azza wa jalla, kitapun akan mendapatkan doa pula dari para Malikat. Diterangkan dalam sebuah riwayat, Dari Abu Darda Radhiyallahu anhu,bahwasannya ia mendengar  Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :" Tiada seorang muslim yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan  saudaranya,kecuali Malaikat berkata " Dan untuk kamu pula seperti itu".  ( Hadis Riwayat Muslim) (Kitab Riyadhus Shalihin Hal.391.

Bila kita habis menunaikan shalat, jangan lupa kita berdoa setelah kita zikir - zikir dan memuji akan kebesaran dan keagungan Allah Subhnahu wa ta'ala. Doa yang kita panjatkan itu yang paling utama adalah memohon ampunan atas semua dosa yang telah kita lakukan,baik dosa yang tidak kita sengaja maupun dosa yang kita sengaja.Karena kita manusia yang tidak luput dari lupa dan khilaf, padahal kita tahu bahwa perbuatan itu dosa bila kita lakukan tetapi karena kebodohan kita semua itu kita lakukan,kita tahu bahwa melihat wanita cantik berlama - lama itu dosa karena bukan muhrim, tetapi kenapa mata kita masih terus - menerus memandangnya itu adalah dosa yang kita sengaja.Kita harus segera bertobat memohon ampun dengan segera. Setelah kita berdoa untuk kita kemudian kita doakan juga orang lain dan memohon kepada yang maha pengampun agar orang - orang yang telah berbuat dosa atau orang - orang yang sudah wafat diampuni semua dosanya dan bila ada yang belum beriman kepada Allah dan Rasulnya semoga Allah azza wa jalla memberikan taufiq dan hidayahnya. Tidak ada yang sulit bagi Allah dengan semua Iradahnya.

Sungguh sangat besar keutamaannya bila kita mendoakan saudara kita,apalagi yang kita doakan itu sama sekali tidak mengetahuinya,bila kita mendoakan kebaikan kepada saudara kita itu artinya semua itu akan berbalik kepada kita juga dan doa itu sangat mustajab untuk dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala. Diterangkan dalam sebuah riwayat dari Darda Radhiyallahu anhu,Bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda," "Doa seorang muslim kepada saudaranya dengan tidak diketahui saudaranya itu mustajab ( Dikabulkan),pada seorang muslim itu  ada malaikat yang diberi tugas supaya tiap ia mendoakan baik kepada saudaranya,maka malaikat yang diberi tugas itu mengucapkan" Semoga Allah berkenan mengabulkan,dan buat kamu juga seperti itu".( Hadis Riwayat Muslim) ( Kitab Riyadhus Shalihin halaman 391).

Sungguh beruntung orang - orang yang selalu mendoakan saudaranya,ia sibuk beramal shaleh bukan saja dalam bentuk salat,baca Qur'an,Puasa shodakoh dan Amal jariah, tetapi ia juga sibuk mendoakan orang lain. Hatinya tidak sempat untuk berkeinginan mengunjing orang lain,sombong pada orang lain,dengki sama orang lain,jahat sama orang lain atau zalim sama orang lain. Ia sibuk mengumpilkan pahala untuk bekal pulang ke negeri Akhirat yang kekal dan abadi. Ia optimis bahwa Allah subhanahu wa ta'ala tidak akan menyianyiakan hambanya yang beriman dan beramal saleh dan akan dimasukan kedalam Surganya. Sungguh janji Allah itu pasti benar.

Allah Subhnahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat An-Nisa' Ayat 124

وَمَنْ يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَٰئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُونَ نَقِيرًا

"Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun."

Semoga Allah subhanahu wa ta'ala senantiasa memberikan petunjuk kejalan yang benar yaitu jalannya orang - orang yang engkau ridoi.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"