Selasa, 11 Februari 2020

Shalatnya orang beriman dan bertaqwa kepada Allah

Apa kata ulama tentang shalat


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Ma’un Ayat 4-5

فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ
الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ
"Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,"

Allah Subhanahu wa ta'ala mewajibkan kita untuk mengerjakan shalat karena Shalat adalah bagian dari bentuk peribadatan kepada Allah yang satu.Tidak ada yang patut diibadahi selain dari pada Allah yang Maha Agung,yang menciptakan langit dan Bumi beserta isinya.Hanya makhluk yang durhaka dan pembangkang saja yang tidak mau beribadah kepada Allah. Harta dunianya telah menghantarkan kedurhakannya kepada Allah azza wa jalla. Menggap enteng tentang shalat. padahal ia telah bersahadat dihadapan Tuhannya, ia telah berikrar dan bersaksi bahwa Tidak ada Tuhan selain Allah. Tetapi dalam kenyataannya yang menjadi Tuhannya adalah Uang dan Hartanya. Kelak pada hari kiamat Allah azza wa jalla akan meminta pertanggung jawaban atas ikrarnya itu. Padahal Islam itu bukan hanya bersyahadat tetapi mengerjakan Shalat,membaca Qur'an,berpuasa Ramadhan, menunaikan zakat dan pergi haji bagi yang mampu. Mengerjakan shalat itu sudah merupakan suatu kewajiban yang tidak bisa ditawar- tawar lagi.Sesibuk apapun kita punya hajat tetap salat itu adalah kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan.Jika ditingalkan maka hukumnya adalah dosa besar bagi pelakuknya. Para ulama tidak bosan - bosan dalam dakwahnya, bahkan mungkin sudah ribuan kali menggaungkan kepada kita untuk menjaga salat kita,karena yang mengerjakan shalat saja belum tentu diterima apalagi yang tidak shalat. Buat apa kita sering mendengarkan ceramah dari para ulama tetapi cuma masuk telinga kanan kemudian dibuang ketelinga kiri.Tidak ada bekas didalam diri kita inti sari dari sari pati nasehat para ulama itu, sehingga kita menjadi manusia pendusta di hadapan Allah azza wa jalla.

Jangan tergiur sama harta dunia yang memperdayakan kita,bisa jadi karena cintanya kita sama harta membuat kita semakin malas untuk mengerjakan shalat.Pontang panting siang malam mencari uang,sehingga yang ada didalam hati dan otaknya itu adalah uang,uang dan uang.Padahal kebahagian seseorang itu tidak bisa diukur dengan uang,banyak orang bahagia tetapi tidak punya uang.Orang dikutub utara sana mereka tidak memiliki uang,tetapi mereka bahagia walau hanya menangkap satu ekor kelinci saja dipadang salju yang luas terbentang.Bayangkan andaikan saja mereka itu orang - orang yang telah beriman kepada Allah dan Rasulnya kemudian mereka mengerjakan shalat. Maka tidak ada apa apanya kita dibanding mereka. Dikita ini tanahnya subur,bila kita tancapkan satu batang pohon saja sudah pasti tumbuh atau kita taburkan biji - bijian saja sudah pasti tumbuh tunasnya.Jadi  kalau hanya untuk makan saja sih tidak perlu mengejar - ngejar kelinci seperti mereka.coba pikir nikmat tuhan manakah yang kamu dustakan. Allah subhanahu wa ta'ala sudah berikan kita segala kemudahan tetapi kita masih ingkar kepada Allah dan Rasulnya. Mengerjakan shalat yang hanya beberapa menit saja sampai rela meninggalkannya hanya demi kebutuhan perut.

Kenapa kita masih selalu beranggapan karena kita Islam nanti masuk Surga juga.Sehingga dalil ini dijadikan pegangan oleh orang - orang yang tidak berilmu sebagai senjata pamungkas untuk gampang meninggalkan shalat. Bila ditanya tentang shalat kenapa antum tidak shalat," Tidak shalat juga masuk Surga juga nantinya "Begitu sahutanya. Padahal meninggalkan shalat dengan sengaja tanpa uzur apapun itu bahayanya luar biasa,saat ada uzurpun tetap wajib salat bahkan didalam sebuah hadis disebutkan yang meninggalkan shalat wajib maka ia telah kafir. Dari Buraidah radhiyallahu anhu, Dari nabi kita Muhammad rasulullah shallallahu alaihi wasalam,beliau bersabda "Ikatan janji diantara kami (Umat Islam)dengan mereka (Orang - orang kafir) adalah salat.Maka barang siapa yang meninggalakan salat berarti ia kafir. (Hadis Riwayat Turmudzi) (Kitab Riyadhus Shalihin halaman 162). Mumpung kita masih hidup dan masih ada kesempatan untuk bertobat,mulailah kita membuka lembaran baru yang diisi dengan amalan - amalan shaleh.Kematian itu tidak mengenal umur,tidak usah menghitung - hitung umur kematian kita.Tidak kita hitung dan tidak kita pikir juga kematian itu akan datang menjemput kita.Tidak perlu banyak alasan sehingga kita rela meninggalkan shalat.

Mengerjakan shalat yang benar dan sesuai sunnah,bila kita belum tahu bagaimana caranya maka bergurulah kepada para ulama shaleh.Karena mengerjakan shalat itu bukan saja jasmaninya saja yang shalat, akan tetapi Ruhaninya juga harus Shalat. Bila ruhani juga tidak shalat maka, Allah sudah mengangap kita termasuk orang- orang tidak beruntung karena tidak khusyu dalam salatnya. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an dalam Surat Al-Mu’minun Ayat 1-2

قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ
الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ

"Sungguh beruntung orang - orang yang beriman yaitu orang - orang yang khusyu dalam shalatnya"

Saat kita mengerjakan shalat menghadap kiblat maka hati kita harus tahu bahwa yang disembah itu hanya Allah saja,tidak boleh menghadirkan yang bukan selain Allah.Begitu kita sudah Takbir maka hati dan pikiran kita tidak boleh kemana - mana, yang dituju dalam salat itu hanya Allah yang maha kuasa saja. Bila hati dan pikiran kita kemana - mana maka shalat kita itu lalai kepada Allah. Didalam shalat itu kita tidak boleh memikirkan tentang apapun, apalagi urusan dunia, Hati dan pikiran kita harus bersih dari kesyirikan. Disaat salat kita sedang berlangsung maka, kita itu sedang berdialog dengan Allah dengan ayat - ayat yang kita baca. Kita tidak boleh memikirkan tentang hutang yang kita miliki,kita tidak boleh memikirkan motor yang takut dicuri orang,kita tidak boleh memikirkan tentang uang kita yang ada di buku rekening bank kita,kita tidak memikirkan rumah kita yang dijual tidak laku - laku,kita tidak boleh memikirkan proyek kita yang tak kunjung selesai, kita tidak boleh memikirkan perusahaan kita yang jalan ditempat,kita tidak boleh memikirkan istri dan anak kita. Pokoknya didalam shalat itu kita tidak boleh memikirkan tentang apa saja kecuali hanya menyembah kepada Allah saja bukan kepada yang lain. Syirik besar atau syrik kecil itu tetap kategorinya syirik - syirik juga. Maka didalam ayat diatas Allah subhanahu wa ta'ala berfirman ""Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,"

Semoga Allah subhanahu wa ta'ala mengampuni dosa kita semuanya.


سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"


















Tidak ada komentar: