Minggu, 24 Februari 2019

Menutupi kejelekan orang lain

Apa kata ulama tentang menjelekan orang lain


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an An-Nur Ayat 19

إِنَّ ٱلَّذِينَ يُحِبُّونَ أَن تَشِيعَ ٱلْفَٰحِشَةُ فِى ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ فِى ٱلدُّنْيَا وَٱلْءَاخِرَةِ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
"Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui"

Allah subhanahu wa ta'ala telah mengatur begitu sempurna kepada hambanya, tentang bagaimana seharusnya berakhlakul karimah di dalam arena kehidupan di dunia ini ,antara orang - orang yang mengaku beriman kepada Allah dan Rasulnya tetapi masih melakukan kejelekan orang lain dengan memfitnah,menggunjing atau mengadu domba antar sesama orang - orang beriman. Allah Subhanahu wata'ala telah mengancam kepada mereka yang melakukan perbuatan keji itu dengan azab yang pedih baik di dunia maupun di Akhirat. Padahal jikalau saja kita mau menutupi keburukan orang lain dengan tidak menyebar luaskannya, maka Allah akan menutupi juga tentang kejelekannya besok di hari kiamat

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam,beliau bersabda :" orang yang menutupi kejelekan orang lain didunia,kelak Allah akan menutupi kejelekannya di hari Kiamat.

Jika kita sering melakukan syiar agama Allah cobalah dengan melakukan syiar yang benar berdasarkan dalil Al-qur'an dan Sunnah Rasul. Jangan syiar yang mengandung unsur kedengkian atau kebencian kepada orang lain atau kelompok lain, lebih - lebih yang di bencinya itu orang - orang yang sebenarnya beriman kepada Allah dan Rasulnya. Tidak ada manfaatnya buat kita bila membenci orang lain atau kelompok lain dengan membuka keburukannya atau membuka kekurangan orang lain di hadapan banyak orang. Yang ada juga kita di benci oleh Allah karena akhlak kita yang tidak baik. Sebab belum tentu orang lain yang kita benci itu lebih baik dari kita.Bisa saja dihadapan Allah ternyata justru kita yang buruk amalan kita. Karena Allah sangat tahu apa yang ada di hati kita. Yang kita jelek jelekan orang lain atau kelompok lain itu ternyata termasuk golongan yang dicintai Allah dan Rasulnya. Hanya karena kesombongan kita saja yang pada akhirnya mengecilkan orang lain. Karena Allah masih baik saja sama kita sehingga kejelekan kita masih disembunyikan. Tetapi kelak di hari kiamat semuanya akan dibalas sesuai dengan apa yang pernah kita kerjakan dan tidak satupun yang akan terlewati akan amalan kita sewaktu di dunia. Kebaikan sebesar apapun akan ada balasanya dan keburukan sebesar apapun akan ada balasannya pula.

Allah Subhanahu wa ta'ala  berfirman dalam Al-Qur'an surah Az-Zalzalah, ayat 7 dan 8 sebagai berikut:

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ

Artinya: "Barangsiapa berbuat kebaikan sebesar zaroh pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan keburukan sebasar zaroh pun, niscaya ia akan melihat (balasan)nya pula."

Kehidupan yang rukun dan damai, saling harga menghargai dan hormat menghormati,itulah yang diperintahkan oleh Allah dan Rasulnya. Tidak perlu kita menonjolkan diri hanya diri kitalah yang paling benar. Padahal kebenaran itu adanya hanya ada pada Allah saja. Benar menurut kita belum tentu benar menurut Allah. Dari pada kita membongkar aib orang lain, alangkah baiknya kita sering ber introspeksi diri tentang amalan amalan yang pernah kerjakan pada hari ini atau adakah hari ini kita telah berbuat jahat atau dengki kepada orang lain. Segeralah bertobat kepada Allah jika ternyata pada hari ini kita telah melakukan perbuatan yang melanggar perintah Allah dan rasulnya. Sesungguhnya Allah itu maha penerima tobat hambanya yang ingin diampuni segala kesalahannya.Selama ajal belum di tenggorokan dan terompet sangkakala belum ditiupkan oleh Malaikat maka pintu tobat masih terbuka lebar. Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an surat An-nisa ayat 110

وَمَن يَعْمَلْ سُوٓءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُۥ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ ٱللَّهَ يَجِدِ ٱللَّهَ غَفُورًا رَّحِيمًا

"Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Kita tidak perlu mengukur prilaku orang lain dengan mencari - cari kekurangannya.Karena hal itu akan menyebabkan kita semakin diri kita cape dan akan melemahkan keimanan kita kepada Allah. Karena itu adalah perbuatan tercela yang akan menambah titik hitam di Qalbu kita. Allah lebih suka kepada hambanya yang selalu sibuk dengan berdzikir kepadanya ketimbang menoleh kepada hambanya yang selalu melanggar perintah Allah dan Rasulnya. Tetapi Allah akan tetap mengampuni hambanya bila kita mau bertobat. Jika tidak segera bertobat kemudian kita wafat maka azab Allah yang sangat pedih itu akan akan kita rasakan di Neraka Jahanam. Itulah seburuk - buruk tempat kembali buat manusia yang lalai dan selalu ingkar kepada Allah.

Jika kita ingin selamat dan pulang dengan membawa bekal untuk kita mati maka ikutilah perintah Allah dan Rasulnya. Tinggalkan semua perkara yang dapat merusak keimanan kita kepada Allah. Perbanyaklah melakukan amalan - amalan baik,jangan melakukan amalan - amalan buruk yang sesungguhnya tidak berguna dan tidak berpahala. Tidak ada dalilnya di dalam kitab manapun atau hadist manapun yang mengatakan bahwa berbuat jahat atau melakukan perbuatan buruk itu akan mendatangkan pahala buat kita. Banyak orang yang mengatakan bahwa hari kiamat semakin dekat tetapi mereka sendiri melupakan perintah Allah dan Rasulnya. Sholat jalan terus, baca Qur'an jalan terus,menuntut ilmu jalan terus,berdakwah jalan terus tetapi menjelekan orang lain,memfitnah orang lain,mencari cari kekurangan orang lain,menggunjing orang lain juga jalan terus. Jika kita telah termasuk kedalam kategori golongan ini maka celakalah kita karena kita termasuk orang - orang yang lalai dan kita telah berdusta kepada Allah akan semua ibadah kita.Jika kita orang yang benar - benar beriman kepada Allah dan Rasulnya maka tidak mungkin kita berbuat demikian. Karena dulu juga para sahabat Rasul tidak demikian dalam beribadah kepada Allah. Yang jelas kita semua hamba Allah akan diminta pertanggung jawaban kelak di hari kiamat tentang amal baik dan amal buruk kita.

Semoga Allah subhanahu wa ta'ala mengampuni semua dosa.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"

Minggu, 17 Februari 2019

Kematian adalah Takdir Allah yang sudah ditentukan waktunya

Apa kata ulama tentang kematian



Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an surat Ali'Imran ayat 145

وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَنْ تَمُوتَ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ كِتَابًا مُؤَجَّلًا ۗ وَمَنْ يُرِدْ ثَوَابَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَنْ يُرِدْ ثَوَابَ الْآخِرَةِ نُؤْتِهِ مِنْهَا ۚ وَسَنَجْزِي الشَّاكِرِينَ
"Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur."

Kematian yang akan di alami oleh umat manusia di Alam Dunia ini terbagi menjadi dua yaitu kematian yang buruk dan kematian yang baik. Kematian yang buruk yaitu ketika di akhir pencabutan ruh oleh Malaikat pencabut nyawa ruh dari manusia ini dalam keadaan kotor dan hina dari dosa yang melumuri seluruh Jasmani dan ruhaninya. Karena dahulu sewaktu masih hidup selalu melanggar perintah Allah dan Rasulnya.Hidupnya selalu menuruti hawa nafsunya menuju kemaksiatan dan kemusrikan sehingga merusak Jasmani dan Ruhaninya. Tatkala ruh itu dicabut oleh Malaikat maka si ruh menjerit sejadi - jadinya karena kesakitan yang juga dirasakan oleh Jasmaninya. Tak heran sering kita dengar ada orang meninggal dunia saat detik detik nyawanya dicabut mulutnya teriak dengan mengucapkan kata - kata kotor. Kita tidak tahu karena sebab dosa apa dulu sewaktu ia masih hidup, sampai meninggalnya saja begitu menyedihkan. Hanya Allah saja yang tahu. Saat dicabut nyawa itu memang sakit seperti yang di sabdakan oleh baginda Rasulullah shalallahualaihi wassalam " “Sakitnya sakaratul maut bagaikan tusukan tiga ratus pedang” (HR Tirmidzi)

Begitupun yang disebut dengan kematian yang baik yaitu di saat detik - detik hamba Allah itu di cabut nyawanya yang di ingat dalam Qalbunya yaitu hanya Dzikir kepada Allah. Badaniyah ini sudah tidak ada daya dan upaya lagi untuk menggerakan amalan sholeh, badan lemas ,menggigil dan pikiran sudah kosong, sudah tidak ada pikiran lagi tentang harta,uang dan Jabatan yang ia miliki. Setiap nafas yang ia hembuskan hanya bisa Dzikir kepada Allah.Itupun akan ingat apabila sewaktu masih hidupnya sering berdzikir kepada Allah maka disaat detik detik inilah Allah bukakan semua amalan yang pernah kita lakukan,jika yang ditampakan adalah kebaikan maka tersenyumlah ia, tetapi apabila yang ditampakan akan azab Neraka maka bersedihlah si mayit ini. Pada saat sakaratul maut ini sudah tidak ada lagi minta ampun bertobat kepada Allah. Sudah tidak ada gunanya bertobat, tinggal menunggu apa yang akan terjadi di dalam kubur nanti. Mentalkin hamba Allah di saat sakaratul maut itu,tidak akan perpengaruh apa apa untuk si mayit, karena si mayit tidak akan mendengarnya karena semua panca inderanya sudah tidak berfungsi lagi. 

Mentalkinkan kalimat Thoiyabah kepada hamba Allah itu bukan disaat sedang berlangsungnya sakaratul maut tetapi yang wajib ditalkin itu kepada Hamba Allah yang masih hidup . Nabi Rasulullah shalallahualaihi wassalam bersabda,

لقنوا موتا كم لا إله إلا الله
“Talkinlah seseorang yang akan meninggal dunia untuk mengucapkan kalimat: ‘Laa ilaaha illa Allah’”
Untuk mendapatkan kalimat Laa ilaaha illa Allah disaat sakaratul maut itu harus kita latih lidah kita sewaktu kita masih hidup, yang di laksanakan sehabis sholat 5 waktu dengan dzikir yang sebanyak -banyaknya dan tentunya harus diawali dengan bimbingan Guru Mursyid atau wakil - wakilnya . Ibarat kita mau perperang di medan laga jika ingin menang maka kita harus berlatih latihan perang. Tidak akan mungkin menang berperang jika tidak sering berlatih apalagi lawannya sangat tangguh. Kecuali jika Allah subhanahu wa ta'ala berkehendak lain kepada hamba Allah yang dicintainya itu.Dan itupun pasti hanya sedikit saja manusia pilihan Allah itu.

Ketika kematian itu sudah tiba saatnya maka itulah saat kematian kita yang tidak bisa dimajukan maupun dimundurkan. Sudah tidak ada gunanya lagi Harta berlimpah,uang yang betumpuk,Rumah yang megah,bisnis yang menggurita dan Tanah yang berhektar - hektar. Tetapi yang dibawa oleh kita ke Alam Akhirat itu adalah amalan sholeh kita baik yang berupa Ibadah sholat,Dzakat,Shodakoh,berbakti kepada ibu dan bapak,Puasa,baca Qur'an,Dzikir, membantu orang lain yang sedang kesusahan dan berbuat baik ke semua orang,Itulah amalan- amalan yang akan menolong kita di Alam kubur dan di Alam Akhirat. Pada saat sakaratul maut inilah yang menentukan apakah manusia itu termasuk manusia yang beriman kepada Allah dan Rasulnya atau tidak. Jika tidak maka sungguh kita termasuk orang-orang yang merugi.

Ketauhilah bahwa Allah itu maha adil dan maha Bijaksana, setiap hamba Allah yang beriman kepada Allah dan Rasulnya kemudian menjalankan semua perintahnya dan menjauhi larangannya maka Allah akan memberikan balasan berupa Pahala yang besar dan ampunan yang penuh keridhoannya. Allah tidak akan ingkar janji kepada para hambanya yang sholeh yaitu Surga yang hidup kekal didalamnya. Bersyukurlah kepada Allah yang telah memelihara kita dan menunjukan kepada kita jalan yang lurus yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka, bukan jalan orang-orang yang dimurkai dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat. 

اهدِنَــــا الصِّرَاطَ المُستَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ

“(Ya Allah). Tunjukilah kami jalan yang lurus (shiratal mustaqim), yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka, bukan jalan orang-orang yang dimurkai dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat “ (Al Fatihah:6-7).

Anggap saja kita bakal mati esok maka mulailah memperbanyak amalan sholeh dengan banyak berdzikir,jangan tinggalkan sholat,perbanyak shodakoh,Tunaikan Dzakat,baca Qur'an dan amalan sholeh lainnya. Jika kita sudah melaksanakannya maka ikhlaskan semua kepada Allah, jangan meminta balasan apapun kepada Allah atas amalan kita. Biar saja Allah subhanahu wa ta'ala yang menilai tentang ibadah kita.

Semoga Allah subhanahu wa ta'ala mengampuni semua dosa - dosa kita, semoga kita termasuk bagian dari orang - orang yang banyak bersyukur kepada Allah dan semoga di akhir kematian kita Husnul khatimah.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"

Minggu, 10 Februari 2019

Cerdas dalam beramal

Apa kata ulama tentang Beramal



Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an  surah Al-Hajj Ayat 50

فَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ

“Maka orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia.

Cerdas yang di maksud di sini adalah cerdas dalam memilih amalan dalam kehidupan sehari - hari dalam upaya meningkatkan keimanan kita kepada Allah dan Rasulnya, dapat memilih mana amalan yang dapat membawa kebaikan dan mana amalan yang dapat membawa keburukan. Kita harus punya filter dalam melakukan amalan kita. Jika amalan itu buruk dan dapat merusak Jasmani dan Ruhani kita, maka kita wajib meninggalkankanya dari pada membawa malapetaka buat kita celaka di dunia dan celaka di Akhirat. Jangan merasa gengsi oleh teman kita atau sahabat kita yang memang dia sudah terbiasa melakukan amalan buruk. Jika kita merasa amalan itu bertentangan dengan hati nurani kita dan cenderung melanggar perintah Allah dan Rasulnya maka sebaiknya kita jangan mengikuti amalan buruk itu. Apapun tindakan kita baik nyata maupun yang tersembunyi Allah subhanahu wa ta'ala melihat kita. Dan Allah akan memberikan balasan apapun yang telah kita perbuat itu. Pahala yang kita dapatkan atau Dosa yang kita pikulkan.

Tujuan akhir hidup kita itu adalah bahagia ketika Allah subhanahu wa ta'ala menempatkan kita di dalam Surga. Hanya untuk menggapai Surga itu kita harus beramal baik dan beramal sholeh. Tidak mungkin juga kita beramal buruk terus kita mati masuk Surga. Tidak ada dalam Al-Qur'an orang yang beramal buruk bakal masuk Surga. Kecuali Allah subhanahu wa ta'ala mengehendakinya. Tapi yang jelas orang yang beriman dan beramal sholeh itu yang di prioritaskan oleh Allah untuk di masukan kedalam Surga. Inilah orang cerdas dalam beramal karena disetiap saat yang dipikirkan dan di cari adalah amalan baik dan sholeh. Apapun jalannya akan dilakukan selama amalan itu dapat mendatangkan manfaat baik di dunia maupun di Akhirat. Tidak ada gunanya buat kita jika ada orang melakukan keburukan terus kita ikut - ikutan melakukannya. Jika kita ingin selamat dunia dan Akhirat maka ikutilah semuat petunjuk Allah da Rasulnya. Sibukanlah diri kita dengan amalan - amalan sholeh disetiap detik,setiap menit atau setiap jam. Jika ingin benar - benar mencari pahala pasti ada saja peluangnya dan pasti Allah akan selalu memberikan petunjuk kepada kita.

Sepertinya kita ini hidup seperti lama padahal sebentar, dan itu akan kita rasakan saat kita di kubur di dalam Tanah ketika Allah membangunkan kita lagi dari kematian kita. Hanya amalan baik dan amalan sholeh yang akan menyelamatkan kita dari pertanyaan Allah. Semuanya yang masih di Alam Dunia seperti Teman kita,sahabat kita,Istri kita ,anak kita,Suami kita,saudara kita dan siapa saja yang pernah dekat dengan kita itu, semuanya tidak dapat menolong kita. Hanya kita sendirilah yang akan mempertanggungjawaban semua amalan kita dihadapan Allah Azza wa jalla. Bertobat kepada Allah di saat badan kita sudah di kubur di Tanah ,maka sudah tidak ada gunanya lagi kita meminta ampun kepada Allah. Peristiwa inilah yang dimaksud penyesalan yang berkepanjangan sampai Allah memutuskan Apakah kita termasuk golongan kanan atau golongan kiri. Seperti yang di firmankan Allah subhanahu wa ta'ala dalam Al-Qur'an  surah Al- waqi'ah ayat 8-9

 فَأَصْحَابُ الْمَيْمَنَةِ مَا أَصْحَابُ الْمَيْمَنَةِ
وَأَصْحَابُ الْمَشْأَمَةِ مَا أَصْحَابُ الْمَشْأَمَةِ
"Yaitu golongan kanan. Alangkah mulianya golongan kanan itu.
Dan golongan kiri. Alangkah sengsaranya golongan kiri itu."

Mumpung kita masih hidup di Alam dunia maka manfaatkanlah waktu yang sebentar ini untuk di isi dengan amalan - amalan sholeh. Disamping kita mengerjakan sholat 5 waktu, jangan tinggalkan juga selalu shodaqoh,puasa,infak atau zakat dengan diniatkan hati yang ikhlas, disamping itu juga kita wajib berbuat baik kepada orang lain walaupun hanya sekedar bertegur sapa atau mengucapkan salam. Manfaatkanlah waktu yang sedikit dan sebentar ini dengan aneka macam kebaikan. Karena Allah subhanahu wa ta'ala suka kepada hambanya yang berbuat kebaikan. Ketauhilah bahwa kematian itu sebuah Misteri yang kita tidak tahu kapan datangnya. Tetapi alangkah mulianya tatkala ajal kita datang di saat kita sedang dalam keadaan beriman kepada Allah dan Rasulnya dan mengikuti semua petunjuknya.

Renungilah setiap hari tentang perbuatan kita pada hari ini,apakah sudah beramal baik ataukah belum jika belum segeralah beramal baik jangan di tunda. Jika kita suka makan di luar, di warung nasi apabila kita sudah makan, coba beli satu bungkus lagi untuk kita berikan kepada orang lain. Dengan demikian badan kita dan ruhani kita sama - sama makan. si jasad makan nasi dan di Ruh makan dari kebaikan kita memberi makan kepada orang lain. Sehingga menghasilkan badan kita sehat dan ruhani kita bersih. Jauhilah amalan buruk yang dapat menjerumuskan kita kedalam kebinasaan Dzohir maupun Batin. Tetapi selalulah berdzikir kepada Allah dengan sebanyak - banyak.

Semoga Allah subhanahu wa ta'ala menerima amalan sholeh kita  dan mengampuni dosa kita semua

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"

Minggu, 03 Februari 2019

Larangan buang air di tempat umum

Apa kata ulama tentang buang air sembarangan


Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an surah Al Ahzab ayat 58

وَالَّذِيْنَ يُؤْذُوْنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوْا فَقَدِ احْتَمَلُوْا بُهْتَانًا وَّاِثْمًا مُّبِيْنًا
"Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, tanpa ada kesalahan yang mereka perbuat, maka sungguh, mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata."

Manusia yang paling di cintai Allah dan Rasulnya adalah Manusia yang selalu taat dan patuh akan semua perintah Allah dan Rasulnya.  Ketika Allah memerintahkan kepada hambanya bahwa jangan melakukan perkara yang di larang oleh Allah dan Rasulnya maka hamba Allah itupun dengan penuh keimanan dan ke ikhlasan akan selalu menta'atinya. Karena keyakinannya yang sudah mencapai derajat yang tinggi di sisi Allah, maka segala cobaan dan rintangan yang akan merusak jasmani dan Ruhani akan selalu tetap terjaga. Apalagi perkara larangan yang sifatnya syariat yang berhubungannya dengan Jasmaniah seperti larangan membuang air di tempat umum, maka sangat tidak mungkin ia melakukannya karena ia tahu tentang hukumnya. Walaupun ia sangat ingin sekali buang air sudah tidak bisa di tahan lagi, maka itupun ia akan berusaha agar buang air tidak di tempat yang biasa orang - orang suka singgah di tempat itu. Perkara ini kelihatannya sangat sepele tetapi hukumannya bisa menyebabkan kita masuk kedalam neraka kelak di Yaumil Akhir jika kita mati belum bertobat.

Sering kali kita melihat di sebuah terminal atau tempat parkiran mobil,banyak orang dengan sengaja buang air tanpa memikirkan orang lain. Karena merasa sudah tidak tahan kemudian ia melakukannya di samping kendaraannya. Akibatnya di sekitar Terminal atau Parkiran itu menimbulkan bau yang sangat menyengat sehingga sangat pengganggu orang lain yang sedang akan berangkat naik kendaraan. Padahal di sekitar lingkungan tersebut sudah di sediakan tempat untuk buar air, kalaupun bayar paling harganya juga tidak akan lebih dari 2000 rupiah saja. Dari pada kita menambah dosa dan membuat murka Allah karena perbuatan kita telah mengganggu orang lain. 

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwasannya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda
" Takutlah kalian terhadap dua hal yang di kutuk. Para sahabat bertanya " Apakah dua hal yang di kutuk itu ?"Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjawab " yaitu orang yang buang air di jalan umum atau orang yang buang air di tempat orang berteduh." ( HR.Muslim)

Didalam sabda tersebut bukan saja yang buang air dijalan umum yang akan dikutuk oleh Allah. Tetapi di tempat yang suka dipakai untuk berteduh juga akan dikutuk oleh Allah jika ada manusia yang tetap melakukan larangan Allah itu. Jika kita dulu pernah melakukan perkara itu maka mulai sekarang bertobatlah kepada Allah dan jangan melakukannya lagi. Cukuplah kita mengerti dengan satu hadist tersebut di atas untuk membuat kita sadar bahwa perkara itu akan mendapatkan dosa besar dari perbuatan kita itu. Walaupun kita termasuk orang yang ta'at didalam melaksanakan sholat tetapi tingkah laku kita selalu merugikan orang lain maka mungkin saja sholat kita tidak diterima oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Sebaiknya kita sering - seringlah berintrospeksi diri apakah kita pada hari ini telah merugikan orang lain atau tidak ? Apakah pada hari ini kita telah menyakiti hati orang lain atau tidak ? Perbaikilah untuk hari esok kita tidak melakukan perbuatan yang akan merugikan orang lain. Begitulah kita seharusnya sebagai orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya untuk selalu sadar akan tingkah laku kita.

Sungguh kita tidak ingin masuk neraka karena kita dahulu sering  menyakiti orang lain karena sebab kita membuang air sembarangan. Ingatlah bahwa tindak tanduk kita selalu di awasi Allah dan para Malaikatnya yang akan selalu mencatat setiap amalan kita. Mau minta ijin atau tidak kepada orang lain jika tempat itu bukan untuk buang hajat atau buang kecil maka sebaiknya mencari tempat yang hukumnya di bolehkan menurut agama. Seperti buang air di sungai besar maupun di sungai kecil ,yang penting airnya mengalir jangan yang airnya terdiam. Jika kita hidup di perkotaan, sangat tidak susah untuk mencari tempat buang besar maupun buang air kecil.Setiap pengelola apapun sudah pasti punya yang namanya WC/Toilet atau sejenisnya. Jika kita tidak tahu tinggal tanya saja kepada pegawai pengelola usaha tersebut dan pasti mereka akan memberi ijin kepada kita. Asalkan baik - baik saja kita ngomongnya dengan sopan santun, jangan kasar ucapan kita.

Selalulah kita untuk menjaga kesucian di dalam diri kita, karena Allah subhanahu wa ta'ala menyukai kepada hambanya yang selalu menjaga kesucian.


سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"