Minggu, 17 Februari 2019

Kematian adalah Takdir Allah yang sudah ditentukan waktunya

Apa kata ulama tentang kematian



Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an surat Ali'Imran ayat 145

وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَنْ تَمُوتَ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ كِتَابًا مُؤَجَّلًا ۗ وَمَنْ يُرِدْ ثَوَابَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَنْ يُرِدْ ثَوَابَ الْآخِرَةِ نُؤْتِهِ مِنْهَا ۚ وَسَنَجْزِي الشَّاكِرِينَ
"Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur."

Kematian yang akan di alami oleh umat manusia di Alam Dunia ini terbagi menjadi dua yaitu kematian yang buruk dan kematian yang baik. Kematian yang buruk yaitu ketika di akhir pencabutan ruh oleh Malaikat pencabut nyawa ruh dari manusia ini dalam keadaan kotor dan hina dari dosa yang melumuri seluruh Jasmani dan ruhaninya. Karena dahulu sewaktu masih hidup selalu melanggar perintah Allah dan Rasulnya.Hidupnya selalu menuruti hawa nafsunya menuju kemaksiatan dan kemusrikan sehingga merusak Jasmani dan Ruhaninya. Tatkala ruh itu dicabut oleh Malaikat maka si ruh menjerit sejadi - jadinya karena kesakitan yang juga dirasakan oleh Jasmaninya. Tak heran sering kita dengar ada orang meninggal dunia saat detik detik nyawanya dicabut mulutnya teriak dengan mengucapkan kata - kata kotor. Kita tidak tahu karena sebab dosa apa dulu sewaktu ia masih hidup, sampai meninggalnya saja begitu menyedihkan. Hanya Allah saja yang tahu. Saat dicabut nyawa itu memang sakit seperti yang di sabdakan oleh baginda Rasulullah shalallahualaihi wassalam " “Sakitnya sakaratul maut bagaikan tusukan tiga ratus pedang” (HR Tirmidzi)

Begitupun yang disebut dengan kematian yang baik yaitu di saat detik - detik hamba Allah itu di cabut nyawanya yang di ingat dalam Qalbunya yaitu hanya Dzikir kepada Allah. Badaniyah ini sudah tidak ada daya dan upaya lagi untuk menggerakan amalan sholeh, badan lemas ,menggigil dan pikiran sudah kosong, sudah tidak ada pikiran lagi tentang harta,uang dan Jabatan yang ia miliki. Setiap nafas yang ia hembuskan hanya bisa Dzikir kepada Allah.Itupun akan ingat apabila sewaktu masih hidupnya sering berdzikir kepada Allah maka disaat detik detik inilah Allah bukakan semua amalan yang pernah kita lakukan,jika yang ditampakan adalah kebaikan maka tersenyumlah ia, tetapi apabila yang ditampakan akan azab Neraka maka bersedihlah si mayit ini. Pada saat sakaratul maut ini sudah tidak ada lagi minta ampun bertobat kepada Allah. Sudah tidak ada gunanya bertobat, tinggal menunggu apa yang akan terjadi di dalam kubur nanti. Mentalkin hamba Allah di saat sakaratul maut itu,tidak akan perpengaruh apa apa untuk si mayit, karena si mayit tidak akan mendengarnya karena semua panca inderanya sudah tidak berfungsi lagi. 

Mentalkinkan kalimat Thoiyabah kepada hamba Allah itu bukan disaat sedang berlangsungnya sakaratul maut tetapi yang wajib ditalkin itu kepada Hamba Allah yang masih hidup . Nabi Rasulullah shalallahualaihi wassalam bersabda,

لقنوا موتا كم لا إله إلا الله
“Talkinlah seseorang yang akan meninggal dunia untuk mengucapkan kalimat: ‘Laa ilaaha illa Allah’”
Untuk mendapatkan kalimat Laa ilaaha illa Allah disaat sakaratul maut itu harus kita latih lidah kita sewaktu kita masih hidup, yang di laksanakan sehabis sholat 5 waktu dengan dzikir yang sebanyak -banyaknya dan tentunya harus diawali dengan bimbingan Guru Mursyid atau wakil - wakilnya . Ibarat kita mau perperang di medan laga jika ingin menang maka kita harus berlatih latihan perang. Tidak akan mungkin menang berperang jika tidak sering berlatih apalagi lawannya sangat tangguh. Kecuali jika Allah subhanahu wa ta'ala berkehendak lain kepada hamba Allah yang dicintainya itu.Dan itupun pasti hanya sedikit saja manusia pilihan Allah itu.

Ketika kematian itu sudah tiba saatnya maka itulah saat kematian kita yang tidak bisa dimajukan maupun dimundurkan. Sudah tidak ada gunanya lagi Harta berlimpah,uang yang betumpuk,Rumah yang megah,bisnis yang menggurita dan Tanah yang berhektar - hektar. Tetapi yang dibawa oleh kita ke Alam Akhirat itu adalah amalan sholeh kita baik yang berupa Ibadah sholat,Dzakat,Shodakoh,berbakti kepada ibu dan bapak,Puasa,baca Qur'an,Dzikir, membantu orang lain yang sedang kesusahan dan berbuat baik ke semua orang,Itulah amalan- amalan yang akan menolong kita di Alam kubur dan di Alam Akhirat. Pada saat sakaratul maut inilah yang menentukan apakah manusia itu termasuk manusia yang beriman kepada Allah dan Rasulnya atau tidak. Jika tidak maka sungguh kita termasuk orang-orang yang merugi.

Ketauhilah bahwa Allah itu maha adil dan maha Bijaksana, setiap hamba Allah yang beriman kepada Allah dan Rasulnya kemudian menjalankan semua perintahnya dan menjauhi larangannya maka Allah akan memberikan balasan berupa Pahala yang besar dan ampunan yang penuh keridhoannya. Allah tidak akan ingkar janji kepada para hambanya yang sholeh yaitu Surga yang hidup kekal didalamnya. Bersyukurlah kepada Allah yang telah memelihara kita dan menunjukan kepada kita jalan yang lurus yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka, bukan jalan orang-orang yang dimurkai dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat. 

اهدِنَــــا الصِّرَاطَ المُستَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ

“(Ya Allah). Tunjukilah kami jalan yang lurus (shiratal mustaqim), yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka, bukan jalan orang-orang yang dimurkai dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat “ (Al Fatihah:6-7).

Anggap saja kita bakal mati esok maka mulailah memperbanyak amalan sholeh dengan banyak berdzikir,jangan tinggalkan sholat,perbanyak shodakoh,Tunaikan Dzakat,baca Qur'an dan amalan sholeh lainnya. Jika kita sudah melaksanakannya maka ikhlaskan semua kepada Allah, jangan meminta balasan apapun kepada Allah atas amalan kita. Biar saja Allah subhanahu wa ta'ala yang menilai tentang ibadah kita.

Semoga Allah subhanahu wa ta'ala mengampuni semua dosa - dosa kita, semoga kita termasuk bagian dari orang - orang yang banyak bersyukur kepada Allah dan semoga di akhir kematian kita Husnul khatimah.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"

Tidak ada komentar: