Minggu, 24 Februari 2019

Menutupi kejelekan orang lain

Apa kata ulama tentang menjelekan orang lain


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an An-Nur Ayat 19

إِنَّ ٱلَّذِينَ يُحِبُّونَ أَن تَشِيعَ ٱلْفَٰحِشَةُ فِى ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ فِى ٱلدُّنْيَا وَٱلْءَاخِرَةِ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
"Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui"

Allah subhanahu wa ta'ala telah mengatur begitu sempurna kepada hambanya, tentang bagaimana seharusnya berakhlakul karimah di dalam arena kehidupan di dunia ini ,antara orang - orang yang mengaku beriman kepada Allah dan Rasulnya tetapi masih melakukan kejelekan orang lain dengan memfitnah,menggunjing atau mengadu domba antar sesama orang - orang beriman. Allah Subhanahu wata'ala telah mengancam kepada mereka yang melakukan perbuatan keji itu dengan azab yang pedih baik di dunia maupun di Akhirat. Padahal jikalau saja kita mau menutupi keburukan orang lain dengan tidak menyebar luaskannya, maka Allah akan menutupi juga tentang kejelekannya besok di hari kiamat

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam,beliau bersabda :" orang yang menutupi kejelekan orang lain didunia,kelak Allah akan menutupi kejelekannya di hari Kiamat.

Jika kita sering melakukan syiar agama Allah cobalah dengan melakukan syiar yang benar berdasarkan dalil Al-qur'an dan Sunnah Rasul. Jangan syiar yang mengandung unsur kedengkian atau kebencian kepada orang lain atau kelompok lain, lebih - lebih yang di bencinya itu orang - orang yang sebenarnya beriman kepada Allah dan Rasulnya. Tidak ada manfaatnya buat kita bila membenci orang lain atau kelompok lain dengan membuka keburukannya atau membuka kekurangan orang lain di hadapan banyak orang. Yang ada juga kita di benci oleh Allah karena akhlak kita yang tidak baik. Sebab belum tentu orang lain yang kita benci itu lebih baik dari kita.Bisa saja dihadapan Allah ternyata justru kita yang buruk amalan kita. Karena Allah sangat tahu apa yang ada di hati kita. Yang kita jelek jelekan orang lain atau kelompok lain itu ternyata termasuk golongan yang dicintai Allah dan Rasulnya. Hanya karena kesombongan kita saja yang pada akhirnya mengecilkan orang lain. Karena Allah masih baik saja sama kita sehingga kejelekan kita masih disembunyikan. Tetapi kelak di hari kiamat semuanya akan dibalas sesuai dengan apa yang pernah kita kerjakan dan tidak satupun yang akan terlewati akan amalan kita sewaktu di dunia. Kebaikan sebesar apapun akan ada balasanya dan keburukan sebesar apapun akan ada balasannya pula.

Allah Subhanahu wa ta'ala  berfirman dalam Al-Qur'an surah Az-Zalzalah, ayat 7 dan 8 sebagai berikut:

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ

Artinya: "Barangsiapa berbuat kebaikan sebesar zaroh pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan keburukan sebasar zaroh pun, niscaya ia akan melihat (balasan)nya pula."

Kehidupan yang rukun dan damai, saling harga menghargai dan hormat menghormati,itulah yang diperintahkan oleh Allah dan Rasulnya. Tidak perlu kita menonjolkan diri hanya diri kitalah yang paling benar. Padahal kebenaran itu adanya hanya ada pada Allah saja. Benar menurut kita belum tentu benar menurut Allah. Dari pada kita membongkar aib orang lain, alangkah baiknya kita sering ber introspeksi diri tentang amalan amalan yang pernah kerjakan pada hari ini atau adakah hari ini kita telah berbuat jahat atau dengki kepada orang lain. Segeralah bertobat kepada Allah jika ternyata pada hari ini kita telah melakukan perbuatan yang melanggar perintah Allah dan rasulnya. Sesungguhnya Allah itu maha penerima tobat hambanya yang ingin diampuni segala kesalahannya.Selama ajal belum di tenggorokan dan terompet sangkakala belum ditiupkan oleh Malaikat maka pintu tobat masih terbuka lebar. Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an surat An-nisa ayat 110

وَمَن يَعْمَلْ سُوٓءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُۥ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ ٱللَّهَ يَجِدِ ٱللَّهَ غَفُورًا رَّحِيمًا

"Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Kita tidak perlu mengukur prilaku orang lain dengan mencari - cari kekurangannya.Karena hal itu akan menyebabkan kita semakin diri kita cape dan akan melemahkan keimanan kita kepada Allah. Karena itu adalah perbuatan tercela yang akan menambah titik hitam di Qalbu kita. Allah lebih suka kepada hambanya yang selalu sibuk dengan berdzikir kepadanya ketimbang menoleh kepada hambanya yang selalu melanggar perintah Allah dan Rasulnya. Tetapi Allah akan tetap mengampuni hambanya bila kita mau bertobat. Jika tidak segera bertobat kemudian kita wafat maka azab Allah yang sangat pedih itu akan akan kita rasakan di Neraka Jahanam. Itulah seburuk - buruk tempat kembali buat manusia yang lalai dan selalu ingkar kepada Allah.

Jika kita ingin selamat dan pulang dengan membawa bekal untuk kita mati maka ikutilah perintah Allah dan Rasulnya. Tinggalkan semua perkara yang dapat merusak keimanan kita kepada Allah. Perbanyaklah melakukan amalan - amalan baik,jangan melakukan amalan - amalan buruk yang sesungguhnya tidak berguna dan tidak berpahala. Tidak ada dalilnya di dalam kitab manapun atau hadist manapun yang mengatakan bahwa berbuat jahat atau melakukan perbuatan buruk itu akan mendatangkan pahala buat kita. Banyak orang yang mengatakan bahwa hari kiamat semakin dekat tetapi mereka sendiri melupakan perintah Allah dan Rasulnya. Sholat jalan terus, baca Qur'an jalan terus,menuntut ilmu jalan terus,berdakwah jalan terus tetapi menjelekan orang lain,memfitnah orang lain,mencari cari kekurangan orang lain,menggunjing orang lain juga jalan terus. Jika kita telah termasuk kedalam kategori golongan ini maka celakalah kita karena kita termasuk orang - orang yang lalai dan kita telah berdusta kepada Allah akan semua ibadah kita.Jika kita orang yang benar - benar beriman kepada Allah dan Rasulnya maka tidak mungkin kita berbuat demikian. Karena dulu juga para sahabat Rasul tidak demikian dalam beribadah kepada Allah. Yang jelas kita semua hamba Allah akan diminta pertanggung jawaban kelak di hari kiamat tentang amal baik dan amal buruk kita.

Semoga Allah subhanahu wa ta'ala mengampuni semua dosa.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"

Tidak ada komentar: