Jumat, 23 Februari 2018

Jangan bergaul dengan penghasut atau penggunjing

Apa kata ulama tentang Menggunjing


Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Hujurat Ayat 12

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. 

Ayat di atas tentang kejelasannya bahwa purba sangka atau menggunjung orang lain itu perbuatan dosa. Kita sebagai  orang yang beriman kepada Allah jangan ikut - ikutan apabila teman kita menggunjing orang lain, sebaiknya kita tinggalkan saja perkumpualan itu karena jika tidak , lama - lama kita akan terbawa arus untuk ikut menggunjing orang sehingga kita menjadi dosa . Menggunjing itu haram hukumnya dan termasuk dosa besar seperti di terangkan dalam ayat diatas.

 Kadang kita - kita suka terjebak dalam pergaulan membicarakan teman kita sendiri dan sadar atau tidak sadar pada akhirnya kita terjerumus juga didalamnya. Apabila kejadian ini terus berlangsung terus - menerus setiap kali berkumpul selalu menghasut atau menggunjing orang lain sebaik kita tinggalkan saja tidak usah ikut berkumpul lagi atau tidak usah berteman lagi karena sangat membahayakan kita baik di mata Allah maupun dimata orang lain. Masih banyak teman yang baik dan lurus dalam pergaulannya.

Kita tidak mau masuk Neraka karena ikut - ikutan menggunjing atau menghasut orang lain.Kita hanya mau musuk Surga setelah kita mati. Dalam hidup ini kita hanya mau dicintai Allah saja bukan oleh manusia karena cinta manusia punya keterbatasan dan ada masanya. Sementara jika kita dicintai Allah tidak ada keterbatasan dan manusia juga pasti akan ikut mencitai kita dan para Malaikat juga akan ikut mencintai kita. Supaya Allah mencitai kita maka ikutilah apa yang diperintahkannya dan dijauhi apa yang dilarangnya.

Kabanyakan manusia itu lalai dalam kehidupannya dan lalai dari perintah Allah dan Rasulnya. Ketika ia sedang asyik berteman, ngobrol sana - sini selalu saja diselipi dengan acara gunjingan atau acara mengahasut siapa saja baik yang ia kenali maupun yang ia tidak kenali. Membuka aib - aib keburukan orang lain sementara keburukan dia sendiri tidak dibuka kepermukaan bersama - sama teman - temannya. Terasa tidak adil memang. Tetapi  tidak usah senang dahulu buat orang - orang yang suka menghasut atau menggunjing karena puas telah menggunjing , ingat kelak di hari kiamat akan dibalas setiap amalan yang kita kerjakan. 

Dan buat para penggunjing dan penghasut ada ganjaran yang akan diterimanya yaitu kelak dineraka ia akan mencakar - cakar wajah  dan dada mereka sendiri dan akan berlangsung  secara terus menerus seperti yang di riwayatkan dalam sebuah hadist shahih. Bahwa " Ketika aku diperjalankan ( Pada peristiwa Isra 'Mi'raj), aku melewati suatu kaum yang memiliki kuku - kuku yang terbuat dari tembaga, mereka mencakar - cakar wajah  dan dada mereka, lalu aku bertanya kepada Jibril, siapakah mereka ya Jibril ? " mereka adalah orang - orang yang memakan daging manusia ( para penggunjing) dan merusak kehormatan sesama manusia ".

Dari riwayat diatas tentunya kita tidak mau masuk Neraka karena dahsyatnya siksaan di sana. Maka mulai sekarang kita tinggalkan menghasut dan menggunjing orang lain. Lebih baik melakukan pekerjaan yang lebih bermanfaat buat kita dan keluarga. Jika ingin bergaul , bergaulah dengan orang - orang baik dan sholeh saja. Karena sedikit banyak kita akan terbawa baik dan sholeh.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu

Jumat, 16 Februari 2018

Makan dan minumlah secukupnya saja jangan berlebihan

Apa kata ulama tentang makan yang berlebihan


Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al'Qur'an Surat Al-A’raf Ayat 31

وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

 “Makan dan minumlah kalian, namun jangan berlebih-lebihan (boros) karena Allah tidak mencintai orang-orang yang berlebih-lebihan”.

 Makan dan minun adalah suatu kebutuhan yang harus di penuhi oleh anggota tubuh kita agar badan kita menjadi sehat dan kuat, sehingga jika kebutuhan anggota tubuh kita sudah dapat terpenuhi,tubuh kita dapat melaksakan segala kegiatan yang berhubungan dengan baik urusan duniawi maupun Ukhrawi. Makan dan minum yang sesuai dengan perintah Allah dan Rasulnnya. Yang dimaksud sesuai dengan perintah Allah dan Rasulnya adalah seperti makan dan minum dari hasil yang halal, tidak berlebih-lebihan, membaca doa sebelum makan, menggunakan tangan kanan,tidak sambil berdiri, menutup aurat saat makan dan minum,tidak sambil jalan-jalan ,tidak sambil bersandar, tidak sambil ngobrol dan semua yang kita merasa tidak baik untuk dilakukan sambil makan dan minum.

Makan yang berlebihan sangat tidak baik untuk kesehatan, jika kita sudah merasa kenyang sebaiknya disudahi saja jangan dilanjutkan dalam makannya karena dapat menyebabkan badan kita menjadi malas untuk beraktifitas dan menjadi malas untuk beribadah kepada Allah Allah subhanahu wa ta'ala. Jika kita ingin benar - benar badan kita sehat makan maknlah secukupnya saja seperti yang disabdakan nabi kita Rasulullah shalallahu alaihi wassalam.

ما ملأ آدميٌّ وعاءً شرًّا من بطن، بحسب ابن آدم أكلات يُقمن صلبَه، فإن كان لا محالة، فثُلثٌ لطعامه، وثلثٌ لشرابه، وثلثٌ لنفَسِه

“Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk dari perut. Cukuplah bagi anak Adam memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Namun jika ia harus (melebihinya), hendaknya sepertiga perutnya (diisi) untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernafas”.

Bukan tidak boleh kita makan dan minum dengan sekenyang kenyangnya dan tidak haram juga jika kita melakuknnya tetapi harus diingat bahwa Allah dan Rasulnya mengingatkan kita agar tidak berlebihan dalam makan dan minum karena Allah dan Rasulnya punya maksud baik kepada kita sebagai makhluk yang dicintainya. Banyak manusia yang tidak mengerti akan perintah Allah dan rasulnya, maunya sekehendaknya saja akhirnya banyak yang jatuh sakit karena pola makan dan minum yang melebihi kebutuhan anggota tubuhnya. 

Janganlah kita lupa kepada Allah subhanahu wa ta'ala baik sebelum makan dan sesudah makan untuk selalu membaca doa agar makanan yang kita makan dapat mendatangkan pahala buat kita. dan Allah ridho kepada kita. Tidak ada lagi yang kita cari didunia kecuali hanya keridhoan Allahlah yang kita cari bukan ridho dari manusia.  Tetapi agar Allah ridho kepada kita tentunya makanan yang kita makan harus dari sumber yang halal buka dari sumber yang haram.

Makanan yang kita makan sebenarnya hanya untuk kebutuhan jasmani saja bukan untuk kebutuhan Ruhani.  Jika jasmani kita sakit bukan berarti Ruhani juga kita ikut sakit. Ruhani kita akan sakit apabila makan dan minum dari hasil yang tidak halal sehingga menjadi lemah iman kita kepada Allah  dengan malas untuk sholat,malas shodaqoh,malas berzikir,malas berinfak ,malas untuk menuntut ilmu dan malas untuk melakukan kegiatas yang dapat mendatangkan pahala.Jika sudah mencapai tingkat lemah iman maka secara otomatis kita semakin jauh dengan Allah. Karena Allah tidak suka kepada manusia yang tidak  mernurut akan perintahnya.

Makanan yang halal dan makan yang tidak berlebihan dapat mendatangkan banyak manfaat dan semangat dalam beribadah kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Makanan yang haram dan makan yang berlebihan tidak ada manfaatnya dan dapat menyebabkan kita malas untuk beribadah dan dapat menyebakan kita masuk kedalam neraka jika kita tidak bertaubat kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Kita tidak ingin masuk neraka gara - gara makan yang belebihan. Yang kita inginkan adalah mati dalam keadaan beriman kepada Allah subhanahu wa ta'ala.

Semoga kita mati dalam keadaan beriman kepada Allah dan Rasulnya Amiin.


سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu

Jumat, 09 Februari 2018

Kesederhanaan bagian dari iman

Apa kata ulama tentang keutamaan kesederhanaan

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-qur'an Surat Al-Furqan Ayat 67

وَالَّذِينَ إِذَا أَنْفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَٰلِكَ قَوَامًا

"Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian."

Yang dimaksud hidup sederhana disini adalah kita tidak akan menurutkan hawa nafsu untuk menggunakan segala sesuatu yang berhubungan dengan kebutuhan hidup kita dengan tidak berlebih - lebihan walaupun kita mampu untuk melakukannya. Apapun yang kita pakai dan apapun yang kita gunakan hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan hidup secukupnya saja dalam kesehariannya  Tidak perlu mewah dan harga yang mahal untuk memiliki perabot rumah tangga,tidak perlu mahal untuk membeli pakaian yang penting badan kita tertutup saja secara syariat sehingga aurat kita tertutup dan tidak perlu membelanjakan uang kita dengan dengan hura - hura yang melampaui batas.

Dengan hidup serba sederhana hidup kita menjadi tenang dan kita tidak perlu melihat orang lain yang gaya hidupnya serba mewah. Rumah mewah,mobil mewah,motor mewah dan pakaian mewah. Jika kita memikirkan orang lain tentang kemewahannya, ujung - ujungnya nanti hati kita menjadi dengki sama orang itu. Biarkan mereka bermewah - mewah yang penting kita tidak. Tidak ada untungnya buat kita mencampuri urusan mereka. Jika mereka mampu untuk hidup serba mewah bukan urusan kita untuk menegurnya,nanti Allah sendiri yang akan menegurnya dengan kekuasaannya.

Jika kita banyak rejeki dan kehidupan kita lebih dari cukup, alangkah baiknya kita menyantuni anak yatim dan orang - orang miskin atau menginfakan uang kita untuk pembangunan Masjid. Dengan demikian kita telah melakukan amalan sholeh yang diperintahkan Allah dan Rasulnya, sudah pasti ganjarannya adalah pahala yang besar yaitu Surga yang luasnya 2 kali langit dan bumi. Kita tidak akan rugi jika kita sering berbagi rejeki kepada orang lain atau menginfakan rejeki kita untuk keperluan dijalan Allah. Pasti Allah  Allah subhanahu wa ta'ala akan menggantinya dengan yang lebih baik seperti dalam firmannya 

آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَأَنْفِقُوا مِمَّا جَعَلَكُمْ مُسْتَخْلَفِينَ فِيهِ ۖ فَالَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَأَنْفَقُوا لَهُمْ أَجْرٌ كَبِيرٌ
"Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar."(Surat Al-Hadid Ayat 7)

Beruntunglah orang - orang beriman yang hidupnya serba kesederhanaan dan mengerjakan amalan sholeh kelak pada hari kiamat Allah akan menyempurnakan pahala dan mengampuni segala dosa kita. Tidak akan terlewati perhitungan Allah itu walau hanya sebutir biji zarah. Kebaikan akan dibalas dengan pahala dan kejahatan akan dibala dengan siksa. Apapun perbuatan kita sewaktu dunia baik atau jahat akan mendapat balasannya. Dan Allah akan adil dalam menimbang amal perbuatan kita. Disitulah kita akan merasakan kesedihan atau kebahagian yang sebenar - benarnya dan kekal selama lamanya.

Hidup sederhana bukan berarti kita menahan lapar atau tidak bersandang pangan. Sederhana itu membatasi diri dari kesenangan yang berlebihan. Hidup sederhana sangat di anjurkan oleh Rasulullah .saw seperti dalam sabdanya yang diambil dari kitab Riyadhus shalihin halaman 489. Dari Abu Umamah Iyash Tsa'labah Al Ansyariy Al-Haritsy ra. berkata Pada suatu hari para sahabat Rasulullah saw membicarakan masalah dunia.kemudian Rasulullah saw bersabda  " Apakah kalian tidak mendengar ?, Apakah kalian tidak mendengar ? sesungguhnya  kesederhanaan itu bagian dari iman,sesungguhnya kesederhanan itu bagian dari Iman ? " ( HR Abu Daud )

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.




Jumat, 02 Februari 2018

Banyak bersyukur kepada Allah.S.W.T

Apa kata ulama tentang bersyukur kepada Allah




Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Ibrahim Ayat 7

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih"."

Kita sebagai Makhluk Allah sudah seharusnya kita banyak bersyukur kepada Allah,sebab karena Allah-lah kita ada  dan diciptakan kedunia ini. Begitu banyak nikmat yang diberikannya kepada kita yang tidak terhitung jumlahnya. Dari mulai bangun tidur sampai mulai tidur lagi banyak sekali kegiatan kegiatan yang sudah kita lalui tetapi apakah kita sudah bersyukur kepada Allah pada saat itu ?  Saat mata kita terbuka kembali sewaktu bangun dari tidur kemudian mata kita melihat dengan sempurna, Saat kita bangun dari tidur anggota tubuh kita masih bisa bergerak dengan sempurna,saat kita mandi dan begitu nikmatnya kita merasakan ketika jatuhnya air kebadan kita,saat kita makan dan minum ketika makanan dan minuman itu sampai di lidah kita kemudian kita telan sampai tenggorokan begitu nikmatnya yang kita rasakan itu tetapi apakah kita sudah bersyukur kepada Allah Allah subhanahu wa ta'ala ?..Bukan kah Allah sudah mengingatkan kita untuk selalu bersyukur, tetapi kenapa kita tidak melakukannya. Bukankah jika kita bersyukur kepada nya pasti Allah akan menambahkan nikmatnya ?  Begitu banyak kegiatan kegiatan kita tetapi tidak satupun dari kegiatan itu tidak mendapatkan ridho dari Allah karena kita lalai dalam menyukuri nikmatnya.

Tidak sedikit manusia yang lalai terhadap tuhannya karena kesibukannya dalam melakukan aneka kegiatan hidupnya. Bekerja dari pagi sampai malam tetapi tidak satu ucapanpun yang keluar dari mulut kita kata bersyukur kepadanya,begitu sia - sia waktu hidup kita terbuang begitu saja tanpa ada keridhoan dari  Allah subhanahu wa ta'ala. Jika kita mau sadar akan umur kita,berapa lama lagi kita akan hidup didunia ini,jika umur kita sudah mencapai 40 tahun,kira - kira akan menambah berapa tahun lagi umur kita,bisa jadi nanti malam kita wafat atau bisa jadi kita besok akan wafat. Dari pada kita banyak memikirkan yang tidak berguna alangkah baiknya kita selalu mengingat  akan nikmat Allah yang diberikan kepada kita setiap saat. Allah tahu apa yang kita rasakan dan Allah tahu apa yang kita pikirkan.Allah pasti akan balas dengan pahala yang besar jika kita selalu ikhlas dalam melakukan segala amal perbuatan baik kita. 

Amalan baik yang kita lakukan akan mendapatkan pahala dan Amalan buruk yang kita lakukan akan mendapat dosa. Semua itu pilihan kita, akankah kita memilih perbuatan yang dimukai Allah atau diridhoi Allah. Semua itu akan berakhir di kita dan akan kita rasakan setelah kita mati dan dikubur ditanah. Siksaan yang kita rasakan adalah akibat perbuatan kita sewaktu didunia. Saat badan kita sehat segar bugar tetapi kita tidak banyak melakukan amalan sholeh yang sudah diperintahkan oleh Allah ,tetapi ketika badan kita diberikan sakit yang tak kunjung sembuh, tulang,urat dan daging sudah tidak bisa lagi kita gunakan untuk beramal, semua anggota tubuh kita lemas dan linu jika di gerakan hanya mulut saja yang dapat digerakan jika sudah demikian barulah kita memohon - memohon kepada Allah agar disembuhkan dari sakitnya. Padahal dulu sewaktu kita sehat tidak ada sepatah katapun untuk bersyukur  kepada Allah. 

Bersyukur kepada Allah itu tidak berat dan tidak memerlukan alat apapun untuk bersyukur kepadanya. Hanya cukup diucapkan di mulut dan dibenarkan dalam hati " ya Allah, Alhamdulillah akau bersyukur kepadamu atas semua nikmat yang engkau berikan kepadaku " .  Tidak usah panjang - panjang walaupun sedikit tetapi sampai pada tujuannya yaitu mensyukuri nikmat Allah yang diberikan kepada kita. Kita di wajibkan untuk selalu bersyukur setiap saat kepada Allah agar kita juga  merasa semakin dekat dengan Allah. Tidak rasa ketenangan yang paling hakiki kecuali ketenangan ketika kita merasa dekat dengan  Allah subhanahu wa ta'ala. Jika kita sudah merasa dekat dengan Allah maka akan tidak mungkin kita akan lalai dalam menjalankan semua perintahnya. Dan sudah pasti kita akan semakin pandai dalam bersyukur kepada Allah.

Tetap jika kita lalai dalam mensykur nikmat Allah maka ada balasan untuk kita yaitu Azab dari Allah akan kita rasakan. Azab dari Allah itu bisa saja Allah turunkan sawaktu kita masih hidup dengan banyaknya berbagai kesulitan yang kita rasakan dan hati yang selalu gelisah. Atau azab itu akan kita rasakan nanti di saat ketika nyawa kita dicabut oleh Allah dengan tidak ada belas kasihan. Semua itu akan kita rasakan azab dari Allah akibat kita tidak pernah bersyukur kepadanya. Seperti yang diterangkan pada ayat diatas bahwa Allah akan azab semua manusia yang tidak bersyukur kepadanya dan Azabnya sangat pedih.

Semoga kita termasuk orang - orang yang pandai bersyukur kepada Allah subhanahu wa ta'ala yang tidak terhitung jumlahnya atas nikmat Iman,nikmat Islam dan nikmat sehat wal'afiat

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.