Jumat, 27 Oktober 2017

Hukum memakan daging yang disembelih oleh mereka ahli kitab



Allah.S.W.T berfirman dalam Al-Qur'an  surat Al-Maidah ayat 5

الْيَوْمَ أُحِلَّ لَكُمُ الطَّيِّبَاتُ ۖ وَطَعَامُ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ حِلٌّ لَكُمْ وَطَعَامُكُمْ حِلٌّ لَهُمْ

 “Pada hari ini Aku halalkan hal yang baik untuk kalian. Sembelihan ahli kitab adalah halal bagi kalian dan sembelihan kalian halal bagi mereka (ahli kitab).”

Orang hidup pasti membutuhkan makanan untuk menjaga tubuh kita tetap sehat secara jasmani. Karena dengan tubuh kita sehat maka kita dapat melakukan segala aktifitas fisik baik yang berhubungan urusan dunia seperti mencari karunia dari Allah maupun yang berhubungan dengan peribadatan kepada Allah.S.W.T. seperti menjalankan saum,shalat,menuntut ilmu atau pergi haji ke baitullah. Tetapi jika fisik kita sakit atau lemah maka segala aktifitas perbadatan kepada Allah S.W.T akan menjadi terhambat atau menjadi kurang afdol dimata kita. Bayangkan yang seharusnya tahun ini kita sudah berangkat haji dan segalanya sudah siap ternyata di hari H-nya tubuh kita sakit ,jangankan untuk berdiri , makan dan minum saja susah ,akhirnya berhajinya batal alias diundur keberangkatannya.Walaupun Allah.S.W.T sudah mencatat amal baik kita karena niat kita yang ikhlas kepadanya.

Walaupun tubuh kita membutuhkan makanan agar kita menjadi sehat secara jasmaniah,Tentunya makanan yang dimaksud adalah makanan yang dihalalkan menurut syariat yaitu seperti yang di perintahkan oleh Allah dan Rasulnya. Bukan saja sumber asalnya makanan yang kita makan saja tetapi ada bebarapa makanan yang berupa daging hewan yang hidupnya di darat dan sudah menjadi bangkai atau mematikannya dengan dicekik,diterkam binatang buas atau mati karena di adu, itu tidak boleh kita makan  dalam Surat Al-maidah ayat 3 Allah.S.W.T berfirman yang artinya“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang kamu sempat menyembelihnya"

Kecuali Ikan walaupun sudah menjadi bangkai tetapi halal hukumnya untuk dimasak dan dimakan. Seperti disebutkan dalam sebuah riwayat Diriwayatkan oleh Imam Malik ibnu Anas, dari Ibnu Wahb; dan Ibnu Kaisan dari Jabir ibnu Abdullah yang menceritakan bahawa Rasulullah S.a.w mengirimkan sejumlah orang dalam suatu pasukan dengan misi khusus ke arah pantai. Dan Nabi S.a.w mengangkat Abu Ubaidah ibnul Jarrah sebagai pemimpin mereka. Jumlah mereka lebih kurang tiga ratus orang dan mereka segera berangkat seperti yang diperintah oleh Rasulullah.S.A.W .

Disaat perjalanan menuju pantai ternyata perbekalan mereka semakin menipis dan hanya beberapa biji kurma saja yang tersisa.Namun perjalanan tetap dilanjutkan yang akhirnya sampai di tempat tujuan. Tiba - tiba para pasukan menjumpai seekor ikan paus besar yang sudah mati dan terdampar dipinggir pantai akhirnya merekapun semua mengkonsumsi  ikan tersebut. Setelah sampai di kota Madinah berita itu  disampaikan kepada Rasulullah.S.A.W bahwa mereka telah memakan ikan bangkai selama satu bulan .

 Setelah Rasulullah S.W.T mendengar cerita itu yang disampaikan oleh Jabir kemudian Rasulullah bersabda "  "Ikan itu adalah rezeki yang dikeluarkan oleh Allah bagi kalian, apakah masih ada pada kalian sesuatu dari dagingnya untuk kami makan?" Akhirnya Jabir ibnu Abdullah memberikan sebagian ikan tersebut kepada Rasulullah dan kemudian memakannya. Jumhur ulama kemudian menyimpulakan dari dalil tersebut bahwa memakan bangkai ikan adalah halal untuk dimakan.

Lain halnya dengan bangkai hewan didarat haram hukumya untuk dimakan dagingnya .Dan dalilnya sudah jelas yaitu surat Al-maidah ayat 3. Tetapi bagaimana hukum nya jika kita memakan daging hewan yang di sembelih oleh agamanya bukan Islam ? Hukumnya tetap halal karena dalilnya jelas dalam Al-qur'an surat Al-maidah ayat 5 yaitu "  “Pada hari ini Aku halalkan hal yang baik untuk kalian. Sembelihan ahli kitab adalah halal bagi kalian dan sembelihan kalian halal bagi mereka (ahli kitab).”

Jadi selama yang menyembelihnya adalah golongan ahli kitab maka kita boleh memakan daging sembelihannya. Tetapi daging yang dimaksud halal disini adalah bukan daging Babi. Daging Babi tetap haram hukumnya siapapun yang menyembelihnya. (Dalilnya yaitu surat Al-Maidah ayat 3).

Tetapi beberapa ulama berbeda pendapat tentang memakan daging hewan yang disembelih oleh mereka Ahli kitab ini . Kita tidak perlu menyalahkan ulama tentang pendapatnya karena mereka masing - masing berpegang teguh pada mazhab masing - masing. Kita sebagai orang yang tingkat ilmu pemahamannya yang masih minim, kita tidak usah bingung , pilih saja pendapat salah satu ulama yang menurut kita cocok dengan kita.Kita tidak boleh membenci ulama hanya karena tidak cocok atau tidak sepaham dengan kita. Haram hukumnya membenci ulama.

Semoga Allah.S.W.T mengampuni kita dan Allah ridho memasukan kita dalam Surganya. Maha benar Allah dengan segala Firmannya.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

Jumat, 20 Oktober 2017

Allah tidak memberatkan kepada hambanya dalam beribadah

Allah.S.W.T berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 185

يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ

 "Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. "

Beribadah kepada Allah.S.W.T itu adalah wajib hukumnya tanpa kecuali, jika ada hamba Allah yang tidak mau beribadah kepadanya maka Allah.S.W.T akan meminta pertanggung jawabannya kelak di hari kiamat . Tidak ada alasan untuk tidak beribadah kepada Allah karena urusan kesibukan dunia. Jika kita merasa bahwa Allah.S.W.T adalah tuhan kita maka wajib menyembahnya dan mentaati segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Bagaimana bentuk ibadah kepadanya adalah tentunya harus sesuai dengan tuntunan sunnah Rasulullah.S.A.W. Tidak hanya sekedar ibadah tetapi harus diikuti dengan penuh kesungguhan dan kesabaran.

Tuntunan ibadah yang dimaksud adalah seperti sholat,zakat,puasa,pergi haji,berbuat baik kepada manusia, tolong menolong dalam kebaikan dan amal. Tetapi dari sekian banyak ibadah itu tentunya harus dilaksanakan sesuai aturannya. Tidak ditambah apalagi di kurangi,salah satu contohnya adalah kita melaksanakan  sholat wajib, ketentuan yang diperintahkan oleh Rasulullah.S.A.W adalah  Sholat Zuhur 4 Rakaat, Asyar 4 Rakaat,Magrib 3 Rakaat,Isya 4 Rakaat dan Shubuh 2 rakaat. Kita tidak boleh melakukannya sekehendak hati kita dengan melaksanakan sholat Isya menjadi 5 rakaat atau Shubuh menjadi 3 rakaat. Tetapi jika kita sedang sakit sementara sholat wajib di tunaikan maka boleh melaksanakan sholatnya sambil berbaring. 

Allah.S.W.T tidak memberatkan persoalan ibadah  kepada hambanya,Jika kita tidak bisa melakukan wudhu dengan air maka lakukanlah dengan tayamum,tentunya itu juga dilakukan harus sesuai syariat sunnah Rasul,bukan hanya sekedar tayamum.Jika kita tidak dapat melaksanakan puasa di bulan ramadon karena sakit maka tidak usah puasa tetapi wajib dibayar setelah sembuh atau dibayar dengan fidyah.Jika kita tidak dapat melaksanakan sholat dengan berdiri maka lakukannlah dengan duduk

Begitupun ketika kita sedang sehat jika ingin ibadah puasa sunnah maka lakukan dengan petunjuk sunnah Rasul,jangan mentang - mentang sehat terus melakukan puasa sunnah dengan setiap hari atau puasa dengan dengan tidak sahur atau tidak berbuka puasa.Itu tidak di anjurkan karena itu akan membuat badan kita menjadi sakit dan Rasulullah.S.A.W juga tidak melakukan dengan  puasa setiap hari atau puasa dengan tidak sahur dan tidak berbuka puasa.

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah.r.a, dari Nabi saw, beliau bersabda " Sesungguhnya agama itu mudah,dan siapa saja yang mempersulitnya agama,maka ia akan kalah.Oleh karena itu sedang - sedanglah,dekatkan diri kalian ( Kepada Allah) dan bersuka hatilah kalian serta pergunakanlah waktu pagi,sore serta sedikit dari waktu  malam ( untuk mendekatkan diri )" HR.Bukhari ( Kitab Riyadhus Shalihin halaman 163.

Namun walaupun sudah diberikan keringanan dalam beribadah oleh Allah S.W.T kepada hambanya tetapi tetap saja banyak manusia yang lalai dalam melakukan perintahnya. Terlena oleh kesibukan duniawi,sehingga dengan sengaja meninggalkan sholatnya, atau mengulur - ngulur waktu dari sholatnya.Padahal ancaman bagi orang yang meninggalkan  sholatnya adalah di siksa di Api neraka Jahanam yang bahan bakarnya batu dan tulang manusia. Dan itu adalah seburuk - buruk tempat kembali.

Semoga kita selalu dalam bimbingan Allah,S.W.T dan mengampuni segala dosa kita



سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”




Jumat, 13 Oktober 2017

Keutamaan mendoakan orang lain



Allah.S.W.T berfirman dalam Surat Al-Hasyr Ayat 10

وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
 "Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: "Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang". 

Seutama - utama berdoa adalah hanya kepada Allah.S.W.T bukan kepada selain Allah. Manusia sebagai ciptaannya seharusnya berdoa kepadanya untuk memohon, baik keselamatan didunia maupun di akhirat kelak. Karena sebaik - baik pertolongan adalah pertolongan yang datangnya dari Allah saja.Jika dulu kita tidak pernah berdoa,mulai sekarang berdoalah kepada Allah,apapun doa kita baik tentang urusan dunia maupun untuk urusan Akhirat. Jangan lupa juga setelah berdoa untuk kita,berdoa juga untuk seluruh kaum muslimin dan muslimat. Adapun isi doanya adalah terserah kita, yang penting tidak mendoakan yang sifatnya bukan kebencian atau kedengkian. Karena doa yang diisi dengan kedengkian atau kebencian kepada siapapun  maka sia- sialah doa kita.Karena Allah.S.W.T tidak akan pernah mengabulkan yang doanya  yang melanggar perintahnya. Dan itu termasuk bukan orang beriman kepada Allah dan Rasulnya.

Dari Abu Hurairah r.a, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda  “Tetap dikabulkan doa seorang hamba, selama ia tidak berdoa untuk perbuatan dosa atau pemutusan hubungan (shilaturrahmi), dan selama tidak minta dipercepat.” Ada seseorang bertanya, “Ya Rasulullah, apa yang dimaksud dengan minta dipercepat itu?” Beliau pun menjawab, “(Yaitu) ia berkata, aku sudah berdoa dan terus berdoa, tetapi belum pernah aku melihat doaku dikabulkan. Maka pada saat itu ia merasa letih dan tidak mau berdoa lagi.” 


Jika saja kita pernah disakiti atau dianiaya oleh orang lain dan kita masih tahu nama orangnya tersebut. Maka janganlah  kita membalasnya  dengan berdoa kepada Allah agar dibalas dengan yang setimpal,walaupun doa yang teraniaya itu pasti di kabul . Hadist dari Anas r.a , Rasulullah saw bersabda “Hendaklah kamu waspada terhadap doa orang yang dizalimi sekalipun dia adalah orang kafir. Maka sesungguhnya tidak ada penghalang diantaranya untuk diterima oleh Allah.S.W.T.” Hadist riwayat Ahmad.
Memang pasti sakit hati jika kita di zolimi oleh orang lain karena kita tidak punya salah dan itu manusiawi. Tidak ada  manusia di dunia ini yang merasa kebal dari sakit hati kecuali nabi dan para arif billah. Hanya tinggal tergantung kita,apakah membalasnya dengan kejahatan pula atau balik balas mendoakannya dengan kebaikan. Jika kita balas dengan kebaikan maka itu keuntungan besar buat kita karena apabila kita mendoakannya dengan kebaikan pada orang lain 'sementara yang didoakannya juga tidak mengetahuiinya, maka Malaikatpun dapat mendoakannya buat kita pada setiap doanya

Dari Abu Darda.r.a bahwasannya ia mendengar Rasulullah.S.A.W bersabda :"Tiada seseorang muslim yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan saudaranya,kecuali malaikat berkata "dan untuk kamu pula seperti itu." ( Kitab Riyadhus Shalihin hal.391)

Jika kita ingin selalu di doakan oleh para malaikat setiap hari, maka lakukanlah mendoakan saudara - saudari muslim kita dengan penuh keikhlasan dengan doa yang baik - baik saja.Misalnya kita doakan " Ya Allah si fulan jadikanlah ia orang yang berkecukupan dalam hidupnya". Maka malaikatpun akan mendoakan kepada kita seperti itu. Malaikat adalah makhluk Allah yang setiap harinya beribadah kepada Allah terus menerus tanpa henti sampai hari kiamat. Maka jika malaikat berdoa pasti di kabulkan oleh Allah.S.W.T. Bayangkan jika kita setiap hari di doakan oleh para malaikat pasti segala keinginan kita baik kebutuhan jasmani maupun kebutuhan ruhani akan terpenuhi.

Adapun tata cara berdoa itu sendiri adalah sebaiknya sesudah shalat, baik shalat Fardhu maupun shalat sunnah kemudian dengan mengangkat tangan dan telapak tangan kita dibuka kemudian diakhiri dengan membaca shalawat kepada nabi Muhammad.S.A.W. Dengan penuh harap semoga doa kita dikabukkan oleh Allah.S.W.T. Tidak ada doa yang tidak dijawab dan tidak ada doa yang tidak di dengar maka sabar dan tunggulah.

Tetapi yang paling utama sebelum kita mendoakan diri sendiri atau orang lain adalah bersihkan dulu badan kita dari makanan dan minuman haram atau tidak memakan dari sumber yang haram. Dan bersihkan badan kita dari perbuatan yang melanggar perintah Allah seperti tidak Korupsi,tidak berzina,tidak makan - makanan dari hasil memalak orang lain,tidak meminum minuman yang haram dll. Buat apa juga kita berdoa tetapi kita masih melakukan perbuatan yang melanggar perintah Allah dan Rasulnya . Yang ada bukannya kebaikan yang didapat melainkan murkanya Allah kepada kita.

Semoga kita termasuk orang - orang yang dirahmati Allah.S.W.T


سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”



Jumat, 06 Oktober 2017

Memperbanyak doa ketika sujud



Allah.S.W.T berfirman dalam Al-Qur'an Surat An-Najm Ayat 62

فَاسْجُدُوا لِلَّهِ وَاعْبُدُوا
"Maka bersujudlah kepada Allah dan sembahlah (Dia)."

Ayat diatas menerangkan bahwa hanya kepada Allahlah kita menyembah,sujud,tunduk dan bersarah diri.Kita sebagai hamba Allah  yang telah diciptakannya wajib untuk taat dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya. Tidak semata - mata Allah ciptakan manusia kecuali ada maksud bahwa Allah ingin dikenal dan ingin disembah وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
(Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.Az-Zariyat Ayat 56). Kita sebagai makhluk Manusia yang telah diciptakannya yang tadinya tidak ada menjadi ada di alam dunia ini, tentunya juga butuh pertolongan darinya agar kita tidak salah langkah dalam menjalankan perintahnya,kita butuh pertolongannya baik dalam cara beribadah maupun cara memecahkan segala persoalan dalam urusan dunia.

Walau bagaimanapun juga sebaik - baik pertolongan adalah hanya dari Allah saja,Manusia hanya sekedar berdoa dan ikhtiar selebihnya hanya Allah pulalah yang akan mengabulkan atau tidaknya doa kita. Tidak sedikit mereka yang mengaku muslim tetapi banyak melakukan syirik kepada Allah karena urusan dunia. Mereka hadapkan badannya dengan sembah sujud kepada selain Allah,mereka utarakan keluh kesah dan keinginannya untuk dapat tercapainya semua cita - cita dalam urusan kedunian. Kata sujud yang begitu mulia mereka alihkan kepada selain Allah. Karena muslim mereka tahu bahwa yang wajib disembah itu hanyalah Allah,namun karena tipisnya iman dan tergiur urusan dunia ,mereka rela jiwa raganya dia serahkan kepada selain Allah. Dalam Surat Yusuf Ayat 106 Allah.S.W.T berfirman :
 َوَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُمْ بِاللَّهِ إِلَّا وَهُمْ مُشْرِكُونَ
Dan sebahagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan lain).

Allah.S.W.T melarang kita untuk putus asa,berdoalah kepadanya dengan penuh kesabaran dan kesungguhan,Allah sudah berikan kepada para utusan bahwa ada cara - cara dan tempat untuk berdo'a  yang mustajab untuk dilakukan untuk para hambanya yang beriman kepada Allah dan Rasulnya.Yang salah satu diantaranya adalah berdo'a sambil sujud. Banyak para ulama berbeda pendapat tentang berdoa sambil sujud,apakah dilakukan selesai sholat dan berzikir atau dilakukan saat sholat wajib atau sholat sunnah sedang berlangsung. Namun sebagian ulama berpendapat sebaiknya dilakukan di saat sholat sunnah baik itu sholat Tahajud maupun sholat sunnah yang lain. Karena waktunya sangat leluasa untuk berdo'a sepanjang apa yang kita suka. 

Kalau kita lakukan berdoa sambil sujud didalam sholat berjamaah tentunya gerakan sholat kita akan tertinggal oleh imam dan makmum yang lain.Dan itu tidak dianjurkan oleh sunnah. Karena makmum harus mengikuti gerakan imam. Ketika imam sujud dan kita sujud dan ketika imam mengucapkan salam maka kita juga ikut mengucapkan salam .Bukan imam sudah mengucapkan salam tetapi kita masih sujud berdoa.

Kita sangat dianjukan untuk banyak - banyak bersujud kepada Allah.S.W.T seperti yang diriwayatkan oleh Abu Abdullah (Abu Abdurahman Tsauban) sahaya Rasulullah.S.A.W, ia berkata :" Saya mendengar Rasulullah.s.a.w bersabda:" Hendaklah kamu memperbanyak sujud,sesungguhnya jika kamu sujud satu kali saja karena Allah,niscaya Allah mengangkat satu derajat dan Allah menghapus satu kesalahanmu."( HR.Muslim) dalam kitab Riyadhus sholihin jilid 1 halaman 132.

Tujuan kita berdoa tentunya semua keinginan kita dapat terjawab baik urusan tentang cita - cita yang ingin sukses dalam karir ,Bisnis lancar dan semua kebutuhan hidup terpenuhi .Tetapi yang paling penting dalam berdoa itu adalah Allah.S.W.T dapat menghapus semua kesalahan yang telah kita lakukan baik dimasa lalu maupun masa yang sedang berjalan.  Dengan dihapusnya semua dosa kita itu oleh Allah, semoga kita termasuk orang-orang yang di ridhoi olehnya masuk kedalam Surga yang Allah sudah buatkan untuk orang - orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah.

Bukan tidak mau kita serba ada dalam urusan dunia,tetapi buat apa juga banyak harta tetapi kita tidak bisa memanfaatkannya dengan benar,sedangkan harta yang diberikan oleh Allah itu adalah Amanat atau titipan, karena didalam harta yang kita miliki itu ada hak orang lain seperti anak yatim dan fakir miskin.Tidak sedikit orang - orang yang tadinya hidup miskin kemudian ia sering melakukan sujud diwaktu malam berdoa agar ia tidak hidup miskin dan serba kekurangan. Tetapi setelah Allah kabulkan atas semua permintaanya. Ia lupa lagi kepada Allah,sudah tidak sujud lagi di waktu malam dan lebih parah lagi adalah ia mulai meninggalkan sholat wajib yang lima waktu karena disibukan oleh bisnisnya yang semakin maju dan hartanya berlimpah.Ia lupa bahwa dulu merengek - rengek minta kaya kepada Allah. Tetapi setelah kaya malah semakin kufur kepada Allah.

Jadi sering - seringlah kita berdoa kepada Allah sambil sujud karena Rasulullah.s.a.w menganjurkan untuk itu seperti dalam sabdanya : Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:" 
أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ
“Posisi paling dekat antara hamba dengan Rabbnya adalah ketika sujud, maka perbanyaklah kalian berdoa.” (HR. Muslim No. 482)

Semoga kita termasuk orang - orang yang dirahmati dan dicintai oleh Allah.S.W.T

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”