Jumat, 31 Maret 2017

Saling nasihat dan menasihati didalam kebaikan



Allah.S.W.T berfirman dalam Al-Qur'an  Surat Al-Balad Ayat 17

ثُمَّ كَانَ مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ وَتَوَاصَوْا بِالْمَرْحَمَةِ

"Dan dia (tidak pula) termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang"


Ayat di atas menerangkan bahwa kita sebagai orang yang beriman kepada Allah.S.W.T bahwa didalam menjalani kehidupan di dunia ini pasti ada faktor - faktor yang kadang tidak sependapat dengan kita baik dalam ucapan maupun dalam perbuatan seseorang, Namun semua itu anggaplah sebagai ujian buat kita agar selalu bersabar dalam setiap godaan yang akan merusak keimanan kita kepada Allah.S.W.T. Bukankah kita ini di ciptakan oleh Allah itu hanya untuk beribadah  kepadanya bukan untuk mencari - cari perselisihan dan kesalahan seseorang. Bila kita ini di hidupkan oleh Allah ke alam dunia ini hanya untuk berselisih dan berperang maka mungkin Allah tidak akan menyimpan akal dan Nafsu di dalam Jiwa kita,karena memang disetting untuk berperang dan berselisih di antara sesama Manusia layaknya seperti Robot penghancur. Tidak akan ada sifat sabar dan tidak akan ada saling berkasih sayang, yang ada hanya bertempur dan merusak tatanan kehidupan yang ada.

Tetapi Allah menciptakan manusia selain memasukannya Ruh kedalam badan kita,juga memasukan Qalbu dan Akal agar dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk menurut kita yang sesuai dengan perintah Allah dan Rasulnya. Jika Allah hanya mengisi Ruh  kedalam tubuh kita maka Hewan juga punya Ruh namun tidak punya Qalbu dan Akal,semua tindakannya tidak memakai akal pikiran dalam menjalankan kehidupannya. Tidak pernah kita mendengar ada hewan ingin punya uang buat Jajan,tidak pernah kita mendengar ada hewan pengen sekolah,tidak pernah kita mendengar ada hewan ingin Nikah,tidak pernah kita mendengar ada hewan pengen shodakoh, tidak pernah kita mendengar ada hewan saling nasihat dan menasehati didalam kebaikan. Karena memang Hewan diciptakan bukan untuk itu, tetapi Allah ciptakan hewan sebagai pelengkap kebutuhan manusia dan penyeimbang Alam saja. Bukan untuk menyembah kepada Allah.

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan tidaklah Aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk beribadah kepadaku” (Q.S adz-Dzaariyaat ayat 56)

Maka jika ada manusia dalam segala tindakannya tidak memakai Qalbu dan Akal maka manusia tersebut ibarat Hewan yang segala tindak tanduknya berdasarkan hawa Nasfu saja,apapun dilanggar tanpa punya batasan - batasan atau  hukum - hukum yang dibuat oleh manusia maupun hukum yang ada didalam Al-Qur'an . Yang mereka punya hanya hukum rimba saja ,siapa yang kuat maka dialah  yang berkuasa. Maka bersyukurlah kita diciptakan oleh Allah.S.W.T  ke alam dunia ini dalam bentuk badan Manusia dan isinya sudah termasuk Ruh,Qalbu dan akal didalamnya yang sudah menjadi satu bagian yang saling berhubungan satu sama lainnya. Sampai sebegitu sayangnya Allah sama kita dalam menciptakan Makhluknya begitu sempurna, namun masih saja banyak manusia yang ingkar kepadanya.

Sifat angkuh dan sombongnya manusia didalam kehidupannya sampai ia tidak punya hati nurani untuk menolong saudaranya yang sedang kesusahan,jangankan untuk memberi makan kepada orang susah,fakir miskin atau anak yatim, rasa ingin menolongpun sudah tidak ada didalam Hati nuraninya. Hati Nuraninya sudah rusak dimakan oleh kesombonganya. Hati nurani sudah banyak kotoran penyakit hati, Maka orang ini tidak termasuk kedalam kategori orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya.
Dari Abu Nu`aym menceritakan bahwa Rasulullah s.a.w. berkata: “Sesungguhnya di dalam jasad ada sebongkah daging; jika ia baik maka baiklah jasad seluruhnya, jika ia rusak maka rusaklah jasad seluruhnya; bongkahan daging itu adalah Qalbu”.

Jika Jasad dan Qalbunya sudah rusak semuanya, maka tidak akan terbesit sedikitpun orang ini punya niat ingin saling tolong menolong atau nasehat dan menasehati didalam amal kebaikan, yang ada juga sifat jahat yang sudah tertanam dalam jiwanya. Rasa dendam,Hasut,Iri dan Dengki kepada semua orang.Semua amalan ibadahnya dilakukan hanya sebagai topeng belaka, agar orang lain mengira bahwa ia adalah orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya. Dalam surat Al-Baqarah Ayat 8 Allah.S.W.T berfirman 

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ آمَنَّا بِاللَّهِ وَبِالْيَوْمِ الْآخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِينَ

"Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman."

Banyak orang mengaku beriman kepada Allah dan Rasulnya tetapi segala amalanya tidak menunjukan amalan yang menghubungkan antara dirinya dengan Allah. Amalan ibadahnya hanya fatamogana,badannya Sholat akan tetapi Qalbunya menyembah kepada selain Allah.Badannya yang ditutupi Jubah sebegitu sempurnanya dalam sholat, padahal bukan itu salah satu faktor untuk diterima amal ibadah sholat kita. Akan tetapi Sholatnya kita adalah sholat yang Qalbunya tidak lalai kepada Allah. Pakaian sholatnya sesuai sunnah,gerakan sholat yang sempurna kemudian ditambah Qalbu yang tunduk kepada Allah maka itulah orang yang beriman. Allåh subhanahu wa ta’ala berfirman,

فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ . الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ
“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.” (QS. Al-Maa’uun: 4-5)

Kemudian balasanya adalah Surga yang dibawanya sungai yang mengalir, wanita - wanita yang cantik jelita dan pohon - pohon yang selalu berbuah dan manis rasanya. Semoga kita semua tidak di cap oleh Allah.S.W.T bukan manusia yang termasuk kedalam golongan orang - orang yang berpura - pura menyembah Allah dan bukan termasuk orang - orang yang Qalbunya selalu berpaling kepada Allah.


سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”






Jumat, 24 Maret 2017

Menjauhi sifat kesombongan dan kedengkian



Allah.S.W.T berfirman dalam Al-qur'an  Surat Luqman Ayat 18

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri


Sombong adalah salah satu sifat tercela yang ada di dalam Hati Manusia yang  karena itu ia  merasa paling diatas segala - galanya baik segi Harta,Ilmu,Jabatan,maupun kekuatan. Selalu memandang rendah terhadap siapa saja yang ia kehendaki,siapapun yang berada disampingnya bila tidak ada manfaatnya buat dia maka ia pun tidak akan mau berlama - lama untuk bercakap - cakap apalagi berbincang - bincang dengan penuh keakrapan. Buat dia rasa AKU adalah diatas segala - galanya.Jangankan  mau menegur sapa lebih dulu, senyum aja kepada orang lain sangat mahal harganya buat dia. Prinsifnya buat dia adalah jika orang itu tidak bermanfaat buat kehidupannya maka jangan harap untuk bisa dekat dengannya. Tetapi jika ada yang mau mendekati dan yang mendekatinya juga dia anggap punya pengaruh apalagi buat menunjang bisnisnya dia, maka ia pun akan senyum lebih dulu, sebelum yang punya pengaruh ini senyum duluan.

Namun jika ada orang yang tidak punya apa - apa, jangankan  punya harta atau jabatan apalagi punya pengaruh penting didalam sebuah wilayah pemerintahan atau sebuah perusahaan besar kemudian mendekati orang sombong ini ,maka jangan harap untuk bisa di sambut dengan lapang dada apalagi  disambut dengan penuh keramahan sangatlah mustahil. Dia tidak akan mau mendekati kita, apa lagi kalau dipandang dia bahwa kita juga dianggap orang Bodoh .Makin lengkap aja kita kekurangannya di mata dia. Orang yang seperti ini tidak akan  merasa bahwa di atas langit, masih ada langit. Jika ia kaya pasti ada yang lebih kaya, jika ia pintar pasti ada yang lebih pintar,jika ia sukses pasti ada yang lebih sukses. Jadi tidak ada gunanya untuk sombong di dunia ini, yang berhak untuk sombong hanyalah Allah.S.W.T yang memiliki semua Jagad Raya ini baik bersifat nyata maupun yang Ghoib. Manusia baru diberi kekayaan segitu aja sombongnya kaya yang punya emas sebesar Gunung. Padahal jika Allah menghendakinya pasti ia akan diberikan azab dalam hidupnya karena kesombongannya,maupun  memiskinkannya dan itu mudah bagi Allah.

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah.S.A.W, beliau bersabda:

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً قَالَ إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ


“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” Ada seseorang yang bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.“ (HR. Muslim no. 91)

Padahal hidup di dunia adalah ladang amal buat orang - orang yang berfikir akan Negeri Akhirat.Memperbanyak Amal dengan berbuat baik kepada siapapun tanpa memandang Kaya ataupun Miskin. Jika memang tidak mau memberi sesuatu kepada orang lain yang berupa barang ataupun Uang, dengan senyum saja ke orang lain itu juga sebuah kebaikan, orang pasti senang juga sama kita .Dengan senyumnya kita kepada orang lain menunjukan bahwa kita adalah bukan orang  gampang untuk membeci seseorang apalagi bersikap Sombong.

Kelihatannya sangat ringan dengan bersikap sombong kepada orang lain padahal dengan kesombongannya itu bisa menyebabkan dia bisa di jebloskan kedalam Neraka  bila ia mati sebelum bertaubat kepada Allah. Allah tidak melihat apakah itu orang rajin sholat atau tidak bila hatinya penuh kedengkian dan kesombongan tetap saja akan di minta pertanggung jawaban kelak di hari Kiamat. Jangan merasa bahwa ibadahnya sudah hebat jika hatinya penuh penyakit Ujub ,Ria dan Takabur. Orang shalat pun belum tentu di terima amalannya jika sholalatnya  tidak Khusyu. Bagaimana mau khusyu dalam sholat jika hatinya penuh kedengkian dan kesombongan kepada orang lain. Bukan pahala yang ia dapatkan dari hasil sholatnya tetapi kemurkaan Allah kepadanya.

َدۡ اَفۡلَحَ الۡمُؤۡمِنُوۡنَۙ‏  الَّذِيۡنَ هُمۡ فِىۡ صَلَاتِهِمۡ خَاشِعُوۡنَ ۙ‏
"Sungguh beruntung orang - orang yan beriman yaitu orang - orang yang khusyu dalam Sholatnya" ( Al-Muminun ayat 1 dan 2)

Kita cari dalil dari kitab mana pun tidak akan pernah menemukan bahwa orang yang hatinya penuh kedengkian dan kesombongan akan menemukan kekhusuan dalam Shalatnya.Kecuali dalil yang mengantarkannya kedalam Neraka Jahanam dan itu sebaik - baik tempat kembali baginya. Cape - cape sholat tetapi tidak menghasilkan apa -apa yang ada kerugian baginya.Surga itu tempat yang tidak semua orang dapat memasukinya, apalagi buat orang - orang yang hatinya banyak penyakit.

Untuk itu mari kita membuang jauh - jauh semua jenis penyakit yang ada di dalam dada kita. agar kita dapat dimasukan kedalam Surganya Allah yang penuh kenikmatan dan kebahagian, ketauhilah bahwa setiap penyakit itu pasti ada obatnya .Diriwayatkan pula dari Musnad Imam Ahmad dari shahabat Usamah bin Suraik , bahwasanya Nabi  bersabda,

كُنْتُ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَجَاءَتِ اْلأَعْرَابُ، فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، أَنَتَدَاوَى؟ فَقَالَ: نَعَمْ يَا عِبَادَ اللهِ، تَدَاوَوْا، فَإِنَّ الله عَزَّ وَجَلَّ لَمْ يَضَعْ دَاءً إِلاَّ وَضَعَ لَهُ شِفَاءً غَيْرَ دَاءٍ وَاحِدٍ. قَالُوا: مَا هُوَ؟ قَالَ: الْهَرَمُ

“Aku pernah berada di samping Rasulullah S.A.W. Lalu datanglah serombongan Arab dusun. Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, bolehkah kami berobat?” Beliau menjawab: “Iya, wahai para hamba Allah, berobatlah. Sebab Allah  tidaklah meletakkan sebuah penyakit melainkan meletakkan pula obatnya, kecuali satu penyakit.” Mereka bertanya: “Penyakit apa itu?” Beliau menjawab: “Penyakit tua.” (HR. Ahmad, Al-Bukhari ) 


سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”





















Jumat, 17 Maret 2017

Halal dan haram tentang daging Hewan sembelihan





Allah.S.W.T berfirman dalam Al-Qur'an surat Al-Ma'idah ayat 5

.الْيَوْمَ أُحِلَّ لَكُمُ الطَّيِّبَاتُ وَطَعَامُ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ حِلٌّ لَكُمْ وَطَعَامُكُمْ حِلٌّ لَهُمْ

"Pada hari ini Dihalalkan bagimu yang baik-baik. makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi Al kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka".  

Kita sebagai umat Islam tentunya harus tahu juga tentang hukum memakan makanan atau daging Hewan yang akan kita konsumsi. Tidak semua makanan itu halal dan tidak semua yang disembelih dengan tidak menyebut nama Allah adalah Haram. Selama makanan hasil sembelihannya itu bukan yang dilarang oleh Al-qur'an dan Sunnah Rasul maka halal untuk dimakan .Seperti Daging Babi,Daging Ular,Daging Macan,Daging Beruang, Daging Monyet,Daging burung Elang,Daging Anjing,Daging Buaya,Katak , Tikus ,Kutu atau Kecoa. Jika Allah.S.W.T melarangnya tentu bukan tanpa sebab,tetapi semua itu pasti mengandung mudharatnya bila kita tidak menuruti perintahnya. Untuk apa juga memakan daging - daging hewan  itu jika badan dan Ruhani menjadi sakit.Dan semua amal ibadah kita menjadi sia-sia di sisi Allah .S.W.T.

Kapanpun dan dimanapun kita menjumpai makanan atau hidangan daging yang sumbernya dari Hewan - Hewan yang seperti di atas, maka wajib untuk tidak dimakan kecuali jika kita dalam keadaan yang terpaksa artinya pada saat itu sudah tidak ada makanan lagi untuk dimakan misalnya dalam kondisi Perang atau dalam kondisi kita sedang terdampar di tengah - tengah lautan dan kita berhari - hari tidak makan dan terombang - ambing ditengah lautan yang luas ,karena tidak ada makanan yang tersedia kecuali Monyet yang kita bawa, maka pada saat itu daging Monyet itu Halal untuk dimakan untuk sekedar menutupi rasa lapar .Apa dalilnya ?.

Dari  Imam Ahmad meriwayatkan dari Waqid Al-Laetsy, bahwa mereka bertanya kepada Nabi Muhammad saw : “Wahai Rasulullah, lahan pertanian kami ditimpa kekeringan, lantas kapan kami dibolehkan memakan bangkai ?” Nabi menjawab : “Apabila kalian tidak dapat makan siang dan makan malam, dan tidak memperoleh sayuran yang dapat di makan, maka kalian berhak menentukan perkara tersebut (apakah mau memakannya atau tidak).”

"Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, "Seseorang yang sedang dalam keadaan darurat wajib memakan atau meminum sesuatu yang dapat mempertahankan nyawanya. Jika ia terpaksa harus memakan bangkai atau meminum air najis lalu ia tidak mau melakukannya hingga meninggal dunia, maka ia masuk neraka ".

Begitupun jika kita tinggal di hutan dan Anjing peliharaan kita dilatih untuk pandai mendapatkan buruan, maka hasil tangkapannya adalah halal dan boleh dimakan dengan menyebut nama Allah jika lupa membacanya maka daging buruan tersebut juga Halal. Walaupun hasil buruanya sudah dalam keadaan kondisi sudah mati.

قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنِّي أُرْسِلُ الْكِلَابَ المعلَّمة وَأَذْكُرُ اسْمَ اللَّهِ. فَقَالَ: “إِذَا أَرْسَلْتَ كَلْبَكَ المعلَّم وَذَكَرْتَ اسْمَ اللَّهِ، فَكُلْ مَا أَمْسَكَ عَلَيْكَ”. قُلْتُ: وَإِنْ قَتَلْنَ؟ قَالَ: “وَإِنْ قَتَلْنَ مَا لَمْ يُشْرِكْهَا كَلْبٌ لَيْسَ مِنْهَا، فَإِنَّكَ إِنَّمَا سَمَّيْتَ عَلَى كَلْبِكَ وَلَمْ تُسَمِّ عَلَى غَيْرِهِ”. قُلْتُ لَهُ: فَإِنِّي أَرْمِي بالمِعْرَاض الصَّيْدَ فَأُصِيبُ؟ فَقَالَ: “إِذَا رَمَيْتَ بِالْمِعْرَاضِ فَخَزق فَكُلْهُ، وَإِنْ أَصَابَهُ بعَرْض فَإِنَّهُ وَقِيذٌ، فَلَا تَأْكُلْهُ”

Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku melepaskan anjing pemburu yang telah dilatih dan aku menyebutkan asma Allah.” Rasulullah Saw. menjawab,“Apabila kamu melepaskan anjing terlatihmu dan kamu sebut asma Allah, maka makanlah selagi anjingmu itu menangkap hewan buruan untukmu.”Aku ber­tanya, “Sekalipun hewan buruan itu telah dibunuhnya?” Rasu­lullah Saw. bersabda,“Sekalipun telah dibunuhnya selagi tidak ditemani oleh anjing lain yang bukan dari anjing-anjingmu, karena sesungguhnya kamu hanya membaca tasmiyah untuk an­jingmu, bukan membacanya untuk anjing lain.” Aku bertanya ke­padanya, “Sesungguhnya aku melempar hewan buruan dengan tombak dan mengenainya.” Rasulullah Saw. menjawab, “Jika kamu melemparnya dengan tombak dan tombak itu menembus tubuhnya, maka makanlah. Tetapi jika yang mengenainya ialah bagian sampingnya (tengahnya), sesungguhnya hewan buruan itu mati karena terpukul, jangan kamu makan.”

Kita sering melihat banyak pedagang potong ayam tidak membaca nama Allah sebelum ayam itu disembelih,malahan motongnya sambil mengobrol dengan temannya.Apakah daging ayam itu halal hukumnya untuk dimakan ?.. Jika kita menelaah pada hadist Rasulullah.S.A.W  yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا: أَنَّ قَوْمًا قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ قَوْمًا يَأْتُونَنَا بِاللَّحْمِ لاَ نَدْرِي أَذَكَرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهِ أَمْ لاَ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَمُّوا اللَّهَ عَلَيْهِ وَكُلُوهُ

"Dari Aisyah Radhiallahu ‘Anha, bahwa ada segolongan manusia berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya ada kaum yang mendatangi kami sambil membawa  daging, kami tidak tahu apakah disebut nama Allah terhadap daging itu atau tidak.” Rasulullah menjawab: “Sebutlah nama Allah atasnya, dan makanlah". (HR. Bukhari No. 2057 )
Tentunya setelah hadist ini turun kita jadi tahu bahwa memakan daging ayam potong tanpa membaca Basmalah atau tidak, adalah hukumnya Sunat bukan Wajib. Sunat artinya dikerjakan akan mendapat pahala namun tidak dikerjakannya juga tidak berdosa. Namun pada saat memakan daging tersebut sebaiknya menyebut nama Allah yaitu dengan berdoa sebelum makan .

Jika hukumnya tidak boleh dimakan karena sebab saat memotongnya tidak menyebut nama Allah,bagaimana daging Import atau daging kalengan yang sudah dikemas sedemikian rupa dan didatangkan dari negara - negara yang penganut agama  bukan Muslim.Apakah tidak boleh dimakan ?
pasti boleh dimakan karena ada dalil yang kuat yang menyertainnya.Didalam Al-qur'an juga diterangkan dalam surat Al-Ma'idah  ayat 5

الْيَوْمَ أُحِلَّ لَكُمُ الطَّيِّبَاتُ وَطَعَامُ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ حِلٌّ لَكُمْ وَطَعَامُكُمْ حِلٌّ لَهُمْ

"Pada hari ini Dihalalkan bagimu yang baik-baik. makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi Al kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka"

Agama Islam adalah agama yang tidak menyulitkan kepada penganutnya untuk beribadah kepada Allah.S.W.T.Jangankan hanya sekedar aturan memakan daging sembelihan, perkara sholat yang segitu wajibnya,Allah tidak menyulitkan kepada Hambanya untuk melakukan Shalat,andaikan tidak kuat untuk berdiri karena sakit maka diperbolehkan shalat sambil duduk,jika duduk tidak bisa juga maka diperbolehkan shalat sambil terbaring. Tidak ada tekanan kuat bahwa shalat harus selalu berdiri jika kondisi kita memang sedang Sakit. Namun jika kuat untuk berdiri maka itu akan lebih afdol tentunya.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”









Jumat, 10 Maret 2017

Kewajiban mencintai dan mentaati perintah Rasulullah.S.A.W




Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur'a surat  Al-Hasyr: ayat 7

وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

“…Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah; dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya.”

Mencintai Nabi Muhammad Rasulullah.S.A.W harus dengan penuh kesungguhan dalam mentaati perintah yang di sabdakannya. Apapun yang diperintahkannya sudah barang tentu itu merupakan suatu petunjuk menuju jalan keselamatan baik di dunia maupun di Akhirat. Karena tidak mungkin diciptakan seorang Rasul kecuali untuk meluruskan akidah dan Akhlak umat manusia di Alam Dunia ini. Kesungguhan dalam menerima perintah dari Allah yang di turunkan melalui Rasul agar umat manusia dalam menjalankan ibadah kepada Allah.S.W.T tidak menyimpang dari ajaran yang sudah ditetapkannya adalah perkara yang sangat wajib. Menyimpang dalam arti bahwa ibadah seseorang dalam melakukan segala perkara Ibadah baik yang berhubungan dengan Sholat,Zakat,Puasa dan Ibadah yang lainnya harus sesuai dengan petunjuk Rasulullah.S.A.W. Tidak ditambah maupun tidak dikurang. semua bentuk Ibadah kita harus sesuai sunnah sehingga amalan kita tidak sia -sia dihadapan Allah.S.W.T

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda:

َنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
“Siapa yang mengada-ada dalam urusan (agama) kami ini yang bukan (berasal) darinya), maka dia tertolak.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Menyembah kepada Allah.S.W.T adalah wajib bagi umat manusia di Alam dunia ini,namun dalam melakukan persembahan kepada Allah itu harus ada aturan dan tata carannya . Selain harus sesuai Sunnah Rasul, badan dan Hati kitapun harus bersih dari semua kotoran baik kotoran karena Najis maupun kotoran dari penyakit hati. Kita tidak bisa sholat hanya sekedar menjalankannya walaupun badan atau pakaian kita penuh Najis. Semua harus dibersihkan dahulu sebelum menunaikannya. begitupun dengan kotoran yang menempel di dalam Hati, harus dibersihkan dulu yaitu dengan cara beribadah penuh keikhlasan. Ikhlas dalam arti tidak ingin dipuji oleh siapapun atau karena apapun yang berhubungan dengan manusia dalam melakukan Ibadahnya,menghadirkan rasa khusyu kepada Allah dan  tidak meminta apapun dari Allah dalam melakukan kewajibannya kecuali keridhoannya.

Jika ibadah kita bersih dari najis ,ibadah sesuai Sunnah dan Ikhlas dalam menjalannya maka sudah dipastikan semua amalan kita pasti diterima oleh Allah.S.W.T. sekarang bagaimana kita tahu bahwa ibadah itu pasti diterima oleh Allah? Jawaban yang sudah pasti adalah kita semakin takut kepada Allah dan semakin giat dalam melaksanakan perintahnya maupun larangannya. Apa dalilnya bahwa ibadah kita pasti diterima oleh Allah.S.W.T?
Nabi kita Muhammad.S.A.W bersabda :

إِنَّ اللهَ عَزَّ وَ جَلَّ لاَ يَقْبَلُ مِنَ الْعَمَلِ إِلاَّ مَا كَانَ لَهُ خَالِصًا وَابْتُغِيَ بِهِ وَجْهُهُ

“Sesungguhnya Allah tidak menerima suatu amal perbuatan kecuali yang murni dan hanya mengharap ridho Allah”.HR. Abu Dawud dan Nasa’i

Tentunya kita semua sangat berharap  semua amal ibadah kita diterima di sisi Allah.S.W.T.
Tetapi kita harus optimis dan jangan berputus asa dalam meraih akan Rahmatnya. Lakukan saja semua perintah Allah, baik yang Wajib maupun yang Sunnah. Jangan ragu akan Firman Allah dan Sunnah Rasul karena hanya kedua Sumber itulah  yang dapat kita taati dan menjadi pegangan dalam beribadah kepada Allah selebihnya adalah Ikhlas dan mengharapkan keridoannya.

Jika kita benar mencintai Rasulullah S.A.W  tentunya harus mentaati perintahnya dan tidak menyelisihinya dengan cara melakukan amal ibadah yang tidak sesuai perintahnya.
Kita tidak bisa hanya mencintai saja kepada Rasul tetapi kita sendiri tidak pernah melakukan apa yang pernah beliau perintahkan atau beliau lakukan, Rasul shalat wajib 5 waktu dalam sehari semalam kita cuma 3 waktu saja, Dzuhur melakukan shalat tetapi Sholat Asharnya dia tinggalkan, Sholat Isya  kita jalankan kemudian Shalat Shubuh kita tinggalkan. Dan Bukti cinta kepada Rasul juga bukan hanya sering membaca tentang biografinya atau prilakunya tetapi kita sebagai orang yang sangat mencintainya wajib mengambil semua apa yang dicontohkannya.Baik Tata cara sholatnya.tata cara puasanya atau cara belau bergaul dengan lingkungan sekitarnya.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”












Jumat, 03 Maret 2017

Janji Allah kepada orang beriman kelak di alam Akhirat




Allah.S.W.T berfiman dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 25

وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ۖ كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِزْقًا ۙ قَالُوا هَٰذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ ۖ وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا ۖ وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ ۖ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu". Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.

Tidak ada janji yang paling di percaya kecuali hanya  Allah.S.W.T. Sifat Allah yang segala maha tidak ada yang menyamainya dari semua yang ada di alam dunia ini maupun di alam manapun " “Dia (Allah) tidak menyerupai sesuatupun dari makhluk-Nya , dan tidak ada sesuatupun yang menyerupai-Nya”. (QS. as-Syura: 11) . Jika ada Manusia yang  tidak mengakui akan keberadaan Allah .S.W.T .Sungguh manusia ini dalam kesesatan yang nyata. Kelak manusia model ini tidak akan dimasukan kedalam Surganya Allah barang sejengkalpun. Yang ada kelak dihari pembalasan manusia model ini akan di lemparkan kedalam Neraka selama - lamanya. Mengakui akan keberadaan Allah bukan saja hanya ucapan semata namun juga harus di ikuti dengan perbuatan yang mengarah kepada penyembahan kepada Allah yang satu dan di yakini dengan seyakin - yakinnya bahwa Allah itu Ada ( Wujud ).

Dan bukti akan keberadaan Allah.S.W.T  adalah telah diciptakannya Alam dunia ini beserta isinya. Manusia sebagai salah satu ciptaan yang paling sempurna diantara semua ciptaan lainnya diharapkan dapat mematuhi perintahnya dengan menjalankan amar ma'ruf nahi munkar. Dan sebagai ganjaran kepada Manusia yang mematuhi perintahnya adalah Surga yang penuh kenikmatan dan kebahagian. Namun kebanyakan manusia lalai akan perintahnya,kemegahan dunia yang serba gemerlap telah menyilaukan mata hatinya untuk selalu ingat akan Allah. S.W.T. Kesibukan manusia akan mencari harta dunia telah menutup mata hatinya semakin jauh dari mengingat Allah.

Dari Abu Hurairah –radhiyallahu ‘anhu-, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat). Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat.” (HR. Bukhari no. 6970 dan Muslim no. 2675).

Sungguh sangat beruntung bila saja ada segolongan manusia yang selalu ingat kepada Allah, Shalat,Puasa, Zakat dan sodakoh ia selalu menunaikannya. Sesibuk apapun dalam mencari karunia Allah tetap saja  hatinya selalu terpaut dengan Allah,setiap gerak dan langkahnya adalah penuh kesibukan dengan mengingat Allah. Baginya tidak ada yang paling di cintainya kecuali selalu ingin dekat dengan Allah. Hanya orang - orang yang diberi petunjuk oleh Allah lah  yang dapat melaksanakan. Semuanya serba ringan dalam menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya.

Keberadaan di dunia ini baginya adalah hanyalah  untuk beribadah kepada Allah saja.Badan ini hanyalah sebagai sarana penyesuaian di alam dunia karena badan yang sesunggunya adalah ruhaniyah yang akan dibawa kembali bersama Allah.S.W.T. Yang Kemudian akan diminta pertanggungjawaban akan semua amal  perbuatan dan tingkah laku kita sewaktu  di alam dunia. Karena begitu kita mati yang diangkat oleh Allah bukanlah badan kita, akan tetapi ruh kita yang di bawa oleh Allah, kemudian setelah di minta pertanggungjawaban ruh itu dikembalikan lagi kedalam badannya untuk merasakan adanya ajab kubur dan nikmat kubur. Tidak ada kata berita  yang paling menyedihkan dan menyenangkan kecuali tentang  berita azab kubur dan nikmat kubur.

 Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang azab kubur, maka beliau menjawab:

نَعَمْ، عَذَابُ الْقَبْرِ حَقٌّ. فَقَالَتْ عَائِشَةُ x: فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ n بَعْدُ صَلَّى صَلَاةً إِلاَّ تَعَوَّذَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ


“Ya. Azab kubur itu benar adanya.” Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Setelah kejadian tersebut, aku tidak pernah melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat kecuali berlindung dari azab kubur.” (HR. Al-Bukhari no. 1049 )

Hari pembalasan pada hari kiamat bukanlah cerita dongeng dan bukan khayalan, kelak kita semua akan mengalaminya dengan mata telanjang, entah berapa jumlah manusia pada waktu itu berduyun - duyun antri menghadap Allah penuh harap akan ampunannya. Jika ada segolongan manusia masih tidak percaya akan hari kebangkitan ini,silahkan mengingkarinya namun jangan harap begitu mati dan dikubur minta dikembalikan ke dunia.

Teriakan dan tangisan penuh penyesalan di dalam kubur tidak akan mengubah Allah untuk menunda semua pertanyaan tentang amal berbuatan kita  sewaktu di alam dunia. Menyesali perbuatan kita pernah menggunjing orang,memfitnah orang,membohongi orang,membenci orang,menganiaya orang,menjahati orang,sholat dia tinggalkan,puasa dia abaikan dan zakat,shodakoh dia lalaikan. Tidak akan menghentikan proses pertanyaan oleh malaikat Munkar dan Nakir. Memohon kepada malaikat ini untuk menunda dulu barang sedetikpun untuk tidak menyiksa dulu,tidak akan mendengarkannya. Jika sudah dialam kubur sudah tidak ada lagi tanya menanya atau nego menego. 

Namun Allah.S.W.T berjanji kepada orang - orang beriman dan mengerjakan amal sholeh akan disediakan Surga yang dibawahnya sungai - sungai yang mengalir dan wanita - wanita cantik jelita yang belum pernah disentuh oleh Makhluk manapun dan mereka kakal didalamnya. Inilah berita gembira untuk manusia yang selalu mentaati perintahnya dan menjauhi laranganya. Matinya orang beriman bukan seperti matinya orang durhaka kepada Allah. Tetapi diangkat oleh Allah dan diberikannya berbagai macam kenikmatan walau belum dimasukan kedalam Surga karena proses manusia dimasukan kedalam surga setelah terjadinya hari Kiamat.

Jika kita mau berfikir tentang badaniyah ini maka tidak ubahnya seperti sebuah Handphone yang sering dipakai orang untuk bercakap - cakap. Badan ini ibarat casing dan Pulsa ibarat ruhnya, Jika handphone tanpa pulsa maka tidak akan ada gunanya. Begitupun manusia,jika badan tanpa ruh juga tidak berguna karena badan ini mati dan sudah pasti tidak akan bisa berbuat apa - apa,karena yang menggerakan semua badan kita adalah ruh yang ditanamkan oleh Allah supaya manusia hidup. Berarti agar badan dan ruh tetap hidup maka harus diberi makan dan minum. Begitupun dengan ruh harus di beri makan dengan berbuat baik,memperbanyak amal,menghadiri majlis taklim,mengerjakan sholat,puasa,zakat dan shodakoh. sehingga ruhaniayahnya menjadi sehat . Jika sudah sehat berarti akan benar semua tingkah lakunya. Badan yang sehat dan ruh yang sehat maka akan terbentuklah sebuah amalan yang sempurna dalam menjalankan semua perintah Allah.

Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah tentunya harus didukung dengan ucapan dan perbuatan. Ucapan dengan selalu mengucapkan " Alhamdulillah " pada setiap semua kesenangan yang kita rasakan dan perbuatan untuk selalu ingat kepada kepada Allah dalam setiap gerak dan langkah kita. Allah  juga sangat senang kepada Makhluknya yang pandai bersyukur. Namun Allah juga akan marah kepada makhluknya yang tidak pernah bersyukur. Allah.S.W.T berfirman dalam Surat Ibrahim Ayat 7

َإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih"

Untuk itu ana  mengingatkan kepada diri sendiri dan antum sekalian, cobalah kita untuk selalu pandai - pandai bersyukur dan selalu ingat akan Allah kemanapun dan dimanapun kita berada karena kita tidak tahu ruh kita di cabut di tempat mana dan dalam keadaan bagaimana badan kita mati. Dalam keadaan sakitkah,dalam keadaan sedang tidurkah,dalam keadaan sholatkah,dalam keadaan sedang bermaksiatkah atau dalam keadaan kufur kepada Allah. Semuanya bisa terjadi dan itu pasti adanya.

Semoga kita selalu dalam lindungannya dalam melaksanakan semua perintahnya.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”