Jumat, 03 Maret 2017

Janji Allah kepada orang beriman kelak di alam Akhirat




Allah.S.W.T berfiman dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 25

وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ۖ كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِزْقًا ۙ قَالُوا هَٰذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ ۖ وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا ۖ وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ ۖ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu". Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.

Tidak ada janji yang paling di percaya kecuali hanya  Allah.S.W.T. Sifat Allah yang segala maha tidak ada yang menyamainya dari semua yang ada di alam dunia ini maupun di alam manapun " “Dia (Allah) tidak menyerupai sesuatupun dari makhluk-Nya , dan tidak ada sesuatupun yang menyerupai-Nya”. (QS. as-Syura: 11) . Jika ada Manusia yang  tidak mengakui akan keberadaan Allah .S.W.T .Sungguh manusia ini dalam kesesatan yang nyata. Kelak manusia model ini tidak akan dimasukan kedalam Surganya Allah barang sejengkalpun. Yang ada kelak dihari pembalasan manusia model ini akan di lemparkan kedalam Neraka selama - lamanya. Mengakui akan keberadaan Allah bukan saja hanya ucapan semata namun juga harus di ikuti dengan perbuatan yang mengarah kepada penyembahan kepada Allah yang satu dan di yakini dengan seyakin - yakinnya bahwa Allah itu Ada ( Wujud ).

Dan bukti akan keberadaan Allah.S.W.T  adalah telah diciptakannya Alam dunia ini beserta isinya. Manusia sebagai salah satu ciptaan yang paling sempurna diantara semua ciptaan lainnya diharapkan dapat mematuhi perintahnya dengan menjalankan amar ma'ruf nahi munkar. Dan sebagai ganjaran kepada Manusia yang mematuhi perintahnya adalah Surga yang penuh kenikmatan dan kebahagian. Namun kebanyakan manusia lalai akan perintahnya,kemegahan dunia yang serba gemerlap telah menyilaukan mata hatinya untuk selalu ingat akan Allah. S.W.T. Kesibukan manusia akan mencari harta dunia telah menutup mata hatinya semakin jauh dari mengingat Allah.

Dari Abu Hurairah –radhiyallahu ‘anhu-, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat). Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat.” (HR. Bukhari no. 6970 dan Muslim no. 2675).

Sungguh sangat beruntung bila saja ada segolongan manusia yang selalu ingat kepada Allah, Shalat,Puasa, Zakat dan sodakoh ia selalu menunaikannya. Sesibuk apapun dalam mencari karunia Allah tetap saja  hatinya selalu terpaut dengan Allah,setiap gerak dan langkahnya adalah penuh kesibukan dengan mengingat Allah. Baginya tidak ada yang paling di cintainya kecuali selalu ingin dekat dengan Allah. Hanya orang - orang yang diberi petunjuk oleh Allah lah  yang dapat melaksanakan. Semuanya serba ringan dalam menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya.

Keberadaan di dunia ini baginya adalah hanyalah  untuk beribadah kepada Allah saja.Badan ini hanyalah sebagai sarana penyesuaian di alam dunia karena badan yang sesunggunya adalah ruhaniyah yang akan dibawa kembali bersama Allah.S.W.T. Yang Kemudian akan diminta pertanggungjawaban akan semua amal  perbuatan dan tingkah laku kita sewaktu  di alam dunia. Karena begitu kita mati yang diangkat oleh Allah bukanlah badan kita, akan tetapi ruh kita yang di bawa oleh Allah, kemudian setelah di minta pertanggungjawaban ruh itu dikembalikan lagi kedalam badannya untuk merasakan adanya ajab kubur dan nikmat kubur. Tidak ada kata berita  yang paling menyedihkan dan menyenangkan kecuali tentang  berita azab kubur dan nikmat kubur.

 Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang azab kubur, maka beliau menjawab:

نَعَمْ، عَذَابُ الْقَبْرِ حَقٌّ. فَقَالَتْ عَائِشَةُ x: فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ n بَعْدُ صَلَّى صَلَاةً إِلاَّ تَعَوَّذَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ


“Ya. Azab kubur itu benar adanya.” Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Setelah kejadian tersebut, aku tidak pernah melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat kecuali berlindung dari azab kubur.” (HR. Al-Bukhari no. 1049 )

Hari pembalasan pada hari kiamat bukanlah cerita dongeng dan bukan khayalan, kelak kita semua akan mengalaminya dengan mata telanjang, entah berapa jumlah manusia pada waktu itu berduyun - duyun antri menghadap Allah penuh harap akan ampunannya. Jika ada segolongan manusia masih tidak percaya akan hari kebangkitan ini,silahkan mengingkarinya namun jangan harap begitu mati dan dikubur minta dikembalikan ke dunia.

Teriakan dan tangisan penuh penyesalan di dalam kubur tidak akan mengubah Allah untuk menunda semua pertanyaan tentang amal berbuatan kita  sewaktu di alam dunia. Menyesali perbuatan kita pernah menggunjing orang,memfitnah orang,membohongi orang,membenci orang,menganiaya orang,menjahati orang,sholat dia tinggalkan,puasa dia abaikan dan zakat,shodakoh dia lalaikan. Tidak akan menghentikan proses pertanyaan oleh malaikat Munkar dan Nakir. Memohon kepada malaikat ini untuk menunda dulu barang sedetikpun untuk tidak menyiksa dulu,tidak akan mendengarkannya. Jika sudah dialam kubur sudah tidak ada lagi tanya menanya atau nego menego. 

Namun Allah.S.W.T berjanji kepada orang - orang beriman dan mengerjakan amal sholeh akan disediakan Surga yang dibawahnya sungai - sungai yang mengalir dan wanita - wanita cantik jelita yang belum pernah disentuh oleh Makhluk manapun dan mereka kakal didalamnya. Inilah berita gembira untuk manusia yang selalu mentaati perintahnya dan menjauhi laranganya. Matinya orang beriman bukan seperti matinya orang durhaka kepada Allah. Tetapi diangkat oleh Allah dan diberikannya berbagai macam kenikmatan walau belum dimasukan kedalam Surga karena proses manusia dimasukan kedalam surga setelah terjadinya hari Kiamat.

Jika kita mau berfikir tentang badaniyah ini maka tidak ubahnya seperti sebuah Handphone yang sering dipakai orang untuk bercakap - cakap. Badan ini ibarat casing dan Pulsa ibarat ruhnya, Jika handphone tanpa pulsa maka tidak akan ada gunanya. Begitupun manusia,jika badan tanpa ruh juga tidak berguna karena badan ini mati dan sudah pasti tidak akan bisa berbuat apa - apa,karena yang menggerakan semua badan kita adalah ruh yang ditanamkan oleh Allah supaya manusia hidup. Berarti agar badan dan ruh tetap hidup maka harus diberi makan dan minum. Begitupun dengan ruh harus di beri makan dengan berbuat baik,memperbanyak amal,menghadiri majlis taklim,mengerjakan sholat,puasa,zakat dan shodakoh. sehingga ruhaniayahnya menjadi sehat . Jika sudah sehat berarti akan benar semua tingkah lakunya. Badan yang sehat dan ruh yang sehat maka akan terbentuklah sebuah amalan yang sempurna dalam menjalankan semua perintah Allah.

Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah tentunya harus didukung dengan ucapan dan perbuatan. Ucapan dengan selalu mengucapkan " Alhamdulillah " pada setiap semua kesenangan yang kita rasakan dan perbuatan untuk selalu ingat kepada kepada Allah dalam setiap gerak dan langkah kita. Allah  juga sangat senang kepada Makhluknya yang pandai bersyukur. Namun Allah juga akan marah kepada makhluknya yang tidak pernah bersyukur. Allah.S.W.T berfirman dalam Surat Ibrahim Ayat 7

َإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih"

Untuk itu ana  mengingatkan kepada diri sendiri dan antum sekalian, cobalah kita untuk selalu pandai - pandai bersyukur dan selalu ingat akan Allah kemanapun dan dimanapun kita berada karena kita tidak tahu ruh kita di cabut di tempat mana dan dalam keadaan bagaimana badan kita mati. Dalam keadaan sakitkah,dalam keadaan sedang tidurkah,dalam keadaan sholatkah,dalam keadaan sedang bermaksiatkah atau dalam keadaan kufur kepada Allah. Semuanya bisa terjadi dan itu pasti adanya.

Semoga kita selalu dalam lindungannya dalam melaksanakan semua perintahnya.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”



















Tidak ada komentar: