Jumat, 31 Maret 2017

Saling nasihat dan menasihati didalam kebaikan



Allah.S.W.T berfirman dalam Al-Qur'an  Surat Al-Balad Ayat 17

ثُمَّ كَانَ مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ وَتَوَاصَوْا بِالْمَرْحَمَةِ

"Dan dia (tidak pula) termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang"


Ayat di atas menerangkan bahwa kita sebagai orang yang beriman kepada Allah.S.W.T bahwa didalam menjalani kehidupan di dunia ini pasti ada faktor - faktor yang kadang tidak sependapat dengan kita baik dalam ucapan maupun dalam perbuatan seseorang, Namun semua itu anggaplah sebagai ujian buat kita agar selalu bersabar dalam setiap godaan yang akan merusak keimanan kita kepada Allah.S.W.T. Bukankah kita ini di ciptakan oleh Allah itu hanya untuk beribadah  kepadanya bukan untuk mencari - cari perselisihan dan kesalahan seseorang. Bila kita ini di hidupkan oleh Allah ke alam dunia ini hanya untuk berselisih dan berperang maka mungkin Allah tidak akan menyimpan akal dan Nafsu di dalam Jiwa kita,karena memang disetting untuk berperang dan berselisih di antara sesama Manusia layaknya seperti Robot penghancur. Tidak akan ada sifat sabar dan tidak akan ada saling berkasih sayang, yang ada hanya bertempur dan merusak tatanan kehidupan yang ada.

Tetapi Allah menciptakan manusia selain memasukannya Ruh kedalam badan kita,juga memasukan Qalbu dan Akal agar dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk menurut kita yang sesuai dengan perintah Allah dan Rasulnya. Jika Allah hanya mengisi Ruh  kedalam tubuh kita maka Hewan juga punya Ruh namun tidak punya Qalbu dan Akal,semua tindakannya tidak memakai akal pikiran dalam menjalankan kehidupannya. Tidak pernah kita mendengar ada hewan ingin punya uang buat Jajan,tidak pernah kita mendengar ada hewan pengen sekolah,tidak pernah kita mendengar ada hewan ingin Nikah,tidak pernah kita mendengar ada hewan pengen shodakoh, tidak pernah kita mendengar ada hewan saling nasihat dan menasehati didalam kebaikan. Karena memang Hewan diciptakan bukan untuk itu, tetapi Allah ciptakan hewan sebagai pelengkap kebutuhan manusia dan penyeimbang Alam saja. Bukan untuk menyembah kepada Allah.

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan tidaklah Aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk beribadah kepadaku” (Q.S adz-Dzaariyaat ayat 56)

Maka jika ada manusia dalam segala tindakannya tidak memakai Qalbu dan Akal maka manusia tersebut ibarat Hewan yang segala tindak tanduknya berdasarkan hawa Nasfu saja,apapun dilanggar tanpa punya batasan - batasan atau  hukum - hukum yang dibuat oleh manusia maupun hukum yang ada didalam Al-Qur'an . Yang mereka punya hanya hukum rimba saja ,siapa yang kuat maka dialah  yang berkuasa. Maka bersyukurlah kita diciptakan oleh Allah.S.W.T  ke alam dunia ini dalam bentuk badan Manusia dan isinya sudah termasuk Ruh,Qalbu dan akal didalamnya yang sudah menjadi satu bagian yang saling berhubungan satu sama lainnya. Sampai sebegitu sayangnya Allah sama kita dalam menciptakan Makhluknya begitu sempurna, namun masih saja banyak manusia yang ingkar kepadanya.

Sifat angkuh dan sombongnya manusia didalam kehidupannya sampai ia tidak punya hati nurani untuk menolong saudaranya yang sedang kesusahan,jangankan untuk memberi makan kepada orang susah,fakir miskin atau anak yatim, rasa ingin menolongpun sudah tidak ada didalam Hati nuraninya. Hati Nuraninya sudah rusak dimakan oleh kesombonganya. Hati nurani sudah banyak kotoran penyakit hati, Maka orang ini tidak termasuk kedalam kategori orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya.
Dari Abu Nu`aym menceritakan bahwa Rasulullah s.a.w. berkata: “Sesungguhnya di dalam jasad ada sebongkah daging; jika ia baik maka baiklah jasad seluruhnya, jika ia rusak maka rusaklah jasad seluruhnya; bongkahan daging itu adalah Qalbu”.

Jika Jasad dan Qalbunya sudah rusak semuanya, maka tidak akan terbesit sedikitpun orang ini punya niat ingin saling tolong menolong atau nasehat dan menasehati didalam amal kebaikan, yang ada juga sifat jahat yang sudah tertanam dalam jiwanya. Rasa dendam,Hasut,Iri dan Dengki kepada semua orang.Semua amalan ibadahnya dilakukan hanya sebagai topeng belaka, agar orang lain mengira bahwa ia adalah orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya. Dalam surat Al-Baqarah Ayat 8 Allah.S.W.T berfirman 

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ آمَنَّا بِاللَّهِ وَبِالْيَوْمِ الْآخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِينَ

"Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman."

Banyak orang mengaku beriman kepada Allah dan Rasulnya tetapi segala amalanya tidak menunjukan amalan yang menghubungkan antara dirinya dengan Allah. Amalan ibadahnya hanya fatamogana,badannya Sholat akan tetapi Qalbunya menyembah kepada selain Allah.Badannya yang ditutupi Jubah sebegitu sempurnanya dalam sholat, padahal bukan itu salah satu faktor untuk diterima amal ibadah sholat kita. Akan tetapi Sholatnya kita adalah sholat yang Qalbunya tidak lalai kepada Allah. Pakaian sholatnya sesuai sunnah,gerakan sholat yang sempurna kemudian ditambah Qalbu yang tunduk kepada Allah maka itulah orang yang beriman. Allåh subhanahu wa ta’ala berfirman,

فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ . الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ
“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.” (QS. Al-Maa’uun: 4-5)

Kemudian balasanya adalah Surga yang dibawanya sungai yang mengalir, wanita - wanita yang cantik jelita dan pohon - pohon yang selalu berbuah dan manis rasanya. Semoga kita semua tidak di cap oleh Allah.S.W.T bukan manusia yang termasuk kedalam golongan orang - orang yang berpura - pura menyembah Allah dan bukan termasuk orang - orang yang Qalbunya selalu berpaling kepada Allah.


سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”






Tidak ada komentar: