Jumat, 29 Juni 2018

Berjudi dan mabuk - mabukan bikin Akhlak kita rusak

Apa kata ulama tentang Khamar



Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Ma'idah Ayat 90

"يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ"

"Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan."

Allah Subhanahu wa ta'ala sudah sudah memperingatkan kepada kita untuk orang - orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya agar kita jangan berjudi dan meminum khamer ( Minuman yang memabukan). Sebab keduanya dapat merusak baik Jasmani maupun Ruhani. Tidak sedikit orang yang suka berjudi dan mabuk - mabukkan Jasmaninya ada yang terkena berbagai penyakait seperti Jantung,gangguan daya ingat,kangker dan sebagainya. Secara Ruhanipun tidak kalah hebat dengan Jasmani yaitu dapat merusak akhlak yang berkepanjangan.

Kita hidup didunia ini hanya sebentar saja maka pergunakanlah sisa sisa hidup kita ini dengan hal - hal yang baik saja. Jangan mengalah pada kenyataan hidup karena banyak masalah yang terus - menerus akhirnya main Judi atau mabuk mabukan. Semua orang juga punya masalah didalam hidupnya, jangan - jangan lebih berat dari kita. Jauhilah semua perbuatan yang dapat merusak diri kita,karena penyesalan itu tidak duluan tetapi selalu belakangan. Sadarlah akan akibat yang akan ditimbulkan setelah kita berbuat kejahatan pada diri kita dan pasti akan berakibat juga pada orang lain. Merawat Akhlak itu lebih sulit ketimbang merusaknya. Jika akhlak kita sudah rusak, maka selain orang lain tidak suka sama kita,Allah subhanahu wa ta'ala pun juga akan tidak suka sama kita.

Berjudi dan minum Khamer selain dapat merusak Akhlak , juga hukumnya haram didalam Islam. Jika sudah ditetapkan oleh Allah bahwa kedua perbuatan itu haram maka jika kita tetap melakukannya juga, maka itu artinya kita sudah melanggar perintah Allah dan Rasulnya dan hukumannya adalah bahwa kita bukan termasuk orang - orang yang beruntung di mata Allah subhanahu wa ta'ala dan jika mati belum bertaubat maka Neraka adalah tempat kita kembali,dan itu adalah seburuk - buruk tempat yang tidak pernah kita sangka sebelumnya. 

Dulu kita rajin beribadah kepada Allah,sholat tidak pernah kita tinggalkan,zakat selalu kita tunaikan dan puasa Ramadhon juga tidak pernah Absen tetapi karena setan terus menggoda kita dengan berbagai ketakutan akan kehidupan dunia. Akhirnya Setan berhasil menggoda kita dengan mengiming - iming bahwa dengan berjudi nanti kita menang dan nanti kita kaya.Disaat sedang berjudi tenyata pada hari itu,pada tanggal itu dan pada detik itu ternyata nyawa kita sudah akan segera di cabut oleh Malaikat Maut. Sungguh penyesalan yang tiada tara. sudah bertahun - tahun kita ibadah kepada Allah tetapi ternyata akhir dari kematian kita malah sedang bermaksiat kepada Tuhan kita.Ternyata kita bukan termasuk orang - orang yang beruntung.

Berjudi itu memang sangat membahagian kita pada saat itu,apalagi baru main pertama kali terus menang berjuta - juta. Hati kita semakin bernafsu untuk terus bermain dan Setan juga tidak kalah diam dan terus menggoda kita agar semakin larut dalam permainan. Kemenangan dipermainan yang pertama semakin membenarkan bahwa judi itu benar tidak bohong,padahal kita sedang diperdaya oleh Setan. Setelah dipermainan pertama kita menang ternyata dipermainan kedua kita kalah,kita semakin penasaran kemudian pasang lagi judinya ternyata kalah juga.Akhirnya uangnya habis dan judinyapun berhenti. Tetapi setan terus menggoda kita agar main judinya jangan stop, si Setanpun membisikan kita agar semua harta yang ada di rumah dijual saja buat main Judi. 

Setelah mendengar bisikan Setan itu yang kemudian kita mengiyakannya untuk menjual harta benda yang ada dirumah. tetapi menyataannya untuk menjual harta bendanya itu tersendat karena terganjal oleh penolakan dari anak dan Istrinya, karena nafsu Judinya sudah mendarah daging dan itu adalah satu - satu cara agar cepat kaya mendadak dan hidup senang. Akhirnya, sipemain Judi  ini gelap mata karena terus di tolak oleh anak dan Istrinya dan si Setan terus menggodanya pula. kemudian ia marah - marah apa saja barang yang ada didekatnya di banting- banting dan Istrinyapun dipukul bertubi tubi seperti orang kesurupan,bukan hanya Istrinya yang jadi pelampisan,ternyata anaknyapun ditendang sampai terpental.si anak anak menangis yang memilukan hati. Jika sudah demikian Setanpun berkata " kelak engakau akan bersamaku di Neraka ". Ternyata efek dari bermain Judi itu sungguh sangat merusak akhlak kita.Bahkan Rasulullah shalallahu alaihi wa salam sangat menjungjung tinggi tentang Akhlak ini. Seperti dalam sabdanya.

Dari Abu Darda` bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak sesuatu yang lebih berat dalam timbangan seorang mukmin kelak pada hari kiamat daripada akhlak yang baik. Sesungguhnya Allah amatlah murka terhadap seorang yang keji lagi jahat."(Sunan Tirmidzi)

Begitupun dengan Minum Khamer atau Arak, kalau orang jaman sekarang dibilangnya "Bir".dan bir ini banyak macam dan jenisnya dan dengan Merk yang berbeda - beda dengan tingkat kadar Alkohol yang berbeda pula.Kalau kata orang bir yang bagus itu yang dipermentasinya bertahun - tahun dan jika di minum, walaupun sedikit otak kita langsung Teler. Dan bir ini biasanya di pakai oleh orang bule di musim dingin untuk memanaskan suhu tubuh agar tetap stabil dan tetap hangat. Sudah pasti mereka meminum bir ini santai - santai aja, tidak merasa pusing dan tidak merasa berdosa dan karena memang mereka itu bukan Muslim seperti kita yang tahu tentang dosa.

Tetapi anehnya walaupun sudah tahu bahwa kita itu seorang Muslim dan tahu akan dosa.Tetap aja meminumnya juga. Sholat jalan terus,ngebir juga jalan terus walaupun sudah tau hukumnya haram. Malah ada yang masih beranggapan tidak apa - apa,tidak dosa kalau cuma sedikit apalagi kalau buat obat,boleh katanya. Padahal ucapannya itu sangat berbahaya buat orang lain yang mendengarnya dan kebetulan tidak cukup atau belum tahu hukum Islamnya, informasinya main telan aja.Jika didengarnya oleh orang tua mungkin masih akan disaring benar atau tidaknya. 

Tetapi kalau yang mendengarnya juga anak muda yang bulunya aja belum tumbuh, mendengar informasi bahwa bir itu tidak haram kalau cuma sedikit. Ia langsung penasaran dan akan berusaha mencari uangnya untuk beli bir yang katanya tidak haram, bikin enak badan dan pikiran langsung "Play"katanya. Padahal setelah mendapatkan bir itu baru juga seteguk langsung muntah - muntah. Tetapi dasar anak muda, walaupun sudah muntah - muntah besoknya minum bir lagi, karena kalau tidak minum bir dianggap kurang gaul kata temannya. Akhirnya keadaan berlanjut si anak muda tadi semakin ketagihan,sementara uangpun tidak ada. Disaat anak muda ini lagi linglung,datanglah Setan menggodanya untuk memberi jalan keluar bagaimana mendapatkan uang buat beli bir itu. Si Setanpun berbisik kepada si anak muda ini bahwa orang tuanya lagi banyak uang hasil ngegadaikan emasnya. Si anak muda ini langsung berbinar matanya laksana mendapatkan pacar yang ia idamkan.

Disaat ibunya sedang duduk santai di teras rumahnya sambil menghayal uang yang baru didapat dari hasil menggadaikan emasnya. Tiba - tiba sang anak datang menghampirinya dengan berapi - api,terus duduk disamping ibunya kemudian berkata " Bu,kata teman saya, ibu kemarin menggadaikan emas ya?..si anak bertanya sambil menggarukan kepalanya. Kemudian ibunya menjawab " Ko, teman kamu tahu dari mana?Si anakpun menjawab " Saya denger dari ibu teman saya bu,melihat ibu menggadaikan emas". Si ibu bingung sambil mengeritkan halisnya dan berkata kepada anaknya." Nih nak dengerin ya,ibu menggadaikan emas ibu untuk bayar sekolah kamu dan sisanya buat beli ayam kampung buat di opor karena ibu sudah lama tidak makan ayam opor, Jumlahnya tidak banyak na, cuman 700.000 rupiah" kata si ibu sumaringih. Mendengar kata 700.000 rupiah ,sontak sianak ini langsung kaget kemudian langsung berkata dalam hatinya" Kalau uang 700.000 buat beli Bir, Merk bir yang kaya gimana ya" Dengan bernafsu si anak langsung balik bertanya lagi  " Uangnya sekarang ada di mana bu?" Ada ibu simpan tempat yang aman kata si ibu tanpa curiga." Mendengar kata ibunya demikian si anak langsung tahu bahwa ibunya kalau menyimpan uang selalu di bawah kasur.

Percakapan antara anak dan ibunya itu sempat hening,tidak ada  kalimat atau ucapan yang keluar saat itu,keduanya saling menghayal. si Ibu menghayal tentang opor ayam kampung,dan si anak sedang menghayal cara mendapatkan uang 700.000 dari tangan ibunya. Tak lama kemudian si ibu bangun dari tempat duduknya untuk siap - siap ke Jamban untuk mengambil air Wudhu yang tak lama lagi suara Adzan sholar Asyar berkumandang. Sungguh diluar dugaan disaat ibunya sedang di Jamban, si anak bukannya langsung ke Masjid. eh malah masuk ke kamar ibunya dan langsung menyikat uang 700.000 dari bawah kasur tempat tidur ibunya. kemudian si anak ini pergi bersama teman- temannya untuk membeli Bir yang ia idam-idamkan.

Inilah sebuah cerita singkat dari seorang anak yang hancur Akhlaknya akibat perbuatan minum khamer atau bir. Tentunya kita berharap semua anak - anak kita sholeh - sholeh dan berakhlak mulia.

 سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu





Jumat, 22 Juni 2018

Memilih pasangan hidup yang baik

Apa kata ulama tentang pasangan hidup


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Ar-Rum Ayat 21

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir."

Alam semesta ini diciptakan oleh Allah sudah barang tentu pasti ada maksudnya,dan mustahil menciptakan Alam ini tanpa ada yang mengisinya. Setelah Alam dunia ini diciptakan kemudian Allah ciptakan juga Manusia yaitu Nabi Adam dan Hawa. Walaupun pada saat itu kedua Insan ini masih di dalam Surga sebagai tempat tinggalnya. Namun pada Akhirnnya Nabi Adam dan Hawa lah makhluk Allah yang pertama mengisi Alam Dunia ini yang Allah satukan menjadi sepasang suami Istri yang kemudian mempunyai beberapa keturunan yang berbangsa - bangsa dan bersuku - suku dan bahasa. Itulah karunia Allah yang diberikan kepada Manusia sebagai wujud kasih , sayangnya dan sebagai tanda - tanda kekuasaan Allah bagi orang yang berfikir.

Kita sebagai hamba Allah yang beriman dan diperintahkan untuk hidup berpasang - pasangan yang syah menurut syariat Islam. Namun walaupun disarankan oleh syariat bukan berarti menghalalkan segala cara melakukan perkawinan tetapi tanpa ada ijab kabul dari kedua belah dipihak yang  disaksikan oleh Penghulu dan orang tua atau saudara . Jika sebuah perkawanan tanpa ada ijab kabul dan tidak saksikan oleh penghulu dan ayah atau saudara maka perkawinan itu Haram hukumnya. Berarti keintiman yang dilakukan oleh kedua insan ini  bisa dianggap sebuah Perzinahan, apalagi sampai hidup bersama dalam satu rumah tanpa Nikah resmi maka. Maka perbuatan itu dosa besar karena sudah melanggar perintah Allah dan Rasulnya.

Banyak orang tidak berani untuk menikah secara resmi dengan anggapan belum siap secara materi,takut miskin dalam berumah tangga, susahnya mencari pasangan yang sudah mapan, takut gagal dan ketakutan - ketakutan lain yang berkecamuk didalam pikiran.Ujung - ujungnya tidak menikah sampai umurnya semakin tua.Karena tidak punya Istri untuk melampiaskan kebutuhan biologisnya berzinapun dilakukan dengan wanita - wanita yang bukan Mukrim. Jika terus melakukannya kemudian meninggal belum bertaubat maka Nerakalah tempatnya kembali dan seburuk - buruk tempat kembali. Penyesalan - penyesalan yang ia derita dialam kubur tidak akan menyebabkan kuburan menjadi terbuka untuk balik lagi ke alam dunia,semuanya sudah menjadi sudah menjadi bubur,penyesalan sudah tidak berguna lagi tinggal merasakan siksaan alam kubur yang berkepanjangan sampai hari kiamat tiba.

Jika sudah cukup umur dan pasangannyapun sudah ada maka menikahlah sebelum setan menggodanya. Tetapi agar tidak ada penyesalan dikemudian hari,pilihlah cari Istri yang baik ,sholeh dan berasal dari keturunan keluarga yang sholeh pula. Ada beberapa kriteria bagi yang ingin mencari pasangan hidup seperti yang disabdakan oleh baginda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam hadistnya yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu. bahwa nabi bersabda " Pilihlah perempuan yang akan dinikahi karena empat perkara: Hartanya,derajatnya,kecantikannya atau karena agamanya.Utamakanlah agamanya,niscaya kamu beruntung." (HR.Bukhari & Muslim).

Jika kita memilih pasangan hidup karena agamanya dan sholeh pula maka prahara rumah tangga kecil kemungkinan akan terjadi, gesekan rumah tangga pasti ada , hanya kecil volume pertengkarannya. Karena perempuan sholeh itu pasti akan selalu menghargai suaminya dalam perkara apapun juga. Karena ia tahu hukuman yang didapat dari Allah jika ia tidak menurut perintah atau keinginan suaminya.Dan tentunya yang sudah pasti,perempuan sholeh itu pasti rajin sholat lima waktu dalam situasi dimanapun ia berada. Dan yang lebih beruntung lagi dari suami jika mendapatkan Istri dari keluarga orang sholeh adalah disaat kumpul - kumpul keluarga, baik acara Arisan, acara lebaran atau acara silahturahmi lainnya. Saat waktu Adzan berkumandang tanda perintah sholat ditunaikan maka semua obrolan - obrolan langsung di hentikan sementara, karena sholat adalah sebuah perkara penting dan wajib segera di laksanakan tidak dengan menunda - nunda. Untuk yang laki - laki semuanya berangkat menuju Masjid terdekat dan yang perempuan bisa di laksanakan dirumah tempat pemilk rumah.

Tetapi kenyataannya adalah jika kita tidak mendapatkan Istri dari keluarga yang tidak taat beribadah, keadaan akan berbalik 180 derajat celcius. Saat lagi kumpul- kumpul baik acara Arisan kelurga atau acara kumpul lebaran. Saat Adzan berkumandang tanda tibanya waktu sholat. Obrolan terus dilanjukan tiada hentinya, yang laki - laki tidak sholat yang perempuan juga tidak sholat, malah cakakak - cikikik menertawakan obrolannya dan ngomongin orang lain. Yang laki - laki juga tidak ada upaya untuk mengangkatkan badanya dari tempat duduk, walaupun di ajak juga tidak mau untuk  berangkat sholat  tetap aja tidak mau ( Mendadak men,padahal yang men itu perempuan bukan laki ) malahan isapan rokoknya semakin di tambah lagi beberapa batang rokok. Terus aja sampai begitu sholat Dzuhur,Asyar, Magrib dan Isya semuanya di lewati dengan tidak merasa berdosa dan tidak ada rasa penyesalan. Itulah sebuah acara silahturahmi yang mendatangkan murka Allah.

Memilih pasangan hidup juga susah - susah gampang ternyata,apalagi berasal dari keluarga orang - orang sholeh.lebih bersyukur lagi dapatnya dari anak seorang ulama. Dijamin setiap acara kumpul - kumpul juga pasti tidak akan meninggalkan sholat dan obrolannya pasti sangat menyenangkan.Pasti ada sih yang tidak menyenangkannya tapi wajarlah karena kita juga manusia tidak ada yang sempurna. Tetapi minimal saat ada Adzan berkumandang pasti langsung kemasjid ramai - ramai untuk menunaikan sholat berjamaah. Memang semua yang kita lakukan dengan menjalankan sholat itu tidak akan menjamin kita akan masuk Surga atau tidak, tetapi paling tidak kita sudah menjalankan perintah Allah dan Rasulnya. Pasrahkan saja semua itu kepada Allah subhanahu wa ta'ala.

Semoga Allah mengampuni dosa - dosa kita semua

 سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu


Jumat, 15 Juni 2018

Bertambah taqwa setelah puasa Ramadhan

Apa kata ulama tentang Taqwa




Allah Subhanu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an surat Al-Imran ayat 102

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam."

Allah subhanahu wa ta'ala memerintahkan kepada kita untuk bertaqwa yang sebenar -benarnya, yaitu taqwa dengan mengamalkan amalan sholeh seperti yang diperintahkan oleh Allah dan Rasulnya. Dan jangan sekali-sekali mempermainkan atau melanggarnya. Ketauhilah bahwa ancaman Allah itu benar,setiap orang yang merasa dirinya muslim tetapi tidak mengamalkan perintah Allah dan Rasul nya akan dibalas dengan siksaan yang sangat pedih di hari pembalasan.

Mengaku Muslim tetapi meninggalkan sholat wajib dengan sengaja,mengaku muslim tetapi masih menyakiti perasaan orang lain,mengaku muslim tetapi masih korupsi,mengaku muslim tetapi ucapannya sarat akan kebohongan dan kebencian ,mengaku muslim tetapi masih memohon kepada selain Allah.mengaku muslim tetápi tidak percaya adanya hari kiamat. Mengaku muslim tetapi suka jahat sama orang lain.

Walaupun jasad kita di balut dengan sorban,walaupun jasad kita dibalut dengan pakaian jubah serba putih walaupun jasad kita dibalut dengan pakaian bagus-bagus,walaupun badan kita pernah kehaji jika semua itu hanya untuk kesombongan, Ria dan ģengsi ,hati kotor yang masih menyelimuti badan kita ,maka ketaqwaan kita kepada Allah masih diragukan. Itu lah sebabnya maka ada orang yang sudah berangkat haji tetapi akhlak dan prilakunya tidak ada perubahan.

Dari An Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ

“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim )

Sebelum haji orangnya jahat dan pedengki setelah hajipun masih jahat dan pedengki pula .Kita juga tidak tahu Tuhan mana yang dia sembah saat sedang beribadah haji itu. Sebab ibadah kepada Allah itu bukan hanya ucapan dan geraknya badan tetapi ruhaniyahpun harus sedang beribadah kepada Allah.

Allah itu tidak melihat hanya jasmani kita saja tetapi adakah ruhaniyah kita selalu merasa dekat dengannya setiap saat pemilik dari semua Makhluk dan Alam semesta ini. Sebab yang diminta pertanggung jawaban saat kita wafat dihadapan Allah itu bukan jasad tetapi Ruh kita diangkat kelangit menemui Tuhannya. Sijasad tetap di Alam kubur. Setelah ruh kita diminta pertanggungjawaban oleh Allah  maka si Ruh dibalikan lagi oleh Allah kedalam si Jasad yang ada di dalam kubur dengan berbagai Nikmat kubur atau azab kubur.

Setelah puasa Ramadhan ini berakhir maka jadikanlah Jasmani dan Ruhaniyah kita untuk tetap  selalu bertaqwa kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Jauhkan hati kita dari semua sifat iri,dengki,ujub,ria dan Takabur.Jika kita sewaktu puasa Ramadhan rajin bersedekah maka setelah Ramadhan pun rajin juga bersedekah,saat puasa Ramadhan rajin sholat Tahajud maka setelah puasa Ramadhanpun rajin juga sholat Tahajud, saat puasa Ramadhan bisa menahan hawa nafsu maka setelah Ramadhanpun harus bisa memahan hawa nafsu.

Jika kita setelah puasa Ramadhan tidak ada perubahan baik yang bersifat amalan  Jasmani maupun amalan yang bersifat Ruhani dalam mengamalkan perintah Allah dan Rasulnya ,itu berarti ada yang salah dalam puasa Ramadhan kita. Jalan satu -satunya adalah segera bertaubat kepada Allah dan memohon ampunan atas segala perbuatan yang melanggar perintahnya.

Semoga Allah Subhanahu wa ta'ala mengampuni dosa kita semua.


 سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu











Jumat, 08 Juni 2018

Pintu taubat masih terbuka

Apa kata ulama tentang Taubat


Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 222

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri“.

Sebagai makhluk tuhan yang tidak luput dari sifat lupa dan khilaf,mengerjakan yang seharusnya tidak boleh dilakukan karena itu adalah perbuatan dosa , tetapi  tetap saja kita lakukan perbuatan dosa itu. Karena keinginan hawa nafsu akan cinta dunia maupun nafsu yang condong pada hati yang selalu ingin menumpahkan semua hasrat atau keinginan yang menuju kebinasaan pada batiniyah. Padahal sebetulnya hati kita tahu bahwa itu adalah perbuatan dosa dan kita tahu bahwa itu adalah perbuatan yang dilarang oleh perintah Allah dan Rasulnya.Padahal andaikan saja hati kita mau melawan hawa nafsu yang akan merusak batin kita itu,mungkin kita masih mau mengerjakan semua amalan - amalan sholeh yang setiap menit dan detik menghampiri kita. Tetapi karena hati kita penuh kotoran dari dosa yang kita lakukan maka jangankan mengerjakan amalan sunnah,amalan wajib saja berani kita tinggalkan.

Disaat orang lain mengerjakan sholat berjamaah dimasjid tetapi kita masih berkutat dengan kesibukan dengan urusan dunia, disaat orang lain mengerjakan ibadah puasa Ramadhan kita malah sibuk dengan isi perut kita, disaat orang lain zakat dan shodakoh tetapi sibuk dengan menghitung - hitung untung ruginya. Karena hati kita yang hitam penuh dengan kotoran dosa maka apapun perintah Allah dan Rasulnya selalu dianggap enteng, dengan anggapan bahwa Allah itu maha pengampun,jadi kapanpun bisa dilakukan semua amalan sholeh itu. Anggapan itu memang benar bahwa Allah itu maha pengampun tetapi sampai kapan kita akan melakukan amalan sholeh itu, sedangkan pintu kematian itu tidak bisa dimajukan atau dimundurkan. Mumpung kita masih diberi kesempatan hidup oleh Allah maka segeralah memohon ampun dan bertaubat kepada Allah atas semua perbuatan dosa yang telah kita lakukan.

Walaupun dosa kita sebesar gunung uhud jika kita mau bertaubat, pasti Allah akan mengampuni dosa kita, selama hari Kiamat masih di genggam oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Jangan putus asa dari Rahmat Allah, jika sudah bertaubat maka lakukanlah semua perintah Allah dan Rasulnya dan jangan lagi melakukan perbuatan yang merusak batin kita menuju kebinasaan. Ketauhilah bahwa Allah itu tidak memandang siapa diri kita tetapi yang Allah lihat adalah bagaimana kita menempatkan diri kita sebagai hambanya dalam berterima kasih kepadanya,apa saja yang telah kita lakukan untuknya. Dan yang paling penting adalah bagaimana agar jasmaniyah dan Ruhaniyah kita tetap bersih dari semua kotoran karena untuk dapat mencapai dekatnya kita dengan Allah adalah bersihnya jasmani dan Ruhaniyah kita.

Karena Allah itu maha suci maka cara pendekatannya pun harus dengan kesucian pula. Mana mungkin amalan kita akan diterima oleh Allah,sementara kita masih melakukan kemaksiatan. Mengerjakan amalan sholeh tetapi perbuatan berzina masih dilakukan pula. Mana mungkin Allah akan dekat dengan kita sementara kita masih melakukan perbuatan Syrik atau menduakan Tuhan. Beribadahlah dengan penuh kesungguhan dan jangan pernah sombong karena amalan sholeh itu telah kita kerjakan.Hanya Allah yang dapat menilai semua ibadah yang kita lakukan. Walaupun uang kita sudah kita perjuangkan untuk dijalan Allah yang nilainya puluhan juta rupiah atau ratusan juta rupiah tetapi hati kita masih kotor dari sifat - sifat tercela. Maka amalan yang kita lakukan itu akan menjadi sia - sia,tidak ada sanjungan dari Allah kecuali sanjungan dari Manusia saja.

Tetapi jika hati kita bersih dari sifat - sifat tercela seperti Ujub,Ria atau ingin dipuji ,takabur / sombong,dengki dan tidak melakukan syirik maka amalam sholeh sekecil apapun akan bernilai di mata Allah subhanhu wa ta'ala. Dalam melakukan ibadah kepada Allah itu, Allah memandang kita pada akhirnya bukan pada awalnya. Jika ibadah kepada Allah yang kita lakukan itu dari sejak kita masih muda bukan berarti pasti di usia tua akan tetap selalu beribadah kepada Allah dan mati dalam keadaan baik dan juga bukan berarti orang dulunya selalu bermaksiat kepada Allah tetapi dipenghujung ajalanya ia akan mati dalam keadaan sesat.  Jika Allah menghendaki setahun sebelum ajalnya tiba, ia diberi kesempatan untuk taubat kepada Allah maka berbahagialah ia dapat meninggal dalam keadaan Khusnul Khatimah. Maka inilah yang di idam - idamkan semua kaum muslimin. Karena sudah pasti akan selamat baik dari siksa kubur maupun selamat di hari pembalasan.Kematianyapun disambut oleh para malaikat dan sanjungan dari Allah seperti yang di firmankan dalam Al-Qur'an.Surat al fajr ayat 27-30 

يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ ﴿٢٧﴾ ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً ﴿٢٨﴾ فَادْخُلِي فِي عِبَادِي ﴿٢٩﴾ وَادْخُلِي جَنَّتِي ﴿٣٠

"Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai; lalu masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku "

Semoga Allah Subhanahu wa ta'ala menerima semua amalan sholeh kita dan Allah mengampuni semua dosa - dosa kita.

 سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"

Jumat, 01 Juni 2018

Riya hukumnya haram

Apa kata ulama tentang Riya



Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa' Ayat 142

 إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَىٰ يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا

 "Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. "


Riya adalah segala sesuatu perbuatan yang dengan sengaja di pamerkan  dengan tujuan  ingin dilihat atau ingin dipuji oleh Manusia karena ibadahnya kepada Allah atau dengan menyebut – nyebut ibadahnya  kepada orang lain. Padahal sungguh Allah itu maha melihat dan maha mengetahui  isi hati para hambanya. Perbuatan kita dalam beribadah kepada Allah baik atas dasar Sombong,Riya atau Takabur semuanya itu Allah mengetahunya. Jangan sekali – sekali meyakini bahwa ibadah kita  itu pasti diterima oleh Allah, tetapi yang berhak menilai semua itu adalah Allah subhanahu wa ta’ala. Manusia itu hanya sekedar menjalankan semua syareat yang di perintahkan oleh Allah dan Rasulnya. Pada hakekatnya Allah saja yang akan menerima tentang Shalat kita,Zakat kita,Shodakoh kita dan semua amalan ibadah sunnah lainnya. 

Bila kita benar – benar ingin diterima ibadah kita kepada Allah,cobalah untuk ikhlas dengan  penuh kesungguhan hati dan jangan sampai terbesit ingin dipuja dan dipuji oleh manusia. Karena sungguh tidak ada faedahnya dipuji oleh manusia itu ,karena sifat pujian dari  manusia itu semuanya palsu. Ucapannya mengucapkan bagus kepada kita padahal hatinya bilang tidak. Berfikirlah ingin dipuji oleh Allah tentang ibadah kita agar semua ibadah kita ikhlas kepada Allah saja. Apalagi dibulan puasa ini dimana semua ibadah kita, baik amalan wajib maupun amalan Sunnah akan dilipat gandakan pahalannya oleh Allah. Jadi sangat disayangkan jika amal ibadah kita di campuri dengan kesombongan dan Riya.

Ketauhilah hidup kita di dunia ini hanya sebentar saja , perbanyaklah melakukan perbuatan yang baik seperti yang perintahkan oleh Allah dan Rasulnya dengan penuh kerendahaan hati. Jangan sombong atau Riya dihadapan manusia . Bila kita sedang berhubungan dengan Manusia  atau Hablumminannas , saat  kita berucap kepada siapapun juga berucaplah yang baik-baik saja, jangan menyakiti hati orang lain walaupun hanya sekedar menyindir – nyindir sebab semua itu akan diminta pertanggung jawaban kelak di hari kiamat. Jangan merasa aman dengan semua ucapan yang kita lontarkan kepada orang lain, karena setiap kata yang kita ucapkan baik atau buruk tetap akan di minta pertanggungjawaban dihadapan Allah kelak. Meneliti diri sendiri itu akan lebih baik dari pada meneliti orang lain.

Hidup dengan penuh kesombongan dan Riya itu tidak akan mempengaruhi perilaku orang lain. Orang lain tidak akan berubah oleh sifat dan prilaku kita  karena Riya dan sombongnya kita. Justru orang lain semakin tidak suka sama kita. Manusia saja bisa tidak suka sama kita, apalagi Allah yang maha mengetahui baik secara dzohir maupun batin. Jadi kita dalam beribadah kepada Allah jangan bermain – main. Allah tidak akan bisa dipermainkan bila kita tidak mau dikatakan orang munafik.. Allah maha mengetahui atas yang goib dan yang nyata baik yang ada pada diri manusia maupun pada Alam semesta. 

Bila kita pandai membaca Al-Qur'an maka bacalah dengan mengharap ridho Allah saja,bukan mencari pujian agar dikatakan pintar atau hebat, bila kita cukup ilmu maka amalkanlah ilmu itu dengan mencari ridho Allah saja bukan untuk mencari sanjungan dari siapapun, bila kita banyak harta maka gunakanlah harta itu untuk berjuang dijalan Allah dengan penuh keikhlasan bukan untuk mencari pujian dari siapapun, bila kita pandai dalam berdakwah maka gunakanlah dakwah itu untuk menyejukan dan menentramkan hati para pendengarnya bukan menjadi gelisah para pendengarnya dengan cara menghasut dan mengadu domba. Jangan merasa aman dari ancaman Allah  karena kita sebagai Ustad atau ulama. Allah maha tahu mana ulama yang benar maupun tidak. Apapun profesi kita tidak akan luput dari pertanyaan Allah dihari kiamat. Ketauhilah bahwa sifat Riya itu bisa masuk pada semua orang dan semua Profesi. 

Riya itu salah satu bagian dari penyakit hati yang tertanam di tubuh manusia, tetapi sifat Riya juga bisa disembuhkan dengan benyak berzikir kepada Allah. Jadi jika ada manusia yang jarang berzikir maka sifat Riyanya akan semakin besar sehingga semakin kotor hatinya. Dan bila sudah demikian maka akan semakin banyak dosa kita dihadapan Allah,terus bagaimana mempertanggung jawaban semua itu dihadapan Allah. Surga diciptakan hanya untuk manusia yang ruhaniyahnya bersih bukan untuk yang banyak dosannya.Bagaimana akan diterima seluruh amal ibadah yang kita lakukan itu jika penuh dengan sifat Riya. 

Rosulullah solallahu alahi wasalam bersabda " “Barangsiapa memperdengarkan (menyiarkan) amalnya, maka Allah akan menyiarkan aibnya, dan barangsiapa beramal karena riya’, maka Allah akan membuka niatnya (di hadapan orang banyak pada hari Kiamat)”. [HR Bukhari no. 6499 dan Muslim no. 2987 dari sahabat Jundub bin Abdillah].

Semoga Allah subhanahu wa ta'ala mengampuni semua dosa kita baik yang dilakukan atas dasar kengajaan maupun yang tidak sengaja. Sesungguhnya Allah itu maha pengampun.

 سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu