Jumat, 08 Juni 2018

Pintu taubat masih terbuka

Apa kata ulama tentang Taubat


Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 222

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri“.

Sebagai makhluk tuhan yang tidak luput dari sifat lupa dan khilaf,mengerjakan yang seharusnya tidak boleh dilakukan karena itu adalah perbuatan dosa , tetapi  tetap saja kita lakukan perbuatan dosa itu. Karena keinginan hawa nafsu akan cinta dunia maupun nafsu yang condong pada hati yang selalu ingin menumpahkan semua hasrat atau keinginan yang menuju kebinasaan pada batiniyah. Padahal sebetulnya hati kita tahu bahwa itu adalah perbuatan dosa dan kita tahu bahwa itu adalah perbuatan yang dilarang oleh perintah Allah dan Rasulnya.Padahal andaikan saja hati kita mau melawan hawa nafsu yang akan merusak batin kita itu,mungkin kita masih mau mengerjakan semua amalan - amalan sholeh yang setiap menit dan detik menghampiri kita. Tetapi karena hati kita penuh kotoran dari dosa yang kita lakukan maka jangankan mengerjakan amalan sunnah,amalan wajib saja berani kita tinggalkan.

Disaat orang lain mengerjakan sholat berjamaah dimasjid tetapi kita masih berkutat dengan kesibukan dengan urusan dunia, disaat orang lain mengerjakan ibadah puasa Ramadhan kita malah sibuk dengan isi perut kita, disaat orang lain zakat dan shodakoh tetapi sibuk dengan menghitung - hitung untung ruginya. Karena hati kita yang hitam penuh dengan kotoran dosa maka apapun perintah Allah dan Rasulnya selalu dianggap enteng, dengan anggapan bahwa Allah itu maha pengampun,jadi kapanpun bisa dilakukan semua amalan sholeh itu. Anggapan itu memang benar bahwa Allah itu maha pengampun tetapi sampai kapan kita akan melakukan amalan sholeh itu, sedangkan pintu kematian itu tidak bisa dimajukan atau dimundurkan. Mumpung kita masih diberi kesempatan hidup oleh Allah maka segeralah memohon ampun dan bertaubat kepada Allah atas semua perbuatan dosa yang telah kita lakukan.

Walaupun dosa kita sebesar gunung uhud jika kita mau bertaubat, pasti Allah akan mengampuni dosa kita, selama hari Kiamat masih di genggam oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Jangan putus asa dari Rahmat Allah, jika sudah bertaubat maka lakukanlah semua perintah Allah dan Rasulnya dan jangan lagi melakukan perbuatan yang merusak batin kita menuju kebinasaan. Ketauhilah bahwa Allah itu tidak memandang siapa diri kita tetapi yang Allah lihat adalah bagaimana kita menempatkan diri kita sebagai hambanya dalam berterima kasih kepadanya,apa saja yang telah kita lakukan untuknya. Dan yang paling penting adalah bagaimana agar jasmaniyah dan Ruhaniyah kita tetap bersih dari semua kotoran karena untuk dapat mencapai dekatnya kita dengan Allah adalah bersihnya jasmani dan Ruhaniyah kita.

Karena Allah itu maha suci maka cara pendekatannya pun harus dengan kesucian pula. Mana mungkin amalan kita akan diterima oleh Allah,sementara kita masih melakukan kemaksiatan. Mengerjakan amalan sholeh tetapi perbuatan berzina masih dilakukan pula. Mana mungkin Allah akan dekat dengan kita sementara kita masih melakukan perbuatan Syrik atau menduakan Tuhan. Beribadahlah dengan penuh kesungguhan dan jangan pernah sombong karena amalan sholeh itu telah kita kerjakan.Hanya Allah yang dapat menilai semua ibadah yang kita lakukan. Walaupun uang kita sudah kita perjuangkan untuk dijalan Allah yang nilainya puluhan juta rupiah atau ratusan juta rupiah tetapi hati kita masih kotor dari sifat - sifat tercela. Maka amalan yang kita lakukan itu akan menjadi sia - sia,tidak ada sanjungan dari Allah kecuali sanjungan dari Manusia saja.

Tetapi jika hati kita bersih dari sifat - sifat tercela seperti Ujub,Ria atau ingin dipuji ,takabur / sombong,dengki dan tidak melakukan syirik maka amalam sholeh sekecil apapun akan bernilai di mata Allah subhanhu wa ta'ala. Dalam melakukan ibadah kepada Allah itu, Allah memandang kita pada akhirnya bukan pada awalnya. Jika ibadah kepada Allah yang kita lakukan itu dari sejak kita masih muda bukan berarti pasti di usia tua akan tetap selalu beribadah kepada Allah dan mati dalam keadaan baik dan juga bukan berarti orang dulunya selalu bermaksiat kepada Allah tetapi dipenghujung ajalanya ia akan mati dalam keadaan sesat.  Jika Allah menghendaki setahun sebelum ajalnya tiba, ia diberi kesempatan untuk taubat kepada Allah maka berbahagialah ia dapat meninggal dalam keadaan Khusnul Khatimah. Maka inilah yang di idam - idamkan semua kaum muslimin. Karena sudah pasti akan selamat baik dari siksa kubur maupun selamat di hari pembalasan.Kematianyapun disambut oleh para malaikat dan sanjungan dari Allah seperti yang di firmankan dalam Al-Qur'an.Surat al fajr ayat 27-30 

يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ ﴿٢٧﴾ ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً ﴿٢٨﴾ فَادْخُلِي فِي عِبَادِي ﴿٢٩﴾ وَادْخُلِي جَنَّتِي ﴿٣٠

"Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai; lalu masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku "

Semoga Allah Subhanahu wa ta'ala menerima semua amalan sholeh kita dan Allah mengampuni semua dosa - dosa kita.

 سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"

Tidak ada komentar: