Senin, 27 Mei 2019

Larangan berprilaku menyerupai lawan jenis

Apa kata Ulama tentang Prilaku menyerupai lawan jenis


Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-A’raf Ayat 81

إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِنْ دُونِ النِّسَاءِ ۚ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ مُسْرِفُونَ

"Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas."

Perilaku penyimpangan seperti ini yaitu laki - laki menyerupai perempuan dan perempuan menyerupai laki - laki dan tidak hanya itu mereka juga saling mencintai sesama jenisnya. Ini adalah prilaku yang diharamkan oleh Allah yang maha pencipta makhluknya. Allah telah menciptakan Manusia dengan wujud jenis kelamin yang begitu sempurna dan Allah tidak mungkin salah dalam penciptaannya. Allah tidak mengubah prilaku manusia untuk seperti lawan jenisnya. Tetapi manusialah yang mengubah prilaku itu sendiri. Tidak ada dalil yang menerangkan bahwa laki - laki harus menyerupai perempuan baik dalam berpakaian maupun dalam berprilaku. Allah subhanahu wa ta'ala sudah melarang kepada hambanya dari sejak jaman nabi Luth untuk memperingatkan kepada kaumnya untuk tidak melampui batas dalam pergaulannya.Jika tetap memaksa untuk berprilaku demikian maka dosa yang akan terus semakin bertambah karena jasadnya yang telah merusak Ruhaniahnya. Disuatu saat nanti ketika kematian itu tiba yang diminta pertanggungjawaban itu bukan sijasad tetapi ruhnya yang diminta pertanggungjawaban di hadapan Allah kelak. Si Jasad kita ini hidup karena ada ruh yang Allah tanamkan kedalam Jasad karena yang akan di hadapinya adalah duniawi bukan ukhrawi.

Kita yang diciptakan Allah seharusnya banyak bersyukur atas semua yang Allah berikan kepada kita dengan segala kesempurnaanya. Jangan malah menyelisihinya. Dengan berprilaku menyimpang saja sudah bisa dikatakan telah menyelisihi kehendak Allah yang sudah ditetapkan. Jika kita berjenis kelamin laki -laki maka berprilakulah seperti laki laki dengan pakaian yang seperti laki - laki pula jangan sebaliknya.Ingatlah bahwa kita didunia ini hanya sebentar saja,jika Allah berkehendak untuk mencabut nyawa kita maka tamatlah semua riwayat tentang kita.Mungkin yang diingat oleh yang masih hidup adalah bahwa kita itu dulunya itu orang yang suka sesama jenis. Yang biasa disebut oleh orang lain dengan istilah Gay,Lesbian,Bencong,Biseksual dan Transgender. Yang malu itu nantinya adalah ayah kita,ibu kita,saudara kita dan anak kita saat mendengan kata - kata itu. Dan ingatlah bahwa Kiamat Kubro itu akan semakin cepat datangnya jika para Manusia ini akan terus semakin bertambah jumlahnya. Seperti yang telah diterangkan dalam sebuah riwayat bahwa dari Abu Hurairah .Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shalallahu alaihi wassalam,bahwa beliau bersabda:" Tidaklah terjadi Kiamat sebelum umatku berprilaku sebagimana prilaku generasi - generasi sebelum mereka,sejengkal demi sejengkal,sehasta demi sehasta"Ada yang bertanya,wahai Rasulullah,seperti bangsa Persia dan Romawi? Beliau menjawab,"Siapa lagi jika bukan mereka.".( HR al-Bukhari).

Dunia ini hanyalah tempat persinggahan yang sementara saja dengan aneka macam kenikmatan dan senda gurau yang semu. Jadi pergunakan sisa hidup kita ini dengan aneka macam kebaikan dan ibadah yang penuh dengan kesungguhan dan keikhlasan. Jangan berprilaku dan berpakaian yang membuat Allah murka kepada kita. Sekarang karena kita masih hidup bisa berkata dan berkelit dengan aneka macam alibi tentang prilaku kita yang menyimpang dari kudrat yang sesunggunya. Tetapi kelak ketika kita sudah mati dan dikubur didalam tanah dan Malaikat akan mendatangi kita dengan wajah seperti wajah amalan kita sewaktu didunia.Jika kita sewaktu didunia selalu melanggar perintah  Allah dan Rasulnya maka wajah Malaikat itu akan seperti amalan buruk kita yang menakutkan dan menyeramkan yang sudah siap menanyai kita yang sudah pasti kita tidak akan bisa berkelit dari pertanyaan yang di lontarkan oleh 2 malaikat yaitu Malaikat Munkar dan Nakir ini. Tidak takutkah kita ?. Jika benar takut maka bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang sesungguhnya. Selama kita masih didunia dan nyawa kita ada di dalam badan kita maka pintu tobat masih terbuka lebar buat manusia yang benar -benar mau Insap dan mau kembali kejalan Allah.

Walaupun misalnya kita sudah terlanjur seperti wanita atau seperti pria dalam bertingkah.Masih ada harapan untuk dapat memperbaharuinya jika kita mau dan ingin merubahnya.Tanyalah pada hati yang paling dalam bahwa kita tidak boleh seperti ini ,karena telah melanggar perintah Tuhan. Mulailah hidup normal seperti sedia kala. Dan Jika mendengar suara Azan ,dengarkanlah dengan memasukan kedalam hati sanubari kita dengan meresapinya, kemudian langkahkan kaki ke Masjid untuk sholat berjamaah dengan pakaian sopan dan seperti laki - laki walaupun hanya memakai celana panjang saja dan kaos, kemudian betobatlah kepada Allah memohon agar Allah mengampuni kita. Al-qur'an sudah menjelaskan bahwa ada kebahagian dan kenikmatan abadi setelah dunia hancur yaitu Surga. Disanalah kita hidup yang sebenar - benarnya. Syaratnya tidak mahal cukup Taqwa saja kepada Allah. Jangan melupakan Akherat hanya karena memenuhi keinginan sesaat padahal menyengsarakat kita di Akherat. Bertobatlah sekarang juga,Allah itu maha pengampun.

Semoga kita di masukan kedalam Surganya Allah seperti yang sudah dijanjikan.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"

Senin, 20 Mei 2019

Agar Qalbu kita menjadi lunak

Apa kata ulama tentang Qalbu


Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Hadid Ayat 16


أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آمَنُوا أَنْ تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ ۖ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُونَ

"Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik."

Qalbu itu berbeda dengan Hati. Secara garis besar kalau Qalbu adalah intinya Ruhani dan Hati intinya Jasmani.  Qalbu sifatnya goib atau tidak terilhat oleh kasat mata kita dan Qalbu itu pada awal diciptakan Allah subhanahu wa ta'ala adalah bersih dan suci. Seiring dengan waktu perkembangan dan keadaan Ruhani maka Qalbu juga bisa menjadi Hitam/kotor atau tetap menjadi bersih dan suci tinggal tergantung apakah ruhaninya itu bisa membawa qalbunya kedalam kebaikan,kesucian atau keburukan. Jika ruhaninya terusnya menerus bergerak menuju yang melanggar atau menentang perintah Allah maka Qalbunya akan menjadi Hitam atau disebut dengan noda Dosa seperti yang disebtkan dalam hadist nabi " “Sesungguhnya orang beriman itu, kalau berdosa, akan akan terbentuk bercak hitam di qalbunya”. (HR Ibnu Majah). Qalbu juga tempatnya bersemayam semua hasrat, keinginan,kelalaian,keimanan,ketaqwaan kemarahan dan kesucian,, seperti Ingin berbuat baik dan sholeh,berbuat jahat,jahil,dendam,iri,dengki,ujub,Ria itulah yang disebut dengan penyakit Qalbu bukan penyakit hati.Kalau penyakit hati adalah sifatnya terlihat oleh mata seperti lever,Hepatitis,Sirosis hati,Tumor Hati atau kanker hati dan lain sebaginaya dan tempatnya didalam jasad bukan didalam Ruhani. 

Qalbu itu bisa keras karena ulah perbuatan kita yang selalu melanggar perintah Allah dan Rasulnya. Tidak dapat menerima kebenaran yang sebenarnya,selalu membangkang padahal perintah itu baik dan dapat memberishkan Qalbunya dan prilakunya selalu mengikuti hawa nafsu kearah kemaksiatan.Andaikan Qalbunya dipakai untuk menerima atau mengikuti semua perintah Allah dan Rasulnya maka Qalbu itu akan menjadi lunak dan mudah mendapatkan hidayah dari Allah. Dan akan mudah dalam menjalanjankan semua ibadah yang diperintahkan oleh Allah dan Rasulnya.Agar Qalbu kita tetap mejadi lunak adalah qalbu kita selalu berzikir kepada Allah dengan terus menerus baik diwaktu pagi maupun di waktu petang,baik dalam keadaan berdiri,sedang duduk atau dalam keadaan berbaring. Itulah kunci membersihan qalbu kita agar mudah menerima hidayah kebenaran. Jangan dirusak qalbu kita karena akan membawa malapetaka buat jasmani dan ruhani kita. Sebab kelak kita akan diminta pertanggungjawaban dihadapan Allah kelak di hari kiamat. Yang dulu badan dan  ruh kita sempat terpisah maka pada hari kiamat akan disatukan kembali seperti kondisi kita saat ini. seperti yang difirmankan dalam Al-Qur'an Surat Az-Zumar Ayat 68

وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ ۖ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَىٰ فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ

Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).

Memang tidak mudah untuk selalu dalam koridor kebaikan pasti ada saja godaan dan rintangannya, tetapi sebenarnya itu adalah ujian dari Allah yang sedang mengukur ketakwaan kita kepadanya. Apakah kita termasuk manusia yang mengikuti perintahnya atau justru melanggar perintahnya. Setiap cobaan yang didatangkan oleh Allah kepada hambanya itu pasti juga ada balasannya, bisa berupa pahala atau apa yang diinghinkannya. Jika seseorang terkena penyakit dan tak kunjung sembuh kemudian sabar maka bisa saja Allah akan membalasnya dengan memberikan pahala. Tetapi bisa saja akan sebaliknya jika tidak sabar maka akan mendapatkan dosa karena dari ketidak sabarannya itu kita mengucapannya kata kata atau qalbu kita yang berburuk sangka kepada Allah.

Keterlibatan setan dan hawa nafsu yang mempengaruhi qalbu kita itu sebanarnya dapat dicegah walaupun dengan pertempuran yang sengit. Dalam peperangan itu, ada hamba Allah yang dapat mengalahkan lawannya dengan mudah tetapi juga ada yang terjerumus kedalam pelukannya. Sehingga hawa nafsunya diliputi dengan perintah setan menuju kemaksiatan dan kemungkaran. Setan itu akan terus memerangi kita dan menggoda kita sampai hari kiamat agar kita menjadi temannya di Neraka kelak. Agar qalbu kita tidak mudah diserang maka kita harus sering berzikir kepada Allah. Karena setan itu menyerang kita bukan dari jasad tetapi qalbu kita yang diserang. Jika ada hamba sedang atau akan beribadah kepada Allah atau mau bermal sholeh maka yang diserang setan itu qalbu kita agar tidak melaksakan perintah Tuhannya. Kalau kalah dizona satu yaitu kita mengerjakan amal sholeh tetapi setan mengejar kita di zona berikutnya agar qalbu kita menjadi ria dihadapan manusia. Jika ada hamba Allah sholat dan badannya menghadap kiblat tetapi qalbunya menghadap perintah setan maka sholat kita tidak akan diterima oleh Allah. Allah tidak melihat badan kita tetapi qalbu kita.

Semoga kita selalu dalam lindungan Allah dalam beribadah kepadanya.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"


Senin, 13 Mei 2019

Menjaga lisan dari perkataan yang tidak berguna

Apa kata ulama tentang menjaga Lidah


Allah subhanahu wa ta'ala  berfirman  dalam Al-Qur'an surat Al-Ahzab  ayat 70-71

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًايُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu sekalian kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki amalan-amalanmu dan mengampuni dosa-dosamu. Barangsiapa mentaati Allah dan RasulNya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar”

Lidah yang kita miliki ini bisa saja yang akan menyebabkan kita mati dalam keadaan kufur kepada Allah. Karena dahulu sewaktu masih hidup lidah kita tidak kita gunakan untuk mengucapkan kalimat kalimat yang baik. Dalam berhubungan dengan Manusia ( Habluminannas) lidah kita tidak pernah kita jaga dengan sebaik - baiknya dengan tidak mengeluarkan perkataan yang dapat menyakiti hati orang lain, baik itu memfitnah,memaki,mengadu domba,menghasut,menggunjing,memprovokasi,mengata - ngatai,memarahi.mengancam,mengupat atau semua perkataan yang dapat membuat hati orang lain menjadi tidak tenang atau tidak senang pada ucapan kita. Walaupun hanya sepatah dua patah jika ucapan itu mengganggu ketenangan orang lain tetap tidak boleh karena Allah dan Rasulnya melarang perbuatan itu. Pikirkanlah dahulu sebelum kita mengucapkan kalimat - kalimat buruk itu. Kita sendiri dengan akal sehat  dan hati nurani yang kita miliki pasti tahu mana yang baik untuk diucapkan dan mana yang buruk untuk disingkirkan. Kita ini hidup didunia tidak sendiri, tetapi kita hidup harus saling berdampingan satu sama lain dan saling harga menghargai,tolong menolong dan tidak membuat sesuatu apapun yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Dari pada kita banyak mengucapkan perkataan yang tidak baik dan tidak berguna. Alangkah baiknya lidah kita ini dipakai untuk semakin dekatnya kita berhubungan dengan Allah (Habluminallah) yaitu dengan banyak berdzikir,bertasbih,bertahmid,bertakbir atau memperbanyak bersholawat kepada junjungan nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wasallam dengan sebanyak banyaknya agar kita mendapatkan ampunan dari Allah yang maha pengampun. Sudah banyak dosa - dosa yang telah kita lakukan baik yang dimasa dahulu maupun dimasa sekarang,buat apa lagi menambah dosa lagi  dengan menyakiti hati orang lain dengan ucapan kita - kata yang keji. Tidak ada untungnya buat kita,yang ada juga Allah murka kepada kita. Bisa saja Allah mematikan kita disaat mulut kita sedang mengucapkan yang menyakiti atau menyinggung perasaan orang lain ditempat dan diwaktu yang sama. Sungguh merugilah kita karena mati kita dalam keadaan tidak baik dan tidak sempat bertobat atau SU`UL KHOTIMAH. Itulah jenis kematian yang tidak di ridoi AllahAzza wa jalla . Mumpung kita masih di suasana di bulan suci Romadhon yaitu bulan yang penuh ampunan dan Rahmat. Maka perbanyaklah melakukan amalan sholeh baik dalam ucapan maupun dalam perbuatan. Kemudian mintalah kepada Allah agar semua kesalahan yang dahulu maupun yang sekarang segera di ampuninya.

Walaupun kita banyak beribadah dan mengaku beriman kepada Allah dan Rasulnya tetapi setiap kali kita berucap selalu menyakiti hati orang lain maka ibadah kita kepada Allah adalah dusta atau membohongi Allah,padahal Allah tidak bisa dibohongi. Beriman kepada Allah dan Rasulnya itu bukan saja mengamalkan secara Jasmani tetapi Ruhani juga harus beribadah dan beriman kepada Allah dan Rasulnya. Karena bentuk ibadah itu ada dua yaitu ibadah Jasmani dan ibadah Ruhani. Jika kita sholat tetapi hati kita lalai kepada Allah maka sholat kita tidak akan diterima, Jika kita sholat tetapi hati kita dengki sama Imam sholat, maka sholat kita kita gugur secara ruhani dan pasti juga tidak akan diterima sholat kita karena didalam sholat itu tidak boleh ada dengki, jika kita baca Qur'an tetapi hati kita ada sifat riya maka gugur pahalanya. Yang benar adalah Sholat kita bediri menghadap Allah dan Hati kita juga tidak lalai kepada Allah, kita baca qur'an tetapi hati kita ikhlas membacanya. Jasmani kita beribadah kepada Allah dan Hati bersih dari kelalaian kepada Allah dan semua penyakit hati yang tertanam di dalam segumpal daging ini. Jadi menghadap Allah itu semuanya harus bersih Jasmani maupun Ruhani itulah yang disebut dengan Takwa. Karena manusia yang berhati bersih itu sudah pasti melaksanakan semua perintah Allah dan menjauhi larangan Allah.

Allah itu memang maha pengampun atas segela dosa yang telah kita lakukan tetapi itupun jika kita berdoa dan memohon ampun kepadanya. Karena manusia yang paling sombong kepada Allah adalah tidak pernah mau berdoa kepada Allah dan berdoa itu juga termasuk ibadah. Allah Ta’ala berfirman,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

“Dan Tuhanmu berfirman: ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kukabulkan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina’” (QS. Ghafir: 60).

Jika kita ingin bertobat memohon kepada Allah agar diampuni semua dosa kita kemudian dikuti dengan penyesalan,tidak berbuat lagi dan bertekad untuk tidak berbuat dosa lagi. Itu adalah jenis dosa yang apabila berhubungan dengan Allah langsung. Seperti pernah berbuat syirik,tidak pernah sholat,tidak pernah puasa,tidak pernah shodakoh tidak pernah zakat. Allah itu maha pengampun, dosa sebesar gunungpun pasti Allah ampuni.Tetapi jika dosa itu berhubungan dengan manusia seperti mencuri hak orang lain,korupsi, memfitnah,memaki orang lain, menyakti hati orang lain,maka sebelum bertobat kepada Allah tunaikan dulu hak - haknya. Dengan meminta maaf atau mengembalikan hasil korupsinya. Kemudian baru bertobat kepada Allah. Tetapi bukan berarti juga terbebas dari hukum dunia. Karena hukum dunia yang membuat adalah manusia dengan pasal- pasalnya. Maka hukum duniapun harus ditegakkan. Karena jika tidak demikian manusia akan semakin seenaknya dalam melakukan kejahatan baik penyerangan secara jasmani maupun penyerangan secara ruhani. Untuk itu mari kita bertakwalah kepada Allah dengan sebenar - benarnya takwa. Karena itu adalah penyelamat kita didunia maupun di Akhirat. Dunia ini hanya persinggahan saja dengan aneka sandiwaranya.Tetapi tujuan akhir kita adalah kembali kepada Allah dengan penuh ampunan dan Surga yang penuh kedamaian dan kenikmatan.

Semoga Allah subhanahu wa ta'ala selalu membingbing kita kejalan yang benar.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"

Senin, 06 Mei 2019

Jangan Meremehkan orang lemah dan Fakir

Apa kata ulama tentang meremehkan orang lemah dan fakir


Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Kahf Ayat 28


وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ ۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا

Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.

Dunia ini memang sangat menggoda buat umat manusia,terkadang manusia melampuai batas dalam cara mendapatkannya. Demi harta dunia apapun dilakukan untuk memenuhi hasratnya.Bukan hanya sampai disitu,setelah semuanya tercapai dan harta yang berlimpah dan uang yang bertumpuk. Rasanya jika punya keinginan hanya tinggal mau saja sudah ada dalam genggamannya. Kelakuanpun sudah mulai berubah menjadi sombong,Takabur,iri,dengki dan gampang meremehkan orang yang lemah dan miskin. Hanya karena kita kaya harta dan punya jabatan sama orang miskin saja tidak mau senyum apalagi berjabat tangan dan takut diminta. Padahal apalah artinya kaya raya,banyak harta dan banyak duit tetapi tidak punya empati sama orang - orang fakir miskin, tidak punya rasa belas kasihan sama orang - orang susah dalam hidupnya. Padahal dulu kita rajin bener sholatnya dan sering sholat berjamaah dimasjid. Tetapi setelah kaya dan sudah mulai sibuk dengan dunianya. Kita sudah mulai lupa dan lalai dari mengingat akan Tuhannya. Kalaupun sholat hati selalu terpaut dengan harta dan bisnisnya yang semakin menggurita. Watak dan prilakunya juga sudah mulai berubah menjadi gampang marah dan tempramental. Padahal kalau Allah mau memiskinkanya kembali,sangat mudah saja bagi Allah.Tidak ada yang sulit bagi Allah untuk melakukannya.

Kalaupun kita kaya raya dan uang yang berlimpah,tetaplah di jalur yang baik dengan bersikap santun kepada orang lain,suka menolong orang lain yang kesusahan,lebih - lebih kepada orang - orang miskin dan fakir. Karena sebetulnya bukan keinginan mereka untuk miskin, karena pada dasarnya manusia di dunia ini tidak ingin miskin dan tidak ingin sengsara dalam hidupnya. Kecuali para hamba Allah yang predikatnya sudah mencapai Waliyullah saja yang tidak ingin kaya tetapi itupun hanya sedikit jumlahnya. Kita hanya diberikan amanah harta segitu saja sudah sombong dan kasar sama orang lain. Bagaimana jika kita diberikan harta emas sebesar gunung ,bukan main jahatnya kita sama orang lemah dan miskin. Padahal harta itu cuma titipan bukan milik kita seutuhnya. Allah memerintahkan kepada kita untuk berbagi kepada orang fakir miskin dalam bentuk harta atau uang yang kita dapatkan dari cara yang halal. Bentuk pemberian itu bisa ditujukan langsung maupun lewat lembaga atau yayasan amal. Janganlah kita acuh tak acuh hanya karena diri kita yang senang sementara orang lain banyak yang kekurangan. Terkadang karena mindernya orang miskin yang shaleh untuk menyapa orang kaya saja musti deg degan jantungnya. Padahal seharusnya orang kayalah yang menyapa orang miskin dan lemah bukannya dibentak dimarahin. Padahal orang lemah dan fakir itu jika berdoa pasti didengar oleh Allah dan pasti dikabulkan.

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa dari Haristsah bin Wahab radhiyallahu ‘anhu,ia berkata :" Saya mendengar Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda." Maukah kamu aku beritahu tentang penghuni surga ? .. Yaitu orang yang lemah dan diremehkan,tetapi dia meminta sesuatu kepada Allah,tentu dikabulkan doanya.Dan maukah kamu aku beritahukan tentang penghuni Neraka ? yaitu setiap orang yang kasar dan sombong." ( HR.Bukhari dan Muslim ).

Jika kita orang kaya tetapi kita juga dermawan selalu memberi kepada orang yang susah dan tidak meremehkannya apalagi sampai marah marah. Maka bersabarlah kukuhkan pendirian itu jangan gampang goyah oleh gangguan hawa nafsu dan gangguan shetan. Tetaplah pada koridor keimanan dan Takwa. Sesungguhnya Allah sangat mengetahui apa yang telah kita perbuat. Allah subhanahu wa ta'ala akan memberikan balasan yang baik buat kita yaitu Surga yang selalu di idam idamkan oleh para kaum muslimin dan muslimat. Jangan silau oleh harta yang selalu menggoda manusia. Jika kita mati dan dikubur didalam Tanah,harta itu tidak akan menolong kita, kecuali harta itu selalu dipergunakan dijalan Allah. Itulah harta kita yang sesungguhnya. Dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat. Dan berkumpulah dengan orang - orang sholeh agar kita kebawa sholeh. Ingatlah bahwa prilaku itu bisa menular kepada tingkah polah kita. Jika kita ingin selalu berdzikir maka berkumpulah dengan para hamba Allah yang suka berzikir. Nanti kita akan terbiasa berzikir kepada Allah dengan tidak meninggalkannya barang sedetikpun. Biarkanlah kita diremehkan orang lain,dimarahi dan dihina dina,yang penting Allah tetap mencintai kita.

Semoga Allah selalu memberikan petunjuk kejalan yang lurus.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"