Senin, 20 Mei 2019

Agar Qalbu kita menjadi lunak

Apa kata ulama tentang Qalbu


Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Hadid Ayat 16


أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آمَنُوا أَنْ تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ ۖ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُونَ

"Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik."

Qalbu itu berbeda dengan Hati. Secara garis besar kalau Qalbu adalah intinya Ruhani dan Hati intinya Jasmani.  Qalbu sifatnya goib atau tidak terilhat oleh kasat mata kita dan Qalbu itu pada awal diciptakan Allah subhanahu wa ta'ala adalah bersih dan suci. Seiring dengan waktu perkembangan dan keadaan Ruhani maka Qalbu juga bisa menjadi Hitam/kotor atau tetap menjadi bersih dan suci tinggal tergantung apakah ruhaninya itu bisa membawa qalbunya kedalam kebaikan,kesucian atau keburukan. Jika ruhaninya terusnya menerus bergerak menuju yang melanggar atau menentang perintah Allah maka Qalbunya akan menjadi Hitam atau disebut dengan noda Dosa seperti yang disebtkan dalam hadist nabi " “Sesungguhnya orang beriman itu, kalau berdosa, akan akan terbentuk bercak hitam di qalbunya”. (HR Ibnu Majah). Qalbu juga tempatnya bersemayam semua hasrat, keinginan,kelalaian,keimanan,ketaqwaan kemarahan dan kesucian,, seperti Ingin berbuat baik dan sholeh,berbuat jahat,jahil,dendam,iri,dengki,ujub,Ria itulah yang disebut dengan penyakit Qalbu bukan penyakit hati.Kalau penyakit hati adalah sifatnya terlihat oleh mata seperti lever,Hepatitis,Sirosis hati,Tumor Hati atau kanker hati dan lain sebaginaya dan tempatnya didalam jasad bukan didalam Ruhani. 

Qalbu itu bisa keras karena ulah perbuatan kita yang selalu melanggar perintah Allah dan Rasulnya. Tidak dapat menerima kebenaran yang sebenarnya,selalu membangkang padahal perintah itu baik dan dapat memberishkan Qalbunya dan prilakunya selalu mengikuti hawa nafsu kearah kemaksiatan.Andaikan Qalbunya dipakai untuk menerima atau mengikuti semua perintah Allah dan Rasulnya maka Qalbu itu akan menjadi lunak dan mudah mendapatkan hidayah dari Allah. Dan akan mudah dalam menjalanjankan semua ibadah yang diperintahkan oleh Allah dan Rasulnya.Agar Qalbu kita tetap mejadi lunak adalah qalbu kita selalu berzikir kepada Allah dengan terus menerus baik diwaktu pagi maupun di waktu petang,baik dalam keadaan berdiri,sedang duduk atau dalam keadaan berbaring. Itulah kunci membersihan qalbu kita agar mudah menerima hidayah kebenaran. Jangan dirusak qalbu kita karena akan membawa malapetaka buat jasmani dan ruhani kita. Sebab kelak kita akan diminta pertanggungjawaban dihadapan Allah kelak di hari kiamat. Yang dulu badan dan  ruh kita sempat terpisah maka pada hari kiamat akan disatukan kembali seperti kondisi kita saat ini. seperti yang difirmankan dalam Al-Qur'an Surat Az-Zumar Ayat 68

وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ ۖ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَىٰ فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ

Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).

Memang tidak mudah untuk selalu dalam koridor kebaikan pasti ada saja godaan dan rintangannya, tetapi sebenarnya itu adalah ujian dari Allah yang sedang mengukur ketakwaan kita kepadanya. Apakah kita termasuk manusia yang mengikuti perintahnya atau justru melanggar perintahnya. Setiap cobaan yang didatangkan oleh Allah kepada hambanya itu pasti juga ada balasannya, bisa berupa pahala atau apa yang diinghinkannya. Jika seseorang terkena penyakit dan tak kunjung sembuh kemudian sabar maka bisa saja Allah akan membalasnya dengan memberikan pahala. Tetapi bisa saja akan sebaliknya jika tidak sabar maka akan mendapatkan dosa karena dari ketidak sabarannya itu kita mengucapannya kata kata atau qalbu kita yang berburuk sangka kepada Allah.

Keterlibatan setan dan hawa nafsu yang mempengaruhi qalbu kita itu sebanarnya dapat dicegah walaupun dengan pertempuran yang sengit. Dalam peperangan itu, ada hamba Allah yang dapat mengalahkan lawannya dengan mudah tetapi juga ada yang terjerumus kedalam pelukannya. Sehingga hawa nafsunya diliputi dengan perintah setan menuju kemaksiatan dan kemungkaran. Setan itu akan terus memerangi kita dan menggoda kita sampai hari kiamat agar kita menjadi temannya di Neraka kelak. Agar qalbu kita tidak mudah diserang maka kita harus sering berzikir kepada Allah. Karena setan itu menyerang kita bukan dari jasad tetapi qalbu kita yang diserang. Jika ada hamba sedang atau akan beribadah kepada Allah atau mau bermal sholeh maka yang diserang setan itu qalbu kita agar tidak melaksakan perintah Tuhannya. Kalau kalah dizona satu yaitu kita mengerjakan amal sholeh tetapi setan mengejar kita di zona berikutnya agar qalbu kita menjadi ria dihadapan manusia. Jika ada hamba Allah sholat dan badannya menghadap kiblat tetapi qalbunya menghadap perintah setan maka sholat kita tidak akan diterima oleh Allah. Allah tidak melihat badan kita tetapi qalbu kita.

Semoga kita selalu dalam lindungan Allah dalam beribadah kepadanya.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"


Tidak ada komentar: