Jumat, 25 Agustus 2017

Keutamaan Puasa di bulan Dzul Hijjah

Allah.S.W.T berfirman dalam Al-Qur'an surat Maryam ayat 26

فَكُلِي وَاشْرَبِي وَقَرِّي عَيْنًا فَإِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ الْبَشَرِ أَحَدًا فَقُولِي إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمَنِ صَوْمًا فَلَنْ أُكَلِّمَ الْيَوْمَ إِنْسِيًّا
 “Maka makan, minum dan bersenanglah kamu. Saat kamu melihat seorang manusia maka katakanlah: ‘Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan siapapun pada hari ini.”

Selain berpuasa di Bulan Ramadhan ada juga puasa - puasa sunnah yang hukumnya tidak wajib  untuk dilaksanakan namun mempunyai keutamaan - keutamaan yang tinggi pahalanya di sisi Allah .S.W.T .yaitu semua amalan salih kita akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah.S.W.T . Tetapi walaupun keutamaannya sangat besar hanya sedikit saja umat muslim yang mau melakukannya.Salah satu puasa sunnah diantara puasa sunnah yang lain  itu adalah puasa sunnah Dzul Hijjah yang pelaksanaanya yaitu masuk pada awal bulan Dzul Hijjah dalam 10 hari pertama . Seperti yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra, Rasulullah .S.A.W bersabda " Tidak ada suatu hari dimana amal salih lebih disukai oleh Allah dari pada sepuluh hari permulaan bulan Dzul Hijjah ". Para sahabat bertanya :" Wahai Rasulullah,walaupun berjuang dijalan Allah ?" Beliau bersabda :" Walaupun berjuang dijalan Allah,kecuali seorang yang keluar dengan jiwa dan hartanya kemudian ia tidak menginginkan balasan apa saja dari yang telah dikorbankannya." ( dikutip dari  kitab Riyadhus Shalihin Jilid 2 Halaman 246-247)

Berpuasa memang berat buat orang yang tidak punya niat ingin berpuasa,tetapi bagi orang yang sudah punya niat ingin berpuasa Sunnah di bulan Dzul Hijjah maka Allahpun akan memberikan kepada kita kekuatan untuk melaksanakannya. Tetapi puasa yang dimaksud adalah bukan saja puasa menahan dari rasa lapar dan haus tetapi semua anggota tubuh kita dari mulai Ruhaniyah dan jasmaniyah juga harus berpuasa,seperti tidak menggunjing sedang dalam berpuasa,berkumpul tetapi membicarakan kejelekan orang lain padahal dirinya sedang berpuasa,tidak meninggalkan sholat 5 waktu,tidak berburuk sangka kepada orang lain,Mata ditidak digunakan untuk melihat yang haram,telinga tidak digunakan untuk mendengarkan suara yang dimurkai Allah,tangan tidak digunakan untuk berbuat jahat kepada orang lain,kaki tidak digunakan untuk melangkahkan ketempat - tempat maksiat,lidah tidak digunakan untuk berkata kotor,dusta dll.Bepuasalah yang sebenar-benarnya. Menjauhi larangannya dan pengikuti perintahnya.  Agar Allah.S.W.T menerima amalan puasa kita tanpa mengurangi amalan kita sedikitpun.

Disisi lain orang yang sedang berpuasa juga akan mendapatkan 2 kegembiraan yaitu ketika akan berbuka puasa dan bergembira akan di pertemukan dengan Allah di akhirat kelak . Seperti yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra., bahwa Nabi SAW. bersabda : bahwa Nabi SAW. bersabda  “Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat daripada bau misk atau kasturi. Dan bagi orang yang berpuasa ada dua kegembiraan, ketika berbuka mereka bergembira dengan bukanya dan ketika bertemu Allah mereka bergembira karena puasanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

 Di bulan Dzul Hijjah ini juga  menganjurkan kepada kita untuk memperbanyak amalan salih apa saja selain berpuasa sunnah, seperti memperbanyak shodakoh,memperbanyak dzikir,Tahmid, memperbanyak melangkahkan kaki ke tempat - tempat yang di ridhoi Allah seperti bersilaturahmi,banyak membaca Qur'an dll. Tetapi yang paling tidak boleh ditinggalkan oleh umat muslim yang ingin berpuasa di bulan Dzul Hijjah adalah puasa Arafah yaitu jatuh pada tanggal 9  Dzul Hijjah bagi umat muslim yang tidak sedang menjalankan ibadah Haji, karena keutamaannya yang sangat agung yaitu dapat menghapus dosa setahun yang telah lalu dan setahun yang akan datang.

Seperti yang di riwayatkan oleh  Abu Qathadah ra,bahwa Rasulullah.S.A.W bersabda " 

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

“Puasa Arofah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162)

Sungguh sangat disayangkan jika kita mengetahui keutamaan ini tetapi tidak mengamalkannya.Padahal dosa kita ini sangat banyak sekali,baik dosa yang disengaja maupun dosa yang tidak disengaja.Semoga saja kita di ingatkan oleh Allah.S.W.T agar kita dapat melaksanakannya.

Selain itu juga pada bulan Dzul Hijjah ini kita akan melaksanakan ibadah sholat Idul adha yang dilaksakan hanya setahun sekali oleh umat Islam di seluruh dunia kemudian  dilanjukan dengan berkurban bagi yang mempunyai kelapangan Rzky yaitu .dengan menyembelih 1 ekor kambing atau sepertujuh onta atau Sapi pada tanggal 11.12 dan 13 Dzul Hijjah . Seperti yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah.S.A.W bersabda " Barang siapa memiliki kelapangan Rizky tetapi tidak berkurban ,jangan ia mendekat sholat kami.".

Untuk itu mari kita tingkatkan amal ibadah kita dengan penuh keyakinan dan kesabaran .Semoga Allah.S.W.T merahmati kita.


سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

Jumat, 18 Agustus 2017

Larangan menghina penguasa

Allah S.W.T berfirman dalam Al-Qur'an ,Surat An-Nisa' Ayat 59

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya."

Ayat diatas menerangkan bahwa jika kita orang yang benar - benar beriman kepada Allah dan Rasulnya dan benar - benar beriman pada hari kiamat dan hari dimana seluruh umat manusia akan diminta pertanggung jawaban atas perbuatannya sewaktu di dunia. Maka kita sebagai salah satu umat manusia yang hidup di dunia ini wajib taat pada penguasa yang memimpin pada suatu pemerintahan didalam suatu negara, selama sang penguasa tersebut tidak memerintahkan kepada kita untuk berbuat durhaka kepada Allah.S.W.T

Apapun alasannya yang namanya menghina itu tidak boleh dan hukumnya dosa dan jika mati sebelum bertobat dan belum meminta maaf kepada yang dihinanya maka balasannya adalah siksaan di Neraka. Lebih lebih yang dihinanya itu adalah penguasa didalam suatu negara. Karena didalam Al-Qur'an sudah diterangkan bahwa kita wajib taat kepada Allah,Kepada Rasul dan kepada ulil amri. Yang dimaksud ulil amri adalah Pemimpin  yang di pilih secara syah sesuai hukum yang berlaku dinegara tersebut.

Dari Abu Bakrah r a, ia berkata : " Saya mendengar Rasulullah S.A.W bersabda :" Siapa saja yang menghina penguasanya,Allah akan mengina dirinya." ( HR.Tirmidzi)

Diriwayat lain diterangkan,dari Abi Hurairah ra. Rasulullah.S.A.W bersabda " Siapa saja yang taat kepadaku,ia telah taat kepada Allah,dan siapa saja yang durhaka kepadaku,ia telah durhaka kepada Allah,siapa saja yang taat kepada pemimpinnya,ia telah taat kepadaku,dan siapa saja yang durhaka kepada pemimpinnya,ia telah durhaka kepadaku" ( HR.Bukhari dan Muslim)

Jangan memandang sepele tentang hina - menghina atau benci - membenci kepada siapapun.Kita hidup didunia tidak bisa sendiri tetapi harus saling harga - menghargai,cinta mencitai dan saling tolong menolong dalam kebajikan. Lebih - lebih jika kita mengaku sebagai orang beriman kepada Allah dan Rasulnya, seharusnya tidak tanduk kita menjadi contah yang baik buat orang lain. Jika kita masih suka menghina kepada orang lain atau kepada penguasa, itu berarti ucapan kita tentang beriman kepada Allah dan Rasulnya patut dipertanyakan,dan itu berarti hati kita ada kebencian kepada orang tersebut maka kita segera meminta maaf kepadanya sebelum Allah.S.W.T menghinakan kita baik didunia maupun di Akhirat jika kita memang tidak ingin memasuki Neraka yang didalam penuh dengan siksaan dan penderitaan.

Selama pemimpin kita baik dan amanah apa yang harus kita benci,bukankah manusia itu tidak ada yang sempurna".Mencari keburukan orang lain itu paling mudah dibandingkan kita mencari keburukan diri sendiri,lebih mudah jadi penonton dibandingkan jika terjun langsung sebagai pelaku.Ibarat dalam suatu pertandingan bola,sipenonton teriak-teriak " Oper bolanya kekanan kemudian tendang ke gawang,begitu aja kagak bisa,kacau banget sih ini orang, tidak bisa mengoper segitu gampanya juga". begitu katanya sambil marah -marah.Padahal memasukan bola ke gawang itu tidak mudah tetapi perlu siasat dan strategi yang jitu. jika salah menendang bola maka hasilnya tidak akan sesuai harapan.Dan itu akan lebih parah lagi dan pasti si penonton akan semakin kecewa.

Jadi tidak gampang memimpin suatu negara itu,tidak semudah apa yang dibayangkan oleh akal kita sendiri.Dari pada membenci dan menghina pemimpin kita lebih baik kita dukung setiap kebijakannya agar negara ini menjadi aman,nyaman ,tentram dan makmur (“gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo).Jika ini terwujud maka kita pun akan tenang hati, tenang pikiran dan tenang dalam beribadah. Jadi kita sebagai orang yang beriman kepada Allh dan Rasulnya jangan mudah terpancing emosi oleh berita - berita yang belum tentu benar kenyataanya.Sehingga kita dengan mudah hati kita untuk membenci dan menghina seseorang, karena jika tidak benar kenyataanya maka  kita akan terseret kedalam fitnah dan itu lebih besar lagi dosanya,lebih besar daripada membunuh nyawa manusia. Dan ganjarannya adalah kita akan siksa di dalam api Neraka

وَالْفِتْنَةُ أَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ-٢١٧-

“Sedangkan fitnah lebih kejam daripada pembunuhan.” (Al-Baqarah 217)

Dari pada kita sibuk mencari - cari aib orang lain yang tidak ada manpaatnya lebih baik banyak - banyak berzikir kepada Allah dan itu pasti bahwa kita akan menjadi orang yang beruntung dunia maupun Akhirat. Menyibukan diri dengan beribadah kepada Allah adalah seutama - utama perbuatan dan seutama - utama amalan sholeh dan akan lebih apdol lagi jika kita banyak melakukan kebaikan kepada orang lain dengan membantu meringankan penderitaannya,tidak bisa dengan uang bisa dengan tenaga,tidak bisa dengan tenaga kita sumbang dengan pikiran,jika tidak bisa juga dengan pikiran maka kita mendoakan orang tersebut agar Allah memberikan jalan keluar akan penderitaannya.

Kita hidup di dunia ini bukan untuk mencari dosa dan kesalahan tetapi kita diturunkan oleh Allah kedunia ini untuk beribadah kepadanya karena kita adalah milik Allah. dan Allah menciptakan kita bukan untuk saling membenci dan menebar kebencian kapada sesama makhluk Allah, akan tetapi kita wajib saling harga menghargai,hormat menghormati  dan tolong menolong dalam amal kebajikan bukan tolong menolong dalam keburukan
Allah.S.W.T berfirman dalam Al-Qur'an dalam surat Al-Maidah ayat 2

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.

Takwa itu ada didalam dada dan sifatnya adalah tersembunyi yang bersemyam di dalam  ruhaniyah,jika sifat takwanya sempurna maka jasmaniyahnyapun akan menjadi baik dalam perkataan mupun perbuatan. Takwa itu  tidak bisa di buat - buat apalagi direkayasa karena takwa itu terkoneksi langsung kepada Allah.S.W.T. Pada setiap amalan baik yang berhubungan dengan habluminallah dan habluminannas yang dicari hanyalah  ridho Allah. Jadi orang yang benar - benar bertakwa kepada Allah itu tidak butuh pujian dan sanjungan dari manusia apalagi mencari - cari keburukan orang lain.

Maha benar Allah dalam segala firmannya.
Semoga kita mati tidak dalam keadaan kufur kepada Allah

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

Jumat, 11 Agustus 2017

Hukum memakai emas bagi laki-laki


Allah.S.W.T berfirman dalam Al-Qur'an surat Al-Ma'idah Ayat 87

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُحَرِّمُوا طَيِّبَاتِ مَا أَحَلَّ اللَّهُ لَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
"  Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. "

Cobaan manusia didalam pengembaraan di dunia ini adalah salah satunya senang terhadap pujian dan berbangga - bangga dalam harta dan perhiasan . Tidak ada satu manusia pun didunia ini baik wanita maupun pria  kecuali nabi dan Rasul yang menolak apabila diberikan perhiasan dan harta,lebih lebih perhiasan itu adalah berupa Emas,karena emas adalah selain sangat bernilai juga dapat berbangga - banga dengan emasnya walaupun nilai emasnya hanya beberapa gram saja yang ia miliki, tetapi  emas juga dapat membuat kita menjadi manusia  yang sombong dan takabur.Tergantung kepada siapa saja  emas itu jatuh. Jika jatuhnya kepada orang - orang Mukmin maka itu akan menjadi ladang pahala buatnya .

Memiliki emas itu tidak dilarang didalam Islam,lebih lebih emas itu di peruntukan untuk perhiasan wanita, tetapi yang dilarang itu adalah apabila kaum  laki - laki ikut mamakai emas sebagai perhiasannya baik itu dipakai sebagai sebuah cincin tunangan atau sebagai sebuah hiasan tubuhnya,entah itu berupa jam tangan emas, kalung emas , cincin emas,gelang emas dll. dan itu adalah hukumnya haram mutlak walaupun emas yang dipakainya itu  di ukir dengan huruf arab sekalipun.Sungguh sangat berlebihan dan melampui batas bila kaum laki - laki senang memakai perhiasan berupa emas.

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bin al ‘Ash bahwasanya Rasulullah saw bersabda,”Barangsiapa dari umatku mengenakan emas kemudian dia mati masih dalam keadaan mengenakannya maka Allah mengharamkan baginya emas di surga. Dan barangsiapa dari umatku yang mengenakan sutera kemudian dia mati masih dalam keadaan mengenakannya maka Allah mengharamkan baginya sutera di surga.” (HR. Ahmad)
Tentu yang dimaksud dalil diatas adalah tidak bolehnya kaum laki - laki memakai emas untuk perhiasannya tetapi diperbolehkan bagi kaum wanita karena didalam riwayat lain disebutkan bahwa Rasulullah.S.A.W bersabda " “Telah diharamkan memakai sutra dan emas bagi laki laki dari umatku, dan dihalalkan bagi wanitanya.” (HR. At Turmudzi dengan sanad hasan, Shahih).

Sering kita melihat kaum laki - laki memakai cincin emas dikala ia sedang menjalankan ibadah sholat di Masjid. Entah itu cincin kawin, cincin tunangan atau cincin emas yang di ukir dengan huruf arab. Mamakai emas diluar sholat saja hukumnya haram bagi laki - laki bagaimana di bawa sholat, mungkin sholat kita  tidak akan di terima oleh Allah.S.W.T. Sungguh sangat disayangkan berangkat dari rumah menuju Masjid untuk sholat berjamaah tetapi cincin emasnya ikut dibawa sholat. Yang seharusnya sholatnya mendapat pahala jadi mendapat dosa karena cincin emasnya itu. Mungkin menurut anggapannya itu bahwa Allah itu maha pengampun dan maha  penyayang sehingga  sholatnya pasti diterima oleh Allah.S.W.T. Padahal anggapan salah besar karena yang sholat tidak memakai cincin emas saja belum tentu mendapat pahala bagaimana sholat sambil memakai cincin emas.

Dan kita juga sering melihat ada laki - laki  dijalan memakai gelang emas dan cincin emas padahal kepalanya memakai kopeyah haji. Terkadang saya suka ngomong dalam hati " Apakah orang ini haji betulan atau haji - hajian ya". Tetapi saya tidak lantas menegurnya karena itu adalah haknya dia dan urusanya dia, Paling- paling cuma berdoa saja semoga ia mendapat hidayah dari perbuatannya itu. Mungkin juga saya berpikir bahwa orang itu memakai emas - emasan bukan emas betulan,tetapi rasanya tidak mungkin juga kalo emas yang dipakainya itu adalah emas bohongan karena turunnya juga dari mobil mewah dan jalannya juga petangtang -petengteng sesembari melihat jam tangan dan gelang emasnya dengan tampak mukanya berseri -seri bahagia. Dan saya pun berdoa lagi dalam hati semoga saja orang ini meninggalnya tidak dalam keadaan sedang memakai emas yang dicintainya itu.

Mencari sesuatu kebanggaan itu tidak harus dengan mengenakan emas sebagai perhiasan bagi laki - laki, buat apa memikul kebahagian jika Allah saja sangat membecinya. Lebih - lebih jika tahu bahwa memakai emas itu hukumnya haram. Jika pun kita ingin memakai  perhiasan, pakai saja yang diperbolehkan menurut hukum Islam misalnya cincin batu Akik atau perak, kan bagus juga dipakainya dan dipakai sholatpun tidak dilarang seperti yang sering sampaikan oleh para ulama. Dan saya juga sering melihat para ulama memakai cincin batu Akik didalam sholatnya. Jika kita ingin mengikutinya juga boleh karena dalilnya pun ada.

Dari Anas Bin Malik, beliau berkata: “Cincin Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam terbuat dari perak dan mata cincinnya dari Habasyi.”
Imam Nawawi berkomentar: “Para Ulama menyatakan bahwa maksud dari “mata cincinnya dari habasyi” adalah batu yang berasal dari daerah Habasyi, dalam artian batu yang jadi mata cincinnya itu terbuat dari batu marjan atau batu akik, karena dihasilkan dari pertambangan batu di daerah Habsyi dan Yaman.

Jika kita sudah berhaji,memakai kopeyah haji terus di tambah dengan memakai cincin batu Akik,kan makin keren ya, siapa tahu ada yang naksir lagi ama kita. Dan itu tidak haram hukumnya, asal siap kan saja mas kawinnya ya.

Semoga kita termasuk orang - orang yang selalu mendapat petunjuk dan rahmat dari Allah.S.W.T yang maha Pemurah.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”


Jumat, 04 Agustus 2017

Larangan berjudi dan Makan & Minum yang Haram

Allah.S.W.T berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Ma'idah Ayat 90

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.

Dunia ini adalah godaan yang nyata bagi orang - orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya. Tak bisa dipungkiri disaat orang - orang yang tidak beriman kepada Allah menikmati kehidupan dunia ini yang dipenuhi dengan aneka kebahagian dan kenikmatan , disiang hari mereka makan dan minum yang serba enak dan nikmat kemudian di malam harinya ia juga pergi ke tempat tempat yang dianggap Surga baginya dengan menikmati aneka minuman yang haram  dan senda gurau dengan gadis - gadis cantik yang berpakaian serba kelihatan auratnya, sementara disisi lain ada orang - orang yang beriman kepada Allah di waktu malam ia berdoa dan berzikir kepada Allah dengan penuh kesungguhan agar diampuni segala dosa - dosanya.

Tetapi juga banyak yang mengaku beriman kepada Allah namun apabila mereka diajak berjudi,makan minuman yang haram,diajak ke Bar,diajak ke Diskotik dan ketempat - tempat mesum oleh teman - teman mereka juga tidak kuasa menolaknya,padahal setelah itu ia mengaku lagi sebagai orang yang beriman dengan mengerjakan sholat,berpuasa sunnah dan membaca Al-Qur,an. Dalam melakukannya ia tetap sadar bahwa perbuatan itu adalah dosa besar namun di minggu berikutnya ia malakukannya lagi ,demikianlah ia lakukan terus menerus tanpa henti,berjudi ia lakukan,sholatpun ia jalankan.

Allah.S.W.T itu memang maha pengampun kepada siapa saja yang mau bertobat,jangankan dosa hanya berjudi,dosa sebesar gunungpun Allah pasti akan mengampuninya asalkan pada saat yang tepat waktu bertobatnya. bukan sedang berjudi terus berkata " ya Allah aku bertobat,"sementara kartu judinya masih dipegang ditangannya.Jangan mentang - mentang Allah itu tidak kelihatan terus bertobat se enaknya. Bertobatlah dengan cara yang benar yaitu dengan bersuci terlebih dahulu kemudian sholat taubat  setalah itu berdoa, bersujud kepada Allah dengan penuh kesungguhan memohon ampun kepadanya, kemudian dihari hari berikutnya ia wajib rela untuk meninggalkan semua model kemaksiatan yang pernah ia lakukan apapun bentuknya untuk tidak mengulanginya lagi.

Allah.S.W.T mengharamkan berjudi itu tentu ada maksudnya,bukan saja berjudi tetapi apa saja yang dilarang oleh Allah itu pasti ada maksudnya disamping mengganggu kesehatan Jasmaniah juga akan menggangu kesehatan Ruhaniyahnya. Saya yakin bahwa orang yang berjudi itu pasti akan terus ketagihan dari mulai modal kecil sampai akhirnya ia terjerumus semakin dalam apapun yang ia punyai akan dijadikan taruhannya untuk berjudi dari mulai mula mula Jam tangan ,rumah dan Mobil pun jadi jaminanya.Ia yakin benar bahwa berjudi itu akan membuat dia jadi kaya, hanya dengan uang modal  satu juta ia akan menang menjadi 5 juta,pada saat menang 5 juta akan ia taruhkan lagi agar menang menjadi 10 juta dan begitu seterusnya hawa nafsunya semakin terbakar oleh impian - impian akan banyak nya keuntungan. Tetapi iapun akan terbakar hatinya jika ia kalah dalam judinya,uang yang ia taruhkan semua nya habis tanpa sisa seperserpun. Maka disaat itu hati dan pikiranya kemudian bergolak lalu beripikir untuk berprilaku lebih extrim lagi yaitu dengan cara menipu orang.mencuri atau merampok apa saja yang dapat menghasilkan uang untuk berjudi.

Ketauhilah tidak ada orang yang kaya dari berjudi kemudian hidupnya bahagia dan kaya selamanya. Tetapi orang kaya dari hasil sedekah pasti bahagia hidupnya dan penuh keberkahan. Pada saat ia menang dalam berjudi dengan hasil yang milyaran misalnya,pasti ia akan beli ini dan beli itu. Tetapi pada bulan berikutnya ia akan merasa gelisah lagi hatinya karena hasil yang ia dapat rasa - rasanya masih kurang banyak ,namanya juga uang panas,kemudian ia kembali lagi untuk berjudi, namun keberuntungan tidak memihaknya,iapun bangkrut lagi kemudian ia jual lagi rumah yang beli dari hasil berjudi itu. Begitulah seterusnya Setan akan terus menggoda manusia sampai pada saat sakartul mautnya sedang dalam berjudi. Karena memang setan itu sangat senang menggoda manusia agar menjadi temannya di neraka kelak.
Allah.S.W.T berfirman
يَا بَنِي آدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُمْ مِنَ الْجَنَّةِ
“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga” (QS. Al A’raf: 27)


Disaat manusia itu berdoa kepada Allah misalnya menginginkan agar hidupnya kaya, penuh keberkahan dan dijauhkan dari segala musibah, Allah .S.W.T juga akan melihat jasmaniayah dan ruhaniyahnya si hamba ini, Jika termasuk kedalam manusia yang penuh kekufuran dan kemaksiatan maka itu tidak mungkin Allah akan mendengarkanya,apalagi mengabulannya.Jadi jangan berburuk sangka kepada Allah karena hidupnya banyak musibah,miskin dan tidak pernah berhasil dalam hidup. Tidak dikalbulannya doa bisa saja karena diri kita kotor baik jasmani maupun rohani, Sholat tetap sholat tetapi ngegunjing juga jalan terus. Mau berdoa sampai air mata darah juga itu doa tidak akan sampai kelangit jika hati kita tidak pernah dibersihkan dari kekufuran,kemaksiatan,kejaliman,keserakahan,kebencian,kejahatan,Makan uang hasil korupsi,makan hasil judi,berzina,mencela, berkata kotor ,menghina dan merasa diri paling pintar,palih sholeh dst.

Tetapi tidak ada jaminan juga  orang kaya dan selalu berhasil dalam hidupnya itu  adalah termasuk orang - orang karena doanya di kabul. Bisa saja itu karena sifatnya Allah.S.W.T yang Rohman dan Rohin.

Semoga kita termasuk orang - orang yang selalu diberikan perlindungan dunia maupun akhirat.
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ


“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”