Jumat, 18 Agustus 2017

Larangan menghina penguasa

Allah S.W.T berfirman dalam Al-Qur'an ,Surat An-Nisa' Ayat 59

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya."

Ayat diatas menerangkan bahwa jika kita orang yang benar - benar beriman kepada Allah dan Rasulnya dan benar - benar beriman pada hari kiamat dan hari dimana seluruh umat manusia akan diminta pertanggung jawaban atas perbuatannya sewaktu di dunia. Maka kita sebagai salah satu umat manusia yang hidup di dunia ini wajib taat pada penguasa yang memimpin pada suatu pemerintahan didalam suatu negara, selama sang penguasa tersebut tidak memerintahkan kepada kita untuk berbuat durhaka kepada Allah.S.W.T

Apapun alasannya yang namanya menghina itu tidak boleh dan hukumnya dosa dan jika mati sebelum bertobat dan belum meminta maaf kepada yang dihinanya maka balasannya adalah siksaan di Neraka. Lebih lebih yang dihinanya itu adalah penguasa didalam suatu negara. Karena didalam Al-Qur'an sudah diterangkan bahwa kita wajib taat kepada Allah,Kepada Rasul dan kepada ulil amri. Yang dimaksud ulil amri adalah Pemimpin  yang di pilih secara syah sesuai hukum yang berlaku dinegara tersebut.

Dari Abu Bakrah r a, ia berkata : " Saya mendengar Rasulullah S.A.W bersabda :" Siapa saja yang menghina penguasanya,Allah akan mengina dirinya." ( HR.Tirmidzi)

Diriwayat lain diterangkan,dari Abi Hurairah ra. Rasulullah.S.A.W bersabda " Siapa saja yang taat kepadaku,ia telah taat kepada Allah,dan siapa saja yang durhaka kepadaku,ia telah durhaka kepada Allah,siapa saja yang taat kepada pemimpinnya,ia telah taat kepadaku,dan siapa saja yang durhaka kepada pemimpinnya,ia telah durhaka kepadaku" ( HR.Bukhari dan Muslim)

Jangan memandang sepele tentang hina - menghina atau benci - membenci kepada siapapun.Kita hidup didunia tidak bisa sendiri tetapi harus saling harga - menghargai,cinta mencitai dan saling tolong menolong dalam kebajikan. Lebih - lebih jika kita mengaku sebagai orang beriman kepada Allah dan Rasulnya, seharusnya tidak tanduk kita menjadi contah yang baik buat orang lain. Jika kita masih suka menghina kepada orang lain atau kepada penguasa, itu berarti ucapan kita tentang beriman kepada Allah dan Rasulnya patut dipertanyakan,dan itu berarti hati kita ada kebencian kepada orang tersebut maka kita segera meminta maaf kepadanya sebelum Allah.S.W.T menghinakan kita baik didunia maupun di Akhirat jika kita memang tidak ingin memasuki Neraka yang didalam penuh dengan siksaan dan penderitaan.

Selama pemimpin kita baik dan amanah apa yang harus kita benci,bukankah manusia itu tidak ada yang sempurna".Mencari keburukan orang lain itu paling mudah dibandingkan kita mencari keburukan diri sendiri,lebih mudah jadi penonton dibandingkan jika terjun langsung sebagai pelaku.Ibarat dalam suatu pertandingan bola,sipenonton teriak-teriak " Oper bolanya kekanan kemudian tendang ke gawang,begitu aja kagak bisa,kacau banget sih ini orang, tidak bisa mengoper segitu gampanya juga". begitu katanya sambil marah -marah.Padahal memasukan bola ke gawang itu tidak mudah tetapi perlu siasat dan strategi yang jitu. jika salah menendang bola maka hasilnya tidak akan sesuai harapan.Dan itu akan lebih parah lagi dan pasti si penonton akan semakin kecewa.

Jadi tidak gampang memimpin suatu negara itu,tidak semudah apa yang dibayangkan oleh akal kita sendiri.Dari pada membenci dan menghina pemimpin kita lebih baik kita dukung setiap kebijakannya agar negara ini menjadi aman,nyaman ,tentram dan makmur (“gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo).Jika ini terwujud maka kita pun akan tenang hati, tenang pikiran dan tenang dalam beribadah. Jadi kita sebagai orang yang beriman kepada Allh dan Rasulnya jangan mudah terpancing emosi oleh berita - berita yang belum tentu benar kenyataanya.Sehingga kita dengan mudah hati kita untuk membenci dan menghina seseorang, karena jika tidak benar kenyataanya maka  kita akan terseret kedalam fitnah dan itu lebih besar lagi dosanya,lebih besar daripada membunuh nyawa manusia. Dan ganjarannya adalah kita akan siksa di dalam api Neraka

وَالْفِتْنَةُ أَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ-٢١٧-

“Sedangkan fitnah lebih kejam daripada pembunuhan.” (Al-Baqarah 217)

Dari pada kita sibuk mencari - cari aib orang lain yang tidak ada manpaatnya lebih baik banyak - banyak berzikir kepada Allah dan itu pasti bahwa kita akan menjadi orang yang beruntung dunia maupun Akhirat. Menyibukan diri dengan beribadah kepada Allah adalah seutama - utama perbuatan dan seutama - utama amalan sholeh dan akan lebih apdol lagi jika kita banyak melakukan kebaikan kepada orang lain dengan membantu meringankan penderitaannya,tidak bisa dengan uang bisa dengan tenaga,tidak bisa dengan tenaga kita sumbang dengan pikiran,jika tidak bisa juga dengan pikiran maka kita mendoakan orang tersebut agar Allah memberikan jalan keluar akan penderitaannya.

Kita hidup di dunia ini bukan untuk mencari dosa dan kesalahan tetapi kita diturunkan oleh Allah kedunia ini untuk beribadah kepadanya karena kita adalah milik Allah. dan Allah menciptakan kita bukan untuk saling membenci dan menebar kebencian kapada sesama makhluk Allah, akan tetapi kita wajib saling harga menghargai,hormat menghormati  dan tolong menolong dalam amal kebajikan bukan tolong menolong dalam keburukan
Allah.S.W.T berfirman dalam Al-Qur'an dalam surat Al-Maidah ayat 2

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.

Takwa itu ada didalam dada dan sifatnya adalah tersembunyi yang bersemyam di dalam  ruhaniyah,jika sifat takwanya sempurna maka jasmaniyahnyapun akan menjadi baik dalam perkataan mupun perbuatan. Takwa itu  tidak bisa di buat - buat apalagi direkayasa karena takwa itu terkoneksi langsung kepada Allah.S.W.T. Pada setiap amalan baik yang berhubungan dengan habluminallah dan habluminannas yang dicari hanyalah  ridho Allah. Jadi orang yang benar - benar bertakwa kepada Allah itu tidak butuh pujian dan sanjungan dari manusia apalagi mencari - cari keburukan orang lain.

Maha benar Allah dalam segala firmannya.
Semoga kita mati tidak dalam keadaan kufur kepada Allah

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

Tidak ada komentar: