Senin, 30 Agustus 2021

Kehidupan penghuni Surga yang selalu bahagia

Apa kata ulama tentang penghuni Surga


 Allah Subhanahu wa Ta'ala befirman dalam Al-Qur'an Surat Ya Sin Ayat 55
 "Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka)."
 
 Jumhur ulama menafsirkan ayat ini adalah bagaimana penghuni Surga itu hidupnya hanya bersenang dan selalu gembira hatinya.Semua penghuni surga itu sudah terbebas dari semua belenggu kesusahan dan kepedihan dunia.Jika didunia ketika bersenang - senang makan ini dan makan itu,jalan kesini dan jalan kesitu semuanya ada rasa bosannya dan ada capenya.Tetapi di Surga itu semua penduduk surga tidak menemukan kebosanan dan kelelahan dalam beraktifitas kesehariannya.Ingin makan tidak perlu susah - susah harus masak dulu atau keluar uang dulu.Kita tinggal ingin saja maka semuanya sudah terwujud di depan Mata.Kita akan mendapatkan apa saja yang kita inginkan. Dalam Al-Qur'an Surat Ya Sin Ayat 57 Allah Azza wa Jalla berfirman 
"Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta."
 
Kemudian di surga juga ada buah - buahan yang mudah untuk di ambilnya dan manis rasanya.Dan sudah pasti buah itu beraneka macam jenisnya yang sudah pasti akan sempurna semuanya.berbeda dengan buah di dunia rasanya ada yang manis,ada yang pahit dan ada yang busuk juga. Penghuni Surga tidak akan pernah menemukan kekesalan hati karena apapun. Penghuni surga akan merasa puas dengan nikmatan yang ada dan merasa puas karena ternyata janji Allah itu benar akan diberikan kepada hamba Allah yang di rahmatinya. 

Selain kenikmatan yang di jumpai tentang adanya buah - buahan juga akan dipertemukan dengan bidadari - bedari penghuni surga sebagai istri - istrinya.Yang selalu setia mendampingi dan selalu membuat bahagia penghuninya. Allah Azza wa Jalla berfirman dalam Al-Qur'an Surat Ya Sin Ayat 56

"Mereka dan isteri-isteri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan."
 
Sebagaimana didunia jika kita didampingi wanita - wanita cantik pasti akan merasa bahagia sebagai laki - laki normal.Tetapi memang semua kebahagian itu hanya sebentar saja.Semua kebahagian didunia hanya fatamorgana dan senda gurau yang menipu. Bahagia didunia tidak sama dengan bahagia di Surga. Sebahagia - bahagia didunia pasti tidak akan selamanya karena hari esoknya belum tentu bahagia. Bisa sedih,bisa sangat sedih,bisa susah atau bisa sangat susah atau.Begitulah silih berganti atau bisa jadi susah selamanya.Karena kebahagian dan kesedihan itu susah diprediksi manusia. Tetapi di surga itu sudah pasti bahagia selamanya dan sudah tidak ada kematian lagi. Diriwayatkan dalam sebuah hadis dari hadis Ibnu Umar Radhiyallahu anhu,dia berkata bahwa Nabi Shalallahu Alaihi wasalam  bersabda:" Ketika penghuni Surga telah memasuki Surga  dan penghuni neraka telah memasuki neraka ,didatangkan kematian yang diletakan dia antara surga dan neraka ,lantas disembelih .Seorang penyeru berseru ," Hai penghuni surga,sekarang tidak ada kematian ,Hai penghuni neraka,sekarang tidak ada lagi kematian,maka penghuni surga bertambah senang,sedangkan penghuni neraka merasa sedih.".( Hadis riwayat Imam Bukhari) ( Kitab Sahih  Bukhari Muslim halaman 1371 no.1812)
 
Mereka makan dan minum tetapi tidak buang besar, tidak buang ingus maupun tidak buang air kecil. Seperti yang di sabdakan oleh nabi kita Muhammad Rasulullah Shalallahu Alaihi wasalam, Dari Jabir Radhiyallahu anhu,ia berkata: Bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi wasalam bersabda:" Ahli surga itu makan dan minum di dalam surga,tetapi mereka tidak buang air besar,tidak buang ingus dan tidak kencing,akan tetapi apa yang mereka makan di dalam surga itu menjadi sendawa seperti bau minyak Kasturi.Mereka di ilhamkan untuk bertasbih dan bertakbir sebagaimana mereka di ilhamkan untuk bernafas." ( Kitab Riyadhus Shalihin jilid 2 halaman 672 no. 1).

Kelak di hari kiamat itu Manusia berkelompok - kelompok yang sudah ditetapkan oleh Allah Azza wa jalla.Yaitu kelompok ahli surga dan kelompok ahli neraka.Kelompok yang Masuk Surga itu adalah orang - orang pilihan Allah Azza wa jalla tentunya. Dan mereka adalah orang - orang yang lemah dan merendah hati sebagaimana di sebutkan dalam sebuah riwayat, Hadis Haritsah bin Wahb Alkhuzai Radhiyallahu anhu,dia berkata,aku telah mendengar Nabi Shalallahu Alaihi wasalam bersabda:" Maukah kalian aku bertahukan mengenai penghuni Surga? yaitu setiap orang lemah dan merendah Hati, yang seandainya ia bersumpah atas nama Allah,niscaya Allah Azza wa Jalla mengabulkannya.Lalu maukah kalian aku beritahukan mengenai penghuni Neraka ? Yaitu setiap orang yang beringas membela kebatilan,kasar dan sombong." ( Hadis riwayat Imam Bukhari ) ( Kitab Sahih Bukhari Muslim Halaman 1372 no. 1814).

Tidak ada amalan yang sia - sia jika kita ikhlas melakukannya dan Allah azza wa Jalla pasti akan membalas atas semua amalan saleh kita.Kelak semua itu akan ada perhitungannya di hari akhir. Allah Azza wa Jalla berfirman dalam Al-Qur'an surat Az-Zukhruf ayat 68-73)

”Hai hamba-hamba-Ku, tiada kekhawatiran terhadapmu pada hari ini dan tidak pula kamu bersedih hati. (yaitu) orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami dan adalah mereka dahulu orang-orang yang berserah diri. Masuklah kamu ke dalam surga, kamu dan istri-istrimu digembirakan.” Diedarkan kepada mereka piring-piring dari emas, dan piala-piala; dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya. Dan itulah surga yang diwariskan kepadamu disebabkan amal-amal yang dahulu kamu kerjakan. Di dalam surga itu ada buah-buahan yang banyak untukmu yang sebagiannya kamu makan."


Semoga kita masuk surga kelak,Amiin !



سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"





Demikian dakwah Minggu ini tentang " Kehidupan penghuni Surga yang selalu bahagia "




Senin, 23 Agustus 2021

Hati - hati dengan penghasilan yang Haram

Apa kata ulama tentang penghasilan yang haram


 Allah Azza wa Jalla berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 172


"Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah."

Allah Azza wa Jalla memerintahkan kepada orang - orang yang beriman dan bertakwa kepadanya bahwa kita diwajibkan untuk mencari penghasilan yang halal dan bukan yang haram.Syukurilah penghasilan itu walaupun jumlahnya hanya sedikit. Rejeki itu sudah ditentukan oleh Allah Azza wa Jalla kepada para hambanya dan sudah di catat didalam kitab Lauhul Mahfudz.Jika sudah berusaha kesana dan kemari tetapi hasilnya masih saja tetap tidak ada perubahan,walaupun ada perubahan paling hanya sedikit saja.Berapa banyak orang banting tulang siang malam berusaha mencari uang,kadang kepala jadi kaki dan kaki jadi kepala tetapi tidak kaya - kaya.Sehebat apapun kita berusaha jika Allah Azza wa Jalla belum menentukan maka perubahan itu tidak akan mencapai seperti apa yang kita mimpikan. Sabarlah dan terus bertakwa, karena bisa jadi dengan serba kekurangan itu ada kebaikan dibalik semua itu. Ketauhilah bahwa setiap kesulitan pasti ada kemudahan ( Al-Qur'an Surat Al-Insyirah Ayat 5) .Allah itu pasti punya rencana dibalik kesusahan kita yang kita sendiri tidak tahu karena hanya Allah saja yang maha tahu.Banyak - banyaklah berdoa kepada Allah Azza wa Jalla. Karena bukan kita yang akan menentukan rejeki kita.

Kita memang tidak boleh pesimis dalam mencari karunia Allah tetapi dengan selalu berbaik sangka kepada Allah maka itulah sebaik - baik karunia yang diberikan kepada kita.Rejeki yang diberikan oleh Allah Azza wa Jalla kepada kita jangan selalu ditafsirkan dengan harta dan uang,tetapi dengan diberikannya kesehatan sehingga kita masih bisa minum,nikmatnya masih bisa makan walaupun cuma apa adanya,nikmatnya masih berjalan kesana dan kemari,nikmatnya masih bisa berpikir sehat,nikmatanya masih merasakan semua panca indra kita berfungsi dengan benar,nikmanya masih ada rasa ingin selalu dekat dengan Allah Azza wa Jalla,nikmatnya hidup damai dengan sesama.Dan masih banyak segala nikmat yang kita rasakan dan semua itu harus kita syukuri jangan di ingkari.

Jangan gampang putus asa menghadapi hidup ini karena kurangnya uang dan harta,apalagi sampai bunuh diri.Teguhkanlah hati kita kepada Allah yang maha pengasih dan maha penyayang. Jika kita memaksakan diri dengan mencari penghasilan yang tidak di ridhoi Allah Azza wa Jalla maka itu artinya kita sudah melanggar perintah Allah dan Rasulnya. Dan sudah pasti semua itu akan ada konsekwensinya karena sebab kita melakukan pelanggaran yang tidak boleh dilakukan menurut hukum dunia dan hukum Akhirat. Pada hukum dunia maka kita akan dijerat dengan ganjaran penjara dunia,begitupun dengan hukum akhirat maka kita akan di jerat dengan ganjaran Neraka.Pada hukum Akhirat kita bisa saja bertobat kepada Alllah Azza wa Jalla tetapi persoalan dengan manusia harus diselesaikan dahulu. Allah Azza wa Jalla tidak akan menerima tobat kita pada malam hari sementara dihari sebelumnya kita telah korupsi walaupun hanya beberapa Rupiah apalagi Triliunan.Kembalikan dahulu uang korupsinya kepada yang telah kita ambil uangnya,kemudian bertobat malam harinya maka itu artinya kita sungguh - sungguh ingin bertobat kepada Allah Azza wa Jalla. 

Sebanyak apapun dosa yang kita pikul pasti akan Allah ampuni dosa kita sepanjang kita tidak menyakiti hati orang lain yang kita ambil hak- haknya.Karena kelak dihari kiamat semua manusia akan diberikan buku catatan amalnya masing - masih dan di suruh dibaca dihadapan semua manusia dan Jin. Alangkah malunya kita karena kita dahulu sering mengambil hak - hak orang lain.Dahulu kita memang nikmat banyak uang yang melimpah dan sampai - sampai kita tidak pernah kekurangan apalagi kelaparan.Tetapi semua itu kita dapatkan dengan jalan menyimpang dari hukum Agama dan Negara.Kita dengan tanpa malu korupsi uang perusahaan atau uang Negara.Kemudian uang itu kita berikan kepada Istri kita,anak kita atau kita sedekahkan kepada orang lain. Semua itu tidak akan mendatangkan berkah buat kita apalagi pahala.Sekarang ini memang merasa nyaman hidup didunia bisa ngumpet disana - sini,tetapi Allah Azza wa Jalla tidak sulit menemukan kita untuk mencabut nyawa kita.Kenapa kita tidak pernah berpikir bahwa kita itu cepat atau lambat bakal mati. Bukan terus bakal panjang umur dengan uang hasil kejahatan kita.

Jangan pura - pura pintar bicara atau pintar berkelit atau pintar berdebat atau pura - pura baik,hanya karena kita ingin menyembunyikan semua kebohongan kita di Mata orang lain. Manusia manapun, mungkin masih bisa kita bohongi dengan kelicikan atau kelihaian kita, akan tetapi Allah Azza wa Jalla tidak akan pernah bisa  kita bohongi.Kelak kita akan merasakan akibat perbuatan kita itu, baik di Alam kubur maupun di Akhirat kelak.Kita tinggal menunggu saja jatah antrian pencabutan nyawa kita.Esok kah ? Lusa kah atau entar Malam ini kah ? Kematian itu nyata dan sudah sering kita lihat contohnya. Jadi buat apa kita ibadah kepada Allah sementara aliran darah kita hasil dari uang yang haram. Jangankah diberikan pahala ibadah kita,dilirik saja tidak, sama Allah Azza wa Jalla. Buat apa ibadah jungkir balik dan berjamaah tidak pernah ketinggalan tetapi yang haram masih kita makan,ibadahnya cuma hanya ingin dilihat manusia atau dipuji manusia atau ingin ini atau ingin itu,agar bisa ini atau bisa itu. Allah Azza wa Jalla tidak akan menerima ibadah kita sementara ibadah kita penuh kedustaan. Lidah kita bertakbir tetapi hati kita dusta.

Jika kita mendapatkan penghasilan yang haram baik itu hasil korupsi,hasil judi,hasil narkoba,hasil malak,hasil prostitusi,hasil ngebegal,hasil nyopet,hasil nipu,hasil berbohong atau semua hasil yang diharamkan yang tidak diperintahkan oleh Allah dan Rasulnya. Kemudian hasil uang haram itu kita goreng dengan membuat usaha atau kita investasikan dalam bentuk tabungan atau apapun jenisnya maka keuntungan hasil semua itu adalah tetap haram karena sumbernya di ambil bukan dari penghasilan yang halal. Kemudian uang haram itu kita nikmati bersama keluarga kita sepanjang umur kita, maka dosa itu akan terus menetap sepanjang hidup kita walaupun kita sering bertobat kepada Allah Azza wa jalla.Maka carilah penghasilan yang halal saja,jika kita punya penghasilan gaji di kantor tidak perlu ada acara nyatut sini dan nyatut situ. Jika kita punya penghasilan dengan berdagang maka tidak perlu ada acara dikurangi sini dan dikurangi situ timbangannya. Jika kita ingin baik - baik saja maka jangan suka mempermaikan Hati.Karena Hati kecil itu selalu jujur maka sering seringlah minta pendapat pada hati kecil kita.


Semoga Allah Azza wa Jalla selalu menuntun kita kejalan yang lurus.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"



Demikian dakwah kita Minggu ini tentang : " Hati - hati dengan penghasilan yang Haram "




Senin, 16 Agustus 2021

Indahnya kedamaian dalam kehidupan

Apa kata ulama tentang kedamaian


 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Hujurat Ayat 13

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."


Allah Azza wa Jalla menyeru kepada seluruh umat Manusia untuk saling mengenal walaupun berbeda bangsa,berbeda suku maupun berbeda Agama.Islam mengajarkan kepada kita untuk baik pada sesama,jangan saling membenci maupun saling menyombongkan diri tetapi hiduplah saling tolong menolong dalam kebaikan,saling harga menghargai,saling cinta mencintai,rukun dan damai dalam setiap kehidupan.Allah dan Rasulnya memerintahkan kepada kita jangan saling membenci apalagi menghina orang lain.Hidup rukun dan damai adalah inti dari ketentraman,ketenangan,kebahagian,keamanan,kenyamanan dan kesejukan dalam kehidupan baik Jasmani maupun Ruhani.Kita harus selalu menjaga agar Ruhani kita tetapi bersih dari sifat kebencian kepada sesama Makhluk.Jika Ruhani kita tidak di jaga maka Jasmanipun akan kotor dan mudah melanggar semua perintah Allah dan Rasulnya. Orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya itu tidak ada sifat kebencian dalam Hatinya.Hidupnya selalu ingin damai dan hidupnya selalu ingin tentram.Hatinya selalu ingat kepada Allah setiap saat,kesibukannya hanya berzikir kepada Allah Azza wa Jalla dan tidak ruang dihatinya untuk memusuhi orang lain,apalagi membencinya.Tidak ada ruang di hatinya untuk mengorek - ngorek kekurangan orang lain. 

Orang yang bertakwa itu hatinya selalu hidup.Takwa itu adanya di dalam Dada kita.Jika kita selalu mencari - cari kekurangan dan kesalahan orang lain maka itu berarti ada yang salah didalam diri kita.Manusia itu memang tidak ada yang sempurna tetapi kita harus berusaha memperbaiki diri dari waktu ke waktu. Allah Azza wa Jalla memberikan kepada kita fitur yang maha dahsyat yaitu Akal. Maka dengan akal itu seharunya kita bisa memfilter mana yang baik dan mana yang buruk. Kita harus bisa memikirkan mana perbuatan yang buruk dan mana perbuatan yang baik. Allah Azza wa Jalla menghidupkan manusia di Alam dunia bukan untuk saling bertempur atau saling merusak satu sama lain. Tetapi kita diwajibkan untuk saling cinta dan mencintai sesama makhluk. Akhlak itu harus selalu di perbaiki dan di evaluasi jangan dibiarkan begitu saja. Cara memperbaiki akhlak itu dengan cara sering instrospeksi diri dan kemudian dibetulkan dengan tidak melakukan prilaku dan ucapan yang merugikan orang lain baik yang berhubungan dengan Hati maupun dengan kelakuan.Didalam Islam, kita dianjurkan untuk lembut kepada orang lain. Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anhu,ia berkata," Rasulullah Shalallahu Alaihi wasalam bersabda," Sungguh Allah Ta'ala Maha Lembut,menyukai kelembutan dalam segala persoalan." ( Hadis Riwayat Imam Muslim).

Kedamaian dalam kehidupan itu tidak akan tercipta bila hati kita masih menaruh kebencian dan saling curiga pada sesama. Merasa diri hanya kitalah yang paling benar dan hanya kitalah yang paling masuk Surga. Kebenaran itu adanya hanya di Mata Allah saja bukan di Mata Manusia. Karena benarnya menurut manusia belum tentu benar juga menurut Allah Azza wa Jalla. Pemikiran Manusia itu sangat terbatas dan keterbatasan itu masih disusupi oleh Hawa nafsu dan godaan Setan. Jadi musuh kita yang sebenarnya itu adalah Setan. Allah Azza wa Jalla berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-A’raf Ayat 27

"Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman."

Beramal untuk memperoleh Pahala itu bukan saja mengerjakan Shalat dan sodakoh tetapi berbuat baik kepada orang lain juga merupakan amalan yang akan mendapatkan Pahala. Dan Pahala itu juga yang memegang kendali penuh adalah Allah Azza wa Jalla.Manusia hanya sekedar  melaksankan saja tetapi kita layak atau tidaknya diberikan Pahala maka itu urusan Allah Ta'ala. Maka amalan yang paling utama itu letaknya di hati. Bila seorang hamba beribadah kepada Allah maka yang dinilai oleh Ta'ala itu yang pertama adalah Hatinya bukan gerakan amalnya. Jika hatinya Ikhlas maka Allah Ta'ala pasti akan menerima Amal Ibadahnya,tetapi sebaliknya jika hatinya banyak ini dan itu, maka bisa jadi Allah Ta'ala tidak akan memberikan Pahala kepada hamba Allah yang seperti ini. Jadi inti ibadah itu adalah amalan Hati maka amalan yang paling utama itu adalah amalan hati.Amalan Hati itu rahasia, hanya Allah Azza wa Jalla - lah yang mengetahuinya.Jika seseorang sedang bezikir kepada Allah dalam hatinya maka manusia seperti apapun tidak akan ada yang mengetahuinya,jangankan manusia Jin pun tidak akan mengetahui hati kita sedang berzikir atau tidak. Zikir hati inilah amalan sedekat - dekatnya seorang hamba dengan Allah Azza wa Jalla.

Disebutkan dalam sebuah riwayat,dari hadis Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu,dia berkata bahwa Nabi Shalallahu Alaihi wasalam bersabda:" Aku berada dalam prasangka hambaku,dan aku selalu bersamanya jika dia mengingatku.Jika dia mengingatku dalam dirinya ,Aku mengingatnya dalam diri-Ku.Jika dia mengingatku dalam perkumpulan.Aku mengingatnya dalam perkumpulan yang lebih baik dari pada perkumpulan mereka.Jika dia mendekatkan diri kepadaku sejengkal,Aku mendekatkan diri kepadanya sehasta.Jika dia mendekatkan diri kepadaku sehasta,Aku mendekatkan diri kepadanya sedapa.Dan jika dia mendatangi-ku dengan berjalan,Aku mendatangnya dengan berlari." ( Hadis Imam Bukhari) ( Kitab Sahih Bukhari  halaman 1250 No. 1713).

Untuk mencapai kedekatan antara kita dengan Allah Azza wa jalla maka kita harus ada upaya untuk selalu berzikir secara berkesinambungan alias terus menerus.Jika sudah mencapai pada tingkat demikian maka mana mungkin hati kita mau membenci orang lain atau buruk sangka pada orang lain.
Berdoalah kepada Allah Azza wa Jalla agar kita diberi kemampuan untuk selalu berzikir kapada Allah Ta'ala.

Semoga Allah Azza wa Jalla  mengampuni dosa kita.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"







Demikian dakwah Minggu ini tentang :" Indahnya kedamaian dalam kehidupan "


Selasa, 10 Agustus 2021

Kenapa harus berwudhu sebelum shalat

Apa kata ulama tentang Wudhu


 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Ma'idah Ayat 6


"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur."

Jumhur ulama menafsirkan bahwa ayat diatas merupakan dalil yang utama tentang wajibnya berwudhu dahulu sebelum kita mengerjakan shalat.Bila kita shalat tidak berwudhu dahulu maka hukumnya tidak sah shalatnya,karena hukum berwudhu adalah wajib hukumnya dan tanpa kecuali. Walaupun tidak ada Air maka penggantinya adalah dengan bertayamum. Demikian menurut fatwa para ulama dan para ahli tafsir.Dimanapun kita berada yang secara syariat tempatnya layak untuk melaksanakan shalat kemudian kita ingin melakukan shalat Sunnah atau Shalat wajib maka kita harus berwudhu terlebih dahulu baru melakukan shalat.Saat berwudhupun tata caranya harus benar bukan asal berwudhu,harus mengikuti Al-Qur'an dan As-Sunnah.Kita tidak boleh berwudhu dengan menambah - nambah jumlahnya tetapi harus 3 Tiga kali dan Tiga kali,semuanyanya harus sesuai petunjuk dan aturan yang benar,tertib dan sempurna.Sebagaimana Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam berwudhu.

Telah diriwayatkan dari hadis Usman bin Affan Radhiyallahu anhu,bahwa dia meminta bejana Air,lalu dia menuangkan Air pada telapak Tangannya Tiga kali,maka dia membasuh keduanya,kemudian memasukan Tangan kanannya kedalam bejana Air lalu berkumur,menghirup Air dari Hidung,lalu membasuh wajahnya Tiga kali dan kedua Tangannya sampai sikut Tiga Kali,kemudian mengusap Kepalanya,kemudian membasuh kedua Kakinya Tiga kali sampai Mata Kaki,kemudian dia berkata bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam bersabda:" Barangsiapa berwudhu seperti wudhuku ini,lalu shalat Dua Rakaat dengan khusyu tidak berkata apa - apa dalam Hatinya maka akan diampuni dosanya yang telah lalu."(Hadis Riwayat Imam Bukhari)(Kitab Sahih Bukhari halaman 109-110 No.135).

Wudhu merupakan suatu ibadah dan berpahala jika kita sering mengamalkan berwudhu setiap saat,jiwa kita selalu terjaga dengan selalu berwudhu dan itu adalah amalan yang sering dilakukan oleh orang - orang saleh.Prinsip utama dari ibadah adalah Ittiba yang artinya mengikut maka dalam beribadah,kita harus sesuai sunnah dalam beribadah kita kepada Allah Azza wa Jalla dan Tata cara berwudhupun harus mengikuti tata cara seperti nabi kita Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam.Walaupun kita sering melakukan wudhu tetapi terkadang kita selalu meremehkan hal - hal yang dapat membatalakan wudhu seperti habis buang Angin maka kita harus berwudhu kembali atau keluar air kencing walaupun hanya berupa tetasan saja.Atau jika kita ingin lebih mendalam apa saja yang dapat membatalkan wudhu maka bacalah buku - buku Agama atau bertanya ke para ulama atau guru ngaji kita.

Keutamaan kita sering berwudhu itu adalah dapat menghapus dosa didalam ruhani kita seperti yang di sabdakan oleh Rasulullah Shalallahu Alahi Wasalam,dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu,bahwasannya Rasulullah Shalalallahu Alahi wasalam,bersabda"Apabila seorang hamba Muslim berwudhu,ketika ia membasuh wajah,maka keluarlah dari wajahnya semua dosa yang telah dilihat dengan kedua Matanya bersama tetesan Air  yang terakhir,ketika ia membasuh kedua Tangannya,maka keluarlah dari kedua Tangannya setiap dosa yang disebabkan pukulan Tangannya bersama tetasan Air  yang terakhir,apabila ia membasuh kedua Kakinya,maka keluarlah setiap dosa karena perjalanan kakinya bersama tetesan Air yang terakhir,sehingga ia keluar dalam keadaan bersih dari semua dosa." (Hadis Riwayat Muslim)(Kitab Riyadhus Shalihin jilid 2 halaman 135)




Semoga kita termasuk kedalam golongan orang - orang yang di ampuni dosa kita

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"





Demikian dakwah Minggu ini tentang " Kenapa harus berwudhu sebelum shalat ".


Senin, 02 Agustus 2021

Keutamaan Air Zamzam

Apa kata ulama tentang Air Zamzam


 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al - Qur'an Surat Ibrahim Ayat 37

"Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur."

Keterangan tentang nama Air Zamzam memang tidak secara jelas disebutkan di dalam Al - Qur'an, tetapi jumhur ulama sepakat bahwa surat di atas adalah merupakan bukti dalil yang mempertegas tentang Air Zamzam. Dalil - dalil As-sunnah tentang Air zamzam juga banyak disebutkan dan diriwayatkan oleh para sahabat Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam tentang Air zamzam yang sangat banyak keutamaannya. dan  hampir seluruh kaum Muslimin dan Muslimat sudah pernah meminumnya. Dan Air Zamzam yang ada di Baitullah ini tidak akan pernah habis diminum oleh Triliunan manusia sampai kapanpun. Dan tidak ada yang berani menyangkal tentang keutamaan dari Air zamzam ini. Sekarang Air zamzam yang ada di lokasi yang sangat jauh dari kita itu sudah bisa kita temukan dalam bentuk botolan di toko oleh - oleh Haji - Umroh dan murah harganya. Juga tidak sedikit yang membeli Air zamzam ini. jika kita berada di Baitullah tentu Air Mustajab ini gratis diberikan kepada tamu - tamu Allah hampir di setiap sudut kita akan mendapatkannya.

Dikisahkan tentang asal - usul telaga Air zamzam itu adalah ketika Bunda Ismail yaitu Hajar berada di Padang Pasir yang tandus bersama buah hatinya yaitu Ismail Alaihisalam dengan perbekalan seadanya dari Nabi Ibrahim Alaihisalam  yang beliau melanjutkan dakwahnya ke Palestina .Mula - mula meraka masih bisa makan dan minum setiap harinya yang dibekali oleh suaminya yaitu Nabi Ibrahim Alaihisalam.Tetapi lama kelamaan persediaan itu semakin habis dan bunda Hajarpun kebingungan kemana harus mencarinya,sedangkan Ismail menangis karena kahausan.Kemudian bunda Hajar meletakan putranya di Pasir dan berlari menuju kesebuah bukit yang bernama Shafa.namun disana tidak ditemukan apa apa selain hamparan Pasir dan udara panas.Bunda Hajarpun kembali berlari ketempat putranya dan dilihat Ismail masih menangis kehausan,ia tidak dapat memberikan apa - apa karena Air Susu pun sudah kering.

Bunda Hajarpun kembali berlari mencari ke bukit lain yang bernama Marwa dan disitupun tidak ada apa-apa.Ia pun balik lagi ke tempat putranya dan terlihat masih menangis,bunda Hajar tidak putus asa untuk mencarinya dan bolak balik selama Tujuh kali antara Shafa dan Marwa.Sampai ketika bunda Hajar kembali untuk ke Tujuh kalinya,ia melihat ada basah di Pasir dekat Ismail, maka iapun langsung menggalinya pasir tersebut ternyata ia menemukan Air yang tampak air itu semakin mengalir dan sangat banyak.Maka Air itulah asal mula Air Zamzam itu ada. Zamzam itu sendiri artinya berkumpul yang di ucapkan oleh bunda Hajar.Karena sangat berharap air bisa berkumpul sebanyak-banyaknya. Sejak kisah itulah Air Zamzam tidak pernah habis sampai sekarang, dan dikirim keseluruh penjuru Negeri kapada siapa yang membutuhkannya oleh Pemerintah Arab.

Air Zamzam adalah Air Mustajab dan akan memberikan manfaat kepada orang yang meniatkannya.Seperti yang di sabdakan oleh Baginda Rasulullah Shalallahu Alaihi wasalam,beliau bersabda" Air Zamzam itu tergantung kepada niat buat apa ia diminum.".Dalam Riwayat lain di sebutkan dari Suweid bin Sa'id bahwa "Saya melihat Abdullah bin Mubarak di Mekah datang ke sumur zamzam dan meminum seteguk airnya,kemudian ia menghadap ke Ka'bah,katanya"Ya Allah, sesungguhnya Ibnu Abil Mawali menyatakan sebuah hadis kepada kami yang diterimanya dari  Muhammad bin Munkadir yang diterimanya pula dari Jabir bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam bersabda:"Air telaga Zamzam tergantung kepada apa yang dituju dengan meminumnya.Nah,saya meminumnya ini untuk melenyapkan haus pada hari kiamat.Lalu diminumnya air itu." ( Hadis Riwayat Ahmad dan Baihaki).


Semoga Allah Azza wa Jalla selalu menuntun kita ke jalan yang lurus.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"







Demikian dakwah Minggu ini tentang :" Keutamaan Air Zamzam  "