Senin, 16 Agustus 2021

Indahnya kedamaian dalam kehidupan

Apa kata ulama tentang kedamaian


 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Hujurat Ayat 13

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."


Allah Azza wa Jalla menyeru kepada seluruh umat Manusia untuk saling mengenal walaupun berbeda bangsa,berbeda suku maupun berbeda Agama.Islam mengajarkan kepada kita untuk baik pada sesama,jangan saling membenci maupun saling menyombongkan diri tetapi hiduplah saling tolong menolong dalam kebaikan,saling harga menghargai,saling cinta mencintai,rukun dan damai dalam setiap kehidupan.Allah dan Rasulnya memerintahkan kepada kita jangan saling membenci apalagi menghina orang lain.Hidup rukun dan damai adalah inti dari ketentraman,ketenangan,kebahagian,keamanan,kenyamanan dan kesejukan dalam kehidupan baik Jasmani maupun Ruhani.Kita harus selalu menjaga agar Ruhani kita tetapi bersih dari sifat kebencian kepada sesama Makhluk.Jika Ruhani kita tidak di jaga maka Jasmanipun akan kotor dan mudah melanggar semua perintah Allah dan Rasulnya. Orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya itu tidak ada sifat kebencian dalam Hatinya.Hidupnya selalu ingin damai dan hidupnya selalu ingin tentram.Hatinya selalu ingat kepada Allah setiap saat,kesibukannya hanya berzikir kepada Allah Azza wa Jalla dan tidak ruang dihatinya untuk memusuhi orang lain,apalagi membencinya.Tidak ada ruang di hatinya untuk mengorek - ngorek kekurangan orang lain. 

Orang yang bertakwa itu hatinya selalu hidup.Takwa itu adanya di dalam Dada kita.Jika kita selalu mencari - cari kekurangan dan kesalahan orang lain maka itu berarti ada yang salah didalam diri kita.Manusia itu memang tidak ada yang sempurna tetapi kita harus berusaha memperbaiki diri dari waktu ke waktu. Allah Azza wa Jalla memberikan kepada kita fitur yang maha dahsyat yaitu Akal. Maka dengan akal itu seharunya kita bisa memfilter mana yang baik dan mana yang buruk. Kita harus bisa memikirkan mana perbuatan yang buruk dan mana perbuatan yang baik. Allah Azza wa Jalla menghidupkan manusia di Alam dunia bukan untuk saling bertempur atau saling merusak satu sama lain. Tetapi kita diwajibkan untuk saling cinta dan mencintai sesama makhluk. Akhlak itu harus selalu di perbaiki dan di evaluasi jangan dibiarkan begitu saja. Cara memperbaiki akhlak itu dengan cara sering instrospeksi diri dan kemudian dibetulkan dengan tidak melakukan prilaku dan ucapan yang merugikan orang lain baik yang berhubungan dengan Hati maupun dengan kelakuan.Didalam Islam, kita dianjurkan untuk lembut kepada orang lain. Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anhu,ia berkata," Rasulullah Shalallahu Alaihi wasalam bersabda," Sungguh Allah Ta'ala Maha Lembut,menyukai kelembutan dalam segala persoalan." ( Hadis Riwayat Imam Muslim).

Kedamaian dalam kehidupan itu tidak akan tercipta bila hati kita masih menaruh kebencian dan saling curiga pada sesama. Merasa diri hanya kitalah yang paling benar dan hanya kitalah yang paling masuk Surga. Kebenaran itu adanya hanya di Mata Allah saja bukan di Mata Manusia. Karena benarnya menurut manusia belum tentu benar juga menurut Allah Azza wa Jalla. Pemikiran Manusia itu sangat terbatas dan keterbatasan itu masih disusupi oleh Hawa nafsu dan godaan Setan. Jadi musuh kita yang sebenarnya itu adalah Setan. Allah Azza wa Jalla berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-A’raf Ayat 27

"Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman."

Beramal untuk memperoleh Pahala itu bukan saja mengerjakan Shalat dan sodakoh tetapi berbuat baik kepada orang lain juga merupakan amalan yang akan mendapatkan Pahala. Dan Pahala itu juga yang memegang kendali penuh adalah Allah Azza wa Jalla.Manusia hanya sekedar  melaksankan saja tetapi kita layak atau tidaknya diberikan Pahala maka itu urusan Allah Ta'ala. Maka amalan yang paling utama itu letaknya di hati. Bila seorang hamba beribadah kepada Allah maka yang dinilai oleh Ta'ala itu yang pertama adalah Hatinya bukan gerakan amalnya. Jika hatinya Ikhlas maka Allah Ta'ala pasti akan menerima Amal Ibadahnya,tetapi sebaliknya jika hatinya banyak ini dan itu, maka bisa jadi Allah Ta'ala tidak akan memberikan Pahala kepada hamba Allah yang seperti ini. Jadi inti ibadah itu adalah amalan Hati maka amalan yang paling utama itu adalah amalan hati.Amalan Hati itu rahasia, hanya Allah Azza wa Jalla - lah yang mengetahuinya.Jika seseorang sedang bezikir kepada Allah dalam hatinya maka manusia seperti apapun tidak akan ada yang mengetahuinya,jangankan manusia Jin pun tidak akan mengetahui hati kita sedang berzikir atau tidak. Zikir hati inilah amalan sedekat - dekatnya seorang hamba dengan Allah Azza wa Jalla.

Disebutkan dalam sebuah riwayat,dari hadis Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu,dia berkata bahwa Nabi Shalallahu Alaihi wasalam bersabda:" Aku berada dalam prasangka hambaku,dan aku selalu bersamanya jika dia mengingatku.Jika dia mengingatku dalam dirinya ,Aku mengingatnya dalam diri-Ku.Jika dia mengingatku dalam perkumpulan.Aku mengingatnya dalam perkumpulan yang lebih baik dari pada perkumpulan mereka.Jika dia mendekatkan diri kepadaku sejengkal,Aku mendekatkan diri kepadanya sehasta.Jika dia mendekatkan diri kepadaku sehasta,Aku mendekatkan diri kepadanya sedapa.Dan jika dia mendatangi-ku dengan berjalan,Aku mendatangnya dengan berlari." ( Hadis Imam Bukhari) ( Kitab Sahih Bukhari  halaman 1250 No. 1713).

Untuk mencapai kedekatan antara kita dengan Allah Azza wa jalla maka kita harus ada upaya untuk selalu berzikir secara berkesinambungan alias terus menerus.Jika sudah mencapai pada tingkat demikian maka mana mungkin hati kita mau membenci orang lain atau buruk sangka pada orang lain.
Berdoalah kepada Allah Azza wa Jalla agar kita diberi kemampuan untuk selalu berzikir kapada Allah Ta'ala.

Semoga Allah Azza wa Jalla  mengampuni dosa kita.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"







Demikian dakwah Minggu ini tentang :" Indahnya kedamaian dalam kehidupan "


Tidak ada komentar: