Senin, 26 Juli 2021

Bijak dalam menafsirkan tabir mimpi

Apa kata ulama tentang mimpi


 Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Yusuf Ayat 45

"Dan berkatalah orang yang selamat diantara mereka berdua dan teringat (kepada Yusuf) sesudah beberapa waktu lamanya: "Aku akan memberitakan kepadamu tentang (orang yang pandai) mena'birkan mimpi itu, maka utuslah aku (kepadanya)".


Mimpi adalah perkara Ghoib yang bisa datang kapan saja pada saat kita tertidur. Tidak semua mimpi itu baik dan tidak semua mimpi itu dusta,semua tergantung pada apa yang dialami oleh manusia itu sendiri.Jika seseorang bermimpi buruk bisa jadi itu karena hati kita sedang tidak tenang,hati sedang tidak enak atau ada sesuatu yang tidak baik pada saat sebelum tidurnya,karena hati dan pikiran tersinkron dengan keadaan kita yang ketakutan akan kesengsaraan hidup dan kemiskinan,kesusahan atau kegembiraan yang terlampau gembira karena dapat kabar yang sangat baik atau karena sebab ini dan sebab itu sehingga semuanya terbawa mimpi dalam tidur kita.Ada orang yang langsung merespon akan mimpinya yang ia alami tetapi ada juga yang sambil lalu saja atau cuek - cuek saja atau tidak menghiraukan akan mimpinya.semua kembali pada Manusianya.Selama mimpi baik maka  kita harus bersyukur kepada Allah Azza wa Jalla. Kata "Baik" disini dalam artian mimpi itu tidak bertentangan dengan Al-Qur'an dan As - Sunnah. Jika seseorang yang senang mengundi nasib dengan ikut main Lotre,togel atau berjudi jika malam harinya ia bermimpi menemukan angka - angka atau apapun maka ia akan langsung merespon bahwa itu adalah mimpi baik dan kemudian besoknya ia mendatangi perjudian memasang lotre dengan penuh angan - angan bahwa ia akan menang, karena ia bermimpi baik menurutnya.Padahal menurut ilmu syariat itu tidak baik karena bertentaangan dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah. Mimpi itu datangnya dari Setan yang sengaja menggodanya jadi bukan mimpi baik menurut orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya.

Didalam sebuah hadis bahwa Semua mimpi buruk adalah datangnya dari setan sedangkan mimpi baik datangnya dari Allah Azza wa Jalla.Dari Abu Qatadah Radhiyallahu anhu,dia berkata,aku mendengar Nabi Shalallahu Alaihi wasalam bersabda:" Impian yang baik itu datangnya dari Allah Azza wa Jalla,sedangkan mimpi yang buruk itu datangnya dari setan,jika seseorang mengalami mimpi buruk maka hendaklah dia meludah Tiga kali ketika bangun dan hendaklah ia berlindung kepada Allah Azza wa Jalla dari keburukannya maka hal itu tidak akan membahayakannya."(Kitab Sahih Bukhari halaman 1032 no. 1456). Tatkala kita bermimpi apapun yang buruk - buruk maka segera kita meludah Tiga kali dengan sekedarnya saja tanpa harus mengelurkan air liur kita,tetapi dengan hembusa angin saja.Setan itu memang akan selalu menggoda Manusia dalam keadaan apapun kita,baik sedang melakukan kegiatan ataupun tidak sedang melakukan kegiatan,jadi kita sedang diampun setan akan datang menggoda kita tidak peduli siapa diri kita.Dia akan terus melumpuhkan Iman kita kepada Allah Azza wa Jalla.Tetapi tidak sedikit yang tergoda oleh rayuannya.

Mimpi yang baik yang dialami oleh seorang Mukmin itu bisa jadi itu adalah benar dari Allah Azza wa Jalla.Ketika seorang Mukmin bermimpi ia dibakar di Neraka sedangkan pakaian yang ia pakai itu adalah pakaian Shalat tetapi badannya di rantai kemudian di panggang di Neraka dan ia merasa bahwa itu adalah Neraka maka dapat disimpulkan bahwa itu adalah datangnya dari Allah Azza wa Jalla menegur kita lewat mimpi.Dan mimpi itu tidak bertentangan dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah. Allah Azza wa Jalla menegur kita agar kita sebagai orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya, shalatnya kita harus benar jangan lalai dalam shalat kita agar kita beruntung atau kita suka shalat tetapi kita suka jahat sama orang,tidak mau akur pada sesama, suka zolim sama orang lain,suka dengki sama orang lain atau kita suka shalat tetapi kita masih suka melakukan perbuatan yang haram.Maka karena  perbuatan kita itu kemudian Allah Azza wa Jalla menegur kita lewat mimpi agar kita bisa langsung instrospesi diri kemudian melakukan perbaikan sepenuhnya sesuai Al-Qur'an dan As-Sunnah yang didalamnya terdapat kalimat - kalimat yang Agung dan benar.

Jika kita pernah bermimpi meninggal dunia kemudian di gotong dan dimasukan kedalam kubur.Setelah itu kita merasa bahwa kita itu sedang didalam kubur lalu kita bangun dan kita berusaha untuk naik ke atas kubur, dan tangan kita merasa bahwa tangan kita itu menyentuh tanah yang ada di dalam kubur itu,lalu kita terus menerus berusaha untuk naik dan bangkit,tetapi tetap tidak bisa dan anehnya kita tidak merasa sedih akan kematian kita itu,kita cuma merasa bahwa kita sudah berada di dalam kubur dan ingin naik lagi ke atas kuburan kita.Entah kenapa kemudian kepala kita menoleh ke belakang ternyata ada ruangan yang maha luas dan didalamnya ada Istana megah yang belum pernah kita melihatnya sewaktu di dunia.Kemudian kita berjalan menuju Istana itu.Tetapi kemudian ternyata kita keburu bangun dari tidur kita karena suara Azan subuh berkumandang.Maka dari mimpi itu dapat kita menyimpulkan bahwa mimpi itu adalah benar karena itu tidak bertentangan dengan Al-Qur'an dan As - sunnah.Dan mimpi orang Mukmin itu pasti benar. Dalam sebuah hadis diriwayatkan dari hadis Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu,dia berkata bahwa Rasulullah Shalallahu Alahi wasalam bersabda:" Bila waktunya telah dekat maka mimpi seorang Mukmin itu hampir benar dan mimpi seorang Mukmin itu adalah satu bagian dari Empat Puluh Enam bagian kenabian."(Hadir Riwayat Iman Bukhari)(Kitab Sahih Bukhari halaman 1033 No,1457).


Semoga kita termasuk golongan orang - orang Shaleh

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"





Demikian dakwah Minggu ini tentang:" Bijak dalam menafsirkan tabir mimpi "



Senin, 19 Juli 2021

Minuman Khamar Haram

Apa kata ulama tentang Khamar


 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 219

"Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: "Yang lebih dari keperluan". Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir,"

Para ulama sudah sepakat bahwa hukum meminum khamar adalah Haram dan sumber dalil utamanya adalah Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 219.Sekarang kita bertanya apakah itu Khamar ? Penulis akan menerangkan  pengertian tentang Khamar yang diambil dari kitab fikih sunnah yang tentunya sudah pasti disepakati oleh jumhur ulama.Khamar adalah cairan yang dihasilkan dari peragian biji bijian atau buah buahan dan mengubah sari patinya menjadi Alkohol dengan menggunakan enzim yang mempunyai kemampuan untuk memisahkan unsur - unsur tertentu yang merubah melalui proses peragian.Demikian pengertian tentang khamar secara garis besarnya.Jadi setiap makanan ataupun minuman yang diproses yang sehingga dapat memabukan atau setiap sesuatu yang memabukan dari apapun sumber asalnya maka hukumnya Haram. Walaupun sumber asal mu asalnya adalah dari buah yang halal seperti buah Kurma,buah Anggur,buah Apel atau apapun buahnya diproses dengan peragian sehingga menjadi alkohol.Sehingga buah itu menjadi minuman yang memabukan, maka minuman itu sudah menjadi haram hukumnya.Kecuali buah buahan yang di proses tidak dengan proses peragian sehingga menjadi Alkohol maka hukumya boleh diminum seperti buah - buahan yang di jus atau sirup. Atau jika kita ingin mengkonsumsi minuman atau makanan yang lebih aman lagi maka konsumsilah minuman yang sudah berlabel halal dari Majlis Ulama Indonesia.


Jika kita berpendapat atau mengambil kesimpulan tentang minuman yang sudah dinyatakan haram itu tetap kita minum, yang kemudian tidak membuat kita menjadi mabuk dengan dalih setiap yang memabukan adalah haram.Itu bukan menjadi dalil yang kuat untuk dijadikan sumber bantahan.Karena kuatnya minum khamar sehingga kita tidak menjadi mabuk itu adalah karena kita sudah terbiasa minum khamar sehingga tidak menjadi mabuk.Padahal walaupun tidak mabuk karena sudah menjadi kebiasaan, tetapi tetap saja akan menjadi rusak anggota tubuh kita lambat laun dan begitupun akal pikiran kita.Secara ruhanipun kita akan menjadi lemah dalam keimanan kita kepada Allah dan Rasulnya.Kita akan menjadi malas beribadah,malas berbuat baik,malas berzikir,malas menuntut ilmu dan malas untuk memikirkan tentang semua kekuasaan Allah Azza wa Jalla yang Maha Agung. Maka berpikirlah yang jernih untuk apa gunanya minum khamar yang sudah nyata - nyata dinyatakan Haram hukumnya.Apapun jenis khamarnya mau brandy,mau wisky,mau Martini atau apapun namanya jika sudah dinyatakan haram oleh Syariat maka haramlah hukumunya.Tidak perlu berdalih tentang apapun.


Allah dan Rasulnmya melarang kita untuk minum khamar karena banyak mudaratnya dibandingkan dengan manfaatnya.Dalam studi ilmiah apapun tidak ada yang menyatakan bahwa sering minum khamar itu akan mengakibatkan badan kita menjadi sehat luar dan dalam badan kita, apalagi badan kita menjadi imun terhadap virus atau penyakit apapun.Badan kuat dan sehat itu dibentuk karena kita sering makan dan minuman yang sehat yang sumbernya dari penghasilan yang sehat pula.(Fulusnya sehat).Jika hati kita sering buruk sangka sama orang lain,suka iri hati sama orang lain,senang berbohong,tidak senang menolong orang lain,tidak punya rasa empati pada sesama,suka jahat sama orang lain,suka dengki sama orang,senang bergunjing dan senang melakukan amalan yang tidak baik dan haram. Maka itu pertanda ada yang salah didalam diri kita.Cobalah sering instropeksi kedalam,dengan tidak perlu menyalahkan orang lain. Manusia yang paling beruntung adalah manusia yang hatinya selalu dijaga untuk tetap bersih.Sehingga melahirkan prilaku yang bersih pula dalam kesehariannya.Menjaga Imannya dan menjaga Amalnya.



Semoga Allah Azza Jalla melindungi kita dari azab Neraka

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"



Demikan dakwah Minggu ini tentang:" Minuman Khamar  Haram "





Senin, 12 Juli 2021

Bersedekah untuk orang yang sudah wafat

Apa kata ulama tentang sedekah


Allah Azza wa Jalla berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Hasyr Ayat 10

"Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: "Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang".

Semua karunia yang telah Allah berikan kepada kita,hendaknya kita selalu bersyukur kepada Allah Azza wa Jalla.Setiap rejeki yang telah kita dapatkan hendaknya bukan hanya untuk keperluan diri sendiri dan keluarga,tetapi juga kita wajib untuk membaginya untuk keperluan dijalan Allah Azza Jalla.Setiap rejeki yang kita bagikan kepada orang lain,maka semua akibatnya akan berbuah kepada kita juga.Setiap kebaikan akan berbuah kebaikan dan setiap keburukan maka akan berbuah keburukan juga.Tidak perlu sombong dengan kekayaan kita,apalagi sampai merendahkan orang lain.Berbuat baiklah kepada semua orang tanpa harus melihat ini dan itu.Memberi dengan hati yang ikhlas itu tidak boleh ada beban apapun yang terselip didalam hati kita.Memberikan doa kepada orang lain juga tidak harus selalu tertulis agar dilihat orang lain yang ujung - ujungnya ingin dipuji.Doa itu urusan Hati dan Allah Azza wa Jalla.Jika sebuah ucapan atau tulisan yang tidak dibarengi dengan hati yang tulus juga maka tidak akan menghasilkan apa - apa dihadapan Allah Azza wa Jalla.Begitupun dengan sedekah.Bila kita bersedekah tetapi hati kita, tidak diiringin dengan hati yang Ikhlas maka Allah Azza wa Jalla pun tidak akan memandang kita sebagai hamba Allah yang beramal saleh.

Bersedekah itu tidak harus diberikan kepada orang yang masih hidup,tetapi diberikan kepada orang yang sudah wafat juga boleh dilakukan seperti yang disabdakan oleh Nabi kita Rasulullah Shalallahu Alaihi wasalam,dari Aisyah Radhiyallahu anha,bahwasannya ada seorang berkata kepada Nabi Shalallahu Alaihi wasalam:"Sesungguhnya ibu saya meninggal dunia secara mendadak,dan saya kira seandainya ibu sempat berbicara,niscaya ia akan bersedekah,apakah ia akan memperoleh Pahala jika saya bersedekah untuknya?"Beliau menjawab:"Ya".( Hadis riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim).(Kitab Riyadhus Shalihin jilid 2 halaman 88-89 no.1). Maka jika ditukil dari hadis ini maka kita boleh melakukan pemberian sedekah kepada ibu kita yang sudah wafat,kepada bapak kita yang sudah wafat,kepada guru kita yang sudah wafat,kepada adik kita yang sudah wafat,kepada kaka kita yang sudah wafat atau kepada kaum kerabat kita yang sudah wafat.Sedekah itu bisa sebuah doa atau bisa sebuah harta yang diberikan kepada yang berhak.Dengan niat sedekah itu ditujukan untuk yang sudah wafat.

Bersedekah itu juga bagian dari ibadah yang wajib dilakukan oleh orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Azza wa Jalla.Baik sedekah untuk dirinya sendiri maupun sedekah untuk orang lain.Diceritakan dalam sebuah riwayat,dari hadis Abu Musa Radhiyallahu anhu,dia berkata bahwa Nabi Shalallahu Alaihi wasalam bersabda:"Setiap Muslim wajib bersedekah."Para sahabat bertanya:" Bagaimana jika dia tidak mendapatkan sesuatu untuk disedekahkan?"Beliau bersabda:"Hendaklah dia berusaha dengan Tangannya sehingga dia dapat memberi manfaat untuk dirinya dan juga bersedekah?".Mereka bertanya,"Bagaimana jika dia tidak bisa melakukan?"Belaiu bersabda:"Hendaknya dia menolong orang yang menderita lagi teraniaya."Mereka bertanya:"Bagaimana jika dia juga tidak bisa melakukannya?"Beliau bersabda:"Hendaknya dia memerintahkan suatu kebaikan,"atau bersabda:"Sesuatu yang ma'ruf."Dia berkata."Bagaimana jika dia masih tidak dapat melakukannya?"Beliau bersabda:" Hendaknya dia menahan diri dari kejahatan,itulah sedekah baginya."(Kitab sahih Bukhari Muslim halaman 388 no.589)

Bersedekah yang diniatkan untuk orang yang sudah wafat maupun yang masih hidup yang berupa harta,maka sebaiknya harus dari sumber yang halal.Karena jika itu dilakukan maka sedekahnya tidak akan sampai kepada Allah Azza Jalla.Karena tidak ada dalil yang menerangkan bahwa sedekah dengan harta yang haram akan sampai kepada Allah Azza wa Jalla.Bersedekahlah dari hasil yang baik dan halal,walaupun hanya sedikit.Allah Azza wa Jalla maha tahu apa yang ada didalam dada kita.Tidak ada yang dapat disembunyikan tentang apapun didalam Dada kita.Allah Azza wa Jalla itu itu Maha tahu segala-galanya.


Semoga Allah Azza wa Jalla menerima semua amal ibadah kita.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"




Demikian dakwah Minggu ini tentang : Bersedekah untuk orang yang sudah wafat


Senin, 05 Juli 2021

Keutamaan Usman bin Affan sahabat Rasul

Apa kata ulama tentang Usman bin Affan


 Allah Azza wa Jalla berfirman dalam Al-Qur'an Ali-Imran 110


“Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, kalian menyuruh yang ma’ruf dan mencegah yang munkar dan kalian beriman kepada Allah“.

Dari hadis Abu Musa Al-Asy'ari Radhiyallahuanhu, bahwa dia berwudhu di rumah,kemudian keluar.Dia berkata,"Aku akan mendampingi Rasulullah Shalallahu Alaihi wasalam sepanjang hari."Diapun pergi ke Masjid menanyakan kepada orang - orang dimana Rasulullah Shalallahu Alahi Wasalam berada.Orang - orang menjawab,Beliau keluar ke arah sana."Maka aku keluar untuk mencarinya,sehingga masuk ke tempat Sumur Aris,aku duduk dimuka pintunya sedang pintunya dari pelepah Kurma,sehingga Rasulullahu Shalallahu Alaihi wasalam selesai berhajat dan wudhu akupun pergi menghampirinya sedang beliau telah duduk diatas sumur Aris sambil melepas kakinya kedalam sumur.Aku memberi salam kepadanya kemudian kembali kedepan pintu,dengan niat aku ingin menjadi penjaga pintu Rasulullahu Shalallahu Alaihi Wasalam pada hari ini.

Tiba - tiba datang Abu Bakar mendorong pintu,ketika aku tanya,"Siapakah?"Dia menjawab,"Abu Bakar".Aku berkata:"Tunggulah!"Akupun memberitahu Nabi Shalallahu Alaihi wasalam bahwa Abu Bakar meminta ijin untuk masuk. Nabi Shalallahu Alahi wasalam menjawab:"Ijinkan dia dan sampaikan kabar gembira padanya bahwa dia akan masuk Surga".Aku kembali dan mempersilahkan Abu Bakar untuk masuk dan memberi tahu bahwa dia akan masuk Surga.Abu Bakar pun masuk dan duduk disebelah kanan Nabi Shalallahu Alaihi wasalam diatas sumur dan mengeluarkan kakinya kedalam sumur sambil menyingsingkan betis  mengikuti jejak Nabi Shalallahu Alahi Wasalam.Lantas aku kembali ke depan pintu dan aku teringat saudaraku yang aku tinggalkan dirumah,tengah berwudhu dan akan menyusulku.Aku berkata kepada diriku,"Jika Allah menghendaki kebaikan pada si Fulan(Saudaranya),dia pasti datang kemari.

Tiba - tiba seseorang mendorong pintu,aku bertanya:"Siapa?"Dia menjawab:"Umar bin Khattab."Aku berkata padanya "Tunggulah!"Akupun memberitahu nabi Shalallahu Alahi Wasalam,bahwa Umar minta ijin,lalu Nabi Shalallahu Alahi wasalam bersabda:" Ijinkan dia dan sampaikan kabar gembira padanya  bahwa dia akan masuk Surga."Akupun pergi dan aku memberinya kabar gembira bahwa Nabi Shalallahu Alaihi wasalam, mengatakan dia akan masuk Surga,lalu dia masuk dan duduk dikiri Rasulullahu Alaihi Wasalam,juga mengulurkan kakinya kedalam sumur.Akupun kembali ke pintu sambil mengharap saudaraku,Jika Allah menghendakinya dapat kebaikan,tentu dia datang kemari.Tiba - tiba ada orang mendorong pintu,akupun bertanya"Siapa?"Jawabnya"Usman bin Affan".Aku berkata:"Tunggulah".Akupun pergi memberitahu Nabi Shalallahu Alaihi wasalam,dan beliau bersabda:"Ijinkan dia masuk dan sampaikanlah kabar gembira  kepadanya bahwa dia akan masuk Surga sesudah mengalami cobaan."Akupun kembali memberitahukannya bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi wasalam,mengabarkan dia akan masuk Surga  sesudah mengalami cobaan. Diapun masuk dan duduk di atas sumur berhadapan dengan Nabi Shalallahu Alahi wasalam."Said bin Musayyab-perawi hadis dari jalur Abu Musa Al-Asy'ari- berkata," kemudian aku melihat kuburan mereka bertiga." (Riwayat ini diambil dari kitab Shahih Bukhari Muslim halaman 1112 no.1555).


Semoga kita termasuk kedalam golongan ahli Surga


سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"




Demikian dakwah Minggu ini tentang :" Keutamaan Usman bin Affan sahabat Rasul "