Senin, 31 Mei 2021

Berqurban bagian dari ketaatan kepada Allah dan Rasulnya

Apa kata ulama tentang Kurban


 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Kausar Ayat 1-2

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.


Allah Azza wa Jalla telah mengkaruniakan kepada kita nikmat yang sangat banyak dan tidak dapat dituliskan atau dihitung jumlahnya.Maka sudah seharusnya kita banyak bersyukur kepada Allah atas semua pemberian yang kita rasakan ini.Rasa syukur kepada Allah itu dapat kita wujudkan dengan selalu taat kepada semua perintah Allah dan menjauhi semua laranngannya.Kalau bukan karena Allah Ta'ala mana mungkin kita dapat menikmati semua keadaan yang kita rasakan ini.Mana mungkin kita dapat menghindar dari semua musibah dan malapetaka di dunia ini.Itu karena Allah Azza wa Jalla telah melindungi kita Lahir maupun Batin. Allah Azza wa Jalla yang menciptakan kita dan sekaligus kita dilindunginya,maka bukankah itu merupakan suatu nikmat yang sangat besar bagi orang - orang yang berakal dan beriman kepada Allah dan Rasulnya ?.Tetapi kebanyakan manusia banyak yang tidak bersyukur kepada Allah Azza Jalla. Firman - Firman Allah yang diturunkan ke Bumi lewat Rasulnya itu,kita harus dapat mentadaburi isinya kemudian mengamalkannya dalam hidup keseharian kita dalam beribadah kepada Allah Azza wa Jalla.Kandungan dalam satu ayat Al-Qur'an itu tidak bisa ditafsirkan hanya dalam satu permasalahan saja, tetapi pengertiannya sangat luas dan sangat dalam maknanya.Maka tidak heran bila seorang ulama ahli tafsir, mengupas satu ayat Al-Qur'an bisa berjam - jam dalam dakwahnya,beliau asyik dalam tausyiahnya,terlena dengan ilmunya dan kitapun asyik mendengarkannya, dan andaikan saja jika dikupas dan dituangkan didalam sebuah kitab maka jumlah kitab itu akan berjilid - jilid banyaknya, karena kedalaman akan ilmunya,hanya satu ayat saja,bagaimana kalau dua ayat atau Tiga ayat dan bagaimana jika satu juz.Subhanallah indahnya orang - orang berilmu.

Mendirikan Shalat yang Lima waktu yang diperintahkan Allah dan Rasulnya itu adalah suatu bentuk ibadah yang wajib yang tidak boleh kita tinggalkan oleh sebab apapun.Jika kita sakitpun kita wajib melaksanaknnya walaupun hanya sambil duduk atau berbaring dalam shalatnya.Setelah kita melaksanakan shalat yang wajib maka kita disunnahkan untuk melaksanakan ibadah - ibadah tambahan yang lain yang hukumnya sunnah dan ibadah kurban adalah salah satu diantaranya.Yang waktu pelaksanaanya tepat setelah kita melaksanakan shalat Idul Adha,bila kita melakukan pemotongan hewan sebelum shalat Idul Adha maka ibadah tersebut bukan merupakan ibadah kurban tetapi bisa disebut dengan pemotongan hewan dengan sedekah biasa bukan kurban.Jika ingin kurban maka harus menyembelih lagi hewannya misalnya Kambing setelah shalat Idul Adha.Maka syahlah kurbannya.Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa dari hadis, Jundab Radhiyallahu anhu,dia berkata bahwa Nabi Shalallahu Alaihi Wasalam melaksanakan shalat Hari Raya kurban,lalu beliau berkhutbah,setelah itu beliau menyembelih kurban.Beliau bersabda:"Barang siapa menyembelih hewan sebelum salat,maka dia harus menyembelih hewan kurban lain sebagai gantinya.Dan barangsiapa yang belum menyembelihnya maka sembelihlah dengan nama Allah Subhanahu wa Ta'ala.(Kitab Sahih Bukhari Muslim,Bab Waktu berkurban.Halaman 902 No. 1280).

Hikmah berkurban adalah selain untuk mengenang Nabi Ibrahim Alaihissalam juga sebagai wujud ketaatan kita pada perintah Allah dan hari kebahagian umat muslim diseluruh dunia.Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam pernah pernah bersabda bahwa "Hari ini adalah hari makan dan minum dan zikir kepada Allah Azza wa Jalla".Maka setelah kita menyembelih hewan kurban maka dagingnya kita bagikan kepada fakir miskin,kepada handai taulan,kaum kerabat baik yang jauh maupun yang dekat.Kitapun diperbolehkan memakan daging kurbannya dan disunnahkan pula kita sendiri yang memotong hewan kurbannya.Idul Qurban adalah hari bahagia kedua umat Islam setelah hari Raya Idul Fitri, maka kita bahagia orang lainpun harus merasakan kebahagiannya dengan berbagi daging kurban.Tetapi berkurban bukan semata - mata hanya ingin berbagi tetapi juga karena kita disunnahkan untuk berkurban dan mengikuti jejak Rasulullah Shalallahu Alahi wasalam sebagai Suri Tauladan yang baik dan Perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala.Walaupun hukum berkurban tidak wajib tetapi jika kita ingin berkurban maka itu yang terbaik jika kita ingin mencari keridoan Allah Azza wa Jalla.

Didalam kitab Sunnah disebutkan bahwa syarat-syarat binatang yang dikurbankan adalah bebas dari Aib.Karena itu tidak boleh berkurban dengan binatang yang ada aibnya,misalnya: 
1.Yang penyakitnya terlihat dengan jelas
2.Yang Picak atau buta matanya,dan jelas kepicaknnya.
3.Yang Pincang sekali
4.Yang sumsum tulangnya tidak ada,karena saking kurusnya
5.Yang cacat yaitu Telinga dan Tanduknya sebagian besar hilang.

Sesudah yang lain itu kemudian dilihat giginya ompong,bisu atau tidak, atau penyakitan atau tidak kulitnya.Tetapi menurut pendapat lain dari Mazhab Imam Asy Syafi'i disebutkan bahwa tidak mengapa dengan yang bisu tidak bersuara,yang buntutnya terputus,yang bunting,dan yang tidak ada sebagian telinganya.Tetapi untuk Gigi hewan tersebut,Imam Asy Syafi'i mengatakan"Kami tidak memperoleh hadis tentang Gigi sama sekali."


Semoga Allah Ta'ala memudahkan kita  untuk bisa berkurban tahun ini.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"










Demikian dakwah Minggu ini tentang" Berqurban bagian dari ketaatan kepada Allah dan Rasulnya "







Senin, 24 Mei 2021

Beratnya siksaan bagi yang tidak konsekwen dalam amalan

Apa kata ulama tentang orang yang tidak konsekwen dalam beramal


 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat As-Shaff Ayat 2-3


"Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?
Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan."


Para ulama menafsirkan bahwa ayat diatas itu menegur kepada orang - orang yang menyuruh berbuat baik dan amalan saleh,menyuruh orang berbuat amal maaruf nahi munkar,tetapi ia sendiri tidak melakukannya.Kelak Allah Azza wa Jalla akan melempakan orang seperti ke dalam Neraka pada hari Kiamat. Allah Azza wa Jalla sangat murka pada manusia seperti ini. Kelakuan dan laku lampah yang ia lakukan akan menyebabkan ia sendiri masuk ke jurang Neraka.Segala ucapannya tidak kensekwen dengan perbuatannya.Menyuruh orang lain untuk berbuat baik pada sesama tetapi ia sendiri tidak melakukannya,malah menghina orang,meremehkan orang lain,mencaci orang lain,membenci orang lain,menyakiti hati orang lain,menggunjing orang lain,menuduh orang lain tidak beriman,berprasangka buruk pada orang lain,memfitnah orang lain,menjelek-jelekkan orang lain.Padahal ia tahu bahwa itu perbuatan dosa yang tidak boleh dilakukannya.Berusaha menyuruh orang lain untuk bisa menahan hawa nafsu dan menjauhi langkah-langkah setan.Tetapi ia sendiri berteman dengan hawa nafsu dan setan.Kita semua pasti tidak ingin menjelang akhir hidup kita meninggalkan bekas buruk atau cerita buruk yang telah kita lakukan dulu.Pasti kita ingin begitu kita sudah sudah wafat hanya perbuatan baik saja yang diperbincangkan bukan keburukan.Tetapi itu semua kembali kepada kita.Sesuatu yang wangi pasti akan tercium juga oleh orang lain dan begitupun dengan yang buruk pasti akan tercium juga keburukannya.Sehebat apapun kita menyembunyikanya pasti akan terkuak juga pada suatu waktu. Maka yang paling utama dalam hidup ini adalah ucapan baik kita harus sinkron dengan kelakukan kita.


Datangnya Pahala itu sumbernya bukan dari amalan yang buruk tetapi dari amalan yang baik yang di iringi dengan Hati yang Ikhlas.Hati yang tidak di bumbui dengan pengen ini dan pengen itu.Hatinya bersih dan tulus.Sedangkan dosa itu datangnya dari akibat amalan kita yang buruk,baik buruk di hati maupun buruk di perbuatan.Buruk di hati bisa jadi akan menyebabkan buruknya amalan dan baik dihati bisa jadi akan menyebabkan baiknya amalan.Memang manusia itu diciptakan berbeda - beda dalam segala- galanya,beda jenisnya,beda bandannya,beda rambutnya,beda jalannya,beda kelakuannya dan semuanya pasti berbeda diantara satu sama lainnya.Kalaupun ada bukan sama tetapi hanya mirip saja. Tetapi Allah Azza wa Jalla menciptakan manusia bukan hanya Jasmani dan Ruhani.Kalau hanya Jasmani dan Ruhani hewan juga punya jasmani dan ruhani dan dia pasti mati,sama seperti kita ketika ruhnya tiada.Yang membedakannya hanya bentuk badan dan sudah pasti bentuk ruhnya berbeda.Tetapi ada satu kelebihan lainnya dari manusia adalah Akal.Allah Azza wa Jalla memasukannya kedalam jiwa manusia.Inilah kontrol dari semua amalan.Inilah yang bisa menyelamatkan kita baik di dunia maupun di Akhirat.Inilah yang dapat memfilter mana perbuatan baik dan mana perbuatan yang buruk.Akal inilah yang harus kita asah bersama Hati.Kelakuan badan ini hanya akibat bukan sebab.Bila hati dan Akal ini di sinkronkan dengan baik maka akibatnya adalah badanpun akan menjadi aman dan pasti baik pula.Begitupun sebaliknya jika Hati dan Akal kita disinkronkan dengan keburukan maka akibatnya adalah kelakuan buruk dan pasti badan pun menjadi tidak aman,maka inilah yang disebut dengan Badan Payah Hati Susah.


Jika kita menyuruh orang berbuat baik tetapi kita berbuat buruk.Itu artinya bisa jadi antara hati dan akal tidak sinkron atau bisa jadi pengaruh setan.Tetapi yang paling anehnya adalah kita tahu itu perbuatan buruk tetapi kita melakukannya.Padahal akal sudah bilang bahwa itu perbuatan tidak baik,tetapi karena hatinya pengen melakukannya maka terjadilah pertempuran antara hati dan akal.Jika hatinya tidak ada Iman kepada Allah dan Rasulnya maka akan rusaklah akalnya.Hatinya bicara tetapi akalnya error maka akan susah caranya jasmani untuk beramal baik,seseorang akan dianggap batal dalam salatnya jika akalnya rusak,mana mungkin orang yang tidak berakal akan benar dalam salatnya.Jadi antara Akal dan Hati itu harus dirawat dan sering disucikan,yang caranya adalah patuh menjalankan semua perintah Allah dan Rasulnya. Menjauhi semua larangannya yang dalam artian sangat luas.Jadi inti resepnya adalah beribadahlah kepada Allah dengan penuh kesungguhan.Tidak ragu untuk menjalankannya dan tidak ragu akan firman-firmannya.Pasrahkan hidup ini semuanya kepada Allah Azza wa Jalla,kita hanya disuruh berikhtiar dan berusaha saja.Tetapi Allah Azza wa Jalla yang mengaturnya.Ibarat seekor burung yang pergi terbang ke barat dan ke Timur diwaktu pagi dan pulang di waktu sore,ia sendiri tidak yakin akan mendapatkan makanannya.Tetapi karena Allah Azza wa Jalla-lah yang memberinya makan.Maka makanlah burung itu.Dunia ini sudah diatur sedemikian rupa oleh Allah Azza wa Jalla sampai yang sedetil -detilnya.Allah sudah memberi tahu kita mana cara mendapatkan penghasilan yang halal dan mana penghasilan yang haram.Ujung-ujungnya kembali kepada Hati dan Akal juga.


Ancaman Allah kepada orang - orang yang menyuruh orang untuk berbuat baik tetapi ia sendiri tidak mengerjakan kebaikan itu, maka kelak di hari kiamat orang seperti akan dilemparkan kedalam Neraka dengan yang ususnya terburai.Diriwayatkan dalam sebuah hadis dari Abu Zaid Usamah bin Zaid bin Haritsah Radhiyallahu anhu,ia berkata:"Saya mendengar Rasululllah Shalallahu Alaihi Wasalam bersabda:"Setelah hari Kiamat,ada seseorang didatangkan dan dilemparkan ke dalam Neraka,kemudian dikeluarkan ususnya,lalu berputar - putar didalamnya bagaikan berputarnya keledai yang sedang menggiling.Melihat yang demikian,berkerumunlah ahli neraka seraya berkata:" Hai Fulan,mengapa kamu seperti itu?Bukankah engkau yang menyuruh untuk berbuat baik dan melarang dari yang munkar?"Ia menjawab:" Benar,akulah yang menganjurkan kebaikan,tetapi aku tidak mengerjakannya dan aku melarang dari perbuatan munkar,tetapi aku melakukannya.." ( Hadis Riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim)(Kitab Riyadhus Shalihin jilid 1 halaman 225).


Menasehati orang lain dalam hal kebaikan tidak semudah seperti yang kita bayangkan,semuanya butuh perjuangan baik harta,waktu dan jiwa.Kita dalam hidup ini memang harus saling nasihat dan menasihati dalam kebaikan.Tetapi itupun harus diikuti dengan perbuatan kita dengan memberikan contoh yang baik.Lebih - lebih kita ini orang yang sangat dihormati, baik dalam keilmuan kita maupun dari kewibawaan dan jabatan kita.Dan kita harus bisa menjaga keselarasan antara ucapan dan perbuatan. Hati  dan pikiran kita harus bisa memfilter dan menjaga agar kata - kata yang menyinggung perasaan orang lain,membenci orang lain dan menyakiti orang lain tidak sampai terjadi.Jadikan nasehat yang kita sampaikan kepada orang lain itu,sebetulnya ditujukan untuk kita juga,bukan hanya untuk orang lain.Menasihati orang lain dalam kebaikan itu sungguh pekerjaan yang Agung dan pahalanyapun bukan main besarnya.Tetapi akan besar pula dosanya jika kita tidak mengamalkannya juga.


Semoga Allah Azza wa Jalla selalu membimbing kita ke jalan yang lurus.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"






Demikian dakwah minggu ini tentang:" Beratnya siksaan bagi yang tidak konsekwen dalam amalan ".


Senin, 17 Mei 2021

Ancaman Allah kepada yang bersumpah tapi nipu ( Bohong)

Apa kata ulama tentang sumpah bohong


 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat An-Nahl Ayat 94

"Dan janganlah kamu jadikan sumpah-sumpahmu sebagai alat penipu di antaramu, yang menyebabkan tergelincir kaki(mu) sesudah kokoh tegaknya, dan kamu rasakan kemelaratan (di dunia) karena kamu menghalangi (manusia) dari jalan Allah; dan bagimu azab yang besar."


Bila ditukil dari kitab Fikih Sunnah bahwa Sumpah itu ada 3 macam yaitu: 1.Sumpah Gurau 2.Sumpah Mun'aqadah 3.Sumpah Ghamus. Diantara tiga macam sumpah ini yang paling berbahaya adalah sumpah yang ketiga yaitu sumpah Ghamus.Pada dasarnya hukum sumpah itu wajib dilaksanakan karena bisa jadi akan mendatangkan Pahala buat pelakunya tetapi jika tidak dilaksanakan maka hukumnya wajib membayar kafarat. Didalam kitab itu dijelaskan bahwa hanya sumpah Ghamus yang tidak ada kafaratnya (Tebusannya).Sumpah ini termasuk kategori yang akan mendatangkan dosa besar bagi pelakunya.Pelakunya tidak bisa menebusnya dengan memberi makan kepada orang lain atau memberi pakaian pada orang lain.Pelaku sumpah Ghamus ini ancamannya adalah Neraka,jika pelakunya tidak buru- buru bertobat sebelum mati dan membayar hak - haknya kepada yang berhak .Karena sumpah Ghamus adalah sumpah dusta,sumpah bohong yang menipu orang lain atau membohongi orang lain dan menyengsarakan orang lain demi keuntungan dirinya memperoleh harta atau jabatan.

Didalam sebuah hadis disebutkan bahwa dari Abdullah bin Amr bin Ash Radhiyallahu anhu,dari Nabi Shalallahu Alaihi Wasalam,beliau bersabda:" Dosa - dosa besar adalah menyekutukan Allah,durhaka kepada orang tua,membunuh jiwa dan sumpah palsu." (Hadis riwayat Imam Bukhari). Dalam riwayat yang lain dikatakan: Seorang anak desa datang kepada Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam lalu bertanya:"Wahai Rasulullah,apakah dosa - dosa besar itu."Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam bersabda:" Menyekutukan Allah."orang itu bertanya :" Kemudian apa lagi?,Rasulullah Shalallahu Alaihi wasalam bersabda :" Sumpah Palsu".Saya ( Abdullah bin Amr ) bertanya "Apakah sumpah palsu itu?" Rasulullah Shalallahu Alahi Wasalam bersabda:"Yang merampas harta orang Islam,yakni dengan sumpah yang didalamnya terkandung kebohongan.".( Kitab Riyadhus Shalihin Jilid 2 halaman 544 no.3)

Bila kita mati dan baru sadar bahwa kita sudah berada di dalam kubur (Alam Barzah).Kenapa tempat yang kita diami ini hawanya tidak enak,terasa panas yang belum pernah menemukan hawa panas seperti ini,bau yang baunya tercium yang belum pernah tercium sewaktu di dunia,Hati gelisah yang belum pernah menemukan rasa gelisah sewaktu didunia, rasa menyesal yang belum pernah menemukan rasa penyesalan seperti waktu di dunia,rasa sedih yang belum pernah menemukan rasa sedih sewaktu didunia.Dan tidak pernah akan menyangka bahwa tempat tinggal akhir kita seperti ini yang susah sesusah susahnya. Ternyata kita baru ingat bahwa dulu sewaktu kita masih hidup suka merampas,merampok,mencuri,menduduki tanah dan harta orang lain yang bukan hak kita,membunuh dan membantai orang - orang yang tidak bersalah,mengaku benar padahal salah,semua hukum dilanggarnya,tidak peduli orang lain menderita atau tidak.Maka jangan menyalahkan kepada siapa - siapa yang pada akhirnya tempat kembali kita sedemikian buruknya.Percayalah kita ini semua akan Mati.Dunia ini pasti akan hancur,entah hancur karena perang,entah hancur karena gempa,entah hancur karena air laut menenggelamkan bumi,entah hancur karena benda - benda langit semua berjatuhan menghantam bumi,entah hancur karena apa saja.Pasti atas kehendak Allah Azza wa Jalla.

Allah Azza wa Jalla jika berkendak hanya cukup"Kun Fayakun"maka Jadilah Ia"(Surat Yasin ayat 82).Umat manusia sudah banyak yang durhaka kepada Allah dan Rasulnya.Manusia disuruh mengerjakan kebaikan tetapi membangkannya,umat manusia disuruh beribadah kepada Allah tetapi tidak ditunaikan,malah sesama manusia di bunuh,ditindas,di ambil haknya,dizalimi,dan bohongi demi harta dan kekayaan.Sumpahnya hanya tipuan dan hatinya mengingkari kebenaran.Padahal Allah Azza wa Jalla sudah berfirman dalam Surat An-Nahl Ayat 94 :" "Dan janganlah kamu jadikan sumpah-sumpahmu sebagai alat penipu di antaramu, yang menyebabkan tergelincir kaki(mu) sesudah kokoh tegaknya, dan kamu rasakan kemelaratan (di dunia) karena kamu menghalangi (manusia) dari jalan Allah; dan bagimu azab yang besar."

Dunia ini memang tidak akan ramai jika tidak ada orang jahat dan orang baik.Allah Azza wa Jalla memang ciptakan Makhluknya demikian yang di sertakan pada Takdirnya masing - masing.Jika memang ditakdirkan menjadi orang jahat maka maka jahatlah ia selama hidupnya.Jika ditakdirkan jadi orang baik maka akan baiklah selama hidupnya,jika ditakdirkan jadi orang tengah- tengah maka kadang baik dan kadang jahatlah ia dalam hidupnya.Semuanya bekerja pada perannya masing - masing dan Allah Azza wa Jalla-Lah yang membuat skenarionya dan sekaligus produsernya.Kita ini hanya bersandiwara ternyata di dunia ini.Jika Allah tutup cerita alam dunia ini maka selesailah semuanya.Dan Allah akan buka lagi kejadiannya yaitu Alam Akhirat dengan lebih menakutkan dan menyeramkan.Disinilah akhir dari semua cerita dunia dan inilah cerita yang sebenar-benarnya yang akan kita alami nanti. Bertaqwalah kepada Allah,berbuat baiklah pada sesama dan patuhilah semua perintah Allah dan Rasulnya.



Semoga Allah Azza wa Jalla melindungi kita



سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"






Demikian dakwah Minggu ini tentang :" Ancaman Allah kepada yang bersumpah tapi nipu ( Bohong) ".

Senin, 10 Mei 2021

Pandai menjaga dan mengelola Amal

Apa kata ulama tentang Amal


 Allah Subhanahu Wa Ta'ala beriman dalam Al-Qur'an Surat Muhammad Ayat 33

"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan janganlah kamu merusakkan (pahala) amal-amalmu. "

Ketika kita akan beramal yang paling utama diniatkan dalam Hati adalah Ikhlas Lillahi Ta'ala ( Karna Allah ).Dengan demikian Allah Azza wa Jalla akan melihat kita sebagai hamba Allah yang layak untuk diberikan Pahala. Jika kita beramal tetapi kita tidak ikhlas melakukannya dan tujuannya hanya ingin dilihat manusia saja,maka Allah Azza wa Jalla tidak akan memberikan pahala untuk kita. Mungkin saja Allah akan memberikan keinginannya seperti akan dpuji orang,disanjung orang dan hormati orang,akan tetapi Pahala dari Allah Ta'ala, kita tidak akan mendapatkannya. Allah itu melihat isi Hati kita pada saat kita melakukan amalan. Walaupun seseorang hatinya ingin beramal baik tetapi tidak tercapai keinginanannya itu maka Allah Azza wa  Jalla tetap akan mencatat amalan Hatinya itu bagian dari ada Pahalanya. Hati itu sumbernya amalan.Secara kasat Mata seseorang itu terlihat diam tanpa adanya gerakan amalan dari seluruh Panca Indranya.

Tetapi hanya Allah dan dia saja yang mengetahuinya bahwa sebetulnya seseorang yang banyak diam itu sedang mengamalkan zikir kepada Allah Azza wa Jalla.Itulah pekerjaan orang - orang saleh yang diamnya saja mengandung Pahala yang mengalir setiap detik,setiap menit ataupun setiap kedipan Mata.Balum lagi ketika orang saleh ini mengerjakan Salat,bersodakoh,berzakat,berpuasa,baca Qur'an dan mengerjakan amalan saleh lainnya maka sudah pasti Hatinya Ikhlas kepada Allah Azza wa Jalla. Karena Hatinya terus berjalan tanpa henti berzikir kepada Allah yang Maha Agung.Hatinya tidak sempat untuk merusak amalannya dengan berbuat jahat sama orang lain,dengki sama orang lain,sombong pada orang lain,buruk sangka sama orang lain,memfitnah orang lain dan mencari - cari kesalahan orang lain.Orang - orang yang hatinya selalu berzikir itulah orang yang pandai menjaga dan mengelola amalannya.

Ketika seseorang ingin mencapai kedudukan tinggi di sisi Allah Azza wa Jalla maka yang harus dilaksanakan adalah bukan hanya Habluminallah saja tetapi Habluminannas juga harus ditaatinya. Bisa saja seseorang itu tidak diterima amalan ibadahnya oleh Allah Azza wa Jalla.walaupun seseorang ini banyak Salat,banyak Puasa,banyak sodakoh dan banyak ber-Umrah, tetapi disisi lain lidahnya jahat,lidahnya banyak mengupat,lidahnya banyak mencaci orang,lidahnya banyak menyakiti orang,lidahnya kotor bagikan bak sampah,lidahnya tidak pernah dijaga,lidahnya pandainya sekali berkata - kata tetapi diselipi dengan kedustaan dan penipuan. Perangainya buruk mudah marah,orang salah dikit main hajar,main tendang,main tampar dan main pukul.Tidak punya rasa kepedulian pada sama sesama,tidak punya rasa kasih sayang pada sesama,selalu mengikuti ajakan Setan,tidak peduli mau sakit hati mau tidak, yang penting hatinya senang sudah terlapiaskan amarahnya, padahal salatnya rajin.Jika kita punya sifat seperi ini maka sebaiknya banyak - banyaklah sering berinstrospeksi kedalam.Tanyakan dalam hati " Kanapa kita bisa seperti ini?"Kanapa bisa tidak sinkron antara Hambluminallah dan Hambluminnas.". Bertobatlah dan berdoa kepada Allah Azza wa Jalla agar kita dijadikan orang baik dan benar - benar beriman kepada Allah dan Rasulnya.

Buruknya amal itu karena buruknya Hati, maka tidak mungkin seseorang itu beramal jelek jika hatinya baik dan bersih.Untuk menjaga Hati tetap bersih maka dijaga pula asupan makanan yang masuk kedalam tubuh kita. Walaupun kita banyak beribadah dan banyak berdoa tapi kita sering makan dan minuman yang haram yang ditambah dengan sumbernya dari yang haram pula, maka tidak mungkin pula Hati kita akan menjadi bersih, apalagi suci. Jadi tidak mudah untuk mengelola hati menjadi bersih yang berbuah amalan yang baik.Semuanya kembali kepada kita.Apakah masih mau makan makanan dan minuman yang haram? Apakah kita masih mau makan dan minum dari hasil korupsi? Apakah kita masih mau makan dan minum dari hasil memalak orang lain? apakah kita masih masih mau makan dari hasil memeras dan menipu orang lain? atau Apakah kita masih suka makan dan minum dari hasil uang Riba? Semua itu akan ber efek kedalam hati kita tanpa kita sadari dan sudah pasti akan ber efek pada tingkah polah kita. Agar amalan kita tidak sia - sia di Mata Allah Azza wa Jalla maka makan dan minumlah dari hasil yang baik maka  pasti akan berbuah Pahala. Minimal secara Habluminannas kita baik sama orang lain dan baik sama sesama. Allah Azza wa Jalla berfirman dalam Al-Qur'an surat Surat Al-Baqarah Ayat 148

"Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."



Kita wajib dan harus bisa membedakan mana amalan saleh dan mana amalan buruk.Jangan dicampuradukan diatara keduanya.Amalan buruk itu tidak akan berbuah baik kedalam diri kita.Malah justru akan  membinasakan kita baik di dunia maupun di Akhirat kelak.Manusia manapun tidak akan suka kepada orang yang suka beramal buruk dan jahat.Maka bersegeralah banyak mengerjakan berbuat baik pada orang lain dan tidak perlu ada pilih kasih karena itu ,karena ini.sebab itu,sebab ini.Pakoknya berbuat baik saja sebelum dunia ini menjadi gelap gulita yang berkepanjangan dan hancurnya Laut dan Gunung - gunung bagaikan daun - daun yang di makan ulat.




Semoga Allah Azza wa Jalla selalu membimbing kita kejalan yang lurus.


سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"











Demikian dakwah minggu ini tentang:" Pandai menjaga dan mengelola Amal ".


Senin, 03 Mei 2021

Menunaikan zakat sebagai bukti ketaatan kepada Allah

Apa kata ulama tentang Zakat


 Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Bayyinah Ayat 5

"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. "

Hukum zakat adalah wajib atau Fardhu.Bila seseorang menunaikannya maka akan mendapatkan Pahala,tetapi jika tidak melaksanakannya akan mendapat dosa.Dalilnya adalah Surat Al-Baqarah ayat 43 Allah Azza wa Jalla berfirman:" Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat" Sedangkan dalil dari As-Sunnah adalah Dari Ibnu Umar Radhiyallahu anhu,bahwasannya Rasulullah Shalallahu Alahi Wasalam bersabda:" Islam itu didirikan atas Lima sendi,yaitu persaksian bahwa Tidak ada Tuhan  selain Allah dan Muhammad utusan Allah,mendirikan Shalat,menunaikan Zakat,Haji dan Puasa di Bulan Ramadhan." (Hadis Riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim)(Kitab Riyadhus Shalihin jilid 2 halaman 218 no.1).Dan sudah disepakati oleh para Ulama bahwa zakat itu wajib hukumnya.Karena ini wajib maka orang - orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya wajib menunaikannya.Disamping akan menambah keimanan kita kepada Allah Azza wa Jalla juga akan menumbuhkan sifat  dermawan,tidak kikir,penyayang,akan membuat lembutnya hati,rasa Empati, akan menambahkan rasa cinta pada sesama,menghilangkan rasa iri hati dan kebencian dari orang - orang miskin sehingga tidak ada kerenggangan antara si kaya dan si Miskin.Akur dan saling tolong menolong dalam kebaikan.

Jika kita menolak untuk berzakat padahal tahu hukumnya wajib maka kelak kita akan di siksa didalam neraka Jahanam.Seperti yang di firmankan Allah Azza wa Jalla dalam surat At-Taubah ayat 34 - 35 berbunyi:" 

"Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih, 
Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu". 

Harta itu tidak akan di bawa ke rumah kita yang ukuran 2,5 x 1,5 meter persegi atau kurang dari itu.Kuburan kita tidak membutuhkan harta yang kita miliki sewaktu kita hidup di alam dunia.Seminim - minimnya harta yang kita bawa adalah hanya kain kafan dan Kayu dan itupun ukuran sedikit dan setelahnya manjadi makanan Rayap dan binatang Tanah lainnya.Bukan hanya itu yang dimakannya,jasad kitapun dimakan pula oleh binatang Belatung.Yang di bawa ke Akhirat adalah hanya amalan saleh Seperti Shalat,Zakat,Shodakoh,Puasa dan dan amalan baik lainnya. Tidak dipungkiri juga amalan salahpun akan di bawa ke Akhirat dan semuanya akan di minta pertanggungjawaban dihadapan Allah Azza wa Jalla, tanpa kita dapat mengelaknya.

Jika kita punya harta banyak seperti Emas,Perak,duit,hasil Pertanian,hasil Peternakan,hasil Perkebunan dan harta perdagangan yang sudah mencapai nisabnya maka segeralah di zakatkan sebelum nyawa kita hilang selama - lamanya.Walaupun pada akhirnya zakat itu akan dibayarkan oleh ahli warisnya tetapi tetap ada dosa didalamnya karena kita telah lalai dalam zakat kita. Kelak kita akan ditanya tentang harta kita,dari mana kita dapatkan dan kemana kita keluarkan.Jangan sampai kita termasuk orang - orang yang merugi seperti yang di sabdakan oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi wasalam.Dalam Hadis dari Abu Dzar Radhiyallhu anhu,dia berkata,"Aku menemui nabi Rasulullahu shalallahu alaihi Wasalam di bawah Ka'bah,lalu beliau bersabda:" Mereka adalah orang - orang yang merugi,demi Rabb Ka'bah,mereka adalah orang - orang yang paling merugi,demi Rabb Ka'bah?" Aku berkata (dalam hati),"Apa salahku? Apa ada yang salah pada diriku? Apa salahku? lalu aku duduk didekat beliau,dan beliau masih mengatakan itu.Akupun tidak bisa diam dan diliputi pertanyaan sekehendak Allah Subhanahu wa Ta'ala.Lalu aku tanyakan ,"Siapa mereka yang merugi? Demi Ayah dan Ibuku sebagi tebusaanya,wahai Rasulullah?"Beliau menjawab:"Mereka adalah orang - orang yang banyak hartanya,kecuali orang - orang yang mengatakan begini,begini dan begini maksudnya menyedekahkan hartanya."( Kitab Sahih Bukhari Muslim halaman 375  no.575).

Jika kita masih belum paham tentang zakat berapa yang harus dikeluarkan,supaya kita tidak salah dalam menghitungnya.Maka alangkah baiknya kita bertanya ke para Ulama.Kecuali Zakat Fitrah,karena ini sudah umum dan hampir kaum Muslimin dan Muslimat mengetahuinya.Karena seringnya kita melakukannya sebelum Salat Idul Fitri dilaksanakan atau saat di Bulan Ramadhan berlangsung baik diawal maupun diAkhir.Untuk zakat yang ini ada pengecualian yaitu memiliki kemampuan,maka yang tidak memiliki kemampuan untuk berzakat Fitrah maka hukumnya tidak wajib.Yang dimaksud tidak memiliki kemampuan disini adalah Orang - orang yang dalam kebutuhan makan saja sudah susah mendapatkanya. Dia Fakir dan Miskin.


Semoga kita termasuk orang - orang dimudahkan dalam berzakat atau bersedekah.


سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"

















Demikian dakwah Minggu ini tentang " Menunaikan zakat sebagai bukti ketaatan kepada Allah "