Senin, 24 Mei 2021

Beratnya siksaan bagi yang tidak konsekwen dalam amalan

Apa kata ulama tentang orang yang tidak konsekwen dalam beramal


 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat As-Shaff Ayat 2-3


"Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?
Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan."


Para ulama menafsirkan bahwa ayat diatas itu menegur kepada orang - orang yang menyuruh berbuat baik dan amalan saleh,menyuruh orang berbuat amal maaruf nahi munkar,tetapi ia sendiri tidak melakukannya.Kelak Allah Azza wa Jalla akan melempakan orang seperti ke dalam Neraka pada hari Kiamat. Allah Azza wa Jalla sangat murka pada manusia seperti ini. Kelakuan dan laku lampah yang ia lakukan akan menyebabkan ia sendiri masuk ke jurang Neraka.Segala ucapannya tidak kensekwen dengan perbuatannya.Menyuruh orang lain untuk berbuat baik pada sesama tetapi ia sendiri tidak melakukannya,malah menghina orang,meremehkan orang lain,mencaci orang lain,membenci orang lain,menyakiti hati orang lain,menggunjing orang lain,menuduh orang lain tidak beriman,berprasangka buruk pada orang lain,memfitnah orang lain,menjelek-jelekkan orang lain.Padahal ia tahu bahwa itu perbuatan dosa yang tidak boleh dilakukannya.Berusaha menyuruh orang lain untuk bisa menahan hawa nafsu dan menjauhi langkah-langkah setan.Tetapi ia sendiri berteman dengan hawa nafsu dan setan.Kita semua pasti tidak ingin menjelang akhir hidup kita meninggalkan bekas buruk atau cerita buruk yang telah kita lakukan dulu.Pasti kita ingin begitu kita sudah sudah wafat hanya perbuatan baik saja yang diperbincangkan bukan keburukan.Tetapi itu semua kembali kepada kita.Sesuatu yang wangi pasti akan tercium juga oleh orang lain dan begitupun dengan yang buruk pasti akan tercium juga keburukannya.Sehebat apapun kita menyembunyikanya pasti akan terkuak juga pada suatu waktu. Maka yang paling utama dalam hidup ini adalah ucapan baik kita harus sinkron dengan kelakukan kita.


Datangnya Pahala itu sumbernya bukan dari amalan yang buruk tetapi dari amalan yang baik yang di iringi dengan Hati yang Ikhlas.Hati yang tidak di bumbui dengan pengen ini dan pengen itu.Hatinya bersih dan tulus.Sedangkan dosa itu datangnya dari akibat amalan kita yang buruk,baik buruk di hati maupun buruk di perbuatan.Buruk di hati bisa jadi akan menyebabkan buruknya amalan dan baik dihati bisa jadi akan menyebabkan baiknya amalan.Memang manusia itu diciptakan berbeda - beda dalam segala- galanya,beda jenisnya,beda bandannya,beda rambutnya,beda jalannya,beda kelakuannya dan semuanya pasti berbeda diantara satu sama lainnya.Kalaupun ada bukan sama tetapi hanya mirip saja. Tetapi Allah Azza wa Jalla menciptakan manusia bukan hanya Jasmani dan Ruhani.Kalau hanya Jasmani dan Ruhani hewan juga punya jasmani dan ruhani dan dia pasti mati,sama seperti kita ketika ruhnya tiada.Yang membedakannya hanya bentuk badan dan sudah pasti bentuk ruhnya berbeda.Tetapi ada satu kelebihan lainnya dari manusia adalah Akal.Allah Azza wa Jalla memasukannya kedalam jiwa manusia.Inilah kontrol dari semua amalan.Inilah yang bisa menyelamatkan kita baik di dunia maupun di Akhirat.Inilah yang dapat memfilter mana perbuatan baik dan mana perbuatan yang buruk.Akal inilah yang harus kita asah bersama Hati.Kelakuan badan ini hanya akibat bukan sebab.Bila hati dan Akal ini di sinkronkan dengan baik maka akibatnya adalah badanpun akan menjadi aman dan pasti baik pula.Begitupun sebaliknya jika Hati dan Akal kita disinkronkan dengan keburukan maka akibatnya adalah kelakuan buruk dan pasti badan pun menjadi tidak aman,maka inilah yang disebut dengan Badan Payah Hati Susah.


Jika kita menyuruh orang berbuat baik tetapi kita berbuat buruk.Itu artinya bisa jadi antara hati dan akal tidak sinkron atau bisa jadi pengaruh setan.Tetapi yang paling anehnya adalah kita tahu itu perbuatan buruk tetapi kita melakukannya.Padahal akal sudah bilang bahwa itu perbuatan tidak baik,tetapi karena hatinya pengen melakukannya maka terjadilah pertempuran antara hati dan akal.Jika hatinya tidak ada Iman kepada Allah dan Rasulnya maka akan rusaklah akalnya.Hatinya bicara tetapi akalnya error maka akan susah caranya jasmani untuk beramal baik,seseorang akan dianggap batal dalam salatnya jika akalnya rusak,mana mungkin orang yang tidak berakal akan benar dalam salatnya.Jadi antara Akal dan Hati itu harus dirawat dan sering disucikan,yang caranya adalah patuh menjalankan semua perintah Allah dan Rasulnya. Menjauhi semua larangannya yang dalam artian sangat luas.Jadi inti resepnya adalah beribadahlah kepada Allah dengan penuh kesungguhan.Tidak ragu untuk menjalankannya dan tidak ragu akan firman-firmannya.Pasrahkan hidup ini semuanya kepada Allah Azza wa Jalla,kita hanya disuruh berikhtiar dan berusaha saja.Tetapi Allah Azza wa Jalla yang mengaturnya.Ibarat seekor burung yang pergi terbang ke barat dan ke Timur diwaktu pagi dan pulang di waktu sore,ia sendiri tidak yakin akan mendapatkan makanannya.Tetapi karena Allah Azza wa Jalla-lah yang memberinya makan.Maka makanlah burung itu.Dunia ini sudah diatur sedemikian rupa oleh Allah Azza wa Jalla sampai yang sedetil -detilnya.Allah sudah memberi tahu kita mana cara mendapatkan penghasilan yang halal dan mana penghasilan yang haram.Ujung-ujungnya kembali kepada Hati dan Akal juga.


Ancaman Allah kepada orang - orang yang menyuruh orang untuk berbuat baik tetapi ia sendiri tidak mengerjakan kebaikan itu, maka kelak di hari kiamat orang seperti akan dilemparkan kedalam Neraka dengan yang ususnya terburai.Diriwayatkan dalam sebuah hadis dari Abu Zaid Usamah bin Zaid bin Haritsah Radhiyallahu anhu,ia berkata:"Saya mendengar Rasululllah Shalallahu Alaihi Wasalam bersabda:"Setelah hari Kiamat,ada seseorang didatangkan dan dilemparkan ke dalam Neraka,kemudian dikeluarkan ususnya,lalu berputar - putar didalamnya bagaikan berputarnya keledai yang sedang menggiling.Melihat yang demikian,berkerumunlah ahli neraka seraya berkata:" Hai Fulan,mengapa kamu seperti itu?Bukankah engkau yang menyuruh untuk berbuat baik dan melarang dari yang munkar?"Ia menjawab:" Benar,akulah yang menganjurkan kebaikan,tetapi aku tidak mengerjakannya dan aku melarang dari perbuatan munkar,tetapi aku melakukannya.." ( Hadis Riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim)(Kitab Riyadhus Shalihin jilid 1 halaman 225).


Menasehati orang lain dalam hal kebaikan tidak semudah seperti yang kita bayangkan,semuanya butuh perjuangan baik harta,waktu dan jiwa.Kita dalam hidup ini memang harus saling nasihat dan menasihati dalam kebaikan.Tetapi itupun harus diikuti dengan perbuatan kita dengan memberikan contoh yang baik.Lebih - lebih kita ini orang yang sangat dihormati, baik dalam keilmuan kita maupun dari kewibawaan dan jabatan kita.Dan kita harus bisa menjaga keselarasan antara ucapan dan perbuatan. Hati  dan pikiran kita harus bisa memfilter dan menjaga agar kata - kata yang menyinggung perasaan orang lain,membenci orang lain dan menyakiti orang lain tidak sampai terjadi.Jadikan nasehat yang kita sampaikan kepada orang lain itu,sebetulnya ditujukan untuk kita juga,bukan hanya untuk orang lain.Menasihati orang lain dalam kebaikan itu sungguh pekerjaan yang Agung dan pahalanyapun bukan main besarnya.Tetapi akan besar pula dosanya jika kita tidak mengamalkannya juga.


Semoga Allah Azza wa Jalla selalu membimbing kita ke jalan yang lurus.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"






Demikian dakwah minggu ini tentang:" Beratnya siksaan bagi yang tidak konsekwen dalam amalan ".


Tidak ada komentar: