Selasa, 29 September 2020

Dengki itu bisa menghabiskan semua amalan kebaikan kita

Apa kata ulama tentang dengki


 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat An-Nisa' Ayat 54

أَمْ يَحْسُدُونَ النَّاسَ عَلَىٰ مَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ ۖ فَقَدْ آتَيْنَا آلَ إِبْرَاهِيمَ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَآتَيْنَاهُمْ مُلْكًا عَظِيمًا

 "ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah berikan kepadanya? Sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya kerajaan yang besar. "

Kita sebagai hamba Allah yang selalu berusaha untuk ta'at kepada semua perintah Allah dan Rasulnya.Kita tidak boleh untuk dengki kepada siapapun baik kepada yang segolongan dengan kita maupun yang bukan dengan segolongan dengan kita.Kita harus rukun dan damai .Banyak menebarkan kebaikan antar semua Makhluk Allah Azza wa Jalla.Kita tidak boleh merasa paling baik,paling beriman dan paling bagus amalan baik kita.Baik menurut kita tetapi belum tentu baik menurut Allah Azza wa Jalla.Tidak ada hak buat kita menuduh ini dan itu kepada siapapun.Yang menentukan siapa yang paling baik dan siapa yang paling buruk amalan kita hanyalah Allah yang Maha Melihat.Penilaian manusia terhadap manusia lainnya tidaklah murni tetapi terkadang banyak dengkinya dibandingkan dengan baiknya.Masuk Neraka atau Masuk Surga itu bukan kita yang menentukannya tetapi semuanya itu adalah hak Allah yang maha berkehendak.Tugas kita sebagai hamba Allah didunia ini adalah hanya beribadah kepada Allah Azza wa Jalla bukan untuk mengadu domba antar umat,antar golongan atau sesama.Dengki itu dapat menyebabkan terhapusnya semua amalan baik kita yang selama ini kita jaga dan kita bina. Seperti yang disabdakan oleh Junjungan nabi kita Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam dalam sabdanya.Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu,Bahwasannya Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda:"Jauhilah oleh kalian sifat dengki,karena sesungguhnya sifat dengki itu dapat menghabiskan amal-amal kebaikan,sebagaimana Api itu dapat menghabiskan Kayu Bakar."Atau beliau bersabda:"Dapat menghabiskan Rumput."(Hadis Riwayat Abu Dawud)(Kitab Riyadhus Shalihin halaman 459 No.1)

Tidak ada gunanya kita untuk dengki sama orang lain hanya membuat hati kita cape mengurusi orang lain.Hati bersih orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah dan Rasulnya itu tidak demikian. tetapi Hatinya selalu berbaik sangka kepada siapa saja yang ia kenal maupun yang tidak kenal. Karena hati selalu hidup dengan berdzikir kepada Allah Azza wa Jalla maka ia tidak sempat untuk Dengki apalagi jahat sama orang lain. Jadi jika kita senang dengki sama orang lain,entah karena kesuksesannya,entah karena keimanannya,entah kepintarannya,entah karena ibadahnya,entah karena kebaikannya dan entah karena apa saja.Apapun yang mereka lakukan kita tidak boleh iri dan dengki. Iri untuk ingin mengikuti orang karena kebaikannya dan kesolehanya tidak apa - apa tetapi jika diiringi dengan dengki maka itu yang tidak boleh.Tetapi sangat jarang ada manusia yang iri karena kebaikan dan kesolehan orang lain.Kebanyakan kita banyak dengkinya.Kita tidak boleh meremehkan sifat dengki ini sebab dengki itu selain dapat merusak amalan saleh kita juga akan merusak hubungan baik kita kepada orang lain.Semuanya akan hancur karena dengkinya kita yang dipelihara.

Hukum Agama melarang keras kita untuk dengki antar sesama.Hidup rukun saling harga menghargai,saling menghormati dan saling mencintai apalagi saling memberi.Sungguh itu suatu perbuatan yang terpuji baik di mata manusia maupun dimata Allah Azza wa Jalla. Buat apa kita banyak ibadah tetapi banyak juga dengkinya.Dengki itu Haram dalilnya adalah Surat An-Nisa' Ayat 54.Para ulama saleh sering menasehati kita untuk jangan dengki ke golongan manapun.Kita tidak boleh menyalahkan orang lain semaunya kita dan kita tidak boleh memancing - mancing agar orang lain marah karena ucapan kita yang tidak sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan As-sunnah.Pemenang terbaik dihadapan Allah itu bukan kita yang menentukan tetapi kelak di hari kiamat kita diputuskan oleh Allah Azza wa Jalla masuk kedalam Surganya maka itulah pemenangnya.

Semoga kita bukan termasuk kedalam golongan yang suka dengki sama orang lain

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"
 
Thank's for read :  Dengki itu bisa menghabiskan semua amalan kebaikan kita

Selasa, 22 September 2020

Cara orang beriman memandang dunia

Apa kata Ulama tentang dunia

>

 

Allah  Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-'Ankabut Ayat 64

وَمَا هَٰذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ ۚ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ

"Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui."

Di dalam Al-Qur'an sudah jelas bahwa kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan kesenangan yang menipu atau kesenangan yang memperdayakan manusia. Karena hanya manusia yang punya banyak angan - angan. Berlomba - lomba mencari harta,uang dan jabatan untuk kesenangan dunia. Mencari dunia itu tidak dilarang selama patuh akan perintah Allah dan Rasulnya. Disatu sisi kita mencari dunia dan disisi lain kita juga memcari Akhirat. Tetapi hanya sedikit saja manusia yang patuh akan perintah Allah dan Rasulnya.Kebanyakan manusia lalai dari semua perintah Allah Azza wa Jalla .Yang sebenarnya manusia  itu tahu bahwa Akhirat itu lebih utama dari pada dunia.Dari sekian umur yang kita miliki tidak mungkin kita tidak pernah mendengar nasihat dari para ulama bahwa hidup yang kekal itu adanya di Akhirat dan dunia ini hanya untuk menggali ladang amal. Ribuan ulama saleh banyak berteriak kepada kita bahwa sembahlah Allah,tinggalkan segala bentuk kemaksiatan dan dunia ini hanya permainan yang melalaikan..Tetapi bila yang mendengarnya bukan orang - orang yang bertaqwa kepada Allah Azza wa Jalla maka semua itu dianggap tidak penting dan dianggap angin lalu.Masuk dari Telinga kanan dan langsung dikeluarkan ke Telinga Kiri,tidak membekas kedalam Qalbunya. Sehingga nasehat para ulama itu tidak menjadikan ia patuh akan semua perintah Allah dan Rasulnya. Dan bila ditanya tentang amalan saleh itu apa,ia sangat paham dan jika berdebatpun pasti ia lebih lihai menjawabnya tetapi jika ditanya barusan sudah shalat dzuhur belum, maka ia terdiam karena memang ia belum shalat dzuhur karena sibuk dengan dunianya.Itu pertanda kita bagian dari orang yang lalai dari mengingat Allah dan sudah terpedaya oleh godaan setan.Setan sudah berhasil menggodanya untuk menunda - nunda salatnya.Karena setan selalu membisikan ketelinganya "Bekerja itu lebih utama dari pada Salat". 

Allah Azza wa Jalla tidak butuh akan harta yang kita miliki tetapi Allah akan memberikan pahala kepada orang - orang yang beriman yang berbuat baik dan beramal saleh dengan hartanya yang ia miliki.Orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Azza wa Jalla tidak silau akan harta dan jabatan.Karena hidup didunia ini bukan tujuan tetapi Akhiratlah tujuannya. Tidak heran jika orang yang bertaqwa itu punya harta dan jabatan maka ia akan baik sama orang lain dan bukan hanya hatinya yang baik tetapi juga diikuti dengan perbuatan suka memberi kepada orang lain tanpa pilih kasih.Hatinya tidak pernah membedakan tentang Suku,Agama dan Golongan. Pokoknya ia beri semuanya dengan sama rata.Bila di si A dikasih Nasi kotak yang isinya Rendang Daging,Telur,Sayur Toge dan Buah, maka Si B juga isinya sama nasi kotaknya ada Rendang Daging,ada Telur,ada Sayur Toge dan ada buah, begitu juga dengan si C juga sama isinya tanpa mengurangi apa yang ada didalamnya. Tidak mentang - mentang Nasi Kotak yang tertutup rapat tetapi isinya tidak sama.Begitulah jika orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah itu hati selalu ingin adil dan jujur. Karena ia tahu jika memberi kepada orang lain itu pasti ada Pahala yang Allah Ta'ala berikan. Dan Hatinya selalu ingin memberi bukan meminta.Dengan Hatinya yang penuh dengan kebaikan ia tidak terlalu cinta pada Harta dan Jabatan yang ia miliki jadi jika suatu hari Allah cabut kembali harta dan Jabatanya maka ia tidak sedih dan gundah gulana.Apalagi sampai menyalahkan orang lain dengan penuh dendam dan Amarah,tidak,orang yang bertaqwa itu tidak begitu. Itulah cara orang beriman memandang dunia ini.Datang ia terima dengan penuh syukur jika pergipun ia terima dengan lapang dada.

Orang beriman dan bertaqwa kepada Allah itu tidak pernah merasa bangga pada apa yang ia miliki,lebih lebih bangga akan jabatan dan hartanya.Karena ia tahu semua itu hanyalah titipan dari Allah Azza wa Jalla. Ia tidak pernah berangan - angan agar jabatan dan hartanya itu menjadi kebanggaan juga buat anak- anaknya. Tetapi yang ia inginkan dan ia harapkan adalah Allah Ridho pada apa yang ia miliki dan ia selalu berharap jika ia Mati nanti harta dan jabatannya itu bukan merupakan kebanggaan buat anak - anaknya.Ia sangat ingin saat Sakaratul maut menjeputnya ia dapat mengucapkan kalimat Thayyibah yaitu kalimat Laa Ilaaha Illallah. Karena barangsiapa yang mengucapkan kalimat Laa Illaaha Illallah pada saat kematiannya maka ia masuk Surga. Rasulullah Shalallahu alaihi wasalam bersabda,"

 مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الجَنَّةَ

”Barangsiapa yang akhir perkataannya sebelum meninggal dunia adalah ‘Lailaha illallah’, maka dia akan masuk surga” (HR. Abu Daud)

Kalimat itulah yang akan menyelamatkannya dari siksa Api Neraka. Dengan ijin Allah Azza wa Jalla pada saat sakaratul mautnya juga disaksikan oleh anak-anaknya.Dan mereka menyaksikan apa yang ayahnya ucapkan dipenghujung nafas terakhirnya.Tentu anaknya merasa bangga punya ayah yang wafatnya sedemikian bagusnya. Ia tidak pernah merasa bangga punya ayah yang dulu jabatan karirnya yang hebat. Tetapi yang ia banggakan adalah sa'at sakaratul maut ayahnya dapat mengucapkan kalaimat yang Agung ini.Sungguh tidak semua orang dapat mengucapkan kalimaat Laa Ilaaha Illallah.Yang artinya tidak ada sesembahan yang wajib disembah kecuali hanya Allah Azza wa Jalla. Jika kita menyaksikan orang sedang sakaratul mautpun,kita goyang - goyang badannya untuk mengucapkan kalimah Thayyibah,kalau bukan atas ijin Allah maka orang itupun tidak akan mengucapkannya.Semua itu tergantung amalannya sewaktu masih hidup,orang yang tidak pernah berzikir kepada Allah sungguh akan sulit mengucapkan kalimat ini.Semua perlu latihan yang terus menerus setiap waktu.Ibarat seorang petarung agar menang dalam pertandingannya maka ia harus latihan yang berat dan sungguh - sungguh dalam latihannya apalagi yang dihadapi tandingan kelas berat.

Jangan terlena akan indahnya dunia dan hingar bingarnya kemewahan sebab kelak kita akan diminta pertanggungjawaban kelak dihari kiamat.Apa yang kita rasakan,apa yang kita miliki dan apa yang kita dapatkan semuanya akan di hisab oleh Allah Azza wa Jalla.Dunia ini bukan untuk mencari kemewahan,kekayaan dan kebahagian.Dunia ini tempat bercocok tanam akan amalan saleh kita.Kalau dunia ini tempat untuk kebahagian dan kekayaaan.Orang - orang saleh terdahulu sudah pasti paling kaya raya karena mereka juga tangguh - tangguh dalam berusahannya dan berdoannya. Karena hidupnya mereka berpedoman pada Al-Qur'an dan As-sunnah maka semua prilakunya tunduk para perintah Allah dan Rasulnya. Itulah yang menjadi filternya.Maka kitapun sebagai manusia akhir jaman  harus punya filter dalam kehidupannya, karena kita punya hati dan akal pikiran.Jangan asal hidup dan jangan asal makan, jika demikian hidupnya maka apa bedanya kita dan hewan.Tidak ada yang bakal menyelamatkan kita dari siksa kubur dan siksa Api Neraka selain amalan saleh kita.Harta dan jabatan kita tidak akan dapat menyelamatkan kita kecuali harta dan jabatan kita dipergunakan untuk keperluan di jalan Allah.Seperti berinfak,berzakat,menolong orang miskin dan anak terlantar,menolong orang lain,memberi makan kepada orang miskin,shodakoh untuk pembangunan Masjid atau Musolah.Dan masih banyak perbuatan amalan saleh yang harus kita lakukan.Jika kita banyak harta kemudian kita berbuat baik kepada orang lain maka kita tidak akan miskin karena amalan kita itu. Allah Azza wa Jalla pasti akan menjaga harta kita karena kita banyak menolong orang lain.

Jadilah kita sebagai manusia yang penuh cinta kepada Allah dan Rasulnya.Sehingga kita bisa mawas diri dalam hidup ini.Orang yang cinta kepada Allah dan Rasulnya sudah tentu hidupnya tidak  akan bertentangan dengan perintah Allah dan Rasulnya.Jangan pernah berpikir kita akan berumur panjang dan kaya selamanya.Perpikirlah jauh kedepan yaitu dengan banyak mengingat kematian.Dengan demikian kita akan sedikit mencintai dunia.Rajinlah belajar membaca Al-Qur'an berikut artinya karena didalamnya ada kalam - kalam Allah yang harus kita renungkan dan kita praktekan dalam kehidupan sehari - hari.Karena petunjuk kejalan yang lurus itu hanya ada didalam Al-Qur'an..

Semoga kita bukan termasuk orang - orang yang hubuddunya.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"


Thank's for read : Cara orang beriman memandang dunia


Selasa, 15 September 2020

Ancaman Allah kepada manusia yang mendustakan kebenaran

Apa kata ulama tentang mendustakan kebenaran


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Lail Ayat 14-16

"Karena itu,kami memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala.Tidak ada yang masuk ke dalamnya kecuali orang yang paling celaka,
yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari iman)."

Manusia yang paling celaka kelak dihari Kiamat adalah manusia yang mendustakan kebenaran agama yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dan berpaling dari keimanan kepada Allah dan Rasulnya.Kelak Manusia seperti ini akan dimasukan kedalam Neraka kecuali bertobat sebelum kematiannya tiba.Jangan berprasangka bahwa Neraka itu adalah sebuah cerita fiksi atau hayalan manusia - manusia penghayal. Menurut Jumhur ulama bahwa Neraka itu sudah ada dan sudah di ciptakan untuk para penghuni yang membangkang dari perintah Allah dan Rasulnya. Bukti bahwa Neraka sudah di ciptakan adalah banyak dalil - dalil yang menerangkannya dan salah satu diantaranya adalah diriwayatkan dari Ibnu Umar Radhiyallahu anhu,ia mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam,bersabda," Jika seseorang dari kalian meninggal dunia,ditunjukan kepadanya tempatnya pada pagi dan petang hari.Bisa diNeraka atau di surga,lantas dikatakan ini tempatmu sampai kamu dibangkitkan kepadanya"(Muttafaq'alaih)(Kitab Firdaus Sunnah halaman 643 no.3109. Pada dalil ini sangat jelas bahwa jika kita mati esok atau lusa,nanti akan diperlihatkan kepada kita apakah tempat tinggal kita dineraka atau di surga.Tentu kita sebagai manusia yang berakal dan beriman kepada Allah dan rasulnya tidak mau ditempatkan di Neraka walau sedikitpun.Tetapi walaupun ribuan kali para ulama menasehati kita agar menyembah kepada Allah dan tidak kepada yang lain.Kita selalu lalai dan kita anggap angin lalu.Padahal kelak kita akan mengalaminya setelah kita mati.Kita akan di siksa didalam kubur karena kita lalai akan semua perintah Allah dan Rasulnya.Tetapi selama kita masih menghirup udara dunia ini,pintu tobat masih terbuka lebar buat siapa saja.Dunia ini bukan tempat tinggal kita yang sesungguhnya tetapi yang sesungguhnya adalah di negeri Akhirat yang manusianya terbelah menjadi 2 golongan penduduk yaitu Penduduk Neraka dan Penduduk Surga.

Tidak ada gunanya menumpuk - numpuk harta kecuali harta itu digunakan untuk keperluan dijalan Allah.Rumah mewah,jabatan mentereng,Mobil berjubel,uang berlimpah dan Tanah berhektar-hektar.Besok ketika kita mati harta itu akan menjadi rebutan orang - orang yang masih hidup.Sementara kita yang didalam tanah akan menghadapi azab kubur atau siksa kubur kecuali ketika waktu masih hidup kita banyak beramal saleh.Dulu sewaktu masih hidup, kita tidak pernah terpikirkan bakal ada didalam kubur yang sempit dan gelap ini.Meronta - ronta ingin balik kedunia sudaha tidak bisa lagi karena kita sudah mati.Dan kita tidak pernah terpikirkan kalau kita akan bertemu dengan seseorang yang sangat buruk rupanya,menyeramkan dan menakutkan.Kemudian kita akan ditanya tentang Siapa Tuhanmu,Siapa Nabimu,apa Agamamu dan apa Kiblatmu. Jika kita tidak bisa menjawabnya maka Malaikat itu akan murka kepada kita,dengan ganasnya kita dipukul dan disiksa berkali - kali.Perkataan minta ampun tentu sudah tidak ada gunanya.Inilah rasa penyesalan yang sesungguhnya,penyesalan yang tidak akan pernah pulih.Sewaktu di dunia kita pernah menyesal telah berbuat ini dan itu tetapi semua itu akan bisa diatasi kembali oleh kita dengan berusaha lagi.Tetapi jika kita sudah didalam kubur penyesalan itu tidak akan berakhir sampai hari kiamat tiba.Lain cerita jika kita termasuk hamba Allah yang beriman kepada Allah dan Rasulnya dan bertaqwa kepadanya.Sudah tentu kita akan selamat dari azab kubur atau siksa kubur dan datangnya 2 malaikat itu sangat menyejukkan dan menentramkan Hati kita. Dan bukti akan adanya 2 malaikat kubur mendatangi kita adalah dari dalil dari riwayat Hadis Al-Bara bin Azib radhiyallahu anhu,dari Nabi Shallallahu alaihi wasallam,beliau bersabda: "Apabila (Jenajazah)seorang Muslim telah didudukan dalam kuburnya maka dia akan didatangi dua Malaikat,kemudian dia bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak diibadahi kecuali Allah Azza wa Jalla dan Muhammad utusan Allah Subhanahu wa ta'ala.Itulah perkataan seorang muslim sebagaimana firman Allah (Yang artinya)"Allah meneguhkan (Iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh."(QS Ibrahim,14:27) (Kitab Sahih Bukhari Muslim halaman 1380 no.1825).

Sepintas semua ancaman yang di tujukan kepada kita karena kita tidak beriman kepada Allah dan Rasulnya seperti tidak akan terjadi kepada kita. Padahal didalam Al-Qur'an dan As-Sunnah sudah jelas dan pasti ancaman itu akan terjadi kepada kita.Rasa takut kepada Allah itu bukan hanya dalam ucapan,tetapi dibuktikan dengan perbuatan dengan mentaati semua perintah Allah dan Rasulnya.Membuktikan bahwa yang wajib diibadahi itu hanya Allah, juga bukan hanya sekedar ucapan,tetapi dibuktikan dengan Hati dan Iman dengan di realisasikan dengan berbuatan.Semuanya harus menjadi satu kesatuan yang mengikat. Tidak cukup hanya dengan Iman doang tanpa mengerjakan semua perintah Allah dan Rasulnya.Kita memang beriman kepada Allah tetapi pelaksanaannya kita tidak mengerjakan Salat,Tidak berzakat,tidak berpuasa dibulan Ramadan,tidak pergi haji ke Baitullah(Jika mampu) atau tidak melakukan amalan saleh lainnya.Beriman kepada Allah dan Rasulnya itu tidak cukup hanya dengan amalan hati tetapi harus diikuti dengan pelaksanaanya.Jangan jadi manusia yang pendusta,lebih - lebih berdusta kepada Allah dan Rasulnya dengan mengaku - ngaku beriman kepadanya padahal dusta.Ketauhilah Allah Azza wa Jalla sangat mengetahui apa yang ada didalam Dada kita.Jangankan sejuta kebohongan yang tersimpan di dalam Dada kita,se kecil Virus Coronapun Allah tahu apa yang tersurat maupun yang tersirat didalam Hati kita.Tidak ada gunanya kita berdusta kepada yang telah menciptakan kita.Kelak Allah Azza wa Jalla akan meminta pertanggung jawaban atas keimanan kita kepadanya.Jangan menganggap remeh akan kebaikan walaupun hanya sedikit kadarnya,juga menganggap remeh akan kejahatan walaupun sedikit kadarnya.Kelak kita akan menerima semua akibatnya.Terkadang balasan itu bisa langsung dibayar kontan oleh Allah Azza wa Jalla saat itu juga.Atau nanti balasannya nanti setelah kita mati.

Jadi kita itu bakalan Mati,entah karena mati sebab apapun pokoknya kita akan meninggalkan dunia ini selamanya.Tidak ada gunanya dipuja,dipuji dan dkenang oleh manusia.Yang berhak di puji itu hanya Allah Azza wa Jalla.Jika ingin berbuat baik,berbuat sajalah jangan terbesit dihati kita ingin di ini dan ingin di itu.Ribuan amalan baik kita yang kita realisasikan tetapi tidak didukung dengan hati yang Ikhlas kepada Allah Azza wa Jalla maka tidak ada artinya di Mata Allah Azza wa Jalla. Banyak - banyaklah bersyukur atas semua nikmat yang diberikan kepada kita.Nikmat yang tidak terhitung jumlahnya itu sudah kita nikmati semuanya. Maka sudah seharus kita berbakti kepada yang telah memberikan segalanya kepada kita.Jangan menjadi Manusia yang durhaka kepadanya.Jika Allah  Ta'ala menghendaki kita musnah hanya cukup berkata "Kun" Allah katakan maka musnahlah semuanya.Jika kita ingin bisa pulang dengan selamat ke negeri Akhirat maka kita harus banya berbuat amal saleh dan baik kepada Saudara kita,baik kepada teman kita,baik kepada guru kita,baik kepada Ibu dan bapak kita,baik kepada orang - orang yang telah berbuat baik kepada kita,hidup rukun saling harga menghargai dan saling hormat menghormati.Jangan merasa diri paling pintar,paling hebat,paling suci,paling bijaksana,paling saleh, dan paling paling apa aja.Yang Allah nilai itu Taqwa kita bukan pakaian kita yang keren - keren atau harta kita yang keren - keren.

Semoga Allah subhanahu wa ta'ala merahmati kita.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ


“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"






Terima kasih sudah membaca : Ancaman Allah kepada manusia yang mendustakan kebenaran

Selasa, 08 September 2020

Contoh manusia yang durhaka kepada Allah Azza wa Jalla

Apa kata ulama tentang durhaka kepada Allah


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Yunus Ayat 12


"Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan."


Semua manusia didunia ini pasti pernah merasakan kebahagian,kesedihan,kebingungan,kesengsaraan, kekecewaan,depresi,keberuntungan dan kepuasan. Walaupun tingkat kadarnya berbeda - beda pada setiap diri manusia itu, karena tergantung pada apa yang sudah tercatat didalam kitab Lauhul Mahfudz. Cobaan yang datang itu bukan datang dengan sendirinya tetapi Allah sudah catat bahwa pada hari ini,tanggal ini,minggu ini atau bulan ini sifulan akan kena musibah berupa serangan penyakit yang menggerogoti tubuhnya atau akan mendapatkan kebahagian yang tidak disangka - sangka.Jika saja manusia mau berpikir bahwa apapun yang akan terjadi di dunia ini semuanya atas ijin Allah subhanahu wa ta'ala.Jika Allah tidak menghendaki atas segala sesuatu untuk terjadi maka semua tidak akan terjadi.Walaupun sifatnya berupa kesedihan ataupun kesengsaraan hidup yang menimpa kita bukan berarti Allah itu tidak sayang kepada hambanya. Allah akan angkat derajat kita jika kita sabar menghadapinya.Allah akan beri kita pahala yang besar kepada kita untuk bekal di Akhirat kelak.Tidak ada investasi yang maha dahsyat selain banyaknya pahala yang di berikan oleh Allah kepada kita.Karena keberuntungan manusia letaknya adalah ketika kita mati membawa bekal pahala yang berlipat untuk di setorkan kepada Allah Azza wa Jalla dan Allah menerima pahala kita dengan keridoannya.Itulah keberuntungan yang paling beruntung.Bahagia di Akhirat selama - lamanya.

Ketika manusia itu dihadapkan pada satu masalah yang berat yang menyerang Hati dan pikiran. Orang tersebut segera memohon kepada Allah agar segera ditutaskan masalahnya dan dihilangkan segala penderitaannya.Kemudian Allah Ta'ala mentuntaskan semua masalahnya dan disembuhkan segala penderitaannya tatapi ternyata setelah semua keadaannya menjadi baik - baik saja kemudian orang itu kembali kepada kedurhakannya.Semua perintah Allah dan Rasulnya ia langgar semuanya mau haram mau tidak,mau yang syubhat atau tidak pokoknya ia tabrak semuanya.Jangankan untuk ingin membantu orang lain untuk dirinya sendiri akan kewajibanya kepada Allah saja sudah ia tinggalkan.Padahal dulu bagaimana ia merengek - rengek minta tolong kepada Allah Azza wa Jalla sampai bernazar - nazar segala.Allah yang maha pengasih dan maha penyayang kepada hambanya itu memang tidak akan pernah dendam kepada hambanya.Tetapi Allah akan meminta pertanggungjawabannya atas kedurhakannya meninggalkan semua perintah Allah dan Rasulnya yang sudah ia lalaikan kembali.Karena semua manusia dan Jin akan diminta pertanggungjawabannya dihadapan Allah kelak di hari kiamat.Karena yang namanya ibadah kepada Allah itu tidak ada masanya ataupun tidak ada jedanya,tetapi selama kita masih hidup didunia maka ibadah kepada Allah itu harus terus dilakukan baik yang wajib maupun yang sunnah.

Untuk ingin selamat ketika menghadapi kematian yang Husnul Khatimah tentunya kita jangan durhaka kepada Allah dalam arti yang sangat luas.Hanya karena kita ingin punya banyak uang kemudian kita rela menjual keimanan kita dengan tidak beribadah lagi kepada Allah Azza wa Jalla.Hanya karena kita ingin banyak harta dan dimasa tua hidup senang ia rela untuk bergabung mencatut uang Negara.Hanya karena ingin usahanya lancar ia rela menyimpan Jimat di dalam laci dagangannya.Hanya karena ingin naik jabatan ia rela bohong sana dan bohong sini dalam ucapanya.Hanya karena ia ingin punya pacar kaya,duda kaya atau janda kaya ia rela pergi ke dukun untuk di jampi - jampi yang dicampur dengan bunga Melati, bunga Mawar,Asap batu Menyan dan bunga Eceng Gondok.Hanya karena ia ingin di puja dan di puji oleh kaum kerabatnya ia rela gembar gemborkan bahwa ia sering shodakoh,shalat tahajud dan shalat berjamaah yang tidak pernah ia tinggalkan.Tidak puas dengan itu iapun rela berlaku syirk demi kebahagian dan kesenangan dunia yang memperdayakan ini. Ia lupa atau pura - pura tidak tahu bahwa tanah tempat tinggalnya nanti sudah menunggu gilirannya.Kelak bila tubuh kita di himpit 2 dinding tanah kuburan, baru kita sadar akan kedurhakaan kita kepada Allah Azza wa Jalla.Kita memang tidak tahu akan akhir hidup kita, mati kafir atau mati Mukmin.Hanya Allah saja yang tahu dan semua sudah tercatat didalam ketentuan takdir kita.

Udara yang kita hirup dari hidung kemudian masuk kedalam tubuh kita sehingga kita bisa bernafas dengan sempurna dan terasa melegakan,coba kita pikirkan bagaimana jika hidung kita tiba - tiba mampet apa yang kita rasakan,Makanan dan minuman yang masuk dari mulut kemudian mengalir kedalam tubuh kita sedemikian lancarnya,coba kita pikirkan bagaimana jika tiba - tiba mulut kita kena kanker atau tenggorokan kita tiba - tiba tersumbat,saat kita buang air besar atau buang air kecil semuanya lancar dan menyenangkan,coba bayangkan jika tiba - tiba semuanya terasa sakit kalaupun keluar air pipisnya tetapi bukan Air, tetapi yang keluar adalah Darah bercampur nanah,Mata yang kita miliki dengan indahnya bisa melihat sana - sini,coba kita pikirkan jika tiba - tiba mata kita menjadi buta,Lidah yang kita miliki sedemikian nikmatnya dapat merasakan lezatnya sebuah makanan,coba kita pikirkan bagaimana jika tiba - tiba lidah kita sudah tidak dapat merasakannya lagi.Semuanya itu bisa terjadi pada diri kita, tetapi kenapa kita selalu ingkar pada kenikmatan yang Allah berikan.Semuanya selalu dianggap sudah berjalan dengan semestinya jadi tidak perlu dipersoalkan dan diperdepatkan.Padahal dibalik semua itu ada keterlibatan Allah didalamnya.Agar kita sadar bahwa didalam tubuh kita juga ada tanda - tanda kebesaran Allah yang maha Agung. Tetapi kebanyakan manusia tidak mau bersyukur.Padahal Allah Azza wa Jalla sudah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Ibrahim Ayat 7

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

Semoga kita bukan termasuk hamba Allah yang durhaka kepadanya.


سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ


“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"









Selasa, 01 September 2020

Orang curang dan licik masuk neraka Wail

Apa kata ulama tentang curang


Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al Mutaffifin ayat 1- 3


"Celakalah bagi orang-orang yang curang (dalam menakar dan menimbang)!
(Yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dicukupkan,
dan apabila mereka menakar atau menimbang (untuk orang lain), mereka mengurangi."

Bagi yang percaya akan adanya kehidupan sesudah mati maka sudah seharusnya kita selalu menjaga akan amal ibadah kita baik secara sembunyi - sembunyi maupun secara terang - terangan.Karena amalan ibadah yang paling utama adalah adanya di dalam dada kita yaitu Hati. Ibadah apapun tanpa dilandasi dengan hati yang ikhlas maka ibadah tersebut akan sia- sia dimata Allah Azza wa Jalla. Itulah ujung tombak apakah ibadah kita diterima atau tidak oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Karena Allah itu akan melihat apa yang ada di dalam Qalbu kita bukan melihat gerak dan gerik kita,bukan melihat pakaian kita dan bukan melihat apa yang dimiliki oleh kita. Perkara hati adalah perkara rahasia,manusia manapun tidak akan tahu apa yang ada didalam dada kita.Software apapun tidak akan bisa menerka apa yang dikatakan oleh hati kita tentang sesuatu.Kalaupun ada softwarenya ,itupun tetap saja masih bisa di kecoh atau dibohongi oleh hati kita.Orang gila pun masih punya hati hanya otaknya saja yang error bukan hatinya.Hati nya tetap masih punya keinginan tetapi terhambat oleh jaringan otaknya rusak maka perbuatannyapun menjadi tidak terkontrol. Tetapi orang sehat seperti kita antara Hati dan Otak masing masing masih bisa dikontrol dengan baik. Hanya terkadang kebanyakan orang hatinya kadang dipakai kadang tidak.Jarang orang mensincronkan diri.

Jika ada orang yang Hatinya pengen selalu untung dalam segala hal tetapi caranya dengan merugikan orang lain maka ia telah merusak dirinya sendiri dengan berbuat curang atau licik. Walaubagaimanapun cepat atau lambat yang namanya curang atau licik pasti akan ketauan juga.Jika ketauan maka bukan tidak mungkin hukum dunia akan berjalan sesuai dengan kecurangannya.Kalaupun ia pintar menyembunyikan kecurangannya tetapi di Mata Allah Azza wa Jalla  tidak ada yang dapat kita sembunyikan, hari esok ketika kita mati maka baru kita akan merasa penyesalan yang tiada tara.Begitupun jika kita seorang yang membuat keputusan jika keputusan itu tidak adil dan cenderung menguntungkan dirinya maka iapun telah curang.Karena keputusan yang baik adalah tidak merugikan semua pihak.Kalaupun tidak bisa adil dengan sempurna paling tidak mendekati adil dan tidak ada yang tersakiti hatinya.Jadi jika kita pengen untung maka pihak lainpun harus untung. Yang satu untung dapat uang dan yang satunya lagi untung mendapatkan kepuasan.Tetapi menerapan ini hanya berlaku dalam hal perbuatan yang tidak melanggar hukum Agama dan hukum Negara. Bukan untuk penjualan yang diharamkan oleh Agama dan dilarang oleh Negara atau membuka dan melicinkan jalannya korupsi keduanya tetap hukumnya haram.Baik yang membuka jalan ataupun melancarkan jalannya korupsi keduanya tetap masuk Neraka.Kecuali Allah Azza wa Jalla merahmatinya.

Karena curang itu urusan Qalbu maka penyembuh curang itu sendiri tidak ada obat Generiknya baik di Apotik atau diwarung manapun.Obat penyembuhnya hanya mendekatkan diri kepada Allah itu saja tidak ada yang lain.Itupun terapinya bukan sebentar tetapi butuh bertahun - tahun karena godaan Hati itu banyak sekali,belum lagi serangan dari setan yang bertubi tubi merongrong lubuk hatinya yang paling dalam..Tidak sedikit yang tergelincir oleh tipu muslihatnya.Tidak ada manusia yang paling sedih yang tidak tertandingi dari segala kesedihannya yaitu ketika kita oleh Allah dinyatakan sebagai penduduk Neraka Wail karena perbuatan kita sewaktu didunia yang kala itu kita sering berbuat curang dalam segala hal.Catut sana catut sini tanpa merasa bersalah dan tidak merasa takut akan hukum Allah Azza wa Jalla.Banyak manusia pada zaman sekarang selalu beranggapan bahwa Surga dan Neraka itu urusan nanti.Dan Allah itu maha pengampun jadi santai aja dalam hidup ini,kalau Urusan dunia itu lebih penting katanya, karena urusan perut itu harus makan setiap hari dan kalau perut kosong tidak makan, maka shalatpun menjadi tidak khusyu katanya.Jadi selagi kita hidup didunia ini maka manfaatkan saja, apapun yang kita bisa lakukan maka lakukanlah katanya.Mau haram , mau tidak sikat aja katanya. Jika seandainya semua manusia yang beriman pola pikirnya menjadi seperti ini, maka kita jamin penduduk neraka lebih banyak kaum Pria dibanding wanita. Tetapi untungnya orang - orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, Jalan pikirannya tidak sebodoh apa yang mereka katakan.

Rasa panasnya Neraka Wail memang belum terasa sekarang ini oleh kita,rasanya Palu dipukulkan ke kepala kita memang belum terasakan oleh kita saat ini.Rasa badan kita dilemparkan oleh Malaikat ke jurang Neraka memang belum terasakan oleh kita.Rasa sakit tombak neraka di tusukan dari dubur kemudian tembus ke kepala memang belum terasakan oleh kita saat ini,Rasa badan kita di panggang di neraka bagaikan sate guling yang di putar - putar memang belum terasakan oleh kita saat ini.Rasa rambut kita ditarik kebelakang kemudian disambungkan ke ujung kaki memang belum terasakan oleh kita saat ini,rasa mulut kita dipaksa untuk membuka kemudian dimasukan timah panas cair memang belum terasakan oleh kita saat ini, rasa mata dicungkil kemudian ditarik bola mata kita sampai keluar memang belum terasa saat ini,rasa kemaluan kita di gunting atau ditusuk oleh gunting Neraka atau Tombak Neraka memang belum terasa saat ini,rasa perut kita tiba - tiba seperti buah pepaya yang lebar dan panjang yang sangat menyakitkan memang belum terasa saat ini,rasa tangan kita dipaksa untuk meluruskan kemudian di kampak hingga putus yang berulang - ulang memang belum kita rasakan saat ini,rasa sedih dan penyesalan yang terus menempel dihati kita memang belum terasa saat ini. Tetapi semua itu akan kita alami dengan mata kita sendiri dan kelak kita akan berkata " Banerlah apa yang dikatakan oleh para Nabi dan Rasul itu,benarlah apa yang difirmankan dalam Al-Qur'an itu dan benarlah apa dikatakan oleh para ulama itu. Tetapi ucapan semua itu sudah tidak ada gunanya lagi.Penyesalan tinggal penyesalan dan kesedihan tinggal kesedihan.Ternyata jauh - jauh kita berkelana di dunia ini tetapi ujung - ujungnya kita jadi penduduk Neraka.Sungguh kita tidak ingin masuk Neraka walau dikasih uang satu triliun juga. 

Untuk itu mumpung kita masih hidup di dunia ini.Segeralah menempuh kejalan yang benar.Jika tidak tahu bagaimana cara mencari jalan yang benar maka bergurulah ke para ulama saleh.Nanti guru - guru kita akan mengarahkannya sesuai petunjuk Al-Qur'an dan As-Sunnah.Anggaplah besok kita akan mati maka berlombalah memburu keridoan Allah Azza wa Jalla.Jangan anggap enteng akan kehidupan sesudah mati dan jangan anggap enteng tentang dosa walaupun kadarnya kecil.Berobatlah selalu setiap saat,jangan menunggu hari esok.Kita tidak tahu bahwa hari esok masih milik kita atau bukan.Bersihkan Ruhani kita dan bersihkan juga badaniyah kita maka kita akan mudah menggapai amal kebaikan. Budi Utama Jasmani Sampurna ( Cageur - Bageur).

Semoga kita termasuk orang - orang yang di rahmati Allah Azza wa Jalla.


سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ


“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"