Selasa, 22 September 2020

Cara orang beriman memandang dunia

Apa kata Ulama tentang dunia

>

 

Allah  Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-'Ankabut Ayat 64

وَمَا هَٰذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ ۚ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ

"Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui."

Di dalam Al-Qur'an sudah jelas bahwa kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan kesenangan yang menipu atau kesenangan yang memperdayakan manusia. Karena hanya manusia yang punya banyak angan - angan. Berlomba - lomba mencari harta,uang dan jabatan untuk kesenangan dunia. Mencari dunia itu tidak dilarang selama patuh akan perintah Allah dan Rasulnya. Disatu sisi kita mencari dunia dan disisi lain kita juga memcari Akhirat. Tetapi hanya sedikit saja manusia yang patuh akan perintah Allah dan Rasulnya.Kebanyakan manusia lalai dari semua perintah Allah Azza wa Jalla .Yang sebenarnya manusia  itu tahu bahwa Akhirat itu lebih utama dari pada dunia.Dari sekian umur yang kita miliki tidak mungkin kita tidak pernah mendengar nasihat dari para ulama bahwa hidup yang kekal itu adanya di Akhirat dan dunia ini hanya untuk menggali ladang amal. Ribuan ulama saleh banyak berteriak kepada kita bahwa sembahlah Allah,tinggalkan segala bentuk kemaksiatan dan dunia ini hanya permainan yang melalaikan..Tetapi bila yang mendengarnya bukan orang - orang yang bertaqwa kepada Allah Azza wa Jalla maka semua itu dianggap tidak penting dan dianggap angin lalu.Masuk dari Telinga kanan dan langsung dikeluarkan ke Telinga Kiri,tidak membekas kedalam Qalbunya. Sehingga nasehat para ulama itu tidak menjadikan ia patuh akan semua perintah Allah dan Rasulnya. Dan bila ditanya tentang amalan saleh itu apa,ia sangat paham dan jika berdebatpun pasti ia lebih lihai menjawabnya tetapi jika ditanya barusan sudah shalat dzuhur belum, maka ia terdiam karena memang ia belum shalat dzuhur karena sibuk dengan dunianya.Itu pertanda kita bagian dari orang yang lalai dari mengingat Allah dan sudah terpedaya oleh godaan setan.Setan sudah berhasil menggodanya untuk menunda - nunda salatnya.Karena setan selalu membisikan ketelinganya "Bekerja itu lebih utama dari pada Salat". 

Allah Azza wa Jalla tidak butuh akan harta yang kita miliki tetapi Allah akan memberikan pahala kepada orang - orang yang beriman yang berbuat baik dan beramal saleh dengan hartanya yang ia miliki.Orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Azza wa Jalla tidak silau akan harta dan jabatan.Karena hidup didunia ini bukan tujuan tetapi Akhiratlah tujuannya. Tidak heran jika orang yang bertaqwa itu punya harta dan jabatan maka ia akan baik sama orang lain dan bukan hanya hatinya yang baik tetapi juga diikuti dengan perbuatan suka memberi kepada orang lain tanpa pilih kasih.Hatinya tidak pernah membedakan tentang Suku,Agama dan Golongan. Pokoknya ia beri semuanya dengan sama rata.Bila di si A dikasih Nasi kotak yang isinya Rendang Daging,Telur,Sayur Toge dan Buah, maka Si B juga isinya sama nasi kotaknya ada Rendang Daging,ada Telur,ada Sayur Toge dan ada buah, begitu juga dengan si C juga sama isinya tanpa mengurangi apa yang ada didalamnya. Tidak mentang - mentang Nasi Kotak yang tertutup rapat tetapi isinya tidak sama.Begitulah jika orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah itu hati selalu ingin adil dan jujur. Karena ia tahu jika memberi kepada orang lain itu pasti ada Pahala yang Allah Ta'ala berikan. Dan Hatinya selalu ingin memberi bukan meminta.Dengan Hatinya yang penuh dengan kebaikan ia tidak terlalu cinta pada Harta dan Jabatan yang ia miliki jadi jika suatu hari Allah cabut kembali harta dan Jabatanya maka ia tidak sedih dan gundah gulana.Apalagi sampai menyalahkan orang lain dengan penuh dendam dan Amarah,tidak,orang yang bertaqwa itu tidak begitu. Itulah cara orang beriman memandang dunia ini.Datang ia terima dengan penuh syukur jika pergipun ia terima dengan lapang dada.

Orang beriman dan bertaqwa kepada Allah itu tidak pernah merasa bangga pada apa yang ia miliki,lebih lebih bangga akan jabatan dan hartanya.Karena ia tahu semua itu hanyalah titipan dari Allah Azza wa Jalla. Ia tidak pernah berangan - angan agar jabatan dan hartanya itu menjadi kebanggaan juga buat anak- anaknya. Tetapi yang ia inginkan dan ia harapkan adalah Allah Ridho pada apa yang ia miliki dan ia selalu berharap jika ia Mati nanti harta dan jabatannya itu bukan merupakan kebanggaan buat anak - anaknya.Ia sangat ingin saat Sakaratul maut menjeputnya ia dapat mengucapkan kalimat Thayyibah yaitu kalimat Laa Ilaaha Illallah. Karena barangsiapa yang mengucapkan kalimat Laa Illaaha Illallah pada saat kematiannya maka ia masuk Surga. Rasulullah Shalallahu alaihi wasalam bersabda,"

 مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الجَنَّةَ

”Barangsiapa yang akhir perkataannya sebelum meninggal dunia adalah ‘Lailaha illallah’, maka dia akan masuk surga” (HR. Abu Daud)

Kalimat itulah yang akan menyelamatkannya dari siksa Api Neraka. Dengan ijin Allah Azza wa Jalla pada saat sakaratul mautnya juga disaksikan oleh anak-anaknya.Dan mereka menyaksikan apa yang ayahnya ucapkan dipenghujung nafas terakhirnya.Tentu anaknya merasa bangga punya ayah yang wafatnya sedemikian bagusnya. Ia tidak pernah merasa bangga punya ayah yang dulu jabatan karirnya yang hebat. Tetapi yang ia banggakan adalah sa'at sakaratul maut ayahnya dapat mengucapkan kalaimat yang Agung ini.Sungguh tidak semua orang dapat mengucapkan kalimaat Laa Ilaaha Illallah.Yang artinya tidak ada sesembahan yang wajib disembah kecuali hanya Allah Azza wa Jalla. Jika kita menyaksikan orang sedang sakaratul mautpun,kita goyang - goyang badannya untuk mengucapkan kalimah Thayyibah,kalau bukan atas ijin Allah maka orang itupun tidak akan mengucapkannya.Semua itu tergantung amalannya sewaktu masih hidup,orang yang tidak pernah berzikir kepada Allah sungguh akan sulit mengucapkan kalimat ini.Semua perlu latihan yang terus menerus setiap waktu.Ibarat seorang petarung agar menang dalam pertandingannya maka ia harus latihan yang berat dan sungguh - sungguh dalam latihannya apalagi yang dihadapi tandingan kelas berat.

Jangan terlena akan indahnya dunia dan hingar bingarnya kemewahan sebab kelak kita akan diminta pertanggungjawaban kelak dihari kiamat.Apa yang kita rasakan,apa yang kita miliki dan apa yang kita dapatkan semuanya akan di hisab oleh Allah Azza wa Jalla.Dunia ini bukan untuk mencari kemewahan,kekayaan dan kebahagian.Dunia ini tempat bercocok tanam akan amalan saleh kita.Kalau dunia ini tempat untuk kebahagian dan kekayaaan.Orang - orang saleh terdahulu sudah pasti paling kaya raya karena mereka juga tangguh - tangguh dalam berusahannya dan berdoannya. Karena hidupnya mereka berpedoman pada Al-Qur'an dan As-sunnah maka semua prilakunya tunduk para perintah Allah dan Rasulnya. Itulah yang menjadi filternya.Maka kitapun sebagai manusia akhir jaman  harus punya filter dalam kehidupannya, karena kita punya hati dan akal pikiran.Jangan asal hidup dan jangan asal makan, jika demikian hidupnya maka apa bedanya kita dan hewan.Tidak ada yang bakal menyelamatkan kita dari siksa kubur dan siksa Api Neraka selain amalan saleh kita.Harta dan jabatan kita tidak akan dapat menyelamatkan kita kecuali harta dan jabatan kita dipergunakan untuk keperluan di jalan Allah.Seperti berinfak,berzakat,menolong orang miskin dan anak terlantar,menolong orang lain,memberi makan kepada orang miskin,shodakoh untuk pembangunan Masjid atau Musolah.Dan masih banyak perbuatan amalan saleh yang harus kita lakukan.Jika kita banyak harta kemudian kita berbuat baik kepada orang lain maka kita tidak akan miskin karena amalan kita itu. Allah Azza wa Jalla pasti akan menjaga harta kita karena kita banyak menolong orang lain.

Jadilah kita sebagai manusia yang penuh cinta kepada Allah dan Rasulnya.Sehingga kita bisa mawas diri dalam hidup ini.Orang yang cinta kepada Allah dan Rasulnya sudah tentu hidupnya tidak  akan bertentangan dengan perintah Allah dan Rasulnya.Jangan pernah berpikir kita akan berumur panjang dan kaya selamanya.Perpikirlah jauh kedepan yaitu dengan banyak mengingat kematian.Dengan demikian kita akan sedikit mencintai dunia.Rajinlah belajar membaca Al-Qur'an berikut artinya karena didalamnya ada kalam - kalam Allah yang harus kita renungkan dan kita praktekan dalam kehidupan sehari - hari.Karena petunjuk kejalan yang lurus itu hanya ada didalam Al-Qur'an..

Semoga kita bukan termasuk orang - orang yang hubuddunya.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"


Thank's for read : Cara orang beriman memandang dunia


Tidak ada komentar: